Anda di halaman 1dari 63

Fisiologi, Cara

Pemeriksaan
Tenggorokan dan 2
Penyakit Terbanyak
Tenggorokkan

Pembimbing :
Dr. H. Denny P. Mahmud, Sp. THT
Refreshin
g

STASE THT RSIJ PONDOK KOPI 2015

EMBRIOLOGI
Rongga mulut, faring dan esofagus berasal
dari foregut embrionik.
Foregut juga berkembang menjadi rongga hidung,
gigi, kelenjar liur, hipofise anterior, tiroid dan
laring, trakea, bronkus, dan alveoli paru.

Untuk Tonsil, celah yang ada di atas tonsila


merupakan sisa dari endodermal muara arkus
brankial kedua, di mana fistula brankial atau
sinus internal bermuara.
Tiroid berkembang dari foramen sekum yang
terdapat di lidah bagian belakang dan
bermigrasi sepanjang duktus tiroglosus ke
leher.

Pada awal masa embrio tidak ada bentuk


leher yang jelas, memisahkan toraks dari
kepala.
Leher dibentuk seperti jantung, di mana
berasal dibawah foregut, yang bermigrasi
ke rongga toraks dan aparatus brankial
berkembang menjadi bentuk yang
sekarang.
Pada masa embrio awal terdapat beberapa tonjolan sepanjang tepi dari foregut yang juga dapat
dilihat
dilihat dari
dari luar.
luar.
Tonjolan
Tonjolan ini
ini adalah
adalah
APARATUS
APARATUS BRANKIALIS.
BRANKIALIS.

dilihat
dari
luar.
Setiap
arkus
brankiali
s
mempu
nyai
sepoton
g
kartilag
o, yang
berhubu
ngan
dengan
kartilag
o ini
adalah
arkus
arteri,

MULUT

Rongga mulut dan faring dibagi menjadi beberapa bagian. Rongga


mulut terletak di depan batas bebas palatum mole, arkus faringeus
anterior dan dasar lidah.

FARING
Dimulai dari dasar tengkorak terus
menyambung ke esofagus setinggi vertebra
servikalis ke-6.
Ke atas, faring berhubungan dengan rongga
hidung melalui koana
Ke depan berhubungan dengan rongga mulut
melalui ismus orofaring
Sedangkan dengan laring dibawah
berhubungan melalui aditus laring dan ke
bawah berhubungan dengan esofagus

Otot faring tersusun dalam lapisan sirkular dan


longitudinal
1. Otot-otot yang sirkular terdiri dari :
m. konstriktor faring superior, media dan
inferior
Kerjanya untuk mengecilkan lumen faring.
Otot-otot ini dipersarafi oleh n.vagus (n.X)
2. Otot-otot longitudial adalah :
- m. stilofaring melebarkan faring dan
menarik
laring dipersarafi oleh n.IX
- m. palatofaring mempertemukan ismus
orofaring dan menaikkan bagian bawah
faring
dan laring

m.Constrictor
pharyngis superior
m.Constrictor
pharyngis medius
m.Constrictor
pharyngis inferior

bagian
anterior
palatum
mole dan
membuka
tuba
eustachiu
s
M.
palatoglos
us
menyemp
itkan
ismus
faring.
M.

Otot-otot faring

ens
dan
caban
g
fausial
)

Caban

Pendarahan faring :

dan
serabu
t
simpati
s.
Caban
g
faring
dari
n.vagu

Persarafan

Faring

Nasopharynx
Oropharynx
laryngopharynx
(Hipopharynx)

1. Nasofaring
Nasofaring berada di belakang cavum nasi.

batas atas : dasar tengkorak

batas bawah : palatum mole

batas depan : rongga hidung/koana

batas belakang : vertebra cervikal

Batas lateral : Ostium Tuba Eustachius, torus Tubarius,

fossa rosenmuller
Organ yang ada :

adenoid, jaringan limfe (pada dinding lateral)

2. Orofaring
Orofaring berada di belakang rongga cavum oris

Dinding anteriornya : dasar lidah dan vallecula.

