Anda di halaman 1dari 10

REFLEK PRIMITIF PADA BAYI BARU LAHIR

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Keperawatan Anak
Dosen Pengampu : Dra. Hj. Sri Kusmiati, Skp.,M.Kes

Disusun Oleh :

Kelompok 3

Armelia Mira P17320118023

Lily Adhalia P17320118049

Lisa Noviyanti P17320118005

Nurjihan Fauziah P17320118043

M. Ibnu Nur Rochman P17320118033

Popy Putri Senjaya P17320118026

Raihanah Balqis P17320118029

Tingkat II A

POLTEKKES KEMENKES BANDUNG


JURUSAN KEPERAWATAN BANDUNG
2020
REFLEK PRIMITIF PADA BAYI BARU LAHIR

1. Pengertian Reflek Primitif


Refleks primitif adalah aksi reflek yang berasal dari dalam pusat sistem saraf
yang ditunjukkan oleh bayi baru lahir normal namun secara neurologis tidak lengkap
seperti pada orang dewasa dalam menanggapi rangsang tertentu. Reflek ini tidak
menetap hingga dewasa, namun lama-kelamaan akan menghilang karena dihambat
oleh lobus frontal sesuai dengan tahap perkembangan anak normal.
Reflek primitif ini sering juga disebut infantile atau reflek bayi baru lahir.
Anak-anak dan dewasa yang mengalami kelainan atau gangguan saraf (sebagai
contoh, penderita cerebral palsy) akan tetap mempunyai reflek primitif ini dan akan
timbul kembali hingga masa dewasa mengacu pada keadaan saraf tertentu temasuk
demensia, lesi trauma dan stroke. Seseorang dengan gangguan cerebral palsy dan
keterbatasan mental kecerdasan dapat belajar untuk lebih menekan reflek ini agar
tidak muncul pada kondisi tertentu seperti selama memulai reaksi yang ekstrim.
Refleks dapat dibatasi pada area tubuh tertentu saja yang dipengaruhi oleh
gangguan saraf seperti reflek Babinsky pada kaki untuk penderita cerebral palsy. Atau
juga dapat terjadi pada orang normal dengan hemiplegia, reflek dapat dilihat pada
kaki di daerah yang terserang saja. Reflek primitif juga diperiksa pada seseorang yang
diduga mengalami luka di otaknya untuk menguji fungsi dari lobus frontal. Jika tidak
ada penekanan secara tepat maka terjadi tanda-tanda penurunan fungsi tulang depan
kepala (frontal).
Selain itu gangguan reflek primitif juga diperiksa sebagai tanda peringatan
awal terjadinya gangguan autis. Reflek pada bayi baru lahir beraneka ragam. Sebuah
contoh pasti adalah reflek rooting yang membantu proses inisiasi menyusui dini dan
proses menyusui nantinya. Bayi hanya akan menunjukkan refleks ini pada saat
kelaparan dan disentuh sekitar bibimya oleh orang lain, tapi bukan termas untukk bayi
itu sendiri.
Ada beberapa reflek yang kemungkinan akan membantu bayi bertahan selama
masa adaptasi lingkungan kehidupan barunya seperi reflek moro. Reflek yang lain
seperti reflek menelan dan memegang sesuatu akan membantu menjalin interaksi
positif antara orang tua dan bayi baru lahir. Reflek tersebut dapat memacu orang tua
untuk memberikan respon dengan penuh cinta dan kasih sayang serta lebih
memotivasi ibu untuk menyusui. Reflek primitif ini juga membantu orang tua merasa
nyaman dengan bayinya karena reflek primitif tersebut akan mendorong bayi untuk
mengontrol dirinya serta menerima dan menanggapi stimulasi atau rangsangan dari
orang tuanya. (Berk, Laura E. Child Development. Sth. USA:Pearson, 2009.)

2. Macam-macam Reflek Primitif pada Bayi Baru Lahir

a. Tahap Gerak Refleks Telapak Tangan (palmar grasp reflex)


