Disusun oleh:
KELAS C
A. Topik pembelajaran
Topik pembelajaran pada tutorial ini adalah studi kelayakan apotek
B. Skenario
Seorang apoteker sedang dalam proses mendirikan apotek baru dan saat ini sedang
melakukan studi kelayakan pendirian apoteknya. Apoteker tersebut memiliki total modal
sebesar Rp. 250.000.000 yang merupakan gabungan modal investor dan modalnya
sendiri. Adapun rincian dari modal terdiri dari modal tetap (± 50%), modal operasional (±
40%), modal cadangan (± 10%). Buatlah royeksi studi kelayakan keuangan untuk tahun
pertama yang meliputi : perhitungan biaya rutin, pendapatan dan pengeluaran tahun
pertama, perkiraan lugi laba, perhitungan ROI, PBP, dan BEP. buatlah alur tata cara
pendirian apotek apabila hasil dari studi kelayakan adalah apotek layak didirikan.
Langkah I :Terminologi
Istilah Penjelasan
Studi Kelayakan Penyelidikan untuk menentukan layak atau
tidaknya suatu objek (KBBI, 2016)
Modal Tetap Modal yang besarnya tidak tergantung pada
jumlah produk yang dihasilkan. (Dr.Ir made
astawan, M.S.2020)
Modal Usaha Modal usaha adalah modal yang terdiri atas
modal tetap dan modal kerja. (Dr.Ir made
astawan, M.S., 2020)
Modal Operasional Modal operasional adalah modal yang harus
dikeluarkan untuk membayar biaya operasi
bulanan sebuah bisnis. (Dr. Rina Rachmawati,
S.E.,M.M.,2020)
Modal Sendiri Modal sendiri adalah modal dari pemilik
usaha. (I Gst B Ngr P. putra, ida ayu dinda
priyanka maharani, Dewi soraya., 2021)
Investor Teori portofolio modern mengasumsikan
bahwa investor adalah risk-averse, maksudnya
adalah ketika terdapat dua portofolio yang
menawarkan tingkat return yang sama namun
berbeda tingkat resikonya, maka investor akan
memilih portofolio yang memberikan tingkat
resiko yang rendah. (Taufiq Wijaya, 2022)
Laba Keuntungan yang diperoleh dengan menjual
barang dengan harga yang lebih tinggi dari
pada pembeliannya, membungakan uang, dan
sebagainya. (KBBI,2016)
Rugi kurang dari harga beli atau modalnya, tidak
mendapat laba. (KBBI,2016)
Proyeksi Keuangan Proyeksi keuangan merupakan perkiraan
pendapatan dan pengeluaran masa depan yang
sangat diperlukan dalam bisnis. (Namira Ufida
Rahmi, dkk, 2022)
Biaya Rutin Biaya rutin adalah biaya yang digunakan untuk
membiayai kegiatan operasional selama satu
tahun anggaran. (Bulhayat, sugito, dkk, 2022)
ROI ROI (Return of investment) adalah rasio uang
yang diperoleh atau loss pada investasi, relatif
terhadap sejumlah uang yang diinvestasikan
pada kegiatan operasi. (Kariyoto, 2021)
BEP BEP (break even point) adalah suatu titik
keseimbangan dimana pada titik tersebut
jumlah hasil penjualan sama dengan jumlah
biaya yang dikeluarkan atau perusahaan
tersebut tidak mengalami laba atau rugi. (Dr.Ir
made astawan, M.S., 2020)
PBP Analisis Payback period digunakan untuk
menghitung waktu yang perlu arus kas masuk
sama dengan arus kas keluar. (Wahyudi,
dkk,2017)
Pendapatan Pendapatan adalah hasil kerja (KBBI,2016)
Langkah II : Rumusan Masalah
1. Apa saja peraturan/regulasi terkait apotek ?
2. Apa saja persyaratan pendirian apotek?
3. Bagaimana alur perizinannya ?
4. Apa saja aspek penilaian dan fungsi dilakukannya studi kelayakan?
5. Faktor apa saja yang dapat menyebabkan kegagalan dalam mendirikan sebuah apotek?
6. Apa saja bagian dari biaya tetap dan biaya variabel?
7. Bagaimana cara menghitung studi kelayakan keuangan untuk tahun pertama yang?
meliputi :
Perhitungan biaya rutin/tetap
Pendapatan dan pengeluaran tahun pertama
Perkiraan rugi laba
Perhitungan ROI, PBP dan BEP
8. Bagaimana alur atau tata cara pendirian apotek apabila hasil dari studi kelayakan adalah
apotek layak didirikan ?
