Anda di halaman 1dari 31

RESUME PENGKAJIAN

A. Pengkajian
1. Identitas
Nama : Tn. M. O
Tempat Tanggal Lahir : Sabang, 11/11-1959 (57 tahun)
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status perkawinan : Kawin
Agama : Kristen Protestan
Warga negara/Suku : Indonesia
Alamat : Telap Jaga III eris
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : TNI

2. Keluhan Utama
Klien mengatakan bahwa dirinya merasa cemas bahkan takut dengan
tindakan yang akan dilakukan (CA Standby PCI)

3. Riwayat Penyakit Sekarang


Klien Mengatakan nyeri dada sebelah kiri dialami 3 hari yang lalu.
Nyeri dirasakan klien sangat beraktivitas dan menghilang dengan
istirahat. Nyeri yang dirasakan seperti tertusuk-tusuk dan tidak menjalar.
Tidak ada sesak nafas, tidak ada batuk, mual muntah, BAB dan BAK
seperti biasa, BAB 2 hari sekali, BAK 3-4 kali sehari.

4. Riwayat Penyakit Dahulu


Klien menderita penyakit hipertensi dan bronkitis akut

5. Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada keluarga klien yang menderita penyakit yang sama dengan
yang dialami klien (tidak ada riwayat penyakit keluarga/keturunan)
6. Pemeriksaan Fisik
- Kesadaran : Compos Mentis
- TTV : TD = 120/70 mmHg RR = 22x/menit
N = 62 x/menit SB = 360C
- Kepala : Bentuk normal, tidak ada edema, tidak ada
nyeri tekan, tidak ada ketombe, rambut
hitam
- Mata : Ukuran pupil 2 mm, tidak isokor kiri dan
kanan, sklera tidak iktesik, reflex terhadap
cahaya (+), konjungtiva tidak anemis, tidak
ada edema dan nyeri tekan
- Hidung : Penciuman baik, simetris, tidak ada
obstruksi, tidak ada edema, tidak ada
batuk/flu
- Dada dan paru-paru : Bentuk dada normal, gerakan dada simetris
kiri-kanan, suara nafas bronkovesikuler,
irama pernafasan teratur, jenis pernafasan
thorako abdominal, tidak ada bunyi nafas
tambahan
- Jantung : Ictus cordis pada ICS V sinistra agak ke
median 2 cm, klien tidak menggunakan alat
pacu jantung, CRT < 2 detik, tidak ada
sianosis, bunyi jantung murmur (+).
- Abdomen : Bentuk datar, tidak ada massa dan nyeri
tekan, peristaltic tidak terkaji, ascites (-)
- Status Neurologis : Orientasi baik, daya ingat dan perhatian
baik, reflex ekstremitas baik, fungsi saraf
cranial normal/baik, tidak ada kaku kuduk
7. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium
Nilai
Parameter Satuan Hasil Graph
Rujukan
HEMATOLOGI
Leukosit 9300 /uL
4000 -
Eritrosi /uL 4.85 _(_ * _)_
10000
Hemoglobin 106/uL 106/uL _(_ * _)_
4.70 - 6.10
Hematokrit g/dL 15.8 g/dL _(_ * _)_
11.5 - 16.5
Trombosit % 44.8 % _(_ * _) _
37.0 - 47.0
MCH 103/uL 334 _(_ * _) _
150 - 450
MCHC pg 103/uL _(_ * _) _
27.0 - 35.0
MCV g/dL 32.6 pg _(_ * _)_
30.0 - 40.0
fL 35.3 g/dL _(_ * _)_
80.0 - 100.0
92.4 fL
KIMIA KLINIK
SGOT 17 U/L
SGPT < 33 U/L 23 U/L _(_ * _)_
Ureum Darah < 43 U/L 25 mg/dL _(_ * _)_
Creatinin Darah 10 - 40 mg/dL 1.0 mg/dL _(_ * _)_
Gula Darah 0.5 - 1.5 mg/dL 114 mg/dL _(_ * _)_
Sewaktu 70 - 125 mg/dL 78 U/L _(_ * _)_
CK Total (CKT) 26 - 190 U/L 15 U/L _(_ * _)_
CKMB 0 - 24 U/L 110.0 _(_ * _)_
Chlorida Darah 98.0 - 109.0 mEq/L mEq/L _(_ * _)_
Kalium Darah 3.50 - 5.30 mEq/L 3.70 _(____) *
Natrium Darah 135 - 153 mEq/L mEq/L _(_ * _)_
Troponin T < 50 ng/L 139 mEq/L _(_ * _)_
< 50 ng/L
b. Pemeriksaan EKG
Hasil pemeriksaan EKG : Sinus bradikardi, normal axis dengan OMI
anteroseptal

