Anda di halaman 1dari 13

LARYNX

Organ penghasil suara pada mamalia, biasanya dikenal sebagai kotak suara.
Larynx berbentuk tabung mempunyai tinggi sekitar 5 cm dengan dinding berupa tulang
dan cartilago-cartilago yang diikat atau disatukan oleh ligamens dan membrana serta
digerakkan oleh musculus. Larynx manusia berawal dari radix lingua berakhir pada
trachea (skeletopis Vcerv 3-6 ). Larynx mempunyai banyak fungsi a.l :
Sebagai bagian dari traktus respiratorius yang menyalurkan udara ke pulmo.
Suara dihasilkan di larynx dimana tinggi rendah nada dan volume dari suara manusia
diatur di larynx. Kekuatan dari ekspirasi dari paru-paru berperan dalam dalam kerasnya
suara dan ekspirasi juga diperlukan pita suara untuk menghasilkan suara.
Suara yang dihasilkan oleh pita suara akan menghasilkan bunyi vokal maupun konsonan
tergantung dari posisi lidah, bibir, dan pharynx.
Selama menelan larynx menutup untuk mencegah tertelannya makanan atau minuman
kedalam paru-paru. Larynx juga mempunyai reflek batuk dan tersedak untuk melindungi
paru-paru.
Dengan menggerakkan cartilago, musculus dan ligament dapat terjadi gerakan dari plica
vocalis baik itu gerakan adduksi/menutup rima glottidis, plica vocalis
abduksi/membukanya rima glottidis, menegangnya (tension) plica vocalis, mengendurnya
plica vocalis, dan gerakan-gerakan lainnya.

SKELETON LARYNX
Skeleton dari larynx disusun oleh Os. Hyoid dan sembilan cartilago. Hal ini untuk
mencegah kolapsnya larynx. Sembilan cartilago terdiri dari 3 cartilago tunggal (cartilago
thyroidea, cricoidea, epiglottis) dan 3 cartilago berpasangan (cartilago arytenoidea,
corniculata, cuneiforme). Sedangkan jenis cartilagonya adalah cartilago hyalin
(thyroidea, cricoidea, arytenoidea) yang dapat mengalami penulangan pada umur 20
tahun, sedangkan cartilago lainnya merupakan cartilago fibroelastica.
a. Cartilago Thyroidea
Merupakan cartilago terbesar di larynx, berbentuk seperti perisai dan memang
berfungsi untuk melindungi plica suara yang memproduksi suara. Cartilago ini terdiri
dari 2 lamina yang bersatu di bagian anterior mambentuk prominentia laryngea (adam
apple`s). Pada pria akan membantuk sudut yang lebih lancip sehingga tampak menonjol
pada leher pria. Pada bagian atas lamina terdapat Incisura thyreoidea superior (VC 4)
setinggi bangunan tersebut A. Carotis communis mulai bercabang menjadi A.Carotis
interna dan A. Carotis externa. Kedua lamina akan mengalami penonjolan berupa
tanduk ke atas dan ke bawah. Cornu superius akan dihubungkan dengan Os. Hyoideum
oleh ligamentum thyroideum laterale dimana didalam laigamen tersebut terdapat
cartilago triticea. Cornu inferius akan bersendi dengan cartilago cricoidea dimana titik
persendian tersebut akan menjadi engsel yang membuat cartilago thyroidea bergerak
ke depan dan ke belakang. Pada facies externa tiap lamina terdapat penonjolan berupa
garis yaitu Linea obliqua merupakan tempat perlekatan M. Constrictor pharyngis
inferior, M. Sternothyreoideus, M. Thyrohoideus. Cartilago ini kan dihubungkan ke Os.
Hyoideum oleh membran Thyreoidea yang ditembus oleh....
b. Cartilago Cricoidea
Berbentuk seperti cincin atau signet ring diman tinggi bagian belakang 2 cm dan bagian
depan 1 cm. Terletak di bawah dari cartilago Thyreoidea yang berbatasan langsung
dengan trachea sehingga cartilago ini nerupakan bagian terbawah dari larynx.
Skeletopis setinggi VC 6. Bagian anterior cartilago ini disebut arcus dan bagian
posterior disebut lamina. Di lamina terdapat tempat persendian dengan Cornu inferius
cartilago Thyreoidea dan cartilago Arytenoidea.
c. Cartilago Epiglottis
Skeletopis pada dewasa VC4/5 dan pada bayi/anak VC3. Cartilago ini berbentuk daun
terdapat pada dinding anterior larynx bagian atas. Epiglottis (petiolus epiglottidis)
dilekatkan ke cartilago thyreoidea yang ada di bawahnya oleh sebuah ligamentum
thyroepiglotticum. Tepinya untuk perlekatan plica aryepiglottica. Epiglottis
dihubungkan dengan lidah oleh Plica Glossoepiglottica mediana et laterale, sedangkan
dengan Os. Hyoideum dihubungkan dengan lig. Hyoepiglotticum. Epiglottis ini
berfungsi sebagai katup bagi larynx dimana saat menelan karena gerakan larynx yang
naik maka epiglottis akan terdorong pasif ke belakang oleh corpus adiposum pre-
epiglotticum. Setelah makanan melewati oesophagus maka epiglottis akan kembali ke
posisi semula.
d. Cartilago Arytenoidea
Cartilago hyalin ini berbentuk piramid kecil, terdapat pada tepi atas lamina Cartilago
cricoidea membentuk persendian Articulatio cricoarytenoidea. Sendi ini membuat
cartilago arytenoidea dapat bergerak adduksi/mendekati(AD), abduksi/menjauhi(AB),
anterior posterior/menjungkit(AP), rotasi pada axis vertical(ML) .Apexnya bersendi
dengan cartilago corniculata. Ligamentum vocale melekat dari proc. Vocalis sampai ke
sisi belakang cart. thyreoidea. Setiap pergerakan dari carty. Arytenoidea akan
mengakibatkan perubahan pada Lig. Vocale apakah menjadi tegang, kendur, mendekat
ataupun menjauh. Terdapat Proc. Muscularis sebagai perlekatan M. Thyro
arytenoideus, M. Cricoarytenoideus posterior et lateralis.

