Anda di halaman 1dari 7

Makalah Manajemen dan Akuntansi

Studi Kelayakan Apotek / Rencana Pembuatan Apotek Milik Sendiri

Disusun oleh:
Nama : Junieta Fara Syafirah
NIM : 201905019
Kelompok : Hijau
Hari dan Tanggal Prakrikum : Rabu, 30 September 2020

JURUSAN FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI
TAHUN AJARAN 2020/2021
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pendirian Apotek

Apotek merupakan suatu institusi yang di dalam pelaksanaanya mempunyai dua


fungsi yaitu sebagai unit pelayanan kesehatan (patient oriented) dan unit bisnis (profit
oriented). Dalam fungsinya sebagai unit pelayanan kesehatan, fungsi apotik adalah
menyediakan obat‐obatan dan perbekalan farmasi yang dibutuhkan masyarakat untuk
mencapai derajat kesehatan yang optimal. Sedangkan fungsi apotek sebagai institusi bisnis,
apotek bertujuan untuk memperoleh keuntungan karena investasi yang ditanam pada apotek
dan operasionalnya cukup besar. Pada saat ini kegiatan  pelayanan kefarmasian yang semula
hanya berfokus pada pengelolaan obat sebagai komoditi menjadi pelayanan yang berfokus
pada pasien yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Peran apoteker
diharapkan dapat menyeimbangkan antara aspek kefarmasian dan aspek ekonomi demi
kepentingan  pasien.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No.1332/Menkes/SK/X/2003, definisi
apotek adalah tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian, penyalur sediaan, dan  perbekalan
kesehatan lainnya kepada masyarakat. Dalam peraturan ini seorang apoteker bertanggung
jawab atas pengelolaan apotek, sehingga pelayanan obat kepada masyarakat akan lebih
terjamin keamanannya, baik kualitas maupun kuantitasnya.
Apotek sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan berkewajiban menyediakan
sumber informasi mengenai perbekalan farmasi bagi pasien, tenaga kesehatan yang lain dan
masyarakat pada umumnya. Apotek juga dituntut mampu memberikan pelayanan
swamedikasi, hal ini didorong oleh kecenderungan masyarakat yang lebih memilih
swamedikasi untuk pencegahan dan peningkatan kesehatan. Seorang apoteker di apotek
memiliki kewenangan dan tanggung jawab  penuh terhadap perbekalan farmasi, selain juga
harus dapat menjalankan fungsi sebagai seorang manager yang baik melalui kegiatan
perencanaan, pengorganisasian,  pelaksanaan dan pengendalian semua kegiatan di apotek.
Seorang apoteker yang  profesional diperlukan ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang juga
harus ditunjang dengan pola pikir dan perilaku yang sesuai dengan kode etik profesi serta
undang-undang yang berlaku. Selain untuk sarana pelayanan kesehatan, apotek juga
merupakan salah satu sarana pengabdian apoteker yang telah disumpah.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 922/MenKes/Per/X/1993 tentang
Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek, disebutkan bahwa apotek adalah suatu
tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran  perbekalan farmasi
kepada masyarakat. Untuk dapat memenuhi peraturan tersebut, studi kelayakan dilakukan
sebelum apotek didirikan.
Kelurahan Bangunharjo, Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta, merupakan salah satu wilayah dengan pekembangan yang pesat.
Wilayah ini berada di Kawasan berdekatan dengan Jalur Lingkar Selatan (Ring Road),
perguruan tinggi, serta jalur obyek pariwisata. Jumlah penduduk yang sangat padat yaitu
86.779 ditambah lagi dengan banyaknya pemukiman kost mahasiswa semakin meramaikan
daerah ini. Kelurahan Bangunharjo dilengkapi dengan adanya Rumah sakit Umum Daerah
Kota Yogyakarta, Rumah Sakit Khusus Bedah , Balai Pengobatan, serta banyaknya
Swalayan, warnet, rumah makan dan usaha perdagangan lainnya yang berkembang pesat
sehingga kawasan Apotek GREEN FARMA mudah dijangkau oleh masyarakat. Di Jl.Imogiri
Barat KM 4,5. itu sendiri tidak terdapat apotek yang berdiri. Oleh karena itu Apotek GREEN
FARMA memang layak untuk dibangun di daerah Bangunharjo karena daerahnya merupakan
lokasi yang strategis dan memiliki peluang bisnis yang cukup baik.

