Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN KASUS PADA PASIEN DISPEPSIA

DI RS BHIRAWA BHAKTI KOTA MALANG

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

Disusun sebagai salah satu syarat penilaian kenaikan kelas

Disusun oleh :

NAMA : MAULIDIYA CHOIFA ALMAHMUDA

KELAS : XI KEPERAWATAN 3

NIS : 7198 / 967.070

KOMPETENSI KEAHLIAN KEPERAWATAN

SMK NEGRI 11 MALANG

Jl. Pelabuhan Bakhuni No. 1 Malang 65148 Telp. 0341-836330 Fax. 0341-837271

Website : www.smkn11malang.sch.id email : info@smkn11malang.sch.id

TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktik Kerja Lapangan ini telah diperiksa dan disahkan oleh :

HARI/TANGGAL : Rabu, 15 Juni 2022

TEMPAT : SMK NEGRI 11 MALANG

Menyetujui :
Pembimbing DU/DI Pembimbing Sekolah

Busri, S.Kep,Ners Winda Dwi Saputro,S.Kep, Ners


NIPPPK. 19860801202221016

Kepala SMK Negeri 11 Malang Ketua Kompetensi Keahlian

Suhari. M.Pd Maulida Pratama Sari, S. Kep, Ners


NIP. 196503161991121001 NIPPPK. 198910122022212012

i
MOTTO

1. Kalau mereka bisa kita pasti bisa asal mau berusaha.


2. Senantiasa bersabar dalam menghadapi segala ujian hidup dan jangan lupa untuk
selalu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
3. Tidak perlu malu jika kamu dihadapkan dengan suatu kegagalan tetapi malulah
jika kamu tidak mau berusaha dan selalu takut akan akan kegagalan ingat.
“Kegagalan adalah kunci kesuksesan”

PERSEMBAHAN

Dengan ucapan syukur Alhamdulillah, kupersembahkan laporan praktik kerja


industry ini kepada:
1. Orang tuaku tercinta, yang tak pernah jenuh mendoakan dan menyayangiku selalu
mendukungku dan memberikan motivasi. Tak pernah cukupku membalas cinta
ayah ibu kepadaku.
2. Bapak dan ibu guru SMK NEGRI 11 MALANG yang telah mendidikku.
3. Bapak dan ibu perawat di tempat DUDI
4. Teman-temanku yang selalu memberikan semangat sehingga laporan praktik
kerja industry saya dapat terselesaikan sesuai harapan.

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas petunjuk, rahmat dan hidayah-nya
sehingga laporan Praktik Kerja Industri ini dapat terselesaikan. Laporan ini di susun untuk
melengkapi tugas Praktik Kerja Industri dan memenuhi syarat mengikuti Ujian Tengah
Semester. Dalam menyelesaikan laporan ini, tidak akan bisa berjalan lancar tanpa bantuan
dari orang – orang yang berada didekat saya yang telah memberikan bimbingan dan
dukungan sebagai bahan masukan. Untuk itu saya ucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Suhari M.Pd selaku kepala sekolah SMK Negeri 11 malang yang telah
memberikan saya izin untuk mengikuti kegiatan prakerin ini.
2. Ibu Maulida Pratama Sari, S.Kep, Ners, selaku kepala program keperawatan
3. Bapak Busri, S.Kep.Ners , selaku pembimbing di Rumah Sakit Bhirawa Bhakti
4. Bapak Winda Dwi Saputro, S. Kep, Ners , selaku pembimbing di SMK Negeri 11
Malang
5. Seluruh karyawan dan karyawati Rumah Sakit Bhirawa Bhakti.
6. Orang tua saya yang senantiasa memberi dukungan

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini. Untuk itu
saya mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun berbagai pihak demi
kesempurnaan laporan ini semoga dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, terutama
bagi para praktikan selanjutnya dan masyarakat luas.