8. Terapi
a) Terapi diruangan
1) IVFD Nacl 0,9 %
- Indikasi : untuk mengembalikan keseimbangan
elektrolit pada dehidrasi. Merupakan garam
yang berperan penting dalam memelihara
tekanan osmosis darah dan jaringan
- Kontra indikasi : hipernatrenia, asibiosis, hipokalemia
- Efek samping : reaksi-reaksi yang mungkin terjadi karena
larutannya /cara pemberiannya termasuk
timbul panas, infeksi pada tempat
penyuntikan, terombosis, atau flubetis yang
meluas dari tempat penyuntikan, ekstra
fasasi. Bila terjadi reaksi efek samping,
pemakaian harus dihentikan dan melakukan
evaluasi terhadap penderita.
2) IVFD Furosemide 20 g
- Indikasi : sebagai obat lini pertama pada keadaan
edema yang disebabkan oleh penyakit gagal
jantung kongestif, penyakit sirosis hati, dan
penyakit ginjal serta sindromnefrotik.
Sebagai terapi tambahan pada keadaan
edema celebral atau edema paru yang
memelurkan diuresis cepat termasuk juga
pengobatan hiperkalsenia. Sebagai terapi
hipertensi dapat digunakan secara tunggal
maupun kombinasi dengan diuretic lain
seperti spironolakton
- Kontraindikasi : penderita yang diketahui memiliki riwayat
alergi atau hipersensitif terhadap furosenit
penderita yang sedang mengalami anuria
atau tidak bias buang air kecil. Penderita
yang sedang hamil karena dapat
memberikan efek buruk pada janin
- Efek samping : furosenide dapat menyebabkan terjadinya
peningkatan kadar asam urat dan kadar gula
darah. Pada saluran pencernaan dapat
menimbulkan mual, muntah, nafsu makan
menurun, iritasi pada mulut dan lambung,
dan diare. Efek samping lainnya juga dapat
timbul antara lain gangguan pendengaran,
sakit kepala, pusing, dan penglihatan kabur.
Efek samping yang berat antara lain
anemia, trombositopenia, leokopenia, dan
eosinofilia.
3) Aspilet 80 mg 0-1-0
- Indikasi : sebagai obat anti tronbotik, kegunaan obat
aspilet adalah terutama pada penjajahan dan
pengobatan berbagai keadaaan
terombosit/agregasi platelet (pembekuan
darah) yang terjadi pada tubuh terutama
pada saat mengalami serangan jantung/atau
pada penyakit jantung dan pasca stroke
- Kontraindikasi : penderita yang diketahui mempunyai
riwayat penyakit asma, penderita yang
diketahui mempunyai riwayat alergi atau
hipersensitive terhadap aspilet dan
komponen asam asetilsalisilat, penderita
yang diketahui mempunyai riwayat tukak
lambung atau penyakit maag, penderita
yang diketahui mempunyai riwayat atau
sering mengalami perdarahan dibawah
kulit, penderita yang diketahui mempunyai
penyakit kelainan pembekuan darah
terutama hemofilia dan trombosito penia,
penderita yang diketahui sedang mendapat
pengobatan dengan terapi menggunakan
antikoagulan
- Efek samping : perasaan tidak nyaman pada lambung dan
sekitar uluhati, perasaan mual dan muntah,
pada pemakain jangka panjang dapat
menyebabkan terjadi tukak lambung,
perdarahan lambung, dan efek samping
asam asetilsalisilat lainnya seperti,
gangguan pada fungsi hati dan gangguan
pada fungsi ginjal
4) CPG 75 mg 0-2-0
- Indikasi : mengurangi trombus pada infark milkard
awal, stroke, penyakit arteri perifer, gejala
koroner akut
- Kontraindikasi : perdarahan patologi, perdarahan
intrakranial, tukak lambung
- Efek samping : sakit kepala, pusing, paresthesya, gangguan
gastrointestinol dan hematologi kal, ruang,
pruritis
5) Atorvastatin 20 mg 0-0-1
- Indikasi : untuk menurunkan kolesterol, pengaturan
diet/ pola makan atau berolahraga lebih
dianjurkan. Bila mana diet dan olahraga
tidak menghasilkan respon yang