Tahapan gerak refleks telapak
tangan merupakan salah satu dari
seluruh refleks bayi yang paling
dikenal dan merupakan salah satu
yang paling awal muncul pada usia
bayi. Gerak refleks ini merupakan
respons yang ditampilkan terhadap
rangsangan yang halus pada telapak
tangannya. Apabila telapak tangan dirangsang dengan apa saja, maka keempat
jari tangan secara spontan akan menutup, meskipun ibu jari tidak memberikan
respons terhadap rangsangan ini. Namun gerak refleks tangan ini menjadi ciri
khas dari perkembangan motorik yang diperlihatkan bayi. Reflek ini muncul
pada saat kelahiran dan akan menetap hingga usia 5-6 bulan. Refleks Palmar
Grasp yang menetap setelah usia 6 bulan khas dijumpai pada penderita
cerebral palsy.
Genggaman yang ditimbulkan sangat kuat namun tidak dapat diperkirakan,
walaupun juga dimungkinkan akan mendorong berat badan bayi, bayi
mungkin juga akan menggenggam tiba-tiba dan tanpa rangsangan.
Genggaman bayi dapat dikurangi kekuatannya dengan menggosok punggung
atau bagian samping tangan bayi. Jadi pada tahapan ini bayi sudah memiliki
kemampuan menggunakan telapak tangannya sebagai alat komunikasi dengan
ibunya, seperti yang tampak pada gambar di bawah ini.

Gambar 1. Gerak Refleks Telapak Tangan (palmar grasp reflex)


Sumber : hallosehat com
b. Tahap Gerak Refleks Menghisap
(sucking reflex)

Tahapan gerak refleks


menghisap dilakukan oleh
bibir yang mendapat
rangsangan, misalnya sentuhan susu ibu. Rangsangan ini sebenarnya
menimbulkan dua respons yang berkaitan dengan menghisap. (1) terbentuk
tekanan negatif di dalam oral sehingga timbul aksi menghisap, dan (2) lidah
akan menimbulkan tekanan positif, lidah akan menekan ke arah atas dan
sedikit ke arah depan dengan setiap aksi menghisap. Setelah diberi rangsangan
yang sesuai akan terjadi serangkaian gerakan menghisap, masing-masing
gerakan ini terdiri dari penerapan tekanan positif dan negatif secara serentak.

Sebetulnya, sucking refleks berkembang sejak bayi dalam kandungan.


Tepatnya pada minggu ke-32 kehamilan hingga berkembang sempurna di
minggu ke-36.Reflek ini berhubungan dengan reflek rooting dan menyusui,
dan menyebabkan bayi untuk secara langsung mengisap apapun yang
disentuhkan di mulutnya. Ada dua tahapan dari reflek ini, yaitu :

a) Tahap expression : dilakukan pada saat puting susu diletakkan diantara bibir
bayi dan disentuhkan di permukaan langit-langitnya. Bayi akan secara
langsung menekan (mengenyot) puting dengan menggunakan lidah dan
langit- langitnya untuk mengeluarkan air susunya.

b) Tahap milking : saat lidah bergerak dari areola menuju puting, mendorong air
susu dari payudara ibu untuk ditelan oleh bayi

Jadi, pada tahapan ini anak sudah memiliki kemampuan menghisap seperti yang
tampak pada gambar di bawah ini.

Gambar 2. Gerak Refleks Menghisap (sucking reflex)


Sumber : obstetrycia.com

c. Tahap Gerak Refleks Pencarian (search reflex/rooting reflex)


Tahapan gerak refleks pada
pencarian ini membantu bayi
mendapatkan sumber makanan dan
kemudian refleks menghisap
membuat bayi dapat mencerna
makanan. Reflek ini ditunjukkan
pada saat kelahiran dan akan
membantu proses menyusui. Reflek ini akan mulai terhambat pada usia sekitar 4
bulan dan berangsur-angsur akan terbawa di bawah sadar. Seorang bayi baru lahir
akan menggerakkan kepalanya menuju sesuatu yang menyentuh pipi atau
mulutnya, dan mencari obyek tersebut dengan menggerakkan kepalanya terus-
menerus hingga ia berhasil menemukan obyek tersebut. Setelah merespon
rangsang ini (jika menyusui, kira-kira selama 3 minggu setelah kelahiran) bayi
akan langsung menggerakkan kepalanya lebih cepat dan tepat untuk menemukan
obyek tanpa harus mencari-cari. Jadi, pada tahapan ini anak sudah memiliki
kemampuan melakukan pencarian sesuatu dengan geraknya seperti yang tampak
pada gambar di bawah ini. Refleks ini muncul sejak lahir dan bertahan hingga usia
3-4 bulan.

