Anda di halaman 1dari 85

Sumber: Dokumen Penerbit

7
1 Metabolisme

meliputi
melibatkan
2
Katabolisme Anabolisme Enzim

meliputi meliputi
memiliki
3
Katabolisme Katabolisme Fotosintesis Struktur Cara Kerja
Karbohidrat Protein
terdiri atas Kemosintesis Faktor-Faktor
4 Katabolisme
yang Berpengaruh
Lemak
terdiri atas
Reaksi terdiri atas
Glikolisis
Terang
5 Pembentukan Suhu
meliputi
Respirasi tahap-tahap Asetil KoA Reaksi
Gelap pH
Siklus Krebs
6 Jumlah
Fermentasi
Enzim
Transpor Elektron
terbagi menjadi Konsentrasi
Substrat
7
Fermentasi Fermentasi Inhibitor
Alkohol Asam Laktat
1 Metabolisme

2
A. Enzim

3
B. Adenosine Triphosphate (ATP)

4
C. Katabolisme

D. Anabolisme
6

7
1 METABOLISME

2 Seluruh reaksi kimia yang terjadi di dalam sel-sel tubuh


makhluk hidup.

3
meliputi:

KATABOLISME
KATABOLISME
4
Reaksi pemecahan molekul-molekul besar yang
kompleks menjadi molekul-molekul kecil yang lebih
sederhana
5

ANABOLISME
ANABOLISME
6
Reaksi penyusunan molekul-molekul besar dan
kompleks dari molekul-molekul yang lebih kecil dan
7 sederhana
1

6 Sumber: Clegg dan Mackean, 2000: 170

7
1 A. Enzim Biokatalisator

3 Reaksi-reaksi kimia metabolisme terjadi secara


cepat. Semua reaksi tersebut dimungkinkan
terjadi karena adanya kerja enzim
4

5 Berfungsi meningkatkan kecepatan laju reaksi


kimia, tetapi ia tidak ikut bereaksi

Bersifat spesifik
7 Artinya, satu jenis enzim hanya dapat
mengatalisis satu jenis reaksi kimia.
1
Enzim

2
Enzim intraseluler

3
Enzim yang terbentuk dan terdapat di dalam sel,
di dalam sitoplasma atau nukleus.
4

Enzim ekstraseluler
5

Beberapa jenis enzim dibentuk di


6 dalam sel, tetapi bekerja di luar sel,
contohnya beberapa enzim-enzim
pencernaan.
7
1
Struktur Enzim
2
Sebagian besar enzim tersusun atas protein. Namun, ada pula
enzim yang terdiri atas komponen tambahan yang bukan
3 protein. Enzim yang seperti itu dinamakan protein konjugasi.

4
Komponen Enzim

Komponen enzim yang terdiri atas protein disebut


5 APOENZIM

Komponen enzim yang bukan protein dinamakan KOFAKTOR


6
Gabungan antara apoenzim (protein enzim) dan kofaktor
(nonprotein) dinamakan HOLOENZIM
7
Kerja Enzim
1

Tipe-tipe
Tipe-tipe
2 enzim
enzim

7
1

Koenzim adalah ko-faktor molekul organik kecil yang tahan panas dan


2 mengandung ribosa dan fosfat serta larut dalam air.
Koenzim dapat disebut dengan gugus prostetik apabila terikat oleh
apoenzim, tetapi koenzim mudah terpisah dari apoenzim. Fungsi
koenzim adalah sebagai penentu sifat dan reaksinya. Contohnya :
3
Koenzim NADP (Nicotiamida adenin Denukleotid Phosfat), reaksinya
adalah dehidrogenase. Dalam hal ini NADP berfungsi sebagai akseptor
hidrogen/penerima.
4

Kofaktor dapat berupa ion logam (Cu, Mg, K, Fe, Na),


5 atau koenzim yang berupa bahan organik, misalkan vitamin B (B1,
B2).

