1. Merencanakan Penelitian
Penelitian adalah suatu usaha yang cermat dan teratur untuk menemukan jawaban
ilmiah terhadap suatu masalah.
Untuk melakukan suatu penelitian ada beberapa hal yang harus dilakukan terlebih
dahulu, antara lain
a. Mengidentifikasi Masalah
b. Merumuskan Tujuan
c. Menetapkan Jenis Penelitian
2. Melakukan Penelitian
Seorang ilmuwan memiliki metode tertentu untuk menjawab permasalahannya.
Metode yang digunakan oleh ilmuwan ini sistematis. Metode ini disebut metode
ilmiah. Metode ilmiah digunakan oleh para ilmuwan untuk memecahkan persoalan
yang dihadapinya. Selain itu, ilmuwan menggunakan metode ini untuk mengetahui
dan membuktikan jawaban dari suatu permasalahan. Secara sederhana, metode ilmiah
dapat dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut.
a. Merumuskan masalah
Masalah yang dimaksud di sini adalah masalah yang akan diteliti nantinya untuk
mencari jawaban atas penelitian penelitian yang akan dilakukan.
b. Menentukan Hipotesis
Yaitu jawaban sementara yang akan digunakan (harus disampaikan secara logis
dan berdasarkan fakta)
c. Menguji Hipotesis
Untuk menguji suatu hipotesis umumnya dilakukan percobaan (eksperimen).
Akan tetapi, ada juga hipotesis yang diuji dengan pengamatan saja atau studi
kepustakaan yang dilakukan dengan membandingkan berbagai sumber pustaka.
d. Menetapkan variable penelitian
Variabel kontrol adalah faktor yang dibuat sama (Variabel yag tidak
diubah).
Cnth: Dalam percobaan Redi, yang menjadi variabel kontrol adalah stoples
yang sama, ikan segar yang sama, dan waktu serta penempatan yang sama
Variabel bebas adalah faktor yang sengaja diubah (Variabel yang sengaja
diubah ubah untuk dilihat pengaruhnya terhadap hasil percobaan).
Cnth: Pada percobaan Redi tersebut yang termasuk variabel bebas adalah
ditutupnya stoples dengan plastik dan satunya lagi tidak ditutup.
Variabel terikat adalah faktor hasil percobaan yang dipengaruhi oleh
variabel bebas dan variabel control (Variabel yang diukur atau diamati
sebagai hasil percobaan)
e. Menetapkan prosedur kerja
Merupakan langkah langkah kerja yang terperinci dan runtut.
f. Mengumpulkan data
g. Mengelola dan menganalisis data
h. Menarik Kesimpulan
Kata “Protozoa” berasal dari bahasa Yunani yaitu proto yang berarti pertama dan zoa yang
berarti hewan. Jadi, Protozoa disebut juga sebagai hewan pertama. Ciri-ciri Protozoa antara
lain sebagai berikut.
1. Uniseluler (bersel satu)
2. Eukariotik (bermembran inti)
3. Tidak memiliki dinding sel
4. mikroskopis (berukuran sangat kecil)
5. Heterotrof (tidak berfotosintesis)
6. Motil (bergerak aktif)
5. Filum Foraminifera
Foraminifera meliputi lebih dari 30.000 jenis yang telah diketahui, sebagian
diantaranya merupakan fosil. Foraminifera menyerupai Amoeba yang hidup di laut
tetapi mempunyai cangkang pelindung yang disebut testa. Kebanyakan testa
berdinding rapat, namun ada pula yang berpori. Bentuk testa bermacam-macam, ada
yang seperti tabung sederhana hingga yang berbentuk bilik spiral. Ukurannya rata-rata
hanya 0,05 cm namun ada yang mencapai 8 cm.\
6. Filum Actinopoda
Actinopoda artinya kaki sinar. Pemberian nama ini mengacu pada bentuk
pseudopodia runcing yang memencar dari tubuh Actinopoda. Pseudopodia tipe ini
disebut axopodia. Axopodia membantu organisme ini mengapung dan memangsa
organisme yang lebih kecil.
7. Deuteromycota
Merupakan kelompok jamur yang berkembang biak secara aseksual. Contohnya
adalah Candida albicans (jamur yang menyebabkan penyakit infeksi pada
vagina), Epidermophyton sp. (penyebab penyakit kaki atlit).
