Oleh:
(STIFARM)
PADANG
2019
1
KATA PENGANTAR
Terima kasih juga kami ucapkan kepada dosen dan teman-teman yang
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para saya
untuk lebih bias memahami tentang system saraf. Namun terlepas dari itu, saya
memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga saya
2
DAFTAR PUSTAKA
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ 1
3
BAB I
PENDAHULUAN
system syaraf terdiri dari sel syaraf. Jumlah sel syaraf kita dapat mencapai 100
milyar neuron, yang masing-masing neuron terhubung satu dengan yang lain,
namun masih terdapat jarak antar sel yang di sebut synaptic gap (Judha, 2016).
Sistem saraf manusia adalah suatu jalinan jaringan saraf yang kompleks,
sangat khusus dan saling berhubungan satu dengan yang lain. Sistem saraf adalah
serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan serta terdiri terutama dari
jaringan saraf. Dalam mekanisme sistem saraf, lingkungan internal dan stimulus
mentransmisi suatu respons terhadap stimulasi, diatur oleh sistem saraf dalam tiga
cara utama : Input sensorik. Sistem saraf menerima sensasi atau stimulus melalui
reseptor, yang terletak di tubuh baik eksternal (reseptor somatik) maupun internal
impuls listrik yang menjalar di sepanjang saraf sampai ke otak dan medulla
sehingga respon terhadap informasi bisa terjadi.Output motorik. Input dari¬ otak
dan medulla spinalis memperoleh respon yang sesuai dari otot dan kelenjar tubuh
4
1.2 Tujuan Penulisan
5
BAB II
system syaraf terdiri dari sel syaraf. Jumlah sel syaraf kita dapat mencapai 100
milyar neuron, yang masing-masing neuron terhubung satu dengan yang lain,
namun masih terdapat jarak antar sel yang di sebut synaptic gap (Judha, 2016).
rangsangan yang datang yang dilakukan oleh sistem saraf dan alat indera (Price &
Wilson, 2005)
Sistem ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf
dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem saraf
perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun dalam. Sistem saraf terdiri dari
jutaan sel saraf (neuron). Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan (impuls)
6
Untuk menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki
disebut neuron.
1. Otak
Otak merupakan alat tubuh yang sangat penting karena merupakan pusat
semua alat tubuh. Otak dibagi 2 yaitu: otak besar (cerebrum) dan otak kecil (
7
A. Cerebrum
- Reflex : berbagai kegiatan reflex berpusat diotak dan batang otak sebagian
Cerebrum (otak besar) merupakan bagian yang terluas dan terbesar dari
otak, berbentuk telur, mengisi penuh bagian depan atas rongga tengkorak. Masing
– masing disebut fosa kranialis anterior atas dan fosa kranialis media. Otak
permukaan ini dilapisi oleh lapisan kelabu (zat kelabu) yaitu pada bagian korteks
serebral dan zat putih terdapat pada bagian dalam yang mengandung serabut saraf
(Syaifuddin, 2006).
Pada cerebrum terdiri dari dua hemisperium cerebri yang dihubungkan oleh
8
sebuah celah dalam, yaitu fissa longitudinalis cerebri, tempat menonjolnya falx
cerebri. Lapisan permukaan hemispherium cerebri disebut cortex dan disusun oleh
substantia grisea.Cortex cerebri berlipat – lipat, disebut gyi, yang dipisahkan oleh
B. Batang Otak
- DIENSEFALON
struktur berbentuk oval di atas otak tengah dengan panjang kira –kira 3 cm dan
menyusun empat perlima bagian diensefalon. Terdiri dua masa oval, sebagian
besar substansia grisea, tersusun menjadi nulkei yang mebentuk dinding lateral
dapat ditafsirkan pada tingkat subkortikal atau disalurkan pada daerah sensorik
korteks otak, dengan tujuan mengadakan kegiatan penting mengatur perasaan dan
Thalamus juga bisa diartikan sebagai stasiun penguat utama untuk impuls
sensor yang mencapai kortex serebralis dari corda spinalis, batang otak,
serebelum, dan bagian –bagian otak lain.Thalamus juga berfungsi sebagai pusat
(Basoeki, 1988).
9
Hypothalamus adalah suatu bagian kecil dari diensafalon. Hypothalamus
membentuk lantai dan abgian dari dinding lateral vertikel III dan sebagian
beberapa nucleus tertentu yang memiliki kegiatan fisiologik yang tertentu juga.
seperti pengendalian fungsi – fungsi seperti pengaturan suhu tubuh, lapar, dan
yang berasal dari organ sensori periferal. Bagian – bagian lain hypothalamus
kelenjar pituitari.
2. Terlibat dalam penerimaan dan integrasi impuls syaraf sensori dari visera
(Basoeki, 1988).
10
3. Merupakan perantara utama antara sistem syaraf dan sistem endokrin, dua
- METENSEFALON
terdiri dari dua belahan lateral yang disebut pedunculus cerebri. Rongga sempit
yaitu dua colliculus superior dan dua colliculus inferior.Colliculus terletak pada
jenis informasi sensoris. Bagian ini juga berfungsi sebagai pusat proyeksi, yang
pendengaran dan reflex penglihatan. Juga jalur persarafan antara hemisfer otak
dengan bagian bawah otak. Serat saraf okulomatorius berjalan ke ventral di bagian
11
medial. Serat saraf troklearis berjalan ke arah dorsal menyilang garis tengah ke
Jembatan varol terletak tepat di atas medula, terdiri dari substansia alba
spinalis, terlatak pada di bawah foramen magnum. Panjangnya hanya 1,5cm lebih
dan dipisahkan dari pons di atasnya oleh suatu celah horisontal. Terutama
12
tersususn oelh substansia alba dengan nuklei – nuklei kecil subtansia grisea yang
anterior medulla, dan pada setiap sisi terdapat benjolan yang disebut
pyramis.Pyramis tersusun dari berkas-berkas serabut saraf yang berasal dari sel-
antaranya perlu untuk kehidupan, karenanya disebut pusat vital. Pusat vital ini
pusat disalator, serta respiratory. Beberapa pusat lain yang terletak di dalam
medula adalah pusat muntah, pusat bersin , pusat batuk, dan pusat menelan
(Basoeki, 1988).
oblongata adalah jalur motoric desendens (menurun) melintasi batang otak dari
sisi yang satu menuju sisi yang lain. Hal ini disebut dekusasio motorik.
Perpotongan tersebut juga terjadi pada jalur sensorik yang disebut dekusasio
sensorik (Syarifuddin,2006).
13
Pada anterior medulla oblongata terdapat thalamus yang terdiri dari dua
hipotalamus yang memiliki peran untuk mengatur fungsi organ dalam atau
seperti suhu, tidur, keseimbangan air, rasa lapar dan kenyang, rasa haus, emosi,
medulla oblongata adalah organ yang menghantarkan impuls dari medulla spinalis
- Pusat pernafasan
(Syarifuddin,2010).
C. Serebellum
kecil adalah :
14
1. Reseptor propriosepsi mll traktrus spinoserebral anterior dan
posterior,
pusat koordinasi dan integrasi. Bentuknya oval, bagian yang mengecil pada
sentral disebut vermis dan bagian yang melebar pada lateral disebut hemisfer.
oleh substansi grisea yang terdiri dari 3 lapisan, yaitu granular luar, lapisan
purkinye, lapisan granular dalam. Serabut saraf yang masuk dan yang keluar dari
2. Cairan Serebrospinal
Merupakan cairan bersih dan tidak berwarna dengan berat jenis 1,007.