7
1 Reaksi kimia yang dikatalis oleh enzim tidak berjalan
spontan, tetapi melalui beberapa tahap, yaitu:

Pembentukan kompleks enzim-substrat


3

Modifikasi substrat membentuk enzim


4 yang masih terikat dengan substrat

5 Pelepasan produk dari ikatan


molekul enzim

7
1 Suatu reaksi
katalisis enzim

7
Teori mekanisme kerja
1
enzim
LOCK
LOCK AND
AND KEY
KEY THEORY
THEORY
2
Dikemukakan oleh Emil Fischer tahun 1894

Menurut teori ini, enzim bekerja dengan mekanisme kunci


3 dan anak kunci.

Hanya anak kunci (substrat) dengan ukuran yang sesuai yang


dapat masuk ke lubang kunci (sisi aktif enzim).
4

7
INDUCED
INDUCED FIT
FIT THEORY
THEORY Teori ini berasumsi bahwa substrat berperan
1 dalam menentukan bentuk akhir enzim dan
Ditemukan oleh Daniel Koshland
bahwa sebagian enzim bersifat fleksibel

2
Pada beberapa enzim, bentuk sisi aktif berubah
pada saat molekul substrat melekat, yaitu
menyesuaikan dengan bentuk substrat
3

Menurut teori ini, pemutusan atau penggabungan


4 ikatan kimia akan berjalan lebih aktif

7
1
Faktor-faktor yang memengaruhi kerja enzim

2
Suhu
Aktivitas enzim akan meningkat seiring
dengan meningkatnya suhu hingga
3
mencapai suhu optimum. Suhu optimum
adalah suhu di mana enzim dapat
bekerja secara maksimal. Makin jauh di
4 atas suhu optimum, enzim akan
mengalami denaturasi.

7
1

5 pH
Enzim bekerja maksimal pada pH
optimum. pH optimum adalah pH di
6
mana enzim menyebabkan laju reaksi
yang maksimal. Efektivitas enzim akan
berkurang pada pH sedikit di atas atau
7
di bawah pH optimum.
1 Jumlah enzim

Makin banyak jumlah enzim,


2 makin cepat laju reaksi yang
dikatalisis, hingga mencapai
kecepatan maksimum
3

4
Konsentrasi Makin tinggi konsentrasi
substrat substrat, makin cepat laju reaksi
5
yang terjadi hingga mencapai
kecepatan maksimum. Setelah
mencapai kecepatan maksimum,
6 penambahan substrat tidak akan
mempercepat laju reaksi
sehingga laju reaksi menjadi
7 konstan.
1
Inhibitor

5
Inhibitor adalah senyawa kimia yang menghambat kerja
enzim. Contohnya adalah garam-garam logam berat,
6
seperti air raksa (Hg); senyawa yodium asetat, fluorida,
sianida, dan karbon monoksida. Makin banyak jumlah
inhibitor, makin lambat laju reaksi yang dikatalisis oleh
7 suatu enzim.
1

4 Fungsi Enzim : Menurunkan energi aktivasi dengan menciptakan suatu


lingkungan yang mana keadaan transisi terstabilisasi (contohnya mengubah
bentuk substrat menjadi konformasi keadaan transisi ketika ia terikat dengan
5 enzim.)
energi aktivasi  didefinisikan sebagai energi yang harus dilampaui agar reaksi
kimia dapat terjadi. Energi aktivasi bisa juga diartikan sebagai energi minimum
6 yang dibutuhkan agar reaksi kimia tertentu dapat terjadi.
Energi aktivasi sebuah reaksi biasanya dilambangkan sebagai Ea, dengan satuan
kilo joule per mol.
7 Terkadang suatu reaksi kimia membutuhkan energi aktivasi yang teramat
sangat besar, maka dari itu dibutuhkan suatu katalis agar reaksi dapat
berlangsung dengan pasokan energi yang lebih rendah
1
B.
B. Adenosine
Adenosine T
Triphosphate
riphosphate [[ATP
ATP]]

Dalam reaksi anabolisme, misalnya reaksi


2
pembentukan protein dari ratusan molekul
asam amino, diperlukan sejumlah besar
energi dalam bentuk ATP.
3
Struktur
Struktur ATP
ATP

7
1 Adenosine triphosphate adalah nukleotida yang terdiri
ATP atas suatu basa organik (adenin), gula dengan 5 atom
karbon (ribosa), dan 3 gugus fosfat yang saling
2 bersambungan.

