Anda di halaman 1dari 8

1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Utama Global Madani


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas /Semester : X / genap
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit ( 3 kali pertemuan)

Standar Kompetensi : 2 .Mengidentifikasi enzim dan metabolism sel

Kompetensi Dasar : 2.1 Mengidentifikasi enzim dan metabolism sel

Indikator : 1. Mengetahui ciri-ciri dan fungsi enzim


2. Mengetahui cara kerja dan inhibitor enzim
2. Menjelaskan proses anabolisme sel
3. Menjelaskan proses katabolisme sel

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran, siswa diarapkan dapat :
 Mengetahui cirri-ciri dan fungsi enzim
 Megetahui cara kerja dan inhibitor enzim
 Mampu menjelaskan proses fotosintesis dan kemosintesisi (anabolisme)
 Mampu menjelaskan proses respirasi sel (katabolisme)

Karakter siswa yang diharapkan :


 Teliti
 Tekun
 Jujur
 Pantang menyerah
 Religius

B. Materi Pelajaran:

Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat
proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia organik.[1][2] Molekul awal yang disebut
substrat akan dipercepat perubahannya menjadi molekul lain yang disebut produk. Jenis produk yang
akan dihasilkan bergantung pada suatu kondisi/zat, yang disebut promoter. Semua proses biologis sel
memerlukan enzim agar dapat berlangsung dengan cukup cepat dalam suatu arah lintasan
metabolisme yang ditentukan oleh hormon sebagai promoter.

Enzim bekerja dengan cara bereaksi dengan molekul substrat untuk menghasilkan senyawa
intermediat melalui suatu reaksi kimia organik yang membutuhkan energi aktivasi lebih rendah,
sehingga percepatan reaksi kimia terjadi karena reaksi kimia dengan energi aktivasi lebih tinggi
membutuhkan waktu lebih lama. Sebagai contoh:

X + C → XC (1)
Y + XC → XYC (2)
XYC → CZ (3)
CZ → C + Z (4)

Meskipun senyawa katalis dapat berubah pada reaksi awal, pada reaksi akhir molekul katalis akan
kembali ke bentuk semula.

Sebagian besar enzim bekerja secara khas, yang artinya setiap jenis enzim hanya dapat bekerja pada
satu macam senyawa atau reaksi kimia. Hal ini disebabkan perbedaan struktur kimia tiap enzim yang
bersifat tetap. Sebagai contoh, enzim α-amilase hanya dapat digunakan pada proses perombakan pati
menjadi glukosa.

Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama adalah substrat, suhu, keasaman, kofaktor
dan inhibitor. Tiap enzim memerlukan suhu dan pH (tingkat keasaman) optimum yang berbeda-beda
karena enzim adalah protein, yang dapat mengalami perubahan bentuk jika suhu dan keasaman
berubah. Di luar suhu atau pH yang sesuai, enzim tidak dapat bekerja secara optimal atau strukturnya
akan mengalami kerusakan. Hal ini akan menyebabkan enzim kehilangan fungsinya sama sekali. Kerja
enzim juga dipengaruhi oleh molekul lain. Inhibitor adalah molekul yang menurunkan aktivitas enzim,
sedangkan aktivator adalah yang meningkatkan aktivitas enzim. Banyak obat dan racun adalah
inihibitor enzim.
2

Konvensi penamaan

Nama enzim sering kali diturunkan dari nama substrat ataupun reaksi kimia yang ia kataliskan dengan
akhiran -ase. Contohnya adalah laktase, alkohol dehidrogenase (mengatalisis penghilangan hidrogen
dari alkohol), dan DNA polimerase.

International Union of Biochemistry and Molecular Biology telah mengembangkan suatu tatanama
untuk enzim, yang disebut sebagai nomor EC; tiap-tiap enzim memiliki empat digit nomor urut sesuai
dengan ketentuan klasifikasi yang berlaku. Nomor pertama untuk klasifikasi teratas enzim didasarkan
pada ketentuan berikut:

 EC 1 Oksidoreduktase: mengatalisis reaksi oksidasi/reduksi


 EC 2 Transferase: mentransfer gugus fungsi

 EC 3 Hidrolase: mengatalisis hidrolisis berbagai ikatan

 EC 4 Liase: memutuskan berbagai ikatan kimia selain melalui hidrolisis dan oksidasi