Gambar 3. Gerak Refleks Pencarian (search reflex/rooting reflex)


Sumber: hellosehat.com

d. Tahap Gerak Refleks Moro (moro reflex)

Tahapan gerak refleks moro paling


bermanfaat untuk mendiagnosis
kematangan neurologis bayi. Gerak refleks ini sering kali muncul pada saat lahir
dan berakhir pada saat bayi berumur 4 s/d 6 bulan. Salah satu rangsangan untuk
membangkitkan refleks moro adalah dengan jalan menelentangkan bayi di atas
kasur. Rangangan ini akan membuat lengan, jari-jari, dan kaki meregang. Refleks
moro dikatakan positif bila terjadi abduksi-esktensi ke-empat ekstremitas dan
pengembangan jari-jari, kecuali pada falangs distal jari telunjuk dan ibu jari yang
dalam keadaan fleksi. Gerakan itu segera diikuti oleh adduksi-fleksi ke-empat
ekstremitas. Refleks Moro asimetri menunjukkan adanya gangguan sistem
neuromuskular, antara lain pleksus brakhialis. Apabila asimetri terjadi pada
tangan dan kaki kita harus mencurigai adanya Hemiparesis.
Selain itu juga perlu dipertimbangkan bahwa nyeri yang hebat akibat
fraktur klavikula atau humerus juga dapat memberikan hasil refleks moro
asimetri. Sedangkan refleks moro menurun dapat ditemukan pada bayi dengan
fungsi SSP yang tertekan misalnya pada bayi yang mengalami hipoksia,
perdarahan intrakranial dan laserasi jaringan otak akibat trauma persalinan, juga
pada bayi hipotoni, hipertoni dan prematur. Jadi pada tahapan ini anak sudah
memiliki kemampuan melakukan gerak refleks moro seperti yang tampak pada
gambar di bawah ini.

Gambar 4. Gerak Refleks Moro (moro reflex)


Sumber: flo.health.com

e. Tahap Gerak Refleks tidak Simetrik Leher


(asymmetrical tonic neck reflex)

Refleks ini dapat muncul jika bayi


dalam keadaan supinasi. Jika
kepala bayi diputar ke salah satu
sisi atau yang lainnya, maka
anggota tubuh yang searah dengan perputaran tersebut akan membuka, sedangkan
anggota tubuh pada arah berlawanan akan menutup. Gerak refleks ini biasanya
paling bertahan hingga bayi berusia 2 s/d 3 bulan, selanjutnya akan menghilang.
Jadi, pada tahapan ini anak sudah memilki kemampuan gerak refkleks tidak
dimentrik seperti yang tampak pada gambar di bawah ini.

Gambar 5. Gerak Refleks tidak Simetrik Leher (asymmetrical tonic neck reflex)
Sumber: kalmayogafranchise.com

f. Tahapan Gerak Refleks Simetrik Leher (symmetrical


tonic neck reflex)

Tahapan gerak refleks simetrik pada leher


memberikan respons yang sama dengan anggota
tubuhnya. Respons simetris ini dapat timbul dengan
jalan menempatkan bayi dalam posisi duduk yang
ditumpu (dipegang orang dewasa). Jika bayi
dimiringkan cukup jauh ke belakang, maka leher akan
memanjang, yang sesuai dengan refleks membuka tangan dan menutup kaki. Namun,
apabila dimiringkan ke depan maka terjadi refleks yang sebaliknya. Apabila refleks
ini bertahan lama akan menimbulkan hambatan pada kemampuan bayi dalam
mengangkat kepala dengan sadar saat berada dalam posisi telungkup. Jadi, pada
tahapan ini anak sudah memiliki kemampuan refleks simetrik pada bagian leher
seperti yang tampak pada gambar di bawah ini. Reflex ini berakhir pada usia 12
bulan.

Gambar 6. Gerak Refleks Simetrik Leher (symmetrical tonic neck


reflex)
Sumber: kalmayogafranchise.com

g. Tahap Gerak Refleks Telapak Kaki (plantar grasp


reflex)

Tahapan gerak refleks ini normalnya


dapat dilihat pada anak mulai dari sejak
lahir hingga sepanjang tahun pertama usia bayi tersebut dan menghilang pada usia
10 bulan sudah menghilang sama sekali. Refleks ini dapat ditimbulkan dengan
jalan menerapkan sedikit tekanan, biasanya dengan ujung jari, pada tumit kaki,
yang membuat seluruh jari kaki menutup. Gerakan menutup ini sebagai upayanya
untuk menangkap rangsangan. Refleks ini harus lebih dahulu dilampaui sebelum
anak dapat berdiri dengan tegak, berdiri sendiri, dan berjalan. Refleks plantar
grasp positif apabila didapatkan fleksi plantar pada seluruh jari kaki. Refleks
plantar grasp negatif dijumpai pada bayi atau anak dengan kelainan pada medula
spinalis bagian bawah. Jadi, pada tahapan ini anak sudah dapat melakukan gerak
refleks tepalak kaki seperti yang tampak pada gambar di bawah ini.