ATP pertama kali diisolasi dari otot manusia

3 ATP merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi sel-sel hidup.

4 Mengapa
demikian?

Di dalam ATP tersimpan energi utama yang diperlukan untuk


6 berbagai aktivitas sel. Pada saat terjadi reaksi
katabolisme akan dihasilkan ATP yang akan digunakan dalam
reaksi anabolisme.
7
1
Energi
dibebaskan
dalam ATP
2 pada saat

3
pemecahan (hidrolisis) molekul ATP

4 hanya dapat terjadi


menjadi jika ada enzim
ATP-ase

6
fosfat anorganik (Pi) adenosine diphosphate (ADP)

ATP + H2O  ADP + Pi + Energi (30 – 33 kJ/mol)


7
air
Dari mana sel-sel tubuh dapat memperoleh ATP?
1

Diperoleh dari reaksi kimia di dalam tubuh


2

merupakan reaksi oksidasi-reduksi


3 melibatkan unsur-unsur oksigen, hidrogen, dan elektron

Berbagai senyawa organik ataupun anorganik dapat digunakan sebagai


4 sumber energi dan sekaligus sebagai donor elektron

Selama proses oksidasi-reduksi senyawa-senyawa kimia atau substrat


5 tersebut, terjadi sintesis ATP

6
Sintesis ATP dari ADP dan fosfat organik tersebut dinamakan
fosforilasi

7 Fosforilasi adalah peristiwa penggabungan senyawa fosfat pada suatu


bentuk senyawa kimia.
1
C.
C. Katabolisme
Katabolisme

1. Katabolisme Karbohidrat
2

dimulai saat terjadi pencernaan makanan

3
molekul-molekul karbohidrat
kompleks (polisakarida)

diuraikan secara
enzimatis
5

molekul-molekul karbohidrat
6 sederhana (monosakarida)

7
1 RESPIRASI

peristiwa oksidasi biologis yang menggunakan oksigen


2 sebagai akseptor (penerima) elektron terakhirnya

Dalam proses ini, oksigen direduksi menjadi air (H2O)


3

4 Elektron dan hidrogen yang bebas mula-mula


ditangkap oleh NAD (nicotinamide adenine
dinucleotide: suatu substansi yang berasal dari vitamin
5 niasin) menjadi NADH2, tetapi selanjutnya atom
hidrogen dan elektron diberikan kepada oksigen
melalui sistem transpor elektron sehingga dihasilkan
6
kembali NAD dan H2O

7
1

Dalam konsep redoks, peristiwa pelepasan elektron dinamakan


5 oksidasi/mengalami oksidasi dengan cara mengikat oksigen, sedangkan 
peristiwa  penerimaan  elektron  dinamakan  reduksi/direduksi dengan cara
direaksikan dengan gas hidrogen. Reaksi redoks pada peristiwa perkaratan
6 besi dapat dijelaskan dengan reaksi  berikut:
                                                                                    

7
1

NADP sesungguhnya sangat mirip dengan NAD, perbedaannya


terletak pada gugus gula yang mengikat basa nitrogen (adenin) atau
2 sering disebut Adenosin pada C no. 2, jika pada NADP berikatan
dengan (PO4)/gugus phosphat sedangkan NAD berikatan dengan
(OH)/hidroksida. Keduanya merupakan koenzim yang bermuatan
3 positif (kation) sehingga jika tereduksi akan membentuk NADPH
bukan NADPH2 ataupun NADH bukan NADH2. Sehingga penulisan
NADPH dan NADH-lah yang benar dari NADP dan NAD yang
4
tereduksi. (Frey, A.P and Avian D. Hegeman. 2007. Enzymatic
Reaction Mechanisms. Oxford University Press. New York, 130);
(Campbell, dkk. 2003. Biologi. Edisi ke-5 jilid I. Erlangga. Jakarta.
Hal : 307)
5