memuaskan, penggunaan obat-obatan
seperti atofastatin bisa digunakan
- Kontraindikasi : jangan digunakan untuk pasien yang
memiliki riwayat hipersensitive terhadap
atorfastatin/obat-obat golongan statin lain,
jangan menggunakan obat golongan statin
jika anda sedang hamil karena diketahui
berakibat buruk pada janin, pasien yang
berencana untuk hamil, sebaiknya tidak
mengkonsumsi obat ini untuk pencegahan
sebaiknya menggunakan kontrasepsi yang
memadai selama menggunakan obat ini,
pasien yang mempunyai masalah pada
organ hati seperti : kokstatis, ensesalopati
dan hepatitis.
- Efek samping : efek samping yang umum diantaranya sakit
kepala, gangguan pencernaan seperti
sembelit, mual, muntah, diare, nyeri perut,
dispeksia, konspitasi, kembung dan diare,
gangguan tidur (insomnia) dan pengikisan
rambusan. Obat ini juga diketahui
meningkatkan kadar gula darah yang
mempengaruhi penderita diabetes tipe 2,
namun resiko ini relatif keci. Meningkatkan
resiko cedera otot atau terutama jika
digunakan dalam dosis tinggi atau
dikombinasikan dengan obat-obat lain.
6) Ramipril 5 mg 0-0-1
- Indikasi : hipertensi, dapat digunakan tunggal atau
dikombinasikan dengan diuretik. Gagal
jantung kongnestiv pada beberapa hari
setelah menderita infark neucard.
Menurunkan resiko terjadinya invark
miocardia, stroke, cardiovascular death dan
revascularisasi pada pasien dengan resiko
tinggi penyakit cardiovaskuler. Nevropati
glomerulus non diabetik (bersihan creatinin
20 70 ml / menit.
- Kontraindikasi : hipersensitive terhadap obat ini. Pasien
dengan riwayat angioedema terkait dengan
pengobatan sebelumnya
- Efek samping : reaksi anafilaktoid, gejala hipotensi, sinkop,
angina pictoris, aritmia, miocardia, anemia
hemolitik, dan trombosit topenia,
peningkatan nitrogen urea dalam darah dan
kreatininserum bersama dengan biuretik,
edema, angioneurosis, batuk, pankreatitis,
sakit perut, anoreksia, konstipasi, diare,
hepatitis, mual, muntah.
7) Spironolaktone 25 mg 2-0-0
- Indikasi : Mengatasi edema atau penimbunan cairan,
mengatasi hipertensi atau tekanan darah
tinggi, mengatasi aldosteron primer,
mengatasi penyakit hati, mengatasi sindrom
nefrotik, mengatasi kadar potasium rendah
- Kontraindikasi : Insufisiensi ginjal akut, kerusakan ginjal,
anuria (tidak dibentuknya kemih oleh
ginjal), hiperkalemia (kadar kalium dalam
darah diatas normal)
- Efek samping : Efek CNS (sakit kepala, keadaan
mengantuk, ataksia, kebingungan mental),
efek GI (kram, diare), endokrin dan
metabolisme (gynecomastia,
ketidakteraturan menstruasi, impotensi,
asidosis sedang, hiponatremia, hiperkalemia
dan peningkatan BUN (Blood Urea
Nitrogen) yang temporer)
8) Lansoprazole tab 30 mg
- Indikasi : Pengobatan jangka pendek penderita
dengan tukak duodenal, pengobatan jangka
pendek penderita dengan tukak lambung,
pengobatan penderita dengan tukak
lambung dan tukak duodenum yang tidak
memiliki respon terhadap pemberian obat-
obat antagonis reseptor H2, pengobatan
penderita refluks esofagitis erosif/ulceratif
yang di diagnosa setelah pemeriksaa
endoskopi
- Kontraindikasi : Obat lansoprazole tidak boleh digunakan
pada penderita yang telah diketahui
mempunyai riwayat hipersensitive terhadap
komponen lansoprazole.
- Efek samping : Lansoprazole umumnya dapat ditoleransi
dengan baik, meskipun demikian masih
terdapat laporan akan adanya efek samping
yang sifatnya ringan dan sementara seperti
sakit kepala, pusing, mual, kembung,
konstipasi, kulit kemerahan dan gatal pada
kulit.

