Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI

Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta Jl.KH.Dewantoro No.80 Kentingan,Jebres,Kota


Surakarta,Jawa Tengah 5716

Disusun Oleh :

Nama : Rista Lusiana P

Kelas : XI Asisten Keperawatan 2

No : 29

SMK ASTA MITRA PURWODADI

TAHUN PELAJARAN 2018/2019


PENGESAHAN

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas setelah kunjungan industri

Laporan ini disahkan pada :

Hari :

Tanggal :

Guru Pembimbing Kaprodi

(Julia Ratma Wardani,S.Pd) ( N.s Nining Purnomosari,S.Kep)

Mengetahui

Kepala Sekolah

SMK ASTA MITRA PURWODADI

(Dra.Widyarini SM)

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
mencurahkan rahmat, karunia, serta hidayah-Nya, sehingga penyusunan dapat melaksanakan
kunjungan industry di Rumah Sakit Jiwa Daerah SURKARTA Jl. Ki Hajar Dewantoro No.08
Jebres Surakarta pada tanggal 07 Februari dengan lancar dan tanpa ada suatu halangan apapun.

Kegiatan ini merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari rangkaian proses akademik
di SMK Asta Mitra. Kegiatan kunjungan industri tersebut dimaksud agar siswa-siswi memiliki
pemahan, penguasaan dan keterampilan kerja dengan melaksanakan pengamatan secara langsung
di dunia kesehatan khususnya bidang keperawatan.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa saya tidak akan mungkin menyelesaikan kegiatan
kunjungan industri serta laporan ini tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Dengan
penuh rasa hormat penyusun mengucapkan terima kasih kepada ;

1. Dra.Widyarini SM selaku kepala sekolah SMK ASTA MITRA PURWODADI


2. Julia Ratma Wardani,S.Pd selaku Guru Pembimbing
3. Ns.Nining Purnomosari,S.Kep selaku ketua kaprodi keperawatan
4. Bapa ibu guru serta panitia kunjungan industri
5. Pihak RSJD Surakarta beserta jajaran karyawan
6. Kedua orang tua dan teman-teman

Akhirnya hanya kepada Allah lah, dengan memanjatkan do’a dan harapan semoga
limpahan karunia-Nya tercurahkan untuk kita semua, saya berharap semoga laporan sederhana
ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan siswa-siswi SMK ASTA MITRA
PURWODADI serta pembaca pada umumnya.

Purwodadi 24 Februari 2019

Rista Lusiana Pratiwi

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………….. i

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………… ii

KATA PENGANTAR………………………………………………………………. iii

DAFTAR ISI………………………………………………………………………… iv

BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………….. 1

1.1 Latar Belakang…………..…………………………………………….. 1

1.2 Tujuan…………………………………………………………………. 1

1.3 Manfaat………………………………………………………………… 2

BAB 2 RUMUSAN MASALAH…………………………………………………... 3

2.1 Jenis-jenis pelayanan di RSJ Surakarta………………………………. 3

2.2 Sistematis penanganan pasien baru…………………………………… 4

2.3 Rumusan masalah……………………………………………………. 5

BAB 3 PEMBAHASAN…………………………………………………………… 6

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan…………………………………….... 6

3.2 Nama dan Alamat Lembaga………………………………………....... 6

3.3 Visi dan Misi Lembaga……………………………………………….. 6

3.4 Sejarah Lembaga……………………….……………………………... 7

3.5 Hasil Kunjungan Industri...…………………………………………… 8

BAB 4 PENUTUP…………………………..………………………………………. 9

4.1 Kesimpulan…………………………………………………………….. 9

4.2 Saran ………………………………………………………………….. 9

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………. 10

LAMPIRAN………………………………………………………………………… 11

iv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kunjugan industri diadakan agar siswa mengenal dunia karja. Selain itu siswa-siswi dapat
mengetahui lebih jauh tentang cara kerja, kedisiplinan dan tata tertib kerja. Siswa-siswi juga
diharpkan tidak menganggap kunjungan industri sebagai rekreasi tapi menganggap
kunjungan industri sebagai sarana belajar dengan cara mendatangi industri secara melihat
langsung dan melihat kehidupan di RSJD kunjungan industri dipilih untuk menambah
pengalaman siswa tentang dunia kerja. Kunjungan industri dilakukan untuk member
gambaran tentang dunia industri dan orang yang memiliki gangguan jiwa di RSJD. Siswa
harus membandingkan proses kerja dengan ilmu yang diperoleh disekolah.

