Anda di halaman 1dari 43

Konsep kesadaran dan adaptasi diri

apt. Elis Susilawati, M.Si


Pengertian Kesadaran
• Secara harfiah, kesadaran sama artinya
dengan mawas diri (awareness).

• Kesadaran juga bisa diartikan sebagai


kondisi dimana seorang individu memiliki
kendali penuh terhadap stimulus internal
maupun stimulus eksternal.

• Namun, kesadaran juga mencakup dalam


persepsi dan pemikiran yang secara
samar-samar disadari oleh individu
sehingga akhirnya perhatiannya terpusat.
Dua macam kesadaran
1. Kesadaran Pasif
Kesadaran pasif adalah keadaan dimana seorang
individu bersikap menerima segala stimulus yang
diberikan pada saat itu, baik stimulus internal
maupun eksternal.

2. Kesadaran Aktif
Kesadaran aktif adalah kondisi dimana seseorang
menitikberatkan pada inisiatif dan mencari dan dapat
menyeleksi stimulus- stimulus yang diberikan.
Teori kesadaran Menurut Sigmund Freud

☒ Dalam teori tentang alam sadar (Conscious Mind), Freud


menjelaskan bahwa alam sadar adalah satu-satunya bagian
yang memiliki kontak langsung dengan realitas.

☒ Kesadaran itu merupakan suatu bagian terkecil atau tipis


dari keseluruhan pikiran manusia. Hal ini dapat diibaratkan
seperti gunung es yang ada di bawah permukaan laut,
dimana bongkahan es itu lebih besar di dalam ketimbang
yang terlihat di permukaan.
Pra-Sadar
● Pra-sadar (Preconscious Mind), biasa disebut sebagai
jembatan antara Conscious dan Unconscious.

● Berisikan segala sesuatu yang yang dengan mudah dipanggil


ke alam sadar.
Seperti: kenangan-kenangan yang walaupun tidak kita ingat ketika
kita berpikir, tetapi dapat dengan mudah dipanggil lagi, atau
seringkali disebut sebagai “kenangan yang sudah tersedia”
(available memory).
Ketidaksadaran
● Alam bawah sadar (Unconscious Mind), merupakan
bagian yang paling dominan dan penting dalam
menentukan perilaku manusia.

● Mencakup segala sesuatu yang sangat sulit dibawa ke


alam sadar, seperti nafsu dan insting kita serta segala
sesuatu yang masuk ke dalamnya karena kita tidak
mampu menjangkaunya, seperti kenangan pahit atau
emosi yang terkait dengan trauma.
Teori kesadaran Menurut Carl G Jung
● Kesadaran menurut Jung terdiri dari 3 sistem yang saling
berhubungan yaitu kesadaran atau biasa disebut:

1. Ego
Ego merupakan jiwa sadar yang terdiri dari persepsi, ingatan,
pikiran dan perasaan-perasaan sadar.
Ego bekerja pada tingkat conscious Dari ego lahir perasaan
identitas dan kontinyuitas seseorang.
Ego seseorang adalah gugusan tingkah laku yang
umumnya dimiliki dan ditampilkan secara sadar oleh orang-orang
dalam suatu masyarakat.
Ego merupakan bagian manusia yang membuat ia
pada
sadar
dirinya.
2. Personal Unconscious
Struktur psyche ini merupakan wilayah yang berdekatan
dengan ego.

Terdiri dari pengalaman-pengalaman yang pernah disadari


tetapi dilupakan dan diabaikan dengan cara repression atau
suppression.

Pengalaman-pengalaman yang kesannya lemah juga disimpan


kedalam personal unconscious.

Penekanan kenangan pahit kedalam personal unconscious dapat


dilakukan oleh diri sendiri secara mekanik namun bisa juga
karena desakan dari pihak luar yang kuat dan lebih berkuasa.
3. Collective
Unconscious
•Merupakan gudang bekas ingatan yang diwariskan dari
masa lampau leluhur seseorang yang tidak hanya meliputi
sejarah ras manusia sebagai sebuah spesies tersendiri tetapi
juga leluhur pramanusiawi atau nenek moyang binatangnya.
TID UR
● Tidur merupakan kebalikan dari keadaan terjaga,
namun kedua keadaan itu memiliki kesamaan.