B. Pentingnya Studi Kelayakan Apotek


Studi kelayakan apotek disebut juga analisis proyek apotek yaitu penelitian tentang
layak atau tidaknya suatu apotek dilaksanakan dengan mengutamakan secara terus menerus.
Studi ini pada dasarnya membahs bebagai konsep dasar yang berkaitan dengan keputusan dan
prses pemilihan proyek apotek agar mampu memberikan manfaat ekomomis dan sosial
sepanjang waktu. Terdapat dua analisis yang dapat digunakan untuk mengetahui layak atau
tidaknya suatu usaha apotek dimulai dari dan dikembangkan yaitu: Studi Kelayakan
(feasibility) dan Analisis SWOT.
BAB II
ISI

1. Penemuan gagasan
Tahapan pertama yang dilakukan adalah proses penemuan gagasan. Gagasan dapat
muncul atau di hasilkan melalui media cetak yang sesuaidengan bidang usaha dan profesi
yang digeluti, sebagai contoh media cetak untukapoteker dan farmasis di Indonesia adalah
Medisina dar IAI, atau yang berasaldari Amerika seperti US Pharmacistm Pharmacy Times
dan lain lain. Gagasanjuga dapat muncul melalui survey skala kecil yang secara personal
kita buat untukmendapatkan gagasan-gagasan yang lain. Gagasan juga dapat muncul
melalui pengalaman kerja misalnya pada saat melihat suatu sistem dalam pekerjaan
kitatidak berjalan dengan baik sehingga menimbulkan gagasan untuk memperbaikikondisi
tersebut. Dan yang terakhir adalah, gagasan dapat muncul melalui diskusidan bertuker
pikiran dengan rekan-rekan sejawat satu profesi maupun lain profesi.Hal ini membuka
wawasan sudut pandang sehingga dapat melihat dari berbagai sudut pandang dan kacamata
orang lair yang akan menghasilkan suatu gagasan.
2. Spesifikasi Apotek
2.1 Nama dan Lokasi Apotek
1. Berikut merupakan profil dari apotek antara lain:
Nama Apotek : Apotek “Tadika mesra”
Alamat : Jalan Raya Saronggi KM 10 No. 6, Sumenep.
2. Pemilik sarana apotek (PSA) ini yaitu:
Nama : Marlina Winda Puspita, S.Farm., Apt.
Alamat : Jalan Raya Saronggi KM 10 No. 5, Sumenep.
3. Apoteker Pengelola Apotek (APA) ini yaitu:
Nama : Marlina Winda Puspita, S.Farm., Apt.
Alamat : Jalan Raya Saronggi KM 10 No. 5, Sumenep.
3. Data Pendukung
Data pendukung dalam menjalankan Apotek “Sejahtera” untuk mendorong
keberhasilan dan menunjang profit yang diperoleh nanti antara lain:
1. Kepadatan Penduduk
Apotek “tadika mesra” berlokasi di daerah pemukiman warga dengan
kepadatan penduduk yang tinggi. Lokasi apotek cukup strategis yang
berdekatan dengan beberapa layanan kesehatan yaitu praktik dokter gigi
dan puskesmas. Hal lain yang perlu ditinjau sebagai pertimbangan adalah
keramaian lokasi apotek yang berdekatan dengan Pasar Desa Saronggi,
sehingga berpengaruh terhadap jumlah orang yang melintasi lokasi apotek.
2. Tingkat Sosial dan Ekonomi
Sebagian besar penduduk di sekitar apotek merupakan PNS, pedagang, dan
petani dengan tingkat kesadaran kesehatan yang menengah ke bawah.
3. Pelayanan Kesehatan Lain
Terdapat beberapa sarana kesehatan yang terletak di sekitar apotek, yaitu 1
dokter gigi yang buka praktik pada pukul 13.00-21.00 WIB dan 1puskesmas
pembantu.
4. Jumlah Apotek di Sekitar
Terdapat apotek lain di sekitar apotek “tadika mesra” dengan perkiraan jarak
300 meter dari apotek “tadika mesra”. Namun berdasarkan pendapat warga sekitar,
apotek tersebut memiliki harga pemasaran obat yang cukup mahal. Sehingga dapat
diperkirakan peluang usaha apotek “tadika mesra” cukup besar.
5. Keamanan dan Keterjangkauan
Kejadian kejahatan di sekitar bangunan apotek “Sejahtera” dapat dikatakan
langka, sehingga dapat dikatakan apotek tersebut terletak di daerah yang cukup
aman. Lokasi apotek juga mudah di jangkau karena terletak di tepi jalan raya.

