Anda di halaman 1dari 12

1. HPP apotek adalah Rp. 81.000.000 dan persediaan barang dagangan akhir adalah Rp. 8.000.000.

Persediaan barang dagang awal adalah Rp. 10.000.000. Berapakah nilai barang yang tersedia
untuk dijual?

a. 83.000.000 b. 89.000.000 c. 99.000.000 d. 79.000.000 e. 73.000.000

Diketahui :
 -  Stok awal = 10.000.000
 -  Stok akhir = 8.000.000
 -  HPP = 81.000.000
Ditanya : Pembelian?
HPP = stok awal + pembelian – stok akhir
Pembelian = HPP - Stok awal + Stok akhir Pembelian
= 81.000.000 - 10.000.00 + 8.000.000 = 79.000.000

2. setiap bulan RS X membutuhkan obat metronidazol sebanyak 6000 tablet. Pembelian dilakukan
setiap 1 minggu dengan waktu tunggu 1 hari. Sisa stok obat sebelumnya yaitu 500 tablet.
Diketahui harga per satuan tablet ialah 10rb. Berapa anggaran yang harus dikeluarkan untuk beli
obat?

a. 15jt b. 22jt c. 20jt d. 10jt e. 12jt

Diketahui :
- Rata-rata pemakaian obat yaitu 6000
tab/bulan Rumus : A = (B+C+D) - E
- Pengadaan setiap 1 minggu
- Lead Time : 1 Hari A = (B+C+D) – E
- Sisa stok sebelumnya : 500 tablet (1500 + 0 + 200) – 500
- Harga satuan obat : Rp. 10.000/tab = 1200 tablet
Jumlah anggaran: RKO x Harga
Ditanyakan: Jumlah anggaran yang 1200 x 10.000
harus dikeluarkan? 12.000.000
Keterangan :
A = Rencana Kebutuhan
B = Stok Kerja (Pemakaian rata-rata
selama periode pengadaan)
C = Buffer stock
D = Safety Stock (Lead time x
pemakaian rata- rata periode Lead time)
E = Sisa stok

3. Seorang apoteker pada apotek memesan bedak salisil sebanyak 2 karton pada PBF. setiap karton
berisi 25 botol @6000. mendapat diskon 5% setiap pembelian 10 botol. berapa jumlah diskon
yang didapat oleh Apotek

a. 15.000. b. 25.000 c. 35.000 d. 45.000 e. 55.000

Pembahasan :
10 botol medapatkan diskon 5%
10 x Rp 6.000 – (5%) = Rp 57.000 Diskon 5% adalah Rp 3.000/ 1x
2 karton = 50 botol/10 = 5x diskon
Jadi, jumlah diskon yang didapatkan Rp 3.000 x 5 = Rp 15.000
4. Apotek membeli suatu obat injeksi sebanyak 4 ampul yang masing-masing seharga Rp
1.900.000,00. Dari hasil penjualan 4 ampul tersebut, apotek mendapatkan Rp 8.740.000,00.
Berapakah marginnya (%)?

