Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE

(SEFT) TERHADAP TINGKAT KEKEBALAN STRESS PADA ODHA


DI PUSKESMAS MANAHAN

Artikel Ilmiah
Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana Keperawatan

Oleh :

Melynda Serasita Pamularsih

NIM ST171041

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

STIKES KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2019
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2019

PENGARUH SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE (SEFT) TERHADAP


TINGKAT KEKEBALAN STRESS PADA ODHA DI PUSKESMAS MANAHAN

Melynda Serasita Pamularsih1), Wahyu Rima Agustin 2), Agnes Sri Harti 3)
1)
Mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta
smelynda88@yahoo.com
2)3)
Dosen Program Studi Sarjana Keperawatan STIKes Kusuma Husada

ABSTRAK

Pada ODHA terjadi penurunan daya tahan tubuh menyebabkan perubahan hormon
kortisol di otak dan berdampak menjadi stress. Penelitian bertujuan mengetahui
Pengaruh Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) terhadap Tingkat
Kekebalan Stress pada ODHA di Puskesmas Manahan. Penelitian menggunakan
metode Quasi Experimen pre-post test one group control dengan instrumen skala
Smith-Miller untuk tingkat kekebalan stress. Sample pada penelitian ini adalah
Purposive Sampling sebanyak 28 responden. Hasil penelitian menunjukkan pre test
tidak kebal sebanyak 22 orang, post test tidak kebal sebanyak 6 orang. Simpulan dan
saran dari penelitian ini terjadi penurunan tingkat kekebalan stress pada ODHA
sesudah diberikan terapi SEFT dan dapat direkomendasikan sebagai terapi non
farmakologi untuk meningkatkan kualitas hidup pada ODHA .

Kata kunci: HIV/AIDS (ODHA), Tingkat Kekebalan Stress, SEFT


Daftar pustaka : 36 (2009-2017)
BACHELOR’S DEGREE PROGRAM IN NURSING
KUSUMA HUSADA COLLEGE OF HEALTH SCIENCES OF SURAKARTA
2019

EFFECT OF SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE (SEFT) ON


STRESS IMMUNITY LEVEL OF PEOPLE WITH HIV/AIDS AT COMMUNITY
HEALTH CENTER OF MANAHAN

Melynda Serasita Pamularsih1), Wahyu Rima Agustin 2), Agnes Sri Harti 3)
1)
Student of Bachelor’s Degree Program in Nursing of Kusuma Husada College of
Health Sciences of Surakarta
smelynda88@yahoo.com
2)3)
Student of Bachelor’s Degree Program in Nursing of Kusuma Husada College of
Health Sciences of Surakarta

ABSTRACT

People with HIV/AIDS encounter immune reduction, which causes cortisol


hormone changes in the brain, and leads to stress. The objective of this research is to
investigate the effect of Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) on stress
immunity level of people with HIV/AIDS at Community Health Center of Manahan.
This research used the quasi experimental research method with pre-test and
post-test one control group design. The stress immunity level was measured with the
Smith-Miller’s Scale. Purposive sampling technique was used to determine its
samples. The samples consisted of 28 respondents.
The result of the research shows that prior to the administration of SEFT
therapy, 22 respondents did not have stress immunity, and following the
administration of SEFT therapy 6 respondents did not have stress immunity meaning
that the administration of SEFT therapy could reduce the stress immunity level of
people with HIV/AIDS. Thus, the SEFT therapy is recommended to be used as a non-
pharmacological therapy to improve the life quality of people with HIV/AIDS.

Keywords: People with HIV/AIDS, stress immunity level, SEFT


References: 36 (2009-2017)

