Anda di halaman 1dari 21

ANATOMI LARING

 Paling atas dari laring adalah epiglotis


 Vallecula adalah kantong antara pangkal lidah dan
epiglotis.
 Glotis berbentuk segitiga selama inspirasi dan bentuk
celah sempit selama fonasi.
 Plika vokalis tepi anteriornya glotis. Superior dan lateralnya
adalah plika vokal palsu.
 Ventrikel adalah ruang sempit antara plika vokalis dan
plika vokalis palsu.
 glotis posterior dibentuk dua kartilago arytenoid dan
mukosa.
 Arytenoids adalah bagian posterior plika vokalis dan plika
vokalis palsu.
 Buka dan tutup glotis: otot yang menggerakkan arytenoids.
 Ada jembatan mukosa antara epiglotis dan arytenoid di
setiap sisi: lipatan aryepiglottic berfungsi sebagai tanggul
saluran menelan dan jalan nafas dg memisahkan fosa
Piriform dari glotis.
 Fosa Piriform merupakan jalur makanan.
KERANGKA LARING
 Terdiri beberapa kartilago dan satu tulang.
 Gerak laring: otot-otot intrinsik laring melekat pada tulang
rawan laring, dan otot ekstrinsik laring yg menghubungkan
laring ke struktur lainnya.
 Turunannya trakea pada inspirasi menghasilkan pelebaran
glotis.
 hyoid (berbentuk U) mendukung laring dan menstabilkan
hipofaring.
 Hyoid terhubung ke kartilago tiroid oleh membran
thyrohyoid.
 Kartilago tiroid bagian posterior
memiliki kornu superior dan inferior.
 kornu superior menempel pada
ligamen thyrohyoid, inferior dengan
kartilago krikoid.
 Kartilago tiroid mengeras secara
bertahap setelah usia 20 tahun.
 Berkaitan perubahan pitch dan
resonansi suara pada
 Epiglotis a/ tulang rawan fibroelastis,
anterior melekat di garis tengah pada
bagian dalam tiroid dan didukung
ligamentum hyoepiglottic.
Kartilago Krikoid menyokong
subglottis.
 Subglottis saluran napas dengan
diameter kaku, lebih kecil dari
trakea.
 Anterior, krikoid tinggi 1 cm,
permukaan melengkung halus.
Posterior tinggi 2 sampai 3 cm,
permukaan superior rata untuk
artikulasi kartilago arytenoid.
 Posterolateral krikoid yang
berartikulasi dengan kornu
inferior tulang rawan tiroid.
Arytenoid
 Btk buah pir, berartikulasi dg krikoid dlm sendi
sinovial,dapat berotasi multiaksial.
 kartilago sesamoid, corniculate dan cuneiform,
disuperior arytenoid mendukung lipat aryepiglottic.
 Dua membran fibroelastic penting.
1.Membrana Conus elasticus memberikan dukungan
pada pita suara.
2. Membrana quadrangular mendukung supraglottis.
Tepi superior terbungkus mukosa mbtk lipatan
aryepiglottic, inferior bagian lipatan vokal palsu.
OTOT

Terutama otot Intrinsik laring:


1. Krikoaritenoid posterior.
Abduktor glotis. Origo
krikoid posterior, insersio
aritenoid.
2. Krikoaritenoid lateral.
Adduktor. Insersio lateral
krikoid. Insersio aritenoid.
3. Tiroaritenoid
(medial,lateral). Traksi
pita suara (ketegangan,
ketebalan, kekakuan).
Origo permukaan depan
dalam tiroid, insersio
aritenoid.
4. Interaritenoid. otot laring
berpasangan, adduksi pita
suara.
5. krikotiroid. Menarik
kartilago krikoid dan tiroid
bersama-sama ke-anterior
untuk meningkatkan
panjang dan ketegangan
dari plika vokalis.
Otot Intrinsik Laring
Otot laring ekstrinsik :
 mylohiod, digastricus, stylohyoid, omohyoid,
sternohyoid, sternothyroid, thyrohyoid. meningkatkan
atau menekan laring atau gerak ke-anterior atau
posterior, aduksi, suprior, atau menegangkan plika
vokalis, menyempitkan supraglottis
Otot Ekstrinsik Laring

Anterior view
PERSARAFAN
 N. Vagus: dua cabang, nervus laryngeus superior dan nervus
recurrent laryngeus.
 Nervus laryngeus superior cabang dibawah ganglion
nodosum bercabang dua: bagian dalam sebagai sensoris
(supraglotis, pita suara), bagian luar serabut motoris
(m.krikotiroid).
 Nervus reccurent laryngeus untuk semua otot intrinsik dan
sensasi subglottis dan trakea. N. laringeus rekuren kanan
turun dan kembali ke atas sekitar arteri subklavia, kiri turun
ke ligamentum arteriosum kemudian naik di atau dekat alur
tracheoesophageal untuk masuk laring.
MUKOSA
 Epitel pernapasan, berkelenjar lendir.
 Plika vokalis: epitel skuamosa disesuaikan getaran periodik,
tidak berkelenjar lendir.
 Lamina propria berfungsi sebagai shock absorber, atau matcher
impedansi, sehingga epitel dapat bergetar secara bebas, tanpa
pembatasan oleh otot yang mendasarinya.
 Lamina propria tiga lapisan: superfisial, intermediate, dan
deep.
 Lapisan deep atau ligamen vokalis, adalah paling kuat,
mengandung serat kolagen.
 Lapisan Intermediate mengandung serat elastis.
 Serat menurun pada epitel dan otot.
 Lapisan superfisial lamina propria disebut ruang Reinke
memiliki sedikit serat elastis dan kolagen.

Anda mungkin juga menyukai