Anda di halaman 1dari 17

HPP = [Stok Awal+ Pembelian - (Persediaan akhir+ Retur pembelian)]

A = 0 – 75 % B = 76 – 95% C = 96 – 100%

PBP = Modal Awal


Laba bersih
Laba bersih = Penjualan – (HPP + Pengeluaran)

RoE = Penghasilan bersih x 100%


Modal

Laba bersih = Laba kotor – pajak

BEP = Biaya tetap : 1- ( biaya variabel : total omset )

TOR = HPP
(Persediaan awal+Persediaan akhir):2

QALY’s =
(Years of live saved x Utility)
1. Seorang apoteker di apotek menghitung harga pokok penjualan selama 1 tahun setelah apoteknya berdiri. Data –data
laporan keuangannya adalah sebagai berikut : HPP = [Stok Awal+ Pembelian - (Persediaan akhir+ Retur
pembelian)]
Penjualan : Rp. 1.300.000.000 HPP = Rp. 85.000.000 + Rp. 650.000.000 – ( Rp. 70.000.000 + Rp. 23.000.000)
Pembelian : Rp. 650.000.000
Persediaan awal : Rp. 85.000.000
Retur pembelian : Rp. 23.000.000
Biaya operasional : Rp. 250.000.000
Persediaan akhir : Rp. 70.000.000
Berapakah harga pokok penjualan apotek tersebut?
a. Rp. 428.000.000
b. Rp. 619.000.000
c. Rp. 642.000.000
d. Rp. 650.000.000
e. Rp. 735.000.000

1. Seorang apoteker sedang melakukan analisis farmakoekonomi untuk obat Fondaparinusx sebagai antikoagulan untuk pasien
sindrom koroner akut untuk dimasukkan ke dalam formularium rumah sakit. Antikoagulan sebelumnya adalah heparin. LOS
pasien jika menggunakan obat Fondaparinusx adalah 3 hari, sedangkan LOS Heparin adalah 5 hari. Total biaya yang
diperlukan jika menggunakan obat Fondaparinusx adalah Rp 1,2 juta dan Heparin adalah Rp 1 juta. Berapa nilai Average Cost
Effective Ratic Fondaparinusx tersebut? ACER  Cost / Outcome  Rp 1,2 juta / 3 hari 
A. Rp. 200.000
B. Rp. 300.000
C. Rp 400.000
D. Rp. 1.000.000
E. Rp. 1.200.000

2. Seorang apoteker diapotek sedang melakukan analisis keuangan yang digunakan untuk pengadaan sediaan antineoplastik .
Laba kotor sebelum pajak dari penjualan sediaan tersebut adalah 300 juta. Pajak yang harus dibayarkan atas penjualan obat
tersebut adalah 3 juta. Modal awal yang disediakan adalah 600 juta. Berapakah nilai Return of Equity (RoE) dari hasil
penjualan sediaan antineoplastik tersebut? RoE  Laba Bersih/ Modal x 100 %  ( 300 jt – 3 jt) / 600 jt x 100 % 
a.40,50%
b.49,50%
c.52,25%
d..58,25%
e.60,00% BEP 

3. Sebuah RS akan memasukkan obat antibiotik profilaksis bedah ke dalam formularium. Salah satu obat tsb adalah ceftriaxon
dengan LOS pasien 3 hari dan total harga mencapai 1.200.000,- Berapakah average cost effective ratio obat tsb?
a. 24.000 ACER  Cost / efektivitas  1.200.000,- / 3 hari  400.000
b. 30.000
c. 400.000
d. 600.000
e. 80.000

4. Apoteker RS akan merencanakan obat Na Dic. 50 mg dgn leadtime 3 bln. Penggunaan perbulan 1000 tab. Safety stock 2000
tab. Brp stok minimum? Stok Minium  ( 3 x 1000 ) + 2000  5.000
a. 2000
b. 3000
c. 4000
d. 5000
e. 6000

5. Pemakaian rata-rata obat X adalah 7000 dus/tahun. Lead time 2 hari, hari kerja 350 hari/tahun, SS 4 dus. Berapa ROP?
a. 6 b. 44 c. 20 d.24 e.36
ROP = (Lt x Au) + SS  (20 x 2) + 4  44
6. Seorang apt melakukan studi kelayakan utk sebuah apt yg akan melayani obat khusus onkologi yg umumnya berupa sediaan
larutan. Pd tahun prtma laba bersih sebesar Rp 50jt, utk modal apotek, apt berencana akan melakukan peminjaman di bank
sebesar 200j t. Brpkah ROI apotek pd tahun pertama? ROI = Keuntungan Bersih / Total Investasi = Rp 50jt / 200jt = 0,25
a. 0,2
b. 0,25
c. 0,3
d. 0,35
e. 0,4

7. Harga obat antibiotik dari distributor adalah Rp 10.500/strip blm termasuk PPN 10%. Indeks margin yg ditetapkan oleh apotek
adalah sebesar 15%. Berapakah harga jual yg ditetapkan oleh apotek?  (10.500 + (10% x 10500)) + ( 15% x11.550)
a. 14.100
b. 12.400
c. 16.600
d. 15.300
e. 13.282

8. Seorang apoteker di apotek memesan obat tablet paracetamol dari sebuah PBF sebanyak 110 box dengan hargaRp. 50.000,-per
box. PBF tersebut memberikan diskon 5% untuk setiap pembelian 10 box. Berapa diskon yang diperoleh apotek ?
a. Rp. 375.000,-  10 x 50.000 = 500.000/10box –> 5% (500.000)  25.000 x 11  Rp. 275.000,-
b. Rp. 325.000,-
c. Rp. 275.000,-
d. Rp. 225.000,-
e. Rp. 175.000

1. Seorang pria dewasa mendapat terapi ceftriaxone dengan LOS 3 hari. Total biaya perawatan Rp. 1,200.000. berapa
average cost effective ratio? ACER  Cost / Efektifitas
a. 240.000
b. 300.000
c. 400.000
d. 600.000
e. 1.200.000

2. Apotek membeli suatu obat injeksi 1.900.000/ vial. jika dijual dengan harga 8,740.000/ 4 vial,. berapa margin yang di
tetapkan
a. 11  Fj = HJA / HPP  8,74 jt / 7,6 jt  1,15 HJA = HPP x Fj
b. 12  Margin = (Fj – 1 / Fj) x100%  ((1,15 – 1) / 1,15 x 100%) = 13,0 %
c. 13
d. 14
e. 15

3. Seorang pria berusia 25 tahun dengan BB 48 kg menderita malaria karena menginfeksi P.falciparum dan dirawat
dibangsal penyakit dalam. Dokter meminta apoteker untuk menyiapkan injeksi artesunat (vial 60mg/Vial yang akan
diberikan sebanyak 6 kali dalam waktu 5 hari dengan dosis 2,4 mg / kg BB tiap kali pemakaian. Berapa jumlah sediaan
injeksi yang harus disiapkan ? Dosis  2,4 mg/kg x 48 kg  115,2 mg x 6 kali  691,2 mg / 60 mg/vial  11,52  12
vial
a. 8
b. 10
c. 12
d. 14
e. 16
4. Pemakaian rata2 betahistin adalah 2100 box pertahun diapotek lead time 2 hari dan hari kerja dianggap 350 hari . apotek
ingin memakai metode safety stock. Berapa Reorder Point ?
a. 6 2100 / 350  6 box/ hari
b. 12 ROP = 2 x SS  2 x (Lt x Au)  2 x (2 x 6)  24  Obat UKAI
c. 20
d. 24
e. 36

5. sebuah perusahaan farmasi membuat sediaan krim dan memperoleh omzet terbesar 250 juta dengan modal awal 50 juta.
Harga obat diketahui sebesar 200 juta dan biaya produksi 20 juta. Berapa persen ROI ?
a. 30 %  ROI = (Laba Bersih / Modal) x 100%
b. 40 %  ROI = [250 jt – (200jt + 20 jt)] / 50 jt x 100%
c. 50 %
d. 60 %
e. 70 %

6. Pada tahun kelima dalam satu bulan, total pendapatan apotek yaitu 125.000.000, harga pokok penjualan Rp 105.000.000
dan beban usaha apotek yaitu 12,000,000. Berapa laba berih yang diterima apotek tersebut?
a. 6.000.0000
b. 8.000.000
c. 10.000.000
d. 12.000.000
e. 14.000.000

7. seorang apoteker membeli obat metformin 1 box seharga 120.000 dengan isi 30 tablet. Harga jual obat diapotek adalah
4.600/ tablet . berapa keuntungan yang diperoleh daripenjualan obat metformin ? HPP = 4000/tablet
a. 15%
b. 20%
c. 30%
d. 40%
e. 50%

8. seorang apoteker penanggung jawab apotek membeli satu jenis tablet dari distributor dengan harga 1000/ tablet. Harga
tersebut belum termasuk PPN. Apotek menetapkan margin sebesar 20% (FJ 1,2) berapakah harga jual satu tablet
diapotek tersebut ?
a. 1.100
b. 1.200
c. 1.320
d. 1550
e. 1660

9. Berikut tabel perbandingan biaya kegiatan germas di bawah ini


Kegiatan Sarana dan jumlah peserta Biaya Kegiatan
Senam sehat ibu hamil Ibu hamil 48 orang 5.000.000
Periksan kesehatan Lansia Lansia 115 orang 12.000.000
Analisis farmakoekonomi yang tepat adalah
a. Cost utility analisis
b. Cost benefit analysis
c. Cost efektiv analisis
d. Cos minimalization analysis
e. Analisis Campuran
10. Seorang apoteker akan melakukan riset farmakoekonomi terhadap obat hipertensi terpilih. Hasil riset tersebut kemudian
dimasukan ke dalam daftar formularium. Riset tersebut membandingkan antara obat hipertensi : Lisinopril dan
candesartan berdasarkan biaya outcome klinisnya. Analisis farmmakoekonomi apa yang paling cocok;
a. Cost utility analisis
b. cost benefit analisis
c. Cost Effectiveness Analisis
d. cost minimalization analysis
e. analisis campuran

1. Seorang apoteker di apotek ingin melakukan pengadaan natrium diklofenak 50 mg dari PBF dengan harga Rp. 13.834
dengan PPN sebesar 10% dalam Kemasan 5 strips @10 tablet. Apoteker menetapkan margin yang diinginginkan sebesar
20 %. Berapa harga jual obat per tabletnya?
a. 166,-
b. 172,-
c. 186,-
d. 375,-
e. 365,-

2. Apotek X ingin membeli tablet amoksisilin. Harga pembelia tablet amoksisilin adalah Rp 5000 yang sudah termasuk
PPN 10%. Obat dijual dengan harga Rp 6500. Berapa presentase keuntungan penjualan obat tersebut?
a. 30%  % Keuntungan = (HJA – HPP / HPP) x 100%
b. 40%
c. 50%
d. 60%
e. 70%

3. Seorang apoteker sedang melakukan perencanaan pengadaan tablet kotrimoksazol. Selama periode 6 bulan yang lalu,
penggunaan tablet tersebut sebanyak 81.000 dan terjadi kekosongan obat selama 1 bulan. Apoteker melalukan
perhitungan pengadaan berdasarkan metode konsumsi. Berapa rata-rata penggunaan tablet per bulan?
a. 13.500
b. 16.200
c. 20.250
d. 27.000
e. 81.000

4. Suatu perusaan farmasi membuat sediaan enema. Didaparkan omset sebesar 250 jutadengan modal awal 50 juta,
diketahui pemelian bahan baku obat adalah 200 juta, dan biaya produksi 20 juta. Berapa persen Return On Investmen?
a. 30%
b. 40%
c. 50%
d. 60%
e. 70%

5. Seorang apoteker akan membandingkan efektifias biaya dari penggunaan obat antiulcer A yang menghasilkan biaya
sebesar 800.000 dengan 85% kesembuhan, dengan obat baru X yang membutuhkan biaya sebesar 1.250.000 dan 90%
kesembuhan. Berapakah nilai Incremental Cost Efectivineness Ratio?
a. Rp. 2.050.000/1% kesembuhan
b. Rp 9.000.000/1% kesembuhan
c. Rp 450.000/1% kesembuhan
d. Rp 90.000.000/1% kesembuhan
e. Rp 90.000/1% kesembuhan