Gambar 7. Gerak Refleks Telapak Kaki (plantar grasp reflex)

Sumber: kalmayogafranchise.com

h. Tahap Gerak Refleks kedua Telapak Tangan


(palmar mandibular reflex)

Tahapan gerak refleks ini dapat


muncul dengan jalan menerapkan
tekanan secara serentak terhadap
telapak dari masing-masing tangan, sehingga akan menimbulkan semua atau salah
satu dari respons berikut: mulut terbuka, mata tertutup, dan leher menekuk. Gerak
refleks ini juga timbul jika tangan bayi itu dirangsang. Refleks ini biasanya hilang
setelah bayi berumur 3 bulan. Jadi, pada tahapan ini anak sudah dapat
melakukan gerak refleks dengan dua tangan seperti yang tampak pada gambar di
bawah ini.

Gambar 8 Gerak Refleks kedua Telapak Tangan (palmar mandibular reflex)


Sumber: slideserve.com

i. Tahap Gerak Refleks Galant

Reflek ini juga dikenal sebagai


reflek Galants infantile,
ditemukan oleh seorang
neurolog dari Rusia, Johann Susman Galant. Reflek ini muncul sejak lahir dan
berlangsung sampai pada usia 4-6 bulan. Pada saat kulit di sepanjang sisi
punggung bayi digosok, maka bayi akan berayun menuju sisi yang digosok. Jika
reflek ini menetap hingga lewat enam bulan, dimungkinkan ada patologis. Jadi,
pada tahapan ini anak sudah dapat menggerakkan tubuhnya dengan berayun pada
sisi yang digosok seperti yang tampak pada gambar di bawah ini.

Gambar 9. Gerak Refleks Galant


Sumber: theasianparent.com

j. Tahap Gerak Reflek Babinsky

Reflek babinsky muncul sejak lahir


dan berlangsung hingga kira-kira 2
tahun. Reflek ini ditunjukkan pada
saat bagian samping telapak kaki digosok, dan menyebabkan jari-jari kaki
menyebar dan jempol kaki ekstensi. Reflek disebabkan oleh kurangnya myelinasi
traktus corticospinal pada bayi. Jadi, pada tahapan ini anak sudah dapat
melakukan gerak refleks babinsky seperti yang tampak pada gambar di bawah ini.

Gambar 10. Gerak Refleks Babinsky


Sumber: ernestherbal.com
k. Tahap Gerak Refleks Berjalan Kaki
(stepping/walking reflex)

Tahapan gerak refleks ini merupakan


gerakan yang sangat penting yang
dilakukan secara sadar, yaitu berjalan
kaki. Gerak ini dapat ditimbulkan
dengan mengangkat bayi pada posisi
tegak dengan kaki menyentuh lantai. Tekanan pada telapak kaki akan membuat
kaki mengangkat dan selanjutnya diturunkan. Aksi kaki ini sering muncul secara
bergantian, dan oleh karena mirip dengan gerakan berjalan yang masih pemula.
Refleks ini sering disebut juga dengan refleks berjalan, namun tidak disertai oleh
stabilitas atau gerakan lengan yang terjadi jika berjalan secara sadar. Refleks ini
muncul sejak lahir dan menghilang sebagai sebuah respon otomatis dan muncul
kembali secara sadar pada usia sekitar 8 bulan-1 tahun untuk persiapan
kemampuan berjakan. Jadi, pada tahapan ini anak sudah dapat melakukan gerak
refleks berjalan kaki seperti yang tampak pada gambar di bawah ini.

Gambar 11. Gerak Refleks Berjalan Kaki (stepping/walking reflex)


Sumber: alamy.com

l. Tahap Gerak Refleks Berenang (swimming


reflex)

Tahapan Gerak refleks ini sangat luar


biasa, karena gerakannya seperti
orang berenang gaya dada. Gerakan
ini umumnya dilakukan dengan tidak sadar. Untuk menimbulkan respons ini, bayi
harus dipegang dalam posisi telungkup (horizontal) seperti di atas sebuah
permukaan meja atau lantai, di atas air, atau di dalam air. Respons terhadap
rangsangan ini adalah gerakan tangan dan kaki seperti berenang yang
terkoordinasi dengan sangat baik. Gerakan-gerakan ini dapat diamati mulai dari
minggu ke 2 setelah lahir dan akan tetap bertahan hingga bayi berumur 5 bulan.
Pengenalan gerakan ini memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap
populernya program berenang pada bayi. Jadi, pada tahapan ini anak sudah dapat
melakukan gerak berenang seperti yang tampak pada gambar di bawah ini.
Gambar 12. Gerak Refleks Berenang (swimming reflex) Sumber: kalmayogafranchise.com

Sumber
Bickley, Lynn S. (2009). Bates Buku Ajar Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan Edisi
8. Jakarta. EGC

Soetomenggolo, Taslim dan Sofyan, Ismael. (2000). Buku Ajar Neurologi Anak Cetakan ke-
2. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai