250000
42000
250000
42000
( 1e (6)(1,034)
(
1
)
0,998
= 5,96 g/ml
250000
0,99 x 20000 x 6
= 2,10 g/ml
Konsentrasi obat bebas pada keadaan tunak = 2,10 g/ml (1-0,97) =
0,063 g/ml
3. Waktu paruh eliminasi normal sefamandol 1,49 jam dan volume
distribusi (Vd) 39,2% berat tubuh. Waktu paruh eliminasi untuk seorang
penderita
Czerwinski
adalah
dengan
klirens
kreatini
15
ml/menit
dilaporkan
oleh
23,75%
berat badan.
Berapakah
dosis
sefamandol
yang
Jawab :
1,44 DFt 1/2
Cav =
KV dt
Untuk penderita normal
Vd = 0,392 x 1 x 1000 = 392 ml/mg
1,44 x D x 1 x 1,49
Cav =
= 2 g/ml
392 x 6
D=
392 x 6 x 2
1,44 x 1,49
= 2192 g/kg
= 2,2 mg/kg
Untuk penderita uremia
Vd = 23,75 x 1 x 1000 = 237,5 ml/kg
1,44 x D x 1 x 6,03
Cav =
= 2 g/ml
237,5 x 6
D=
2 x 237,5 x 6
1,44 x 6,03
= 328,2 g/kg
= 0,3 mg/kg
4. Dosis penjagaan dari digoksin untuk seorang penderita dengan BB 60
kg dan fungsi ginjal normal dilaporkan 0,5 mg/hari. Waktu paruh
digoksin sama dengan 0,95 hari dan volume distribusinya 306 I.
Bioavaibilitas tablet digoksin = 0,56
a. Hitung konsentrasi tukak digoksin
b. Tentukan apakah penderita menerima dosis yang cukup (konsentrasi
efektif digoksin dalam serum 1-2 g/ml).
c. Berapakah konsentrasi tunak jika penderita diberi dosis eliksir
sebagai pengganti tablet (anggap eliksir 100% bioavaibel).
Jawab :
a. Vd = 306000 ml
Dosis = 0,5 x 106 mg
1,44 x 0,5 x 10000000 x 0,56 x 0,95
Cav =
306000 x 1
= 1,25 mg/kg
b. Penderita mendapatkan dosis yang cukup atau sesuai
c. F =1 dengan menggunakan persamaan Cav = 2,2 mg/ml. Meskipun
masih efektif tetapi Cav
toksik
g/ml dan
konsentrasi
toksik
minimum
serum
16
g/ml.
Seorang
dokter
penderita
ini?
Beri
alasan
saudara
dan
anjuran
dosis
pengganti.
Jawab :
a.
6. Gentamisin (Garamisin, Schering) merupakan suatu obat yang sangat
larut dalam air. Dosis obat ini pada penderita obese seharusnya
didasarkan atas suatu perkiraan massa tubuh tanpa lemak atau berat
badan ideal. Mengapa ?
Jawab :
Karena penderita obese memiliki akumulasi jaringan lemak yang lebih
besar daripada keperluan untuk fungsi normal dalam tubuh. Jaringan
lemak mempunyai proposi air yang lebih kecil sehingga mempengaruhi
volume distribusi obat. Hal tersebut disebabkan adanya perubahan
distribusi farmakokinetik obat, dengan partisi obat antar lemak dan
lingkungan aqueous. Selain itu juga terjadi perubahan fisiologik yan
mempengaruhi biotransformasi dan perubahan kardiovaskular yang
mempengaruhi aliran darah dan eksresi ginjal.
7. Mengapakah perhitungan dosis muatan DL untuk suatu obat didasarkan
atas
volume
distribusi
sedangkan
perhitungan
dosis
penjagaan
toksik obat. Untuk banyak obat, studi klinik telah menunjukan bahwa
ada suatu rentang efektif terapetik dari konsentrasi obat dalam serum.
Oleh karena itu, pengetahuan tentang konsentrasi obat dalam serum
dapat menjelaskan mengapa seorang penderita tidak memberikan
reaksi terhadap terapi obat, atau mengapa penderita mengalami suatu
efek yang tidak diinginkan. Sebagai tambahan, praktisi mungkin ingin
menjelaskan ketelitian dari aturan dosis. Pada pengukuran konsentrasi
obat dalam serum, suatu konsentrasi tunggal dari obat dalam serum
dapat tidak menghasilkan informasi yang berguna kecuali kalau faktorfaktor lain dipertimbangkan. Sebagai dosis, rute pemberian obat, serta
waktu pengambilan cuplikan (puncak, palung atau keadaan tunak),
hendaknya diketahui.
Jawab :
Dalam banyak hal cuplikan darah tunggal tidak mencukupi oleh karena
itu beberapa cuplikan darah diperlukan untuk menjelaskan kecukupan
aturan dosis. Dalam lol praktek, konsentrasi palung serum lebih mudah
diproleh daripada cuplikan puncak atau selama pemberian dosis ganda.
Sebagai tambahan, mungkin ada keterbatasan dalam hal jumlah
cuplikan darah yang dapat diambil, keseluruhan volume darah yang
diperlukan untuk penetapan kadar, dan waktu untuk melakukan analisi
obat.