Malang, 16 Juni 2022


Penyusun

Maulidiya Choifa Almahmuda

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
Lembar Pengesahan ........................................................................................................... i
Motto dan Persembahan ................................................................................................... ii
Kata Pengantar................................................................................................................. iii
Daftar Isi .......................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................... 1
1.2 Pengertian Prakerin ............................................................................................ 1
1.3 Tujuan dan Manfaat Prakerin............................................................................. 2
1.3.1 Tujuan Prakerin .................................................................................................... 2
1.3.3 Manfaat Prakerin .................................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN UMUM .......................................................................................... 4
2.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Prakerin............................................................... 4
2.2 Sejarah singkat, Visi Misi dan Motto ..................................................................... 4
2.2.1 Sejarah Rumah Sakit Bhirawa Bhakti ................................................................. 4
2.2.2 Visi Rumah Sakit Bhirawa Bhakti ....................................................................... 5
2.2.3 Misi Rumah Sakit Bhirawa Bhakti ...................................................................... 5
2.2.4 Motto Rumah Sakit Bhirawa Bhakti .................................................................... 5
2.3 Struktur Organisasi DUDI ...................................................................................... 6
2.4 Tata tertib dan keselamatan kerja ........................................................................... 7
2.4.1 Tata Tertib Rumah Sakit Bhirawa Bhakti ............................................................ 7
2.4.2 Kewajiban Praktik................................................................................................ 7
2.4.3 Prosedur Keselamatan Kerja Rumah Sakit Bhirawa Bhakti ................................ 7
2.5 Prosedur Kerja dan Bentuk Kegiatan ...................................................................... 8
2.5.1 Prosedur kerja ...................................................................................................... 8
2.5.2 Bentuk Kegiatan .................................................................................................. 8
BAB III KOMPETENSI PRAKTIK .......................................................................... 11
3.1 Laporan Kasus Penyakit DISPEPSIA di Rumah Sakit Bhirawa Bhakti .............. 11
3.1.1 Konsep Penyakit ................................................................................................ 11
3.2 Hambatan Selama Prakerin ................................................................................... 16
3.3 Penyelesaian Masalah Selama Prakerin ................................................................ 17
3.4 Kompetensi Asistensi Perawat Pada Pasien ......................................................... 17

iv
BAB IV PENUTUP...................................................................................................... 18
4.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 18
4.2 Kesan ............................................................................................................... 18
4.3 Saran ................................................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 20

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Demi meningkatkan kemampuan dalam bidang akademik dan keterampilan yang
selama ini dipelajari di sekolah, maka SMK Negri 11 Malang melakukan kerja sama
dengan Rumah Sakit Bhirawa Bhakti. Siswa-siswi SMK Negri 11 Malang khususnya
kelas XI, kompetensi keahlian dalam bidang asisten keperawatan wajib mengikuti
kegiatan prakerin tersebut demi memenuhi tugas akhir semester ganjil.

Adanya perbedaan tentang materi yang di ajarkan di sekolah dengan yang ada di
dalam dunia kerja, menjadikan praktik kerja industri sebagai kesempatan yang baik bagi
siswa SMK untuk mengetahui lebih dekat apa yang terjadi di lapangan kerja dan
membandingkannya dengan teori – teori yang didapat di Rumah Sakit Bhirawa Bhakti.
Kondisi tersebut di harapkan dapat pengetahuan dan pemahaman terkait ilmu yang di
ajarkan, serta dapat menyelesaikan tugas dengan baik.

Pelayanan gizi di rumah sakit adalah pelayanan yang diberikan dan disesuaikan
dengan keadaan pasien berdasarkan keadaan klinis, status gizi, dan status metabolisme
tubuh. Keadaan gizi pasien sangat berpengaruh pada proses penyembuhan penyakit,
sebaliknya proses perjalanan penyakit dapat berpengaruh terhadap keadaan gizi pasien.
Sering terjadi kondisi pasien yang semakin buruk karena tidak tercukupinya kebutuhan
zat gizi untuk perbaikan organ tubuh (PGRS, 2013).

Alasan penulis mengambil kasus DISPEPSIA untuk menjelaskan tentang penyakit


DISPEPSIA. Karena banyak sekali orang dewasa yang telah mengidap penyakit ini.

