b. Interaksi antara individu sudah ada, yang tampak berupa komentar-komentar, tanya
jawab sekitar objek yang menjadi pusat perhatian.
d. perasaan sebagai satu kesatuan telah ada walaupun hanya bersifat sementara dan akan
hilang pada saat kerumunan itu bubar.
a) Golongan teratas terdiri para pengusaha besar atau pemilik modal, direktur,
komisaris.
b) Golongan menengah atau madya terdiri dari tenaga ahli dan karyawan.
c) Golongan bawah seperti buruh kasar, pekerja setengah terampil, pekerja sektor
informal (pembantu).
3. Perkumpulan (Asosiasi)
a. Pengertian Perkumpulan
Perkumpulan atau asosiasi adalah kesatuan manusia yang dibentuk secara sadar untuk tujuan-
tujuan khusus. Terbentuknya perkumpulan dilandasi oleh kesamaan minat, tujuan,
kepentingan, pendidikan, keahlian profesi, atau agama. Perkumpulan merupakan suatu
organisasi buatan yang bersifat formal, dengan jumlah anggota relatif terbatas, memiliki
kepentingan-kepentingan tertentu, hubungan antar anggota tidak bersifat pribadi, memiliki
anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.
b. Bentuk-Bentuk Perkumpulan
Bentuk-bentuk perkumpulan dalam masyarakat adalah :
4. Kelompok
Kelompok adalah kesatuan sosial yang memiliki ciri-ciri: sistem organisasi yang merupakan
pengelompokkan individu pada masa-masa tertentu dan berulang-ulang, memiliki unsur
pimpinan dan memiliki aturan-aturan tertentu.
Kelompok Sosial
a. Pengertian Kelompok Sosial
Kelompok sosial (social group) adalah himpunan/kesatuan-kesatuan manusia yang hidup
bersama, terdapat hubungan timbal balik, saling memengaruhi sehingga timbul suatu
kesadaran untuk saling menolong di antara mereka.
Kesatuan manusia yang hidup bersama disebut kelompok sosial harus memenuhi kriteria :
1. Adanya kesadaran setiap kelompok bahwa dirinya merupakan bagian dari kelompok
tersebut.
3. Memiliki struktur, kaidah, dan pola perilaku tertentu.Memiliki suatu sistem dan proses
tertentu.
1. Berdasarkan Identifikasi Diri, dikenal adanya in group dan out group. In group adalah
kelompok sosial yang dijadikan tempat oleh individu untuk mengidentifikasi dirinya.
In group sering dikaitkan dengan istilah “kami atau kita” dan pada umumnya
didasarkan pada faktor simpati dan perasaan dekat dengan anggota kelompoknya.
“Kami anggota kelompoknya”. Sedangkan Out group adalah kelompok sosial yang
oleh individu diartikan sebagai lawan in group-nya. Out group sering dihubungkan
dengan istilah”mereka”. Sikap out group ditandai oleh suatu sikap antipati.
B. Pranata Sosial
Pranata sosial adalah wujud dari berbagai respon yang di formulasikan dan disistematiskan
dari segala kebutuhan hidup.
Sifat-sifat dan ciri-ciri pranata sosial adalah:
1. Pranat sosial biasanya berwujud sebagai suatu unit dalam sistem kebudayaan yang
merupakan suatu kesatuan yang bulat
Tipe-tipe pranata sosial menurut Summer yang dikutif Harsojo dalam buku
“PengantarAntropologi” yaitu:
1. Dresive institutions yaitu Pranata yang tumbuh tanpa direncanakan terlebih dahulu
dan tanpa disadari
3. Basic institutions yaitu Pranata yang dianggap esensial sebagai pengaturan hubungan
sosial dan bagi kelangsungan hidup suatu masyarakat
5. Pranata sosial yang telah mempunyai sanksi sosial dan pranata sosial yang belum
mempunyai sanksi. Pranata sosial yang telah mempunyai sanksi adalah pranata sosial
yang sudah disetujui oleh masyarakat. Pranat sosial yang belum mempunyai sanksi
adalah pranata sosial yang belum disetujui oleh masyarakat.
6. Pranat sosial yang bersifat umum, dan pranata sosial yang bersifat khusus (restricted).
Pranata sosial yang bersifat umu misalnya Religi atau agama, pranata sosial yang
bersifat khusus, misalnya agama islam.
7. Pranata Sosial yang bersifat Operatif dan pranata sosial yang bersifat Regulatif.
Pranata sosial yang bersifat operatif misalnya Industrialisasi. Pranata sosial yang
bersifat relatif, misalnya hukum.
Syarat suatu sistem dari aktivitas kemasyarakatan baru disebut pranata, adalah :
1. Harus memiliki aturan-aturan atau norma-norma yang hidup dalam ingatan atau yang
tertulis.
2. Aktivitas-akitivitas bersama itu harus memiliki suatu sistem hubungan yang
didasarkan atas norma-norma tertentu.
1. Kinship atau domestic Institutions Yaitu pranata Sosial yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan kehidupan kekerabatan. Contohnya: Pelamaran, perkawinan,
pengasuhan anak, Perceraian, pertunangan.
2. Economic Institutions Yaitu pranat sosial yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
yang berhubungan dengan matapencaharian hidup, memproduksi, mendistribusikan
harta benda. Contohnya: pertanian, peternakan, industri, barter, perdagangan,
koperasi.
5. Aesthetic Institutions dan recreational Institutions Yaitu pranata sosial yang bertujuan
memenuhi kebutuhan manusia untuk menyatakan perasaan keindahan, dan kebutuhan
rekreasi. Contohnya: seni rupa, seni suara, seni tari, kesusastraas, sport, hiburan, dan
sebagainya.
6. Religius Institutions Yaitu pranat sosial yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia
yang bertujuan dengan tuhan dan alam ghaib. Contohnya: Gereja, Masjid, pura, do’a,
mantra upacara keagamaan, pantangan, penyiaran agama.
7. Political institutions Yaitu pranat sosial yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia
untuk mengatur kehidupan berkelompok atau kehidupan bernegara. Contohnya:
Pemerintahan, demokrasi, kehakiman, kepartaian, kepolisian, TNI, dsb.
8. Somatic Institutions Yaitu pranata sosial yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
segi lahiriah atau jasmaniah manusia. Contohnya: Pemeliharaan kecantikan,
kesehatan, kedokteran, dsb.
3. Berhubungan dalam waktu yang cukup lama yang menghasilkan manusia baru yang
saling berkomunikasi dan membuat aturan-aturan hubungan antar anggota
masyarakat.
4. Menjadi sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan serta keterkaitan satu
sama lain sebagai anggota masyarakat.