1. Harga jual amoxiclav tab 180.000/strip berisi 10 tab. Jika faktor jual apotek 1.3 berapa HPP tersebut?
a. 13.800/ tab HJA = HPP x Fj
b. 13.800/ strip HPP = HJA / Fj
c. 138.000/ tab HPP = (180000/ 1,3 ) strip
d. 13.000/ tab HPP = (180000/ 1,3 )/ 10 tab
e. 12600/ tab

2. Pengadaan sebuah apotek bahwa cefixim dry sirup menyumbangkan lebih dari 50% dari omset apotek tsb. Berdasarkan
pareto, cefixim dry sirup tergolong dalam?
a. Pareto A 0- 80  A 80% 20%
b. Pareto B 80 – 95  B 15 % 30%
c. Pareto C 95 – 100  C 5% 50%
d. Pareto A very esensial Vital, Essensial, Non Essensial,
e. Pareto B very esensial

3. Modal berinvestasi utuk apotek sebesar 400 juta. Anda sebagai apj diminta mencapai BEP dalam 3 tahun (36 bulan).
Berapa laba bersih perbulan yg harus diperoleh jika fix cost/bln 12 juta? BEP = Modal / Laba Bersih
a. 11.200.000 400 jt / 36 bln  11,11 + 12 jt  23.200.000
b. 12.000.000
c. 23.200.000
d. 15.200.000 23.200.000 – 12.000.000  11.200.000
e. 20.800.000 400.000.000 / 11.200.000  35.7 bulan

4. Seorang pasien mendapatkan resep levofloxacin paten dgn harga 120.000/ 10 tab. Pasien hanya memiliki uang 80.000
berdasarkan PP 51 /2009 apa yg harus dilakukan apoteker?
a. Memberi hanya 6 tab
b. Mengganti generiknya se izin pasien
c. Meminta pasien mengambil uang terlebih dahulu
d. Mengganti generiknya se izin dokter
e. Mengkonfirmasi resep kedokter

5. Sebuah apotek menjual omeprazol kapsul seharga 400.000/box terdiri dari 40 kapsul. Jika faktor jual apotek tsb 1.1. berapa
HPP dari apotek tersebut?
a. 9000
b. 9090
c. 100.000
d. 8121
e. 11.000

6. Harga salep acyclovir yg dijual oleh suatu apotek adalah Rp. 200.000/box berisi 100 tube. Jika faktor jual yg ditetapkan
apotek tersebut adalah 1,2 untuk setiap salep berapa HPP apotek tersebut?  HJA = HPP x Fj
a. Rp. 160.000
b. Rp. 170.000
c. Rp. 166.670
d. Rp. 156.560
e. Rp. 167.000

7. Seorang pemodal ingin meminta bantuan anda menjadi apj di apotek yang didirikannya. Investasi yang akan dilakukan
sebesar Rp. 700 juta dan berharap semua biaya investasi akan tertutup selama 5 tahun (60 bulan). berapa target laba
bersih yang harus apotek tersebut perbulan? ( BEP = Total Investasi / Laba Bersih )
a. 10 juta 60 bulan = 700 jt / x
b. 12 juta x = 700 jt/ 60 bulan
c. 15 juta x = 11.66 Jt
d. 13 juta
e. 14 juta BEP = (biaya Tetap + Laba) / (HJA – Biaya Variabel)
BEP = (biaya Tetap + Laba) / (Margin)

8. Harga PBF tablet rosuvastatin oleh suatu apotek adalah Rp. 800.000 per strip berisi 10 tablet. Jika faktor jual yang
ditetapkan apotek tersebut adalah 1,15 untuk satu tablet. Berapa harga per tablet yang harus dijual ?
a. Rp. 90.000
b. Rp. 92.000
c. Rp. 94.000
d. Rp. 96.000
e. Rp. 88.000

9. Harga betahistin mesylate paten yang dibeli dari PBF adalah 350.000 per box (berisi 50 tablet). Jika dijual dengan harga
8000 per tablet, berapa faktor penjualan apotek tersebut untuk betahistin mestalte ?
a. 0,14 350rb/50 tab = 7 rb
b. 1,14 HJA = HPP x Fj
c. 1,41 Fj = HJA / HPP
d. 1,014 8rb/ 7rb = 1,14,,,,,,,
e. 1,18

10. Seorang pemodal membangun sebuah industry fitofarmaka dengan investasi 4 milyar rupiah. Jika laba bersih dari tiap
sediaan yag dijuala adalah 20.000, berapa unit yg harus dijual u/ mencapai BEP?
a. 100rbu unit BEP = Total Invstasi / Laba Bersi
b. 200rbu unit BEP = 4.000.000.000 / 20.000
c. 20.000 unit
d. 10.000 unit
e. 20jta unit

1. Seorang apoteker di IFRS melakukan perhitungan untuk pengadaan obat kanker. Laba kotor hasil penjualan sebesar Rp.
70 jt, pajak yang harus dibayarkan sebesar Rp. 8,5 jt. Modal awal tersedia Rp 150jt. Berapa % ROE untuk obat-obat
kanker tsb? ROE = Laba Bersih / Modal
a. 40,33 = (61,5 jt / 150 jt) x 100%
b. 41,00
c. 50,83
d. 58,33
e. 60,33