a. 11 b. 12 c. 13 d. 14 e. 15

Harga beli 4 ampul = 4 x 1.900.000 = 7.600.000


Harga jual = 8.740.000
Margin apotek = (8.740.000-
7.600.000)/8.740.000 x 100% = 13,04% ~ 13%
5. Pada akhir tahun 2019, suatu apotek mencatat HPP sebesar 650.000.000, stok opname awal
tahun dan akhir tahun berturut- turut sebesar 120.700.000 dan 135.900.000. Berapa turn over
ratio apotek tersebut?
a. 5,07 b. 5,27 c. 5,57 d. 6,07 e. 6,27
TOR = HPP / rata rata persediaan
TOR = 650.000.000 / ((120.700.000 + 135.900.000) / 2)
TOR = 650.000.000/ 128.300.0000 = 5,067
5. Salah satu RS membeli 8.000 unit alat tes kehamilan setiap tahun, harga Rp 10.000/unit,
biaya pesan Rp 30.000/pesan, biaya simpan Rp 3.000 pertahun. Berapa EOQ?
a. 2 Unit b. 3 Unit c. 4 Unit d. 5 Unit e. 6 Unit
EOQ= √ (2.R.S)/P.I
EOQ = √ (2.8000.30.000)/(10.000.3.000) EOQ=√(480.000.000/30.000.000
EOQ=√16 = 4 unit
F= 8.000 / 4 = 2.000
6. Perusahaan farmasi membuat sediaan enema. Dalam satu bulan, diperoleh omzet sebesar 250
juta, Dengn modal awal 90 juta. Diketahui harga obat yaitu 200 juta dan biaya produksi 20
juta. Berapa % ROE?
a. 33,3% b. 40 % c. 50 % d. 60,6 % e. 70%
ROE= Laba bersih/modal
LB = Penjualan – Harga obat - seluruh biaya lain (biaya produksi)
LB =250juta–200juta–20juta=30 juta
ROE= Laba bersih/modal x 100% = 30 juta/90 juta x 100% = 33,3 %
7. Seorang Apoteker di suatu puskesmas akan membuat perencanaan kebutuhan captopril untuk
tahun 2021. Rata-rata pemakaian obat pada tahun 2020 adalah 900 tablet/bulan, sisa stok
pada bulan Desember 2020 adalah 1.200 tablet dan waktu tunggu pemesanan adalah selama 1
bulan. Berapakah kebutuhan captopril yang tepat diadakan untuk tahun 2021?
a. 9.550 tablet b. 11.000 tablet c. 10.050 tablet d. 11.500 tablet e. 10.500 tablet
1 bulan = 900 tablet
1 tahun = 12 bulan
Waktu tunggu = 1 bulan
Sisa stok = 1200 tablet
Kebutuhan captopril = (kebutuhan 1 tahun + stok pengaman) – sisa stok
Kebutuhan Captopril= ((900 x 12)+ (900)) – 1200 = 10.500 tablet

8. Suatu apotek memiliki rincian pendapatan dan keuangan sebagai berikut.


Modal 90 juta
Laba bersih 28 juta Jumlah aktiva 150 juta Penjualan 500 juta
Berapakah nilai return of equity dari apotek tersebut dalam persen?
a. 31.1% b. 12.9% c.% d. 14.0% e. 15.9%
ROE= Laba bersih/modal
ROE= Laba bersih/modal x 100% = 28 juta/90 juta x 100% = 31,1 %
9. Seorang apoteker di suatu industri farmasi sedang membuat perencanaan biaya untuk
produksi infus NaCl 0,9% yang dituangkan dalam studi kelayakan usaha. Dalam bulan
pertama, apoteker menghitung biaya tetap yang harus dikeluarkan, yaitu sebesar Rp.
50.500.000,- dan biaya variabel sebesar Rp. 115.000.000,-. Sementara itu, total investasi yang
disiapkan adalah sebesar Rp. 150.000.000,- Berapakah omset yang ditetapkan sebagai Break
Event Point (BEP) dari penjualan infus NaCl 0,9% tersebut tiap bulannya?
a. Rp. 189.500.000 b. Rp. 216.460.000 c. Rp. 205.640.000 d. Rp. 234.640.000 e. Rp. 210.540.000
16 garm – 0,
10. Seorang apoteker sebagai anggota TFT di RS diberikan tugas untuk menggali informasi terkait lapatinib
dibandingkan dengan trastuzumab untuk terapi kanker payudara. Apoteker diminta untuk mengkaji
kedua obat dengan analisis farmakoekonomi menggunakan parameter persentase survival rate (harapan
hidup) selama 5 tahun. Berapa nilai ACER (Average cost- effectiveness ratio) dari Traztuzumab?
Nama Obat Biaya medik Langsung Survival Rate
Trastuzumab 200.000.000 70%
Lapatinib 150.000.000 60%

A. 250.000.000,00 B. 285.714.285,71 C. 309.734,513,27 D. 500.000.000,00 E. 583.333.333,33

ACER = 200.000.000 / 70 X 100 = 285.714.285,71

11. Apoteker yang melakukam praktek di Puskesmas akan melakukan pengadaan Amoxcilcilin Sirup untuk
bulan April 2020. Dalam melakukan pengadaan tersebut dibutuhkan data Stok optimum Amoxicillin.
Berapa stok optimum yang dimaksud?
Bila diketahui :
Hari kerja Puskesmas = 25 hari
Penggunaan obat periode maret = 5000
Lead Time = 2 hari
Stok Penyangga = 20%

a. 5.000 b. 6.000 c. 6.200 d. 6.400 e. 6.500


SS = ca x 0,2 = 5.000 x 0,2 = 1.000
Smin = ca x lt + ss
= 5.000 x 0,08 + 1.000 = 1.400
Smaks = Smin + (pp x ca)
= 1.400 + (1 x 5000) = 6.400