Rumah Sakit Jiwa adalah rumah sakit yang khusus untuk perawatan gangguan mental
serius. Rumah Sakit Jiwa sangat bervariasi dalam tujuan dalam tujuan dan metode. Beberapa
rumah sakit mungkin mengkhususkan diri dalam perawatan sementara atau permanen dari
warga yang sebagai akibat dari gangguan psikologi, memerlukan bantuan rutin, perawatan
khusus dan lingkungan yang terkendali. Pasien kadang-kadang dirawat secara sukarela, tetapi
itu akan menimbulkan bahaya yang signifikan bagi diri mereka sendiri atau orang lain.
Biasanya pasien diberi obat penenang dan diberi aktivitas sehari-hari setiap olahraga,
membaca, dan rekreasi. Pada masa lalu, pasien yang bertingkah laku bahaya sering diberi
perawatan dengan listrik tegangan tinggi. Sekarang, hal ini dianggap melanggar hak asasi
manusia.

1.2 Tujuan
1. Memenuhi salah satu tugas dari mata pelajaran
2. Mengetahui gambaran yang realistis mengenai kegiatan di RSJD
3. Melatih siswa-siswi agar lebih terampil dan kreatif
4. Mengenalkan serta melatih siswa-siswi dalam usaha kerja
5. Memberikan siswa-siswi wawasan yang luas dalam sebuah praktek kerja
1

1.3 Manfaat
1. Bagi siswa
a) Dapat mengetahui kedisplinan dan tata tertib
b) Melatih sacara langsung proses kerja
c) Mendapat gambaran saat akan bekerja di industri atau ingin membuat sebuah
industri

2. Bagi sekolah
a) Memperlakukan tata tertib yang tegas bagi siswa-siswi
b) Sekolah dapat mengajak sisa belajar di lapangan

3. Bagi industri
a) Dapat berbagai ilmu dengan siswa-siswi
b) Mengajak dan memperlihatkan proses produksi bagi siswa-sisiwi maupun guru
c) Memperkenalkan sejarah singkat tentang berdirinya industri
d) Memperkenalkan hasil produksi pada masyarakat luas

2
BAB 2

RUMUSAN MASALAH

2.1 Jenis-jenis Pelayanan di RSJD Surakarta

a. Pelayanan penunjang
b. Pelayanan medis
c. Medical check up
d. Dokter umum
e. Dokter gigi
f. Dokter spesaialis
g. Jiwa
h. Pelayanan penunjang diagnostik
i. Laboraturium patologi klinik
j. Drug monitoring
k. Pemeriksaan diagnostik elektro medik
l. Brain mapping
m. ECG
n. Stress analyzer
o. EEG
p. General purpose X-Ray
q. USG
r. Pelayanan psikologi
s. Pelaksanaan kosultasi psikologis
t. Psikotes
u. Fasilitas
v. UGD 24 jam
w. Rawat ianp
x. Rawat jalan

3
2.2 Sistematika Penanganan Pasien Baru

Pertama, pasien dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) apabila ditemukan tanda-tanda
yang menunjukkan adanya ketergantungan jiwa, pasien dipindahkan ke Ruang Akut. Didalam
Ruang Akut pasien akan di Viksasi (pasien diikat) jika ia dalam kondisi mengamuk dan tidak
dapat dikendalikan. Meskipun pasien diikat, dapat dipastikan bahwa ikatan tersebut aman dan
tidak menimbulkan kesakitan berarti pada pasien serta pasien juga mendapatkan perhatian
intensif selama proses viksasi.

