PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kegiatan Prakerin (Praktek Kerja Industri)
Prakerin adalah kegiatan praktek siswa kejuruan khususnya Program
Keahlian Keperawatan, dalam pelayanan kesehatan siswa dapat melakukan asisten
keperawatan, terutama dalam hal Kebutuhan Dasar Manusia .
Praktek Kerja Industri merupakan suatu kegiatan pengalaman belajar bagi
peserta didik untuk mengembangkan kemampuan dalam memberikan pelayanan
dasar keperawatan bagi siswa kesehatan . Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan
dengan bidang studi keahlian kesehatan, kompetensi keperawatan mengikuti P3K
yang bertujuan untuk bisa menjadi tenaga kesehatan yang terampil .
Prakerin juga sebagai wadah bagi siswa untuk dapat mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh di kelas pada situasi nyata
sesuai dengan sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi saat ini dengan
bimbingan dari tenaga kesehatan yang berkompeten di bidangnya, serta dapat
mengerti bagaimana kondisi lapangan kerja yang sesungguhnya, sehingga nantinya
siswa tidak merasa kaget saat terjun ke dalam lapangan sebagai tenaga kesehatan .
Pengalaman yang di dapatkan di lapangan dapat dijadikan acuan untuk
pembelajaran lebih dalam tentang dunia kesehatan, dimana terkadang terdapat
perbedaan antara ilmu teori dan ilmu aplikasi .
1.2 Maksud Dan Tujuan
1.2.1
dalam memberikan pelayanan dasar keperawatan dimana siswa dapat melakukan asisten
keperawatan terutama dalam hal Kebutuhan Dasar Manusia (maslow)
1.2.2
Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan pengalaman belajar Praktek Klinik Asistensi Keperawatan,
1.2.3
Tujuan Khusus
BAB II
KONDISI OBJEKTIF TEMPAT KEGIATAN PRAKERIN
2.1 Sejarah Singkat , Visi , Misi , Dan Motto RSIA Ben Mari
2.1.1 Sejarah Singkat RS. Ben Mari
RSIA Ben Mari didirikan pada tanggal 27 Juni 2009 yang dibuka oleh Bpk Bupati
Malang H.Sujud Pribadi SE,S.os sebagai Rumah Sakit yang menangani kesehatan Ibu dan
Anak .
RS. Ben Mari didirikan oleh PT.RS BEN MARI SEHAT
Perkembangan pelayanan RS.BEN MARI selama empat (4) tahun ini menunjukkan
progress yang cukup berarti dan permintaan masyarakat yang cenderung meningkat,
terutama pada pelayanan spesialis yang lebih luas sehingga pada tahun ke-3 kita sudah
menjadi RUMAH SAKIT UMUM tentunya dengan pelayanan kesehatan yang lebih luas .
RS. BEN MARI sudah terakreditasi LULUS PENUH pada tanggal 27 Agustus 2012 .
2.1.2 Visi RS. Ben Mari
Menjadikan Rumah Sakit Ibu dan Anak pilihan utama masyarakat .
2.1.3 Misi RS. Ben Mari
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat . Memberikan pelayanan kesehatan
secara professional dengan biaya yang terjangkau .
2. Memberikan pelayanan di bidang kebidanan dan kandungan, anak dan kegawat
daruratan yang di dukung oleh dokter-dokter spesialis yang ahli pada bidangnya,
dokter umum, dokter konsul bedah, dokter konsul penyakit dalam yang melayani
dengan didasari Cinta dan Hati yang Tulus .
3. Memberikan pelayanan kesehatan yang professional dengan alat bantu diagnosis
yang terkini .
4. Selalu berusaha untuk meningkatkan fasilitas dan peralatan medis seiring dengan
kemajuan teknologi .