e. Cartilago corniculata
Terdiri dari sepasang cartilago berbentuk nodul kecil. Bersendi dengan cart.
Arytenoidea kadang-kadang berfusi dengan arytenoidea. Cartilago ini berada di
posterior dari plica aryepiglottica bila tertutup mukosa akan membentuk tuberculum
corniculatum
f. Cartilago cuneiforme
Terdiri dari sepasang cartilago kecil yang panjang. Terletak di plica aryepiglottica tepat
di ventral cart. Corniculata. Bila tertutup mukosa akan membentuk tubertculum
cuneiforme.

LIGAMENTA DAN MEMBRANA


a. Membrana Thyrohyoidea
membrana ini menghubungkan batas superior dari cart. Thyreoidea dangan Os.
Hyoideum. Membarana ini pada bagian tengah disusun oleh lig. Thyrohoideum
medianum yang menghubungkan incisura thyroidea superior ke corpus Os. Hyoideum,
sedangkan bagian lateral terdapat lig. Thyrohyoideum latersale yang menghubungkan
cornu superius cart. Thyreoidea dengan cornu majus ossis hyoid. Membran ini
ditembus oleh R. internus N. laryngealis superior dan A/V laryngea superior.
Membrana ini berfungsi untuk mengangkat larynx waktu kita menelan.
b. Ligamentum Hyoepiglotticum
Menghubungkan permukaan anterior epiglottis dengan Os. Hyoideum.
c. Ligamentum Cricotracheale
Menghubungkan bagian bawah cart. Cricoidea dengan cincin pertama trachea.
d. Membrana Cricothyroidea (conus elasticus)
Membrana ini membentang dari bagian atas arcus cart. Cricoid meluas ke :
• arah depan untuk kemudian melekat pada bagian belakang cart. Thyreoidea.
• arah belakang untuk kemudian melekat pada cart. Arytenoidea.
Tepi atas yang bebas dari membrana ini adalah ligamentum vocale (pita suara
sebenarnya) yang merupakan kerangka plica vocalis.
Biasanya membrane ini avaskular. Di tempat ini sering dilakukan crycothyroidectomi
untuk …..
e. Membrana Quadrangularis
Membran ini terletak dibawah mukosa vestibulum laryngis. Membran ini membentang
dari epiglottis meluas ke arah belakang untuk kemudian melekat pada cart.
Arytenoidea. Membrana ini mempunyai 2 tepi bebas Tepi bawahnya yang bebas
membentuk ligamentum vestibulare yang terletak didalam plica vestibularis (pita suara
palsu). Sedangkan tepi atasnya yang bebas membentuk ligamentum aryepiglotticum
yang terletak didalam plica aryepiglotticum.