1. PENDAHULUAN akan menjadi rentan terhadap infeksi


Human Immunodeficiency Virus oportunistik ataupun mudah terkena
atau yang sering dikenal dengan HIV tumor. Meskipun penanganan yang telah
adalah virus yang bisa menyebabkan ada dapat memperlambat laju
suatu kondisi yang disebut AIDS. Virus perkembangan virus, namun penyakit ini
ini hidup dalam cairan tubuh seperti belum benar-benar bisa disembuhkan
darah, air mani, dan cairan vagina. Virus (Muchlis, 2015).
ini memperlemah kekebalan pada tubuh Organisasi Kesehatan Dunia
manusia. Orang yang terkena virus ini (WHO) 2015, HIV terus menjadi
masalah kesehatan masyarakat yang menjadi mRNA dengan bantuan enzim
utama global, telah menelan lebih dari 34 reverse transkriptase menyebabkan
juta jiwa sejauh ini. Sebanyak 980.000- perubahan hormonal di otak dan
1.600.000 juta orang meninggal karena berdampak menjadi Stress (Irianto,
penyebab terkait HIV secara global. Sub- 2014).
Shara Afrika adalah wilayah yang paling Stress adalah ketidakmampuan
terkena dampak, dengan 25,8 juta orang mengatasi ancaman yang dihadapi oleh
yang hidup dengan HIV. mental, fisik, emosional dan spriritual
Data yang didapatkan dari yang pada suatu saat dapat
Departemen Kesehatan RI tahun 2014, mempengaruhi kesehatan fisik manusia
jumlah kasus HIV-AIDS sebanyak 2.480 tersebut. Stress normal merupakan reaksi
kasus. Bila dilihat berdasarkan umur alamiah yang berguna, karena stress akan
maka penderita HIV dapat menimpa mendorongkemampuan seseorang untuk
umur dari usia dini hingga umur tua. mengatasi kesulitan kehidupan. Tekanan
Peningkatan kasus dengan penderita stres yang besar hingga melampaui daya
AIDS ini dikarenakan upaya penemuan tahan individu, maka akan menimbulkan
atau pencarian kasus yang semakin gejala-gejala seperti sakit kepala, mudah
intensif melalui VCT di rumah sakit dan marah dan kesulitan untuk tidur (Anand,
upaya penjangkauan oleh LSM peduli 2013).
AIDS di kelompok risiko tinggi. Kasus Sebuah terapi emosi yang mampu
HIV/AIDS merupakan fenomena dari membangkitkan harapan, percaya diri
gunung es, artinya kasus yang dilaporkan pada seseorang serta mampu
hanya sebagian kecil yang ada di menyelesaikan masalah psikis dan fisik
masyarakat. (Profil Kesehatan Provinsi yang dialami seseorang adalah dengan
Jawa Tengah, 2015) terapi SEFT yang merupakan salah satu
Jumlah kadar normal CD4 lebih dari metode terapi yang dapat membantu
500 sel/mm3, sedangkan penderita AIDS pasien ODHA dalam mencapai perbaikan
umumnya kadar CD4 kurang dari 200 kualitas hidup selain dari dorongan
sel/mm3 disebabkan karena terjadi didalam diri pasien dalam pemberian
penurunan imunitas pada sel CD4 yang terapi medis tersebut (Zainuddin, 2009).
memiliki fungsi dari CD4 untuk Salah satu penelitian yang
membentuk antibodi pada tubuh, jika dilakukan oleh Aulianitana & Sari tahun
CD4 terserang virus HIV maka akan 2015, menyatakan bahwa secara
terjadi replikasi virus HIV dari DNA signifikan mampu meredakan gejala
kecemasan dan depresi. Diketahui bahwa umum baik karena narkoba, hubungan
Emotional Freedom Technique (EFT) seks bebas, dan jarum suntik di
memiliki efek positif pada tingkat stress Puskesmas Manahan. Pengambilan
akademik, subjek penelitian merasa lebih sampel pada penelitian ini berjumlah 28
santai, nyaman dan tenang setelah pasien, sampel diambil berdasarkan
melalui terapi EFT. Manfaat dari tehnik tabel krecjie.
EFT ini juga memiliki jangka panjang.
Perlakuan SEFT selama 15 menit 3. METODE PENELITIAN
menunjukan perbedaan bermakna antara Jenis penelitian ini adalah
tingkat depresi, kecemasan, dan stress penelitian kuantitatif, dengan rancangan
sebelum dan sesudah SEFT antara Quasi Eksperimental dengan pendekatan
kelompok intervensi dan kelompok one group pretest-post test design.