R. Rinjani
R. Lawu
R. kawi
R. Wilis
R. Arjuna
R. ICU
R. Operasi
R. IGD
R. Kaber
R. Peri
R. Perawat
R. Gizi
: 2 orang
2.5.2 D3 Kep
: 25 orang
2.5.3 D3 Kabidanan
: 9 orang
BAB III
JURNAL HARIAN PRAKERIN
3.1 Jurnal Harian Pada ruang Keperawatan
Jurnal harian pada ruangan ini ada yang tentu dan adapula yang tidak menentu,
tergantung pada jumlah pasien yang ada pada saat itu . Jurnal ruangan keperawatan yang
tetap sehari-harinya dapat dilihat pada table di bawah ini :
@Shift Pagi :
NO
1
JENIS PEKERJAAN
(jam 07.00 datnag,
PUKUL
08.00
operan) Mengoplos
URAIAN SINGKAT
Mengoplos obat sesuai dengan
jenisnya (missal, cefotaxyme
obat
5
Menginjeksi pasien
10.00
Memeriksa Tanda-
11.30
(menggunakan thermometer)
Memeriksa tekanan darah
pasien (menggunakan
atau stopwatach)
Setelah hasil TTV tercatat di
buku TTV, harus di Blue-Red
pada setiap status pasien sesuai
Membuang urine
13.00
@Shift Siang :
NO
1
JENIS PEKERJAAN
(jam 14.00 datang,
PUKUL
16.45
operan) Memeriksa
Tanda-Tanda Vital
(menggunakan thermometer)
Memeriksa tekanan darah
pasien (menggunakan
(TTV)
atau stopwatach)
Setelah hasil TTV tercatat di
buku TTV, harus di Blue-Red
pada setiap status pasien sesuai
dengan nama pasien
Mengoplos obat
18.30
Menginjeksi pasien
19.15
@Shift Malam :
NO
1
JENIS PEKERJAAN
(jam 21.00
PUKUL
22.00
URAIAN SINGKAT
Mengoplos obat sesuai dengan
datang,operan)
Mengoplos obat
Menginjeksi
00.00
Menyeka
05.30
Memeriksa Tanda-
06.15
(menggunakan thermometer)
Memeriksa tekanan darah
pasien (menggunakan
Membuang urine
06.15
JENIS PEKERJAAN
Memeriksa Tanda
PUKUL
14.20
Tanda Vital
2
Memasang catheter
18.00
URAIAN
Mengukur suhu
Mengukur tekanan darah
Menghitung nadi
Menghitung respirasi
Memakai handscoon steril
Menyiapkan catheter
Oleskan gell pada pangkal selang
catheter
Menyiapkan cairan aquabidest
untuk mengunci selang catheter
yang telah dipasang
@Shift Pagi :
NO
1
JENIS PEKERJAAN
Membersihkan R. IGD
PUKUL
07.15
URAIAN
Menyapu lantai
Mengepel lantai
Membersihkan kaca
Membuang sampah (medis,
Memasang infus
10.00
bercabang)
Masukan surflo pada pembuluh
tersebut
Tarik needle yang ada dalam
surflo
Kemudian pasang selang infus
URAIAN
Memakai handscoon steril
Menyiapkan catheter
Oleskan gell pada pangkal
selang catheter
Menyiapkan cairan aquabidest
@Shift malam :
NO
1
JENIS PEKERJAAN
Memasang catheter
PUKUL
21.45
Memasang infus
04.30
bercabang)
Masukan surflo pada pembuluh
tersebut
Tarik needle yang ada dalam
surflo
Kemudian pasang selang infus
JENIS PEKERJAAN
Menyiapkan makanan
PUKUL
14.15
URAIAN SINGKAT
Mencetak nasi pada piring sesuai
dengan jumlah pasien yang ada
berisi nasi
Menata piring yang telah siap
beserta sayur dan sendok ke
15.30
Menyiapkan bahan
16.15
membawanya .
Mengupas bahan makanan yang
untuk memasak
buncis, dll.) .
Mencuci bahan yang telah
dikupas .
memotong bahan yang telah
dikupas .
Membawa nampan untuk
Memersihkan ruang
19.45
dapur
peralatan makanan .
Membersihkan cendela
Menyapu lantai
Mengepel lantai
@Shift Malam :
NO
1
JENIS PEKERJAAN
Menyiapkan makanan
PUKUL
04.30
10
06.15
piring .
Jika pada ruangan pasien
terdapat piring kotor kita dapat
Mebersihkan ruang
06.45
dapur
membawanya .
Membersihkan cendela
Menyapu lantai
Mengepel lantai
@Shift Pagi :
NO
1
JENIS PEKERJAAN
Menyiapkan bahan
PUKUL
07.20
Menyiapkan makanan
08.00
dikupas .
memotong bahan yang telah
dikupas .