● Kita berpikir saat kita tidur, seperti yang ditunjukan


oleh mimpi,walaupun jenis pikiran dalam tubuh
kita berbeda dari jenis yang kita lakukan saat
terjaga. Kita membentuk memori saat tidur, seperti
yang kita ketahui dari fakta bahwa kita mengingat
mimpi.
Fungsi tidur
• Tidur adalah sesuatu yang normal, tidak hanya
untuk mengembalikan keadaan fisik tubuh namun
juga untuk fungsi mental.

• Tidur diperlukan untuk proses adaptasi dan


pertahanan diri (teori Presevasi dan Proteksi).

• Tidur juga mungkin dibutuhkan untuk


konsolidasi ingatan.
Lima stadium/tahapan tidur
1. Alpha → masih dalam kondisi sadar, relaks
2. Theta → pre-consciuos, awal fase
ketidaksadaran
3. Spindle → fase lebih tinggi dari pre-
conscious
4. Delta → Fase ketidaksadaran
(unconscious)
5. REM (rapid eye movement) → Fase
mimpi
MIMPI
Mimpi terkadang disebut sebagai sesuatu yang tidak
logis dan salah tempat.

Dalam mimpi, pusat perhatian kita adalah diri kita


sendiri, walaupun terkadang kejadian di luar diri,
seperti bunyi sirene yang melengking, dapat
mempengaruhi isi mimpi.
Gangguan Kesadaran
1. Narcolepsi

2. Somnambulism

3. Sleep Paralysis
N arkolepsi
Narkolepsi (narcolepsy) adalah
gangguan tidur yang cukup umum
diderita, namun seperti gangguan tidur
lainnya ia juga amat jarang dikenali
oleh masyarakat.

Narkolepsi dalam bahasa awam, bisa


dikatakan sebagai serangan tidur
dimana penderitanya amat sulit
mempertahankan keadaan sadar.
Gejala Klasik
Narkolepsi
1. Rasa Kantuk Berlebihan
2. Katapleksi
3. Sleep Paralysis
4. Hypnagogic/hypnopompic
Somnambulism
Berjalan sambil tidur atau
somnambulism, adalah penyakit yang
ditandai dengan gerakan berjalan pada
saat tidur.

Si penderita mungkin juga dapat terlibat


dalam kegiatan-kegiatan yang lain,
seperti berbicara atau makan pada saat
tidur. Berjalan sambil tidur khususnya
dapat terjadi pada saat tidur yang terlalu
nyenyak.
Sleep Paralysis
Menurut medis, keadaan ketika
orang akan tidur atau bangun tidur
merasa sesak napas seperti dicekik,
dada sesak, badan sulit bergerak
dan sulit berteriak disebut sleep
paralysis alias tidur lumpuh (karena
tubuh tak bisa bergerak dan serasa
lumpuh).
Psikoaktif
Sejak dahulu, obat-obatan telah
digunakan untuk mendapatkan efek
psikologisnya.
Seperti mengubah kognisi dan emosi
dengan mempengaruhi
neurotransmitter dalam otak.

Obat-obatan yang mempunyai efek


psikologis disebut sebagai
psikoaktif.
A. ntianxiety Drugs
Yaitu obat yang dapat menurunkan kecemasan dan
termasuk pada golongan yang dinamakan
benzodiazepin. Obat-obatan ini sering dikenal dengan
transkuiliser (penenang).Transkuiliser ini terdiri dari
transkuiliser minor dan transkuiliser mayor
1.Transkuiliser Minor
Obat-obat ini biasanya diberikan pada pasien yang
mengeluh cemas atau tegang, walaupun beberapa
orang sering menggunakannya sebagai pil tidur.
2.Transkuiliser Mayor
Transkuiliser Mayor dianggap pada bagian yang
luas untuk mengurangi bentuk-bentuk kebutuhan yang
bervariasi dari pengendalian dan pengawasan. Dalam
beberapa kasus dapat mengurangi agitasi, delusi dan
halusinasi.
b. Anti Depressant
Obat anti depressant sering diberikan pada pasien yang mengalami depresi mayor. Selain itu juga
untuk membantu meningkatkan mood individu yang terdepresi. Obat ini lebih memberikan efek
pada membangkitkan energi. Obat anti depressant cenderung mengurangi depresi pada aspek
fisik.