kontrol dengan nilai valeu diperoleh Alat yang digunakan dalam
sebanyak (p<0,05) (Derison dkk, 2015). penelitian ini adalah kuisoner Smith &
Berdasarkan hasil wawancara pada Miller kuisoner ini terdiri dari 20
tanggal 12 Mei 2018 dengan ketua pertanyaan. Skor penilaian pada kuisoner
Puskesmas Manahan bahwa ODHA ini Jumlah skor < 30: kebal, jumlah skor
berjumlah 30 pasien baik yang 30-50: kurang kebal, jumlah skor >50-80:
disebabkan karena jarum suntik, tidak kebal.
hubungan seksual, dan narkoba. Dalam penelitian ini terdapat 28
Tujuan penelitian ini untuk responden yang semuanya diberikan
mengetahui Pengaruh Spiritual perlakuan sama. Peneliti menjelaskan
Emotional Freedom Technique (SEFT) kepada responden bahwa akan diberikan
terhadap Tingkat Kekebalan Stress pada pre test untuk mengukur tingkat stress
ODHA di Puskesmas Manahan. kemudian diberikan terapi SEFT selama
15 menit sebanyak satu kali kemudian
2. PELAKSANAAN diberikan post test untuk mengukur
a. Lokasi dan Waktu Penelitian tingkat stress setelah diberikan terapi
Penelitian ini dilaksanakan di SEFT.
Puskesmas Manahan pada bulan Peneliti menggunakan uji
Oktober-November 2018. Wilcoxon untuk mengetahui
b. Populasi dan Sampel Pengaruh Spiritual Emotional
Populasi pada penelitian ini adalah Freedom Technique (SEFT) terhadap
30 pasien yang menderita HIV secara
Tingkat Kekebalan Stress pada Tabel 4.2. Karakteristik responden
bedasar Frekuensi Minum ARV
ODHA di Puskesmas Manahan.
(n=28)
ARV F %
1 2 7,1
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 2 9 32,1
3 17 60,7
a. Analisa Univariat Jumlah 28 100
Responden dengan Frekuensi
Tabel 4.1. Karakteristik responden
berdasar umur (n=28) Minum ARV 1 kali sehari sebanyak 2 orang
Variabel Distribusi Data
Minim Maxi Std. (7,1%), Frekuensi Minum ARV 2 kali sehari
N Range um mum Deviation
Umur 28 20 30 50 41.29 sebanyak 9 orang (32,2%) dan responden
Umur termuda 30 tahun, umur paling dengan Frekuensi Minum ARV 3 kali sehari
tua 50 tahun, mean 41.29, dan standar sebanyak 17 orang (60,7%). Ini
deviation 6.954. Pada umur 30 tahun menunjukkan bahwa mayoritas reponden
termasuk usia yang produktif sehingga paling Frekuensi Minum ARV 3 kali
banyak mahasiswa yang mencari peran, ikut- sebanyak 17 orang.
ikutan dengan teman, penasaran, hasilnya ODHA tidak serta merta minum
mereka mencoba suntik narkoba dan ARV langsung cocok dan tidak ada efek
mengalami ketagihan hingga akhirnya samping, kenyataanya mereka mengalami
mereka terkena virus HIV karena mereka efek samping berupa ruam, mual, muntah,
tidak mengetahui penggunaan jarum suntik kesemutan, panas tanpa sebab setalah minum
ini steril atau tidak. Sedangkan pada usia 50 ARV.
tahun rata-rata sudah menikah sebanyak dua Penelitian ini didukung oleh
kali dan suami yang pertama meninggal penelitian Mina Blandina Ayomi tahun 2016,
karena sakit. hasil penelitian menunjukan bahwa
Penelitian ini juga didukung pengobatan ARV minum 31 responden
penelitian menurut Ani (2017), Penderita (93,9%), ada hubungan antara pengobatan
HIV AIDS urutan terbanyak pada kelompok ARV dengan stres pada orang dengan HIV
usia 20 –29 tahun merupakan generasi muda AIDS di rumah singgah Kota Jayapura
penerus bangsa. Generasi muda yang dengan nilai p-value 0,001.
dipersiapkan menjadi generasi penerus
bangsa akan menjadi sia - sia karena Tabel 4.3. Tingkat Kekebalan Stress sebelum
diberikan terapi SEFT pada ODHA (n=28)
kurangnya pengetahuan dan sikap yang baik Variabel Distribusi Data
Mini Maxi Std.
mengenai penyakit HIV/AIDS. N Range mum mum Deviation
Pretest 28 28 48 76 59.18
Responden dengan Tingkat
Kekebalan Stress sebelum diberikan terapi
SEFT pada ODHA rata-rata 59.18 Responden dengan bahwa Tingkat