Membuat bubur kacang hijau
Mencetak nasi pada piring
sesuai dengan jumlah pasien
berisi nasi
Menata piring yang telah siap
beserta sayur dan sendok ke
Mengantar bubur
10.00
kacang hijau
Mengantarkan makan
11.30
siang
pasien .
Mengantar makanan pada
ruangan yang telah tertulis pada
11
piring .
Jika pada ruangan pasien
terdapat piring kotor kita dapat
membawanya .
Membawa nampan untuk
Membersihkan ruang
13.50
dapur
peralatan makanan .
Membersihkan cendela
Menyapu lantai
Mengepel lantai
BAB IV
KOMPETENSI PRAKTEK PADA PENANGANAN KASUS
12
Asma adalah suatu inflamasi kronis saluran pernafasan yang melibatkan sel
esionotil, sel mash, sel netrotil, limfosit, dan makrofag, yang ditandai dengan wheezing,
sesak nafas, batuk, dada terasa tertekan dapat pulih kembali dengan atau tanpa pengobatan .
4.1.2 Etiologi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Alergen
Infeksi saluran nafas
Emosi
Olahraga (kegiatan jasmani yang berat)
Obat-obatan
Polusi udara
Agonis beta
Metil xantin
Kortikosteroid
Kromdin
Kefotifen
Sprutopium bromide (atroven)
4.1.5 Pencegahan
Usaha-usaha pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah datangnya
serangan penyakit asma, antara lain :
1.
2.
3.
4.
Menjaga kesehatan
Menjaga kebersihan lingkungan
Menghindarkan faktor pencetus serangan penyakit asma
Menggunakan obat-obat anti penyakit asma
13
4.2.5 Pencegahan
14
Terapi relaksasi
Mencegah faktor pencetus
Terapi obat
Latihan fisik teratur
Rendah garam
4.4.5 Pencegahan
Cukup hanya mencuci tangan sebelum makan . Agar terhindar dari bakteri yang
menempel .
Definisi
Myoma Uteri adalah : neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus yang disebut
Etiologi
Walaupun myoma uteri ditemukan terjadi tanpa penyebab yang pasti, namun dari
hasil penelitian Miller dan Lipschlutz dikatakan bahwa myoma uteri terjadi tergantung
pada sel-sel otot imatur yang terdapat pada Cell Nest yang selanjutnya dapat
dirangsang terus menerus oleh hormon estrogen.
Lokalisasi Mioma Uteri
1.
2.
Mioma Submukosum ; Mioma yang tumbuh ke arah kavum uteri dan menonjol
dalam kavum itu.
3.
Mioma Subserosum ; Mioma yang tumbuh ke arah luar dan menonjol pada
permukaan uterus.
16
Komplikasi
1.
Pertumbuhan leimiosarkoma.
Mioma dicurigai sebagai sarcoma bila selama beberapa tahun tidak membesar,
sekonyong konyong menjadi besar apabila hal itu terjadi sesudah menopause
2.
3.
Menorrhagi
Myoma uteri
metrorhagii
Perdarahan
pervaginam
Kekurangan
volume cairan
tubuh
Massa
Rencana tindakan
operasi
Gangguan sirkulasi
akut dan nekrosis
jaringan
Penekanan organ
sekitar
Kurang
pengetahuan
Kecemasan
17
Nyeri
Vesika urinari
Pembuluh
darah
Resiko tinggi
infeksi
Rectum
Retensi urine
Nyeri pelvik
Konstipasi
Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan Darah Lengkap : Hb: turun, Albumin : turun, Lekosit : turun /
meningkat, Eritrosit
: turun
TUJUAN DAN
KRITERIA HASIL
Gangguan rasa nyaman (nyeri) Klien dapat mengontrol
PERENCANAAN KEPERAWATAN
INTERVENSI
1.
berhubungan dengan
hasil mampu
mengidentifikasi cara
mengurangi nyeri,
mengatasi nyeri
oleh myoma
mengungkapkan keinginan
2.
3.
keperawat
Meningka
terhadap n
dialaminya
Membantu
dan
kenyaman
4.
Anjurkan
untuk Meningka
menggunakan
kompres klien
hangat
5.
Kolaborasi
pemberian
Menguran
analgesik.