2. Nilai stok barang suatu apotek pada awal tahun 2016 adalah Rp 153 jt dan nilai pembelian selama tahun 2016 tercatat Rp
98,2 jt. Nilai stok barang pada akhir tahun 2016 setelah dihitung adalah Rp 102 jt dg omset rata-rata selama setahun
mencapai angka Rp 211 jt. Berapa % HPP apotek tsb di tahun 2016?
HPP = [Stok Awal+ Pembelian - (Persediaan akhir+ Retur pembelian)]
Hpp = (153 JT + 98.2 JT – 102 JT)
% HPP = (HPP / Omset) x 100%
% HPP = 149,2 jt / 211 jt x 100%

a. 66,7
b. 70,7
c. 71,7
d. 77,3
e. 80,3

3. IFRS melakukan pengadaan 3 box obat amoxicilin. Untuk 3 box harga Rp 750.000 (belum termasuk PPN) isi 1 box 100
tablet. Margin RS 25 % dengan embalase yg diinginkan RS sebesar Rp 3000. Berapa harga per satuan obat amoksisilin?
a. Rp 3650 1 box = 750.000/ 3 + PPN 10% = 275.000
b. Rp 6450 1 tablet = 275.000/ 100  2.750
c. Rp 7250 25% + 2.750  3437 / tab + embalase 3000  6437  6450
d. Rp 7350
e. Rp 8350

4. Amoksisilin dengan harga 1000/tab. Keuntungan yang diinginkan 20%. Embalase 10rbu/racikan. Diracik 10 tablet.
Berapa yang harus dibayarkan? 1000 x 10 tab = 10.000 + 20%  12.000 + embalase 10.000  22.000
a. 22.000
b. 25.000
c. 27.000
d. 30.000
e. 33.000
5. RS ingin membandingkan penggunaan injeksi fentanyl dengan petidin dari harga beli dan outcome nilai VAS (Visual
Analog Scale). Injeksi fentanyl seharga Rp 350.000 dapat menurunkan VAS menjadi skala 3, sedangkan injeksi petidin
seharga Rp. 400.000 dapat menurunkan nilai VAS menjadi skala 2. Analisa apakah? ICER 
a. Cost comparison analysis
b. CMA
c. CBA  Moneter
d. CEA  ACER & ICER
e. CUA  QALY’s, DALY, QOL

6. Seorang apoteker di suatu rumah sakit memasukkan Enoxaparin ke dalam Formularium RS selain Heparin untuk
pengobatan AMI (Acute Myocardiac Infarc). Hasil analisis farmakoekonomi menunjukkan bahwa penggunaan
Enoxaparin dapat menghambat biaya sebesar Rp. 40.000.000/QALYs bagi rumah sakit dibandingkan Heparin. Apakah
jenis analisis farmakoekonomi yang digunakan oleh apoteker tersebut?
a. CUA (Cost Utilization Analysis)
b. CBA (Cost Benefit Analysis)
c. CMA (Cost Minimization Analysis)
d. CEA (Cost Effectiveness Analysis)
e. CCA (Cost Consequences Analysis)

7. Seorang apoteker sedang melakukan analisis farmakoekonomi dari 5 obat calon untuk penyakit Sindrom Koroner Akut
(SKA) yang nantinya akan dimasukkan ke dalam formularium rumah sakit dengan data sebagai berikut:
OBAT A OBAT B OBAT C OBAT D OBAT E
Harga obat 1 bulan (Rp) 400.000 600.00 500.00 900.000 300.000
% Pasien yang mengalami
70% 82% 80% 88% 70%
perbaikan gejala
% Kematian yang dapat
80% 85% 90% 92% 80%
dicegah
Apakah obat yang tepat dipilih untuk dimasukkan ke dalam formularium, jika yang dikehendaki adalah obat yang
memberikan outcome final yang paling baik?
a. Obat A
b. Obat B
c. Obat C
d. Obat D
e. Obat E

8. Apoteker di RS melakukan penelitian dengan membandingkan 2 obat nyeri pasca stroke melalui kuesioner untuk melihat
Hasil Kualitas Hidup Pasien yang lebih baik. Metode analisis yang dapat digunakan adalah...
a. CMA
b. CEA
c. CUA
d. CBA
e. Campuran

9. Seorang apoteker membeli insulin sebanyak 5 pen dari PBF dengan harga Rp. 170.000/pen. Berdasarkan hasil penjualan,
diperoleh omzet sebesar Rp. 1.020.000. berapa indeks penjualan obat tsb?
a. 1,12 Rp. 1.020.000 / 5 pen  204.000 / 170.000  1,2
b. 1,15 HJA = HPP x Fj
c. 1,5
d. 1,2
e. 1,25

10. Apoteker yang menjadi bagian dari KFT akan melakukan analisis farmakoekonomi terhadap obat paclitaxel pada pasien
kanker payudara di RS. Apoteker tsb mengumpulkan data survival rate meliputi biaya yang digunakan seperti obat,
ruang inap, laboratorium. Biaya tsb merupakan..
a. Biaya intangible = Nirwujud
b. Biaya tidak langsung  Kehilangan Gaji karena sakit
c. Biaya medis langsung
d. Biaya medis tidak langsung  Ambulan, Transport Keluarga, konsumsi keluarga
e. Biaya nirwujud  Nyeri, Lemas, Sakit, Pusing, mual, Muntah

1. Seorang apoteker diapotek sedang melakukan analisis keuangan yang digunakan untuk pengadaan sediaan
antineoplastik . Laba kotor sebelum pajak dari penjualan sediaan tersebut adalah 300 juta. Pajak yang harus dibayarkan
atas penjualan obat tersebut adalah 3 juta. Modal awal yang disediakan adalah 600 juta . Berapakah nilai Return of
Equity (RoE) dari hasil penjualan sediaan antineoplastik tersebut? ROE = Laba Bersih / Modal x 100%
a. 40,50% = 297 jt / 600 jt x 100%
b. 49,50% = 49,50%
c. 52,25%
d. 58,25%
e. 60,00%

2. Seorang apoteker penanggung jawab disuatu PBF menyediakan obat-obat kardiovaskuler dan memiliki data biaya
operasional sebagai berikut:
- Biaya tetap : Rp 30juta/bulan
- Biaya variabel : Rp 90juta/bulan
Target omset penjualan adalah sebesar 150 juta/bulan . Berapakah BEP yang tepat ditetapkan oleh apoteker tersebut?
a. Rp 60 juta/buln BEP Biaya Tetap
(1 – ( biaya Variabel / Omset)
b. Rp 75 juta/bulan 30 jt / ( 1 – (90 jt/ 150 jt)
c. Rp 90 juta/bulan 30 jt / ( 1 – 0.6)  30 jt / 0.4 
d. Rp 120 juta/bulan
e. Rp 150 juta/bulan