7
RESPIRASI Tahap-tahap penguraian glukosa
1
AEROB 1) glikolisis;
2) pembentukan asetil koenzim A;
3) siklus Krebs atau siklus asam sitrat;
2 4) transpor elektron

7
1

7
1

7
1

7
1 Jalur metabolisme piruvat sangat tergantung pada kondisi aerob
sel. Jika tersedia oksigen yang cukup, piruvat akan diubah menjadi
asetil KoA dan masuk ke siklus Krebs.
2

5
Namun, jika kondisi sel
anoksia (kekurangan
6
oksigen), piruvat akan masuk
ke jalur fermentasi
7
membentuk etanol atau asam
laktat.
1
Pada kondisi anaerob, misalnya pada jaringan otot yang aktif, piruvat yang
terbentuk akan direduksi menjadi asam laktat oleh enzim laktat
dehidrogenase.
2
Asam laktat inilah yang menyebabkan rasa lelah.

3
piruvat + NADH + H+ → laktat + NAD+

4
Reaksi glikolisis pada kondisi anaerob meliputi perubahan glukosa menjadi 2
molekul asam laktat serta pembentukan 2 ATP dari 2 ADP dan 2 fosfat.

5
Dalam kondisi aerob, piruvat tidak direduksi menjadi laktat sehingga piruvat
merupakan produk akhir glikolisis. Peristiwa ini terjadi di dalam mitokondria.
6

Setiap NADH yang berasal dari glikolisis dalam jalur fosforilasi oksidatif
7 hanya menghasilkan dua ATP.
PEMBENTUKAN
PEMBENTUKAN
1 ASETIL
ASETIL KOENZIM
KOENZIM A
A

Reaksi:
2 2 piruvat + 2 NAD+ + 2 KoA-SH 2 asetil KoA + 2 CO2 + 2 NADH + H+

5
Dalam respirasi aerob, dihasilkan 4 molekul NADH dari 1
molekul glukosa, yaitu 2 selama glikolisis dan 2 selama
pembentukan asetil KoA dari piruvat.
6

7
Ditemukan oleh
SIKLUS
SIKLUS ASAM
ASAM SITRAT
SITRAT Sir Hans Krebs
[KREBS
[KREBS CYCLE]
CYCLE] (1937)
1

Pada kondisi aerob, glukosa yang telah diubah menjadi asam piruvat melalui glikolisis
2 akan dioksidasi secara sempurna menjadi air dan karbon dioksida melalui siklus asam
sitrat.

3 Reaksi siklus asam sitrat terjadi di dalam matriks mitokondria.

Sebelum memasuki siklus asam sitrat, asam piruvat (3 atom karbon) harus dioksidasi
terlebih dahulu menjadi asetil koenzim A atau asetil KoA (2 atom karbon)
4

Reaksi ini terjadi di dalam mitokondria dan dikatalisis oleh enzim piruvat
5 dehidrogenase.

piruvat + NAD+ + KoA-SH → asetil KoA + CO2 + NADH + H+


6
Dua molekul NADH yang terbentuk pada reaksi ini akan memberikan elektronnya pada
rantai transpor elektron, yang selanjutnya akan diterima oleh oksigen. Satu molekul
7 NADH, melalui transpor elektron, akan menghasilkan 3 molekul ATP sehingga pada
reaksi ini akan dihasilkan 6 ATP
1

7
1

7
TRANSPOR
TRANSPOR ELEKTRON
ELEKTRON
1 [FOSFORILASI
[FOSFORILASI OKSIDATIF]
OKSIDATIF]

merupakan reaksi tahap akhir respirasi sel


2
Transpor elektron terjadi pada membran sebelah dalam mitokondria

3 Pada transpor elektron, aliran elektron dari senyawa organik menuju oksigen
akan menghasilkan energi untuk membuat ATP dari ADP dan fosfat

7
1

6
Sebagai langkah antara, senyawa karbon yang direduksi digunakan
untuk mereduksi nikotinamida adenina dinukleotida (NAD+), yang
7 kemudian berkontribusi dalam pembentukan gradien proton, yang
akan mendorong sintesis adenosina trifosfat (ATP) dan dijaga oleh
reduksi oksigen
1