 EC 5 Isomerase: mengatalisis isomerisasi sebuah molekul tunggal

 EC 6 Ligase: menggabungkan dua molekul dengan ikatan kovalen

Struktur dan mekanisme kerja

Enzim umumnya merupakan protein globular dan ukurannya berkisar dari hanya 62 asam amino pada
monomer 4-oksalokrotonat tautomerase, sampai dengan lebih dari 2.500 residu pada asam lemak
sintase. Terdapat pula sejumlah kecil katalis RNA, dengan yang paling umum merupakan ribosom;
Jenis enzim ini dirujuk sebagai RNA-enzim ataupun ribozim. Aktivitas enzim ditentukan oleh struktur
tiga dimensinya (struktur kuaterner). Walaupun struktur enzim menentukan fungsinya, prediksi
aktivitas enzim baru yang hanya dilihat dari strukturnya adalah hal yang sangat sulit.

Kebanyakan enzim berukuran lebih besar daripada substratnya, tetapi hanya sebagian kecil asam
amino enzim (sekitar 3–4 asam amino) yang secara langsung terlibat dalam katalisis. Daerah yang
mengandung residu katalitik yang akan mengikat substrat dan kemudian menjalani reaksi ini dikenal
sebagai tapak aktif. Enzim juga dapat mengandung tapak yang mengikat kofaktor yang diperlukan
untuk katalisis. Beberapa enzim juga memiliki tapak ikat untuk molekul kecil, yang sering kali
merupakan produk langsung ataupun tak langsung dari reaksi yang dikatalisasi. Pengikatan ini dapat
meningkatkan ataupun menurunkan aktivitas enzim. Dengan demikian ia berfungsi sebagai regulasi
umpan balik.

Sama seperti protein-protein lainnya, enzim merupakan rantai asam amino yang melipat. Tiap-tiap
urutan asam amino menghasilkan struktur pelipatan dan sifat-sifat kimiawi yang khas. Rantai protein
tunggal kadang-kadang dapat berkumpul bersama dan membentuk kompleks protein. Kebanyakan
enzim dapat mengalami denaturasi (yakni terbuka dari lipatannya dan menjadi tidak aktif) oleh
pemanasan ataupun denaturan kimiawi. Tergantung pada jenis-jenis enzim, denaturasi dapat bersifat
reversibel maupun ireversibel.

Kespesifikan

Enzim biasanya sangat spesifik terhadap reaksi yang ia kataliskan maupun terhadap substrat yang
terlibat dalam reaksi. Bentuk, muatan dan katakteristik hidrofilik/hidrofobik enzim dan substrat
bertanggung jawab terhadap kespesifikan ini. Enzim juga dapat menunjukkan tingkat
stereospesifisitas, regioselektivitas, dan kemoselektivitas yang sangat tinggi.

Beberapa enzim yang menunjukkan akurasi dan kespesifikan tertinggi terlibat dalam pengkopian dan
pengekspresian genom. Enzim-enzim ini memiliki mekanisme "sistem pengecekan ulang". Enzim
seperti DNA polimerase mengatalisasi reaksi pada langkah pertama dan mengecek apakah produk
reaksinya benar pada langkah kedua. Proses dwi-langkah ini menurunkan laju kesalahan dengan 1
kesalahan untuk setiap 100 juta reaksi pada polimerase mamalia. Mekanisme yang sama juga dapat
ditemukan pada RNA polimerase, aminoasil tRNA sintetase dan ribosom.

Beberapa enzim yang menghasilkan metabolit sekunder dikatakan sebagai "tidak pilih-pilih", yakni
bahwa ia dapat bekerja pada berbagai jenis substrat yang berbeda-beda. Diajukan bahwa
kespesifikan substrat yang sangat luas ini sangat penting terhadap evolusi lintasan biosintetik yang
baru.
3

Model "kunci dan gembok"

Enzim sangatlah spesifik. Pada tahun 1894, Emil Fischer mengajukan bahwa hal ini dikarenakan baik
enzim dan substrat memiliki bentuk geometri yang saling memenuhi. Hal ini sering dirujuk sebagai
model "Kunci dan Gembok". Manakala model ini menjelaskan kespesifikan enzim, ia gagal dalam
menjelaskan stabilisasi keadaan transisi yang dicapai oleh enzim. Model ini telah dibuktikan tidak
akurat, dan model ketepatan induksilah yang sekarang paling banyak diterima.