3. Seorang apoteker yang bertanggung jawab diapotek membeli tablet dari distributor 1000/tablet sudah termasuk PPN. Dan
apotek menjual dengan harga 1250/tablet. Berapa % keuntungan yang diperoleh?
a) 25% 1250 – 1000  250 / 1000  25%
b) 20%
c) 35%
d) 30%
e) 40%

4. Seorang apoteker melakukan studi kelayakan untk sebuah apotek yang akan melayani obat khsus onkologi yang
umumnya sediaan larutan. Pada tahun pertama laba bersih sebesar 50 juta, untk modal apotek pinjamann di bank sebesar
200 juta. Berapakah ROI apotek pada tahun pertama? ROI  Laba Bersih / Modal  50 jt / 200 jt x 100%
a) 25%
b) 20%
c) 35%
d) 30%
e) 40%

5. Sebuah apotek memesan obat 10 buah ke PBF dengan harga yang sudah ditetapkan 100.000 (sudah termasuk PPN 10%).
Apotek mengambil margin 20%. Berapa harga jual 1 buah obat?
a) 13000
b) 13500
c) 12500
d) 14000
e) 12000

6. Seorang apoteker bertanggung jawab mengelola sirup amoxicillin dirumah sakit. Pemesanan sirup amoxicillin dilakukan
tiap 6 bulan dan waktu tunggu pesanan selama 2 bulan, jika pemakaian sirup amoxicillin dirumah sakit tersebut 1000
botol per bulan, maka berapa jumlah minimum obat yang harus disediakan apoteker?
a) 6000 fls
b) 7000 fls
c) 8000 fls
d) 9000 fls
e) 10000 fls
7. Seorang apoteker disuatu rumah sakit sedang melakukan analisis farmakoekonomi untuk penggunaan obat A dan obat B
sebagai antikanker yang akan dipilih oleh Panitia Farmasi dan Terapi untuk dimasukkan kedalam formularium rumah
sakit dengan data sebagai berikut:

Jumlah Tahun yang bertambah


Obat Biaya Perawatan Utilitas tiap tahun dari Live Saved
(Years of Live Saved)
A 25.000.000 5 0,7
B 35.000.000 7 0,8
Berapakah nilai QALY untuk obat B?
a) 3,0 QALY = Utilitas tiap tahun x Jumlah Tahun harapan hidup
b) 3,5
c) 5,0
d) 5,6
e) 7,0

8. 1% dari omset penghasilan, dengan penghasilan 90 juta perbulan. Berapa pajak penghasilan yang dibayarkan dalam
setahun?
a) 90.000
b) 1.080.000
c) 900.000
d) 180.000
e) 10.800.000

9. Tim TFT melakukan analisis harga dan Efek Samping antara penggunaan obat simvastatin dan atorvastatin, hasilnya
tidak ada perbedaan yang signifikan. Apa metode analisis yang digunakan?
a) Cost complitment Analysis
b) Cost Benefit Analysis
c) Cost Minimization Analysis
d) Cost Effective Analysis
e) Cost Reduction Analysis

10. Seorang Apoteker di suatu IFRS akan mengoptimalkan persediaan sirup kering amoksisilin, pengadaan akan dilakukan
tiap 6 bulan dengan waktu tunggu 2 bulan. Rata-rata konsumsi sirup kering amoksisilin tiap bulan adalah 1000 botol.
Berapakah Safety Stock sediaan tersebut?
a) 1000 botol
b) 2000 botol
c) 500 botol
d) 1500 botol
e) 200 botol

11. Suatu rumah sakit ingin menganalisis penggunaan obat pada pasien menggunakan metode farmakoekonomi. Outcome
yang diharapkan adalah kesembuhan penyakit pasien berdasarkan mortirlitas dan morbiditas serta peningkatan kualitas
hidup pasien metode farmakoekonomi yang sesuai yang dapat digunakan adalah
a) Cost Benefit Analysis
b) Cost Minimization Analysis
c) Cost Effective Analysis
d) Cost Reduction Analysis
e) Cost Utillity Analysis

1. Apotek Nirmala menjadi salah satu apotek yang melayani pasien dengan asuransi kesehatan. Apoteker penanggung jawab
membuat laporan neraca keuangan sebagai berikut:
Nilai total aset sebesar Rp. 30.000.000 , Laba Bersih Rp. 3.000.000,- dan persentase aset yang dibantu ekuitas yaitu 30%. Berapa
nilai Return of Asset (ROA) dari apotek tersebut? ROA = Laba Bersih / Total Aset
A. 0,25
B. 0,63
C.0,45
D. 0,1
E. 0,35
2. Rumah sakit A memiliku stok injeksi Omeprazol sebanyak 1000 vial, dengan pemakaian per hari sebanyak 10 vial.
Pemesanan terakhir dilakukan pada tanggal 1 januari 2019 dengan lead time selama 2 hari. Berapakah ROP injeksi
omeprazol tersebut?
A. 10 vial ROP  2 x SS  2 ( Lt x Au )  2 x (2 x 10)  40 vial
B. 20 vial
C. 30 vial
D. 40 vial
E. 50 vial

3. Apotek Mekar melakukan pengadaan obat acetyl sistein dan alkes ke PBF. Lead time dari pesanan tersebut adalah 3 hari. Harga
acetyl sistein Rp. 150.000 tiap box @100 kapsul, harga belum termasuk PPN. Apotek menetapkan margin sebesar 20%.
Berapakah harga jual Acetyl sistein yang ditetapkan apotek tersebut?
A. Rp. 1500
B. Rp. 1650
C. Rp. 1800
D. Rp. 1950
E. Rp. 1980

4. Sebuah apotek membeli 100 butir tablet dengan harga 20.000 per buah (sudah termasuk PPN). Apoteker menginginkan mark
up 15% dan biaya embalace Rp. 7.500. Apabila pasien ingin membeli 10 tablet, berapa yang harus dibayar?
A. Rp. 207.500
B. Rp. 237.500
C. Rp. 231.500
D. Rp. 257.500
E. Rp. 260.500

6. Apoteker sedang membandingkan Waktu Terapi Dan Biaya yang diperlukan oleh pasien anak penderita ISPA sampai
sembuh. Analisa dilakukan pada anak yang menerima pengobatan dengan amoxicillin tablet dan cefadroxil kapsul. Analisis apa
yang sedang dilakukan oleh apoteker tersebut?
A. CEA -> ACER & ICET
B. CMA
C. CBA
D. CUA
E. Cost effeciency analysis

7. Apoteker disebuah Puskesmas sedang melakukan analisa untuk mengevaluasi realisasi anggaran program kesehatan. Dari
hasil analisa, memerlukan anggaran yang lebih besar, namun juga berperan besar dan meningkatkan kualitas hidup pasien,
dibandingkan dengan program vaksin difteri. Analisa yang sedang dilakukan apoteker adalah?
A. Cost efeciency analysis
B. CEA
C. CBA  Kompleks dan berhubungan dengan Program
D. CMA
E. CUA

8. Suatu rumah sakit tipe B Komite farmasi dan terapi (KFT) ingin membuat formularium RS untuk obat meloksikam. Total
usulan obat adalah 1 obat generik dan 1 obat nama dagang. Agar pengadaan obat efisien, bagaimanakah analisi
Farmakoekonomi yang dipilih?
A. CEA
B. CMA
C. CBA
D. QALY
E. CUA

9. Seorang apoteker di klinik sedang membandingkan efektifitas harga tablet Amoxicillin dan kapsul Cefadroxil untuk pengobatan
ISPA. Harga tablet Amoxicillin adalah Rp. 5000/strip dan cefadroxil Rp. 10.000/strip. Hasil pengamatan menunjukkan
efektivitas pengobatan ISPA dengan tablet amoxicillin dan kapsul cefadroxil adalah 80% dan 95%. Jika terapi yang dimaksud
memerlukan 2 strip Amoxicillin dan 1 strip Cefadroxil, berapakah ACER pengobatan dengan Amoxicilin?
A. 1.052
B. 10.526
C. 12.500
D. 6.250
E. 6260

10. Seorang apoteker di klinik sedang membandingkan efektifitas harga tablet Amoxicillin dan kapsul Cefadroxil untuk
pengobatan ISPA. Harga tablet Amoxicillin adalah Rp. 5000/strip dan cefadroxil Rp. 10.000/strip. Hasil pengamatan
menunjukkan efektivitas pengobatan ISPA dengan tablet amoxicillin dan kapsul cefadroxil adalah 80% dan 95%. Juka terapi
yang dimaksud memerlukan 2 strip Amoxicillin dan 1 strip Cefadroxil, berapakah ACER pengobatan dengan Cefadroxil ?
A. 10.526
B. 1.052
C.105.260
D. 6250
E. 6260

1. Untuk terapi sebuah penyakit dapat digunakan 3 macam obat yg masing2 memiliki kinerja sbb:
- Obat A membutuhkan biaya Rp 6.000.000/100 pasien, tingkat survival 3%
- Obat B membutuhkan biaya Rp 22.000.000/100 pasien, tingkat survival 5%
- Obat C membutuhkan biaya Rp 30.000.000/100 pasien, tingkat survival 1%
Berapa ICER jika terapi dialihkan dari menggunakan obat A ke obat B?
a. Rp 16.000.000
b. Rp 12.000.000
c. Rp 8.000.000
d. Rp 6.000.000
e. Rp 2.000.000

2. Sebuah apotek melakukan SO pada thn 2016 dgn nilai 25jt, kemudian apotek tsb melakukan pengadaan obat nyeri dan
alkes dgn nilai 100jt pd thn 2017. SO pd thn 2017 diketahui sebesar 50jt. Berapa turn over ratio apotek tsb?
a.1 b.2 c.3 d.4 e.5

TOR = HPP = 100 JT = 2,67


(Persediaan awal+Persediaan akhir):2 (25 + 50) / 2

3. Apoteker penanggung jawab apotek menghitung harga pokok penjualan selama 1 tahun. Diperoleh data sebagai berikut :
Penjualan : 1.500.000.000
Pembelian : 700.000.000
Persediaan awal : 90.000.000
Retur pembelian : 10.000.000
Biaya operasional : 300.000.000
Persediaan akhir : 80.000.000
Hitung berapa HPP apotek ?
HPP = [Stok Awal+ Pembelian - (Persediaan akhir+ Retur pembelian)]

a. 500.000.000
b. 600.000.000
c. 700.000.000
d. 800.000.000
e. 900.000.000

4. Sebuah apotek dikelola seorang apoteker penanggung jawab. Berikut diperoleh data :
Potongan pembelian : 20.000.000
Persediaan awal : 120.000.000
Pembelian : 800.000.000
Return pembelian : 10.000.000
Persediaan akhirb : 600.000.000
Biaya operasional : 100.000.000
Berapakah harga pokok penjualan di apotek tersebut ?
HPP = [Stok Awal+ Pembelian - (Persediaan akhir+ Retur pembelian)]
Pembelian Bersih = (Pembelian + Biaya Operasional) – (Returt +Diskon)
HPP = [Stok Awal+ Pembelian Bersih - (Persediaan akhir)

a. 390.000.000
b. 380.000.000
c. 350.000.000
d. 360.000.000
e. 370.000.000

5. Seorang apoteker membeli insulin sebanyak 5 pen dari PBF dengan harga Rp. 170.000/pen. Berdasarkan hasil penjualan,
diperoleh omzet sebesar 1.020.000. berapa indeks penjualan obat tersebut ?
a. 1,12
b. 1,15
c. 1,5
d. 1,2
e. 1,25

6. Seorang apoteker di IFRS sedang melakukan analisis farmakoekonomi untuk mempertimbangkan tablet nilotinib
dimasukkan dalam formularium rumah sakit untuk terapi pada pasien CML (crhronic myelogenous leukimia). Data
perbandingan nilotinib dan imatinib yang saat ini adalah: biaya terapi dengan nilotinib Rp. 20.000.000,- per tahun dengan
overall survival 500 hari. Sementara itu, biaya terapi dengan imatinib Rp. 10.000.000,- per tahun dengan overall survival
450 hari. Berapakah nilai ICER nilotinib dibandingan dengan imatinib?
a. Rp. 20.000,-
b. Rp. 22.220,-
c. Rp. 100.000,-
d. Rp. 200.000,-
e.Rp. 222.200,-