12. Pada awal bulan November 2019, Apoteker di apotek membukukan keuangan bulan September 2019
dengan omset penjualan sebesar Rp. 250.950.000,-; persediaan awal bulan Rp. 56.000.000,-; persediaan
akhir Rp. 49.345.000,-; pembelian obat sebesar 65% dari omset; dan biaya operasional sebesar RP.
20.000.000,-. Berapakah laba bersih untuk apotek pada bulan September 2019?
a. Rp. 61.177.500,- b. Rp. 74.487.500,- c. Rp. 81.117.500,- d. Rp. 87.832.500,- e. Rp. 94.487.500,-

pembelian = 65% x 250.950.000 = 163.117.500


laba bersih = omset - hpp – biaya opp LB= 250.950.000 – 169.772.500 – 20.000.000= 61.177.500

13. Harga Netto Apotek 1 box renadinac tablet ( 1 box = 5 trip) Rp. 19.500. Berapakah harga jual perstrip ke
pasien, apabila apotek menghendaki margin 30% ? (ppn 10%)
a. Rp. 4.070 b. Rp. 4.290 c. Rp. 5.070 d. Rp. 5.577 e. Rp. 6.070
HJA : HNA x indeks margin x PPN HJA : (19.500/5) x 1,3 x 1,1
HJA: 3.900 x 1.3 x 1,1
HJA : 5.577

14. Penggunaan glimepiride tablet 1 mg disebuah RS Al-Ikhlas sebanyak 3.500 tablet selama 5 bulan.
Pemesanan lain di e-katalog hingga obat diantarkan ke instalasi farmasi RS selama 3 bulan. Pada saat
nilai stok berapakah sebaiknya dilakukan pemesanan obat Kembali? (dalam bulan)
a. 4.100 b. 4.200 c. 4.300 d. 4.400 e. 4.500

15. Total penjualan sebuah apotek adalah Rp. 300.000.000 dengan faktor perkalian penjualan 1,2.
Berapakah HPP?
a. 0,58 x 300.000.000
b. 0,67 x 300.000.000
c. 0,89 x 300.000.000
d. 1,14 x 300.000.000
e. 1,23 x 300.000.000

HPP = 1- (Fp -1) / Fp x total penjualan


HPP = 1- (Fp -1) / Fp x 300.000.000
HPP = 0,67 x 300.000.000
16. Seorang apoteker di sebuah klinik kecantikan melakukan perencanaan kebutuhan obat. Rata-
rata kebutuhan cream dengan kandungan Hydroquinon 2% dalam 1 bulan sebanyak 100 tube. Apabila
waktu pengiriman obat dari pemesanan adalah 3 hari, berapakah nilai ROP (Reorder Point) dari obat
tersebut?
a. 10 tube b. 20 tube c. 30 tube d. 40 tube e. 50 tube
ROP = 2 X SS = 2 X 10 = 20
17. Seorang apoteker Syndrome akan mendirikan sebuah apotek dengan modal awal sebesar Rp.
350.000.000, Ditahun pertama omset diproyeksikan sebesar Rp. 275.800.000 dengan besaran HPP
adalah 72% dari omset. Biaya operasional total sebesar Rp. 15.822.000. berapa nilai penghasilan yang
harus didapat agar apotek dalam kondisi impas?
a. Rp.16.466.667
b. Rp. 20.328.960
c. Rp. 24.433.846
d. Rp. 27.317.040
e. Rp. 56.507.143
18. Seorang apoteker ingin melakukan analisis farmakoekonomi obat kanker docetaxel dan paclitaxel pada
pasien yang sudah metastasis dimana outcome yang diharapkan merupakan gabungan antara mortalitas
dan morbiditas. Hasil analisis menunjukkan docetaxel dengan quality of life 0,41 dan length of life 0,87
tahun sedangkan paclitaxel dengan quality of life 0,32 dan length of life 0,55 tahun. Berapakah nilai
QALY untuk docetaxel?
a. 0,22 QALY b. 0,35 QALY c. 0,17 QALY d. 0,47 QALY e. 0,13 QALY
QALY docetaxel = Nilai utility x Tahun
QALY docetaxel = 0,41 x 0,87 tahun
QALY docetaxel = 0,35 QALY

