A. Pengkajian
1. Identitas
Nama : Tn. M. O
Tempat Tanggal Lahir : Sabang, 11/11-1959 (57 tahun)
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status perkawinan : Kawin
Agama : Kristen Protestan
Warga negara/Suku : Indonesia
Alamat : Telap Jaga III eris
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : TNI
2. Keluhan Utama
Klien mengatakan bahwa dirinya merasa cemas bahkan takut dengan
tindakan yang akan dilakukan (CA Standby PCI)
8. Terapi
a) Terapi diruangan
1) IVFD Nacl 0,9 %
- Indikasi : untuk mengembalikan keseimbangan
elektrolit pada dehidrasi. Merupakan garam
yang berperan penting dalam memelihara
tekanan osmosis darah dan jaringan
- Kontra indikasi : hipernatrenia, asibiosis, hipokalemia
- Efek samping : reaksi-reaksi yang mungkin terjadi karena
larutannya /cara pemberiannya termasuk
timbul panas, infeksi pada tempat
penyuntikan, terombosis, atau flubetis yang
meluas dari tempat penyuntikan, ekstra
fasasi. Bila terjadi reaksi efek samping,
pemakaian harus dihentikan dan melakukan
evaluasi terhadap penderita.
2) IVFD Furosemide 20 g
- Indikasi : sebagai obat lini pertama pada keadaan
edema yang disebabkan oleh penyakit gagal
jantung kongestif, penyakit sirosis hati, dan
penyakit ginjal serta sindromnefrotik.
Sebagai terapi tambahan pada keadaan
edema celebral atau edema paru yang
memelurkan diuresis cepat termasuk juga
pengobatan hiperkalsenia. Sebagai terapi
hipertensi dapat digunakan secara tunggal
maupun kombinasi dengan diuretic lain
seperti spironolakton
- Kontraindikasi : penderita yang diketahui memiliki riwayat
alergi atau hipersensitif terhadap furosenit
penderita yang sedang mengalami anuria
atau tidak bias buang air kecil. Penderita
yang sedang hamil karena dapat
memberikan efek buruk pada janin
- Efek samping : furosenide dapat menyebabkan terjadinya
peningkatan kadar asam urat dan kadar gula
darah. Pada saluran pencernaan dapat
menimbulkan mual, muntah, nafsu makan
menurun, iritasi pada mulut dan lambung,
dan diare. Efek samping lainnya juga dapat
timbul antara lain gangguan pendengaran,
sakit kepala, pusing, dan penglihatan kabur.
Efek samping yang berat antara lain
anemia, trombositopenia, leokopenia, dan
eosinofilia.
3) Aspilet 80 mg 0-1-0
- Indikasi : sebagai obat anti tronbotik, kegunaan obat
aspilet adalah terutama pada penjajahan dan
pengobatan berbagai keadaaan
terombosit/agregasi platelet (pembekuan
darah) yang terjadi pada tubuh terutama
pada saat mengalami serangan jantung/atau
pada penyakit jantung dan pasca stroke
- Kontraindikasi : penderita yang diketahui mempunyai
riwayat penyakit asma, penderita yang
diketahui mempunyai riwayat alergi atau
hipersensitive terhadap aspilet dan
komponen asam asetilsalisilat, penderita
yang diketahui mempunyai riwayat tukak
lambung atau penyakit maag, penderita
yang diketahui mempunyai riwayat atau
sering mengalami perdarahan dibawah
kulit, penderita yang diketahui mempunyai
penyakit kelainan pembekuan darah
terutama hemofilia dan trombosito penia,
penderita yang diketahui sedang mendapat
pengobatan dengan terapi menggunakan
antikoagulan
- Efek samping : perasaan tidak nyaman pada lambung dan
sekitar uluhati, perasaan mual dan muntah,
pada pemakain jangka panjang dapat
menyebabkan terjadi tukak lambung,
perdarahan lambung, dan efek samping
asam asetilsalisilat lainnya seperti,
gangguan pada fungsi hati dan gangguan
pada fungsi ginjal
4) CPG 75 mg 0-2-0
- Indikasi : mengurangi trombus pada infark milkard
awal, stroke, penyakit arteri perifer, gejala
koroner akut
- Kontraindikasi : perdarahan patologi, perdarahan
intrakranial, tukak lambung
- Efek samping : sakit kepala, pusing, paresthesya, gangguan
gastrointestinol dan hematologi kal, ruang,
pruritis
5) Atorvastatin 20 mg 0-0-1
- Indikasi : untuk menurunkan kolesterol, pengaturan
diet/ pola makan atau berolahraga lebih
dianjurkan. Bila mana diet dan olahraga
tidak menghasilkan respon yang
memuaskan, penggunaan obat-obatan
seperti atofastatin bisa digunakan
- Kontraindikasi : jangan digunakan untuk pasien yang
memiliki riwayat hipersensitive terhadap
atorfastatin/obat-obat golongan statin lain,
jangan menggunakan obat golongan statin
jika anda sedang hamil karena diketahui
berakibat buruk pada janin, pasien yang
berencana untuk hamil, sebaiknya tidak
mengkonsumsi obat ini untuk pencegahan
sebaiknya menggunakan kontrasepsi yang
memadai selama menggunakan obat ini,
pasien yang mempunyai masalah pada
organ hati seperti : kokstatis, ensesalopati
dan hepatitis.
