OLEH:
PADANG
2022
BAB 3
KEGIATAN PEMBELAJARAN
c. Penilaian diri
Indikator sub CPMK 1. Ketepatan analisis studi kelayakan apotek
2. Ketepatan menjelaskan tata cara pendirian apotek
3. Ketepatan menjelaskan syarat pendirian apotek
4. Ketepatan membuat struktur organisasi di apotek
5. Ketepatan menjelaskan tanggung jawab masing-
masing sumber daya manusia
6. Ketepatan menghitung pajak di apotek
Teknik penilaian :Menggunakan rubrik
Diskusi
Indikator 4 3 2 1
1. Ketepatan analisis studi 7-8 benar 5-6 benar 3-4 benar 1-2 benar
kelayakan apotek :
Analisis Payback
Periode
Analisis ROI
Analisis IRR
Analisis perhtungan
NPV
2. Ketepatan menjelaskan
tatacara pendirian apotek
3. Ketepatan menjelaskan
persyaratan pendirian
apotek
4. Ketepatan membuat
struktur organisasi apotek
5. Ketepatan menjelaskan
tanggung jawab dari
masing masing sumber
daya manusia
6. Ketepatan menghitung
pajak
e. Rubrik Diskusi
Indikator 4 3 2 1
Literatur tepat
Literatur up to date
2. Keaktifan
3. Kerja sama
4. Leadership
f. Kunci jawaban
Diberikan saat bertemu dengan dosen
B. Kegiatan Pembelajaran 2 (Bantuan Hidup Dasar, K3, Keselamatan
Pasien dan Pengendalian Infeksi)
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
1. Mampu meningkatkan keahlian keprofesiannya pada bidang yang
khusus melalui pelatihan dan pengalaman kerja;
2. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang
keahliannya secara mandiri
3. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap
masyarakat dan lingkungan;
b. Kegiatan dan Materi Pembelajaran
I. Bantuan Hidup Dasar
Basic Life Support (BLS) atau yang dikenal dengan Bantuan Hidup Dasar
(BHD) adalah dasar untuk menyelamatkan nyawa ketika terjadi henti
jantung. Aspek dasar dari BHD meliputi pengenalan langsung terhadap
henti jantung mendadak dan aktivasi system tanggap darurat,
cardiopulmonary resuscitation (CPR) atau resusitasi jantung paru (RJP)
dini, dan defibrilasi cepat dengan defibrillator eksternal otomatis/
automated external defibrillator (AED). Pengenalan dini dan respon
terhadap serangan jantung dan stroke juga dianggap sebagai bagian dari
BHD. Resusitasi jantung paru (RJP) sendiri adalah suatu tindakan darurat,
sebagai usaha untuk mengembalikan keadaan henti napas dan atau henti
jantung (yang dikenal dengan kematian klinis) ke fungsi optimal, guna
mencegah kematian biologis.
Tujuan utama dari bantuan hidup dasar adalah suatu tindakan oksigenasi
darurat untuk mempertahankan ventilasi paru dan mendistribusikan
darahoksigenasi ke jaringan tubuh. Selain itu, tujuan bantuan hidup dasar
ini merupakan usaha pemberian bantuan sirkulasi sistemik, beserta
ventilasi dan oksigenasi tubuh secara efektif dan optimal sampai
didapatkan kembali sirkulasi sistemik spontan atau telah tiba bantuan
dengan peralatan yang lebih lengkap untuk melaksanakan tindakan
bantuan hidup jantung lanjutan
Soal latihan
Jelaskan alur atau langkah-langkah Bantuan Hidup Dasar?
...................................................................................................................
..............................................................................................................
II. Pengendalian infeksi
Infeksi rumah sakit adalah infeksi yang terjadi di rumah sakit, tidak
hanya dialami oleh pasien yang dirawat, tetapi dapat pula diderita oleh
petugas rumah sakit maupun pengunjung. Petugas di rumah sakit yang
mempunyai risiko tinggi untuk terkena infeksi antara lain dokter, perawat,
bidan, dan petugas laboratorium yang memeriksa darah pasien. Program
pengendalian infeksi nosokomial terhadap petugas di rumah sakit sangat
penting dilakukan, mengingat petugas tersebut selalu melakukan
pemeriksaan dan kontak langsung dengan pasien yang dapat menularkan
penyakit/ infeksi yang dideritanya (Darmadi, 2008).
Soal latihan
Sebutkan upaya/tindakan pencegahan yang dapat dilakukan dalam
rangka memutus rantai penyebaran infeksi?
...................................................................................................................