19. Kementrian kesehatan melakukan pengkajian program kesehatan dengan metode farmakoekonomi.
Suatu program imunisasi baru akan diuji kemanfaatannya dibandingkan dengan tanpa adanya program
imunisasi dalam skala nasional dengan mempertimbangkan pembiayaan anggaran agar tidak defisit.
Analisis farmakoekonomi apakah yang dapat digunakan dalam kasus ini?
a. Cost Analysis(CA)
b. Cost Minimization Analysis (CMA)
c. Cost Efectiveness Analysis (CEA)
d. Cost Benefit Analysis(CBA)
e. Cost Utility Analysis (CUA)
CBA
19. Apoteker akan memberi konseling pada pasien mengenai penggunaan obat berdasarkan resep yang
diberikan dokter. Pada saat konseling, Apoteker menanyakan kepada pasien tentang Riwayat penyakit
yang dideritanya atau keluarganya. Pasien meminta Apoteker untuk menjaga informasi yang diberikan
mengenai dirinya. Hal tersebut termasuk etik apa?
a. Autonomy b. Confidentially c. Fidelity d. Social responsibility e. Veracity
Autonomy : Menghargai hak pasien dalam membuat keputusan mengenai perawatan dirinya
Veracity (kejujuran) : Menyampaikan kebenaran pada setiap pasien
Fidelity (Loyalty/ketaatan) : Komitmen/menepati janji.
Confodentally (kerahasiaan) : Menjaga privasi informasi pasien

20. Seorang apoteker di suatu rumah sakit sedang membuat perencanaan pengadaan Antalgin tablet untuk
kebutuhan bulan April 2020. Penggunaan Antalgin Tablet selama bulan Maret 2018 adalah 18.000 tablet.
Lead time pengadaan obat tersebut adalah selama 3 hari, dan sisa stok adalah 100 tablet. Antalgin tablet
yang tersedia di PBF adalah 10 tab x 10 strip. Berapakah jumlah Antalgin Tablet yang tepat diadakan
untuk bulan April 2020 (30 hari)?
a. 237 Box b. 180 Box c. 202 Box d. 165 Box e. 197 Box

1 box = 10 TAB X 10 STRIP = 100 Tab 1 bulan = 18000 tablet


1 hari = 600 tablet
1 tahun = 12 bulan
Waktu tunggu = 3 hari x 600 = 1800 tablet
Sisa stok = 100 tablet
Kebutuhan antalgin = (kebutuhan 1 bulan + waktu tunggu) – sisa stok
= (18000)+ (1800) – 100
= 19700 tab/100
= 197 box

21. Seorang Apoteker di apotek membeli ibuprofen dengan HNA Rp. 7.000 / strip. Margin yang ditetapkan
adalah 10%. Berapa Harga jual obat terebut jika PPN ditetapkan sebesar 10%?
a. 7.700 b. 8.700 c. 7.470 d. 8.470 e. 7.840
HJA = HNA x PPN x Margin
= 7.000 x 1.1 x 1.1
= 8.470
22. Seorang Apoteker gudang bertugas untuk melakukan perencaan pengadaan Metformin. Pengunaan obat
Metformin perminggu adalah 2.100 tablet. Safety stocknya adalah 300 tablet dengan lead time
pembelian selama 2 hari. Berapa Re-Order Point (ROP) dari obat metformin tersebut?
a. 300 tablet b. 600 tablet c. 900 tablet d. 1.400 tablet e. 2.100 tablet
ROP = (CA x LT) + SS = (2100/7) x 2 hari) +300 = 900 tablet
23. Seorang Apoteker melakukan stock opname untuk menghitung Turn Over Ratio produk. Hasil stock
opname akhir tahun 2020 adalah Rp. 40.000.000 dengan pembelian awal tahun 2021 Rp. 450.000.000
dan hasil stock opname akhir tahun 2021 sebesar Rp. 50.000.000. Berapa nilai Turn Over Ratio (TOR)
produk tersebut?
a. 9.78 x b. 10 x c. 11.33 x d. 12,57 x e. 15, 67 x

