Anda di halaman 1dari 45

BAB II

METABOLISME
Nama Kelompok :
Dwi Putri (07)
Maulidyana (11)
Nurma’rifah (17)

SMA NEGERI 4 MAROS


TAHUN AJARAN 2018/2019
PETA KONSEP Metabolisme

meliputi melibatkan

Enzim
Katabolism Anabolism
e e
memiliki
meliputi meliputi

Strukt Cara Faktor – Faktor


Katabolism Fotosintesi Kemosintesi ur
Katabolism Kerja yang Berpengaruh
e s s
e Protein
Karbohidrat
terdiri terdiri
Katabolism atas atas
e Lemak Suhu
Reaksi Reaksi
terdiri Terang Gelap pH
atas
Glikolisis Jumlah
Enzim
Pembentukan
Respirasi meliputi Asetil KoA Konsentrasi
tahap-tahap Siklus Substrat
Krebs
Transpor Elektron Inhibitor

Fermentasi
Fermenta meliputi Alkohol
si tahap-tahap Fermentasi
Asam
Laktat
Tujuan Pembelajaran

Mendefinisikan pengertian enzim.

Mendeskripsikan prinsip umum mekanisme kerja enzim.

Mendeskripsikan faktor – faktor yang mempengaruhi kerja enzim.

Melakukan percobaan untuk mengetahui pengaruh suatu faktor terhadap


kerja suatu enzim.

Mendeskripsikan tahap – tahap reaksi katabolisme karbohidrat.

Mendiskusikan tahap – tahap reaksi anabolisme karbohidrat, khususnya fotosintesis.

Melakukan percobaan untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap laju fotosintesis.

Mendeskripsikan reaksi katabolisme dan anabolisme lemak.

Mendeskripsikan reaksi katabolisme dan anabolisme protein.

Menjelaskan keterkaitan antara reaksi metabolisme lemak, protein,


dan karbohidrat.
Metabolisme

Metabolisme

Metabolisme adalah suatu proses kimiawi yang terjadi di dalam tubuh


semua makhluk hidup, proses ini merupakan pertukaran zat atau suatu
organisme dengan lingkungannya.

Katabolisme

Katabolisme adalah reaksi pemecahan molekul – molekul kecil yang lebih


sederhana.

Anabolisme

Anabolisme adalah reaksi pembentukan atau penyusunan molekul –


molekul besar dan komplek dari molekul – molekul yang kecil dan sederhana..
Reaksi – reaksi berupa Katabolisme ataupun Anabolisme

METABOLISME = Anabolisme + Katabolisme


A. Enzim

Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis


(senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa bereaksi) dalam suatu
reaksi kimia organik.

Enzim Instraseluler adalah


enzim yang terbentuk dan
terdapat didalam sel, yaitu
didalam sitoplasma atau nukleus.
Macam – macam Enzim

Enzim Ekstraseluler adalah


enzim yang terbentuk didalam
sel tetapi bekerja diluar sel,
sebagian besar enzim terdapat
pada protoplasma..
1. Struktur Enzim

Enzim tersusun atas protein, ada enzim yang tersusun atas protein.

Namun, ada enzim yang terdiri atas komponen tambahan yang


bukan protein disebut protein konjugasi.

Komponen Enzim

Apoenzim , yaitu komponen enzim yang terdiri dari protein.

Kofaktor , yaitu komponen enzim yang bukan terdiri dari protein


(nonprotein).

Holoenzim, yaitu gabungan antara Apoenzim (protein enzim) dan


kofaktor (nonprotein).)
2. Kerja Enzim

TIPE –TIPE
ENZIM
Reaksi kimia yang dikatalis
oleh enzim tidak berjalan
spontan, tetapi melalui
beberapa tahap, yaitu : :

Pembentukan kompleks enzim


substrat.

Modifikasi substrat membentuk


enzim yang masih terikat
dengan substrat.

Pelepasan produk dari ikatan


molekul.
3. Teori Mekanisme Kerja Enzim

A. Teori Gembok dan Anak Kunci (Lock and Key Theory)

Teori ini enzim bekerja dengan mekanisme gembok dan anak kunci.

Hanya anak kunci (substrak) dengan ukuran sesuai yang dapat


masuk ke lubang gembok (sisi aktif enzim).