Kemudian dilakukan pemindahan pasien sesuai jenis kelamin. Pasien laki-laki


ditempatkan di Puntadewa, sedangkan pasien perempuan ditempatkan di Sumbadra. Apabila
kondisi pasien sudah lebih stabil (pasien tenang) maka pasien dipindahkan ke Ruang Tenang
sesuai kelas yang telah ditentukan dan disepakati (VIP, kelas I, kelas II, kelas III)

4
2.3 Rumusan Masalah

o Ciri-ciri ganggaun jiwa :


1. Halusinasi
2. Marah tanpa sebab
3. Mengurung diri sendiri
4. Bicara sendiri
5. Perilaku bizarre (aneh)
o Macam-macam gangguan jiwa
1. Gangguan jiwa berat (psikosi) adalah gangguan jiwa yang diharuskan
untuk dirawat di rsj cirinya seperti tidak tau dirinya sendiri.
2. Gangguan jiwa ringan (psikisomatis) adalah gangguan jiwa yang bersifat
termorer, cirinya galau, stress, merana dan migren.
o Cara mengatasi pasien gangguan jiwa
1. Modalitas, dengan menggunakan cara rehabilitasi seperti musik, terapi
olahraga, terapi kerja, dan lain-lain
2. Sikofarmaka, terapi dengan cara mrnggunakan obat dapat berupa tablet
maupun injeksi
3. Memberikan asuhan untuk terapi aktivitas kelompok
4. Memberikan edukasi pada keluarga pasien

5
BAB 3

PEMBAHASAN

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Kunjungan Industri diadakan pada hari Kamis, 7 Februari 2019 di Jalan Ki Hajar
Dewantara No.80 Jebres, Kota Surakarta Jawa Tengah.

3.2 Nama dan Alamat Lembaga


Kunjungan Industri tersebut diadakan di salah satu RUMAH SAKIT JIWA
DAERAH SURAKARTA.

3.3 Visi dan Misi Lembaga


o VISI :
“Menjadi salah satu Rumah Sakit Jiwa terbaik di Indonesia tahun 2010 dengan
mengutamakan pelayanan bermutu dan mandiri yang memuaskan semua lapisan
pelanggan”.
o MISI :
1. Memberikan pelayanan kesehatan jiwa professional dan paripurna yang
terjangkau masyarakat.
2. Melaksanakan pelayanan secara cepat, tepat, akurat yang memuaskan semua
lapisan pelanggan.
3. Melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengembangkan IPTEK di bidang
pelayanan kesehatan, pelayanan penunjang, dan pelayanan administrasi.
4. Mengutamakan pelayanan yang mandiri dengan meningkatkan peran serta
masyarakat.

6
3.4 Sejarah Lembaga
Sebelum diintegrasikan ke dalam binaan Pemerintah Daerah seperti saat ini, letak
semula Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta berada di “jantung” Kota Solo dengan alamat
(lokasi lama) Jl. Bhayangkara No.50 Surakarta. Pada awalnya rumah sakit ini didirikan
pada tahun 1919 dengan nama “Doorganghuis voor Krankzinnigen” dan dikenal pula
dengan Rumah Sakit “Mangunjayan” yang menempati areal seluas ± 0,69 ha dengan
tempat kapasitas 216 tempat tidur.
Atas dasar kesepakatan bersama dalam bentuk ruislag dengan Pemda Dati II
Surakarta, kantor RSJ Pusat Surakarta akan dipergunakan sebagai kantor KONI Kodia
Surakarta, maka dalam proses pembangunan fisik lebih lanjut pada tanggal 3 Februari
1986 Rumah Sakit Jiwa menempati lokasi baru di tepian Bengawan Solo, tepatnya di
Kecamatan Jebres dengan luas area 10 ha lebih dengan luas bangunan 10.067 m².
Berdasarkan UU No. 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah, maka RSJ Pusat
Surakarta berubah menjadi RSJ Daerah Surakarta di bawah UPT Provinsi Jawa Tengah
RSJ Surakarta diserahkan dari Pemerintah Daerah pada tahun 2001 berdasarkan SK
Menteri Kesehatan No. 1079/Menkes/SK/2001 tanggal 16 Oktober 2001. Adapun
penetapan RSJ Pusat menjadi RSJ Daerah berdasarkan SK Guberner Jawa Tengah No.
440/09/2002 pada bulan Februari 2002. Pada saat ini luas bangunan telah mencapai
22.560 m² lebih dan daya tamping saat ini tersedia 293 tempat tidur dengan wilayah kerja
mencakup Eks Karesiden Surakarta, wilayah lain provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur
bagian barat, dan sebagaian wilayah DIY.
Dari awal berdirinya dengan nama Doorganghius voor Krankzinnigen hingga
menjadi RSJ Daerah Surakarta saat ini, lembaga ini pernah dipimpin oleh :
1. Jaman Belanda : dr. Engelhard
2. Jaman Revolusi : dr. Semeru,
dr. Wignyobroto,
dr. Soedjarwadi
3. Era Pembangunan dari tahun 1966 s/d 2011 RSDJ Surakarta sudah 8 kali
pergantian Direktur.