9. Apa saja peran investor dalam pendirian apotek?
BAB II
PENJELASAN DAN PEMBAHASAN
A. Brainstorming
1. Regulasi Keterangan
a. Permenkes, No. 73 Tahun 2016 Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek
b. Peraturan Pemerintah, No. 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian
c. Permenkes RI No. 9 Tahun 2017 Tentang Apotek
d. Peraturan pemerintah no 41 tahun 1990 tentang masa bakti apoteker, yang
disempurnakan dengan perarturan menteri kesehatan no.
184/MENKES/PER/II/1995 tentang penyempurnaan pelaksanaan masa bakti
apoteker dan izin kerja apoteker. (Widya Astuti Lolo, 2020)
e. Peraturan menteri kesehatan republik Indonesia no.
889/MENKES/PER/V/2011 tentang registrasi, izin praktik, dan izin kerja
tenaga kefarmasian. (Widya Astuti Lolo, 2020)
f. Keputusan menteri kesehatan nomor 1332/MENKES/SK/X/2002 tentang
ketentuan dan tata cara pemberian izin apotek. (Widya Astuti Lolo, 2020)
g. Keputusan menteri kesehatan republik Indonesia no.
1332/MENKES/PER/SK/X/2002 tentang perubahan atas peraturan menteri
kesehatan republik Indonesia no. 922/MENKES/PER/X/1993 tentang
ketentuan dan tatacara pemberian izin apotek. (Widya Astuti Lolo, 2020)
h. Permenkes RI No. 9 Tahun 2017 Tentang Apotek (Menteri Kesegatan
Republik Indonesia).
i. Peraturan Pemerintah, No. 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian
2. Persyaratan pendirian
Bagian Kesatu : Umum
Pasal 3
a. Apoteker dapat mendirikan Apotek dengan modal sendiri dan/atau modal dari
pemilik modal baik perorangan maupun perusahaan.
b. Dalam hal Apoteker yang mendirikan Apotek bekerjasama dengan pemilik
modal maka pekerjaan kefarmasian harus tetap dilakukan sepenuhnya oleh
Apoteker yang bersangkutan.
Pasal 4
Pendirian Apotek harus memenuhi persyaratan, meliputi:
a. Lokasi;
b. Bangunan;
c. Sarana, prasarana, dan peralatan; dan
d. Ketenagaan.
Bagian Kedua : Lokasi
Pasal 5
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dapat mengatur persebaran Apotek di
wilayahnya dengan memperhatikan akses masyarakat dalam mendapatkan
pelayanan kefarmasian.
1) Tenaga kerja
Aping : Rp 2.500.000
TTK : Rp 1.250.0000
Rp 7.500.000
2) Biaya lain-lain
Rp 1.750.000
THR : Rp 4.000.000
Obat 99.000.000
Rp. 100.000.000
Pada tahun ke 1 diproyeksikan resep yang masuk 20/hari dengan perkiraan harga rata-rata
Rp. 40.000/lembar
Rp 528.600.000
Rp 393.900.000
6. Perhitungan
PBP
ROI
BEP
= Rp 154.130.702/tahun
= Rp 12.844.225/bulan
= Rp 494.008/hari
8. Alur atau tata cara pendirian apotek apabila hasil dari studi kelayakan adalah apotek
layak didirikan :
Studi kelayakan adalah suatu metoda penjajagan gagasan atau idea pendirian
apotek, mengenai kemungkinan layak atau tidak layaknya untuk dilaksanakan dan
menjadi pertanyaan : apakah pendirian sebuah apotek yang didahulukan dengan studi
kelayakan dapat menjamin keberhasilan.