Model ketepatan induksi

Diagram yang menggambarkan hipotesis ketepatan induksi.

Pada tahun 1958, Daniel Koshland mengajukan modifikasi model kunci dan gembok: oleh karena
enzim memiliki struktur yang fleksibel, tapak aktif secara terus menerus berubah bentuknya sesuai
dengan interaksi antara enzim dan substrat. Akibatnya, substrat tidak berikatan dengan tapak aktif
yang kaku. Orientasi rantai samping asam amino berubah sesuai dengan substrat dan mengijinkan
enzim untuk menjalankan fungsi katalitiknya. Pada beberapa kasus, misalnya glikosidase, molekul
substrat juga berubah sedikit ketika ia memasuki tapak aktif. Tapak aktif akan terus berubah
bentuknya sampai substrat terikat secara sepenuhnya, yang mana bentuk akhir dan muatan enzim
ditentukan.

Katabolisme adalah serangkaian proses kimia yang terjadi dalam tingkat seluler yang bertujuan
mengubah materi organik yang kompleks menjadi materi anorganik yang lebih sederhana untuk
menghasilkan energi.

Contoh dari katabolisme adalah proses penghasilan tenaga/respirasi.

Penghasilan tenaga yang terjadi di dalam sel terjadi dalam 4 tahap besar yaitu :

1. Glikolisis
2. Dekarboksilasi oksidatif

3. Siklus Kreb’s

4. Sistem transfer elektron.

Peristiwa yang terjadi dalam glikolisis (gliko atau glukosa ; lisis atau pecah ) adalah proses
perombakan Glukosa.

Hal yang perlu diperhatikan dalam katabolisme glukosa mulai dari sekarang adalah

 pahami jumlah atom karbon yang menyusun suatu senyawa


 letak terjadinya suatu reaksi

 apakah dihasilkan gas karbondioksida

 Apakah terjadi proses fosforilasi

fosforilasi adalah proses yang melibatkan pembentukan 3 phosphat dari 2 phophat atau dengan kata
lain proses yang melibatkan ATP dan ADP.

Glukosa memiliki jumlah atom karbon (C) sebanyak 6. berikut ini adalah 10 tahapan glikolisis.
4

Konsep pada glikolisis adalah

 1 molekul glukosa dengan 6 atom C akan dipecah menjadi 2 molekul asam piruvat.

Asam piruvat memiliki atom karbon sebanyak 3 buah. Reaksi kimia glikolisis keseluruhan adalah :

C6H12O6 –>2CH3COCO2H + 2ATP + 2 NADH reaksi ini terjadi di dalam sitoplasma.

Yang harus diperhatikan pada 10 reaksi glikolisis tersebut adalah :

 apakah dalam reaksi katabolisme (glikolisis) tersebut menghasilkan CO2?


 Apakah membutuhkan O2?

 Dimanakah letak-letak proses fosforilasi dan penghasilan NADH?

Pembahasan: reaksi ini terjadi di sitoplasma karena dalam reaksi ini tidak terjadi pengikatan oksigen
maka reaksi ini bersifat anaerob. Jika dilihat dari hasil akhir reaksi pada molekul terakhir, asam
piruvat, jumlah atom C tetap 6 maka reaksi glikolisis tidak terjadi pembebasan CO2.

Tahap ke dua dari proses katabolisme glukosa adalah dekarboksilasi oksidatif, yaitu pelepasan gugus
karboksil dari asam piruvat yang membebaskan 1 molekul glukosa.Pada prinsipnya proses ini merubah
molekul 3 karbon menjadi molekul 2 karbon.

karena dalam proses glikolisis dihasilkan 2 asam piruvat maka akan dihasilkan 2 molekul
karbondioksida. Dampak dari pelepasan gugus karboksil adalah asam piruvat berubah menjadi asetil
koenzim A. konsep yang perlu dipahami adalah setiap terjadi pelepasan gugus CO2 maka akan terjadi
pengurangan jumlah karbon dalam molekul. contoh yang paling mudah adalah pada tahap ini yaitu
asam piruvat (3C) berubah menjadi asetil Co-A (2C).

Tahap ketiga dari reaksi katabolisme glukosa adalah siklus Kreb’s.

