Anda di halaman 1dari 60

BUSINESS PLAN APOTEK IBNU SINA

Disusun oleh:
Mas’uliyatul Hukmiyah OM 182211101141
Novika Selvia Putri 182211101142
Arofiyah As Sholibah 182211101143
Tsania Devi Rosyidah 182211101144
Iin Panggalo 182211101145
MM. Ardhi Mukhoffah Bil Ilmi 182211101146
Muhammad Zulkhaq Vadliyanto 182211101147
Imam Malikul Hadi Arrijal 182211101148
Jauharatul Husniyah 182211101149
Muhammad Alfen Hidayat 182211101150

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


BAGIAN FARMASI KLINIK DAN KOMUNITAS
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JEMBER
2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................... ii

BAB 1. PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1


1.2 Visi dan Misi ...................................................................................... 2
1.3 Tujuan Pendirian Apotek ................................................................... 2

BAB 2. PROFIL APOTEK .............................................................................. 3

2.1 Profil Apotek ...................................................................................... 3

BAB 3. LOKASI, BANGUNAN, SARANA DAN PRASARANA ................ 4

3.1. Lokasi Apotek .................................................................................... 4


3.2. Sarana ................................................................................................. 5
3.3. Prasarana ............................................................................................ 9

BAB 4. PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) ................. 10

4.1 Tenaga Kerja di Apotek ...................................................................... 10

4.2 Struktur Organisasi ............................................................................. 11

BAB 5. PELUANG/PROSPEK PEMASARAN.............................................. 12

BAB 6. ANALISIS KEUANGAN................................................................... 15

6.1 Analisis Keuangan ............................................................................... 15

6.2 Perincian Dana..................................................................................... 17

BAB 7. PENUTUP .......................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 23

LAMPIRAN… ................................................................................................. 24
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Apotek merupakan sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan
praktik kefarmasian oleh Apoteker. Tujuan dari pengaturan standar pelayanan
kefarmasian di Apotek adalah untuk meningkatkan mutu Pelayanan Kefarmasian,
menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian dan melindungi pasien dan
masyarakat dari penggunaan Obat yang tidak rasional dalam rangka keselamatan
pasien (patient safety) (MenKes RI, 2016). Berdasarkan PP 51 tahun 2009, dalam
menjalankan pekerjaan kefarmasian pada fasilitas pelayanan kefarmasian
(apotek), Apoteker dapat dibantu oleh Apoteker pendamping dan/ atau Tenaga
Teknis Kefarmasian. Apoteker juga harus menerapkan standar pelayanan
kefarmasian pada fasilitas pelayanan kefarmasian tersebut. Standar Pelayanan
Kefarmasian di Apotek meliputi standar pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai, serta pelayanan farmasi klinik.

Apotek merupakan suatu tempat yang di dalam pelaksanaanya memiliki


dua fungsi yaitu sebagai unit pelayanan kesehatan (patient oriented) dan unit
bisnis (profit oriented). Sebagai unit pelayanan kesehatan, apotek merupakan
tempat penyediaan obat-obatan yang sering dibutuhkan oleh masyarakat untuk
mencapai derajat kesehatan secara optimal. Sedangkan fungsi apotek sebagai
institusi bisnis sehingga dapat memperoleh keuntungan. Hal ini dapat dimaklumi
mengingat investasi yang ditanam pada apotek dan operasionalnya tidak sedikit.
Maka peran apoteker diharapkan dapat mempertimbangkan keseimbangan antara
aspek klinis dan aspek ekonomi demi kepentingan pasien.

Pendirian apotek di daerah kecamatan atau desa merupakan hal yang


sangat penting untuk menjamin peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar,
karena saat ini jumlah apotek di daerah kecamatan dan desa terbatas. Hal ini dapat
menyebabkan masyarakat kesulitan dalam mendapatkan obat, informasi obat dan

1
pelayanan kesehatan yang lebih baik. Maka dengan didirikannya Apotek “IBNU
SINA” ini diharapkan dapat mempermudah akses obat yang murah dan terjamin
untuk masyarakat serta bertujuan dalam menertibkan peredaran obat-obat palsu
dan illegal, serta memberikan kesempatan kepada apoteker untuk melakukan
pelayanan kefarmasian.