7. Berdasarkan analis keuangan pada akhir tahun 2016, apoteker di suatu apotek membuat laporan keuangan dan didapatkan
laba bersih apotek sebesar Rp. 28.000.000.Modal pemilik adalahRp.90.000.000.Total aktiva Rp.175.000.000 dan Total
penjualan Rp.500.000.000.Berapakah nilai Return on Equity apotek tersebut?
a. 16% (ROI)
b. 18%
C. 31,1 %
d. 35%
e. 51%

8.Seorang apoteker di suatu IFRS membeli injeksi luminal sebanyak 5 ampul dari sebuah PBF dengan harga Rp
75.000/ampul (sudah termasuk PPN ). Harga jual obat sebelum yang ditetapkan IFRS rumah sakit sebelum ditambah jasa
pelayanan resep dan embalase adalah Rp 90.000/ampul. Berapakah margin yang ditetapkan oleh IFRS tersebut?
A.25%
B. 20%
.c. 27.000
d.40.500

9./Seorang apoteker kepala IFRS sedang membandingkan Best Supportive Care (BSC), pengobatan dengan
Oncoplatin dan Oncotaxel untuk pengobatan kanker payudara  yang sudah metastasis dengan melakukan Cost Utility
Analysis. Data yang diperoleh adalah sebagai berikut :

Komponen BSC Oncoplatin Oncotaxel


Biaya (Rp) 8.000.000 10.000.000 7.000.000
Utility 0,6 0,35 0,45
Survival 0,5 0,8 0,6
(tahun)
Berapakah nilai QALY untuk Oncotaxel?
a. -0,15
b. 0,27
c. 0,75
d. 1,05
E 1.33

10.Seorang apoteker di apotek baru saja menerima pesanan tetes mata kloramfenikol dari sebuah PBF dengan harga Rp.
34.500/botol (belum termasuk PPN). Margin yang ditetapkan apotek untuk obat tersebut adalah 12%. Berapakah harga jual
yang tepat untuk obat tersebut?
A. Rp. 41.500   
b. Rp.42.500   
c.  Rp. 43.500
d. Rp.  44.500
e. Rp.  45.500

1. Seorang apoteker di apotek melakukan pengadaan Natrium diklofenac 50 mg dari PBF dengan HAS Rp. 13.834 dengan
PPN sebesar 10%. Kemasan 5 strips @10 tablet. Apoteker menetapkan margin yang diinginkan sebesar 20%. Berapakah
harga jual obat per tabletnya?
a. Rp. 166
b. Rp. 365
c. Rp. 172
d. Rp. 185
e. Rp. 375

2. Suatu apotek akan mengadakan obat metformin dan glimepirid dengan pertimbangan biaya dan outcome yang dapat
diukur dengan laboratorium. Metode analisis yang digunakan dalam pengadaan kedua obat tersebut adalah?
a. Cost Minimization Analysis
b. Cost Effective Analysis
c. Cost Benefit Analysis
d. Cost Utility Analysis
e. Cost of illness

3. Suatu perusahaan farmasi membuat sediaan tablet. Didapatkan omset sebesar 200 juta dengan modal awal 100 juta,
pembelian bahan baku obat yaitu sebesar 100 jutadan biaya produksi 10 juta. Berapa % ROI nya?
a. 0,9
b. 0,8
c. 0,6
d. 0,7
e. 0,4

4. Sebuah apotek menjual obat, alkes dan suplemen makanan mempunyai keinginan untuk membuat target penjualan usaha
agar tidak rugi (BEP). Biaya tetap pengeluaran per bulan Rp. 10.000.000 dan margin 20% dari harga beli. Berapa total
rupiah penjualan yang apotek tersebut harus dapatkan?
a. 25.000.000
b. 50.000.000
c. 60.000.000
d. 70.000.000
e. 75.000.000

5. Seorang perempuan berusia 66 tahun datang ke apotek membawa resep berisi glimepirid bermerk. Saat dihitung
harganya, pasien tidak sanggup membayar. Sehingga apoteker memutuskan mengganti dengan obat generic dan pasien
setuju. Analisis apa yang digunakan oleh apoteker tersebut?
a. CMA
b. CUA
c. CEA
d. CBA
e. QALY

6. Harga tetes mata kloramfenicol Rp. 10.000 sudah termasuk PPN. Apotek ingin laba kotor 20% dari harga jual. Berapa
indeks harga jual?
a. 1,10
b. 1,15
c. 1,20
d. 1,25
e. 1,30

7. Apotek melakukan pembelian 10 box bedak asam salisilat yang masing-masing berisi 5 botol @Rp. 6000. PBF
memberikan diskon 5% setiap pembelian 10 botol. Berapa total diskon?
a. 15.000
b. 20.000
c. 25.000
d. 30.000
e. 45.000

8. Berikut tabel perbandingan obat yaitu :


Obat Tekanan Darah yang Diukur Harga
Irbesartan 25 mmHg 250.000
Captopril 15 mmHg 150.000
Analisis farmakoekonomi yang tepat adalah?
a. Cost effective analysis
b. Cost benefit analysis
c. Cost utility analysis
d. Cost minimalization analysis
e. Cosr reduction analysis

9. Seorang pemodal membangun sebuah industry fitofarmaka dengan investasi 4 milyar rupiah. Jika laba bersih dari tiap
sediaan dijual sebesar 20.000, berapa unit yang harus dijual untuk mencapai BEP?
a. 100.000 unit
b. 200.000 unit
c. 20,000 unit
d. 10,000 unit
e. 20.000.000 unit

10. Harga amoxicillin clavulanat tablet 180.000 tiap strip (berisi 10 tablet). Jika factor jual apotek sebesar 1,3. Berapa HPP
dari obat tersebut?
a. 13.800 tiap tablet
b. 13.800 tiap strip
c. 13.000 tiap tablet
d. 13.600 tiap strip
e. 12.600 tiap tablet