1.2 Pengertian Prakerin


Prakerin (Praktek Kerja Industri) adalah kegiatan pendidikan, pelatihan dan
pembelajaran yang dilaksanakan di dunia usaha atau dunia indutri yang relevan dengan
kompetensi (kemampuan) siswa sesuai dengan bidangnya. Dalam pelaksanaannya
dilakukan dengan prosedur tertentu, bagi siswa yang bertujuan untuk magang disuatu
tempat kerja, baik dunia usaha maupun didunia industri setidaknya sudah memiliki
kemampuan dasar sesuai bidang yang akan diterapkan dalam dunia usaha atau dunia

1
industri. Alasan utama mengapa para siswa-siswi harus memiliki bekal ilmu pengetahuan
dasar sesuai bidangnya agar dalam pelaksanaan Praktek Kerja Industri tidak mengalami
kendala yang berarti dalam penerapan ilmu pengetahuan dasar yang kemungkinan besar
dalam proses praktek kerja industry mendapatkan ilmu-ilmu baru yang tida di ajarkan di
lembaga kejuruan terkait.

1.3 Tujuan dan Manfaat Prakerin


1.3.1 Tujuan Prakerin
1.Bagi siswa
a. Dapat mengamati langsung perbedaan materi di sekolah dengan dunia
industry
b. Melatih siswa untuk berinteraksi dengan dunia kerja yang nyata
c. Dapat mengembangkaan ilmunya dengan adanya prakerin
2. Bagi sekolah
a. Dapat menjalin kerja sama dengan dunia industry
b. Untuk mengembangkan kompetensi para siswa-siswinya
c. Untuk mengetahui kesiapan siswa-siswinya sebelum memasuki dunia industri
3.Bagi DUDI
a. Untuk menjalin kerja sama dengan sekolah
b. Untuk memberikan kesempatan kerja kepada siswa dan mengenalkan kepada
siswa dunia kerja sesungguhnya

1.3.3 Manfaat Prakerin


1.Bagi siswa
a. Untuk menambah pengalaman dalam bekerja
b. Sebagai bukti bahwa siswa sudah menyelesaikan praktik kerja industri
c. Untuk menambah wawasan serta pengetahuan secara nyata kondisi yang ada
di dunia kerja
2.Bagi sekolah
a. Mengetahui sejauh mana siswanya dalam menerapkan ilmu di sekolah
b. Untuk mengetahui kemampuan para pendidikan dalam memberikan pelajaran
c. Meningkatkan popularitas sekolah di mata masyarakat.

2
3.Bagi DUDI
a. Mendapatkan tenaga kerja sementara dengan “upah seikhlasnya”
b. Mendukung program pendidikan pemerintah
c. Meningkatkan citra perusahaan

3
BAB II
TINJAUAN UMUM

2.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Prakerin


Tempat pelaksanaan prakerin berada di Rumah Sakit Bhirawa Bhakti yang
beralamtakan di Jl. Panglima Sudirman No.D-9A, Kesatrian, Kec. Blimbing, Kota
Malang, Jawa Timur 65111. Ruang yang di gunakan siswa praktik yaitu :

1. Ruang Bhakti
2. Ruang Brawijaya
3. Ruang Bhirawa
4. Ruang Anoraga
5. Ruang Kaber

Adapun waktu yang dilaksanakan selama prakerin di Rumah Sakit Bhirawa Bhakti
yaitu 1 bulan yang di mulai pada tanggal 7 Maret 2022 dan berakhir pada tanggal 16 April
2022. Selama praktik di Rumah Sakit Bhirawa Bhakti wajib mengikuti peraturan yang di
buat di Rumah Sakit Bhirawa Bhakti. Dalam 1 hari dibagi menjadi 3 shift yaitu:

1. Sift pagi : Jam 07.00 – 14.00 WIB


2. Sift siang : Jam 14.00 – 20.00 WIB
3. Sift malam : Jam 20.00 – 07.00 WIB

Semua siswa di harapkan datang 30 menit sebelum jam yang sudah di tentukan.

2.2 Sejarah singkat, Visi Misi dan Motto


2.2.1 Sejarah Rumah Sakit Bhirawa Bhakti
1. Rumkitban 05.08.02 Malang berdiri seiring dengan perkembangan / kebutuhan
Kesehatan Angkatan Darat tahun 2006 yang didalamnya terdapat Badan
Prasarana Kesehatan Wilayah (Denkesyah 05.04.03 Malang).
2. Sebelum Rumkitban 05.08.02 Malang terbentuk pada tahun 2006 yang
sebelumnya adalah Poliklinik Induk (Polin) yang merupakan cikal bakal
terbentuknya Rumkitban 05.08.02 Malang.
3. Pada tahun 2013 sesuai keputusan Walikota Malang No.445/2/35.73.112/2013
tanggal 26-06-2013 berubah menjadi RS Khusus Bersalin Rumkitban 05.08.02
Malang dan hanya berlangsung selama 2 Tahun.