b) Terapi diruangan Cath lab saat proses pembedahan


1) Heparin IV 3000 unit
- Indikasi : Pengobatan trombosis vena dalam dan
embolisme paru, angina tidak stabil,
profilaksis pada bedah umum, infark
miokard
- Kontraindikasi : Hemofilia dan gangguan hemoragik lain,
trombositopenia, tukak lambung,
perpendarahan serebral yang baru terjadi.
Hipertensi berat, penyakit hati berat
(termasuk farises esofagus), gagal ginjal,
sehabis cedera berat atau pembedahan
(termasuk pada mata atau susunan saraf),
hipersensitivitas terhadap heparin.
- Efek samping : Perdarahan, nekrosis kulit, trombositopenia,
hiperkalsemia, reaksi hipersensitivitas
(urtikaria, angiodema, dan anafilaksis),
osteoforisis setelah penggunaan jangka
panjang (dan jarang terjadi alopesia).
2) ISDN (Isosorbid Dinitrat) 300 mcg
- Indikasi : Pencegahan dan pengobatan angina
pektoris, untuk gagal jantung kongestif,
untuk mengurangi rasa nyeri, disfagia dan
spasme pada esofagus dengan reflek
gastroesofagus
- Kontraindikasi : Hipersensitivitas terhadap isosorbid dinitrat
atau komponen lain dalam formulasi,
hipersensitif terhadap nitrat organik,
penggunaan bersama penghambat
phosphodiesterase-5 (PDE-5) (sildenafil,
tadalafil, vardenafil), glaukoma angle-
closure (peningkatan tekanan intraokular),
trauma kepala atau perdarahan serebral
(peningkatan tekanan intrakranial), dan
anemia berat.
- Efek samping : Kardiovaskuler (hipotensi, hipotensi
postural, pallor, kolaps kardiovaskuler,
takikardi, syok, kemerahan, edema perifer),
SSP (sakit kepala paling sering, pusing
karena perubahan tekanan darah, tidak bisa
tidur), Gastrointestinal (mual, muntah,
diare), genitourinari (inkontinensia urin),
hematologi (methemoglobinemia, jarang
bila overdosis), lemah, letih, mata
(pandangan kabur, efek meningkat bila
digunakan bersama sildenafil). Efek
samping lain bengkak, CHF, hipertensi,
takikardi, aritmia, hipotensi, miokardial
infark, demam, infeksi, sepsis, perubahan
BB, asma, hiperglikemi, hipoglikemi,
depresi pernafasan.
3) Ultravist 130 cc
- Indikasi : Penggunaan obat dimaksudkan hanya untuk
diagnostik. Memperkuat kontras gambar
saat melakukan komputer tomography
(CT), arteriografi dan venografi, urografi,
endoskopi retrograde
cholangiopancreatography (ERKhP),
angiocardiography. Merupakan kontras
media non ionik dalam bentuk cair yang
dipergunakan untuk pemeriksaan radiografi.
Digunakan secara intra arterial dan
intravenous kontras media ionik
mempunyai osmolaritas yang tinggi maka
bereaksi.
9. Hasil Angiography
4/7/2017 09:40:29 Arrival
4/7/2017 09:41:29 Supina
4/7/2017 09:42:35 Anti and aseptic
4/7/2017 09:44:03 Local anastesi with Lidochain
4/7/2017 09:57:01 Puncture A. radialis dextra
4/7/2017 09:57:04 Fr Vascular Sheath insertion, wire removal 6 Fr
4/7/2017 09:57:05 Diagnostic catheter 5 Fr
4/7/2017 09:57:08 CAG with multiple views LM : Normal
4/7/2017 09:57:10 CAG with multiple views LAD : Stenosis 85 %
4/7/2017 09:57:11 MID
4/7/2017 09:57:13 CAG with multiple views LCx : Normal
4/7/2017 10:08:59 CAG with multiple views RCA : Normal
4/7/2017 10:11:59 JL 3,5 guiding catheter was used to cannulate
4/7/2017 10:26:07 LCA
2 ASAHI SION blue guidewire could cross
4/7/2017 10:32:55 lession in LCA
Ballon fluydo 2,50x20 mm was used to identify
4/7/2017 10:33:15 lession in mid LAD to 12 atm
Ballon ikazuchi 2,50x20 mm was used to
4/7/2017 10:39:57 identify lession in mid LAD to 14 atm
4/7/2017 10:39:58 Stent Biomatrix 3,00x33 was deployed in mid
4/7/2017 10:39:59 LAD to 14 atm
4/7/2017 10:40:00 TIMI flow 3
4/7/2017 10:40:01 Sheat removal
Stable hemostasis
The End
Conclusion : CAD 1VD successful transradial
PTCA with 1 DES stent at mid LAD
Diagnosis
Tubular 85% Proximal Lesion in LAD