Diproduksi didalam ventrikel dan bersikurlasi disekitar otak dan medulla spinalis
(LCS) diproduksi dipleksus koroid pada ventrikel lateral ketiga dan keempat,
secara organik dan non organik LCS sama dengan plasma tetapi mempunyai
15
perbedaan konsentrasi. LCS mengandung protein, glukosa dan klorida, serta
immunoglobulin. Secara norma LCS hanya mengandung sel darah putih yang
sedikit dan tidak mengandung sel darah merah. Cairan LCS didalam tubuh diserap
oleh viliarakhnoid.
3. Medulla spinalis
melangkah.
terletak berpasangan kiri dan kanan. Organ ini mengurus persarafan tubuh,
anggota badan serta bagian kepala. Dimulai dari bagian bawah medulla oblongata
16
setinggi korpus vertebra servikalis I, memanjang sampai ke korpus vertebra
Medulla spinalis mengandung zat putih dan zat kelabu yang mengecil pada
bagian atas menuju ke bagian bawah sampai servikal dan torakal. Pada bagian ini
terdapat pelebaran dari vertebra servikal IV sampai vertebra torakal II. Pada
daerah lumbal pelebaran ini semakin kecil di sebut konus medularis. Konus ini
berakhir pada vertebra lumbal I dan II. Akar saraf yang berasal dari lumbal
17
Penyebaran semua saraf medulla spinalis di mulai dari torakal I sampai
lumbal III, mempunyai cabang-cabang dalam saraf yang akan keluar membentuk
pleksus dan ini akan membentuk saraf tepi ( perifer ) terdiri dari :
cabang ini bekerja sama dengan nervus vagus dan nervus asesorius
3. Pleksus lumbalis,di buat oleh serabut saraf dalam torakal 12, saraf
4. Di bentuk oleh saraf dari lumbal dan sacral, saraf skiatik yang merupakan
Sumsum tulang belakang ada dua macam zat yaitu zat putih sebelah luar
dan zatkelabu sebelah dalam. Zat kelabu di bentuk oleh saraf(ganglio) berkatup
terdapat tiang depan (tanduk depan) dan tiang belakang (tanduk belakang).
4. Saraf Spinal
18
Dari medulla spinalis keluar pasangan saraf kiri dan kanan vertebra:
masuk ke medula spinalis melalui akar belakang dan serat motorik keluar dari
medulla spinalis melalui akar depan kemudian bersatu membentuk saraf spinal.
Yaitu, ada delapan cervicalis, dua belas thoracalis, lima lumbalis, lima sacralis,
dan satu pasang coccygis dari syraf spinalis. Syaraf cervicalis pertama mucul pada
sisanya dan semua syaraf thoracalis keluar dari cavum spinalis sejajar melalui
masih memisah menjadi dua. Cabang utama, yaitu rami anterior dan rami
19
posterior. Kemudian rami posterior dibagi menjadi syaraf yang lebih kecil yang
melanjut menuju otot dan kuliat permukaan posterior kepala, leher, dan tubuh.
Rami anterior dibagi menjadi bagian lebih rumit lagi, yang membentuk plexus
atau jaringan kerja komplex. Misalnya serabut – serabut dari cervicalis keempat
dan syaraf thoracalis pertama mengadakan intermix membentuk pola yang disebut
plexus brachialis. Yang muncul dari plexus ini adalah syaraf – syaraf lebih kecil
Semua syaraf spinal adalah syaraf yang secara mikroskopis terdiri dari
banyak serabut sensoris (dendrit) dan banyak serabut motoris (axon). Beberapa
serabut motoris menggiatkan otot polos atau kelenjar, yang lain menggiatkan otot
kerangka. Yang terakhir sebagai serabut volunter atau somatik, sedangkan serabut
yang menuju otot polos atau kelenjar disebut serabut involunter, atau viseral.
Serabut motoris volunter pada syaraf spinal adalah axon neuron yang dendrit dan
otonom merupakan axon juga tetapi badan selnya terletak pada ganglia otonom
(Basoeki, 1988).