4. rencana anggaran pendirian


a. Modal = Rp 150.000.000,00
1.      Perlengkapan Apotek Rp.45.373.200,00
a . biaya perizinan Rp.2.000.000,00
b . modal operasional Rp.60.000.000,00
c . cadangan modal Rp.92.626.800,00
TOTAL MODAL Rp.150.000.000,00
b. Rencana anggaran dan pendapatan tahun ke-1
a. Biaya rutin bulanan
1). Tenaga kerja
- APA (1) Rp2.000.000,00
- Asisten Apoteker (2) Rp.1.800.000,00
- Akuntan (1) Rp.500.000,00
- Pembantu Umum Rp.300.000,00
JUMLAH Rp.4.600.000,00
2). Biaya lain-lain
- Biaya listrik, air, dan telepon Rp.400.000,00
- Biaya pajak reklame Rp.100.000,00
- Serba - serbi Rp.400.000,00
JUMLAH Rp. 900.000,00
JUMLAHKE SELURUHAN Rp.5.500.000,00

b. Biaya rutin tahun ke-1


1). Biaya bulanan 12 x Rp. 4.600.000,00 Rp.55.200.000,00
2). Tunjangan hari raya (1 bulan gaji) Rp.4.600.000,00
TOTAL Rp.59.800.000,00
4. Proyeksi Pendapatan
a. Pendapatan tahun ke-1
Pada tahun pertama dipromosikan resep masuk 10 lembar / hari dengan harga rata-
rata perlembar diperkirakan Rp.65.000, dengan demikian akan diperoleh pendapatan
pada tahun pertama sebagai berikut :
- Penjualan obat resep tahun 1
26 harix12 bulanx10xRp. 65.000,00 Rp. 202.800.000,00
- Penjualan obat bebas + OWA
26 harix12bulanxRp. 150.000,00 Rp. 46.800.000,00
-Penjualan Alkes
26 harix12 bulanxRp. 50.000,00 Rp. 15.600.000,00
TOTAL Rp. 265.200.000,00

b. Pengeluaran tahun ke-1


- Pembelian obat resep Rp. 101.400.000,00
- Pembelian obat bebas Rp. 32.760.000,00
- Pembelian OWA Rp. 10.920.000,00
- Pengeluaran rutin tahun 1 Rp. 59.800.000,00
TOTAL Rp. 204.880.000,00

c. Perkiraan laba rugi tahun ke I


Pendapatan tahun 1 Rp. 265.200.000,00
Pengeluaran tahun 1 Rp. 204.880.000,00
Laba sebelum pajak Rp. 60.320.000,00
Pajak pendapatan (10%) Rp. 6.032.00,00
Laba bersih Rp. 54.288.000,00
BAB III
PENUTUP
Berdasarkan analisa situasi dan dengan memperhatikan studi kelayakannya, maka
pendirian Apotek tadika mesra mempunyai prospek yang cukup bagus, baik ditinjau dari segi
pelayanan maupun usaha.

Anda mungkin juga menyukai