1.
(retensio) berhubungan
kandung
bersedia melakukan
sensorik / motorik.
rasa nyeri.
19
observasi
miksi
dengan
pemberian
air
hangat,
eliminasi k
Menentuk
yang diras
1.
urine
berhubungan dengan
mengalami gangguan
siapa
kekawatiran tentang
ketidakmampuan memiliki
anjurkan
mengekpresikan perasaannya
dilakukan tindakan
tentang histerektomi
termasuk tindakan
2.
pembedahan
saja
yang
klien
Kaji
bisa meningatk
untuk
apakah
klien
tindakan
pembedahan
pengaruhnya
dan
terhadap
klien
4.
Ciptakan
diri Identifikas
kelemahan
lingkungan
klien
membicarakan
untuk Menguran
keluhan-
keluhannya.
Meningka
klien dan b
dalam pere
perawatan
20
a)
b)
c)
d)
Pengobatan Sekunder
a) Ekonamid
b) Protionamid
c) Siklosirin
d) Kananursin
e) PAS ( Para Amino Safic Lcly Acid )
Pengobatan Primer
Isoniazid
(H)
Rifampisia ( R)
Pirazinamid (Z)
Streptomizin
4.6.5 Pencegahan
4.7.1 Definisi
Varisela berasal dari bahasa latin Varicela di indonesia dikenal dengan istilah cacar air
, sedangkan di luar negeri di kenal dengan nama chicken pox , varisela adalah peanyakit
menular dengan gejala gejala demam timbul bintik bintik merah yang kemudian mengandung
cairan.
4.7.2 Etiologi
Penyakit ini di sebabkan oleh virus varicella zozter yang termasuk family herpes virus
4.7.3 Pathofisiologi
Biasanya pada hari ke 14 menyebar pesat ke jaringan ke kulit
4.7.4 Penatalaksanaan
Perawatan : isolasi untuk mencegah penularan , bila demam kompres dengan air
hangat .
Diet : Makan makanan yang bergizi tinggi ( tinggi kalori dan protein )
Pengobatan : Antivirus dan Asiklovir , Anti peritik, Paracetamol
Antibiotika, dapat di berikan bedak.
4.7.5 Pencegahan
4.8.1 Definisi
Benigna Prostat Hiperplasi (BPH) adalah pembesaran jinak kelenjar protat,disebabkan
oleh karena hiperplasi beberapa atau semua komponen prostat meliputi jaringan
kelenjar/jaringan vibromosculer yang perubahan menyebabkan penyumbatan utera pars
prostatika. (Jong Wim De Mencari sumber penyakit pada BPH edisi.1.Jakarta :EGC ;1999
4.8.2 Etiologi
Penyebab terjadinya benigna propstat hiperplasi belum di ketahui secara pasti.Prostat
merupakan alat tubuh yang bergantung kepada endokrin dan dapat pula di anggap undangan
(Counter Part ). Oleh karena itu yang di anggap etiologi adalah karena tidak adanya
keseimbangan endokrin pasien .Namun menurut Syamsu Hidayat dan Wim De Jong 1998
etiologi dari BPH adalah :
a) Adanya
hiperplasia
periuretral
yang
di
sebabkan
karena
resistensi ueruttra daerah proatat,leher fesika kemudian detusor mengatasi dengan kontraksi
kuat.Sebagai akibatnya serat detrusor akan menjadi lebih tenal dan penonjolan serat detrusor
ke dalam mukoa buli-buli akan terlihat sebagai balok-balok yang sampai (trabekulasi).Jika di
lahat dari dalam fesika dengan sitoskopi,inukosafesika dapat merobos keluar
Diantara serat detrusor hingga terbentuk tonjolan mukosa yang apabila kecil
dinamakan sakula dan apabila besar disebut diferkel.Fase penebalan detrusor adalah fase
kompesasi yang apabila berlanjut detrusor akan menjadi lelah dan akhirnya mengalami
doekompesasi dan tidak mampulagi untuk kontraksi,sehingga terjadi retensi urin total yang
berlanjut pada hidronefosis dan di fungsi saluran kemih atas (Jong Wim Demencari sumber
penyakit penyakit pada BPH Edisi.1.Jakarta:EGC;1999)
Manifestasi klinis
23
Non Operatif
OperatiF
: Tn.. B
Umur
: 48 thn
Alamat
: Sumawe
24
: 50%.