Pengumpulan Data
Pengumpulan data dan informasi yang diperlukan dilakukan selengkap mungkin,
baik bersifat kulitatif maupun kuantitatif. Pengumpulan data dan informasi dapat
diperoleh dari berbagai sumber yang dapat dipercaya, misalnya Biro Pusat Statistik
(BPS), badan koordinasi penanaman modal (BKPM), badan pengelola pasar modal
(BPPM), gabungan pengusaha farmasi Indonesia (GPFI), kelurahan sekitar (data
penduduk dan data apotek sekitar).
Penelolahan data
Setelah data dari informasi terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah
melakukan pengelolahan data secara benar dan akurat dengan metoda-metoda dan
ukuran-ukuran yang lazim digunakan untuk pendirian usaha apotek secara teliti untuk
masing-masing aspek yang ada.
Analisis data
Kemuadian dilakukan analisis data dalam rangka menentukan kriteria kelayakan
dari keseluruhan aspek kelayakan pendirian usaha apotek yang telah memenuhi syarat.
Untuk pendirian usaha apotek yang umum dianalisis adalah kunjungan konsumen per
hari, jumlah resep yang diterima, harga rata-rata lembar resep, dan harga rata-rata per R/
(per item obat).
Keputusan
Jika telah dianalisis dan diukur dengan kriteria tertentu dan diperoleh hasil dari
pengukuran, selanjutnya mengambil keputusan terhadap hasil tersebut. Keputusan yang
diambil harus memenuhi aturan dan kriteria yang telah ditetapkan berdarkan ukuran yang
telah ditentukan, jika tidak memenuhi persyaratan atau tidak layak maka sebaiknya
dibatalkan dengan menyebut alasannya.
Rekomendasi
Langkah terakhir, memberikan rekomendasi kepada pihak-pihak tertentu
terhadap laporan studi kelayakan pendirian usaha apotek yang telah disusun, jika telah
layak. (Titin Siwi Hartayu, 2020)
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bulhayat, sugito, dkk, 2022 “Pengantar Manajemen Pendidikan Islam” Kota Malang, Indonesia.
Dr. Ir. Nurdin Mappa.,M.M., 2022 “ Analisis Proyek Agribisnis “Sumatera Barat, Indonesia.
Dr.Ir made astawan, M.S.2020 “ Membuat Mie Dan Bihun” Depok, Jakarta
I Gst B Ngr P. putra, ida ayu dinda priyanka maharani, Dewi soraya., 2021. “Kewirausahaan” Bandung,
Indonesia.
Kbbi.kemendikbud.go.id “kamus besar bahasa Indonesia” badan pengembangan dan pembinaan bahasa,
Indonesia.
Menteri Kesegatan Republik Indonesia Permenkes RI No. 9 Tahun 2017 Tentang Apotek
Namira Ufida Rahmi, dkk, 2022 “Buku Panduan Entrepreneurial Financial Planning Untuk Pelaku
Usaha Umkm” Sumatra Barat, Indonesia
Peraturan Bupati Banyumas Nomor 15 Tahun 2019 Tentang Perizinan Apotek Dikabupaten Banyumas,
Jawa Tengah.
Titin Siwi Hartayu, 2020 “manajemen dan pelayanan kefarmasian diapotek dengan metode problem
based learning dalam kerangka paradigma pedagogi reflektif” Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Taufiq Wijaya, 2022 “ Portofolio Dan Investasi Di Era Ekonomi Digital“ Klaten, Jawa Tengah.
Winston pontoh dan novi swandari budiarso, 2020 “ Keputusan Investasi Pada Usaha Mikro, Kecil, Dan
Menengah” Manado, Indonesia.
Widya Astuti Lolo, 2020 “ Farmasi Komunitas” Klaten, Jawa Tengah Indonesia
Wahyudi Andri, dkk, 2017 “ Analisis Kelayakan Usaha Apotek Dikecamatan Rantepao Kabupaten
Toraja Utara” Sulawesi Selatan.