- Efek samping : efek samping yang umum diantaranya sakit
kepala, gangguan pencernaan seperti
sembelit, mual, muntah, diare, nyeri perut,
dispeksia, konspitasi, kembung dan diare,
gangguan tidur (insomnia) dan pengikisan
rambusan. Obat ini juga diketahui
meningkatkan kadar gula darah yang
mempengaruhi penderita diabetes tipe 2,
namun resiko ini relatif keci. Meningkatkan
resiko cedera otot atau terutama jika
digunakan dalam dosis tinggi atau
dikombinasikan dengan obat-obat lain.
6) Ramipril 5 mg 0-0-1
- Indikasi : hipertensi, dapat digunakan tunggal atau
dikombinasikan dengan diuretik. Gagal
jantung kongnestiv pada beberapa hari
setelah menderita infark neucard.
Menurunkan resiko terjadinya invark
miocardia, stroke, cardiovascular death dan
revascularisasi pada pasien dengan resiko
tinggi penyakit cardiovaskuler. Nevropati
glomerulus non diabetik (bersihan creatinin
20 70 ml / menit.
- Kontraindikasi : hipersensitive terhadap obat ini. Pasien
dengan riwayat angioedema terkait dengan
pengobatan sebelumnya
- Efek samping : reaksi anafilaktoid, gejala hipotensi, sinkop,
angina pictoris, aritmia, miocardia, anemia
hemolitik, dan trombosit topenia,
peningkatan nitrogen urea dalam darah dan
kreatininserum bersama dengan biuretik,
edema, angioneurosis, batuk, pankreatitis,
sakit perut, anoreksia, konstipasi, diare,
hepatitis, mual, muntah.
7) Spironolaktone 25 mg 2-0-0
- Indikasi : Mengatasi edema atau penimbunan cairan,
mengatasi hipertensi atau tekanan darah
tinggi, mengatasi aldosteron primer,
mengatasi penyakit hati, mengatasi sindrom
nefrotik, mengatasi kadar potasium rendah
- Kontraindikasi : Insufisiensi ginjal akut, kerusakan ginjal,
anuria (tidak dibentuknya kemih oleh
ginjal), hiperkalemia (kadar kalium dalam
darah diatas normal)
- Efek samping : Efek CNS (sakit kepala, keadaan
mengantuk, ataksia, kebingungan mental),
efek GI (kram, diare), endokrin dan
metabolisme (gynecomastia,
ketidakteraturan menstruasi, impotensi,
asidosis sedang, hiponatremia, hiperkalemia
dan peningkatan BUN (Blood Urea
Nitrogen) yang temporer)
8) Lansoprazole tab 30 mg
- Indikasi : Pengobatan jangka pendek penderita
dengan tukak duodenal, pengobatan jangka
pendek penderita dengan tukak lambung,
pengobatan penderita dengan tukak
lambung dan tukak duodenum yang tidak
memiliki respon terhadap pemberian obat-
obat antagonis reseptor H2, pengobatan
penderita refluks esofagitis erosif/ulceratif
yang di diagnosa setelah pemeriksaa
endoskopi
- Kontraindikasi : Obat lansoprazole tidak boleh digunakan
pada penderita yang telah diketahui
mempunyai riwayat hipersensitive terhadap
komponen lansoprazole.
- Efek samping : Lansoprazole umumnya dapat ditoleransi
dengan baik, meskipun demikian masih
terdapat laporan akan adanya efek samping
yang sifatnya ringan dan sementara seperti
sakit kepala, pusing, mual, kembung,
konstipasi, kulit kemerahan dan gatal pada
kulit.
Diagnosis
Tubular 85% Proximal Lesion in LAD, STENT to 100%
B. ANALISA DATA (Pre op)
C. Diagnosa Keperawatan
1) Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan mengenai proses atau
tindakan pembedahan
B. Analisa Data (Intra op)
C. Diagnosa Keperawatan
1) Resiko perdarahan berhubungan dengan tindakan infasif dan pemberian
antikoagulan (heparin)
B. Analisa Data (Post Op)
C. Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri berhubungan dengan adanya luka post operative, pemasangan
kompresor pada luka / arteri radialis
2) Resiko infeksi berhubungan dengan adanya luka tusukan pada arteri
radialis
D. Intervensi Keperawatan
NOC NIC
No Diagnosa
(Tujuan dan Kriteria Hasil) (Intervensi