7
1 FERMENTASI = RESPIRASI ANAEROB

Proses katabolisme untuk memperoleh energi tanpa


2
menggunakan oksigen sebagai akseptor elektron
terakhirnya.
Sebagai pengganti oksigen, digunakan senyawa antara,
3
misalnya asam piruvat atau asetaldehid untuk mengikat
elektron terakhirnya.
Karena tidak menggunakan oksigen, fermentasi disebut
4
juga respirasi anaerob.
5 contohnya:

Fermentasi
Fermentasi alkohol
alkohol
6
Fermentasi
Fermentasi asam
asam LAKTAT
LAKTAT
7
Fermentasi Alkohol
1

Fermentasi alkohol terutama dilakukan oleh ragi atau


2 khamir, misalnya Saccharomyces

Khamir ini bersifat anaerob fakultatif, artinya hidup secara


aerob, tetapi dapat juga hidup atau tumbuh secara anaerob
3
jika tidak ada oksigen bebas
piruvat dehidogenase
asam piruvat asetaldehid + CO2
4
alkohol dehidogenase
asetaldehid + NADH + H+ etanol + NADH+

Dalam fermentasi alkohol, untuk setiap molekul glukosa


5
dihasilkan dua ATP (lebih sedikit dibandingkan respirasi aerob)

Secara singkat, reaksi fermentasi alkohol dapat


6 ditulis sebagai berikut:
enzim
glukosa etanol (etil alkohol) + 2CO2 + 2ATP
7
1

Selain untuk membuat tapai, fermentasi


2
alkohol juga digunakan untuk membuat roti
dan minuman beralkohol, misalnya bir,
3 anggur (wine), serta tuak.

Dalam pembuatan anggur, sari buah anggur


4
yang mengandung gula di fermentasikan
menjadi alkohol
5

7
Fermentasi asam LAKTAT
1

Umumnya dilakukan oleh mikroorganisme, misalnya


bakteri asam laktat (contohnya Lactobacillus bulgaricus
2
dan Lactobacillus casei).

Proses perubahan asam piruvat menjadi asam laktat dikatalisis oleh


3 enzim laktat dehidrogenase.
laktat dehidogenase
asam piruvat + NADH + H+ asam laktat + NAD+
4

Fermentasi asam laktat juga dapat terjadi dalam sel-sel otot. Jika
bekerja terlalu keras, sel-sel otot kita akan mengalami
5 kekurangan pasokan oksigen. Akibatnya, terjadi kondisi anaerob.
Dalam kondisi demikian, sel-sel otot melakukan fermentasi asam
laktat untuk membentuk ATP.
6
Pada fermentasi asam laktat, dihasilkan dua ATP untuk setiap
molekul glukosa
7 enzim
glukosa + 2ADP 2 asam laktat + 2H2O + 2ATP
Perbedaan
Perbedaan antara
antara Fermentasi
Fermentasi Alkohol
Alkohol
1 dan
dan Fermentasi
Fermentasi Asam
Asam Laktat
Laktat

7
KATABOLISME LEMAK
1

Setelah berada di dalam mitokondria, asam lemak akan mengalami oksidasi untuk
2 menghasilkan energi. Oksidasi asam lemak terjadi dalam dua tahap, yaitu oksidasi
asam lemak yang menghasilkan residu asetil KoA dan oksidasi asetil KoA menjadi
karbon dioksida melalui siklus Krebs.

Oksidasi
Oksidasi Asam
Asam Lemak
Lemak yang
yang Menghasilkan
Menghasilkan Residu
Residu Asetil
Asetil KoA
KoA
4
disebut juga beta oksidasi.

5
Pada tahap ini asam lemak akan mengalami pemotongan dua unit karbon berturut-
turut secara oksidatif yang dimulai dari ujung karboksil asam lemak.

6 Dari setiap pemotongan akan dihasilkan satu unit asetil berkarbon dua, yaitu asetil
KoA.

7
1
Oksidasi
Oksidasi Asetil
Asetil KoA
KoA Menjadi
Menjadi Karbon
Karbon Dioksida
Dioksida melalui
melalui
Siklus
Siklus Krebs
Krebs

2 Pada tahap ini, asetil KoA akan dioksidasi menjadi karbon dioksida dan
air melalui siklus Krebs yang juga terjadi di dalam mitokondria.