Lampiran
NOTULENSI TUTORIAL 1 PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI
Skenario tutorial
Seorang apoteker sedang dalam proses mendirikan suatu apotek baru dan saat ini sedang melakukan studi
kelayakan pendirian apoteknya. Apoteker tersebut memiliki total modal sebesar Rp. 250.000.000 yang
merupakan gabungan modal investor dan modalnya sendiri. Adapun rincian dari modal terdiri dari modal
tetap (±50%), modal operasional (±40%), modal cadangan (±10%). Buatlah proyeksi studi kelayakan
keuangan untuk tahun pertama yang meliputi: perhitungan biaya rutin, pendapatan dan pengeluaran tahun
pertama, perkiraan rugi laba, perhitungan ROI, PBP dan BEP. Buatlah alur tata cara pendirian apotek
apabila hasil dari studi kelayakan adalah apotek layak didirikan.
Langkah 1 Terminologi
139 Biaya Rutin = biaya yang dikeluarkan oleh apotek secara rutin tiap bulannya yang meliputi
biaya tetap dan biaya variabel
147 Biaya Tetap = merupakan modal usaha yang tertanam atau tetap seperti bangunan / barang
yang tidak bisa habis lagi
141 Rugi = adalah biaya yang dikeluarkan/ pengeluaran yang lebih besar dari pendapatan
138 ROI = return of invesment suatu proses u/ mengetahui investasi yang ditanamkan akan
mengembalikan keuntungan sesuai yang diharapkan
145 Pengeluaran = adalah pembayaran yang dilakukan saat ini u/ memenuhi kewajiban yang
akan datang demi mendapat beberapa keuntungan
148 Studi Kelayakan = adalah suatu penelitian atau analisis yang dilakukan sebelum mendirikan
usaha yang menganalisis layak/ tidaknya usaha didirikan di tinjau dari berbagai aspek.
144 Modal Sendiri = merupakan dana yang bersumber dari pemilik perusahaan yang meliputi
simpanan wajib, simpanan pokok, dana cadangan dan hibah
146 Pendapatan = hasil yang didapatkan oleh suatu perusahaan dari hasil penjualan produk / jasa
pada pelanggan
148 BEP = break event point suatu titik keadaan perusahaan perusahaan tidak untung dan tidak
rugi
140 Proyeksi Keuangan = adalah rancangan anggaran terkait pendapatan dan pengeluaran pada
suatu usaha/ bisnis dimasa yang akan datang
142 Laba = merupakan suatu pendapatan bersih yang diperoleh dari suatu usaha atau penjualan
143 Investor = penanaman modal atau uang yang dimaksudkan seseorang yang menanam uangya
untuk sebuah usaha dengan tujuan mendapatkan keuntungan
147 Studi kelayakan : studi kelayakan atau fasibiliti studi merupakan suatu kajian yang
menyeluruh mengenai suatu apotek yang akan didirikan studi kelayakan ini dari segi bisnis yang
memberikan financial benefit. Studi kelayakan ini dapat dilihat apakah layak apotek didirikan.
(widi astuti lolo, 2020)
148 biaya variabel : atau variabel cost adalah biaya yang jumlahnya berubah sebanding dengan
perubahan volume perubahan kegiatan (mulyadi, 2009)
Modal operasional adalah modal yang harus dikeluarkan untuk membayar biaya operasi bulanan
sebuah bisnis. (Dr. Fina Rahmawati S.E M.M)
141 modal cadangan yaitu dana yang disisihkan untuk menampung kebutuhan yang memerlukan
dana relative besar yang tidak dapat dipenuhi dalam suatu anggaran (kebijakan dana akuntan,
BAB 9)
140 proyeksi keuangan financial projection atau proyeksi keuangan merupakan bentuk dari
perencanaan keuangan yang bertujuan untuk menghindari perusahaan dari kerugian keuangan
karena proyeksi keuangan memudahkan perusahaan melihat apa yang terjadi pada beberapa tahun
mendatang. (wulandari,2016)
139 biaya rutin adalah biaya yang dikeluarkan dalam waktu yang terus menerus / atau yang
bersifat rutin, secara berulang- ulang setiap bulan dan/ setiap tahun (matin, 2013)
146 modal tetap merupakan modal yang dapat dipergunakan dalam berkali kali proses produksi
atau modal yang besarnya tidak tergantung pada jumlah produk yang dihasilkan (Suratiah,2006)
144 modal sendiri merupakan modal yang berasal dari pemilik perusahaan yang disetorkan
dalam perusahaan dalam waktu tidak tertentu lamanya. (kasmir,2014)
138 BEP break even point atau titik impas adalah keadaan suatu usaha yang memperoleh laba dan
tidak mengalami kerugian. Suatu usaha dikatakan impas jika jumlah pendapatan (revenue) sama
dengan jumlah biaya/ laba kontribuasi hanya dapat digunakan untuk menutup biaya tetap.