Dinding lateralnya : tonsil, fossa tonsilar, dan


pilar tonsilar

Bagian dinding superior permukaaan palatum


mole bagian

inferior dan uvula di C1.

Batas inferior tepi atas epiglotis

Batas posterior vertebra servikal

Hipofaring, dikenal juga sebagai


laryngofaring letaknya setinggi antara
C3 - C6, meliputi pharyngo-esophageal
3. Hypopharynx
junction (postcricoid area),sinus
piriformis, dan dinding faring posterior.
Seperti orofaring, hypofaring bertindak
sebagai suatu jalan untuk udara dan
makanan bagian anteriornya
berhadapan secara langsung dengan
atas epiglotis dan melanjutkan ke laring
dimana jalan untuk pernapasan dan
pencernaan yang akan memisah.
Laryngofaring berlanjut dengan esofagus
posterior. Esofagus mengantarkan
makanan dan cairan kedalam perut;
udara masuk ke laring bagian anterior.

Lanj
Batas laringofaring disebelah superior
adalah tepi atas yaitu dibawah
valekula epiglotis
Batas anteriornya adalah laring
Inferior adalah esofagus
Posterior adalah vertebra servikal

us
mel
alui
eso
fag
us,
sec
ara
inv
olu
nte
r

Proses
berbic
ara :

Fisiologi Faring

Human vocal tract

Permukaa
n medial

TONSIL
tonsil
bentukny
a
beraneka
ragam
dan
mempuny
ai celah
yang
disebut
kriptus.
Permukaa

Tonsil
Tonsil mendapat darah dari :
a. palatina minor
a. palatina ascendens cabang tonsil
a. maksila eksterna
a. faring ascendens
a. lingualis dorsal.

LARING

Batas atas laring adalah aditus laring.


Batas bawahnya ialah bidang yang melalui pinggir
bawah kartilago krikoid.
Batas depannya ialah permukaan belakang epiglotis.
Batas lateralnya ialah membran kuadrangularis,
kartilago aritenoid, konus elastikus dan arkus kartilago
krikoid.
Batas belakangnya ialah m.aritenoid transversus dan
lamina kartilago krikoid.
Bangunan kerangka laring tersusun dari satu tulang,
yaitu tulang hioid, dan beberapa buah tulang rawan.

Laring
Tulang rawan yang menyusun laring
adalah:

kartilago epiglotis

kartilago krikoid

kartilago aritenoid

kartilago kornikulata

kartilago tiroid

kartilago cuneiformis

kartilago tritisea

Laring

Pada laring terdapat


2 buah sendi,
yaitu :
1. Artikulasi
krikotiroid
2. Artikulasi
krikoaritenoid

Ligamentum yang
membentuk susunan
laring
adalah :
1.
Ligamentum seratokrikoid
(anterior, lateral dan
posterior)
2.
Ligamentum krikotiroid
2.
medial
3.
Ligamentum krikotiroid
posterior
4.
Ligamentum
kornikulofaringal
5.
Ligamentum hiotiroid
lateral
6.
Ligamentum hiotiroid
6.
medial
7.
Ligamentum hioepiglotika
7.
8.
Ligamentum ventrikularis
9.
Ligamentum vokale yang
menghubungkan kartilago
aritenoid dengan
kartilago tiroid

n,
y
ai
t
u
:

1.

Ves
tibu
lum
lari
ng
Ves
tibu
lum
lari
ng

Rongga Laring

Figure 23.5a, b

Otot-otot Laring
Otot-otot ekstrinsik
terletak :
Diatas tulang hioid

(suprahioid)
m. digastrikus
m.geniohioid
m.stilohioid dan
m.milohioid
Di bawah tulang hioid
(infrahioid):
m.sternohioid
m.omohioid dan
m.tirohioid

Otot-otot intrinsik :
Bagian lateral laring
m.krikoaritenoid lateral
m.tiroepiglotika
m.vokalis
m.tiroaritenoid
m.ariepiglotika dan
m.krikotiroid
Bagian posterior
m.aritenoid transversum
m.aritenoid oblik dan
m.krikoaritenoid
posterior.