Mekanisme kerja
enzim teori gembok
dan anak kunci.
B. Teori Cocok Terinduksi (Induced Fit Theory)

Teori ini beramsumsi bahwa substrat berperan dalam menentukan


bentuk akhir enzim dan sebagian enzim bersifat fleksibel.

Model cocok terinduksi :


molekul substrat yang
bergabung dengan enzim
akan mendorong perubahan
bentuk molekul enzim.
4. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim

Suhu

Setiap enzim dapat bekerja dengan efektif pada suhu


tertentu dan aktivitasnya akan berkurang jika berada
pada kondisi dibawah atau diatas titik tersebut.
Secara umum, temperatur opitimum enzim berada
pada 30° - 40°C. Jika enzim berada pada suhu terlalu
tinggi, maka enzim dapat mengalami denaturasi
protein. Jika enzim berada pada suhu terlalu rendah
enzim akan mengalami koagulasi.

pH

Enzim bekerja maksimal pada pH opitimum. pH


opitimum adalah pH dimana enzim menyebabkan
laju reaksi yang maksimal. Enzim dapat bekerja
optimal pada pH netral (pH = 7), pH basa (>7) atau
pH asam (<7) tergantung pada jenis enzim masing-
masing.
Jumlah Enzim

Makin banyak jumlah enzim, makin cepat laju reaksi


yang dikatalisis hingga mencapai kecepatan
maksimum..

Konsentrasi Substrat

Bila jumlah enzim lebih sedikit dibanding dengan


jumlah substratnya, maka reaksi hanya akan berjalan
lambat sehingga beberapa substrat yang tidak
terkatalisasi. Dan bila jumlah enzim lebih banyak
dibanding jumlah substratnya , maka reaksi akan
berjalan dengan cepat.

Inhibitor

Inhibitor merupakan senyawa kimia yang


menghambat kerja enzim. Inhibitor berikatan dengan
enzim membentuk kompleks enzim inhibitor. Makin
banyak jumlah inhibitor, makin lambat laju reaksi
yang dikatalis oleh suatu enzim.
B. Adenosime Triphosphate (ATP)

Adenosime Triphosphate (ATP) adalah nukleotida yang terdiri atas suatu basa
organik (adenin), gula dengan 5 atom karbon (ribosa), dan 3 gugus fosfat yang
saling bersambungan. ATP merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi
sel-sel hidup.

STRUKTUR
ATP
Energi dalam ATP dibebaskan

pada saat

Pemecahan (hidrolisis) molekul ATP

menjadi

Fosfat Anorganik (P₁) Adenosine Diphosphate (ADP)

ATP + H₂O → ADP + P₁ + Energi (30 – 33 kJ/mol)


air
Dari mana sel – sel tubuh dapat memperoleh ATP ?

Diperoleh dari

Reaksi kimia didalam tubuh

Merupakan reaksi oksidasi – reduksi melibatkan unsur – unsur oksigen, hidrogen,


dan elektron.

Berbagai senyawa organik maupun anargonik dapat digunakan


sebagai sumber energi dan sekaligus sebagai donor elektron.

Selama proses oksidasi – reduksi senyawa kimia atau substrat


tersebut, terjadi sintesisi ATP.

Sintesis ATP dari ADP dan fosfat organik tersebut dinamakan


fosforilasi.

Fosforilasi adalah peristiwa


penggabungan senyawa fosfat
pada suatu bentuk senyawa kimia.
C. Katabolisme

Katabolisme adalah reaksi pemecahan atau penguraian senyawa kompleks


(organik)menjadi sederhana (anorganik) yang menghasilkan energi.

1. Katabolisme Karbohidrat

Katabolisme dimulai saat terjadi pencernaan makanan.

Molekul –molekul karbohidrat kompleks (polisakarida)

diuraikan menjadi secara enzimatis

Molekul – molekul karbohidrat sederhana (monosakarida)


a. Respirasi

Respirasi adalah peristiwa oksidasi biologis yang menggunakan oksigen sebagai


akseptor (penerima) elektron terakhirnya.

Glikolisis

Tahap – tahap penguraian Pembentukan asetil koenzim A


glukosa secara sempurna,
yaitu :: Siklus Krebs atau siklus asam
sistrat

Transpor elektron
1. Glikolisis

Glikolisis adalah peristiwa penguraian glukosa (suatu senyawa kimia dengan 6 atom
karbon) menjadi 2 asam piruvat (suatu senyawa dengan 3 atom karbon).