..................................................................................................................
c. Penilaian diri
Indikator sub CPMK 1. Ketepatan menjelaskan alur Bantuan Hidup Dasar
2. Ketepatan menjelaskan upaya atau tindakan
pencegahan penyebaran infeksi
Teknik penilaian :Menggunakan rubrik
Diskusi
Indikator 4 3 2 1
Pada saat
tiba di lokasi
kejadian
Penilaian
awal pada
korban tidak
sadarkan diri
Hasil
pemeriksaan
awal
2. Ketepatan
analisis
menjelaskan
upaya
tindakan
pencegahan
e. Rubrik diskusi
Indikator 4 3 2 1
Literatur tepat
Literatur up to
date
2. Keaktifan
3. Kerja sama
4. Leadership
Soal latihan
Diskusi
Indikator 4 3 2 1
Syarat
sumber
daya
manusia di
IFRS
Uraian
tugas
tertulis dari
masing
masing staf
di IFRS dan
CSSD
Kebutuhan
staf yang
disesuaikan
dengan
beban kerja
Standar
akreditasi
rumah sakit
2. Ketepatan
analisis
menjelaska
n upaya
tindakan
pencegahan
e. Rubrik diskusi
Indikator 4 3 2 1
Literatur tepat
Literatur up to
date
2. Keaktifan
3. Kerja sama
4. Leadership
a. Kisi-kisi Penilaian
Indikator sub CPMK 1. Ketepatan analisis studi kelayakan apotek
2. Ketepatan menjelaskan tata cara pendirian
apotek
3. Ketepatan menjelaskan syarat pendirian apotek
4. Ketepatan membuat struktur organisasi di
apotek
5. Ketepatan menjelaskan tanggung jawab masing-
masing sumber daya manusia
6. Ketepatan menghitung pajak di apotek Ketepatan
menjelaskan bidang keahlian pokok dan
kompentensi kerja sesuai dengan kompetensi kerja
profesinya
7. Ketepatan menjelaskan alur Bantuan Hidup
Dasar
8. Ketepatan menjelaskan upaya atau tindakan
pencegahan penyebaran infeksi
9. Ketepatan menjelaskan mutu sumber daya untuk
program strategis organisasi
Teknik penilaian :Menggunakan rubrik
Diskusi
b. Instrumen Penilaian
Instrumen penilaian Bobot (%)
Literatur tepat
Literatur up to date
c. Kunci jawaban
Diberikan saat bertemu dosen
d. Kriteria Penilaian
Kriteria indikator Nilai kualitatif Nilai kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang 1
JAWAB
1. .
(b) Persyaratan
Apoteker
1) Menentukan arah terhadap seluruh kegiatan di apotek
2) Menentukan sistem (peraturan) terhadap seluruh kegiatan di apotek
3) Mengawasi pelaksanaan seluruh kegiatan di apotek
4) Bertanggung jawab terhadap kinerja yang dicapai di apotek
Tenaga Teknis Kefarmasian
1) Membantu dalam melakukan pengelolaan persediaan,
2) Membantu membuat pencatatan dan pelaporan apotek
3) Membantu melakukan pelayanan farmasi klinik di apotek, seperti
membuat racikan, pelayanan pembelian, dan lain-lain.
Kasir
1) Menginput data penjualan di apotek
2) Melayani pembelian di apotek
3) Melayani pembuatan struk atau kuitansi penjualan untuk
pelanggan.
Petugas gudang
1) Membantu apoteker untuk melakukan penyimpanan persediaan
dengan baik
2) Melakukan penyusunan persediaan farmasi dengan baik, dan lain-
lain.
4. Diketahui :
PTKP
Untuk diri sendiri Rp. 15.840.000
Status menikah Rp. 1.320.000
Untuk anak 1 Rp. 1.320.000 +
Rp. 18.480.000
Pph terhutang :
Keterangan :
8. Uraian tugas tertulis dari masing-masing staf Instalasi Farmasi harus ada dan
sebaiknya dilakukan peninjauan kembali paling sedikit setiap tiga tahun sesuai
kebijakan dan prosedur di Instalasi Farmasi Rumah Sakit.
(a) Kualifikasi Sumber Daya Manusia (SDM)
Berdasarkan pekerjaan yang dilakukan, kualifikasi SDM Instalasi Farmasi
diklasifikasikan sebagai berikut:
1) Untuk pekerjaan kefarmasian terdiri dari:
Apoteker
Tenaga Teknis Kefarmasian
2) Untuk pekerjaan penunjang terdiri dari:
Operator Komputer/Teknisi yang memahami kefarmasian
Tenaga Administrasi
Pekarya/Pembantu pelaksana
Untuk menghasilkan mutu pelayanan yang baik dan aman, maka dalam
penentuan kebutuhan tenaga harus mempertimbangkan kompetensi yang
disesuaikan dengan jenis pelayanan, tugas, fungsi, wewenang dan tanggung
jawabnya.