(mulyadi, 2001)
145 pengeluaran adalah pembayaran yang dilakukan saat ini untuk kewajiban pada masa akan
dating dalam rangka memperoleh beberapa keuntungan. Jika dilakukan untuk meningkatkan
aktiva tetap pengeluaran itu disebut pengeluaran modal. Jika dilakukan untuk baiaya operasi
pengeluaran itu disebut pengeluaran operasional. Biaya tunai tersebut untuk mendapatkan barang,
jasa atau hasil usaha (expenditure). (Bank Indonesia,2020)
145 rugi adalah atau loss yang diderita perusahaan terjadi bila pendapatan lebih kecil dari ongkos
produksi atau pendapatan tidak bisa menutupi ongkos produksi. (Aju I, 2022)
144 PBP dimana digunakan untuk menghitung waktu yang diperlukan arus kas masuk= arus kas
keluar serta menyajikan kecepatan pengembalian investasi. (Wahyudi, dkk, 2017)
143 apa saja persyaratan yang diperlukan untuk mendirikan sebuah apotek?
138 bagaimana cara menghitung hasil studi kelayakan pada tahun pertama?
141 apa saja aspek penilaian dan fungsi dilakukannya studi kelayakan apotek?
139 apa saja yang termasuk kedalam biaya tetap dan biaya variabel ?
148 bagaimana alur atau tata cara pendirian apotek apabila hasil dari uji kelayakan adalah apotek
layak didirikan ?
140 faktor apa saja yang menyebabkan kegagalan dalam mendirikan suatu usaha apotek ?
Pertemuan tutorial ke 2 :
141 apa saja perbup yang mendasari tentang apotek khususnya di kab. Banyumas
Langkah 3 Brainstroming
Pertemuan Hari ke 2
146 perda kab. Banyumas no. 4 tahun 2006 tentang penyelenggaraan usaha dibidang kesehatan
147 perbup no. 15 tahun 2019 tentang perizinan apotek di kab. Banyumas
Perbup no. 38 tahun 2018 tentang pemberian mandate pelayanan perizinan dan non perizinan
kepada kepala dinas penanaman modal dan pelayanan perizinan terpadu satu pintu kab.
Banyumas
Pasal 3
Apoteker Dapat Mendirikan Apotek Dengan Modal Sendiri Dan/ Modal Dari Pemilik
Modal Baik Perorangan Atau Perusahaan
Dalam mendirikan apotek apoteker yang bekerjasama dengan pemilik modal pekerjaan
kefarmasian tetap harus dilakukan sepenuhnya oleh apoteker yang bersangkutan
(Tambahan pertemuan hari 2) 148 berdasarkan perbup banyumas no. 15 tahun 2019
tentang perizinan apotek di kab. Banyumas
BAB II pasal 3 ayat 4 = persyaratan untuk memperoleh izin apotek terdiri atas :
STRA, surat izin praktek apoteker, dena bangunan, daftar sarana dan prasarana, berita
acara pemeriksaan, informasi lokasi dan penetapan kuota oleh dinkes, IMB, Dokumen
SPPL, apabila lokasi tidak terletak dalam lokasi perbelanjaan.
pemerintah daerah kabupaten atau kota dapat mengatur persebaran apotek diwilayahnya dengan
menilai aspek masyarakat u/ mendapatkan pelayanan kefarmasian
Bangunan harus memiliki keamanan kenyamanan dan kemudahan dalam hal pelayanan
serta perlindungan bagi penderita disabilitas anak-anak dan lansia.