4
4. Pada tahun 2016, sesuai Keputusan Walikota Malang No; 45/5/35.73.122/2016
tanggal, 19-07-2016 berubah menjadi RSIA Rumkitban 05.08.02 Malang hingga
sekarang.

2.2.2 Visi Rumah Sakit Bhirawa Bhakti


Menjadi Rumah Sakit pilihan dengan menyediakan layanan kesehatan terbaik,
aman bermutu tinggi dan Inovatif.

2.2.3 Misi Rumah Sakit Bhirawa Bhakti


Menyediakan pelayanan secara utuh, konsisten dan terpadu yang berfokus pada
pasien

2.2.4 Motto Rumah Sakit Bhirawa Bhakti


“CERAH (Cepat, Efisien, Ramah, Akurat dan Handal).”

5
2.3 Struktur Organisasi DU/DI

6
2.4 Tata tertib dan keselamatan kerja
2.4.1 Tata Tertib Rumah Sakit Bhirawa Bhakti
1) Semua praktekan harus hadir di tempat praktik sesuai waktu praktik yang telah
ditentukan.
2) Praktikum di perbolehkan izin tidak masuk dinas karena sungguh – sungguh sakit
atau keperluan yang sangat penting menyangkut panggilan dari sekolah atau
keperluan keluarga.
3) Siswa yang tidak masuk harus meminta izin kepada pembimbing di Rumah Sakit
Bhirawa Bakti secara langsung dan menyerahkan surat izin dari orang tua serta
keterangan dari dokter (jika sakit).
4) Siswa praktik harus mengganti sejumlah hari praktik yang ditinggalkan di tempat
praktik tersebut

2.4.2 Kewajiban Praktik


1) Hormat kepada pembimbing sekolah dan pembimbing DU/DI
2) Menaati peraturan-peraturan yang berlaku di tempat praktik
3) Ikut menjaga nama baik dan tempat dimana siswa praktik
4) Saling menghormati dan bekerjasama antar sesama siswa praktikan
5) Melengkapi diri dengan keperluan praktik
6) Setiap praktikan wajib memakai seragam praktik sesuai dengan ketentuan

2.4.3 Prosedur Keselamatan Kerja Rumah Sakit Bhirawa Bhakti


1) Penggunaan skort, yaitu saat tindakan kepada pasien supaya terlindung dari darah
dan penyakit menular.
2) Menggunakan masker, yaitu saat tindakan kepada pasien agar tidak menyebarkan
penyakit.
3) Penggunaan handscoon yaitu pada saat tindakan, bersentuhan langsung dengan
pasien dan asistensi rawat luka.
4) Penggunaan facial, agar terhindar dari kotoran disekitar.
5) Setelah tindakan wajib cuci tangan agar terhindar dari infeksi nosocomial dan
virus covid-19.

7
2.5 Prosedur Kerja dan Bentuk Kegiatan
2.5.1 Prosedur kerja
Rumah Sakit Bhirawa Bhakti menerapkan sistem kerja dengan 3 shift yaitu shift
pagi jam 07.00 WIB dan pulang jam 14.00, sedangkan shift siang jam 14.00 WIB dan
pulang jam 20.00 WIB dan shift malam jam 20.00 WIB sampai 07.00 WIB. Siswa praktik
harus datang 30 menit sebelum jadwal yang ditentukan dan siswa praktik wajib mengikuti
tata tertib yang ada di Rumah Sakit Bhirawa Bhakti.