= HPP / Persediaan Rata-rata


= (Pembelian + Persediaan Awal – Persediaan Akhir) / ((Persediaan Awal + Persediaan Akhir) / 2)
= (450.000.000 + 40.000.000 – 50.000.000) / ((40.000.000 + 50.000.000) / 2)
= 440.000.000 / 45.000.000
= 9.78 x
24. Pemakaian rata-rata injeksi Dopamin adalah 1000/tahun di RS LULUS APOTEKER. Waktu tunggu
pemesanan 10 hari. Jika hari kerja dianggap 360 hari dan RS tersebut ingin menggunakan sistem safety
stok. Berapakah ROPnya?
a. 12 b. 24 c. 56 d. 48 e. 60
ROP = 2 x Safety Stok
= 2 x (Penggunaan rata-rata x Lead time) = 2 x (1000 ampul/360 hari x 10 hari)
= 55,55 ~ 56 ampul
25. Diketahui omset suatu apotek Rp 600 juta, stok awal Rp 400 juta, pembelian persediaan Rp 450 juta,
dan stok akhir Rp 350 juta. Berapakah laba kotornya?
a. Rp 100 juta b. Rp 150 juta c. Rp 200 juta d. Rp 250 juta e. Rp 300 juta

Laba kotor = Omset – HPP


= 600jt – (400jt + 450jt – 350jt) = 100jt
26. Perusahaan farmasi membuat sediaan enema. Dalam satu bulan, diperoleh omzet sebesar 250 juta,
Dengn modal awal 50 juta. Diketahui harga obat yaitu 200 juta dan biaya produksi 20 juta. Berapa %
ROI?
a. 30% b. 40% c. 50% d. 60% e. 70%

LB = Penjualan – Harga obat - seluruh biaya lain (biaya produksi) = 250 juta – 200 juta – 20 juta
= 30 juta
ROI = Laba bersih/modal x 100% = 30 juta/50 juta x 100%
= 60%
27. Seorang apoteker di rumah sakit sedang melakukan perencanaan pengadaan metronidazole untuk 1
tahun kedepan berdasarkanepidemiologi. Diketahui dalam 1 tahun (365 hari kerja) rs memiliki kasus
amoebiasis untuk dewasa 450 kasus. Standar pengobatanamoebiasis adalah 1 tablet diberikan setiap 8
jam sekali dengan durasi terapi 5 hari, lead time 3 hari, kebutuhan safety stock 10% daripemakaian
setahun dan sisa stock 20 tablet. 1 box metronidazole berisi 1000 tablet. Berapa box yang harus
diadakan?
a. 85 b. 55 c. 65 d. 75 e. 95

Penggunaan 8 jam ( 3 x 1) selama 5 haripenggunaan


Pemakaian 3 x 5 = 15 tablet x 450 kasus = 6.750 tablet
A = B+ C +D- E
A = Ca (dalam tahun) + SS + (Ca x LT) – Sisa Stock
A = 6750 tablet + (10% x 6750 tablet ) + (3/365 x 6750) – 20
A= 6750 +675 +55,48-20
A= 7460,48
BOX berisi 100 tablet
Maka 7460,48 /100 = 75 box

28. Pada tahun ke 5 dalam 1 bulan, total pendapatan apotek yaitu Rp 125.000.000 harga pokok penjualan
Rp 105.000.000 dan beban usaha apotek yaitu Rp 12.000.000. Berapa laba bersih yang duterima apotek
tsb?
A. Rp 6.000.000 B. Rp 8.000.000 C. Rp 10.000.000 D. Rp 12.000.000 E. Rp 14.000.000
Laba bersih = laba kotor – beban usaha
Laba kotor = penjualan bersih – HPP
= 125 juta – 105 juta
= 20 juta
Laba bersih = laba kotor – beban usaha
= 20 juta – 12 juta = 8 juta
29. Hitunglah stok optimum obat jika pemakaian waktu tertentunya 2500 tablet, buffer stok 10%, sisa stok
obat per 31 desember 100 tablet dengan lead time obat setelah dihitung yaitu 2500 tablet. berapakah stok
optimum dari obat tersebut?
A. 2900 tablet B. 3000 tablet C. 3100 tablet D. 3200 tablet E. 3300 tablet
Stok optimum = Pemakaian obat dalam satu periode tertentu + stok pengaman + waktu tunggu Stok optimum
= 2500 + 250 + 250 = 3000 tablet
30. Harga pokok penjualan apotek adalah Rp. 81.000.000 dan persediaan barang dagangan akhir Rp.
8.000.000. Persediaan barang dagang awal adalah Rp. 10.000.000. Berapakah nilai barang yang tersedia
untuk dijual?
A. 73.000.000 B. 99.000.000 C. 83.000.000 D. 89.000.000 E. 79.000.000 Pembahasan :
HPP = Pembelian bersih + (Persediaan awal - Persediaan akhir)
Rp. 81.000.000 = Pembelian bersih + (Rp. 10.000.000 - Rp. 8.000.000)
Pembelian bersih = Rp. 81.000.000 - Rp. 2.000.000 = Rp. 79.000.000