c. Antipsychotic
Obat anti psikotik sangat efektif untuk menghilangkan halusinasi dan konfusi dari satu episode
schizophrenia akut serta membantu pemulihan proses berpikir yang rasional.

d. Lithium
Bangsa Yunani pertama kali menggunakan metal lithium untuk obat-obatan psycho active.
Mereka menentukan kandungan air mineral untuk pasien dengan gangguan bipolar afektif.
Fungsi-Fungsi Kesadaran

1. Konteks setting yakni fungsi di mana system-sistem bekerja untuk mendefenisikan konteks dan
pengetahuan mengenai sebuah stimuli yang datang ke dalam memori.
2. Adaptasi dan pembelajaran, yang mengendalikan bahwa keterlibatan sadar diperlukan untuk menangani
informasi baru dengan sukses.
3. Prioritisasi dan fungsi akses dimana kesadaran diperlukan untuk mengakses besarnya jumlah informasi
yang tersedia di tingkat kesadaran.
4. Rekrutmen dan control, dimana kesadaran memasuki system-sistem motorik untuk menjalankan
tindakan-tindakan sadar.
5. Pengambilan keputusan dan fungsi eksekutif, yang berperan membawa informasi adan sumber daya
keluar dari ketidaksadaran untuk membantu pengambilan keputusan dan penerapan kendali.
6. Deteksi dan penyuntingan kekeliruan, yang berfokus pada kesadaran memasuki system norma kita
sehingga kita dapat mengetahui saat kita membuat suatu kekeliruan.
7. Pengorganisasian dan fleksibilitas, fungsi ini memungkinkan kita mengandalkan fungsi otomatis dalam
situasi yang telah dapat diprediksikan, namun sekaligusmemungkinkan kita memasuki sumber-sumber
daya pengetahuan yang terspesialisasi dalm situasi-situasi tidak terduga.
Diri
Komposisi pikiran dan perasaan yang menjadi
kesadaran seseorang mengenai eksistensi
individualitasnya, pengamatannya tentang apa yg
merupakan miliknya, pengertiannya mengenai
siapakah dia itu, dan perasaannya tentang sifat-
sifatnya, kualitasnya, dan segala miliknya. (James 1902,
dalam Sobur 2011).

DIRI Self  semua ciri, jenis kelamin,


(SELF) pengalaman, sifat-sifat, latar belakang
budaya, pendidikan, dan sebagainya yg
melekat pada seseorang. Alex Sobur (2011),
• Diri (self) meliputi juga tentang kesadaran diri dan
pengungkapan diri.
• De Vito, menegaskan bahwa diri merupakan
komponen tindakan komunikasi yang paling penting.
• Kesadaran diri merupakan landasan bagi semua
bentuk dan fungsi komunikasi.
Lima (5) Aspek Diri:
• Fisik diri
• Diri sebagai proses : akal, pikiran, emosi, dan perilaku.
• Diri sosial : pikiran dan perilaku yg kita ambil sebagai respon
secara umum terhadap orang lain dan masyarakat.
• Konsep diri
• Cita diri
Konsep Diri
• Semua persepsi kita terhadap aspek diri yang meliputi aspek fisik, aspek
sosial, dan aspek psikologis, yang didasarkan pada pengalaman dan interaksi
kita dengan orang lain.
• Konsep diri terdiri atas CITRA DIRI (self image) dan PENGHARGAAN DIRI
(self esteem).

