Anda di halaman 1dari 9

SOAL SOAL LATIHAN BAB 15

1. Penisilin G mempunyai volume distribusi 42 1/1,73 m 2 dan tetapan laju


eliminasi 1,034 jam-1. Hitung konsentrasi puncak maksimum yang akan
dihasilkan bila obat diberikan secara intravena pada laju 250 mg setiap
6 jam selama 1 minggu.
Jawab :
Do
1
Cmaks =
( 1e Kt )
Vd
=

250000
42000

250000
42000

( 1e (6)(1,034)
(

1
)
0,998

= 5,96 g/ml

Pada keadaan tunak konsentrasi puncak dari penisilin G sama dengan


5,96 g/ml
2. Diklokrasilin mempunyai waktu paruh eliminasi 42 menit dan volume
distribusi 20. Diklokrasiln 97% terikat protein. Berapakah konsentrasi
tunak diklokrasilin bebas bila obat diberikan secara intravena pada laju
250 mg setiap 6 jam?
Jawab :
D
Cav = KV d
=

250000
0,99 x 20000 x 6

= 2,10 g/ml
Konsentrasi obat bebas pada keadaan tunak = 2,10 g/ml (1-0,97) =
0,063 g/ml
3. Waktu paruh eliminasi normal sefamandol 1,49 jam dan volume
distribusi (Vd) 39,2% berat tubuh. Waktu paruh eliminasi untuk seorang
penderita
Czerwinski
adalah

dengan

klirens

kreatini

15

ml/menit

dilaporkan

oleh

dan Pederson sama dengan 6,03 jam, dan V d kreatinin

23,75%

berat badan.

Berapakah

dosis

sefamandol

yang

seharusnya diberikan kepada penderita tanpa uremia dan penderita


uremia bila obat diberikan intravena setiap 6 jam dan tujuan yang
diinginkan adalah untuk mempertahan rata-rata kadar tunak 2 g/ml ?

Jawab :
1,44 DFt 1/2
Cav =
KV dt
Untuk penderita normal
Vd = 0,392 x 1 x 1000 = 392 ml/mg
1,44 x D x 1 x 1,49
Cav =
= 2 g/ml
392 x 6
D=

392 x 6 x 2
1,44 x 1,49

= 2192 g/kg

= 2,2 mg/kg
Untuk penderita uremia
Vd = 23,75 x 1 x 1000 = 237,5 ml/kg
1,44 x D x 1 x 6,03
Cav =
= 2 g/ml
237,5 x 6
D=

2 x 237,5 x 6
1,44 x 6,03

= 328,2 g/kg

= 0,3 mg/kg
4. Dosis penjagaan dari digoksin untuk seorang penderita dengan BB 60
kg dan fungsi ginjal normal dilaporkan 0,5 mg/hari. Waktu paruh
digoksin sama dengan 0,95 hari dan volume distribusinya 306 I.
Bioavaibilitas tablet digoksin = 0,56
a. Hitung konsentrasi tukak digoksin
b. Tentukan apakah penderita menerima dosis yang cukup (konsentrasi
efektif digoksin dalam serum 1-2 g/ml).
c. Berapakah konsentrasi tunak jika penderita diberi dosis eliksir
sebagai pengganti tablet (anggap eliksir 100% bioavaibel).
Jawab :
a. Vd = 306000 ml
Dosis = 0,5 x 106 mg
1,44 x 0,5 x 10000000 x 0,56 x 0,95
Cav =
306000 x 1
= 1,25 mg/kg
b. Penderita mendapatkan dosis yang cukup atau sesuai
c. F =1 dengan menggunakan persamaan Cav = 2,2 mg/ml. Meskipun
masih efektif tetapi Cav

akan lebih mendekati konsentrasi toksik

dalam serum yaitu 3 mg/ml


5. Suatu antibiotik mempunyai waktu paruh eliminasi 2 jam dan Vd 200
ml/kg. Konsentrasi

toksik

minimum serum adalah 2

g/ml dan

konsentrasi

toksik

minimum

serum

16

g/ml.