Tahap Reaksi Glikolisis


Glukosa (6C)
a. Fosforilasi glukosa
ATP
Glukosa memasuki sel, ketika melewati membran sel glukosa
mengalami fosforilasi dengan adanya penambahan ATP menjadi
glukosa 6-fosfat dengan bantuan enzim heksokinase. Pada tahap ADP
ini diperlukan 1 ATP.
Glukosa 6 – fosfat (6C)
ATP + glukosa → glukosa 6-fosfat + ADP + H⁺

b. Pengubahan glukosa 6-fosfat menjadi fruktosa 6-fosfat


Glukosa 6-fosfat akan diubah menjadi fruktosa 6-fosfat dengan
bantuan enzim fosfoglukoisomerase. Fruktosa 6 – fosfat (6C)
glukosa 6-fosfat ⇌ fruktosa 6-fosfat ATP

c. Fosforilasi fruktosa 6-fosfat menjadi fruktosa 1,6- ADP


difosfat
Fruktosa 1,6 – difosfat (6C)
Fosforilasi fruktosa 6-fosfat akan ditambahkan gugus fosfat lagi
pada atom karbon nomor 1 sehingga menjadi fruktosa 1,6-
difosfat .
ATP + fruktosa 6-fosfat → fruktosa 1,6-difosfat + ADP + H⁺
d. Penguraian fruktosa 1,6-difosfat menjadi dua triosa
fosfat
Tahap ini molekul 1,6-difosfat akan diurai menjadi dua triosa
fosfat yang berbeda, yaitu gliseraldehid 3-fosfat dan
dihidroksiaseton fosfat oleh enzim aldolase. Fruktosa 1,6 – difosfat (6C)
fruktosa 1,6-difosfat ⇌ gliseraldehid 3-fosfat +
dihidroksiaseton fosfat

e. Pengubahan dihidroksiaseton fosfat menjadi


gliseraldehid 3-fosfat
Pada reaksi dihidroksiaseton fosfat harus diubah menjadi
gliseraldehid 3-fosfat untuk dapat diuraikan lebih lanjut pada Gliseraldehid Dihidroksiaseton
reaksi glikolisis. 3 – fosfat (3C) fosfat (3C)
dihidroksiaseton fosfat ⇌ gliseraldehid 3-fosfat 2Pi
2NAD⁺
f. Pengoksidasian gliseraldehid 3-fosfat menjadi 3-
fosfogliseroil fosfat
2 NAD⁺ + H⁺
Pada reaksi ini gliseraldehid 3-fosfat mengalami dehidrogenasi
menjadi 3-fosfogliserol fosfat yang merupakan senyawa
Gliseraldehid 1,3 – difosfat (3C)
berenergi tinggi.
gliseraldehid 3-fosfat + NAD⁺ Pᵢ ⇌ 3 fosfogliseroil fosfat + 2ADP
NADH + H⁺

2ATP
g. Pengubahan 3-fosfogliserol fosfat menjadi 3-
fosfogliseraldehid dan ATP
Gliseraldehid 3 – fosfat (GP) (3C)
Pemindahan gugus fosfat berenergi tinggi dari 3-fosfogliseroil
fosfat ke ADP untuk membentuk ATP dan 3-fosfogliseroldehid.
3-fosfogliseroil fosfat + ADP → 3-fosfogliseraldehid + ATP
h. Pengubahan 3-fosfogliseraldehid menjadi 2- Gliseraldehid 3 – fosfat (GP) (3C)
fosfogliseraldehid
Reaksi ini melibatkan pemindahan gugus fosfat pada atom
karbon nomor 3 yang digeser ke atom karbon nomor 2 dari
molekul gliseraldehid.
Gliseraldehid 2 – fosfat (3C)
3-fosfogliserat → 2-fosfogliserat

i. Pengubahan 2-fosfogliseraldehid menjadi fosfoenol


piruvat
Fosfoenolpiruvat (3C)
Reaksi ini terjadi dehidrasi atau penghilang molekul air
molekul 2-fosfogliseraldehid untuk menghasilkan foenol 2ADP
piruvat dengan bantuan enzim enolase.
2-fosfogliseraldehid → fosfoenol piruvat + H₂O
2ATP
Enolpiruvat (3C)
j. Pengubahan fosfoenol piruvat menjadi piruvat
Tahap ini terjadi pemindahan gugus fosfat dari fosfoenol
piruvat ke ADP sehingga terbentuk ATP dan piruvat dengan
bantuan enzim piruvat kinase.
fosfoenol piruvat + ADP → piruvat + ATP Piruvat (3C)