5. System Limbik
Istilah limbik berarti “batas” atau “tepi”. Jadi system limbic menyatakan
suatu struktur cincin kortikal dan subkortikal pembatas yang menglilingi korpus
korpus kalosum. Struktur kortikal utama adalah girus singuli dan girus
20
hipokampus dan hipokampus. Bagian subkortikal mencakup amigdala, traktus dan
yang erat. System limbik terutama berperan dalam proses penghidu. Tetapi pada
manusia fungsi utama berkaitan dengan pengalaman dan ekspresi alam perasaan
dan emosi yang berhubungan dengan perilaku dan seksual ( Price & Wilson,
2007).
1. saraf somatik
somatic; dimulai dari ujung saraf dorsal dan ventral dari sumsum tulang belakang
(bagian luar di sumsum tulang belakang). Saraf tersebut mengarah keluar rongga
sensoris yang hendak dicapainya. Cabang- cabang saraf tulang belakang ini
21
Soma sel dari axon-axon saraf tulang belakang yang membawa
informasi sensoris ke otak dan sumsum tulang belakang terletak di luar system
saraf pusat (kecuali system visual karena retina mata adalah bagian dari otak).
Axon-axon yang datang membawa informasi sensoris ke susunan saraf pusat ini
adalah saraf saraf afferent. Soma-soma sel dari axon yang mebawa informasi
neuron unipolar. Batang axon yang bercabang di dekat soma sel mengirimi
22
2. Saraf-Saraf Kepala (Cranial Nerves)
permukaan ventral otak. Sebagian besar saraf ini mengontrol fungsi sensoris dan
Sistem saraf tak sadar disebut juga saraf otonom adalah system saraf yang
bekerja tanpa diperintah oleh system saraf pusat dan terletak khusus pada sumsum
tulang belakang. Sistem saraf otonom terdiri dari neuron-neuron motorik yang
kelenjar keringat, otot polos system pencernaan, otot polos pembuluh darah.
23
Berdasarkan sifat kerjanya, system saraf otonom dibedakan menjadi dua yaitu
serabut pra-ganglion pendek dan serabut post ganglion yang panjang. Serabut pra-
ganglion yaitu serabut saraf yang menuju ganglion dan serabut saraf yang keluar
ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Sebelum sampai pada organ serabut
sarafakan mempunyai sinaps pada sebuah ganglion seperti pada bagan berikut.
Saraf parasimpatik memiliki serabut pra-ganglion yang panjang dan serabut post-
ganglion pendek. Saraf simpatik dan parasimpatik bekerja pada efektor yang sama
24
2.2.3 Gangguan pada system syaraf
Gangguan pada sistem saraf akan berakibat pada pola gerak maupun memori
seseorang. Gangguan tersebut dapat diakibatkan oleh ketuaan, bakteri, virus atau
Penyakit atau kerusakan yang timbul setelah cedera atau yang menyusul
kecelakaan serebro-vaskuler pada otak, tergantung dari daerah dan neuron yang
terserang.
sedang otot wajah, kepala, leher dan badan kendati badan tidak terkena,
berkontraksi.
3. Ganglion Basalis.
sini, sehingga suatu kerusakan pada daerah ini akan menyebabkan kematian.
25
Jumlah jalur saraf yang berpusat disini sedemikian banyaknya, sehingga suatu
cedera kecil sekalipun yang terjedi di situ dapat menyebabkan kelemahan dan
hilangnya perasaan.
yang dapat berakibat menyeluruh atau sebagian. Apabila cedera itu mengenai
daerah servikal pada lengan, badan dan tungkai maka penderita itu tidak
Pada saat keadaan paralia lemas berlalu, otot mendapat kembali tonusnya,
kendati masih lemah. Anggota gerak yang terserang menjadi spastik dan kaku.
yang lazim terjadi pada kecelakaan lalu lintas, dapat menyebabkan daerah-
perasaan.
26
8. Neuritis
pada saraf tepi, entah itu karena peradangan, keracunan, seperti pada neuritis
alkohol maupun karena tekanan. Simptom yang timbul karena peradangan ada
macam-macam biasanya berupa rasa sakit yang justru menghebat pada malam
dinamakan sesuai dengan plexus atau urat saraf yang terserang, misalnya :
ataupun tekanan.