Praktisi
yang
melakukan
pengukuran
konsentrasi
serum
Jawab :
Dianggap Cav yang diinginkan 0,015 (0,001+0,002/2) dan t= 24 jam
Cav
Do
Cav Vdt
1,44 . Ft1/2
= 0,0015 . 4 . 68 . 24
1,44 . 0,80 . 30
= 0,283 mg
Dosis perhari (24 jam) adalah 0,283mg
a. Untuk suatu pengaturan dosis 1 tablet 0,30mg sehari
Cav
Dm 1
1-e
-Kt
0,30
1-e
-(0,693/30) (24)
= 0,70mg
Untuk obat-obat kardiotanik yang berhubunfan dengan glikosida
digitalis, dianjurkan untuk diberi dosis mutab dalam beberapa
bagian yang kurang lebih separuh dari keseluruhan sebagai dosis
pertama. Fraksi tambahan dapat diberikan pada jarak 6-8
jamdengan penilaian respon klinis yang hati-hati sebelum pemberian
tiap melakukan penambahan dosis.
d. Tidak ada dasar yang rasional untuk suatu produk obat pelepasan
terkendali karena sifat obat itu sendiri mempunyai waktu paruh 30
jam.
10. Dosis sulfisoxazol (Gratisin, Roche Labs) yang dianjurkan untuk
seorang penderita wanita dewasa (umur 26 tahun, 63 kg) dengan
infeksi saluran urine adalah 1,5 g setiap 4 jam. Obat 85% terikat
protein serum. Waktu paruh eliminasi obat ini 6 jam dan volume
distribusinya 1,3 I/kg. Sulfisoxazol 100% bioavailable.
a. Hitung konsentrasi tunak dalam plasma dari sulfisoxazol pada
penderita ini.
b. Hitung dosis muatan yang sesuai dari sulfisoxazol untuk penderita
ini.
c. Gantrisin (sulfisoxazol) tersedia dalam tablet yang mengandung 0,5
g obat. Berapa banyak tablet yang akan saudara anjurkan untuk
dosis muatan.
d. Jika tidak diberikan dosis muatan, berapakah waktu yang diperlukan
untuk mencapai 95-99% kadar tunak?
Jawab :
a. Dav =
1,44FDo t1/2F
Vdt
=
1,44. 1500 . 6
1,3 . 4 . 6,3
= 39,6 g/ml
b. DL =
Dm
1
1-e
= 1,5
Kt
1
1-e
-(0,693/6) (4)
= 4,05 g
c. Diperlukan suatu DL 4,05 g yang sama dengan 8 tablet yang di
setiap tabletnya mengandung 0,5 g.
d. Waktu untuk mencapai antara 95% dan 99% keadaan tunak tanpa
adanya dosis awal kurang lebih sebesar 5t 1/2. Oleh karena itu 5x6 =
30 jam
11.
Kadar plasma yang diinginkan untuk suatu bahan anti aritmia
adalah 5 g/ml. Obat mempunyai volume distribusi 173 ml/kg dan
waktu-paruh eliminasi 2,0 jam. Kinetika obat mengikuti kinetika
model kompartemen-satu terbuka.
a. Seorang penderita pria dewasa (75 kg, umur 56 tahun) diberi
suatu injeksi IV dari obat ini. Berapakah dosis muatan (DL) dan
laju infusi (R) yang akan saudara anjurkan ?
b. Penderita tidak memberikan reaksi yang sangat baik terhadap
terapi obat. Kadar plasma dari obat diukur dan didapat 2 g/ml.
Bagaimanakah saudara mengatur kembali laju infusi guna
menaikan kadar obat dalam plasma yang diinginkan yaitu 5 g/ml
?
c. Berapa lamakah waktu yang diperlukan untuk mencapai 95%
kadar tunak obat dalam plasma pada penderita ini dengan
menganggap obat diberikan tanpa dosis muatan dan Vd tidak
berubah ?
Jawab
a. Css =
R
KV d
R = Css . KVd
R = (5)
0,693
2
DL = Css Vd = (5) (0,173) (75) = 64,875 mg
b.
Rlama
R baru 22,479 R baru
=
=
C ss
C ss . baru 2
5
Rbaru = 56,2 mg/jam
12.
Suatu antibiotik diberikan kepada seorang penderita pria
dwasa(75 kg, umur 58 tahun) dengan infusi intravena. Waktu-paruh
eliminasi obat ini 8 jam dan volume distribusinya 1,5 l per kg. Obat
tersedia dalam ampul 30 ml dengan konsentrasi 15 mg/ml.
Konsentrasi tunak dalam serum yang diinginkan untuk antibiotik ini
adalh 20 g/ml.
a. Berapakah laju infusi (R) yang akan saudara anjurkan untuk
penderita ini ?
b. Berapakah dosis muatan yang akan saudara anjurkan untuk
penderita ini ?
c. Jika pabrik menganjurkan suatu permulaan laju infusi 0,2 ml/jam
kg berat badan, berapakah konsentrasi tunak dalam serum yang
diharapkan pada penderita ini ?
d. Saudara akan memeriksa bahwa penderita ini menerima laju
infusi yang sesuai ; kapankah cuplikan darah setelah infusi IV
dimulai akan saudara ambil untuk memantau konsentrasi
antibiotik dalam serum ? mengapa ?
e. Anggap bahwa konsentrasi antibiotik dalam serum diukur dan
diperoleh lebih tinggi daripada kadar yang diharapkan ; alasan
apa yang didasarkan atas prinsip farmakokinetik yang dapat
menerangkan keadaan ini ?
Jawab
a. R = Css . K. Vd
R = 20
0,693
8
b. DL = Css Vd = (20) (1,5) (75) = 2250 mg
c. R = 0,2 ml/jam.kg
R
KV d
Css =
Css =
0,2
=0,02mg/ L
0,693
.65.75
8
d.
13.
Nomogram sering digunakan dalam perhitungan
farmakokinetika untuk menentukan suatu aturan dosis obat yang