: 25%.
: 5%.
: 10%.
: 3%.
Hernia dapat juga di golongkan menjadi hernia responsibilis dan impanisibilis hernia
responsibilis yaitu suatu hernia yang da[pat di kembalikan dengan manipulasi manual ke
posisi normalnya dengan kantung pada dinding abdomen.Sedang hernia Inpanibilis yaitu: jika
hernia tersebut tidak dapat di kembalikan pada posisi normalnya adesi/ keluar kantung hernia
terbalik.
4.9.2 Patofisiologi.
Hernia bisa terjadi secara kongenital/ accuirent hernia yang bersifat kongenital
sepertihernia ingiunalis indirec bisa di sebabkan karena kegagalan pemutusan prosedur
vaginalis (kantong hernia).sewaktu turun ke dalam sekrotum , sedangkan bersifat acuiret bisa
terjadi oleh adanya peningkatan intra abdominal.
-
o pengejanan mendadak.
o Obesitas.
o Gerak badan terlalu aktif.
o Asites.
o Kehamilan.
25
adalah:
o Kelemahan dasar kanal ingiunalis yang tidak memasuki kanal melalui cincin internal tapi
langsung melalui fase fersa fascian dan keluar cincin external sehingga terjadilah hernia
ingiunalis indirec.
o Kelemahan fashical marginalis dan cincin inguinalis externa dan keluar abdomen melalui
cincin ingiunalis dan melilit cincin Externa sehingga terjadi hernia ingiunalis indirec.
o Arteri Femoralis yang melewati paha, jika paha dan membengkak pada lipatan paha , jika
pencernaan omentum melalui cincin femoralis tersebut dapat terjadi hernia femoralis.
-
pada hernia incecta dapat terjadi ganguan / kekurangan suplai darah pada hernia karena
obstruksi dari usus sehingga berakibat strangulasi hernia , Hernia strangulasi itulah yang
memerlukan intervensi badah karena dapat terjadi iskemi / nekrosis pada bowel.
~ Penatalaksanaan.
dengan responsisi secara manual.
Dengan memakai sabuk hernia untuk penderita yang tidak memerlukan tindakan
bedah. Herniografi ( Bedah perbaikan Hernia ) Adalah di seksi dari kantung hernia dan di
kembalikan pada susunan semua pada cavum abdomen.
Hernioplash adalah perbaikan pada jaringan yang lemah sehingga menguatkan
dengan kawat jalinan baju / tascia.
Pemberian analgesik pada hernia yang menyebabkan nyeri.
manifestasi klinis.
Umumnya pasien mengatakan adanya benjolan di selakangan kemaluan,benjolan
tersebut busa mengecil atau mengilang pada waktu tidur dan menangis ,mengejan atau
menggangkat beban atau posisi pasien sendiri dapat muncul lagi.
Keadaan umum pasien biasanya baik bila benjolan tidak nampak, pasien di suruh mengejan
dengan menutup mulut dalam keadaan berdiri, jika ada hernia maka akan tampak benjolan .
Harus di periksa benjolanya .
Keadaan cincin hernia juga perlu di periksa melalui sekrotum, jari telunjuk di
masukan ke atas selesas dari tuberkulum.
Umur
:35 Th
TD
:120/80
:36,5
: 84
RR
:19
Ruangan
:Rinjani 3
4.10.1 Definisi:
Orchitis adalah suatu inflamasi testis (kongesti testikular), biasanya disebabkan oleh
faktor-faktor piogenik, virus, spiroseta, parasit, traumatis, kimia atau faktor yag tidak
diketahui ( Smeltzer, 2002).
Orchitis adalah peradangan testis yang jika bersama dengan epididimitis menjadi
epididimoorkitis dan merupakan komplikasi yang serius dari epididimitis (Price, 2005).
Orchitis merupakan peradangan satu atau kedua testis, ditandai dengan pembengkakan
dan nyeri. Keadaan ini sering disebabkan oleh parotitis, sifilis, atau tuberculosis (Hartanto,
2008).