Kedua tahap oksidasi asam lemak ini akan menyebabkan adanya aliran
4
melalui rantai transpor elektron dan akan dihasilkan ATP dari ADP melalui
mekanisme fosforilasi oksidatif.

Oksidasi 1 molekul asam lemak (16 atom karbon) menghasilkan energi yang
6 besar, yaitu 131 ATP. Bandingkan dengan oksidasi 1 molekul glukosa (6
atom karbon) yang hanya menghasilkan 38 ATP.

7
KATABOLISME protein
1

Di dalam sistem pencernaan makanan, protein dapat


2 diuraikan/dirombak oleh enzim protease menjadi peptida-
peptida yang lebih sederhana, yaitu asam-asam amino.
Selanjutnya, asam-asam amino tersebut mengalami
3 deaminasi, yaitu pemutusan gugus amino (–NH2) dari
asam amino.
Asam-asam amino mengalami deaminasi oksidatif di
4 dalam sel-sel hati.
Pada mamalia, gugus amino hasil deaminasi diubah
menjadi amonia (NH3) dan diekskresikan dalam bentuk
5 urea.

6 Sementara itu, rantai (rangka) karbon yang tersisa


masuk ke jalur respirasi glukosa melalui beberapa titik,
bergantung pada jumlah atom karbonnya.
7
1

7
Metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein
1

7
1

7
1 D.
D. Anabolisme
Anabolisme

2 reaksi PENYUSUNAN SENYAWA KOMPLEKS dari


SENYAWA-SENYAWA SEDERHANA, misalnya sintesis asam
lemak, sintesis asam amino, atau sintesis berbagai metabolit
3 sekunder lainnya

Berdasarkan sumber energi yang dipakai, dibedakan menjadi


4

Fotosintesis Kemosintesis
5

7
Fotosintesis
1

peristiwa PENYUSUNAN SENYAWA KARBON ORGANIK DARI


SENYAWA KARBON ANORGANIK dengan bantuan ENERGI
2 CAHAYA.

3 Apakah peran cahaya


matahari dalam fotosintesis?

Cahaya matahari berperan sebagai sumber energi. Besar kecilnya energi


5 yang dikandung cahaya bergantung pada panjang gelombangnya.
Cahaya matahari yang dapat digunakan untuk fotosintesis adalah yang
memiliki panjang gelombang tertentu.
6 Sebagai contoh, klorofl a hanya dapat menyerap secara maksimum cahaya
dengan panjang gelombang sekitar 600-700 nm, sedangkan klorofl b
menyerap cahaya dengan panjang gelombang 400-500 nm
7
Letak kloroplas
1 dalam sel

Pada daun, kloroplas


5 banyak dijumpai
pada jaringan bunga
karang (spons) dan
6 jaringan palisade
atau jaringan tiang.

7
1 Tempat berlangsungnya
fotosintesis

2
Di dalam kloroplas terdapat butiran-butiran yang disebut
GRANUM (jamak: GRANA). Antara granum yang satu dan
3 granum yang lain dihubungkan oleh suatu lamela yang
disebut LAMELA ANTARGRANUM. Satu granum tersusun
oleh unit yang disebut TILAKOID. Klorofil a dan klorofil b
4 terdapat di dalam membran tilakoid tersebut. Grana
terdapat di dalam cairan yang disebut STROMA. Pigmen
penyerap cahaya yang tersusun atas klorofil a serta klorofil b
5 terdapat pada membran tilakoid dan membentuk kelompok-
kelompok yang disebut FOTOSISTEM (satuan fungsional
penangkap cahaya).
6

