Anda di halaman 1dari 3

Kelompok 7 :

1. Indah Kemala Fitrina 23021037

2. Adifa Dwi Permata 23021038

3. Roqayyah Maulida Lubis 23021039

4. Desi Rahmadani 23021040

5. Intan Permatasari 23021041

6. Poppy Nur Azizah 23021042

1. salah satu komponen dari High Performance Liquid Chromatography yaitu injektor, dimana
penyuntikan sampel ke dalam kolom sering menjadi masalah karena adanya tekanan balik yang
cukup tinggi, berapakah volume yang biasanya digunakan dengan keterulangan nya?
a. 10-50μl dengan keterulangan 0,1%
b. 15-30 μl dengan keterulangan 0,1%
c. 20-40 μl dengan keterulangan 0,9%
d. 1-10 μl dengan keterulangan 0,3%
e. 25-50 μl dengan keterulangan 0,1%
Jawaban : A. 10-50μl dengan keterulangan 0,1%

2. Hasil percobaan pada analisis HPLC akan dicetak dalam bentuk kromatogram yang terlihat oleh
komputer pada instrument...
a. Pompa
b. Injeksi
c. Kolom
d. Detector
e. Recorder
Jawaban : E. Recorder

3. Quality control di industri farmasi hendak melakukan pengukuran kadar cemaran dalam bahan
aktif. Diambil 0.1521 g sampel dilarutkan dalam 100 ml (etanol:air 1:1). Pengukuran dilakukan
dengan metode HPLC. Dari hasil analisis diperoleh kadar cemaran 0.354 mg/100 ml. Berapakah
kadar cemaran (%b/b) dalam bahan aktif?
a. 0.123
b. 0.133
c. 0.183
d. 0.233
e. 0.253
Pembahasan:
Berat sampel = 0,1521 g = 152,1 mg
Berat cemaran = 0,354mg
% b/b cemaran dalam sampel bahan aktif =0,354/152,1 x 100 %= 0,233%

4. Manakah dari berikut ini yang tidak benar tentang sistem kontrol kapasitansi hidrolik yang
digunakan dalam HPLC
A. Hanya dapat digunakan untuk cairan dengan viskositas rendah
B. Hal ini terjadi terlepasnya kompresi ilitas pelarut
C. Mempertahankan aliran yang konstan
D. Memperhalus denyut pompa bertekanan tinggi
jawaban A

5. Sifat fisika-kimia yang tidak diperhatikan untuk memilih pelarut yang dipakai dalam HPLC
adalah
a. Nilai ambang batas
b. Viskositas
c. Kompresibilitas
d. Spectrum UV
e. Kemurnian
Jawaban : E. kemurnian

6. Manakah dari detektor HPLC berikut yang digunakan sebagai detektor properti massal atau
tujuan umum
A. Detektor elektrokimia
B. Detektor Flueresensi
C. Detektor UV-Visible
D. Detektor kimia
E. Detektor hamburan cahaya evaporatif
Jawaban E. Detektor hamburan cahaya evaporative

7. Sebanyak 100 mg sampel yang mengandung Paracetamol dilarutkan dalam etanol hingga 100 ml .
Setelah itu diambil 10 ml dan diencerkan hinggal 100 ml pada labu takar. Larutan tersebut
kemudian diukur serapannya pada spektrometer dan diperoleh A = 0,465. Berapakah % kadar
parasetamol tersebut jika diketahui persamaan kurva bakunya adalah y=0,13x + 0,096
A. 29,73%
B. 30,81%
C. 50,13%
D. 28,38%
E. 21,16%
Jawaban D. 28,38%

8. Quality Control di industri farmasi TUNTAS CBT hendak melakukan pengukuran kadar cemaran
dalam bahan aktif. Diambil 0.1235 g sampel dan dilarutkan ke dalam 100 ml etanol : air
perbandingan 1:1. Pengukuran dilakukan dengan metode HPLC. Dari hasil analisis diperoleh
kadar cemaran 0.434 mg/100 ml. Berapakah kadar cemaran (%b/b) dalam bahan aktif?

a. 0.312
b. 0.351
c. 0.375
d. 0.388
e. 0.450
ANS: B
Berat sampel = 0,1235 g = 123,5 mg
Berat cemaran = 0,434 mg % b/b
cemaran dalam sampel bahan aktif = 0,434/123,5 X 100% = 0,351%

9. Seorang apoteker di bagian pengembangan akan mengembangkan metode analisis menggunakan


HPLC. Dari data kromatogram didapat nilai N=1,542, Tailing factor = 2,52, resolusi 1,9. Berikut
dapat dilakukan untuk mengoptimasi metode tersebut yaitu

a. Menambah methanol pada fase gerak


b. Mengganti panjang gelombang
c. Menaikkan volume injeksi
d. Menurunkan volume injeksi
e. Menaikkan flow rate
ANS: D
– Nilai N dipersyaratkan 2, nilai N kecil artinya kolom/metode kurang mampu memisahkan, hal
ini dikarenakan kapasitasi kolom tidak cukup baik untuk memisahkan analit (biasanya peak lebar
dan waktu retensi cepat). Dapat diperbaiki dengan menrunkan lajur alur dan menurunkan volume
injeksi. Begitu pula dengan tailing factor yang besar dapat diperbaiki dengan menurunkan jumlah
injeksi. Resolusi yang buruk dapat diperbaiki dengan menurunkan flow rate atau menambahkan
fase air

10. Dilakukan analisis Lidokain dengan HPLC, diperoleh luas daerah dibawah kurva 26.400. luas
bawah kurva larutan standar lidokain 26.000 dengan konsentrasi 10 mcg/ml dan pengenceran 200
kali. Berapa umlah lidokain yang di analisis?

a. 2,010 mg/ml
b. 1,015 mg/ml
c. 1,030 mg/ml
d. 2,030 mg/ml
e. 3,015 mg/ml
ANS: D
Jumlah lidokain = (26.400/26.000) x 200 (FP) x 10 mcg/ml = 2,030 mg/ml

Anda mungkin juga menyukai