2.5.2 Bentuk Kegiatan


Kegiatan yang dilakukan dalam prakerin yaitu asistensi perawat dalam melakukan
tindakan dan menyelesaikan pekerjaan yang diberikan oleh pembimbing di Rumah Sakit
Bhirawa Bhakti Bentuk kegiatan antara lain:

1. Mengganti verbed tanpa pasien


Persiapan alat meliputi laken, stik laken, selimut, sarung bantal, perlak, boven
laken, pertama mendekatkan peralatan di tempat tidur pasien. Memasang laken di
atas kasur dengan bentuk memanjang. Lalu memasang perlak dan diatasnya
dikasih stik laken dan memasukkan kebawah kasur secara bersamaan hingga rapi.
Melipat selimut dan di tata dibagian bawah lalu memasukannya ke dalam kasur
hingga rapi. Memasukkan sarung bantal ke dalam bantal, dan terakhir cuci tangan.
Mengganti verbed ini berguna untuk membuat pasien nyaman dan agar tidak
banyak kuman yang bersarang.
2. Cek Gula Darah Acak
Persiapan alat meliputi alcohol swabs/ kapas alcohol, alat untuk mengecek GDA
seperti jarum, stik GDA. Prosedur yang dilakukan yaitu yang pertama prosedur
yang dilakukan cuci tangan, Memberitahu kepada pasien tindakan yang akan
dilakukan. Memegang jari tengah pasien dan membasahinya dengan kapas
alkohol. Lalu pasang jarum dan menekannya ke jari tengah pasien pasang stik
GDA dan memasukanya darah kedalamnya hingga berbunyi. Rapikan alat, di
dokumentasikan dan cuci tangan.

8
3. Menyiapkan injeksi intravena
Persiapan alat meliputi Spuit 3cc, 5 cc, 10 cc, beberapa ampul obat yang akan
diberikan, aquabidest. Prosedur yang dilakukan yaitu yang pertama membuka
obat sesuai garis atau titik dan memasukanya kedalam spuit yang sesuai dengan
prosedur.l
4. Nebulizer
Persiapan alat meliputi alat nebulizer, obat yang akan di berikan. Prosedur yang
dilakukan yaitu yang pertama cuci tangan terlebih dahulu, memberitahu pasien
tindakan yang akan dilakukan. Memasukan obat kedalam masker dan
memasangkan masker ke pasien. Menyalakan alat nebulizer dan tunggu hingga
selesai. Beritahu pasien untuk menghirup nebul yang dilakukan setelah selesai
matikan alat dan posisikan pasien pada posisi yang nyaman dan yang terakhir cuci
tangan. Nebulizer ini di lakukan bertujuan untuk mengurangi resiko agar asma
tidak kambuh dan mengencerkan dahak. Saat melakukan nebulizer di anjurkan
untuk pasien duduk dan tidak diperbolehkan tidur terlentang.
5. Melakukan aff infus
Persiapan alat yang dibutuhkan meliputi handscoon, kapas alcohol,
plester/hypafix, gunting, perlak. Prosedur yang dilakukan yaitu pertama tama cuci
tangan terlebih dahulu, memberitahu kepada pasien tindakan yang akan dilakukan
supaya pasien tidak bingung dengan kedatangan perawat. Lalu mendekatkan
peralatan di dekat pasien dan pasang terlebih dahulu perlak di bawah tangan yang
akan dilakukan aff infuse Memakai handscoon untuk melindungi diri dan tindakan
selanjutnya matikan aliran infuse lalu basahi plester yang melekat pada tangan
pasien dengan kapas alkohol. lepas plester dan vevlon secara perlahan lalu ditutup
dengan kapas alcohol dan plester untuk menghentikan pendarahan.
6. Mengganti cairan infus
Membawa satu botol infus sesuai kebutuhan pasien dan prosedur yang dilakukan
meliputi memberitahu kepada pasien tindakan yang akan dilakukan. Mematikan
aliran infus dan mengganti botol infus yang habis dengan yang baru sesuai
pemberianya Alirkan tetesan infus sesuai prosedur dan yang terakhir cuci tangan.