7
 Certain wavelengths of visible light drive
1 the light reactions of photosynthesis

6
THE LIGHT REACTIONS:
CONVERTING SOLAR ENERGY TO
7 CHEMICAL ENERGY
1 T

3
Perbedaan pigmen klorofil a dan klorofil b
1. Rumus kimia:
klorofil a C55 H72 O5 N4 Mg
4 dan klorofil b C55H70O6N4 Mg, keduanya berupa cincin porfirin tertutup (siklik)
2. Gugus pengikat:
Klorofil a CH3
5 Klorofil b CH
3. Cahaya yang diserap:
Klorofil a menyerap cahaya biru-violet dan merah.
6 Klorofil b menyerap cahaya biru dan oranye dan memantulkan cahaya kuning-hijau.
4. Absorpsi maksimum
Klorofil a pada λ 673 nm
7 Klorofil b pada λ 455-640 nm
5. Klorofil a paling banyak terdapat pada Fotosistem II
Klorofil b paling banyak terdapat pada Fotosistem I
1

7
1

7
1 Struktur suatu fotosistem

7
1

7
1 Tahap-Tahap Fotosintesis

2 Reaksi Terang

3 Reaksi terang terjadi jika ada cahaya matahari dan


berlangsung di dalam bagian grana. Pada reaksi terang
terjadi penyerapan energi matahari oleh klorofil untuk
4 diubah menjadi energi kimia yang tersimpan dalam dua jenis
molekul berenergi tinggi, yaitu ATP dan NADPH. Pada saat
reaksi terang terjadi FOTOLISIS (penguraian air oleh
5 cahaya menjadi hidrogen dan oksigen).

6
Selama reaksi terang terdapat dua jalur aliran elektron,
yaitu FOTOFOSFORILASI NONSIKLIS dan
FOTOFOSFORILASI SIKLIS.
7
Fotofosforilasi nonsiklis dan fotofosforilasi siklis
1 dalam reaksi terang

7
1

7
1

7
1

2
 The light reactions use
the solar power of
photons absorbed by
3
both photosystem I and
photosystem II to
4 provide chemical
energy in the form
of ATP and reducing
5
power in the form
of the electrons
6 carried by NADPH.

7
1

 Fotofosforilasi siklis merupakan reaksi terang yang paling


2
sederhana karena hanya melibatkan FS I.

 Aliran elektronnya membentuk siklus karena elektron yang


3 tereksitasi yang berasal dari P700 pada pusat reaksi, sering kali
kembali ke P700.

4  Untuk setiap elektron yang masuk ke fotofosforilasi siklis,


disintesis 1 ATP melalui kemiosmosis.

 Pada jalur ini tidak terbentuk NADPH dan oksigen.


5

7
1
 The production of ATP by chemiosmosis
in photosynthesis
2

Thylakoid
compartment
3 (high H+)

4 Thylakoid
membrane

6 Stroma
(low H+)

7
1

7
1

7
1 Reaksi Gelap

Reaksi ini terjadi di dalam bagian STROMA. Pada reaksi


2 gelap, ATP dan NADPH yang dihasilkan pada reaksi terang
digunakan sebagai sumber energi untuk MEREDUKSI
KARBON DIOKSIDA menjadi GLUKOSA. Pembentukan
3 glukosa dari karbon dioksida adalah melalui SIKLUS
CALVIN BENSON.

7
1

7
1 In a reaction catalyzed by
rubisco, 3 molecules of CO 2
are fixed.

7
1

7
1
 Photorespiration in a C3 plant
Sebagian besar tumbuhan di bumi merupakan tipe C3,
contoh yang paling umum : padi, gandum, dan kedelai.
2 Disebut tumbuhan C3 karena enzim rubisco akan
menangkap CO2 dan menggabungkannya dengan
ribulosa bifosfat menjadi 3-fosfogliserat (molekul
berkarbon 3)  akan menjalani serangkaian proses
3
siklus calvin  glukosa.