Rangkaian reaksi ini berupa siklus. Reaksi ini terjadi di dalam matriks(cairan) mitokondria. Pada
organisme eukariotik yang memiliki membran inti maka dibutuhkan energi sebesar 2 ATP. Akan tetapi
pada organisme prokariotik yang tidak memiliki membran inti dan tidak memiliki mitokondria tidak
membutuhkan ATP untuk melangsungkan siklus Kreb’s. inilah reaksinya:
5

Untuk mempelajari siklus ini perhatikanlah:

 Jumlah atom C pada setiap reaksi apakah terjadi pengurangan. jika terjadi pengurangan maka
akan terjadi pelepasan gugug karboksil.
o dari sitrat sampai dengan isositrat tidak terjadi pengurangan jumlah atom c

o terjadi pengurangan atom C ketika menjadi molekul ketoglutarat

o terjadi lagi pengurangan atom C pada reaksi berikutnya sehingga terbentuk suksinil
co-A

o Dari suksinil co-A sampai oksaloasetat tidak terjadi pengurangan atom C lagi

o kesimpulannya pelepasan CO2 pada siklus krebs terjadi sebanyak 2 kali, jadi siklus
krebs merupakan siklus dari 6C menjadi 4C dan kembali menjadi 6C dengan
menambahkan 2 atom karbon dari asetil co-A pada oksaloasetat.

 Senyawa-senyawa yang melepaskan ion Hidrogen seperti : isositrat, alfa-ketoglutarat,


suksinat dan malat. Karena senyawa-senyawa tersebut akan menghasilkan NADH atau
FADH.kecuali suksinat akan menghasilkan NADH.

 perhatikan pula apakah menghasilkan ATP.

Dari berbagai informasi tentunya anda sudah mengetahui bahwa Siklus Kreb’s adalah reaksi kimia
yang paling banyak menghasillkan energi. akan tetapi di sini mengapa Anda tidak melihat dihasilkan
ATP satu pun. Menagapa?

Inilah jawabannya. Siklus Kreb’s merupakan reaksi penghasilan tenaga yang paling banyak adalah
memang benar karena walaupun siklus krebs tidak menghasilkan ATP satu molekulpun akan tetapi
pada siklus ini menghasilkan energi dalam ikatan NADH ataupun FADH. Nah FADH dan NADH inilah
yang akan dikonversi menjadi ATP pada rangkaian reaksi berikutnya, yaitu sistem transfer elektron
(STE) yang terjadi pada membran dalam mitokondria.

NADH dan FADH di dalam STE akan dikonversi menjadi ATP. 1 NADH akan menghasilkan ATP
sebanyak 3 molekul. sedangkan FADH akan menghasilkan ATP sebanyak 2 molekul.

C. Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, latihan.

D. Langkah-langkah Pembelajaran

PERTEMUAN I

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Ket


waktu
1. Pendahuluan 10 menit
a. Apresepsi
Guru menyiapkan kelas untuk pembelajaran, yaitu melakukan absensi
siswa dan mengkondisi siswa mulai membelajari materi baru.
Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan
6

dicapai.
b. Memotivasi
Guru memotivasi siswa untuk besikap tekun dan teliti dalam
menggambar sel tumbuhan dan sel hewan. Mengamati organel sel
dengan benar dan menuangkannya berupa gambar sel tumbuhan dan
sel hewan di buku masing-masing. Dan memahami perbedaan
struktur sel prokariotik dan eukariotik
2. Kegiatan Inti 70 menit
Eksplorasis
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Siswa mendengar penjelasan tentang pengertian sel, kemudian dengan
menggunakan contoh gambar sel tumbuhan dan sel hewan, guru meminta
siswa untuk menggambarkan sel tumbuhan dan sel hewan serta
mengidentifikasi organel-organelnya masing-masing.

Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi guru :
Siswa menggambar sel tumbuhan dan sel hewan serta mengidentifikasi
organel-organelnya.

Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
mencek hasil jawaban siswa atas latihan yang dikerjakan.
Menyimpulkan dan menjelaskan hal-hal yang belum dipahami

3 Kegiatan akhir 10 menit


a. Refleksi
Guru memberikan postes ke siswa, terkait soal yang sudah di ajarkan
hari ini.
b. Penilaian
Guru meberikan penilaian hasil postes siswa.
c. Penugasan
Guru memberi tugas untuk mengerjakan soal yang ada di LKS pada
Bagian tugas rumah.