Seorang

dokter

menginginkan aturan dosis dari antibiotik ini diberikan 250 mg setiap 8


jam melalui injeksi i.v bolus berulang
a. Beri komentar atas ketepatan dari aturan dosis ini untuk seorang
penederita pria dewasa (23 tahun, 80 kg) yang mempunyai klirens
kreatinin 122 ml/menit
b. Apakah saudara akan mengusulkan suatu pilihan aturan dosis lain
untuk

penderita

ini?

Beri

alasan

saudara

dan

anjuran

dosis

pengganti.
Jawab :
a.
6. Gentamisin (Garamisin, Schering) merupakan suatu obat yang sangat
larut dalam air. Dosis obat ini pada penderita obese seharusnya
didasarkan atas suatu perkiraan massa tubuh tanpa lemak atau berat
badan ideal. Mengapa ?
Jawab :
Karena penderita obese memiliki akumulasi jaringan lemak yang lebih
besar daripada keperluan untuk fungsi normal dalam tubuh. Jaringan
lemak mempunyai proposi air yang lebih kecil sehingga mempengaruhi
volume distribusi obat. Hal tersebut disebabkan adanya perubahan
distribusi farmakokinetik obat, dengan partisi obat antar lemak dan
lingkungan aqueous. Selain itu juga terjadi perubahan fisiologik yan
mempengaruhi biotransformasi dan perubahan kardiovaskular yang
mempengaruhi aliran darah dan eksresi ginjal.
7. Mengapakah perhitungan dosis muatan DL untuk suatu obat didasarkan
atas

volume

distribusi

sedangkan

perhitungan

dosis

penjagaan

didasarkan atas tetapan laju eliminasi ?


Jawab :
Karena dosis muatan merupakan dosis awal untuk tercapai kadar dalam
darah yang cukup dan menghasilkan efek terapeutik
8. Konsentrasi obat dalam serum dapat menjelaskan mengapa seorang
penderita tidak memberikan reaksi terhadap terapi obat, atau mengapa
penderita mengalami suatu efek yang tidak diinginkan. Sebagian besar
anggapan yang dibuat oleh praktisi menyatakan bahwa konsentrasi
obat dalam serum berkaitkan dengan efek terapetik dan/atau efek

toksik obat. Untuk banyak obat, studi klinik telah menunjukan bahwa
ada suatu rentang efektif terapetik dari konsentrasi obat dalam serum.
Oleh karena itu, pengetahuan tentang konsentrasi obat dalam serum
dapat menjelaskan mengapa seorang penderita tidak memberikan
reaksi terhadap terapi obat, atau mengapa penderita mengalami suatu
efek yang tidak diinginkan. Sebagai tambahan, praktisi mungkin ingin
menjelaskan ketelitian dari aturan dosis. Pada pengukuran konsentrasi
obat dalam serum, suatu konsentrasi tunggal dari obat dalam serum
dapat tidak menghasilkan informasi yang berguna kecuali kalau faktorfaktor lain dipertimbangkan. Sebagai dosis, rute pemberian obat, serta
waktu pengambilan cuplikan (puncak, palung atau keadaan tunak),
hendaknya diketahui.
Jawab :
Dalam banyak hal cuplikan darah tunggal tidak mencukupi oleh karena
itu beberapa cuplikan darah diperlukan untuk menjelaskan kecukupan
aturan dosis. Dalam lol praktek, konsentrasi palung serum lebih mudah
diproleh daripada cuplikan puncak atau selama pemberian dosis ganda.
Sebagai tambahan, mungkin ada keterbatasan dalam hal jumlah
cuplikan darah yang dapat diambil, keseluruhan volume darah yang
diperlukan untuk penetapan kadar, dan waktu untuk melakukan analisi
obat.