Timbulnya siatika sering kali diduga disebabkan tekanan yang berasal dari
prolapsus diskus intervertebralis atau karena cedera lain pada bagian bawah
kolumna vertebra.
Nervus popliteus lateralis apabila tungkai dibalut gips, dapat tertekan pada
9. Ensefaliatis
virus.
27
10. Meningitis
saraf tepi.
1. Miningitis
Meningitis: virus, bakteri ataupun jamur yang menyebar masuk kedalam darah
Pemeriksaan fisik,
28
• Pemeriksaan X-ray (rontgen) paru penyakit penyebab.
2. Encephalitis
• Muntah
• Mudah terangsang
Pemeriksaan penunjang ;
3. Myelitis
Gejala:
Pembagian mielitis :
• akut (1 hari),
29
• kronis ( lebih 6 minggu)
• Pungsi lumbal ,
• mielogram serta
• pemeriksaan darah.
4. Bell's palsy
kelumpuhan otot pada salah satu sisi wajah. Terjadi disfungsi syaraf VII (syaraf
fascialis).
sebagian otot wajah, seperti mata tidak bisa menutup, tidak bisa meniup, dan
sejenisnya.
5. Epilepsi
epileptik, mulai serangan singkat hampir tak terdeteksi s/d guncangan kuat u/
periode yg lama, serangan cenderung berulang, tidak ada penyebab dasar secara
langsung.
• Kejang epileptik akibat aktivitas sel saraf kortikal berlebihan & tidak
• Penyebab: tidak diketahui. Bbrp orang akibat cedera otak, stroke, kanker
30
Tindakan / pengobatan:
6. Hidrocephalus
otak cairan bertambah >> menekan jaringan otak khusus pusat saraf
vital.
Penyebab:
Gejala :
& terlihat jelas, Mata melihat kebawah, mudah terstimulasi, lemah &
• Bayi sulit menelan, bunyi napas stridor/ sulit napas Apnea, Sakit
inkoheren.
31
7. Cerebral Palsy
motorik kasar
ibu dan bayinya, dengarkan anak dalam kandungan lagu-lagu classic yang
8. Alzheimer
sinapsis.
• Kurang berolahraga
32
9. Poliomielitis
aliran darah sistem saraf pusat (medula spinalis) melemahnya otot & kadang
kelumpuhan (paralisis).
otak (meningitis aseptik), penderita mengalami kejang otot, sakit punggung dan
leher
menhancurkan sel tanduk anterior yg mengontrol pergerakan batang tubuh dan sel
tungkai.
Pencegahan :
• vaksinasi polio
• Kebersihan lingkungan
• BAB di WC
yaitu:
syarafnya.
33
belakang dan syaraf - syarafnya. Yang akan dibicarakan pada bab ini
adalah :
a. Analgetika - antipiretika
b. Anti emetika
c. Anti epilepsy
d. Psikofarmaka
f. Anestetika
g. Anti Parkinson
A. ANALGETIKA
sebagai suatu obat yang efektif untuk menghilangkan sakit kepala, nyeri otot,
nyeri sendi, dan nyeri lain misalnya nyeri pasca bedah dan pasca bersalin,
dismenore (nyeri haid) dan lain-lain sampai pada nyeri hebat yang sulit
dikendalikan. Hampir semua analgetik ternyata memiliki efek antipiretik dan efek
anti inflamasi. Asam salisilat, paracetamol mampu mengatasi nyeri ringan sampai
sedang, tetapi nyeri yang hebat membutuhkan analgetik sentral yaitu analgetik
tubuh pada keadaan demam sedangkan sifat anti inflamasi berguna untuk
mengobati radang sendi (artritis reumatoid) termasuk pirai /gout yaitu kelebihan
asam urat sehingga pada daerah sendi terjadi pembengkakan dan timbul rasa
34
prostaglandin (penyebab rasa nyeri). Rasa nyeri sendiri dapat dibedakan dalam
tiga kategori:
Nyeri ringan (sakit.gigi, sakit kepala, nyeri otot, nyeri haid dll), dapat diatasi
perifer kuat.