PERTEMUAN II

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Ket


waktu
1. Pendahuluan 10 menit
a. Apresepsi
Guru menyiapkan kelas, yaitu absensi siswa dan mengumpulkan
Tugas rumah. Kemudian guru mengingatkan siswa tentang pelajaran
Sel tumbuhan dan sel hewan beserta organel-organelnya.

b. Memotivasi
Guru memotivasi siswa untuk besikap pantang menyerah dalam
menuntut Ilmu dan bersikap jujur yaitu bahwa tugas rumah bukan
hasil mencontek.
2. Kegiatan Inti 70 menit
Eksplorasis
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Siswa mendengar penjelasan tentang transportasi zat melalui membrane
sel . Siswa membaca sendiri materi yang sudah di jelaskan.

Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi guru :
Siswa mengerjakan tugas secara mandiri yaitu dengan mengisi tabel
perbedaan transport pasif dan transport aktif.

Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, siswa:
Siswa mencek hasil jawaban atas tugas mandiri yang dikerjakan.
Menyimpulkan dan menjelaskan hal-hal yang belum dipahami
7

3 Kegiatan akhir 10 menit


a. Refleksi
Siswa dan guru membuat rangkuman tentang perbedaan transport
pasif dan trnaspor aktif.
b. Penilaian
Guru meberikan penilaian hasil postes siswa.
c. Penugasan
Guru memberi tugas untuk mengerjakan soal yang ada di LKS pada
Bagian tugas rumah.

PERTEMUAN III

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Ket


waktu
1. Pendahuluan 10 menit
a. Apresepsi
Guru menyiapkan kelas, yaitu absensi siswa dan mengumpulkan
Tugas rumah. Kemudian guru mengingatkan siswa tentang pelajaran
Perbedaan organel sel pada tumbuhan dan hewan, sel prokariotik dan
eukariotik dan transportasi zat.

b. Memotivasi
Guru memotivasi siswa untuk rajin dalam beribadah, karena siswa
yang ideal adalah tidak hanya pintar saya tapi menjadi anak yang
sholeh.
2. Kegiatan Inti 70 menit
Eksplorasis
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Siswa mendapatkan lembar soal ulangan harian ke-1

Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi guru :
Siswa mengerjakan soal-soal ulangan harian ke-1 secara madiri

Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, siswa:
Siswa mencek hasil jawaban atas tugas mandiri yang dikerjakan.

3 Kegiatan akhir 10 menit


a. Refleksi
Siswa mengerjakan kembali soal-soal yang masih keliru
b. Penilaian
Guru meberikan penilaian hasil kerja individu siswa.
c. Penugasan
Guru memberi tugas rumah untuk membaca materi berikutnya.

E. Sumber pembelajaran
 LKS Biologi
 Buku cetak Biologi

F. Media
 Papan tulis
 Power point
 LCD
 Kertas buram

G. Penilaian

Indikator Pencapaian Teknik Bentuk


Instrumen/ Soal
Kompetensi Penilaian Instrumen
o Mengidentifikasi sel Tugas Isian o Buatlah tabel yang menunjukkan
tumbuhan dan sel Indvidu perbedaan antara sel tumbuhan dan
hewan sel hewan?
o Buatlah gambar sel tumbuhan dan
sel hewan?
o Apakah perbedaa antara REK dan
REH?
o Mengidentifikasi
8

transportasi zat melalui o Gambarkanlah struktur dari


membran sel membran sel?
o Tuliskanlah peranan dari lisosom dan
ribosom?
o Apakah perbedaan antara kloroplas,
kromoplas, dan elaioplas?
o Apakah yang dimaksud dengan
eksositosis dan endositosis

Format Kriteria Penilaian


 Produk ( hasil diskusi )
No. Aspek Kriteria Skor

1. Konsep * semua benar 4


* sebagian besar benar 3
* sebagian kecil benar 2
* semua salah 1

 Performansi
No. Aspek Kriteria Skor
1. Pengetahuan * Pengetahuan 4
* kadang-kadang Pengetahuan 2
* tidak Pengetahuan 1

2. Sikap * Sikap 4
* kadang-kadang Sikap 2
* tidak Sikap 1

Lembar Penilaian
Performan
Jumlah
No Nama Siswa Produk Nilai
Pengetahuan Sikap Skor

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Yukum Jaya, Agustus 2015


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Biologi,

Jawan Nurdiyanto, S.Pd. Johariah, S.Pd.

Anda mungkin juga menyukai