31. Seorang apoteker sedang melakukan analisis keuangan untuk sebuah industri yang dikelolanya.
Didapatkan data keuangan sebagai berikut :
Omzet : Rp. 250.000.000
Biaya Operasional : Rp. 29.000.000
Bahan Baku : Rp. 100.000.000
Kas perusahaan : Rp. 200.000.000
Biaya produksi : Rp. 45.000.000
Pinjaman bank : Rp. 120.000.000
Dari data di atas, berapakah nilai ROA dari apotek tersebut?
A 0,4 ; B 0,43 ; C 0,41 ; D 0,44 ; E 0,42
ROA= Laba bersih / Aktiva
Laba bersih= Penjualan – HPP – Biaya
Laba bersih = 250.000- (29.000 + 45.000)
Laba Bersih = 176.000.000
Aktiva= kas+ bahan baku + Pinjaman Bank
= 200.000 + 100.000 + 120.000
= 420.000.000
ROA= 176.000 / 420.000
= 0,419 ~ 0,42
32. Didapatkan laporan keuangan sebuah apotek di tahun lalu adalah sebagai berikut : Omzet Rp.
220.600.000, Biaya Operasional Rp. 73.000.000, Modal Rp. 154.000.000, HPP Rp. 95.000.000, Piutang
Rp. 43.400.000. Dari data tersebut, berapakah nilai Payback Period perusahaan tersebut?
a. 2,7 tahun b. 2,8 tahun c. 3 tahun d. 3,1 tahun e. 2,9 tahun
PBP= Nilai Investasi / Laba Bersih
Laba bersih = Penjualan- HPP – Biaya
220.600.000 – 95.000.000 – 73.000.000
52.600.000
PBP= 154.000.000 / 52.600.000
2,9 tahun
33. Apoteker di bidang PPIC (Production Planning and Inventory Control) industry farmasi menentukan
waktu jangka pemesanan yang secara ekonomi memberikan keuntungan (EOQ) bahan baku Primojel.
Diketahui rata-rata pemakaian dalam setahun sebanyak 4.500 kg. Biaya pemesanan sampai barang ada
di pabrik sebesar Rp. 12.000 dan harga bahan baku sebesar Rp. 7.500/kg dengan biaya penyimpanan
sebesar Rp. 1.500. Berapakah frekuensi pemesanan yang seharusnya dilakukan dalam 1 tahun?
A 16 kali B 17 kali. C 18 kali. D 19 kali. E 20 kali

34. Seorang apoteker sedang menganalisa kelayakan bisnis apotek yang akan ia geluti. Jika investasi yang
harus ia keluarkan adalah 520jt dan analisa pendapatannya sebagai berikut :
Tahun 1 = 50jt
Tahun 2 = 180jt
Tahun 3 = 240jt
Tahun 4 = 450 jt
Maka berapa lama durasi yang dibutuhkan untuk balik modal?
3,56 tahun
4,25 tahun
3,11 tahun
3,35 tahun
3,46 tahun