9
7. Menyiapkan obat oral
Persiapan alat meliputi obat oral yang sudah dipersiapkan, cawan. Prosedur yang
dilakukan yaitu yang pertama cuci tangan, memasukkan obat ke dalam cawan
yang telah di beri nama identitas pasien agar tidak tertukar.berikan obat kepada
pasien sesuai identitas yang sudah ditulis.
8. Tanda tanda vital
Persiapan alat tensisphygmanometer, stetoskop, thermometer axila, jam tangan,
buku catatan. Prosedur yang dilakukan yaitu pertama memberitahu kepada pasien
tindakan yang akan dilakukan.
a. Mengukur tekanan darah Pasang manset 3 jari di atas nadi brachialis,
pasang stetoskop di denyut nadi, pompa tensi dan diturunkan pelan –
pelan, dengarkan detak systole dan diastolenya.
b. Mengukur suhu tubuh melalui axila Pasangkan thermometer di ketiak
pasien, memberitahu pasien untuk menjepit termometernya, lalu pencet
tombol, tunggu hingga berbunyi, lalu bersihkan termometer dengan kapas
alkohol.
c. Mengukur nadi Pegang denyut nadi radialis di pergelangan tangan. Lalu
menghitung dalam 1 menit.
d. Mengukur Pernafasan/ Respiratory Rate Melihat pernafasan pasien
dengan cara memegang perut pasien dan menghitungnya dalam 1 menit.
Setelah semuanya selesai rapikan alat dan cuci tangan.

10
BAB III
KOMPETENSI PRAKTIK

3.1 Laporan Kasus Penyakit DISPEPSIA di Rumah Sakit Bhirawa Bhakti


3.1.1 Konsep Penyakit
A. DEFINISI

Dispepsia Dispepsia merupakan kumpulan keluhan/gejala klinis yang


terdiri dari rasa tidak enak/sakit di perut bagian atas yang menetap atau
mengalami kekambuhan keluhan refluks gastroesofagus klasik berupa rasa
panas di dada (heartburn) dan regurgitasi asam lambung kini tidak lagi
termasuk dispepsia (Mansjoer A edisi III, 2000 hal : 488). Batasan

B. ETIOLOGI
1. Perubahan pola makan
2. Pengaruh obat-obatan yang dimakan secara berlebihan dan dalam
waktu yang lama
3. Alkohol dan nikotin rokok
4. Stres
5. Tumor atau kanker saluran pencernaan
C. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan Pasien dispepsia dalam melakukan pengobatan dengan
menggunakan modifikasi pola hidup dengan melakukan program diet yang
ditujukan untuk kasus dispepsia fungsional agar menghindari makanan yang
dirasa sebagai faktor pencetus. Pola diet yang dapat dilakukan seperti makan
dengan porsi kecil tetapi sering, makan rendah lemak, kurangi atau hindari
minuman-minuman spesifikseperti: kopi, alcohol dll, kurangi dan hindari
makanan yang pedas. Terapi medikamentosa untuk kasus dispepsia hingga
sekarang belum terdapat regimen pengobatan yang memuaskan terutama
dalam mengantisipasi kekambuhan (Tjokronegoro, 2001)
D. PROGNOSIS/KOMPLIKASI
Prognosis luka pada lambung yang dalam / melebar tergantung berapa
lama lambung terpapar oleh asam lambung dan dapat mengakibatkan kanker
pada lambung.

11
E. PATHWAY

F. PENCEGAHAN
a. Makan dengan porsi kecil tapi sering
b. Berhenti/tidak merokok
c. Olahraga secara teratur

12
G. PATOFISIOLOGI
Patofisiologi Djojodiningrat (2007) menjelaskan proses patofisiologi yang
berhungan dengan dispepsia fungsional adalah hipersekresi asam lambung,
infeksi Helicobakter pylori, dismotilitas gastrointestinal, dan hipersensittivitas
visceral.

1. Sekresi asam lambung


Kasus dispepsia fungsional, umumnya mempunya tingkat sekresi asam
lambung, baik sekresi basal atau dengan stimulasi pentagastrin yang rata-rata
normal. Terjadinya peningkatan sensitivitas mukosa lambung terhadap asam
yang menimbulkan rasa tidak enak di perut.

2. Helicobacter pylori (Hp)


Infeksi Hp dapa dispepsia fungsional belum sepenuhnya diterima. Hp pada
sispepsia fungsional sekitar 50% dan tidak berbeda bermakna dengan angka
kekerapan Hp pada kelompok sehat.

3. Dismotilitas gastrointestinal
Dispepsia fungsional terjadi perlambatan pengosongan lambung dan
adanya hipomotilitas antrum sampai 50% kasus, harus dimengerti bahwa
proses motilitas. Gastro intestinal merupakan proses yang sangat kompleks,
sehingga gangguan pengosongan lambung tidak dapat mutlak menjadi
penyebab dispepsia.
H. MANIFESTASI KLINIS
Mansjoer (2001) dalam bukunya membagi klasifikasi klinis secara praktis,
didasarkan atas gejala yang dominan, membagi dispepsia menjadi 3 tipe :
1. Dispepsia dengan keluhan seperti ulkus (ulkus-like dispepsia), dengan
gejala:
a. Nyeri epigastrium terlokalisasi
b. Nyeri hilang setelah makan
c. Nyeri saat lapar
d. Nyeri episodik

13
2. Dispepsia dengan gejala dismotilitas (dysmotility-like dispepsia),dengan
gejala:
a. Mudah kenyang
b. Perut cepat terasa penuh saat makan
c. Mual
d. Muntah
e. Rasa tak nyaman bertambah saat makan
3. Dispepsia mixed/ gabungan, yang gejalanya gabungan antara nyeri di ulu
hati dan rasa mual, kembung dan muntah tapi tidak ada yang spesifik atau
dominan.
1.3.1 Asuhan Keperawatan

I. Pengkajian

A. Data Pasien

Nama Pasien : Ny .C

Umur Pasien : 39 Tahun

Tanggal Lahir : 13 Januari 1983

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat Pasien : jl. Hamid rusdi, bunul rejo , blimbing, malang

Agama : Islam

Diagnosa Pasien : Dispepsia

B. Keluhan Utama
px mengatakan nyeri pada perut sejak 1 minggu yang lalu
C. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan tidak adanya penyakit dalam tubuhnya,tetapi dalam
diagnosa medis pasien memiliki penyakit Dispepsia dan terasa nyeri.

14
D. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan tidak ada penyakit dahulu
E. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang memiliki penyakit
keturunan.
F. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Copas Mentis (Sadar Sepenuhnya)
Tekanan darah : 99/66 mmhg
Nadi : 82 x / menit
Pernapasan : 20 x / menit
Suhu : 36,3C
G. Pemeriksaan Penunjang
1. swab antigen (-)negatif
H. Terapi Obat
1. omz 40 mg, metoclopramide 10mg, extra buscopan 1 amp, Braxidin,
Aiprazolam, suckralfat syr
I. Data subyektif
P: Nyeri timbul saat digerakan
Q: Nyeri ditusuk-tusuk
R: Nyeri diperut bagian atas
S: Skala nyeri 3
T: Seminggu yang lalu
J. Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan agen pancadera fistologis dengan kriteria
hasil:
1. Keluhan nyeri menurun (5)
2. Kemampuan menggunakan teknik nonfarmakologi meningkat (5)
3. Kemampuan mengenali penyebab nyeri cukup meninggkat (4)
K. Intervensi (Perencanaan)
1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
2. Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan

15
3. Anjurkan melakukan mobilisasi dini
4. Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
5. Fasilintasi melakukan pergerakan,jika perlu
L. Implementasi
1. Mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
2. Mengidentifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
3. Di anjurkan melakukan mobilisasi dini
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
5. Memfasilitasi melakukan pergerakan,jika perlu
M. EVALUASI

Tanggal Catatan Perkembangan

10-04-2022 S : Pasien mengatakan nyeri ulu hati berkurang


O : K/U cukup
TD : 99/66 mmHg
N : 82 X / menit
RR : 20 X / menit
T : 36,3 C
A : Masalah teratasi
P : intervensi di hentikan PX krs

3.2 Hambatan Selama Prakerin


1) Terbatasnya peralatan seperti tensimeter, thermometer dan banyaknya
peralatan yang rusak
2) Cukup kesulitan beradaptasi dengan lingkungan baru saat awal kegiatan.
3) Keterbatasan pengetahuan kami untuk menghadapi hal-hal baru yang terjadi di
Rumah Sakit Bhirawa Bhakti.

16
3.3 Penyelesaian Masalah Selama Prakerin
1) Membawa tensimeter dan thermometer sendiri atau meminjam kepada teman.
2) Mulai belajar berkomunikasi yang baik.
3) Mulai mencari tahu pengetahuan untuk menghadapi hal-hal yang baru terjadi
di Rumah Sakit Bhirawa Bhakti.