Siang hari tumbuhan C3 akan menutup sebagian


4 stomata untuk mengurangi penguapan. Akibatnya
konsentrasi CO2 di dalam jaringan akan berkurang dan
konsentrasi O2 hasil fotosintesis akan meningkat.
5 Rubisco juga dapat mengikat O2 jika CO2 rendah. Hal
ini akan memicu terjadinya FOTORESPIRASI yang
kurang menguntungkan bagi tumbuhan.
6 Fotorespirasi akan mengikat O2 untuk diolah untuk
menghasilkan CO2 namun dengan menggunakan ATP
yang justru membuang-buang energi tumbuhan.
7 Tumbuhan C3 rentan mengalami fotorespirasi di siang
hari yang panas.
-Tumbuhan C4 (jagung,tebu, rumput-rumputan).
1 Disebut tumbuhan C4 karena enzim PEP
karboksilase menangkap CO2menggabungkannya
2
dengan fosfo enolpiruvat oksaloasetat (molekul
berkarbon4). Penangkapan CO2 terjadi di mesofil
daun, kemudian diubah menjadi malat dan menuju sel
3 seludang pembuluh untuk melepaskan CO2. Setelah
dilepaskan, CO2 akan menjalani siklus calvin di sel
4
seludang pembuluh tersebut dan menghasilkan
karbohidrat.

5 Hal ini akan menjadikan konsentrasi CO2 di seludang


pembuluh selalu tinggi sehingga mencegah atau
6 mengurangi terjadinya fotorespirasi yang kurang
menguntungkan. Tumbuhan C4 umumnya hidup di
7
tempat dengan kondisi cuaca yang panas dengan
intensitas cahaya matahari yang tinggi.
1

7
1

7
1 Tumbuhan CAM adalah kelompok sukulen (menyimpan air) seperti
lidah buaya, kaktus, dan nanas yang umumnya hidup di lingkungan
kering. CAM (crassulacean acid metabolism), karena proses ini
2 pertama dijumpai pada keluarga Crassulaceae. Tumbuhan CAM
akan menangkap CO2 dan digabungkan dengan molekul lain
menghasilkan asam organik.
3
Stomata tumbuhan CAM akan terbuka di malam hari dan akan
tertutup di siang hari. Ketika malam hari CO2 akan ditangkap untuk
membentuk asam organik yang kemudian disimpan hingga pagi
4 tiba. Ketika pagi dan stomata mulai menutup, CO2 akan dilepaskan
untuk menjalani siklus calvin menghasilkan karbohidrat.

5 Tumbuhan C4 dan CAM memiliki kemiripan dimana CO2 yang


masuk tidak langsung menjalani siklus calvin tetapi ditangkap untuk
membentuk molekul lain terlebih dahulu. Namun pada tumbuhan
6 C4 penangkapan CO2 dan siklus calvin terjadi di sel yang berbeda,
sedangkan pada tumbuhan CAM penangkapan CO2 dan siklus
calvin terjadi pada waktu yang berbeda.
7
Faktor yang memengaruhi
1
fotosintesis

Faktor genetik Suhu


3

4 Cahaya Air

Karbon dioksida Mineral


6

7
1

7
1

7
1

7
Kemosintesis
1

Reaksi biosintesis yang menggunakan energi dari reaksi


kimia.
2
Kemosintesis dapat dilakukan oleh beberapa jenis bakteri, seperti bakteri
belerang, bakteri besi, dan bakteri nitrifikasi.
3

Nitrobacter mengoksidasi nitrit menjadi


4 nitrat

Thiobacillus mengoksidasi sulfur (belerang)


6 thio-oxidans anorganik menjadi asam sulfat

7
1

Oksidasi belerang oleh oksigen terjadi sangat lambat, tetapi dengan


bantuan bakteri autotrop yang berperan sebagai katalisator, proses
2 berjalan dengan reaksi sebagai berikut:

S + 3/2 O2 + H2O à SO42- + 2 H+


3
Menurut Anonim (2002b), bakteri tersebut adalah Thiobacillus
thiooxidans dan merupakan bakteri chemolithotrophs yang
4
menggunakan S yang tereduksi sebagai sumber energi. Asam sulfat
merupakan hasil akhir dari reaksi tersebut dan menyebabkan pH
lingkungan disekitarnya 2 atau kurang. Menurut Anonim (2002a)
beberapa bakteri pengoksidasi yang toleran terhadap kemasaman
5 adalah Thiobacillus ferrooxidans, Thiobacillus thiooxidans pada pH
2-3, danThiobacillus acidophilus pada pH 1,4. 

Anda mungkin juga menyukai