Disusun oleh :
KELAS : XI KEPERAWATAN 3
Jl. Pelabuhan Bakhuni No. 1 Malang 65148 Telp. 0341-836330 Fax. 0341-837271
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini telah diperiksa dan disahkan oleh :
Menyetujui :
Pembimbing DU/DI Pembimbing Sekolah
i
MOTTO
PERSEMBAHAN
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas petunjuk, rahmat dan hidayah-nya
sehingga laporan Praktik Kerja Industri ini dapat terselesaikan. Laporan ini di susun untuk
melengkapi tugas Praktik Kerja Industri dan memenuhi syarat mengikuti Ujian Tengah
Semester. Dalam menyelesaikan laporan ini, tidak akan bisa berjalan lancar tanpa bantuan
dari orang – orang yang berada didekat saya yang telah memberikan bimbingan dan
dukungan sebagai bahan masukan. Untuk itu saya ucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Bapak Suhari M.Pd selaku kepala sekolah SMK Negeri 11 malang yang telah
memberikan saya izin untuk mengikuti kegiatan prakerin ini.
2. Ibu Maulida Pratama Sari, S.Kep, Ners, selaku kepala program keperawatan
3. Bapak Busri, S.Kep.Ners , selaku pembimbing di Rumah Sakit Bhirawa Bhakti
4. Bapak Winda Dwi Saputro, S. Kep, Ners , selaku pembimbing di SMK Negeri 11
Malang
5. Seluruh karyawan dan karyawati Rumah Sakit Bhirawa Bhakti.
6. Orang tua saya yang senantiasa memberi dukungan
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini. Untuk itu
saya mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun berbagai pihak demi
kesempurnaan laporan ini semoga dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, terutama
bagi para praktikan selanjutnya dan masyarakat luas.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
Lembar Pengesahan ........................................................................................................... i
Motto dan Persembahan ................................................................................................... ii
Kata Pengantar................................................................................................................. iii
Daftar Isi .......................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................... 1
1.2 Pengertian Prakerin ............................................................................................ 1
1.3 Tujuan dan Manfaat Prakerin............................................................................. 2
1.3.1 Tujuan Prakerin .................................................................................................... 2
1.3.3 Manfaat Prakerin .................................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN UMUM .......................................................................................... 4
2.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Prakerin............................................................... 4
2.2 Sejarah singkat, Visi Misi dan Motto ..................................................................... 4
2.2.1 Sejarah Rumah Sakit Bhirawa Bhakti ................................................................. 4
2.2.2 Visi Rumah Sakit Bhirawa Bhakti ....................................................................... 5
2.2.3 Misi Rumah Sakit Bhirawa Bhakti ...................................................................... 5
2.2.4 Motto Rumah Sakit Bhirawa Bhakti .................................................................... 5
2.3 Struktur Organisasi DUDI ...................................................................................... 6
2.4 Tata tertib dan keselamatan kerja ........................................................................... 7
2.4.1 Tata Tertib Rumah Sakit Bhirawa Bhakti ............................................................ 7
2.4.2 Kewajiban Praktik................................................................................................ 7
2.4.3 Prosedur Keselamatan Kerja Rumah Sakit Bhirawa Bhakti ................................ 7
2.5 Prosedur Kerja dan Bentuk Kegiatan ...................................................................... 8
2.5.1 Prosedur kerja ...................................................................................................... 8
2.5.2 Bentuk Kegiatan .................................................................................................. 8
BAB III KOMPETENSI PRAKTIK .......................................................................... 11
3.1 Laporan Kasus Penyakit DISPEPSIA di Rumah Sakit Bhirawa Bhakti .............. 11
3.1.1 Konsep Penyakit ................................................................................................ 11
3.2 Hambatan Selama Prakerin ................................................................................... 16
3.3 Penyelesaian Masalah Selama Prakerin ................................................................ 17
3.4 Kompetensi Asistensi Perawat Pada Pasien ......................................................... 17
iv
BAB IV PENUTUP...................................................................................................... 18
4.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 18
4.2 Kesan ............................................................................................................... 18
4.3 Saran ................................................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 20
v
BAB I
PENDAHULUAN
Adanya perbedaan tentang materi yang di ajarkan di sekolah dengan yang ada di
dalam dunia kerja, menjadikan praktik kerja industri sebagai kesempatan yang baik bagi
siswa SMK untuk mengetahui lebih dekat apa yang terjadi di lapangan kerja dan
membandingkannya dengan teori – teori yang didapat di Rumah Sakit Bhirawa Bhakti.
Kondisi tersebut di harapkan dapat pengetahuan dan pemahaman terkait ilmu yang di
ajarkan, serta dapat menyelesaikan tugas dengan baik.
Pelayanan gizi di rumah sakit adalah pelayanan yang diberikan dan disesuaikan
dengan keadaan pasien berdasarkan keadaan klinis, status gizi, dan status metabolisme
tubuh. Keadaan gizi pasien sangat berpengaruh pada proses penyembuhan penyakit,
sebaliknya proses perjalanan penyakit dapat berpengaruh terhadap keadaan gizi pasien.
Sering terjadi kondisi pasien yang semakin buruk karena tidak tercukupinya kebutuhan
zat gizi untuk perbaikan organ tubuh (PGRS, 2013).
1
industri. Alasan utama mengapa para siswa-siswi harus memiliki bekal ilmu pengetahuan
dasar sesuai bidangnya agar dalam pelaksanaan Praktek Kerja Industri tidak mengalami
kendala yang berarti dalam penerapan ilmu pengetahuan dasar yang kemungkinan besar
dalam proses praktek kerja industry mendapatkan ilmu-ilmu baru yang tida di ajarkan di
lembaga kejuruan terkait.
2
3.Bagi DUDI
a. Mendapatkan tenaga kerja sementara dengan “upah seikhlasnya”
b. Mendukung program pendidikan pemerintah
c. Meningkatkan citra perusahaan
3
BAB II
TINJAUAN UMUM
1. Ruang Bhakti
2. Ruang Brawijaya
3. Ruang Bhirawa
4. Ruang Anoraga
5. Ruang Kaber
Adapun waktu yang dilaksanakan selama prakerin di Rumah Sakit Bhirawa Bhakti
yaitu 1 bulan yang di mulai pada tanggal 7 Maret 2022 dan berakhir pada tanggal 16 April
2022. Selama praktik di Rumah Sakit Bhirawa Bhakti wajib mengikuti peraturan yang di
buat di Rumah Sakit Bhirawa Bhakti. Dalam 1 hari dibagi menjadi 3 shift yaitu:
Semua siswa di harapkan datang 30 menit sebelum jam yang sudah di tentukan.
4
4. Pada tahun 2016, sesuai Keputusan Walikota Malang No; 45/5/35.73.122/2016
tanggal, 19-07-2016 berubah menjadi RSIA Rumkitban 05.08.02 Malang hingga
sekarang.
5
2.3 Struktur Organisasi DU/DI
6
2.4 Tata tertib dan keselamatan kerja
2.4.1 Tata Tertib Rumah Sakit Bhirawa Bhakti
1) Semua praktekan harus hadir di tempat praktik sesuai waktu praktik yang telah
ditentukan.
2) Praktikum di perbolehkan izin tidak masuk dinas karena sungguh – sungguh sakit
atau keperluan yang sangat penting menyangkut panggilan dari sekolah atau
keperluan keluarga.
3) Siswa yang tidak masuk harus meminta izin kepada pembimbing di Rumah Sakit
Bhirawa Bakti secara langsung dan menyerahkan surat izin dari orang tua serta
keterangan dari dokter (jika sakit).
4) Siswa praktik harus mengganti sejumlah hari praktik yang ditinggalkan di tempat
praktik tersebut
7
2.5 Prosedur Kerja dan Bentuk Kegiatan
2.5.1 Prosedur kerja
Rumah Sakit Bhirawa Bhakti menerapkan sistem kerja dengan 3 shift yaitu shift
pagi jam 07.00 WIB dan pulang jam 14.00, sedangkan shift siang jam 14.00 WIB dan
pulang jam 20.00 WIB dan shift malam jam 20.00 WIB sampai 07.00 WIB. Siswa praktik
harus datang 30 menit sebelum jadwal yang ditentukan dan siswa praktik wajib mengikuti
tata tertib yang ada di Rumah Sakit Bhirawa Bhakti.
8
3. Menyiapkan injeksi intravena
Persiapan alat meliputi Spuit 3cc, 5 cc, 10 cc, beberapa ampul obat yang akan
diberikan, aquabidest. Prosedur yang dilakukan yaitu yang pertama membuka
obat sesuai garis atau titik dan memasukanya kedalam spuit yang sesuai dengan
prosedur.l
4. Nebulizer
Persiapan alat meliputi alat nebulizer, obat yang akan di berikan. Prosedur yang
dilakukan yaitu yang pertama cuci tangan terlebih dahulu, memberitahu pasien
tindakan yang akan dilakukan. Memasukan obat kedalam masker dan
memasangkan masker ke pasien. Menyalakan alat nebulizer dan tunggu hingga
selesai. Beritahu pasien untuk menghirup nebul yang dilakukan setelah selesai
matikan alat dan posisikan pasien pada posisi yang nyaman dan yang terakhir cuci
tangan. Nebulizer ini di lakukan bertujuan untuk mengurangi resiko agar asma
tidak kambuh dan mengencerkan dahak. Saat melakukan nebulizer di anjurkan
untuk pasien duduk dan tidak diperbolehkan tidur terlentang.
5. Melakukan aff infus
Persiapan alat yang dibutuhkan meliputi handscoon, kapas alcohol,
plester/hypafix, gunting, perlak. Prosedur yang dilakukan yaitu pertama tama cuci
tangan terlebih dahulu, memberitahu kepada pasien tindakan yang akan dilakukan
supaya pasien tidak bingung dengan kedatangan perawat. Lalu mendekatkan
peralatan di dekat pasien dan pasang terlebih dahulu perlak di bawah tangan yang
akan dilakukan aff infuse Memakai handscoon untuk melindungi diri dan tindakan
selanjutnya matikan aliran infuse lalu basahi plester yang melekat pada tangan
pasien dengan kapas alkohol. lepas plester dan vevlon secara perlahan lalu ditutup
dengan kapas alcohol dan plester untuk menghentikan pendarahan.
6. Mengganti cairan infus
Membawa satu botol infus sesuai kebutuhan pasien dan prosedur yang dilakukan
meliputi memberitahu kepada pasien tindakan yang akan dilakukan. Mematikan
aliran infus dan mengganti botol infus yang habis dengan yang baru sesuai
pemberianya Alirkan tetesan infus sesuai prosedur dan yang terakhir cuci tangan.
9
7. Menyiapkan obat oral
Persiapan alat meliputi obat oral yang sudah dipersiapkan, cawan. Prosedur yang
dilakukan yaitu yang pertama cuci tangan, memasukkan obat ke dalam cawan
yang telah di beri nama identitas pasien agar tidak tertukar.berikan obat kepada
pasien sesuai identitas yang sudah ditulis.
8. Tanda tanda vital
Persiapan alat tensisphygmanometer, stetoskop, thermometer axila, jam tangan,
buku catatan. Prosedur yang dilakukan yaitu pertama memberitahu kepada pasien
tindakan yang akan dilakukan.
a. Mengukur tekanan darah Pasang manset 3 jari di atas nadi brachialis,
pasang stetoskop di denyut nadi, pompa tensi dan diturunkan pelan –
pelan, dengarkan detak systole dan diastolenya.
b. Mengukur suhu tubuh melalui axila Pasangkan thermometer di ketiak
pasien, memberitahu pasien untuk menjepit termometernya, lalu pencet
tombol, tunggu hingga berbunyi, lalu bersihkan termometer dengan kapas
alkohol.
c. Mengukur nadi Pegang denyut nadi radialis di pergelangan tangan. Lalu
menghitung dalam 1 menit.
d. Mengukur Pernafasan/ Respiratory Rate Melihat pernafasan pasien
dengan cara memegang perut pasien dan menghitungnya dalam 1 menit.
Setelah semuanya selesai rapikan alat dan cuci tangan.
10
BAB III
KOMPETENSI PRAKTIK
B. ETIOLOGI
1. Perubahan pola makan
2. Pengaruh obat-obatan yang dimakan secara berlebihan dan dalam
waktu yang lama
3. Alkohol dan nikotin rokok
4. Stres
5. Tumor atau kanker saluran pencernaan
C. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan Pasien dispepsia dalam melakukan pengobatan dengan
menggunakan modifikasi pola hidup dengan melakukan program diet yang
ditujukan untuk kasus dispepsia fungsional agar menghindari makanan yang
dirasa sebagai faktor pencetus. Pola diet yang dapat dilakukan seperti makan
dengan porsi kecil tetapi sering, makan rendah lemak, kurangi atau hindari
minuman-minuman spesifikseperti: kopi, alcohol dll, kurangi dan hindari
makanan yang pedas. Terapi medikamentosa untuk kasus dispepsia hingga
sekarang belum terdapat regimen pengobatan yang memuaskan terutama
dalam mengantisipasi kekambuhan (Tjokronegoro, 2001)
D. PROGNOSIS/KOMPLIKASI
Prognosis luka pada lambung yang dalam / melebar tergantung berapa
lama lambung terpapar oleh asam lambung dan dapat mengakibatkan kanker
pada lambung.
11
E. PATHWAY
F. PENCEGAHAN
a. Makan dengan porsi kecil tapi sering
b. Berhenti/tidak merokok
c. Olahraga secara teratur
12
G. PATOFISIOLOGI
Patofisiologi Djojodiningrat (2007) menjelaskan proses patofisiologi yang
berhungan dengan dispepsia fungsional adalah hipersekresi asam lambung,
infeksi Helicobakter pylori, dismotilitas gastrointestinal, dan hipersensittivitas
visceral.
3. Dismotilitas gastrointestinal
Dispepsia fungsional terjadi perlambatan pengosongan lambung dan
adanya hipomotilitas antrum sampai 50% kasus, harus dimengerti bahwa
proses motilitas. Gastro intestinal merupakan proses yang sangat kompleks,
sehingga gangguan pengosongan lambung tidak dapat mutlak menjadi
penyebab dispepsia.
H. MANIFESTASI KLINIS
Mansjoer (2001) dalam bukunya membagi klasifikasi klinis secara praktis,
didasarkan atas gejala yang dominan, membagi dispepsia menjadi 3 tipe :
1. Dispepsia dengan keluhan seperti ulkus (ulkus-like dispepsia), dengan
gejala:
a. Nyeri epigastrium terlokalisasi
b. Nyeri hilang setelah makan
c. Nyeri saat lapar
d. Nyeri episodik
13
2. Dispepsia dengan gejala dismotilitas (dysmotility-like dispepsia),dengan
gejala:
a. Mudah kenyang
b. Perut cepat terasa penuh saat makan
c. Mual
d. Muntah
e. Rasa tak nyaman bertambah saat makan
3. Dispepsia mixed/ gabungan, yang gejalanya gabungan antara nyeri di ulu
hati dan rasa mual, kembung dan muntah tapi tidak ada yang spesifik atau
dominan.
1.3.1 Asuhan Keperawatan
I. Pengkajian
A. Data Pasien
Nama Pasien : Ny .C
Agama : Islam
B. Keluhan Utama
px mengatakan nyeri pada perut sejak 1 minggu yang lalu
C. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan tidak adanya penyakit dalam tubuhnya,tetapi dalam
diagnosa medis pasien memiliki penyakit Dispepsia dan terasa nyeri.
14
D. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan tidak ada penyakit dahulu
E. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang memiliki penyakit
keturunan.
F. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Copas Mentis (Sadar Sepenuhnya)
Tekanan darah : 99/66 mmhg
Nadi : 82 x / menit
Pernapasan : 20 x / menit
Suhu : 36,3C
G. Pemeriksaan Penunjang
1. swab antigen (-)negatif
H. Terapi Obat
1. omz 40 mg, metoclopramide 10mg, extra buscopan 1 amp, Braxidin,
Aiprazolam, suckralfat syr
I. Data subyektif
P: Nyeri timbul saat digerakan
Q: Nyeri ditusuk-tusuk
R: Nyeri diperut bagian atas
S: Skala nyeri 3
T: Seminggu yang lalu
J. Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan agen pancadera fistologis dengan kriteria
hasil:
1. Keluhan nyeri menurun (5)
2. Kemampuan menggunakan teknik nonfarmakologi meningkat (5)
3. Kemampuan mengenali penyebab nyeri cukup meninggkat (4)
K. Intervensi (Perencanaan)
1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
2. Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
15
3. Anjurkan melakukan mobilisasi dini
4. Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
5. Fasilintasi melakukan pergerakan,jika perlu
L. Implementasi
1. Mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
2. Mengidentifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
3. Di anjurkan melakukan mobilisasi dini
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
5. Memfasilitasi melakukan pergerakan,jika perlu
M. EVALUASI
16
3.3 Penyelesaian Masalah Selama Prakerin
1) Membawa tensimeter dan thermometer sendiri atau meminjam kepada teman.
2) Mulai belajar berkomunikasi yang baik.
3) Mulai mencari tahu pengetahuan untuk menghadapi hal-hal yang baru terjadi
di Rumah Sakit Bhirawa Bhakti.
17
BAB IV
PENUTUP
Atas berkat ramhat Allah Yang Maha Esa, serta kerjasama dan kerja keras kami, maka
selesailah penyusunan laporan Prakerin yang menjadi tugas wajib dalam kegiatan ini.
4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan kegiatan prakerin ini, saya mendapatkan banyak pengalaman dan ilmu
baru yang tidak diajarkan di sekolah. Kita biasa diajarkan teori di sekolah, dan di tempat
prakerin kita akan mempraktikkannya.
Pada intinya, kegiatan prakerin sangat berguna untuk mengembangkan apa yang sudah
diajarkan di sekolah. Prakerin bisa dikatakan sebagai pelengkap serta proses pematangan
agar siap ketika sudah berkecimpung di dunia kerja.
4.2 Kesan
Saya sangat antusias saat menjalani kegiatan prakerin di Rumah Sakit Bhirawa Bhakti.
Pemiliknya sangat ramah dan mau mengajarkan dengan pelan-pelan. Kami dituntut untuk
aktif bertanya ketika ada yang kebingungan, sehingga kami memiliki pengalaman lebih.
Kami yakin, pengalaman yang didapatkan saat prakerin dapat membantu kami
kedepannya. Karena ilmu yang didapatkan memang sudah mengarah pada pekerjaan yang
sebenarnya.
4.3 Saran
1. Bagi Siswa
a. Lebih meningkatkan kedisiplinan dalam segala hal.
b. Harus bisa menerapkan komunikasi yang baik kepada pasien, keluarga
pasien, perawat dan yang lainnya
2. Bagi Sekolah
a. Harus lebih matang lagi dalam mempersiapkan siswa siswinya untuk
praktik di dunia industri.
18
b. Guru yang mengajar di sekolah sebaiknya lebih menambah wawasan yang
di berikan kepada siswa siswinya saat akan memasuki dunia industri.
3. Bagi DUDI
a. Harus lebih sering berkomunikasi dengan siswa yang praktik agar tercipta
suasana yang nyaman.
Mengajrkan ilmu yang seharusnya diberikan kepada siswa praktik dan
mendampingi saat melakukan tindakan yang belum dikuasai oleh siswa
praktik.
19
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/481735291
Di akses pada 10 April 2022 Definisi dispepsia, Etiologi demensia, manifestasi klinis
demensia, Phatofisiologi, penatalaksanaan keperawatan)
https://www.alodokter.com/gejala-dispepsia-fungsional-dan-cara-mengatasinya
https://m.klikdokter.com/penyakit/dispepsia
20