2
Mengapa pada pemberian
ekstravaskuler, bila kec absorpsi > Kec
eliminasinya, yang menjadi penentu
munculnya efek adalah disposisi obat??
Normal kinetics VS Flip-flop kinetics
Pada pemberian oral yang melibatkan fase absorpsi dan
eliminasi, kedua proses ini dapat menjadi rate limiting step
(faktor penentu kinetika reaksinya.
Secara umum, Ka akan lebih tinggi dibanding k setelah
pemberian oral. Hal ini karena kecepatan absorpsi lebih besar
daripada kecepatan eliminasinya.
Disposisi menjadi rate limiting step untuk proses kinetika reaksi
obat dalam tubuh
Ada suatu anomali, misal ka < k) slope fase terminal
menerangkan ka, dan slope garis residual menggambarkan k
nya
4
Normal kinetics vs. Flip-flop
kinetics
Ketika ka jauh lebih kecil dari k (k> ka), maka eliminasi
obat dari tubuh diatur oleh kecepatan absorpsinya
dibanding tingkat eliminasi
t absorpsi menjadi lebih lama daripada t eliminasi
1/2 1/2
Fenomena ini disebut "kinetika flip-flop“
Ketika di fase post-absorpsi karena absorpsi begitu
lambat, maka jumlah obat yang masih tersisa ditempat
absorpsinya masih banyak.
5
SUMMARY
8
Figure 1. Rectilinear plot of plasma concentration (Cp) versus time for various
magnitudes of absorption (Ka) and elimination
(K ) rate constants. MTC, minimum toxic concentration; MEC, minimum eective
concentration.
Normal Kinetics example
Difference observed in the
absorption phase Normal kinetics
Theophylline conc-time profile
resulting from the administration
of two 130 mg tablets:
Dissolved in 500 mL water and taken
on an empty stomach
10
Flip-Flop kinetics example
Difference observed in the terminal
phase Flip-flop kinetics Penicillin G was
administere IM as an:
Aqueous solution (I.M)
11
Perhitungan Flip-flop
Untukmenghindari, biasanya harga k
(sebenarnya) diturunkan dari data
pemberian secara iv bolus
Contoh Soal
Dua produk obat diujikan. Produk berupa tablet biasa
dan tablet lepas lambat diberikan dalam dosis tunggal
100 mg, ketersediaan hayati obat adalah 100% dengan
VD 10 L. Parameter yang lain adalah sebagai berikut:
13
Jawab
A B
T maks A = 0,79 jam T maks = 0,79 jam
Cp maks = 9,2 mg/L Cp maks = 0,18 mg/L
14
Effect of Ka on tmax, Cmax, and
AUC
Increasing
Changing Ka ( K the absorption rate constant
unchanged)
(Ka) results in:
Shorter tmax
Higher Cmax
Unchanged AUC
15
Effect of K on tmax, Cmax, and
AUC
Increasing
Changing K ( Ka the elimination rate constant
unchanged)
(K) results in:
Shorter tmax
Lower Cmax
Lower AUC
16
Effect F on tmax, Cmax, and AUC
300
F=1
Increasing the bioavailability
250 results in:
Unchanged tmax
200
Concentration
Higher Cmax
150
F = 0.5 Higher AUC
100
50 F = 0.25
0
0 20 40 60 80 100
time
17