Praktisi

yang

melakukan

pengukuran

konsentrasi

serum

hendaknya juga mempertimbangkan biaya penetapan kadar, risiko, dan


ketidaksenangan penderita, dan kegunaan informasi yang diperoleh.
9. Hitung aturan dosis obat kardiotonik untuk seorang pria dewasa ( 68kg,
umur 63 tahun) dengan fungsi ginjal normal. Waktu paruh eliminasi obat
ini 30 jam dan volume distribusinya 4 I/kg. Bila diberikan secara oral
obat 80% bioavailable dan konsentrasi terapetik serum yang dianjurkan
untuk obat ini adalah 0,001 0,002 g/ml
a. Obat kardiotonik ini secara komersial tersedia sebagai tablet
kompresi, warna putih 0,075 mg, 0,15 mg dan 0,30 mg per biji.
Dengan menggunakan tablet yang tersedia ini, berapakah dosis baru
yang akan saudara anjurkan untuk penderita ini ?
b. Adakah keuntungan untuk penderita ini bila diberikan dosis yang
lebih kecil yang lebih seringdibandingkan dengan suatu dosis yang
lebih besar yang frekuensinya kurang sering? Adakah kerugiannya?

c. Apakah saudara akan menganjurkan suatu dosis muatan untuk obat


ini? Mengapa? Berapakah dosis muatan yang akan saudara anjurkan?
d. Apakah rasional untuk membuat suatu produk pelepasan terkendali
dari obar ini?

Jawab :
Dianggap Cav yang diinginkan 0,015 (0,001+0,002/2) dan t= 24 jam
Cav

= 1,44 . FDo . t1/2


Vdt

Do

Cav Vdt
1,44 . Ft1/2

= 0,0015 . 4 . 68 . 24
1,44 . 0,80 . 30
= 0,283 mg
Dosis perhari (24 jam) adalah 0,283mg
a. Untuk suatu pengaturan dosis 1 tablet 0,30mg sehari
Cav

= 1,44 . 0,80 . 0,3 . 30


4 . 68 . 24
= 0,0016 g/ml (yg masih dalam rentang terapetik)

b. Suatu aturan dosis 0,15mg/12 jam akan memberikan fluktuasi yang


lebih kecil antara Cmaks dan Cmin dibandingkan dengan suatu
pengaturan dosis 0,30mg/24jam.
c. Karena waktu paruh eliminasi panjang (30 jam), maka dapat
disarankan suatu proses muatan.
DL =

Dm 1
1-e

-Kt

0,30

1-e

-(0,693/30) (24)

= 0,70mg
Untuk obat-obat kardiotanik yang berhubunfan dengan glikosida
digitalis, dianjurkan untuk diberi dosis mutab dalam beberapa
bagian yang kurang lebih separuh dari keseluruhan sebagai dosis
pertama. Fraksi tambahan dapat diberikan pada jarak 6-8
jamdengan penilaian respon klinis yang hati-hati sebelum pemberian
tiap melakukan penambahan dosis.
d. Tidak ada dasar yang rasional untuk suatu produk obat pelepasan
terkendali karena sifat obat itu sendiri mempunyai waktu paruh 30
jam.
10. Dosis sulfisoxazol (Gratisin, Roche Labs) yang dianjurkan untuk
seorang penderita wanita dewasa (umur 26 tahun, 63 kg) dengan
infeksi saluran urine adalah 1,5 g setiap 4 jam. Obat 85% terikat
protein serum. Waktu paruh eliminasi obat ini 6 jam dan volume
distribusinya 1,3 I/kg. Sulfisoxazol 100% bioavailable.
a. Hitung konsentrasi tunak dalam plasma dari sulfisoxazol pada
penderita ini.
b. Hitung dosis muatan yang sesuai dari sulfisoxazol untuk penderita
ini.
c. Gantrisin (sulfisoxazol) tersedia dalam tablet yang mengandung 0,5
g obat. Berapa banyak tablet yang akan saudara anjurkan untuk
dosis muatan.
d. Jika tidak diberikan dosis muatan, berapakah waktu yang diperlukan
untuk mencapai 95-99% kadar tunak?
Jawab :
a. Dav =

1,44FDo t1/2F
Vdt
=

1,44. 1500 . 6
1,3 . 4 . 6,3

= 39,6 g/ml
b. DL =

Dm

1
1-e

= 1,5

Kt

1
1-e

-(0,693/6) (4)