1. Produsen: adalah organisme yang bisa membuat makanannya sendiri atau disebut juga
autotrof, contohnya adalah tumbuhan di daratan, dan fitoplankton di lautan.
2. Konsumen I: adalah organisme yang bergantung pada produsen untuk kebutuhan
makan sebagai sumber energi. Konsumen tingkat I biasanya ditempati oleh hewan
herbivora, atau ikan-ikan kecil yang berada di lautan.
3. Konsumen II: merupakan organisme yang memangsa konsumen di tingkat I, biasanya
merupakan organisme karnivora, herbivora, atau omnivora. Manusia termasuk dalam
konsumen tingkat II ini.
4. Dekomposer: merupakan bagian pengurai dalam suatu rantai makanan, yang
berfungsi untuk menguraikan organisme mati untuk memelihara kestabilan suatu
ekosistem. Organisme yang masuk dalam pengurai andalah bakteri, cacing dan jamur.
Agar lebih bisa dipahami, berikut ini adalah contoh dari rantai makanan dan jaring-jaring
makanan:
Rantai makanan di hutan/kebun: Tanaman hijau - ulat - burung kecil - ular - pengurai
Rantai makanan di sungai: Alga - siput - kecil - ikan - manusia - pengurai
Rantai makanan di laut: Fitoplankton - zooplankton - ikan kecil - ikan paus - pengurai
Sementara pada jaring-jaring makanan, misalnya di ekosistem kebun/hutan, terdapat
berbagai rantai makanan yang saling tumpang tindih berikut ini:
o Tanaman hijau - belalang - ayam - manusia - pengurai
o Tanaman hijau - belalang - burung pipit - elang - pengurai
o Tanaman hijau - ulat - katak - elang - pengurai
o Jadi pada jaring-jaring makanan, tak hanya terjadi satu rantai makanan saja pada
tingkatan rantai makanan, namun saling tumpang tindih dan berhubungan satu sama
lainnya.
Daur Biogeokimia
Pada waktu produsen dimakan oleh konsumen pertama, materi akan berpindah ke
konsumen kedua. Dalam respirasi, karbohidrat akan diubah kembali menjadi CO2 dan air.
Akan tetapi, mineral yang terikat dalam biomassa akan berpindah terus melalui masing-
masing tingkatan trofik. Pada waktu organisme mati, kemudian diuraikan oleh pengurai,
energinya akan habis, sedangkan mineral akan diubah menjadi bahan anorganik. Mineral
anorganik ini kemudian akan dimanfaatkan kembali oleh produsen untuk membentuk
biomassanya. Begitulah seterusnya terjadi berulang hingga membentuk suatu daur. Daur
materi yang terjadi di alam disebut daur biogeokimia. Daur ini dapat dibedakan berdasarkan
materi atau mineral anorganiknya menjadi daur air, daur karbon, daur nitrogen, dan daur
fosfor.
a. Daur Air
Air sangat penting bagi kehidupan manusia, karena makhluk hidup umumnya
mengandung air. Seperti daur lainnya, daur air tidak berawal dan tidak
berujung. Air yang turun ke bumi berasal dari hujan maupun pencairan es
yang membeku. Sebagian air tersebut diserap oleh tumbuhan melalui akar.
Setelah beberapa waktu, air dilepaskan dalam bentuk uap air melalui proses
transpirasi pada daun. Sebagian lagi diminum hewan dan manusia, kemudian
dilepaskan selama respirasi dan ekskresi.