Jalur metabolisme piruvat sangat tergantung pada kondisi aerob sel. Jika tersedia oksigen yang cukup ,
piruvat akan diubah menjadi asetil KoA dan masuk ke siklus Krebs. Namun, jika kondisi sel anoksia
(kekurangan oksigen), piruvat akan masuk ke jalur fermentasi membentuk etanol atau asam laktat.

Keseluruhan reaksi glikolisis, yaitu :


glukosa + 2 ADP + 2 NAD⁺ → 2 piruvat + 2 ATP + 2 NADH + 2 H⁺ + 2 H₂O
2. Pembentukan Asetil Koenzim A

Pertama, gugus karboksil dilepaskan sebagai karbon dioksida yang selanjutnya akan berdifusi ke
luar sel. Kemudian dua karbon yang tersisa dioksidasi dan hidrogen, yang dilepaskan dalam
proses oksidasi, diterima oleh NAD⁺.
Akhirnya oksidasi 2 gugus karbon yaitu gugus asetil, melekat pada gugus sulfidril koenzim A
(KoA-SH) untuk membentuk asetil koenzim A. Koenzim A dibentuk didalam sel dari salah satu
vitamin B, yaitu asam pantotenat.

Keseluruhan reaksi pembentukan asetil koenzim A, yaitu :


2 piruvat + 2 NAD⁺ + 2 KoA-SH → 2 asetil KoA + 2 CO₂ + 2 NADH + H⁺
3. Siklus Asam Sistrat

Reaksi siklus asam sistrat terjadi didalam matriks mitokondria. Sebelum memasuki siklus asam
sitrat, asam piruvat (3 ataom karbon) harus dioksidasi terlebih dahulu menjadi asetil koenzim A.
atau asetil KoA ( 2 atom karbon).

Reaksi ini terjadi didalam mitokondria dan dikatalis oleh enzim piruvat dehidrogenase :
piruvat + NAD⁺ + KoA-SH → asetil KoA + CO₂ + NADH + H⁺

Satu putaran siklus Krebs terdiri atas 8 tahap, yaitu :

1. Pembentukan asam sitrat (6 atom karbon) oleh asetil KoA (2


atom karbon) dan asam oksaloasetat (4 atom karbon) yang
dikatalis oleh enzim sitrat sintetase.
asetil KoA + oksaloasetat + H₂O → sitrat + KoA

2. Perubahan asam sitrat menjadi isositrat (6 atom) melalui


sis-akonitrat yang dikatalis oleh akonitase.
sitrat ⇌ sis-akonitat ⇌ isositrat

3. Dehidrogenasi isositrat menjadi ∝- ketoglutarat (5 atom


karbon) dan karbon dioksida oleh enzim isositrat
dehidrogenase.
isositrat + NAD⁺ ⇌ ∝-ketoglutarat + CO₂ +NADH +H⁺
4. Dekarboksilasi ∝-ketoglutarat menjadi suksinil-KoA (4
atom karbon) dan karbon dioksida .
∝-ketoglutarat + NAD⁺ +KoA-SH ⇌ suksinil-KoA + CO₂ +
NADH + H⁺

5. Suksinil-KoA diubah menjadi suksinat (empat atom


karbon) dengan bantuan enzim suksinil-KoA sintetase.
Energi tersimpan dalam molekul suksinil KoA digunakan
untuk membentuk ikatan fosfat berenergi tinggi dalam
molekul guanine nucleotide diphosphate (GDP).
suksinil-KoA+ Pᵢ + GDP ⇌ suksinat + GTP + KoA

6. Suksinar mengalami dehidrogenasi menjadi fumarat (4


atom karbon) dengan bantuan enzim suksinat
dehidrogenase.
suksinat + E-FAD ⇌ fumarat + E-FADH₂

7. Hidrasi fumarat membentuk malat (4 atom karbon) yang


dikatalisis oleh enzim fumarat hidratase atau fumarase.
fumarat + H₂O ⇌ malat

8. Dehidrogenasi malat membentuk oksaloasetat (4 atom


karbon) yang dikatalisis oleh enzim malat dehidrogenase.
malat + NAD⁺ ⇌ oksaloasetat + NADH + H⁺
4. Transport Elektron (Fosforilasi Oksidatif)

Transport elektron merupakan reaksi tahap akhir respirasi sel.