Nyeri hebat (kolik/kejang usus, kolik batu empedu, kolik batu ginjal, kanker
yang hebat sekali. Dalam dosis besar dapat bersifat depresan umum
patah tulang, nyeri infark jantung, kolik batu empedu/batu ginjal. Obat
golongan ini hanya dibenarkan untuk penggunaan insidentil pada nyeri hebat
(trauma hebat, patah tulang, nyeri infark) kolik batu empedu, kolik ginjal.
35
pada kanker stadium lanjut karena dapat meringankan penderitaan. Fentanil
sebagai berikut :
B. ANTI EMETIKA
menghilangkan perasaan mual dan muntah. Karena muntah hanya suatu gejala,
maka yang penting dalam pengobatan adalah mencari penyebabnya. Muntah dapat
(CTZ) yaitu suatu daerah yang letaknya berdekatan dengan pusat muntah.
36
metabolisme (seperti asidosis, uremia, tidak stabilnya hormon estrogen
dokter.
• Anti histamin
37
Bekerja secara selektif di chemo reseptor triger zone (CTZ)
trifluoperazin.
• Domperidon
usus. Obat ini dipakai pada kasus mual dan muntah yang berkaitan
• Antagonis 5 HT3
C. ANTI EPILEPSI
1. Penggolongan
- Golongan hidantoin,
adalah obat utama yang digunakan pada hampir semua jenis epilepsi,
contoh fenitoin.
2. Golongan barbiturat,
38
3. Golongan karbamazepin, senyawa trisiklis ini berkhasiat antidepresif
dan anti konvulsif. Digunakan pada jenis grand mal dan psikomotor
Hipnotika atau obat tidur berasal dari kata hypnos yang berarti tidur, adalah
obat yang diberikan malam hari dalam dosis terapi dapat mempertinggi keinginan
sedativa adalah obat yang menimbulkan depresi ringan pada SSP tanpa
kejang.
dan triazolam
39
Golongan alkohol dan aldehida, seperti kloralhidrat dan turunannya serta
paraldehida
metaqualon
F. ANESTETIKA
galamin, dll)
(klorpromazin HCl).
G. ANTI PARKINSON
pasien dengan gejala ringan dimana tremor adalah gejala yang dominan.
40
3. Obat anti dopamin antikolinergik, seperti amantadine.
dll
41
BAB III
3.1 Kesimpulan
menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh.
Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron). Fungsi sel saraf adalah
mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan. Sistem saraf
dibagi menjadi dua, yaitu sitem saraf pusat dan sistem saraf perifer. Sistem saraf
pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf perifer terdiri
Saraf sebagai sistem koordinasi atau pengatur seluruh aktifitas tubuh manusia
mempunyai tiga fungsi utama, yaitu sebagai alat komunikasi, pengendali atau
Sel saraf yang dihubungkan adalah sel saraf sensorik dan sel saraf motorik.
Saraf yang satu dengan saraf lainnya saling berhubungan. Hubungan antara saraf
syaraf pusat, Parkinson disease (penyebab: drug, racun dari luar, post encephalitis,
42
Neuromyelitis optica, Epilepsi dan Status epilepticus, Headache syndrome
(penyebab: vascular, tensi, post trauma, drug, dll), Syndroma pembuluh darah
43
DAFTAR PUSTAKA
Purwanto, SL dan Istiantoro, Yati. 1992. DOI (Data Obat DiIndonesia). Jakarta:
PT. Grafindian Jaya.
Tjay, Tan Hoan, dan Kirana Rahardja. 1991. Obat-Obat Penting Edisi Keempat.
Jakarta : PT. Alex Media Komputindo.
44