35. Seorang apoteker melakukan pengadaan ceftriaxone 1 gr injeksi untuk kasus infeksi saluran kemih
anak. Diketahui standar pengobatan untuk ISK anak 6 tahun BB 20 KG adalah 75 mg/KgBB/hari selama
3 hari. Kasus tahun sebelumnya sebanyak 150 kasus. Berapa vial ceftriaxone 1gr injeksi yang
diperlukan untuk kebutuhan tahun depan?
a. 500 vual b. 600 vial c. 750 vial d. 900 vial e. 1000 vial
Kebutuhan 1 anak = Dosis x BB
75 mg/Kg x 20 Kg = 1500 mg
Durasi 3 hari, maka 3 x 1500 mg= 4500 mg = 4,5 gr/ anak
Kekuatan sediaan = ceftriaxone 1 gr/vial
Kebutuhan ceftriaxone/ anak = 4,5 gr / 1 gram X 1 vial = 4,5 vial ~ 5 vial
Kebutuhan Ceftriaxone tahun depan = jumlah kasus x guideline
= 150 kasus x 5 vial/kasus
= 750 vial
36. Apotek membeli suatu obat injeksi sebanyak 4 ampul yang masing-masing seharga Rp 1.900.000,00.
Dari hasil penjualan 4 ampul tersebut, apotek mendapatkan Rp 8.740.000,00. Berapakah mark up (%)?
a. 11 b. 12 c. 13 d. 14 e. 15
Harga Jual−Harga Beli
Mark Up = x 100 %
Harga Beli
8.740.000−7.600 .000
Mark Up = x 100 %
7.600 .000
= 15%
37. Seorang apoteker membandingkan penggunaan obat. Obat yang akan dibandingkan yaitu Lovastatin
dan Simvastatin. Harga Lovastatin lebih tinggi dibandingkan dengan Simvastatin. Metode apakah yang
tepat digunakan oleh apoteker tersebut dalam melakukan pengadaan?
A Cost Benefit Analysis
B. Cost Effective Analysis C. Analisa Pareto Cma
D. Cost Minimization Analysis E. Cost Utility Analysis
CMA
38. Seorang apoteker membandingkan penggunaan obat. Obat yang akan dibandingkan yaitu Lovastatin
dengan harga Rp. 5000 dan menurunkan LDL sebesar 24 sedangkan Simvastatin dengan harga Rp. 3000
menurunkan LDL 17. Metode apakah yang tepat digunakan oleh apoteker tersebut dalam melakukan
pengadaan?
A Cost Benefit Analysis
B. Cost Effective Analysis C. Analisa Pareto Cma
D. Cost Minimization Analysis E. Cost Utility Analysis
CEA
39. Apoteker dirumah sakit ingin melakukan penelitian untuk membandingkan 2 jenis obat pasca stroke,
untuk melihat outcome kualitas hidup pasien pasca stoke lebih baik. Pendekatan metode
farmakoekonomi manakah yang digunakan untuk penelitian tersebut?
a.Quality adjusted life year b. Cost minimization analysis
c. Cost effectiveness analysis d. Cost utility analysis
e. Cost benefit analysis
CUA
40. Seorang apoteker di rumah sakit melakukan kajian farmakoekonomi untuk mengetahui obat antibiotik
yang efektif menangani penyakit Hospital Acquired Pneumonia, data yang diketahui adalah obat co -
amoxiclav 1 gr vial dengan harga Rp. 378.000/100 pasien tingkat kematian 4% , obat sefotaksim 1 gr
dengan harga Rp. 220.000/100 pasien tingkat kematian 5%, dan obat levoflokasin 500 mg/100 ml
dengan harga Rp. 182.400/100 pasien tingkat kematian 7%. Apoteker ingin membandingkan co -
amoxiclav 1 gr vial dengan sefatoksim 1 gr vial. Berapakah nilai ICER?
A.Rp. 598.000/kematian
B. Rp. 158.000/kematian
C. Rp. 175.000/kematian
D. Rp. 66.400/kematian
E. Rp. 65.200/kematian

Biaya A−Biaya B
ICER=
Efektifitas A−Efektifitas B
378.000−220.000
ICER=
5−4
158.000/kematian
41. Suatu perusahaan farmasi sedang membuat design harga jual sebuah produk baru. Diketahui biaya tetap
dari produk baru tersebut sebesar Rp. 30.000.000. Biaya variable per unit Rp. 4.000. Harga jual produk
tersebut sebesar Rp. 10.000 dan kapasitas produksi maksimal 10.000 unit. Berapakah nilai BEP yang
didapatkan?
a. 500 unit b. 5 unit c. 5.000 unit d. 15.000 unit e. 50 unit
¿ Cost
BEP=
HJA−Variabel cost
30.000.000
BEP=
10.000−4000
= 5.000 unit
42. Apoteker memesan obat jenis vitamin atau suplemen ke PBF. Diperoleh harga Rp. 350.000/
box (@50 kaplet). Harga tersebut sudah termasuk PPN. Apoteker menetapkan margin sebesar
25%. Berapa HPP (Rp.) dari apotek tersebut?
a. 5.600 b. 6.000 c. 6.500 d. 7.000 e. 8.000:
Penjualan/factor jual
350.000/ 50 kaplet = 7.000/ kaplet HPP x 1,25 = 7.000
HPP= 7.000/ 1,25 HPP= 5.600