menunjukan tidak kebal tehadap stress. Awal Kekebalan Stress sesudah diberikan terapi
mula mereka terdiagnosa HIV positif SEFT pada ODHA rata-rata 38.57
mengatakan dengan kondisi seperti ini menunjukan kurang kebal tehadap stress.
sebagai ODHA mereka menganggap hidup Setelah dilakukan tindakan terapi Spiritual
mereka tidak berguna lagi, mereka Emotional Freedom Technique (SEFT)
mengatakan depresi, stress, kacau, down, mereka merasa lebih baik, emosi mereka
mereka menganggap hidup mereka hanyalah terkontrol, mereka mesara dingin sejuk,
beban untuk masyarakat dan mereka belum mereka seperti menemukan hidup baru,
terbuka untuk masyarakat karena takut semangat baru, pemikiran yang mulanya
mereka tidak akan punya tetangga lagi negatif bisa berubah menjadi positif, mereka
meskipun mereka sudah minum vitamin mnjadi lebih percaya dengan lingkungan
(ARV). Beruntungnya keluarga selalu sekitar, mereka merasa lebih kuat menjalani
mendukung mereka apapun keadaan mereka. kehidupan mendatang.
Penelitian ini didukung oleh Penelitian ini juga didukung oleh
penelitian dari Xindi Fanga dkk, (2015) penelitian Derison tahun 2015 menunjukan
Peserta (usia rata-rata D 55,0 tahun) telah perbedaan bermakna antara tingkat depresi,
hidup dengan HIV selama rata-rata 12 tahun. kecemasan, dan stress sebelum dan sesudah
Enam puluh persen telah didiagnosis dengan SEFT (p<0,05). Hasil penelitian setelah
AIDS dan 58% memiliki setidaknya gejala diberikan terapi SEFT pada kelompok
depresi ringan. Sebagian besar peserta adalah kontrol kualitas tidur pasien terpenuhi pada
laki-laki (67,6%), Afrika Amerika (57,9%), hari ke-3. Sedangkan pada kelompok
telah menerima setidaknya pendidikan perlakuan kualitas tidur pasien sudah
sekolah menengah (76,3%), dan memiliki terpenuhi pada hari pertama. Hasil uji sidik
pendapatan tahunan sebesarn kurang dari $ ragam (ANOVA) pada kelompok kontrol
20.000 (87,2%). Sedikit lebih dari setengah sampai pada hari ke 3 menghasilkan nilai
(55%) melaporkan berada dalam hubungan P=0,663, sedangkan pada kelompok
seksual. perlakuan diperoleh nilai P=0.018 sejak hari
pertama. Hasil Uji One-Way Anova sejak
Tabel 4.4. Tingkat Kekebalan Stress sesudah
hari pertama menghasilkan nilai P=0.009.
diberikan terapi SEFT pada ODHA (n=28)
Variabel Distribusi Data Penelitian ini didukung penelitian
Minim Maxi Std.
N Range um mum Deviation Mukhamad (2015), hasil penelitian ini
Posttest 28 36 24 60 38.57
membuktikan bahwa terapi SEFT
meningkatkan kualitas tidur pasien pasca seseorang mengikuti VCT (Voluntary
operasi sejak hari pertama. Counseling Testing) atau tes konseling
sukarela bagi seseorang yang ingin
Tabel 4.5. Uji Wilcoxon (n=28) mengetahui status HIV nya mungkin rendah
Keterangan Hasil
Nilai -4,589 Nilai -4,589 Nilai -4,589
Asymp. Sig. (2- Asymp. Asymp akibat takut mendapat diskriminasi. Bagi
tailed) Sig. (2- . Sig.
0,000 tailed) 0,000 (2- 0,000
tailed) seseorang yang akan menjalankan tes,
Hasil penelitian menunjukan muncul berbagai reaksi emosi seperti cemas
hasil uji Wilcoxon bahwa nilai t hitung = - dan takut, terutama ketika mengetahui hasil
4,589 dengan angka signifikansi (p valeu) yang diperoleh positif. Kemampuan seorang
0,000. Karena angka signifikansi tersebut individu untuk dapat menyesuaikan diri
kurang dari 0,05, maka disimpulkan bahwa dengan stressor yang dialaminya itulah yang
ada Pengaruh Spiritual Emotional Freedom disebut dengan coping stress.
Technique (SEFT) terhadap penurunan stress
pada ODHA. 5. KESIMPULAN
Setelah dilakukan terapi penurunan a. Pasien dengan ODHA di Puskesmas
tingkatan stress cukup banyak dari yang Manahan berasal dari latar belakang
tidak kebal terhadap stress sebanyak 22 penyalah gunaan jarum suntik,
orang menjadi 3 orang saja, dikarenakan hubungan seks, dan narkoban dengan
mereka lebih percaya diri, stress yang usia 20-50 tahun.
dialami sudah menurun kualitasnya, mereka b. Pasien ODHA di Puskemas Manahan
merasa rileks, dan mereka merasa lebih bisa sebelum terapi SEFT mengalami stress
untuk terbuka dengan orang yang mereka karena mereka harus minum ARV
percayai. Mereka juga mengatakan bahwa seumur hidup dan didapatkan skor
sebelum terapi SEFT mereka mengalami stress cukup tinggi.
stigma masyarakat yang negatif mereka juga c. Pasien ODHA di Puskemas Manahan
mengatakan berat jika harus minum vitamin setelah diberikan terapi SEFT
(ARV) selama mereka hidup namun setelah mengatakan nyaman, rileks karena
dilakukan terapi SEFT ini mereka merasa melakukan dengan ikhlas dan sungguh-
bahwa jiwa mereka lebih tenang mereka sungguh sehingga terjadi penurunan
lebih bisa mengontrol emosi dan bisa lebih skor stress.
sedikit terbuka terhadap orang sekitar. d. Sebelum diberikan SEFT mereka
Penelitian ini didukung oleh mengalami stress yang cukup tinggi
penelitian Erna (2017), Adanya diskriminasi dan setelah diberikan SEFT stress yang
terhadap ODHA ini membuat keikutsertaan
mereka alami menurun cukup banyak e. Bagi Peneliti
dan membuat mereka rileks. Menambah ilmu pengetahuan melalui
penelitian tentang Pengaruh Spiritual
6. SARAN Emotional Freedom Technique
a. Bagi Puskesmas Manahan terhadap Penurunan Stress pada
Hasil penelitian ini diharapkan dapat ODHA.
menjadi acuan informasi dan
masukan sebagai terapi non DAFTAR PUSTAKA
Adansi Amankwaa.(2015). global jurnal of
farmakologi untuk mengatasi Stress diseases.Pengaruh Defiinisi cdc
pada pasien ODHA yang baru saja kasus HIV/AIDS di kalangan remaja
kemaatian dan dewasa di Amerika.
terinfeksi untuk meningkatkan Hal :13.
kualitas hidupnya.
Anand khrisna.(2013).Seni Memberdaya Diri
b. Bagi Instansi Pendidikan Meditasi & Reiki Untuk
Sebagai bahan referensi untuk “Manajemen Stres & Kesehatan
Jasmani & Rohani”.Jakarta: PT.
meningkatkan pengetahuan dan dapat Gramedia Puataka Utama.
diterapkan dalam pembelajaran mata
Ani Nur Fauziah. (2017). HUBUNGAN
kuliah sistem imunitas pada ODHA TINGKATPENGETAHUANDANSIK
dalam pemberian terapi Spiritual APTENTANGHIV/AIDSPADA
MAHASISWIAKBIDMAMBA’ULUL
Emotional Freedom Technique UM SURAKARTA. Hal : 39-46.
(SEFT).
Arif Nurma Etika. (2015). NurseLine
c. Bagi Pasien ODHA di Puskesmas Journal. Intervensi Spiritual
Manahan Emotional Freedom Technique
(SEFT) menurunkan Depresi pada
Hasil penelitian ini diharapkan dapat lansia. Vol: 1 No: 1 Hal: 1-10.
memberikan pengetahuan dan terapi
Arifin. (2010). Suara Surabaya: bukan
baru dalam menurunkan stress pada radio. Surabaya: PT. RADIO
pasien ODHA yang baru terinfeksi. FISKARIA JAYA SUARA
SURABAYA.
d. Bagi Peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan Astuti Tri Retna, M. Khoirul Amin, Nurul
Purborini. (2018). MANAJEMEN
menjadi acuan ilmiah dan bahan PENANGANANPOSTTRAUMATIC
pertimbangan untuk peneliti STRESS DISSORDER (PTSD).
Magelang : UNNIMA PRESS.
selanjutnya mengenai therapy
nonfarmakologi yang dapat Dadang, Hawari. (2011). Manajemen Stres
Cemas Dan Depresi. Jakarta: FKUI.
digunakan untuk mengatasi
penurunan stress pada ODHA.
Derison Marsinova Bakara, Kusman Kota Jayapura Tahun 2016. Vol. 12
Ibrahim,AatSriati. (2018). Pengaruh No: 2 Hal: 166-171.
Spiritual Emotional Freedom
Technique (SEFT) terhadap Tingkat Monday Nwite Igwe, Appolos Chidi
Gejala Depresi, Kecemasan, dan Ndukuba,EmmanuelOmamurhomuO
Stres pada Pasien Sindrom Koroner lose. (2015). Mental Health,
Akut(SKA)NonPercutaneousCorona Religion & Culture.Psychological
ry.Diakses10Mei2018.<http://jkp.fk distress and quality of life of
ep.unpad.ac.id/index.php/jkp/article/ peoplelivingwithHIV/AIDSinaNigeri
view/51>. an Vol: 19, No: 9 Hal: 961–971.

Ema Hidayanti STRATEGI.(2017). Coping Muchlis achsan udji sofro. (2015). Sukses
StressPerempuanDenganHIV/AIDS. &SehatDengan HIV-AIDS.Jakarta:
Diakses06Januari2019.<http://journa PT elex media komputindo
l.walisongo.ac.id/index.php/sawwa/a kelompok gramedia.
rticle/view/667/605>.
Mukhamad Rajin.(2015). Terapi Spiritual
French, Kathy.(2015). Kesehatan Seksual. Emotional Freedom Tehnique
Jakarta : Bumi Medika. (SEFT)UntukMeningkatkanKuali as
Tidur Pasien Pasca Operasi di
Hidayat, A. Aziz Alimul. (2010). Riset Rumahsakit.Diakses10September20
Keperawatan dan Teknik Penulisan 18.<https://media.neliti.com/media/p
Ilmiah. Edisi II. Jakarta: Salemba ublications/175862-ID-terapi-
Medika. spiritual-emotional-freedom-
tehni.pdf >.
Jumiati, Tri umari, Zulfan saam.(2015).
Pengaruh terapi Spiritual Emotional Munfaridah, Diah Indriani.(2017). Jurnal
Freedom Technique (SEFT) melalui BiometrikadanKependudukan.Analis
konseling individu terhadap isKecenderungan Survival Penderita
kecanduan rokok pada siswa pondok HIV (+) dengan Terapi ARV
pesantren darul qur’an kampar Menggunakan Aplikasi Life Table.
tahun ajaran 2014/2015.Hal : 1-12. Vol: 5, No: 2 Desember 2016 Hal:
99–106.
Kelana Kusuma Darma. (2011).
MetodologiPenelitianKeperawatan Notoatmodjo.(2010).METODOLOGIPENEL
Pandun melaksanakan dan ITIAN KESEHATAN. Jakarta : PT
Menerapkan Hasil Penelitian. RINEKA CIPTA.
Jakarta : CV. Trans Info Media.
Profil Kesehatan Kota Surakarta. (2014).
Maharani.(2014). Stigma dan Diskriminasi Penyakit Menular Seksual dan
OrangDengan HIV/AIDS (ODHA) HIV/AIDS.Jumlah kasus HIV dan
pada Pelayanan Kesehatan di Kota AIDS Hal:31-33.
Pekanbaru Tahun2014. Vol: 2, No:
5 Hal: 226-230. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.
(2015). Jumlah Kasus HIV. Jumlah
Mina Blandina Ayomi.(2016). Jurnal kasus HIV, AIDS, dan Syphilis
Promosi Kesehatan Indonesia. menurut jenis kelamin. Hal: 22.
HubunganPengobatanAntiretroviral
dengan Stres pada Orang Dengan Radji.(2010).Imunologi&Virologi. Jakarta:
HIV/AIDS Di Rumah Singgah X PT.ISFI.
Reini Astuti, Iyus Yosep, Raini Diah Susanti. =utf8&oe=utf8&aq=t&rls=org.mozil
(2015). Pengaruh SEFT la:enUS:official&client=firefox-beta
terhadapODHA.PengaruhIntervensi &channel=fflb.
SEFT (Spiritual Emotional Freedom
Technique) terhadap WardatulAdawiyah,Ni’matuzahroh.(2016).P
PenurunanTingkatDepresiIbuRumah engaruhSpiritualEmotionalFreedom
Tangga dengan HIV. Vol: 3 No: 1 Technique (SEFT) terhadap Tingkat
Hal: 44-54. Gejala Depresi, Kecemasan, dan
Stres pada Pasien Sindrom Koroner
Ririn Maharani. (2014). Stigma dan Akut(SKA)NonPercutaneousCorona
DiskriminasiODHA.Stigmatization ry.URL:http://web.a.ebscohost.com/
and Discrimination People Living ehost/search/advanced?vid=0&sid=5
With HIV / AIDS (PLWHA) At 3486806be4647168e29ee125218e04
Pekanbaru Health Service In 2014. 2%40sessionmgr4010.Diakses10Me
Vol: 2, No: 5 Hal: 50-54. i 2018.

Riwidikdo, Handoko. (2009). Statistik WardatulAdawiyah,Ni’matuzahroh.(2016).Ju


untukPeneitianKesehatanDengan rnal Ilmiah Psikologi Terapan.
Aplikasi Program R dan SPSS. Terapi Spiritual Emotional Freedom
Yogyakarta: Pustaka Rihama. Technique(SEFT)untuk Menurunkan
tingkat stres akademik pada siswa
Shaluhiyah,Zahroh.Musthofa,Syamsulhuda menengahAtas di pondok pesantren.
Budi.Widjanarko,Bagoes.(2015).Ju Vol: 04, No: 02 Hal: 228-245.
rnalKesehatanMasyarakat Nasional.
Stigma Masyarakat terhadap YonaKurniaSari,IceYuliaWardani.(2017).Ke
Orang dengan HIV/AIDS. Vol.9 perawatanIndonesia. Dukungan
No.4: 336-337. Sosial Dan Tingkat Stres Orang
Dengan HIV/AIDS. Vol: 20 No: 2
Sismulyanto,Supriyanto,dannursalam.(2015). Hal : 85-93.
StigmaKeperawatanpadaHIV.mode
l to reduce hiv related stigma Widoyono.(2011).PenyakitTropisEpidemiolo
amongindonesianurses. IJPHS,Hal: gi,Penularan,Pencegahan,danpembe
182-191. rantasannya.Jakarta:Erlangga.

Suyanto. (2011). Metodologi dan Aplikasi Zulpahmi Harahap, Eggi Arguni, Theodola
PenelitianKeperawatan.Yogyakarta Baning Rahayujati.(2016). Berita
: Nuha Medika. KedokteranMasyarakat(BKMJourna
l of Community Medicine and Public
Traci L. Weinstein and Xiaoming Li. (2015). Health).Determinanketidakpatuhant
The Relationship Between stress and erapiantiretroviralpadaODHAdewas
clinical outcomes for person living a. Volume 32 Nomor 6 : 195-202.
withHIV/AIDS:asystematicreviewoft
hegloballiterature. Vol: 30, No: 7
Hal: 324-335.

UNAIDS.(2015). Respon Terhadap HIV&


AIDS: Ringkasan Kajian: Jakarta,
2012.Diakses10September2018.http
s://www.google.com/search?q=prefa
lensi+AIDS+menurut+UNAIDS&ie

Anda mungkin juga menyukai