Pada reaksi ini, aliran elektron senyawa organik menuju oksigen akan menghasilkan energi
untuk membuat ATP dari ADP dan fosfat.

Jalur oksidasi terminal membawa hidrogen


sebagai elektron berenergi tinggi untuk sebagian
reaksinya 2H 2H⁺ + 2e⁻

+ Energi dari elektron-elektron dilepaskan dan


digunakan dalam sintesis ATP
b. Fermentasi

Fermentasi merupakan proses penguraian senyawa organik untuk memperoleh energi tanpa
menggunakan oksigen sebagai akseptor elektron terakhirnya. Sebagai pengganti oksigen
digunakan senyawa, yaitu asam piruvat atau asetaldehid untuk mengikat elektron terakhirnya.

1. Fermentasi Alkohol

Fermentasi alkohol pertama dilakukan oleh ragi atau khamir. Khamir ini bersifat anaerob
fakultatif , artinya hidup secara aerob, tetapi dapat juga hidup atau tumbuh secara anaerob
jika tidak ada oksigen bebas.

Piruvat dehidrogenase
asam piruvat asetaldehid + CO₂
Alkohol dehidrogenase
asetaldehid + NADH + H⁺ etanol + NAD⁺

Dalam fermentasi alkohol, untuk setiap molekul glukosa dihasilkan 2 ATP lebih sedikit
dibandingkan respirasi aerob.

Reaksi fermentasi alkohol, yaitu :

enzim
glukosa etanol (etil alkohol) + 2CO₂ + 2 ATP
2. Fermentasi Asam Laktat

Proses perubahan asam piruvat menjadi asam laktat dikatalisi oleh enzim laktat dehidrogenase :

laktat dehidrogenase
asam piruvat + NADH + H⁺ asam laktat + NAD⁺

Fermentasi asam laktat umumnya dilakukan oleh mikroorganisme, yaitu Bakteri.


Contoh : Lactobacillus bulgaricus dan Lactobacillus casei.

Fermentasi asam laktat dapat terjadi dalam sel-sel otot. Jika bekerja terlalu keras, sel-sel
otot akan mengalami kekurangan oksigen. Akibatnya, terjadi kondisi anaerob.

Pada fermentasi asam laktat dihasilkan 2 ATP untuk setiap molekul glukosa.
Reaksi fermentasi asam laktat dari bahan glukosa, yaitu :
enzim
glukosa + 2 ADP 2 asam laktat + 2H₂O + 2 ATP
Jalur respirasi anaerob. Pada dua tipe
fermentasi tersebut, hanya dihasilkan
dua ATP
2. Katabolisme Lemak dan Protein

a. Katabolisme Lemak

Setelah berada didalam mitokondria , asam lemak akan mengalami oksidasi untuk menghasilkan
energi. Oksidasi asam lemak terjadi dalam dua tahap, yaitu oksidasi asam lemak yang menghasilkan
residu asetil KoA dan oksidasi asetil KoA menjadi karbon dioksida melalui sikluk Krebs.

1) Oksidasi Asam Lemak yang Menghasilkan Residu Asetil KoA

Beta Aoksidasi

Tahap ini asam lemak mengalami pemotongan dua unit karbon berturut – turut secara
oksidatif yang dimulai dari ujung karboksil asam lemak.

Dari setiap pemotongan akan dihasilkan satu unit asetil berkarbon dua, yaitu asetil KoA.

Reaksi oksidasi asam lemak palmitat yang terjadi pada tahap ini, yaitu :
palmitoil-S-KoA + 7 KoA-SH + 7 O₂ + 35 Pᵢ + 35 ADP → 8 asetil-S-KoA + 35 ATP + 42 H₂O
2) Oksidasi Asam Lemak Menjadi Karbon Dioksida melalui Siklus Krebs

Tahap ini, asetil KoA akan dioksidasi menjadi karbon dioksida dan air melalui siklus Krebs
yang juga terjadi didalam mitokondria.

Reaksi kimia yang terjadi pada tahap ini, yaitu :

8 asetil-S-KoA + 16 O₂ + 96 Pᵢ + 96 ADP → 8 KoA-SH + 96 ATP + 104 H₂O + 16 CO₂

Reaksi oksidasi sempurna satu molekul asam lemak palmitat :

palmitoil-S-KoA + 23 O₂ + 131 Pᵢ + 131 ADP → KoA-SH + 131 ATP + 16 CO₂ + 146 H₂O

Oksidasi 1 molekul asam lemak (16 atom karbon) menghasilkan energi yang besar yaitu
131 ATP . Jumlah tersebut jauh lebih besar daripada oksidasi 1 molekul glukosa (6 atom
karbon) yang hanya menghasilkan 38 ATP.
b. Katabolisme Protein

Di dalam sistem pencernaan makanan, protein dapat diuraikan


atau dirombak oleh enzim protease menjadi peptida-peptida yang
lebih sederhana , yaitu asam-asam amini. Selanjutnya, asam-asam
amino tersebut mengalami deaminasi, yaitu pemutusan gugus
amino (-NH₂) dari asam amino.

Asam - asam amino mengalami deaminasi oksidatif di dalam sel-sel


hati.
METABOLISME KARBOHIDRAT, LEMAK DAN
PROTEIN
D. Anabolisme

Anabolisme atau biosintesis atau asmilasi adalah reaksi


penyusunan senyawa kompleks dari senyawa – senyawa
sederhana. Seperti sintesis asam amino atau sintesis berbagai
metabolit sekunder lainnya.

Fotosintesis

Berdasarkan sumber energi yang


dipakai, reaksi anabolisme
dibedakan menjadi :

Kemosintesis
1. Fotosintesis

Fotosintesis merupakan peristiwa penyusunan senyawa karbon organik (glukosa)


dari senyawa karbon anorganik (karbon dioksida) dan air dengan bantuan energi
cahaya.

Apakah peran cahaya


matahari dalam
fotosintesis?

Cahaya matahari berperan sebagai sumber energi. Besar kecilnya energi yang
dikandung cahaya bergantung pada panjang gelombangnya. Cahaya matahari
yang dapat digunakan untuk fotosintesis adalah yang memiliki panjang
gelombang tertentu. Sebagai contoh, klorofil a hanya dapat menyerap secara
maksimum cahaya dengan panjang gelombang sekitar 600-700 nm, sedangkan
klorofil b menyerap cahaya dengan panjang gelombang 400-500 nm.
a. Tempat Berlangsungnya Fotosintesis

Di dalam kloroplas terdapat butiran-butiran yang disebut granum ( jamak :


Grana). Antara granum yang satu dan granum yang lain dihubungkan oleh
suatu lamela yang disebut lamela antargranum. Satu granum tersusun oleh
unit yang disebut tilakoid. Klorofil a dan klorofil b terdapat di dalam
membran tilakoid tersebut. Grana terdapat didalam cairan yang disebut
stroma.

Pigmen penyerap cahaya yang tersusun atas klorofil a se klorofil b terdapat


pada membran tilakoid dan membentuk kelompok-kelompok yang disebut
fotosistem (satuan fungsional penangkap cahaya).
LETAK
KLOROPLAS
DI DALAM
SEL-SEL DAUN
Struktur Suatu Fotosintesis
b. Tahap – Tahap Fotosintesis

Reaksi fotosintesis terdiri dari dua tahap, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap.

1) Reaksi Terang

Reaksi terang terjadi jika ada cahaya matahari dan berlangsung di dalam
bagian grana. Pada reaksi terang terjadi penyerapan energi matahari oleh
klorofil untuk untuk diubah menjadi energi kimia yang tersimpan dalam dua
jenis molekul berenergi tinggi, yaitu ATP dan NADPH. Pada saat reaksi terang
terjadi fotolisis, yaitu penguraian air oleh cahaya yang menghasilkan ion
hidrogen dan oksigen.

Selama reaksi terang terdapat dua jalur aliran elektron, yaitu fotofosforilasi
nonsiklis dan fotofosforilasi siklis.
Fotofosforilasi nonsiklis
dan fotofosforilasi siklis
dalam reaksi terang.
• Fotofosforilasi siklis merupakan reaksi terang yang paling sederhana
karena hanya melibatkan FS I.
• Aliran elektronnya membentuk siklus karena elektron yang tereksitasi yang
berasal dari P700.
• Untuk setiap elektron yang masuk ke fotofosforilasi siklis, disintesis 1 ATP
melalui kemiosmosis.
• Pada jalur ini tidak terbantuk NADPH dan Oksigen.

Pembentukan ATP melalui


kemiosmosis terjadi di
dalam membran tilakoid.
2) Reaksi Gelap

Reaksi ini terjadi di dalam stroma. Pada reaksi gelap, ATP dan NADPH yang
dihasilkan pada reaksi terang digunakan sebagai sumber energi untuk
mereduksi karbon dioksidamenjadi glukosa. Pembentukan glukosa dari
karbon dioksida adalah melalui siklus Calvin Benson.

Siklus calvin berlangsung dalam tiga


tahap :
1. Fiksasi CO₂ oleh molekul aseptor
RuBP
2. Reduksi G3P menjadi triosa
fosfat, menggunakan NADPH dan
ATP dari reaksi terang
3. Regenerasi RuBP menggunakan
triosa fosfat.
c. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Fotosintesis

1. Faktor Genetik
Faktor genetik atau keturunan sangat menentukan aktivitas fotosintesis suatu
tanaman. Ada tanaman yang memiliki kandungan klorofil sangat banyak sehingga
aktivitas fotosintesisnya juga akan sangat baik. Sebaliknya, ada tanaman yang
kandungan klorofilnya sedikit sehingga aktivitas fotosintesisnya juga rendah.

2. Suhu
Berlangsungnya proses fotosintesis diperlukan enzim-enzim. Enzim dapat bekerja
secara maksimal jika suhu lingkungannya optimum. Jika suhu di atas suhu
optimum, laju fotosintesisnya berkurang karena aktivitas enzimnya makin lambat.
Begitupula jika suhu di bawah optimum, laju fotosintesis akan berkurang karena
aktivitas enzim juga berkurang.

3. Cahaya
Untuk berlangsungnya fotosintesis diperlukan cahaya sebagai sumber energi.
Energi cahaya yang diserap tumbuhan tersebut bergantung pada suatu intensitas
cahaya, panjang gelombang cahaya dan lamanya penyinaran.
4. Air
Tanpa air reaksi fotosintesis tidak akan berlangsung, karena air pada reaksi
terang melalui proses fotolisis menjadi pemasok elektron yang berperan dalam
fotofosrilasi pembentukan ATP dan ADPH. Jika kekurangan air, tanaman akan
mengalami gangguan fisiologis yang dapat menghambat reaksi metabolisme
didalam tanaman.

5. Karbon Dioksida
Karbon dioksida di udara akan difiksasi oleh tanaman, kemudian direduksi
menjadi glukosa. Jika ketersediaan karbon dioksida di udara sedikit, proses
fotosintesis tentunya akan berlangsung sangat lambat.

6. Mineral
Jika kekurangan mineral, tanaman akan kekurangan klorofil. Akibatnya, tanaman
akan mengalami gangguan dalam melakukan fotosintesis.
2. Kemonsintesis

Kemonsintesis adalah reaksi biosintesis yang menggunakan energi dari reaksi kimia.

Kemonsintesis dilakukan oleh beberapa jenis bakteri, yaitu bakteri nitrit (Nitrosomonas dan
Nitrosococcus), bakteri nitrat (Nitrosobacter), bakteri belerang (Thiobacillus, Beggiatoa, dan
Thiothrix), dan bakteri besi (Cladothrix).

Bakteri Nitrit mengubah amonium menjadi nitrat, pengubahan ini terdiri dari 2 tahap, yaitu :

Tahap pertama adalah oksidasi amonium menjadi nitrit yang dilakukan bakteri Nitrosomonas
atau Nitrosococcus.
Tahap kedua adalah oksidasi nitrit menjadi nitrat yang dilakukan bakteri Nitrobacter.

Tahap kedua adalah Bakteri kemonsintetik yang dapat mengoksidasi silfur adalah Thiobacillus
thio-oxidans. Bakteri ini dapat mengoksidasi sulfur (belerang) anorganik dan menghasilkan
energi yang diperlukan untuk aktivitas hidupnya.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai