PENDAHULUAN
1
3. Mahasiswa mampu memahami tentang jenis-jenis terapi energi atau
terapi sentuhan
1.4. Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu mengerti tentang “Konsep dan Aplikasi Terapi
Energi”.
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.1. Pengertian Konsep Terapi Energy
Terapi energi merupakan salah satu dari lima komponen utama dari terapi
komplementer dan alternatif yang telah diidentifikasi oleh National Center for
Complementary and Alternatif Medicine (NCCAM) di Amerika. NCCAM
telah membagi terapi energi menjadi dua kategori pendekatan praktek
pengobatan yaitu Putative dan Veritable.
Terapi energi atau penyembuhan dengan energi adalah cabang dari
pengobatan komplementer dan penyembuhan alternatif. Para praktisi di bidang
ini berkeyakinan bahwa penyembuh mampu menyalurkan energi
penyembuhan ke pasien dengan berbagai metode yang berbeda, misalanya :
dengan sentuhan tangan, tidak dengan sentuhan ataupun secara jarak jauh di
mana pasien dan penyembuh berada di lokasi yang berbeda.
Ada berbagai kelompok atau aliran dalam penyembuhan dengan energi.
Mereka dikenal dengan berbagai nama, misalnya : penyembuhan biofield,
penyembuhan kontak, penyembuhan spiritual, penyembuhan jarak jauh,
sentuhan terapeutik, penyembuhan Reiki atau Qigong. Kelompok-kelompok
penyembuhan ini tidak ada hubungannya dengan praktek keagamaan atau
keyakinan tertentu dan tidak dianggap sebagai prasayarat untuk proses
kesembuhan.
2.2. Pendekatan Praktek Terapi Energi
2.2.1. Praktek Pengobatan Putative
Pengobatan putative adalah praktek pengobatan yang didasarkan kepada
teori energi, akan tetapi bentuk eneri tersebut menurut penelitian saintifik
tidak tampak keberadaannya termasuk Biofield energy healing yaitu
pengobatan menggunakan tangan terapis yang dapat memodulasi energi secara
langsung kepada pasien (Warber, Straughn, Kile, 1994) dan diyakini
memberikan efek penyembuhan meliputi terapi sentuhan, terapi esoteric, Qi
Gong, Reiki, Pengobatan Prana, Pengobatan Kristal, Pengobatan Jarak Jauh
( Benor, Daniel, 2006) Juga akupuntur dan Ayurveda menggunakan energi
sebagai terapi.
3
Terapi energi didasarkan kepada keyakinan bahwa terapis memiliki
kemampuan untuk menyalurkan energi kepada pasien dengan beberapa
metoda seperti tangan menyentuh, tangan tidak menyentuh badan pasien, dan
jarak jauh ( Penyaluran energi melalui visualisasi terhadap pasien ) ( Daulby,
Martin, Mathison, Caroline, 1966).
Ada beberapa pelatihan dalam terapi energi yang dikenal sebagai Biofield
energy healing, spiritual healing ( Edzard, Ernst, 2001) contact healing,
distant healing, therapeutic touch, Reiki dan Qi gong.
4
Terapi ini berkembang dengan pesat di komunitas keperawatan yang
bergerak ke arah metoda saintifik. Linda Rosa , RN telah berusaha meneliti TT
dan telah diterima oleh Journal American Medical Association (JAMA)
dengan hasil tidak menunjukan tingkat keberhasilannya. Pilot Study telah
dilaksanakan oleh Denison (2004) dan telah dipublikasikan dalam Holistic
Nursing Practice menemukan bahwa TT efektif dalam mengurangi nyeri pada
sindrom fibromyalgia.
1. Centering : proses dimana tubuh, jiwa, dan emosi disatukan secara sadar
menuju keseimbangan equlibrium pada lingkungan yang tenang, baik
pasien maupun terapis dan memfokuskan penyaluran energi.
2. Assessing / Scanning : tangan terapis pada jarak 2-5 inci menyalurkan
energi ke tubuh pasien dimulai dari arah kepala sampai denga kaki, yang
ditandai dengan adanya rasa hangat, dingin, seperti kesemutan, yang
menandai adanya ketidak seimbangan energi pada pasien yang
mengganggu tubuh pasien
3. Intervention / Clearing : pemberian intensitas energi ditingkatkan untuk
menyeimbangkan lapangan bioenergik pada diri pasien, pembersihan
dilakukan dengan telapak tangan terapis menghadap kearah tubuh pasien,
lalu digerakan dari bagian tengah tubuh pasien ke arah bagian luat tubuh
dari bagian kepala kemudian dilanjutkan kearah kaki, dilakukan berulang-
ulang.
5
4. Evaluation / Closure : terapis mengakhiri terapi berdasarkan pertimbangan
intuisi.
c. Penelitian Terapi Sentuhan
Efektifitas dari TT adalah menimbulkan relaksasi dan mengurangi rasa
sakit, selain itu Kriger meneliti (1979) menemukan bahwa TT dapat
meningkatkan kadar haemoglobin.
Wood, Craven, Whitney (2005) bahwa TT dapat menurunkan perilaku
gelisah pada pasien dengan demensia.
Gregory, Vendouw (2005) membuktikan bahwa TT dapat menurunkan
stress dan kecemasan dan meningkatkan lama dan kualitas tidur pada
lansia.
Movalfaghi, Hasanpoor, Farsi, Hooshmand et al (2006) bahwa TT dapat
meningkatkan kadar haemoglobin dan hematokrit darah.
(Hawranik ,Johnson, dan Deatrich,2008) TT dapat menurunkan agitasi
pada pasien dengan penyakit Alzhmeir
Aghabati , Mohammadi, Esmaiel (2010) menyatakan bahwa TT efektif
dalam menurunkan nyeri dan fatiq pada pasien kanker yang mendapat
kemoterapi.
2.3.2. Reiki
a. Pengertian dan Perkembangan Reiki
Reiki dalam bahasa Jepang yang berarti atmosfir yang misterius terdiri dari
suku kata Rei (spirit, keajaiban) dan Ki (udara, energi vital, nafas kehidupan,
kesadaran), dan Reiki dapat diartikan sebagai energi spiritual, energi vital
kekuatan/energy hidup.
Reiki dikembangkan pada tahun 1922 oleh seorang Buddist Jepang yaitu
Mikao Usui berdasarkan pengalamannya dari beberapa guru dan tradisi
sebelumnya. Reiki ini umumnya menggunakan teknik yang disebut dengan :
palm healing or hands-on-healing dan pengobatan alternatif
mengklasifikasikan sebagai Oriental Medicine. (Nield-Anderson &
Ameling,2000). Melalui teknik ini terapis menyalurkan energi universal
6
melalui tangannya dan mereka meyakini dapat meyembuhkan dan menjaga
kesimbangan equilibrium pasien.
7
d. Proses pembelajaran Reiki
Pada reiki yang diajarkan oleh usui ada tigas pilar dalam praktek
pengobatan reiki diantaranya gassho, reiji-ho, dan chiryo :
Gassho (dua telapak tangan bersatu) dan dipraktekan pada setiap memulai
tindakan pengobatan atau pertemuan reiki.
8
Reiji-ho (metoda kekuatan dari Reiki). Kekuatan reiki terbagi menjadi 3
bagian yaitu pertama kekuatan reiki mengalir kepada praktisi melalui
cakra mahkota (cakra paling tinggi), cakra jantung (kekuatan cinta/kasih
sayang) dan telapak tangan (menggambarkan simbol-simbol energi).
Praktisi pada tingkatan kedua dapat menggunakan simbol tersebut. Bagian
kedua adalah berdoa untuk penyembuhan bagian tubuh yang sakit yang
dilakukan oleh praktisi dan pasien. Bagian ketiga adalah merapatkan kedua
belah telapak tangan dan menempatkan diantara dua ujung alis untuk
mendapatkan energi yang dibutuhkan
Chiryo (proses pengobatan) tangan praktisi ditempatkan pada cakra
mahkota pasien dan mengobservasi reaksi yang ditunjukan oleh pasien.
Selama fase ini praktisi memberikan energi pada area yang sakit dan
mengangkat semua gangguan dan kemudian tangan praktisi berpindah
kebagian lainnya untuk penyembuhan pasien.
f. Praktek Pengobatan Reiki
Menurut James Deacon (2006) posisi tangan praktisi fokus kepada kepala
dan leher kemudian kepada area khusus dari tubuh pasien yang harus
disembuhkan saiki dalam praktek pengobatan tidak menggunakan obat-
obatan alat-alat hanya melihat menyentuh menekan atau memijit dengan
lembut mengusap antara 2 sampai 3 menit terutama pada saat menyalurkan
energy.
9
kemudian praktisi untuk beberapa saat mengkonsentrasikan diri secara mental
tanpa banyak berbicara untuk proses pengobatan kemudian tangan praktisi
diletakkan Beberapa cm diatas badan pasien dalam beberapa posisi setiap
posisi diperkirakan memakan waktu sekitar 3-5 menit yang dimulai dari
bagian kepala bagian depan dan belakang badan lutut dan kaki biasanya
menggunakan 12-20 posisi dan waktu yang dipergunakan untuk pengobatan
sekitar 45-90 menit praktisi tradisi barat biasanya menggunakan 12 posisi
tangan dengan keyakinan bahwa dapat memberikan energi untuk beberapa
tingkatan yaitu :
10
Dll.
2.3.3. Qi Gong
a. Pengertian dan Perkembangan Qi Gong
Qi gong terdiri dari dua suku kata yaitu suku kata pertama adalah
dibaca Qi (dibaca Chee) yang berarti kekuatan hidup atau energi vital yang
mengalir dari jagat raya melibatkan pernafasan udara . suku kata kedua adalah
Gong (dibaca Gung) yang berarti pencapaian atau kemampuan yang disiapkan
melalui latihan atau usaha yang kuat. Qi Gong berarti pencapaian energi vital
melalui latihan untuk mempertahankan kesehatan pengobatan dan peningkatan
vitalitas.
Popularitas Qi Gong sangat cepat pada era Deng dan Jiang tahun
(1970-1990) diperkirakan ada 200 juta praktisi di negara Cina dan tahun 1985
pemerintah Cina membentuk National Qi gong Science and Research
Organization yang mengatur segala bentuk praktek Qi Gong dan melarang
bentuk Zhong Gong dan Flun Gong.
11
dunia dan Qi Gong dipraktekkan di seluruh dunia dengan berbagai tujuan
seperti olahraga rekreasi pencegahan penyakit penyembuhan diri sendiri
pencapaian spiritual dan meditasi.
b. Filosofi Qi Gong
Secara tradisional fokus sentral praktek Qi Gong adalah optimalisasi
dan keseimbangan dari Qi yang berpengaruh terhadap jiwa, raga dan spirit.
Dalam filosofi Cina konsep dari Qi adalah sebuah bentuk difusi energi
kehidupan yang berasal dari energi yang dimiliki seseorang semenjak
dilahirkan dan energi yang dibutuhkan seseorang berasal dari udara, air,
makanan, sinar matahari, dan interaksi dengan lingkungannya. Seseorang
dikatakan menjadi sakit atau meninggal dunia jika Qi atau energi di dalam
dirinya menjadi berkurang atau terjadi ketidakseimbangan dan sehat diyakini
sebagai pengembalian atau pembentukan kembali dari Qi, mengurangi
sejumlah hambatan aliran Qi dan memperbaiki keseimbangan Qi.
c. Prinsip-Prinsip dalam Praktek Qi Gong
Gerakan yang terarah atau bertujuan : Hati-hati pola keseimbangan
Bernafas secara berirama : Pelan, dalam, berkoordinasi dengan gerakan
cairan
Kesadaran : Sikap yang tenang, fokus kepada kondisi meditasi
Visualisasi : Aliran Qi, keyakinan terhadap filosofi, estetik
Kelembutan : pandangan dan ekspresi yang lembut
Posisi tegap : kaki dan tulang belakang pada posisi yang berdiri tegap
Relaksasi : otot dan sendi yang relaksasi
Keseimbangan: keseimbangan dalam gerakan sesuai dengan gaya gravitasi
d. Metoda Latihan Qi Gong
12
untuk menyembuhkan orang lain dalam pelaksanaan praktek sehari-hari
bervariasi.
Latihan Dynamic
Latihan ini meliputi gerakan cairan seperti dalam koreografi
merupakan koordinasi antara ritme pernapasan dengan tingkatan kesadaran
seperti gerakan pada Taichi.
Latihan Statis
Yaitu latihan untuk menahan gerakan atau postur tubuh pada
periode waktu tertentu. Pada kasus tertentu dilakukan seperti pada gerakan
yoga.
Latihan Meditatif
Latihan ini menggunakan kesadaran dalam bernafas, visualisasi,
mengucapkan kata-kata mantra atau doa dan fokus pada pada konsep
filosofi seperti adanya aliran Qi.
Penggunaan Alat/Bahan dari Luar
Beberapa sistem dalam latihan Qi Gong menggunakan bahan atau alat dari
luar seperti menghirup, meminum dan memakan makanan untuk pengobatan
atau herbal, pijatan, manipulasi fisik.
f. Sensasi dari Qi
Ada 8 sensasi yang telah dicatat oleh praktisi dan dirasakan oleh pasien
diantaranya:
13
Gatal : tubuh menjadi gatal
Mengambang : perasaan seperti mengambang
Berat : merasakan tubuh menjadi lebih berat atau seperti ada tenaga yang
menekan tubuh
Dingin : merasa dingin
Hangat : merasa hangat
Permukaan kasar : merasa tubuh seperti bersentuhan dengan Permukaan
yang kasar
Lembut : merasa tubuh seperti bersentuhan dengan permukaan yang
lembut.
14
Meditasi dan pencapaian penyempurnaan diri dengan melakukan meditasi
dalam Qi Gong, berarti jiwa masih dalam tingkatan sadar dan dibawa
kepada situasi yang tenang, jernih dan menuju kebahagiaan yang
sempurna. Beberapa praktisi menemukan bahwa dengan gerakan yang
lembut dari Qi Gong, ketenangan lebih mudah didapat dibandingkan
dengan meditasi duduk.
h. Penelitian tentang Qi Gong
Pippa, Manzoli, Corti, Congede, Romanazzi and Parruti (2007)
menyatakan bahwa Qi Gong dapat meningkatkan fungsi kapasitas berjalan
pada pasien gangguan jantung
Chan, Lee, Suen, Tam (2011) bahwa Qi Gong dapat meningkatkan fungsi
paru diantaranya kapasitas vital, volume ekspirasi, jarak berjalan,
frekuensi eksaserbasi pada pasien COPD.
Wang, Chan, Ho, Chan (2014) bahwa Qi Gong dapat menurunkan stress
dan cemas.
2.3.4. Taichi
a. Pengertian Dan Perkembangan Taichi
15
dalam kondisi menggunakan kursi roda atau dalam proses penyembuhan dari
operasi.
16
Menciptakan kondisi aerobik : Kondisi aerobik akan terjadi tergantung
kepada kecepatan dan ukuran gerakan dan latihan Taichi dapat memenuhi
kondisi ini. Mustian, Palesh dan Flecksteiner (2008) dan Taylor-Pillie
(2008) menyatakan bahwa Taichi dapat meningkatkan kapasitas aerobik,
kekuatan otot dan fleksibilitas dan kualitas hidup.
d. Gerakan Taichi
17
Jangan merasa aneh atau bingung dengan istilah yang digunakan dalam
Taichi seperti Yang, Wu, Cheng karena istilah tersebut merupakan sebutan
bagi beberapa cabang Taichi. Ada beberapa latihan lebih menekankan
kepada seni bela diri daripada aspek untuk pengobatan dan reduksi stres,
dalam beberapa bentuk ada yang menggunakan rangkaian gerakan yang
lama dan panjang, ada pula gerakan yang pendek-pendek dan lebih fokus
pada Irama pernafasan dan meditasi
Konsultasi dengan dokter : Jika sedang memiliki masalah keterbatasan
sistem muskuloskeletal atau ada penyakit lain, atau sedang menggunakan
obat-obatan yang menimbulkan pusing atau ngantuk. Sebaiknya
berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum latihan dilakukan dan
dokter akan memberikan saran yang lebih baik.
Mengamati dan mengambil kelas latihan Taichi : Mengambil kelas Taichi
akan lebih baik, dengan cara melihat dan mengamati guru atau instruktur
saat melatih, memberikan umpan balik kepada peserta latihan. Biasanya
guru memberikan kesempatan kepada peserta baru untuk melihat terlebih
dahulu situasi latihan, jika merasa senang dan cocok maka latihan dapat
diteruskan dan instruksi dapat dilakukan secara individual dan latihan yang
biasa dilakukan dengan melatih 12 jurus akan lebih mudah. Carilah tempat
latihan Taichi di sekitar tempat tinggal Anda atau membeli atau menyewa
video yang dapat dilakukan di rumah sehingga waktu dapat disesuaikan
dengan kondisi anda.
Mencari Informasi : Untuk latihan Taichi tidak ada standar latihan maupun
lisensi dari guru atau instruktur, akan tetapi carilah informasi dan
rekomendasi dari teman-teman yang telah latihan atau dari dokter sehingga
pengambilan keputusan untuk mengikuti latihan dapat ditetapkan. Carilah
guru atau instruktur berpengalaman yang dapat mengakomodasi kearah
masalah kesehatan secara individual.
Berpakaianlah yang nyaman : Pakailah pakaian longgar, nyaman yang
memungkinkan dapat bergerak dengan bebas pada saat latihan,
menggunakan alas kaki yang nyaman dan fleksibel, dan aman menyokong
18
kaki pada saat bergerak dan memelihara keseimbangan, atau tidak
menggunakan alas kaki jika kondisi memungkinkan.
Perhatikan proses perkembangan latihan : hasil penelitian menunjukkan
perubahan secara fisiologikal dan psikologik minimal 12 minggu dengan
frekuensi latihan minimal 1-2 kali setiap minggu dan ditambah latihan di
rumah.
19
Taichi dapat meningkatkan kemampuan keseimbangan berdiri, mobilisasi
otot, sendi dan kemampuan untuk duduk dan berjalan (Klein, Rivers,
2006) dan Hackney & Earheart (2008)
Diabetes Mellitus
Taichi dapat menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan kecepatan
konduksi syaraf (Wang, 2008) dan Hung, Liou, Yeh, Lin et al (2009)
Abstrak :
Kesimpulan
20
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh terapi
sentuhan terhadap peningkatan suhu tubuh pada bayi prematur yang
dirawat di ruangan perinatologi RSUD Bangkinang.
Kesimpulan :
Simpulan dan Saran Hasil penelitian ini menemukan bahwa terapi self
healing dengan energi reiki cukup efektif dalam mengurangi tingkat
kecemasan. Gangguan psikologis kecemasan ringan hingga sedang dapat
ditanggulangi dengan teknik self healing. Self healing sendiri dapat
dilakukan secara individu maupun berkelompok (dengan dipimpin 1 orang
21
instruktur) dan self healing dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.
Saran penelitian selanjutnya melihat efektivitas energi pranic healing
untuk gangguan fisik dan psikologis.
Abstrak :
Rerata usia kelompok Tai Chi 21±1,41 tahun dan rerata usia
kelompok non Tai Chi 21±1,36 tahun. Rerata indeks massa tubuh
adalah 21,37±1,85 dan 21,65±2,97 berturut-turut untuk kelompok Tai
Chi dan non Tai Chi. Uji normalitas pada data kedua kelompok
didapatkan p>0,05 yaitu berdistribusi normal. Rerata fleksibilitas
pada kelompok yang berlatih Tai Chi 20,50±2,98cm, sedangkan pada
22
kelompok yang tidak berlatih Tai Chi 1,33±7,35cm dengan beda rerata
19,17cm. Interval kepercayaan 95% dengan batas bawah 14,97 dan
batas atas 23,36. Dari independent t-test didapatkan fleksibilitas pada
kelompok yang berlatih Tai Chi dan tidak berlatih Tai Chi berbeda secara
signifikan (p=0,000).
Kesimpulan :
23
BAB III
3.1. Kesimpulan
Terapi energi merupakan salah satu dari lima komponen utama dari
terapi komplementer dan alternatif yang telah diidentifikasi oleh
National Center for Complementary and Alternatif Medicine (NCCAM)
di Amerika. NCCAM telah membagi terapi energi menjadi dua kategori
pendekatan praktek pengobatan yaitu Putative dan Veritable. Terapi
energy juga terbagi menjadi beberapa jenis diantaranya, Terapi
Sentuhan, Reiki, Qi Gong dan Taichi. Terapi Energi ini merupakan
Terapi Komplementer yang bermanfaat untuk menurunkan stress,
meningkatkan relaksasi dan mengurangi beberapa jenis nyeri.
3.2. Rekomendasi
Dalam pembuatan makalah ini juga penulis menyadari bahwa
dalam pembuatan makalah masih terdapat banyak kesalahan, kekurangan
baik dalam penulisan maupun dalam pengonsepan materi. Untuk itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan rekomendasi yang membangun
agar kedepannya lebih baik dan penulis berharap kepada semua pembaca
mahasiswa khususnya, untuk lebih ditingkatkan dalam pembuatan
makalah yang akan datang.
24
DAFTAR PUSTAKA
25