4.10.2 Etiologi
Penyebab orchitis bisa piogenik bakteria, gonokokokus, basil tuberkal, atau virus seperti
paramiksovirus, penyebab dari gondongan (parotitis). Sekitar 20% dari orchitis timbul
sebagai komplikasi dari gondongan (parotitis) setelah pubertas (Baradero, 2006)
Menurut Price, 2005 virus adalah penyebab orchitis yang paling sering. Orchitis
parotiditis adalah infeksi virus yang paling sering terlihat, walaupun imunisasi untuk
mencegah parotiditis pada masa anak-anak telah menurunkan insiden. 20-30% kasus
parotiditis pada orang dewasa terjadi bersamaan dengan orchitis, terjadi bilateral pada sekitar
15% pria dengan orkitis parotiditis. Pada laki-laki pubertas atau dewasa, biasanya terdapat
kerusakan tubulus seminiferus dengan resiko infertilitas, dan pada beberapa kasus, terdapat
kerusakan sel-sel leydig yang mengakibatkan hipogonadisme difesiensi testosterone. Orchitis
paroditisis jarang terjadi pada laki-laki prapubertas, namun bila ada, dapat diharapkan
kesembuhan yang sempurna tanpa disfungsi testiskular sesudahnya. Virus lain yang dapat
27
menyababkan orchitis dan memberikan gambaran klinis yang sama adalah : virus Coxsakie
B, Varisela, dan mononukleosis.
Orchitis bakterial piogenik disebabkan oleh bakteri (Escherichia coli, Klebsiella
pneumonia,
Pseudmonas
aeruginosa)
dan
infeksi
parasitik
(malaria,
filariasis,
28
29
Secara garis besar pemicu atau penyebab munculnya gangguan pada usus
buntu dikarenakan oleh adanya penyumbatan sehingga menghambat fungsi organ
dalam tersebut.
4.11.3 Patofisiologi
Bila usus buntu ini infeksi atau biasa yang disebut dengan radang usus
buntu, maka akan membuat pemiliknya amat merasakan sakit dan bisa
menyebabkan kematian penderita bila terlambat melakukan pertolongan.
Dikatakan bahwa usus buntu itu sebenarnya terletak di sebelah kanan bawah perut.
Fungsinya diperkirakan untuk membantu ppertahanan tubuh dari serangan penyakit.
Namun selama ia tidak meradang atau mengalami infeksi maka keadaanakan baikbaik saja. Ia baru akan berbahaya bila mengalami infeksi. Pada awalnya kemungkinan
peradangan tidaklah terlalu berat dan meluas sehingga orang masih dapat mengatasi
radang usus buntu. Namun suatu saat ia menimbulkan rasa sakit yang luar biasa.
Keadaan demikian menunjukkan penderita mengalami peradangan usus buntu yang
kronis. Namun peradangan yang sangat sakit bagi penderitanya.
Pada tahap awal radang usus buntu dirasakan penderita dengan merasakan
amat sakit, dinding usus buntu mengalami kebocora karena rapuh. Isi usus terjadi
peradangan selaput dinding usus bagian luar , serta pembungkus usus itu.
Jadi akan sangat berbahaya membiarkan usus buntu yang meradang di dalam
perut. Kerugian yang ditimbulkannya bukan hanya kesakitan yang diperoleh tapi juga
bahaya kematian yang mengancam bila tidak mendapat bangunan cepat dari
dokter. Bahkan penderita saat itu tidak bisa berjalan karena sakitnya, sehingga untuk
mengatasi usus itu dari pecah, perlu operasi segera.
Manifestasi klinis
Tanda dan gejala penyakit Usus Buntu (Apendiks) adalah :
30
a. Tanda yang paling utama adalah adanya keluhan nyeripada perut yang sering
terjadi dan semakin lama akan semakin memburuk
b. Rasa nyeri tersebut mulai menjalar ke sekitar pusat, kemudian berpindah ke
sisi kanan bawah
c. Tidak nafsu makan
d. Muntah
e. Sembelit
f. Jika kaki dilipat lalu di tekan ke dinding perut akan terasa sakit yang menusuk
g. Nyeri yang memburuk ketika anda batuk, berjalan atau membuat gerakan
bergetar
Pemeriksaan Diagnostik
1. Radiologis
Meliputi foto sinar X ditambah hasil USG seputar perut, yang lain sifatnya hanya
memastikan saja, seperti CT Scan dan rontgen.