1. Seorang apoteker penanggung jawab apotek membeli tablet multivitamoin dari distributor dengan harga Rp.120.000/box sudah
termasuk PPn. 1 box berisi 30 tablet. Dan apotek menjual dengan harga Rp.4600/tablet. Berapa presentasi keuntungan yang
diperoleh?
A. 10%
B. 15%
C. 20%
D. 25%
E. 30%

2. Apoteker di sebuah rumah sakit swasta menetapkan kebijakan harga jual untuk obat-obat penyakit degeneratif menggunakan
margin. Bila seorang pasien wanita berumur 50 tahun datang ke apotek membawa resep dari dokter sebagai berikut :
R/ Captoril 25 mg XXX
S3dd1
R/ Amlodipine 5 mg XXX
S3dd1
Bila pasien membeli obat setengah resep dengan HNA csaptopril Rp.800,00/tab dan HNA amlodipine Rp.1000,00/tab. Berapa
pasien harus membayar?
A. Rp.35.250
B. Rp.35.625
C. Rp.36.625
D. Rp.37.125
E. Rp.38.250

3. Sebuah apotek menggunakan pengendalian model ABC (Always, Better, COntrol) untuk manajemen persediaannya.
Berdasarkan model tersebut, sebuah obat dengan kumulasi 80% termasuk ke dalam :
A. Kelompok A
B. Kelompok B
C. Kelompok C
D. Kelompok A dan B
E. Kelompok B dan C

4. Apoteker penanggung jawab Apotek menghitung harga pokok penjualan selama 1 tahun. Diperoleh data sebagai berikut:
Penjualan : Rp 1.500.000.000
Pembelian : Rp 700.000.000
Persediaan awal : Rp 90.000.000
Retur pembelian : Rp 10.000.000
Biaya operasional : Rp 300.000.000
Persediaan akhir : Rp 80.000.000
Hitung berapa HPP apotek!
a.Rp 500.000.000
b.Rp 600.000.000
c.Rp 700.000.000
d.Rp 800.000.000
e.Rp 900.000.000

1. Apotek menyediaka obat-obatan kardiovaskular, memiliki data biaya operasional sbb. : biaya tetap : 30jt ; biaya variable :
90jt/bulan. Berapa omset yang ditargetkan agarapotek mencapai BEP?
a. 30jt
b. 90jt
c. 100jt
d. 120jt
e. 150jt
2. Stok obat X di RS ada 31 maret = nihil, direncanakan untuk bulan April-Jun. dengan data konsumsi triwulan 300kota@100
kaplet, lead time 5 hari kerja dengan asumsi 25 hari kerja/bulan. Berapa jumlah konsumsi obat per hari (untuk rencana
pengadaan)?
a. 40 kotak
b. 30 kotak
c. 15 kotak
d. 8 kotak
e. 4 kotak
3. Apoteker penanggung jawab PBF menghitung hargo pokok penjualan tahunan. Total penjualan mencapai Rp.
100.000.000mdengan factor jual 1,1. Berapakah harga pokok penjualannya?
a. 0,09 x 100.000.000
b. 0,91 x 100.000.000
c. 0,86 x 100.000.000
d. 0,83 x 100.000.000
e. 0,80 x 100.000.000
4. Apotek membeli salep hidrokortison 2,5% ke pbf dengan harga 15.000 belum termasuk ppn. Margin ditentukan 10%.
Berapakah HJA?
a. 16.500
b. 17.321
c. 18.150
d. 18.840
e. 19.320
5. Seorang apoteker di instalasi farmasi rumah sakit sedang memesan injeksi ranitidine sebanyak 4 dus. Setiap dus berisi 25
vial. Harga obat Rp. 1,5jt per dus. IFRS mengambil keuntungan 10%. Berapa harga tiap vialnya?
a. 63.000
b. 64.000
c. 65.000
d. 66.000
e. 68.000

6. Dampak fungsional suatu penyakit dan konsekuensi terapinya pada pasien seperti yang dirasakan oleh pasien merupakan
parameter penting yang dapat digunakan dalam menentukan luaran analisis farmakoekonomi, yang salah satunya instrument
pengukurannya adalah The St. George Respiratory Questionaire (SGRQ). Parameter apakah yang dimaksud?
a. QALY
b. QoL
c. DALY
d. HUI
e. HRQoL
7. Obat A dan B diketahui memiliki efektivitas yang sama, namun obat A memiliki harga yang lebih tinggi. Oleh karena itu
apoteker menetapkan obat B untuk masuk ke dalam formularium. Jenis kajian farmakoekonomi apa yang digunakan?
a. Cost utility analysis
b. Cost benefit analysis
c. Cost effectiveness analysis
d. Cost of illness
e. Cost minimization analysis
8. Seorang apoteker di rumah sakit ingin memasukkan intervensi B ke dalam formularium rumah sakit, dengan menggantikan
intervensi A. inteervensi B merupakan Intervensi baru yang memiliki efektivitas yang lebih baik. Intervensi a dapat
mencegah 7 kematian dengan harga 14jt sedangkan intervensi B dapat mencegah 15 kematian dengan harga 15jt. Berapa
nilai ACER dari intervensi A?
a. 5jt/kematian dapat dicegah
b. 2jt/kematian dapat dicegah
c. 2,5jt/kematian dapat dicegah
d. 1jt/kematian dapat dicegah
e. 500rb/kematian dapat dicegah
9. Apoteker akan melakukan kejian farmakoekonomiterhadap masuknya vaksin baru ke Indonesia. Luaran yang digunakan
adalah QALY. Jenis economic evaluation apa yang digunakan?
a. CBA
b. CA
c. CEA
d. CUA
e. CMA
10. Seorang peneliti melakukan penelitian CUA pada pasien pneumonia. Saat mengukur kualias hidup didapatkan rata-rata
utilitas 0,5 dan jumlah tahun harapan hidup adalah 4 tahun. Berapa nilai QALY yang didapat?
a. 8,00
b. 0,13
c. 3,50
d. 2,00
e. 4,50

Anda mungkin juga menyukai