Persarafan Laring
Laring dipersarafi oleh cabang-cabang nervus
vagus :
1. N. laringis superior
mempersarafi m.krikotiroid, sehingga
memberikan
sensasi pada mukosa laring dibawah pita
suara
2. N. laringis inferior
merupakan lanjutan dari n.rekuren setelah
saraf itu
memberikan cabangnya menjadi ramus

Persarafan Laring :
N.Laryngeus Superior

M. Cricothyreoideus

N.Recurrens Laryngeus

meru
paka
n
caba
ng
dari
a.tiro
id
supe
rior

Perdarahan Laring

Fisiologi Laring

Proteksi :
untuk mencegah makanan dan benda
asing masuk ke dalam trakea.
Batuk :
benda asing yang telah masuk ke dalam
trakea dapat dibatukkan ke luar.
Respirasi :
dengan mengatur besar kecilnya rima
glotis.
Sirkulasi :
perubahan tekanan udara di dalam traktus
trakeobronkial akan dapat mempengaruhi
sirkulasi darah dari alveolus.

Fisiologi

Menelan dengan 3 mekanisme :


Gerakan laring bagian bawah ke atas
Menutup aditus laringis
Mendorong bolus makanan turun ke hipofaring
dan tidak mungkin masuk ke dalam laring.
Emosi :

untuk mengekpresikan emosi, seperti berteriak,


mengeluh, menangis
Fonasi :
membuat suara dan menentukan tinggi
rendahnya nada

THYROID
Tiroid adalah kartilago yang paling besar dari sembilan kartilago yang
menyusun tulang rangka laring, didalam struktur kartilago dan di
sekitar trakea yang berisi laring.
Struktur :

Terdiri atas dua laminae yang datang bersama-sama pada sisi


anterior dari tulang rawan untuk membentuk suatu puncak, yang
disebut prominensia laryngeus. Prominensia ini dikenal juga
sebagai "Adam's apple".

Kartilago tiroid membentuk curah dari dinding depan laring untuk


melindungi pita suara yang terletak secara langsung di
belakangnya. Bertindak sebagai suatu penempatan untuk
beberapa otot laring .

TRAKHEA

Dibentuk oleh cartilago & jaringan ikat


Tepi caudal cartilago cricoidea (setinggi VC -6) tepi cranial V
Th- 5
Terdiri atas 20 cincin cartilago, bentuk huruf U, membuka ke
dorsal
Lumen selalu terbuka

Trachea
Pada bifurcatio
terdapat CARINA
Terletak di linea
mediana kecuali
bagiann caudal
terdesak ke kanan
oleh arcus aorta
Sebelah dorsalnya
terdapat
oesophagus

Trachea
Sebelah anterior terdapat ISTHMUS dan lobus
pyramidalis glandula thyreoidea serta otot-otot
infrahyoid
Di bagian posterior terdapat jaringan yang
merupakan batas dengan esofagus
Sebelah lateral terdapat lobus lateral glandula
thyreoidea dan carotid sheath

ESOFAGUS
Esofagus adalah suatu organ vertebrae yang
berupa tabung muskular dimana makanan lewat
dari faring ke perut. Di dalam tubuh manusia
esofagus adalah melanjutkan diri dengan laring
bagian dari faring setinggi vertebra C6 .
Berfungsi :
Makanan lewat ke esofagus dengan proses
gerak peristaltik. Secara rinci menghubungkan
faring, yang mana bagian rongga badan untuk
pencernaan dan pernapasan dengan perut,
jika kedua langkah pencernaan diaktifkan.
Esofagus dilapisi dengan membran mukosa,
dilapisi otot yang berfungsi sebagai peristaltik
untuk memindahkan makanan yang ditelan

Pemeriksaan Tenggorokkan

Faring dan Rongga mulut


Keluhan kelainan di daerah faring
umumnya yaitu
1. Nyeri tenggorok
2. Rasa banyak dahak di tenggorok
3. Rasa ada yang menyumbat
4. Sulit menelan
5. Nyeri menelan

Laring dan Hipofaring


Keluhan pasien dapat berupa
1. Suara serak
2. Batuk
3. Disfagia
4. Rasa ada sesuatu di leher

Tonsil dan Faring

Penderita diinstruksikan untuk membuka mulut


Lakukan penekanan pada lidah secara lembut dengan
spatel lidah.