2. Laboraturium
Meliputi tes urin yang akan dicek di laboraturium.
4.11.4 Pencegahan
1) Banyak minum air mineral.
2) Makan teratur yang dominan dengan buah-buahan dan sayur-sayuran.
3) Pola kerja dibatasi.
4) Pola makan seimbang dengan energy yang dikeluarkan.
31
32
5. Vaselin
6. Buku catatan suhu
7. Sarung tangan (apabila diperlukan)
Pernapasan
1. Arloji (jam) atau stopwatch
2. Buku catatan
3. Pena
Nadi
1. Arloji atau stopwatch
2. Buku catatan
3. Pena
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Tekanan Darah
Menjelaskan prosedur pada klien
Cuci tangan
Atur posisi klien
Letakkan lengan yang hendak di ukur pada posisi telentang
Lengan baju dibuka
Pasang manset pada lengan kanan / kiri atas sekitar 3cm diatas fossa cubiti (jangan
35
BAB V
HASIL KEGIATAN DAN PEMBATASAN KAGIATAN
5.1 Hasil
Pelaksanaan praktek selama tiga (3) bulan mendapatkan banyak hasil yang
dicapai dan bertambahnya pengalaman serta terpenuhinya semua target dari prasat
yang sudah ditentukan oleh sekolah .Hasil selama praktek di RS. Ben Mari dapat
diterapkan di lingkungan sekolah bersama guru pembimbing .
5.2 Pembatasan Kegiatan
Selama praktek di RS. Ben Mari selain mendapat banyak hasil yang dicapai
juga ada pembatasan kegiatan, diantaranya :
Sebagai Asisten Keperawatan tidak boleh melakukan injeksi tanpa seizin perawat .
Sebagai Asisten Keperawatan tidak boleh memasang infus tanpa ada perintah
sebelumnya dari perawat yang ada .
Sebagai Asisten Keperawatan tidak boleh memasang cethether, kecuali jika disuruh
untuk membantu memasang cathether .
36
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Selama kami melaksanakan Program Pengenalan Pelayanan Kesehatan (P3K) banyak
pengalaman baru yang kami dapatkan dan belum pernah didapatkan di lingkungan sekolah .
Dari pengalaman yang ditemui selama Prakerin kami bisa belajar melakukan pekerjaan yang
baik secara professional dalam bidang yang kami geluti, yaitu keperawatan .
6.2 Saran
6.2.1 Bagi Sekolah
Kami melihat begitu banyaknya persaingan dalam dunia medis untuk itu kami
menyarankan kepada pihak sekolah agar menyiapkan tenaga terdidik dan terbaik supaya tidak
kalah saing dengan sekolah kesehatan yang lainnya .
6.2.2 Bagi Pelayanan Kesehatan / RS
Bagi Rumah Sakit hendaknya memberikan pelayanan yang lebih baik lagi, supaya ke
depannya menjadi Rumah Sakit yang berkualitas .
6.2.3 Bagi Tenaga Medis
Bagi tenaga medis sebaiknya memberikan banyak pengetahuan kepada siswa yang
sedang Prakerin .
6.2.4 Bagi Penulis
Hasil makalah ini diharapkan menambah pengetahuan tentang manfaat Praktek di
Rumah Sakit dan memberikan pengalaman bagi penulis dalam menerapkan ilmu khususnya
dalam proses Program Pengenalan Pelayanan Kesehatan (P3K)
37
LAMPIRAN
Laporan ini disusun oleh :
1. Akbar Pradita P.E
2. Ayu Wulandari
3. Badiatus Sholicha
4. Bagus Wahyudi
5. Brenda Zenica S.L
6. Denok Olivia H.N
7. Desy Ariska
8. Dhainira Kartika
9. Eka Ningtia
10. Evi Rizky
11. Ika Risda
12. Julaiha
13. Mega Puspita
14. Moh Raka Hadinata
15. Nafidahtul Jannah
16. Nia Krislia
17. Ristia Depy S
18. Riska Ayu P
19. Shinda Prima
20. Susilo Ambar W
21. Wahyu Cahyani
22. Widy Khurin
23. Yesika Arina Pramudita
24. Putri Novianti
25. Ayu Rahmawati
26. Dena Kartika
38