Diagnosis
Tubular 85% Proximal Lesion in LAD, STENT to 100%
B. ANALISA DATA (Pre op)

No Data Fokus Etiologi Problem

1 Ds : Kurang pengetahuan Ansietas


- Klien mengatakan bahwa mengenai proses atau
dirinya merasa cemas bahkan tindakan pembedahan
takut dengan tindakan yang
akan dilakukan
- Klien mengatakan tidak
mengerti tentang prosedur
tindakan
Do :
- Klien tampak cemas
- Klien bertanya-tanya tentang
kondisinya serta tindakan yang
akan dilakukan
- Klien tampak berbaring di
tempat tidur
- Klien tampak gelisah
- Pemeriksaan TTV
TD : 120/70 mmHg
N : 62 x / menit
RR : 22 x / menit
SB : 36 OC

C. Diagnosa Keperawatan
1) Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan mengenai proses atau
tindakan pembedahan
B. Analisa Data (Intra op)

No Data Fokus Etiologi Problem

1 Ds : Tindakan infasif dan Resiko


- pemberian antikoagulan perdarahan
(heparin)
Do :
- Adanya luka tusukan pada
pembuluh darah
- Lokasi tusukan pada arteri
radialis di tangan kanan
- Perdarahan pada daerah
penusukan sheet kateter
- Adanya tindakah pemasangan
ring pada pembuluh darah
jantung
- Perdarahan 50 cc
- HB : 15.8 g/dL
- Injeksi heparin IV 3000 unit
- TD : 120 /60 mmHg, N : 62 x
/menit

C. Diagnosa Keperawatan
1) Resiko perdarahan berhubungan dengan tindakan infasif dan pemberian
antikoagulan (heparin)
B. Analisa Data (Post Op)

No Data Fokus Etiologi Problem

1 Ds : Adanya luka post Nyeri akut


Klien mengatakan tangan kanannya operative, pemasangan
terasa sakit kompresor pada luka /
arteri radialis
Do :
- Klien tampak meringis menahan
sakit ditangannya
- Klien tampak terbaring lemah di
tempat tidur
- Pengkajian nyeri
P : Tusukan pada arteri radialis
Sehingga harus dipasang
Kompresor
Q : Nyeri seperti ditusuk
R : Nyeri dirasakan pada
Pergelangan tangan kanan
S : Skala nyeri sedang (4-6)
T : tenis menerus

2 Ds : Adanya luka tusukan Resiko


- pada arteri radialis infeksi
Do :
- Adanya luka tusukan pada
pembuluh darah
- Lokasi tusukan pada arteri
radialis di tangan kanan
- Adanya benda asing yang masuk
ke pembuluh darah
- Adanya tindakan pemasangan
ring pada pembuluh darah
jantung
- Luas penyempitan pada
pembuluh darah jantung 85 % di
LAD

C. Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri berhubungan dengan adanya luka post operative, pemasangan
kompresor pada luka / arteri radialis
2) Resiko infeksi berhubungan dengan adanya luka tusukan pada arteri
radialis
D. Intervensi Keperawatan
NOC NIC
No Diagnosa
(Tujuan dan Kriteria Hasil) (Intervensi

1 Ansietas berhubungan Kecemasan klien berkurang 1) observasi tingkat


dengan kurang bahkan hilang Kecemasan klien
pengetahuan KH : 2) Lakukan tindakan
mengenai proses atau 1) Klien tidak merasa takut/ Distraksi atau mengalih
tindakan pembedahan Cemas Kan perhatian klien
2) Klien mengerti / 3) Anjurkan klien
Memahami tindakan yang Mengungkapkan
Akan dilakukan Perasaannya
4) Berikan edukasi kepada
Klien tentang prosedur
Tindakan Angiografi
Stand by PCI yang akan
Dilakukan
5) dampingi klien pada
Saat tindakan
D. Intervensi Keperawatan (Intra Op)