1. Citra diri (self image) ; deskripsi sederhana, contoh: saya seorang


mahasiswa, tinggi badan saya 170cm,saya kuliah di FFUBK, asal saya di
Kalimantan,dll.
2. Penghargaan diri (self esteem); suatu penilaian, suatu perkiraan, mengenai
kepantasan diri (self worth). Contoh: saya ramah, saya pandai, saya
pemalas, saya bertanggung jawab, dll.
Konsep Diri:

1. Konsep diri yang disadari yakni pandangan individu mengenai


kemampuannya, statusnya, dan perannya.
2. Aku sosial yaitu pandangan individu tentang cara orang lain
memandang atau menilai dirinya.
3. Aku ideal yaitu harapan individu tentang dirinya atau akan
menjadi apa dirinya kelak.
Faktor-faktor yang mempengaruhi konsep
diri:
1. Self appraisal_Viewing self as an object ; kesan/penilaian kita terhadap
diri kita sendiri.
2. Reaction an response of others ; konsep diri di pengaruhi oleh reaksi
serta respon orang lain terhadap diri kita.
3. Roles you play-Role taking ; peran yang kita mainkan sedikit banyak
akan mempengaruhi konsep diri. Peran juga merupakan awal dari
perkembangan konsep diri, dan diri sinilah kita mulai memahami cara
orang lain memandang diri kita.
4. Reference Groups ; kelompok yang kita menjadi anggota di dalamnya.
Jika kita anggap kelompok itu penting, mereka dapat menilai dan
bereaksi terhadap kita, hal ini akan menjadi kekuatan untuk
menentukan konsep diri.
Cara Mengembangkan Konsep Diri:
1. Saya sebagai mana saya ( me as I am) ; merupakan saya yg realistis, nyata, yang
sebenarnya.
2. Saya sebagaimana saya pikir tentang saya (me as I Think I am); pandangan seseorang
tentang dirinya sendiri.
3. Saya sebagaimana orang lain berpikir tentang saya ( me as others think I am); saya
sebagai apa yg ada dalam pikiran orang yg memandang saya.
4. Saya sebagaimana saya pikir tentang orang lain memandang saya (me as think others
think I am); saya mempunyai kesan bahwa pandangan orang lain terhadap saya adalh
sebagaimana apa yg ada dalam pikiran saya.
5. Saya seperti yang saya pikir tentang saya yang seharusnya (me as I think ought to be);
saya seperti yang saya pikir yang seharusnya terjadi pada saya (gambaran diri ideal).
6. Saya sebagaimana yang saya pikir menurut saya tentang apa yang menjadi seharusnya
saya (me as I think measure up to what I think ought to be) ; individu tersebut berpikir
harus menjadi apa dirinya.
Mengenali diri sendiri:

• Melalui orang lain. Umpan balik dari orang lain mengenai diri kita
merupakan gambaran yang lebih objektif tentang diri kita.
• Personal assessment. Beberapa metode pengukuran psikologis
dapat digunakan untuk mengetahui lebih jauh mengenai keadaan
kita yg sebenarnya.
Adaptasi DIRI
• Penyesuaian
• Suatu proses dinamika terus menerus yg bertujuan untuk
mengubah kelakuan guna mendapatkan hubungan yg lebih serasi
antara diri dan lingkungan.
• Interaksi yang kontinu dengan diri sendiri, orang lain dan dengan
dunia anda.
• Kemampuan untuk membuat hubungan yg memuaskan antara
orang dan lingkungan (alam, sosial, dan manusia itu sendiri).
Bentuk-bentuk Adaptasi diri:

a. Yang adaptive ; bentuk penyesuaian diri ii lebih bersifat badani


artinya perubahan2 dalam proses badani untuk menyesuaikan
diri dengan keadaan lingkungan.
b. Yang adjustive ; penyesuain diri tingkah laku terhadap
lingkungan yg dalam lingkungan terdapat aturan2 atau norma2.
Mengapa kita membutuhkan
penyesuaian/Adaptasi diri??
• Perubahan-perubahan besar yang cepat yang disebabkan
ekspansi teknologi dan demografi.
• Perubahan-perubahan yang terjadi pada semua taraf kehidupan
masyarakat.
Faktor-faktor yg mempengaruhi dalam menciptakan
penyesuaian diri pada individu:

• Pemuasan kebutuhan pokok dan kebutuhan pribadi.