OTOT – OTOT DI LARYNX


Otot-otot yang berada di larynx terbagi menjadi 2 kelompok musculus, extrinsik et
intrinsik. Musculus extrinsik adalah semua musculus yang satu sisi melekat di larynx
dan sisi yang lain melekat di luar larynx (Os. Hyoideum, mandibula, dll). Ada 8
musculus extrinsic larynx dan mereka dibagi menjadi 2 kelompok yaitu suprahyoid dan
infrahyoid. Termasuk suprahyoid : M. stylohyoid, M. mylohoid, M. geniohyoid, M.
digastrisus. Kelompok musculus suprahyoid ini berfungsi bersama-sama mengangkat
larynx. Yang termasuk kelompok infrahyoid adalah : M. Sternothyroid, M.
Sternohyoid, M. Thyrohyoid, M. Omohyoid. Kelompok musculus suprahyoid ini
berfungsi bersama-sama menurunkan larynx dan Os. Hyoideum.
Musculi intrinsik larynx adalah otot-otot yang origo maupun insewrtionya berada
dalam larynx. Yang termasuk otot instrinsik larynx :
 M. cricothyroideus  M. Vocalis
 M. cricoarytenoideus posterior  M. aryepiglotticus
 M. cricoarytenoideus lateralis  M. thyroarytenoideus
 M. cricoarytenoideus transvesus  M. thyroepiglotticus
 M. Arytenoideus obliquus

Otot instrinsik di larynx ini sebenarnya mempunyai fungsi utama untuk tetap menjaga
saluran pernafasan tetap terbuka saat bernapas dan tertutup saat menelan. Ini berarti
jarak antara 2 pita suara harus tetap terbuka karena kalau tidak maka kita tidak bisa
bernapas. Selain itu fungsi sekundernya adalah untuk memproduksi suara yang juga
membutuhkan bantuan dari musculus intrinsik larynx. Fungsi dari beberapa musculus
a.l :

Gambar disamping menunjukkan aksi dari M. arytenoideus


tranvesus yang mendorong cart. Arytenoidea/adduksi untuk
saling mendekati sehingga menyebabkan rima glottidis
menutup.

Gambar disamping menunjukkan aksi dari M.


Crycoarytenoid lateralis untuk menutup rima glottidis.M.
Thyroarytenoideus mempunyai fungsi yang sama dengan
musculus ini.
Gambar disamping menunjukkan aksi dari M. Thyroarytenoid
mendorong cart. Arytenoidea ke arah depan sehingga
ligamentum vocale menjadi kendur. M. Vocalis mempunyai
fungsi yang sama dengan musculus ini.

Gambar disamping menunjukkan aksi dari M. Cricoarytenoidea


posterior mendorong cart. Arytenoidea kearah lateral/aduktor
untuk saling menjauhi sehingga rima glottidis membuka.

Gambar disamping menunjukkan aksi dari M. Cricothyroideus


mendorong cart. Thyroidea kedepan pada sendi cricothyroid
yang menyebabkan tegangnya plica vocalis (tension vocale).
Merupakan musculus dengan 3 keistimewaan : yaitu satu2nya
yang berfungsi menegangkan plica vocalis, satu2nya yang
berada di luar larynx, satu2nya yang diinervasi oleh........

Beberapa fungsi otot intrinsik lainnya antara lain :


- Menutup aditus laryngis : M.arytenoideus obliquus, M. Aryepiglotticus.
- Membuka aditus laryngis : M. Thyroepiglotticus.

CAVITAS LARYNGIS

Merupakan suatu ruangan yang meluas dari pintu masuk larynx sampai setinggi tepi
bawa cartilago cricoidea untuk beralih kedalam lumen trachea. Urutan bangunan yang
ada di cavitas laryngis mulai dari atas ke bawah : Aditus laryngisVestibulum
laryngisRima vestibuliVentriculus laryngisRima glottidiscavitas infraglottica.
1. Aditus laryngis mempunyai batas-batas :
o Anterior : epiglottis
o Posterior : Plica interarytenoidea
o Lateral : Plica aryepiglottica
2. Vestibulum laryngis merupakan cavitas laryngis yang terletak dibawah aditus laryngis
sampai tepat diatas plica vestibularis (pita suara palsu)
3. Rima vestibuli adalah celah yang dibentuk oleh kedua plica vestibularis.
4. Ventriculus laryngis terletak dibawah rima vestibuli dan diatas rima glottidis.
Ventriculus bagian anterior dan lateralnya meluas ke ats sebagai kantong buntu yang
mensekresi lendir untuk lubrikasi plica vicalis. Kantong buntu ini disebut Sacculus
laryngis.
5. Rima glottidis merupakan celah yang dibentuk oleh plica vocalis dexter et sinister.
Plica vocalis melekat pada cart. Arytenoid dan pada facies posterior cart. Thyroidea,
sehingga ada ahli berpendapat plica vocalis 40 % disusun cart. Arytenoidea dan 60 %
disusun tepi atas membrana cricothyroidea. Panjang plica vocalis menentukan tinggi
rendah nada suara manusia, pada pria yang plica vocalisnya panjang suara lebih
rendah (ngebass) sedang pada wanita plica vocalis pendek sehingga nada sua ra
tinggi.