No Diagnosa Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi (NIC)

1 Resiko perdarahan Tidak terjadi perdarahan 1) Observasi adanya


berhubungan dengan berlebihan perdarahan
tindakan infasif dan KH : 2) Catat banyaknya
pemberian 1) Jumlah perdarahan dalam perdarahan yang terjadi
antikoagulan (heparin) batas normal, tidak lebih selama tindakan invasif
dari 100 cc 3) Observasi perubahan
2) HB dalam batas normal hemodinamik
3) TTV dalam batas normal 4) Observsi adanya
4) Akral hangat perubahan warna kulit
5) Anjurkan klien untuk
tidak beraktivitas
menggunakan tangan
yang dilakukan
tindakan untuk
prosedur PCI
(percutaneus coronary
intervention)
D. Intervensi Keperawatan (Post Op)

No Diagnosa Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi (NIC)

1 Nyeri berhubungan Nyeri terkontrol, berkurang 1) Observasi lokasi, skala


dengan pemasangan bahkan hilang Skala nyeri yang
kompresor pada luka KH : Dialami klien
tusukan/ arteri radialis 1) Klien menyatakan nyeri 2) Atur posisi klien
Terkontrol bahkan hilang Senyaman mungkin
2) Klien melakukan teknik 3) Ajarkan teknik relaksasi
Relaksasi nafas dalam Pada klien dengan cara
Tarik nafas lewat
Hidung dan hembuskan
Lewat mulut
4) Anjurkan klien tetap ber
baring dan mengurangi
tekanan pada area
tusukan/area
pemasangan kompresi

2 Resiko Infeksi Tidak terjadi kontaminasi 1) Bersihkan lingkungan/


berhubungan dengan pada area tusukan arteri Area sekitar klien
adanya luka tusukan radialis 2) Pertahankan teknik
pada arteri radialis KH : Steril pada saat tindakan
1) Tidak ada kontaminasi 3) Observasi adanya
Area tusukan Pendarahan pada area
2) Luka/ area tusukan tetap tusukan
steril 4) Tutupi luka dengan
Kassa steril dan
Memasang kompresor
Pada area tusukan
untuk mencegah/meng
hentikan pendarahan

E. Implementasi Keperawatan (Pre Op)

No Diagnosa Hari/Tanggal Implementasi

1 Ansietas berhubungan Jumat, 7/4-2017 1) Mengobservasi tingkat kecemasan


dengan kurang 09.00 Wita klien
pengetahuan Hasil : tingkat kecemasan klien
mengenai proses atau sedang
tindakan pembedahan 2) Melakukan tindakan/teknik
distraksi atau mengalihkan
perhatian klien dengan menanyakan
nama, umur, alamat, jumlah anak,
kegiatan sehari-hari
Hasil : Klien kooperatif dan
menjawab semua pertanyaan yang
diberikan
3) mendorong klien mengungkapkan
perasaannya
hasil : klien kooperatif dan
mengatakan masalah/perasaannya
saat ini
4) Memberikan edukasi kepada klien
tentang prosedur tindakan angiogia
stand by PCI yang akan dilakukan
hasil : klien kooperatif dan
mendengarkan apa yang dikatakan
5) mendampingi klien pada saat
tindakan
hasil : klien kooperatif dan
menerima semua tindakahn yang
dilakukan
E. Implementasi Keperawatan (Intra Op)

No Diagnosa Hari/Tanggal Implementasi

1 Resiko perdarahan Jumat, 7/4-2017 1) Mengobservasi adanya perdarahan


berhubungan dengan 09.35 Wita Hasil : adanya perdarahan pada
tindakan infasif dan area penusukan (arteri radialis)
pemberian 2) Mencatat banyaknya perdarahan
antikoagulan (heparin) yang terjadi selama tindakan
invasif
Hasil : banyaknya perdarahan 50
cc
3) Mengobservasi perubahan
hemodinamik
Hasil : TD 120/80 mmHg, N : 86 x
/mnt
4) Mengobservsi adanya perubahan
warna kulit
Anjurkan klien untuk tidak
beraktivitas menggunakan tangan
yang dilakukan tindakan untuk
prosedur PCI (percutaneus
coronary intervention)
Hasil : klien kooperatif dan
melakukan apa yang di
instruksikan oleh perawat
E. Implementasi Keperawatan (Post Op)

No Diagnosa Hari/Tanggal Implementasi

1 Nyeri berhubungan Jumat, 7/4-2017 1) mengobservasi lokasi dan skala


dengan pemasangan 11.00 Wita nyeri yang dialami klien
kompresor pada luka / hasil : lokasi nyeri tangan kanan,
arteri radialis skala nyeri sedang (4-6)
2) mengatur posisi klien senyaman
mungkin
hasil : klien tampak lebih nyaman
dan tenang setelah diatur posisi
3) mengajarkan teknik realisasi pada
klien dengan cara tarik nafas lewat
hidung dan hembuskan melalui
mulut
Hasil : klien kooperatif dan
melakukan apa yang diajarkan
4) menganjurkan klien tetap berbaring
dan mengurangi gerakan dan
tekanan pada area tusukan / area
pemasangan kompresi
hasil : klien kooperatif dan
mendengarkan apa yang dikatan

2 Resiko infeksi Jumat, 7/4-2017 1) Membersihkan lingkungan / area


berhubungan dengan 09.35 Wita sekitar klien
adanya luka tusukan Hasil : lingkungan disekitar klien
pada arteri radialis bersih
2) mempertahankan teknik steril
selama tindakan
hasil : selama tindakan teknik steril
tetap dipertahankan
3) Mengobservasi adanya pendarahan
pada area tusukan
Hasil : tidak ada pendarahan pada
area tusukan /arteri radialis
4) menutupi luka dengan kassa steril
dan memasang kompresor pada area
tusukan untuk mencegah /
menghentikan pendarahan
Hasil : luka tusukan pada arteri
radialis ditangan kanan tampak
ditutupi kassa steril dan ditekan
menggunakan kompresor, tidak
terjadi pendarahan
F. Evaluasi Keperawatan (Pre Op)

No Diagnosa Hari/Tanggal Evaluasi

1 Ansietas berhubungan Jumat, 7/4-2017 S:


dengan kurang klien mengatakan tidak lagi merasa
pengetahuan cemas dan takut karena sudah
mengenai proses atau mengetahui proses tindakan yang akan
tindakan pembedahan dilakukan
O:
- Klien tampak lebih tenang
- Klien tidak lagi bertanya-tanya
tentang kondisi dan tindakan yang
akan dilakukan
- Klien tidak gelisah
- Pemeriksaan TTV
TD : 120/80 mmHg
N : 62 x /mnt
RR : 22 x /mnt
SB : 36 0C
A:
masalah kecemasan klien teratasi
P:
Hentikan intervensi
F. Evaluasi Keperawatan (Intra Op)

No Diagnosa Hari/Tanggal Evaluasi

1 Resiko perdarahan Jumat, 7/4-2017 S:


berhubungan dengan -
tindakan infasif dan O:
pemberian - Perdarahan 50 cc
antikoagulan (heparin) - Akral hangat
- TD : 120 /90 mmHg
A:
Perdarahan terkontrol, masalah
teratasi
P:
Hentikan intervensi
F. Evaluasi Keperawatan (Post Op)

No Diagnosa Hari/Tanggal Evaluasi

1 Nyeri berhubungan Jumat, 7/4-2017 S:


dengan pemasangan klien mengatakan tangannya masih
kompresor pada terasa nyeri
luka/arteri radialis O:
- Klien tampak menahan sakit
ditangannya
- Klien tampak terbaring lemah
ditempat tidur
- Terpasang kompresor pada tangan
kanan diarteri radialis untuk
mencegah / menghentikan
pendarahan
A:
masalah belum teratasi
P:
lanjutkan perawatan luka / kompresor
pada area tusukan di arteri radialis
diruangan perawatan

2 Resiko infeksi Jumat, 7/4-2017 S:


berhubungan dengan -
adanya luka tusukan O:
pada arteri radialis - Adanya luka tusukan pada arteri
radialis
- Tidak ada pendarahan pada luka
tusukan
- Luka tusukan ditutup dengan kassa
steril dan ditekan dengan
kompresor
- Tidak ada tanda infeksi, teknik
steril tetap dipertahankan
A:
masalah resiko infeksi teratasi
P:
Lanjutkan perawatan luka dengan
teknik steril di ruangan perawatan

Anda mungkin juga menyukai