Disusun oleh:
NISA NURHIDAYATY
3351151075
Apoteker XX B
Langkah - langkah:
1.
2.
3.
4.
5.
lain)
Jasa profesi apoteker Rp. 1.500.000,- / bulan
Asisten Apoteker Rp. 800.000,- / bulan
Karyawan Umum Rp. 500.000,- / bulan
TUGAS
Menetapkan studi kelayakan berdasarkan perhitungan sebagai berikut:
1. Pay Back Period (PP)
2. ROI (% untuk 1 tahun) dengan asumsi kredit untuk investasi berkisar antara
18 % per tahun.
3. Break Even Point (BEP)
JAWABAN
1.
a. Menciptakan suasana yang aman dan nyaman baik bagi konsumen maupun tenaga
kerja.
b. Melaksanakan pelayanan kefarmasian yang tepat, cepat, dan informatif dengan
menerapkan konsep Pharmaceutical Care secara professional.
c. Mengevaluasi kinerja di apotek secara rutin dan menyeluruh serta senantiasa
melakukan perbaikan.
d. Pemberian nilai tambah dengan penyampaian informasi seputar obat, konsultasi
dan perbekalan farmasi lainnya.
e. Melaksanakan sistem manjemen yang efektif dan efisien.
2.
Analisa SWOT
a. Strength:
Apotek dengan konsep layanan patient oriented yang berbasis layanan
kefarmasian pharmaceutical care meliputi pelayanan informasi obat dan
konseling.
Tempat yang strategis dan nyaman, harga terjangkau, jaminan ketersediaan dan
kelengkapan perbekalan farmasi (obat dan alat kesehatan).
Pelayanan apotek yang ramah, ketersediaan fasilitas yang memudahkan akses
pelayanan kesehatan, dan suasana apotek yang ramah.
b. Weakness:
Merupakan apotek baru, belum dikenal oleh masyarakat, dan belum mempunyai
pelanggan yang loyal.
Apoteker dan tenaga kefarmasian lain merupakan lulusan baru sehingga belum
mengerti tentang marketing, belum melakukan pelayanan yang berinovasi,
tempat parkir terbatas.
c. Opportunity:
Pasar apotek luas, terdapat banyak dokter yang sudah terkenal, adanya rumah
sakit, pasar yang luas karena pesaing yang tidak sanggup memenuhi permintaan
pelanggan, pemukiman penduduk yang senantiasa berkembang dalam beberapa
tahun ke depan.
Penduduk dengan latar belakang sosial yang beragam, sangat memungkinkan
untuk membeli obat dengan jenis yang variatif
Penduduk golongan pediatrik cukup banyak. Kaum pediatrik banyak mengalami
masalah kesehatan, terutama penyakitpenyakit imunologi. Apotek dapat
menyediakan obat-obat imunologi dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan
obat lainnya.
d. Threats
Terdapat apotek lama yang lebih terkenal, terdapat kompetitor baru, salah satu
apotek yang lainnya telah menjalin kerja sama dengan rumah sakit.
3. Analisa potensi pasar dan analisa distribusi resep
Analisa potensi pasar
Asumsi : Jumlah pembeli OTC (n) 15 orang/hari
Harga rata-rata barang (P) Rp. 8000
Potensi pasar (Q) = n x P
= 15 x Rp. 8000,= Rp. 120.000,- /hari
= Rp. 43.200.000,- /tahun
5. Struktur karyawan:
Apoteker Pengelola
Apotek
(APA)
Asisten
Apoteker
(AA)
Karyawan
Umum
PP =
x 1 tahun
= 0,48 tahun
Simpulan sementara:
Lamanya waktu pengembalian pinjaman dari bank selama 1 tahun, sedangkan
Apotek dengan tingkat perolehan laba sebesar Rp 144.648.000,- per tahun,
mampu menutup pinjaman selama 0,48 tahun (5-6 bulan).
Jadi proyek tersebut layak dilaksanakan.
7. ROI (Return on Investmen)
Adalah pengukuran besaran tingkat return (%) yang akan diperoleh selama periode
investasi dengan cara membandingkan jumlah nilai laba bersih per tahun dengan nilai
investasi.
ROI =
x 100%
x 100% = 206,64 %
Hasil ROI menunjukkan bahwa ROI yang diperoleh lebih besar dari pada bunga
pinjaman, maka proyek dikatakan layak dilaksanakan.
8. Break Event Point (BEP)
Fix Cost (FC):
Gaji Apoteker Rp. 1.500.000/bulan/orang (1 orang)
= Rp. 1.500.000, Gaji Asisten Apoteker Rp. 800.000/bulan/orang (2 orang) = Rp. 1.600.000, Gaji Karyawan Umum Rp. 500.000/bulan/orang (3 orang) = Rp. 1.500.000,Total gaji pegawai
= Rp. 4.600.000,-/bulan
Rekening listrik, telepon, air dan bensin Rp. 700.000,-/bulan
Total FC
= Total gaji pegawai + rekening listrik, telepon, air, dan bensin
= Rp. 4.600.000,- + Rp. 700.000,= Rp. 5.300.000,-/bulan
= Rp. 63.600.000,-/tahun
Variable Cost (VC)
Modal kerja
TC
BEP
= Rp. 50.000.000,-
= FC + VC
= Rp. 5.300.000,- + Rp. 50.000.000,= Rp. 55.300.000,:
x Fix cost
63.600.000
x 63.600.000
x 63.600.000
: 3.45 x 63.600.000
: Rp. 219.420.000,Jadi, Break Event Point (BEP) terjadi pada nilai penjualan Rp. 219.420.000,-