7
3.5 Hasil Kunjungan Industri

Dengan diadakannya kegiatan kunjungan industri tersebut saya sebagai salah satu dari
sekian banyak siswa-siswi SMK ASTA MITRA Purwodadi yang memperoleh manfaat dari
kegiatan tersebut secara langsung, disamping memperoleh wawasan mengenai dunia kesehatan
khususnya dalam bidang keperawatan, saya juga memperoleh vpelajaran banyak orang yang di
luar sana yang membutuhkan perhatian dan perawatan khusus. Hal ini dapat menjadikan
motivasi tambahan untuk siswa-sisiwi SMK ASTA MITRA Purwodadi sebagai generasi calon
tenaga kesehatan di kemudian hari.

8
BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kesehatan memang hal utama yang diperlukan manusia untuk menjalani kehidupan
sehari-hari. Manusia tidak hanya memperlukan kesehatan fisik untuk dapat pertahan. Namun
manusia juga memerlukan kesehatan jiwa sebagai landasan untuk mempertahankan hidup dan
kehidupannya dilingkungan masysarakat.

Tidak dapat dipungkiri bahwa manusia diciptakan dengan keadaan yang sangat berbeda.
Sebagai manusia menjalani kehidupannya hanya dengan sedikit kesibukan dan sebagaian
menjalani kesehariannya dengah penuh kesibukan dan memicu tingginya tingkat stressor
sehingga mudah depresi. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa depresi dapat menyerang
siapa saja ketika ia mengalami suatu permasalahan hidup yang sangat berat. Depresi yang terus
menerus dan tidak terkontrol akan memicu berbagai penyakit yang salah satunya adalah
“gangguan jiwa”.

Oleh sebab itu, peningkatan kualitas hidup manusia agar tetap sehat dilakukan dengan
berbagai cara. Didirikannya Rumah Sakit dan pelayanan kesehatan dengan segenap tenaga medis
adalah hal mutlak untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.

4.2 Saran

Manusia diciptakan untuk saling membantu dan melengkapi satu sama lain. Oleh karena
itu, mari kita saling bahu membahu untuk menciptakan kesejahteraan yang hakiki. Lakukan apa
yang menjadi peran kita dengan sungguh-sungguh dan penuh keikhlasan, niscaya Tuhan akan
membuka pintu rahmat-Nya. Sebagai tenaga kesehatan khususnya, saya percaya bahwa pahala
akan selalu mengalir apabila dalam melaksanakan tugasnya penuh dengan tanggung jawab untuk
membantu kesembuhan orang lain dari penyakit yang sedang ia derita. Dalam pandangan saya,
pekerjaan ini merupakan hal mulia yang ingin saya lakukan di kemudian hari.

9
DAFTAR PUSTAKA

o Parawansa, I.K : Pemerintah Targetkan Indonesia Bebas Pasung 2017

http://m.antaranews/berita/542731 (tanggal terbit 29 januari 2016 jam 19.18)

o Sugihantono, Anung 2012

http://www.jatengtime.com/2012/08/28pemasungandi-jateng-mencapai-angka-
943--kasus( di akses tgl 28 juli 2016)

o Kementrian Kesehatan RI. Menuju Indonesia Bebas Pasang, Apa Saja Yang
Sudah Di Lakukan?

http://sehat-jiwa-kemkes.go.id/ detailkegiatan direktorat/6

10
LAMPIRAN

11

Anda mungkin juga menyukai