Bangunan bersifat permanen sebagaimana yang disebutkan pada ayat 2 dapat merupakan
bagian/ terpisah dari pusat perbelanjaan, ruko, rumah kantor, rusun dan yang sejenisnya.
147 = + Pasal 4 SDM ( sumber daya manusia) meliputi monitoring kefarmasian, 3S (salam,
sapa dan senyum)
1. Penerimaan resep
4. Konseling
Peralatan yang dimaksud seperti : Rak obat, Alat racik, Komputer, Meja Kursi, Catatan
Pengobatan dan Alat-alat lain yang dibutuhkan
147 pasal 6
izin apotek yang telah diterbitkan sebelum peraturan bupati ini berlaku tetap dinyatakan
berlaku sampai dengan izin usahanya berakhir atau sepanjang tidak pindah tempat usaha.
142 pasal 11
Apoteker pemegang SIA dalam menyelenggarakan apotek dapat dibantu oleh apoteker
lain, TTK, dan atau tenaga administrasi.
138 pasal 11
apoteker dan TTK wajib memilki surat izin praktek sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. (permenkes RI, 2017)
138 = meliputi :
Perhitungan biaya rutin yang didapatkan dari biaya pengeluaran setiap bulannya
seperti gaji dll
Pendapatan dan pengeluaran tahun pertama yakni hasil yang didapatkan ataupun yang
dikeluarkan apotek selama 1 tahun
Perkiraan laba rugi yang bisa didapatkan melalui perhitungan pendapatan – pengeluaran
– pajak penghasilan
Perhitungan PBP
Modal / laba bersih x 1 tahun
Perhitungan BEP
142 Meliputi
Aspek manajemen berfungsi u/ pengembangan suatu apotek dimana itu harus memiliki
orang2 yang ahli dalam bidang tertentu sehingga memilki motivasi dan dedikasi yang
tinggi dalam suatu pengembangan apoetek
+ 141 (Pertemuan ke 2) Aspek lokasi : dekat dengan konsumen, dekat dengan suplier,
prospek pasarnya besar, mudah dikembangkan, aman dan nyaman.
+147 (Pertemuan ke 2) aspek lokasi harus memenuhi syarat bangunan yang tertera pada
perizinan apotek (Astuti, 2020)
Aspek pasar berfungsi untuk melihat persaingan yang ada disekitar dan juga merupakan
aspek prioritas yang utama
+147 (Pertemuan ke 2) aspek pasar untuk melihat persaingan karena menjadi bahan
pertimbangan agar dapat memperkirakan kemampuan apotek untuk tetap dapat
beroperasi. (Astuti, 2020)
+144 (Pertemuan ke 2) aspek teknis dimana membahas mengenai SOP, jumlah tenaga
kerja, jam kerja, jenis OWA, lokasi, sarana dan prasarana, dan biaya aspek teknis.
(wahyudi, dkk, 2017)
+144 (Pertemuan ke 2) aspek financial dimana aspek ini menghasilkan output berupa
kelayakan usaha dari segi keuangan baik keuangan yang dibahas dalam aspek pasar
maupun aspek teknis. (Wahyudi, dkk, 2017)
PBP = mengukur lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menutup kembali seluruh biaya
investasi, semakin pendek atau kecil nilai PBP maka akan semakin baik.
Jika PBP yang diperoleh lebih kecil dari yang ditetapkan maka proyek tersebut layak
dilaksanakan, jika PBP yang diperoleh lebih besar dari yang ditetapkan maka proyek tsb
tidak layak untuk dilaksanakan.
Jika PBP=PBP yang ditetapkan maka proyek tsb bisa dilaksanakan atau tidak
ROI = mengukur besar tingkatnya return yang akan diperoleh selama priode investasi
Bila ROI yang diperoleh lebih besar dari yang ditetapkan maka proyek tsb layak u/
dilaksanakan, bila ROI lebih kecil maka proyek tsb tidak layak dilaksankan, bila ROI
sama dengan yang ditetapkan maka proyek tsb bisa dilaksanakan atau tidak (Suhaida,
2015)
+ (Pertemuan ke 2) 139 aspek keuangan menurut astuti 2020, modal merupakan aspek
yang perlu dipertimbangkan dalam pendirian apotek. Apoteker dapat mendirikan apotek
dengan modal sendiri atau bekerjasama dengan pihak lain sebagai pemodal. Operasional
apotek akan terjamin jika modal yang tersedia sesuai dengan kebutuhan untuk
menjalankan rencana yang telah tersusun.