Sebagian air hujan jatuh di kolam atau sungai yang menuju lautan. Air hujan
juga diserap oleh tanah dan mengalir di bawah tanah menuju laut. Sebagian
besar air akan terkumpul di laut. Proses penguapan air atau evaporasi juga
akan terjadi di laut. Melalui evaporasi, uap air akan berkumpul di udara dalam
bentuk awan dan akan turun lagi dalam bentuk hujan atau salju
b. Daur Karbon
Karbon dioksida yang banyak terdapat di atmosfer merupakan hasil dari
respirasi manusia, hewan, erupsi vulkanik (letusan gunung), dan hasil
pembakaran. Fotosintesis pada tumbuhan menggunakan karbon dioksida
sebagai bahan bakunya untuk membentuk molekul organik. Molekul organik,
seperti selulosa dan karbohidrat lainnya akan digunakan oleh hewan dan
manusia melalui proses. Jika hewan atau manusia memakan tumbuhan
tersebut, komponen karbon menjadi bagian tubuhnya. Perhatikan Sebagian
karbon dikeluarkan hewan dan manusia melalui ekskresi dan defekasi. Jasad
hewan maupun tumbuhan akan diuraikan oleh pengurai yang melepas karbon
dioksida ke atmosfer. Terkadang tidak semua hewan dan tumbuhan terurai,
namun menjadi fosil seperti batu bara, minyak bumi, dan gas. Bahan-bahan ini
akhirnya kembali ke atmosfer karena pengeboran dan penggunaan oleh
manusia.
c. Daur Nitrogen
Nitrogen merupakan elemen penting bagi tubuh karena merupakan pembentuk
protein dan asam nukleat. Meski 78% udara di atmosfer adalah nitrogen,
namun secara biologis tidak aktif. Hanya sebagian organisme, seperti bakteri
dan Cyanobacteria yang dapat menggunakan nitrogen bebas di udara.
Bakteri, seperti Azotobacter sp. mengubah nitrogen di atmosfer menjadi
amonia (NH3 ). Amonia diubah menjadi senyawa ion nitrit (NO2 _ ) oleh
bakteri tanah yang disebut juga bakteri nitrit. Kemudian, diubah lagi menjadi
ion nitrat (NO3 _ ). Kemudian, tumbuhan akan menyerap senyawa ion nitrit
untuk diubah menjadi molekul organik, seperti nukleotida dan asam amino.
Jika tanaman dimakan hewan atau manusia, asam amino akan dimanfaatkan.
Sebagian akan dikeluarkan dalam bentuk amino sebagai sisa katabolisme.
Setelah hewan dan tumbuhan mati, nitrat diubah menjadi amino lalu menjadi
nitrogen bebas oleh bakteri denitrifikasi, seperti Nitrosomonas dan
Nitrosococcus.
d. Daur Fosfo
Makhluk hidup memerlukan fosfor sebagai pembentuk asam nukleat,
fosfolipid, dan ATP, serta penyusun tulang dan gigi (pada hewan tingkat
tinggi). Di alam, fosfat berada dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfor organik
pada makhluk hidup dan senyawa fosfat anorganik (PO4 3+) pada air dan
tanah. Fosfat yang terkandung di bebatuan terkikis oleh air hujan dan
mengendap di tanah. Tumbuhan menggunakan dan membentuknya menjadi
senyawa organik bagi konsumen. Melalui ekskresi dan aktivitas dekomposer,
fosfat tersebut kembali ke tanah.
SEL
Berdasarkan ada-tidaknya membran inti sel, sel dikelompokkan menjadi dua jenis,
yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel prokariotik hanya ditemukan pada kingdom
Monera, yaitu bakteri. Sementara itu, empat kingdom lainnya (Protista, Fungi, Plantae, dan
Animalia) memiliki sel eukariotik
Sel Eukariotik :
1. Materi inti memiliki membrane
2. DNA berada di dalam nucleolus.
3. Memiliki organel, seperti mitokondria, badan Golgi, dan retikulum endoplasma.
Organel-Organel Sel
1. Nukleus (Inti Sel) Inti sel merupakan bagian yang penting dari sel. Inti sel terdiri atas
beberapa bagian, yaitu membran, kromatin, anak inti (nukleolus), dan cairan inti
(nuclear sap). Nukleus terlibat dalam pembentukan ribosom– suatu organel sel yang
berperan dalam pembentukan protein
2. 2. Retikulum Endoplasma Retikulum endoplasma, sering disingkat RE merupakan
sebuah sistem membran yang berlipat-lipat. Dilihat secara tiga dimensi, sistem
membran pada retikulum endoplasma bersatu dengan membran sel dan membran inti.
RE kasar berperan dalam pembentukan membran dan protein. Adapun RE halus
berperan dalam pembentukan lemak, menetralisir racun, dan penyimpanan kalsium
yang berguna pada kontraksi sel otot.