NEUROVASCULER LARYNX

Innervasi berasal dari N. X


- Motorik (SVE) semua otot intrinsic larynx diinervasi oleh N. Laryngeus
recurrent kecuali M. cricothyroideus yang diinervasi oleh N. laryngeus
externus.
- Sensorik diatas plica vokalis : N. Laryngeus internus (SVA dan GVA)
Sensorik dibawah plica vokalis : N. Laryngeus reccurens (GVA)
Arteri : A.laryngea superior cabang A. Thyroidea superior dan A. Laryngea
inferior cabang A. Thyroidea inferior.
Vena seperti pada arteri

PHARYNX

Pharynx adalah bagian dari tractua digestivus dan tractus respiratorius yang
terletak dibelakang cavum nasi, cavum oris dan di belakang larynx. Merupakan saluran
musculomembranosus yang berbentuk kerucut dengan basis diatas dan apex dibawah.
Pharynx membentang dari basis cranii (tuberculum pharyngeum) sampai setinggi cart.
Cricoid di bagian depan dan setinggi VC 6 di bagian belakang.
Pharynx mempunyai panjang sekitar 12,5 cm, diameter transvea dari lumen
pharynx lebih besar daripada diametr antero-posterior lumen pharynx. Batas-batas
pharynx :
- Cranial : Corpus ossis Sphenoidalos dan pars basilaris ossis Occipitalis.
- Caudal : Melanjutakn ke oesophagus
- Ventral : Choanae menghubungkan ke cavum nasi, Isthmus faucium menghubngkan
dengan cavum oris dan aditus laryngis menghubungkan dengan larynx.
- Dorsal : fascia prevertebralis, musculi prevertebralis dan VC 1-6
- Lateral : Proc. Styloideus, M. Pterygoideus medialis, Gld. Thyroidea, OPTAE.
Pharynx nantinya akn berhubungan dengan 7 cavitas yaitu ........ Berdasarkan letaknya
pharynx dibagi menjadi 3 bagian : Nasopharynx, Oropharynx, laryngopharynx.

NASOPHARYNX
Bagian pharynx yang berada dibelakang cavum nasi dan diatas palatum molle berfungsi
sebagai tract. Respiratorius sehingga dindingnya tidak kolaps. Sceletopis VC 1.
Nasopharynx dihubungkan dengan cavum nasi oleh choanae.Nasopharynx berhubungan
dengan oropharynx lewat Isthmus pharyngeus, dengan batas-batasnya : Ventral : palatum
molle; Lateral : arcus palatopharyngeus; dorsal : dinding postroor pharynx. Innervasi
dinding nasopharynx sensoris oleh N. V (GSA).Pada dinding lateral nasopharynx
terdapat bangunan-bangunan:
⊕ Ostium pharyngeum tubae auditiva eusthacii (OPTAE) yang dibatasi oleh peninggian
di sebelah atas dan dorsal OPTAE yaitu torus tubarius.OPTAE merupakan hasil
perkembangan dari saccus pharyngeus I saat embrio

⊕ Torus tubarius dibentuk oleh karena terjadi pendesakan pars cartilaginea tubae.
⊕ Plica salpingopharyngea yang berjalan descendens dari torus tubarius. Terbentuk
akibat adanya M. Salpingopharyngea.
⊕ Torus levatorius, plica yang terbentuk karean adanya M. Levator velli palatini. Torus
ini terletak tepat di bawah OPTAE.
⊕ Recessus pharyngeus (fossa rossenmulleri) terletak di sebelah dorsal torus tubarius.
Pada atap dan dinding posterior terdapat tonsila pharyngea yang dapat mengalami
pembesaran dikenal sebagai adenoid yang membuat buntu tract. Respiratorius.