• Hendakanya ada kebiasaan-kebiasaan dan keterampilan yang
dapat membantu dalam pemenuhan kebutuhan yang mendesak.
• Hendaknya dapat menerima dirinya.
• Kelincahan
• Penyesuaian dan persesuaian
Penyesuaian diri bukanlah suatu hal yang
mudah ;
1. Banyak kesulitan yang bersumber pada diri kita sendiri.
2. Pengaruh-pengaruh yang ikut membentuk kepribadian kita,
tuntutan – tuntutan dari dalam diri maupun dari lingkungan yang
harus kita penuhi.
3. Usaha-usaha untuk memenuhi keperluan baik dari dalam
maupun dari lingkungan itu seharusnya sesuai dengan tujuan
hidup kita.
• Maka, dapat disimpulkan bahwa hendaknya 
• “penyesuaian diri yang baik” itu adalah “memenuhi keperluan,
hasrat dan keinginan kita, serta tuntutan wajar dari
lingkungan secara semestinya dan semakin mendekatkan kita
pada tujuan dan maksud sebenarnya tujuan hidup ini”
PENGEMBANGAN DIRI
• Pengembangan diri merupakan bentuk perwujudan dari aktualisasi
diri, yaitu proses untuk mewujudkan dirinya yang terbaik sejalan
dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya.
• Setiap individu mempunyai kekuatan yang bersumber dari dirinya,
namun banyak orang yang merasa tidak mempunyai kemampuan
apa-apa, merasa dirinya tidak berguna dan tidak mampu
mencapai aktualisasi diri.
Apa pentingnya pengembangan diri???

1. Manusia hidup antara 2 kutub eksistensi yang saling berhubungan,


eksistensi sosial (sosialisasi) dan eksistensi individual
(individualisasi). Di satu sisi berhak mengemukakan dirinya,ingin dihargai
dan di akui (eksistensi individual).tapi disisi lain harus mampu
menyesuaikan diri pada ketentuan yg berlaku dalam masyarakat
lingkungan sosialnya (eksistensi sosial).
2. Potensi yang dimiliki – apa yang ingin dicapai.
3. Kondisi zaman, modernisasi, arus globalisasi, dll.
Tiga hal dasar yang harus dimiliki setiap individu untuk melakukan
pengembangan diri:

2 3
1

Ia mau Ia harus Ia dapat


berubah berubah berubah
Aspek Pengembangan diri:

Interaktif
Psikomotorik Pengasahan kemampuan
beradaptasi dalam segala
situasi, berkomunikasi,
Afektif Menitikberatkan negosiasi, dll.
Kognitif kepada kemampuan
Pengasahan kemampuan
keyakinan seseorang tentang berpikir kreatif, motivasi, fisik dan kerja otot 
sesuatu yang didapatkan dari disiplin, kepercayaan diri, reaksi–reaksi fisik dan
keterampilan tangan
proses berpikir tentang seseorang mengelola stress,
atau sesuatu  aktivitas mengingat, penyesuaian diri,
menganalisis, memahami, menilai, pengendalian emosi,
menalar, membayangkan dan aktualisasi diri.
berbahasa.
Beberapa metode pengembangan diri yang dapat dilakukan secara
pribadi/ sendiri:
1. Mengamati
perilaku orang lain. 4. Mencari umpan balik
Seorang individu dapat
atau masukan dari
memulai belajar banyak hanya orang lain.
dengan mengamati perilaku Hal ini penting untuk
orang lain memonitor kemajuan yang
tercapai maupun kesalahan
yang dilakukan.
2. Refleksi.
Metode ini mengacu pada
memikirkan & menganalisis 5. Mencari tantangan.
hasil pengamatan. Ini juga
mencakup perilaku dan alasan- Dengan adanya tantangan,
alasan utama kita dalam menjadikan kita termotivasi untuk
bertindak. selalu berhasil dan lebih unggul,
. untuk itu butuh usaha dalam
meyakinkan diri.
3. Bacaan Penuntun dan orang yang berkeahlian.
Buku-buku petunjuk praktis (Psikologi populer) & saran dari orang
yang ahli dapat menjadi penuntun yang baik dalam proses
pengembangan diri.
THANK YOU
01

02

03

04
05

Anda mungkin juga menyukai