Memeriksa besar tonsil


Besar tonsil ditentukan sebagai berikut :
T0 : Tonsil didalam fosa tonsil atau telah diangkat
T1 : bila bsarnya jarak arkus anterior dan uvula
T2 : bila besarnya 2/4 jarak arkus anterior dan uvula
T3 : bila besarnya jarak arkus anterior dan uvula
T4 : bila besarnya mencapai uvula atau lebih

Memeriksa mobilitas tonsil


Digunakan 2 spatula

Spatula 1 : posisi sama dengan diatas


Spatula 2 : posisi ujungnya vertical
menekan jaringan peritonsil, sedikit
lateral dari arkus anterior
Pada tumor tonsil : fiksasi
Pada tonsillitis kronik : mobil dan sakit

Memeriksa patologi faring


Faringitis akut : semua merah
Faringitis kronik : hanya granulae merah

Laringoskopi indirek
1. Lakukan pemilihan cermin laring yang tepat
2. Instruksikan penderita untuk membuka mulut
dan menjulurkan lidah sejauh mungkin
3. Pegang lidah dengan kapas steril. Pasien
diinstruksikan untuk bernafas secara normal
4. Masukkan cermin laring yang telah dilidah
apikan ke dalam orofaring.
5. Posisikan cermin laring sedemikian rupa hingga
tampak struktur di daerah hipofaring
6. Nilai mobilitas plika vocalis dengan menyuruh
penderita mengucapkan huruf I berulang kali.
7. Letakkan alat-alat pemeriksaan ke tempat
semula

Penyakit Tenggorokkan

Tonsilitis Akut

Definisi :
peradangan pada jaringan tonsil palatina yang disebabkan oleh
bakteri.
Etiologi :
tersering bakteri streptococcus hemoliticus group A

mudah
tersum
bat
pening
katan
jumlah
bakteri

reaksi
radang

Patomekanisme

Gejala :
Nyeri menelan (Odinofagi)
Sulit menelan (Disfagi)
Demam tinggi
Otalgia (nyeri alih N. IX)
Anoreksia

Terapi :
Antibiotik spektrum luas atau sulfonamid
Antipiretik
Analgesik dan
Obat kumur yang mengandung
desinfektan.

- Otitis
media
akut,
- Sinusitis,
abses
peritonsil,
- Hipertrofi
tonsil
pasien
bernapas
melalui
mulut,
tidur
mendenga
kur
( ngorok),
gangguan
tidur
karena
terjadinya
sleep
apnea
yang
dikenal

Komplikasi

Faringitis Akut
Definisi :
Peradangan
mukosa faring
yang
disebabkan
oleh virus dan
bakteri
Etiologi :

Virus (60%)

Rhinovirus
Rhinovirus
(didahului
(didahului flu)
flu)
Adenovirus
Adenovirus
(diikuti
(diikuti dengn
dengn
konjuntifitis)
konjuntifitis)
Herpes
Herpes
(terdapat
(terdapat
vesika
vesika di
di
mukosa)
mukosa)

Sterptococcus
hemolitikus
(40%)

Droplet
Sekret
ludah

Gejala
Suhu
subfebr
is atau
tinggi
Rasa
kering
dan
gatal
pada
tenggor
okkan
Nyeri
tenggor
okkan

hiperemis
Kadang
banyak
eksudat
Jaringan
limfoid lain
tampak
hiperemis
dan
membengk
ak
Terkadang
adenopati
servikal

Terapi

Penyakit yang dapat sembuh sendiri

Analgetik-antipiretik

Obat kumur ( Gargarisma Kan atau air masak yang hangat


ditambah garam)

Fungsi obat kumur adalah untuk melemaskan otot faring dan


mengencerkan lender yang melekat pada faring

Thank You

Anda mungkin juga menyukai