3. Ribosom Pada permukaan dalam membran retikulum endoplasma sel eukariotik
tersebar organel-organel. Salah satu organel tersebut adalah ribosom. Ribosom
berperan penting dalam proses pembentukan protein. Pada sel yang aktif, terdapat
ribosom dalam yang banyak.
4. Badan Golgi Badan Golgi disebut juga aparatus Golgi. Badan Golgi berbentuk seperti
kantung yang pipih, dibatasi oleh membran. Beberapa badan Golgi sering terlihat
berdekatan dan membentuk kantung-kantung yang bertumpuk. Fungsi badan Golgi
terutama dalam pengolahan protein yang baru disintesis. Badan Golgi juga berfungsi
menambahkan molekul glukosa ketika proses sintesis glikoprotein.
5. . Mitokondria Mitokondria adalah organel berbentuk lonjong yang berada di
sitoplasma. Mitokondria memiliki dua lapis membran yang terpisah dengan membran
inti, membran sel, dan RE. Mitokondria berperan dalam proses respirasi aerobic
6. Lisosom Lisosom adalah organel yang hanya ditemukan pada sel-sel hewan. Lisosom
berbentuk kantung yang dibatasi oleh membran. Di dalam lisosom terdapat enzim
yang berperan dalam dekomposisi atau penguraian sebagian besar sel.
7. Sentriol Sentriol terdapat pada sel hewan dan jamur. Sel-sel tumbuhan tinggi tidak
memiliki sentriol. Sentriol adalah dua buah organel yang berperan dalam pembelahan
sel. berperan dalam pembelahan sel, pergerakan kromosom, dan pergerakan organel.
Sentriol mulai terlihat pada tahap profase (salah satu tahap pada pembelahan sel).
8. Plastida Salah satu organel yang khas pada tumbuhan adalah plastida. Plastida
merupakan organel menyerupai kantung yang dibatasi oleh dua lapis membran.
Plastida terdapat beberapa macam, yaitu kloroplas, kromoplas, dan leukoplas. 8.
Plastida Salah satu organel yang khas pada tumbuhan adalah plastida. Plastida
merupakan organel menyerupai kantung yang dibatasi oleh dua lapis membran.
Plastida terdapat beberapa macam, yaitu kloroplas, kromoplas, dan leukoplas.
9. Vakuola Vakuola merupakan organel yang terdapat di tumbuhan. Vakuola berisi air
yang terlarut di dalamnya berbagai mineral, gula, asam-asam organik dan bahan-
bahan lain.
10. Dinding Sel Salah satu struktur lagi yang hanya dimiliki oleh sel tumbuhan adalah
dinding sel. Dinding sel berada di bagian luar membran sel. Ketika sel menyerap air,
dinding sel berfungsi mencegah sel menggembung melewati batas maksimum.
Dinding sel biasanya terbuat dari selulosa. Tidak seperti membran sel, dinding sel
memiliki pori yang dapat melewatkan hampir berbagai jenis zat. Pada beberapa jenis
tumbuhan dewasa, selnya membentuk dinding sekunder
1. Diabetes mellitius
2. Diabetes insipidus
3. Batu ginjal
4. Gagal ginjal
Siklus Menstruasi
Menstruasi adalah pendarahan secara periodik dari uterus (rahim) yang disertai
pelepasan endometrium (lapisan terdalam rahim). Menstruasi terjadi jika ovum (sel telur)
tidak dibuahi oleh sperma.
Sementara itu, ovulasi adalah peristiwa pelepasan ovum berupa oosit sekunder (sel
yang berukuran besar) dari ovarium (indung telur). Ovulasi terjadi pada pertengahan
siklus (1/2 n) menstruasi. Untuk periode/siklus (n)= 28 hari, ovulasi terjadi pada hari ke-14
terhitung sejak hari pertama menstruasi. Ovulasi berkaitan dengan adanya interaksi antara
hipotalamus dan ovarium. Interaksi tersebut akan menghasilkan 4 fase menstruasi, yaitu fase
menstruasi, fase pra-ovulasi, fase ovulasi dan fase pasca-ovulasi.
4 fase menstruasi
Proses pembentukan urin di ginjal terdiri dari tiga tahap, yaitu filtrasi (penyaringan),
reabsorpsi (penyerapan kembali) dan augmentasi (pengeluaran zat).