Kegiatan usaha umumnya tidak menghasilkan limbah berbahaya kecuali bila apotek
berdampingan dengan laboratorium maka diperlukan analisis dampak lingkungan dan
menjadi faktor penentu dalam proses perizinan. (siwi, dkk, 2020)
Espansi bisnis
Biaya tetap adalah sebuah biaya yang dikeluarkan oleh apotek secara tetap dan stabil
tanpa dipengaruhi oleh omset dari apotek contohnya sewa gedung, gaji karyawan, biaya
administrasi, biaya telpon, biaya listrik dan air.
Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan o/ apotek yang dipengaruhi o/ omset dari
apotek contonya seperti pembelian obat. (Arif, 2019)
G. Alur atau tata cara pendirian apotek apabila hasil dari uji kelayakan adalah
apotek layak didirikan adalah :
(Pertemuan tutorial 1)
5. Tidak ada terlibat dipekerjaan seperti diapotek, instalasi atau sarana lain
7. Ijazah apoteker
Lokasi
Bangunan (Pertemuan ke 2)
+148 terdiri dari dena bangunan yang menginformasikan sumber pembagian ruang
dan ukuran ruang apotek
3. Penerimaan resep
8. Arsip
2. Instalasi listrik
1. Rak obat
2. Alat peracikan
4. Lemari pendingin
Setelah dilakukan permohonan dalam waktu 6 hari kerja dan dinyatakan telah
memenuhi kelengkapan dokumen administratif pemerintah daerah kab/kota akan
menugaskan tim pemeriksa untuk melakukan pemeriksaan terhadap kesiapan
apotek dengan menggunakan formulir 2. Tim pemeriksa terdiri atas tenaga
kefarmasian dan tenaga lainnya yang menangani bidang sarana dan prasarana.
Paling lama waktu 6 hari kerja setelah tim pemeriksa di kerjakan, tim pemeriksa
harus melakukan hasil pemeriksaan yang dilengkapi berita acara pemeriksaan/
BAP
Jika pemohon tidak dapat melengkapi persyaratan maka akan dikeluarkan surat
penolakan dengan menggunakan formulir 6 (permenkes RI, 2017)
Permenkes no. 14 tahun 2021 tentang standar kegiatan usaha dan produk pada
pelayanan perizinan berusaha berbasis resiko sektor kesehatan)
Lokasi
Biaya lain-lain
a) Persediaan Embalase : Rp 500.000
b) Biaya penyusutan dan pemeliharaan : Rp 500.000
c) Listrik, air, telpon dll. : Rp 1.000.000 +
Rp 2.000.000
Pada tahun ke 1 diproyeksikan resep yang masuk 15/hari dengan perkiraan harga rata-rata Rp.
50.000/lembar
6. Perhitungan
PBP
PBP = x 1 tahun = x 1 tahun = 3,6 tahun
ROI
ROI = x 100% = x 100% =27%
BEP
BEP = x biaya tetap = x Rp 125.000.000
=
= Rp 142.045.000 /tahun
= Rp 11.837.000/bulan
= Rp 473.480/hari
Langkah 4 pengkajian sistematika
Langkah 5 Learning Objective
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam pendirian apotek dibutuhkan analisis studi kelayakan yang merupakan suatu
rancangan secara komperhensif mengenai rencana pendirian apotek baru dimana studi kelayakan
bertujuan untuk menghindari resiko kerugian, memudahkan perencanaan, memudahkan
pelaksanaan pekerjaan dan pengawasan, serta memudahkan pengendalian. Adapun aspek yang
harus diperhatikan terkait studi kelayakan yaitu : aspek lokasi, aspek pasar, teknis operasi, SDM,
manajemen, dan juga dampak lingkungan.