43. Seorang apoteker bertanggung jawab mengelola sirup amoxicillin di rumah sakit. Pemesanan
sirup amoxicillin dilakukan tiap 6 bulan dan waktu tunggu pesanan selama 2 bulan. Jika
pemakaian sirup amoxicillin di rumah sakit tersebut 1000 botol per bulan, maka berapa
jumlah minimum obat yang harus disediakan apoteker?
a. 4000 fls b. 7000 fls c. 8000 fls d. 9000 fls e. 10000fls
Smin = 2 x ss
Smin = 2 x (Ca x lt) Smin = 2 x (1000 x 2) Smin = 2 x (2000) Smin = 4000 fls

44. Diketahui cash flow minus Rp. 45.000.000, cash in bulan oktober Rp 75.000.000, pelunasan
kredit akhir bulan Oktober Rp. 35.000.000. Berapa cash out yang dikeluarkan oleh apotek?
a. 85.000.000 b. 140.000.000 c. 175.000.000 d. 200.000.000 e. 155.000.000
Cash Flow = Cash In – Cash Out
-45 = +75 – 35 – cash out
Cash out = +75 – 35 + 45 = 85

45. Seorang apoteker fresh graduate akan mendirikan sebuah apotek dengan modal awal sebesar
Rp. 350.000.000, Ditahun pertama omset diproyeksikan sebesar Rp. 275.800.000 dengan
besaran HPP adalah 72% dari omset. Biaya operasional total sebesar Rp. 15.822.000. berapa
nilai penghasilan yang harus didapat agar apotek dalam kondisi impas?

a. Rp. 16.466.667 b. Rp. 20.328.960 c. Rp. 24.433.846 d. Rp. 27.317.040 e. Rp. 56.507.143
46. Sebuah apotek menjual Obat, alkes, dan suplemen makanan mempunyai keinginan untuk
membuat target penjualan usaha agar tidak rugi (BEP). Biaya tetap pengeluaran per bulan Rp
5.000.000 dan margin 25% dari harga beli. Berapa total rupiah penjualan yang apotek
tersebut harus dapatkan?

a. 5.000.000 b. 10.000.000 c. 15.000.000 d. 20.000.000 e. 25.000.000

BEP = (Biaya Tetap) / (Kontribusi Margin per unit / Harga jual per Unit)
BEP = 5.000.OOO / (25%/100%) = 5.000.000/0.25
= 20.000.000

47. Sebuah apotek membeli 100 buah tablet dengan harga 20.000 per buah (sudah termasuk
PPN). Apoteker menginginkan mark up sebesar 15% dan biaya embalase + pelayanan sebesar
7.500. Apabila pasien ingin membeli 10 tablet, maka berapa yang harus dibayar?
a. 207.500 b. 237.500 c. 253.000 d. 257.500 e. 260.500
HB = 100 @ 20.000 = 2.000.000 Mark up = 15%
HJ = (115/100) x 2.000.000
HJ = 2.300.000per tab
Pasien membeli 10 tab
= 10 x 23.000 = 230.000
Total yg dibayar
= 230.000+7.500
= 237.500

48. Apoteker ingin menjual suatu obat yang harganya 10.000 (sudah termasuk PPN). Apoteker
ingin mengambil keuntungan 20%. Berapa indeks penjualan obat tersebut?

a. 1.00
b. 1.15
c. 1.20
d. 1.25
e. 1.10
Modal = 10.000
Untung = 20% x 10.000 = 2000
Indeks jual = 100% + 20% = 120% = 1,20

49. Apoteker di RS akan merencanakan obat natrium diklofenak 50 mg dengan lead time 3 hari.
Penggunaan perbulan 1000 tablet. Safety stock 2000 tablet. Berapa stok minimum?
a. 2100
b. 3100
c. 4100
d. 5100
e. 6100
Perhitungan :
Safety Stok : 3/30 x 1000 = 100 tab
Stok min = 100 tab + 2000 tab = 2100 tab

50. Seorang apoteker membeli salep hidrokortison kepada PBF dengan HNA Rp. 3.000/biji. PBF
memberikan diskon 5% setiap pembelian 1 box (isi 12 tube). Apoteker membeli 2 box.
Apoteker menggunakan mark up 25%. Berapa harga jual obat tersebut per biji?
a. 3.918

b. 3.818
c. 3.888
d. 4.918
e. 4.181

Harga 1 box = 3.000 x 12= 36.000


Diskon 5% = 36.000 – (5% x 36.000) = 34.200

Anda mungkin juga menyukai