OROPHARYNX
Bagian pharynx yang terletak di belakang cavum oris, setinggi palatum molle sampai ke
tepi atas epiglottis. Sceletopis VC 2-3.Berhubungan dengan cavum oris melalui Isthmus
faucium dengan batas-batas : Cranial : palatum molle; lateral : arcus palattoglossus;
caudal : radix linguae. Di daerah isthmus faucium terdapat suatu lingkaran jarinagn
limfoid (annulus waldeyer`s) yamg tersusun dari rangkaian : Cranial : tonsilla pharyngea;
lateral : tonsilla palatina; caudal : tonsilla lingualis. Annulus waldeyer`s berfungsi sebagai
barrier terhadap rembetan infeksi. Bangunan-bangunan di lateral oropharynx :
o Arcus palattoglossus terbentuk oleh karena adanya M. Palattoglossus. Arcus ini
terletak di ventral tonsilla palatina.
o Tonsila palatina merupaka jaringan limfoid yang terletak di fossa tonsilaris. Hasil
perkembangan dari saccus pharyngeus II saat embrio. Diinervasi oleh N. IX, arteri
oleh r. Tonsilaris A. Facialis.
o Arcus palatopharyngeus terbentuk oleh karena adanya M. Palapharyngeus. Arcus
ini terletak di dorsal tonsilla palatina.
Antaraardix linguae dan epiglottis dihubungkan oleh membra glossoepiglottica.
Penebalan dari membrana ini di medial disebut plica glossoepiglottica mediana,
sedangkan penebalan di lateral disebut plica glossoepiglottica laterale. Suatu cekungan
yang dibatasi kedua plica diata disebut vallecula epiglottica yang berfungsi menampung
benda-benda tumpul. Inervasi sensorik oleh N.IX (GVA).

LARYNGOPHARYNX
Bagian pharynx ini terletak setinggi tepi atas cart. Epiglottis sampai tepi bawah cartilago
cricoidea untuk kemudian melanjutkan ke oesophagus. Skeletopis VC 3-6. Pada dinding
anterior laryngopharynx terdapat aditus laryngis, bagian dorsal dari cart. Arytenoidea dan
cart. Cricoidea. Dinding posterior dari laryngopharynx berbatasan dengan corpus vertebra
cervicalis 4-6 dan 3 overlapping musculus constrictor pharynges. Untuk dinding lateral
terdapat fossa (recessus) piriformis Fossa piriformis ini berbentuk kantong sehingga
dapat menmpung benda-benda tajam. Inervasi sensorik oleh N.X (GVA).

MUSCULUS DI PHARYNX
Pharynx disusun oleh 6 musculus yaitu :
 M. Constrictor pharyngis superior  M. Stylopharyngeus
 M. Constrictor pharyngis medius  M. Salpingopharyngeus
 M. Constrictor pharyngis inferior  M. Pharyngopaltinus.
Fungsi dari Mm. Constrictores adalah untuk membantu mendorong makanan turun ke
dalam oesophagus sehingga proses menelan dapat berjalan efektif. Disela-sela proses
menelan serabut terbawah dari M. Constrictor inferior berperan sebagai sphincter untuk
menjaga makanan masuk ke oesopagus dan mencegah masuknya udara ke dalam GI
Tract.
M. Stylopharyngeus berfungsi untuk mengangkat pharynx.
Semua musculus diatas diinervasi oleh plexus pharyngeus (SVE) kecuali M.
Stylopharyngeus oleh N. IX (SVE).

VASCULARISASI
ascending pharyngeal, ascending palatine, descending
Artery
palatine
Vein plexus venosus bermuara ke V.jugularis interna
Lymphe Lnn. Retropharyngeal bermuara ke lnn. Colli profunda
PENGAYAAN
….DARI SEDIKIT WAKTU YANG
KUPUNYA TERCIPTA SEDIKIT
TENTANG LARYNX ET
PHARYNX
….DENGAN SEDIKIT REFERENSI
YANG AQ DAPAT TERLAHIR
SEDIKIT LEMBARAN KERTAS
TAK BERNILAI DIBELAKANG
KERTAS INI
….ADA LARYNX TENTU ADA
PHARYNX ADA SEDIKIT TENTU
ADA BANYAK
….DENGAN SEDIKIT TENTANG
LARYNX PHARYNX INI AQ
YAKIN AKAN LAHIR BANYAK
KEINGINTAHUAN
….SEDIKIT-SEDIKIT TENTU
LAMA-LAMA JADI BUKIT….??
111

Anda mungkin juga menyukai