3.4 Kompetensi Asistensi Perawat Pada Pasien


Sebagai seorang Asistensi Perawat tindakan yang saya lakukan pada pasien, yaitu:

 Melakukan Tanda Tanda Vital


Mengukur tekanan darah pasien rendah tinggi atau normal, mengukur suhu
mengukur tubuh pasien melalui axila menggunakan termomether,
menghitung kecepatan nadi pasien dan, menghitung respiration/pernafasan
pasien.
 Melakukan kompres hangat
Letakkan kompres hangat secara langsung pada bagian tubuh yang sakit
selama 15–20 menit. Namun, jika rasa nyeri yang dirasakan sangat parah,
Anda bisa berendam di air hangat selama 30 menit hingga maksimal 2 jam.
 Memberikan posisi yang nyaman
Posisi yang nyaman adalah Posisi tidur miring ke kiri juga sangat baik
dilakukan Saat berbaring ke kiri, maka dapat mengurangi episode refluks
dan mencegah asam lambung naik.

17
BAB IV
PENUTUP

Atas berkat ramhat Allah Yang Maha Esa, serta kerjasama dan kerja keras kami, maka
selesailah penyusunan laporan Prakerin yang menjadi tugas wajib dalam kegiatan ini.

Dalam penyusunan laporan Prakerin, kami mendapatkan pengarahan dari pembimbing,


bapak dan ibu guru, serta sekan-rekan SMK Negeri 11 Malang. Untuk itu, penulis
mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya.

4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan kegiatan prakerin ini, saya mendapatkan banyak pengalaman dan ilmu
baru yang tidak diajarkan di sekolah. Kita biasa diajarkan teori di sekolah, dan di tempat
prakerin kita akan mempraktikkannya.

Pada intinya, kegiatan prakerin sangat berguna untuk mengembangkan apa yang sudah
diajarkan di sekolah. Prakerin bisa dikatakan sebagai pelengkap serta proses pematangan
agar siap ketika sudah berkecimpung di dunia kerja.

4.2 Kesan
Saya sangat antusias saat menjalani kegiatan prakerin di Rumah Sakit Bhirawa Bhakti.
Pemiliknya sangat ramah dan mau mengajarkan dengan pelan-pelan. Kami dituntut untuk
aktif bertanya ketika ada yang kebingungan, sehingga kami memiliki pengalaman lebih.

Kami yakin, pengalaman yang didapatkan saat prakerin dapat membantu kami
kedepannya. Karena ilmu yang didapatkan memang sudah mengarah pada pekerjaan yang
sebenarnya.

4.3 Saran
1. Bagi Siswa
a. Lebih meningkatkan kedisiplinan dalam segala hal.
b. Harus bisa menerapkan komunikasi yang baik kepada pasien, keluarga
pasien, perawat dan yang lainnya
2. Bagi Sekolah
a. Harus lebih matang lagi dalam mempersiapkan siswa siswinya untuk
praktik di dunia industri.

18
b. Guru yang mengajar di sekolah sebaiknya lebih menambah wawasan yang
di berikan kepada siswa siswinya saat akan memasuki dunia industri.

3. Bagi DUDI
a. Harus lebih sering berkomunikasi dengan siswa yang praktik agar tercipta
suasana yang nyaman.
Mengajrkan ilmu yang seharusnya diberikan kepada siswa praktik dan
mendampingi saat melakukan tindakan yang belum dikuasai oleh siswa
praktik.

19
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/doc/481735291

Di akses pada 10 April 2022 Definisi dispepsia, Etiologi demensia, manifestasi klinis
demensia, Phatofisiologi, penatalaksanaan keperawatan)

https://www.alodokter.com/gejala-dispepsia-fungsional-dan-cara-mengatasinya

Diakses pada 11 April 2022 (klasifikasi dispepsia)

https://m.klikdokter.com/penyakit/dispepsia

Diakses pada 13 April 2022 (penatalaksanaan medis)


https://www.halodoc.com/kesehatan/dispepsia

Diakses pada 13 April 2022 (pencegahan dispepsia)


https://www.ekahospital.com/id/media-detail/info-kesehatan/recognizing-dyspepsia-
disease

20

Anda mungkin juga menyukai