= 4,05 g
c. Diperlukan suatu DL 4,05 g yang sama dengan 8 tablet yang di
setiap tabletnya mengandung 0,5 g.
d. Waktu untuk mencapai antara 95% dan 99% keadaan tunak tanpa
adanya dosis awal kurang lebih sebesar 5t 1/2. Oleh karena itu 5x6 =
30 jam

11.
Kadar plasma yang diinginkan untuk suatu bahan anti aritmia
adalah 5 g/ml. Obat mempunyai volume distribusi 173 ml/kg dan
waktu-paruh eliminasi 2,0 jam. Kinetika obat mengikuti kinetika
model kompartemen-satu terbuka.
a. Seorang penderita pria dewasa (75 kg, umur 56 tahun) diberi
suatu injeksi IV dari obat ini. Berapakah dosis muatan (DL) dan
laju infusi (R) yang akan saudara anjurkan ?
b. Penderita tidak memberikan reaksi yang sangat baik terhadap
terapi obat. Kadar plasma dari obat diukur dan didapat 2 g/ml.
Bagaimanakah saudara mengatur kembali laju infusi guna
menaikan kadar obat dalam plasma yang diinginkan yaitu 5 g/ml
?
c. Berapa lamakah waktu yang diperlukan untuk mencapai 95%
kadar tunak obat dalam plasma pada penderita ini dengan
menganggap obat diberikan tanpa dosis muatan dan Vd tidak
berubah ?
Jawab
a. Css =

R
KV d

R = Css . KVd
R = (5)

0,693

(0,173) (75) = 22,479 mg/jam

2
DL = Css Vd = (5) (0,173) (75) = 64,875 mg
b.

Rlama
R baru 22,479 R baru
=
=
C ss
C ss . baru 2
5
Rbaru = 56,2 mg/jam

c. 4,32 t1/2 = 4,32 (2) 8,64 jam

12.
Suatu antibiotik diberikan kepada seorang penderita pria
dwasa(75 kg, umur 58 tahun) dengan infusi intravena. Waktu-paruh
eliminasi obat ini 8 jam dan volume distribusinya 1,5 l per kg. Obat
tersedia dalam ampul 30 ml dengan konsentrasi 15 mg/ml.
Konsentrasi tunak dalam serum yang diinginkan untuk antibiotik ini
adalh 20 g/ml.
a. Berapakah laju infusi (R) yang akan saudara anjurkan untuk
penderita ini ?
b. Berapakah dosis muatan yang akan saudara anjurkan untuk
penderita ini ?
c. Jika pabrik menganjurkan suatu permulaan laju infusi 0,2 ml/jam
kg berat badan, berapakah konsentrasi tunak dalam serum yang
diharapkan pada penderita ini ?
d. Saudara akan memeriksa bahwa penderita ini menerima laju
infusi yang sesuai ; kapankah cuplikan darah setelah infusi IV
dimulai akan saudara ambil untuk memantau konsentrasi
antibiotik dalam serum ? mengapa ?
e. Anggap bahwa konsentrasi antibiotik dalam serum diukur dan
diperoleh lebih tinggi daripada kadar yang diharapkan ; alasan
apa yang didasarkan atas prinsip farmakokinetik yang dapat
menerangkan keadaan ini ?
Jawab
a. R = Css . K. Vd
R = 20
0,693

(1,5) (75) = 194,906mg/jam

8
b. DL = Css Vd = (20) (1,5) (75) = 2250 mg
c. R = 0,2 ml/jam.kg
R
KV d

Css =

Css =

0,2
=0,02mg/ L
0,693
.65.75
8

d.

13.
Nomogram sering digunakan dalam perhitungan
farmakokinetika untuk menentukan suatu aturan dosis obat yang

sesuai untuk seorang penderita. Bahas keuntungan dan kerugian


penggunaan nomogram untuk menghitung suatu aturan dosis obat.
Jawab
Keuntungan : dapat memberikan perkiraan cepat aturan dosis untuk
awal terapi obat. Mempunyai aturan dosis untuk penderita dengan
berbagai karakteristik.
Kerugian : ada sejumlah batasan ; didasarkan atas parameter
farmakokinetik rata-rata farmakokinetik tertentu.

Anda mungkin juga menyukai