1.2 Tujuan Pendirian Apotek


1. Sebagai sarana pelayanan kesehatan masyarakat khususnya bidang farmasi
2. Menyediakan berbagai macam perbekalan farmasi dan alat kesehatan
3. Memberikan pelayanan kefarmasian terhadap masyarakat terkait obat,
bahan obat dan alat kesehatan, termasuk memberikan edukasi dan
konsultasi kesehatan kepada pasien
4. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penggunaan obat secara
rasional dalam praktik pengobatan sendiri (swamedikasi)

1.3 Visi dan Misi


1. Visi
a. Menjadi tempat persediaan berbagai perbekalan farmasi yang
lengkap dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat sekitar.
b. Menjadi apotek yang menerapkan pharmaceutical care yang
bermutu, berkualitas dan terpercaya serta menguntungkan bagi
masyarakat.
2. Misi
a. Menyediakan obat, alat kesehatan serta perbekalan farmasi lainnya
yang berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat.
b. Menerapkan pharmaceutical care yang tepat dengan mengutamakan
keamanan dan kepentingan pasien secara professional.
c. Mengevaluasi kinerja di apotek secara rutin dan menyeluruh serta
senantiasa melakukan perbaikan.
d. Melaksanakan sistem manajemen yang efektif dan efisien.

2
BAB 2. PROFIL APOTEK

2.1 Profil Apotek

Nama Apotek : Apotek IBNU SINA

Alamat :Jl. S. Parman no. 26, Lingkungan


Sadengan, Sumbersari, Kabupaten Jember,
Jawa Timur 68122

Pemilik Sarana Apotek (PSA) : MM. Ardhi MBI, S. Farm., Apt

Apoteker (APA) : M. Zulkhaq Vadliyanto, S.Farm., Apt.

Logo Apotek : :
APOTEK IBNU SINA

3
BAB 3. LOKASI, BANGUNAN, SARANA DAN PRASARANA

3.1 Lokasi Apotek

Gambar 3.1. Layout 2D Apotek “IBNU SINA”

a. Denah Lokasi (Terlampir)


b. Penduduk
1. Kepadatan penduduk
Apotek “IBNU SINA” berada didaerah Kecamatan Sumbersari
dengan kepadatan penduduk yang ramai, Penduduk Kecamatan
Sumbersari berjumlah kurang lebih 127.051 jiwa terdiri dari 61.672
penduduk laki-laki dan 65.379 penduduk perempuan, dan dekat
dengan perkantoran, kampus, pemukiman karyawan ,dan taman
alun-alun. Populasi tersebut merupakan perpaduan antara masyarakat
golongan ekonomi menengah ke bawah dan menengah ke atas
dengan proporsi yang cenderung lebih banyak kelas menengah ke
atas.
2. Tingkat sosial ekonomi
Tingkat pendidikan masyarakat yang lumayan tinggi mengingat
banyak penduduknya merupakan karyawan dan juga penduduk sekitar

4
yang sudah bisa dikatakan berada dalam taraf sejahtera. Tingkat
kesadaran masyarakat terhadap kesehatan bisa dibilang tinggi.
3. Jumlah Pesaing
Dalam sekitar apotek, terdapat beberapa klinik kesehatan yang
berjarak kurang lebih 500 meter dari lokasi apotek. Setelah itu baru
terdapat lagi sarana kesehatan yang berupa apotek yang jaraknya
kurang lebih 2 km dari lokasi apotek.
4. Keamanan
Lingkungan Apotek “IBNU SINA” relatif aman karena berada di
lokasi yang selalu ramai dilintasi oleh kendaraan, dan lokasinya juga
berdekatan dengan kantor Bank BRI yang mana terdapat satpam
yang berjaga full 24 jam.
5. Mudah dijangkau
Lokasi apotek mudah dijangkau oleh masyarakat sekitar, karena
terletak pas di samping jalan raya dengan bangunan yang lumayan
besar sehingga memudahkan masyarakat dalam menemukannya.
3.2 Sarana
Sesuai dengan Permenkes No 9 Tahun 2017 tentang apotek bahwa
apotek harus memiliki fungsi bangunan yang meliputi keamanan, kenyamanan,
dan kemudahan dalam pemberian pelayanan kepada pasien serta perlindungan dan
keselamatan bagi semua orang termasuk penyandang cacat, anak-anak, dan orang
lanjut usia. Dalam pendirian apotek harus memenuhi beberapa persyaratan,
termasuk lokasi, bangunan, serta sarana, prasana, dan peralatan. Lokasi apotek
harus tersebar di wilayahnya dengan memperhatikan akses masyarakat dalam
mendapatkan pelayanan kefarmasian.
Bangunan apotek “IBNU SINA” memiliki sarana dan prasarana sebagai
berikut:
a. Bangunan apotek memiliki luas 5×10 m2.
b. Bangunan apotek terdiri dari ruang penerimaan resep, ruang pelayanan
resep, ruang peracikan, ruang penyerahan obat, kasir, ruang
penyimpanan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis

5
pakai, ruang arsip, ruang kerja apoteker dan konsultasi obat, ruang
administrasi, ruang praktek dokter (rencana setelah 1 tahun apotek
berdiri), ruang tunggu pasien, tempat parkir, dan toilet.
c. Papan nama berukuran panjang 100 cm dan lebar 50 cm dengan tulisan
hitam di atas dasar putih, tinggi huruf minimal 9 cm dengan tebal 8 mm.
Papan nama terdiri dari papan nama apotek yang berisi nama apotek,
nomor SIA, dan alamat sedangkan papan nama apoteker berisi nama
apoteker, nomor SIPA, jadwal praktik apoteker.

3.2.1 Sarana ruang pada apotek “IBNU SINA”


Sarana ruang yang ada pada apotek “IBNU SINA” adalah sebagai
berikut :
a. Ruang penerimaan resep
b. Ruang pelayanan resep
c. Ruang peracikan
d. Ruang penyerahan obat
e. Kasir
f. Ruang penyimpanan sediaan farmasi alat kesehatan dan bahan medis
habis pakai
g. Ruang arsip
h. Ruang kerja apoteker dan konsultasi obat
i. Ruang praktek dokter (rencana setelah 1 tahun apotek berdiri)
j. Ruang tunggu pasien
k. Tempat parkir
l. Toilet

3.2.2 Perbekalan Farmasi (seperti obat keras, obat bebas, alkes maupun kosmetik)
a. Obat keras (Obat dengan Resep dan OWA)
b. Obat bebas (OTC) dan bebas terbatas
c. Alat Kesehatan : timbangan badan, pispot, masker,tutup kepala,
termometer, perban, sarung tangan, kateter, spuit, dll.

6
d. Kosmetik, Produk jamu, makanan dan minuman kesehatan,
perlengkapan bayi (bedak, botol susu bayi, sabun, susu, madu, energy
drink, dll)
e. Bahan baku obat
3.2.3 Perlengkapan
a. Alat Peracikan
 1 set timbangan miligram dan anak timbangan yang sudah ditera
 1 set timbangan gram dengan anak timbangan yang sudah ditera
 Mortir dan stamper
 Gelas ukur
 Batang pengaduk
 Sendok
 Spatula
 Sudip
b. Perlengkapan Apotek dan Tempat Penyimpanan
 Meja
 Kursi
 Komputer
 Rak obat
 Lemari pendingin
 Lemari untuk penyimpanan narkotika, psikotropika dan bahan obat
lain
 Lemari arsip
 Pengatur suhu (termohigrometer)
c. Wadah Pembungkus dan Pengemas
 Etiket berwarna biru dan putih
 Label
 Kertas puyer
 Cangkang kapsul
 Botol berbagai ukuran

7
 Pot plastik berbagai ukuran
 Streples, selotip
 Wadah pengemas dan pembungkus untuk penyerahan obat
d. Buku Referensi Kefarmasian
 Buku Farmakope Indonesia
 Buku ISO atau MIMS
 Kumpulan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan
kefarmasian
 Buku penunjang lainnya terkait dengan kefarmasian
e. Alat Administrasi
 Blanko pencatatan mutasi obat
 Blanko formulir catatan pengobatan pasien
 Blanko pesanan obat
 Blanko kartu stock obat
 Blanko salinan resep
 Blanko faktur dan blanko nota penjualan
 Buku pencatatan obat narkotika
 Buku pesanan obat narkotika
 Buku defecta
 Buku catatan Expired Date
 Buku pembelian
 Buku catatan konseling
 Buku penerimaan
 Buku pengiriman
 Buku pembukuan keuangan
 Buku pencatatan penyerahan resep
 Buku resep jika dokter akan beli obat
 Forlmulir laporan obat narkotika
 Formulir pelayanan informasi obat (PIO)
 Formulir catatan pengobatan pasien

8
 Formulir monitoring efek samping obat
 Formulir Home Pharmacy Care
 Kwintasi, alat-alat tulis dan kertas

3.3 Prasarana
Bangunan apotek “IBNU SINA” dilengkapi prasarana meliputi:
a. Ruangan ber-AC
b. Listrik tersedia dan cukup
c. Penerangan yang cukup terang
d. Sumber air yang memenuhi pesryaratan
e. Ventilasi dan sanitasi yang mendukung dan memenuhi hiegiene
f. Alat pemedam api ringan (APAR)
g. Wastafel
h. Toilet
i. Tempat sampah

9
BAB 4. PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)

4.1 Tenaga Kerja di Apotek

Untuk dapat mengelola sebuah apotek maka diperlukan sumber daya


manusia yang mampu berkomunikasi dengan baik dan efektif dalam menangani
setiap kegiatan baik secara administrasi maupun pelayanan kefarmasian, sehingga
visi dan misi apotek dapat tercapai. Apotek “Ibnu Sina” merekrut 5 orang
karyawan dengan susunan sebagai berikut:

- Apoteker Pengelola Apotek : 1 orang


- Asisten Apoteker : 4 orang (bagian pelayanan dan
administrasi)

Dasar pertimbangan perekrutan karyawan tersebut adalah:

1. Jam kerja : 07.00-22.00, dibagi menjadi 2 shift (masing-masing 8 jam), yaitu


jam 07.00-15.00 dan jam 14.00-22.00 (hari libur nasional libur).
- Shiff 1 (07.00-15.00): APA + Pelayanan (1 orang) + Administrasi (1
orang).
- Shiff 2 (14.00-22.00): Pelayanan ( 1 orang) + Administrasi (1 orang).
2. Dana yang tersedia (bagian aspek modal dan biaya).
3. Adapun tugas dari masing-masing tenaga kerja tersebut antara lain :
a. Apoteker Pengelola Apotek (APA)
 Memimpin seluruh kegiatan apotek
 Berkewajiban serta bertanggung jawab penuh untuk mengelola apotek
yang meliputi beberapa bidang yaitu pelayanan kefarmasian,
administrasi dan keuangan, ketenangan atau personalia dan bidang
lainnya yang berkaitan dengan tugas dan fungsi apotek.
b. Asisten Apoteker Bagian Pelayanan
Melaksanakan pekerjaan yang sesuai dengan profesinya sebagai asisten
apoteker, yaitu meliputi :

10
 Melayani resep dokter sesuai dengan tanggung jawab dan standar
profesinya serta melayani penjualan obat swamedikasi
 Memberikan informasi yang berkaitan dengan penggunaan atau
pemakaian obat yang akan diserahkan pada pasien dan juga meberikan
informasi mengenai penggunaan obat secara tepat, benar, rasional serta
mudah dimengerti pasien
c. Asisten Apoteker Bagian Administratif
 Mengurus mengenai seluruh administrasi dan keuangan di apotek

4.2 Struktur organisasi

Apoteker Pengelola
PSA
Apotek

Asisten
Apoteker

Pelayanan Administratif

Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 5 orang dengan rincian


sebagai berikut :

- APA = 1 orang
- Asisten Apoteker = 4 orang (2 bagaian pelayanan dan 2 bagian administrasi)

11
BAB 5. PELUANG/PROSPEK PEMASARAN

Lokasi apotek yang strategis dan dengan memperhatikan pola


pengobatan mandiri masyarakat (swamedikasi), maka pendirian Apotek “IBNU
SINA” mempunyai prospek pemasaran yang cukup dengan alasan sebagai
berikut:
1. Lokasi apotek cukup strategis, dimana berdekatan dengan beberapa
layanan kesehatan yaitu praktik dokter umum, dokter gigi, bidan, dan
klinik kecantikan.
2. Lokasi apotek relatif aman.
3. Keramaian lokasi apotek yang berdekatan dengan pemukiman
karyawan, perkantoran, kampus, sekolah, dan taman alun-alun sehingga
berpengaruh terhadap jumlah orang yang melintasi lokasi apotek.
4. Disekitar apotek merupakan daerah padat penduduk sehingga
memberikan peluang yang besar untuk apotek berkembang.
5. Penerapan strategi pemasaran yang mengedepankan citra apotek yang
lebih lengkap, buka jam 07.00-22.00 jam, ekonomis, informatif,
pelayanan ramah, dan memberikan kenyamanan bagi konsumen yang
didukung dengan sarana dan prasarana yang ada di apotek.
6. Menyediakan pelayanan kesehatan seperti: pelayanan dan konsultasi
obat dengan apoteker, menyediakan pemeriksaan kesehatan (TD, BB,
cek gula darah, asam urat dan TB).
7. Menyediakan layanan “Home Pharmacy Care”.

Berdasarkan data-data yang diperoleh dari survei pendahuluan terhadap


posisi strategis daerah/peta lokasi, data demografi, dan loksi kompetitor dapat
dibuat analisis SWOT. Analisis SWOT merupakan prosedur sistematis untuk
mengidentifikasi berbagai peluang (opportunities) dan ancaman (threats) serta
elemen internal untuk mengidentifikasi kekuatan (strengths) dan kelemahan

12
(weakness). Analisis SWOT Apotek “IBNU SINA” dapat dijabarkan sebagai
berikut :
1. Kekuatan (Strength)
a. Pelayanan menerapkan konsep senyum, sapa, salam.
b. Sumber daya manusia yang kreatif, inovatif dan berkompeten, serta
memiliki semangat kerja yang tinggi.
c. Obat-obatan lebih lengkap.
d. Berani menjamin keaslian obat, karena dibeli dari distributor resmi.
e. Pelayanan yang cepat dengan konsep untuk obat racikan maksimal
25-30 menit.
f. Sistem manajemen apotek dan komputerisasi yang baik untuk
menunjang pelayanan pharmaceutical care.
g. Apoteker yang selalu stand-by di apotek untuk pelayanan
pharmaceutical care.
h. Apotek bersih dan nyaman, disertai dengan TV, toilet, ruang tunggu,
dan tempat parkir
i. Menjalin mitra kerja dengan dokter disekitar apotek dan akan
menyediakan fasilitas dokter praktek.
j. Memiliki wilayah proteksi, dimana sampai radius tertentu, belum
dibuka Apotek 24 jam.
k. Apotek akan aktif mengikuti kegiatan promkes disekitar apotek.
l. Pemilik sarana apotek adalah seorang apoteker sehingga bisa
menerapkan pharmaceutical care dengan baik.
m. Ketersediaan obat dan perbekalan farmasi lainnya di Apotek “IBNU
SINA” relatif lengkap sesuai kebutuhan masyarakat yang mampu
mencapai Customer Satisfied sehingga akan meningkatkan omset
apotek.
n. Harga ekonomis dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
2. Kelemahan (Weakness)
a. Keberadaan Profesi Apoteker belum dikenal masyarakat.
b. Merupakan apotek baru yang belum dikenal oleh masyarakat sekitar.

13
c. Apotek merupakan apotek swasta yang berdiri sendiri dan bukan
suatu apotek jaringan.
Untuk menutupi kelemahan tersebut maka solusi yang dapat
diberikan antara lain:
a. Memulai untuk memperkenalkan profesi Apoteker dengan
memberikan pelayanan kefarmasian secara langsung kepada
pasien.
b. Nama apotek harus dibuat besar dan diberi neon box, dipasang
didepan apotek.
c. Penyebaran brosur dan leaflet ditempat umum dan perumahan.
d. Disediakan tempat parkir gratis
e. Melakukan persaingan harga dengan kompetitor
3. Peluang (Opportunity)
a. Apotek terletak dipinggir jalan berdekatan dengan beberapa layanan
kesehatan yaitu praktik dokter umum, dokter gigi, bidan, dan klinik
kecantikan.
b. Apotek berada pada akses jalan dua arah yang merupakan jalan
nasional Jember-Banyuwangi
c. Potensi di wilayah apotek
- Latar belakang sosial dari warga yang beragam, memungkinkan
untuk menjadi kostumer.
- Tingkat pendidikan yang cukup tinggi, golongan masyarakat
yang lebih kritis, lebih bisa menerima pikiran logis, dan lebih
peduli dengan pola hidup sehat. Maka dapat menarik mereka
dengan adanya rutinitas konseling.
4. Ancaman (Threaths)
a. Banyaknya lulusan Apoteker ataupun profesi lain yang tertarik
dalam mendirikan sarana pelayanan kefarmasian seperti Apotek.
b. Adanya pandangan dari masyarakat tentang mahalnya biaya
penebusan resep.

14
BAB 6. ANALISIS KEUANGAN

6.1 Analisis Keuangan


Pembangunan sebuah apotek harus dipikirkan secara matang dari segi
keuangan, sehingga perlu dilakukan analisis keuangan. Analisis keuangan
bertujuan untuk memperkirakan berapa banyak jumpah dana yang diperlukan
untuk membangun dan mengoperasikan sebuah apotek. Sumber biaya
pembangunan dan pengoperasian apotek dapat diperoleh dari dua sumber yaitu
modal sendiri baik perorangan maupun saham dan pinjaman dari bank maupun
non bank. Penilaian aspek keuangan dapat dilihat dari kegunaan dana dan
pemilihan sumber dananya. Aspek keuangan meliputi Investasi, modal kerja dan
penilaian analisis keuangan (PP, ROI, NPV, IRR, BEP).
a. Analisis Payback Periode (PP)
Payback Periode dari suatu investasi menggambarkan panjang waktu
yang diperlukan agar dana yang tertanam pada suatu investasi dapat diperoleh
kembali seluruhnya. Analisis payback periode dalam studi kelayakan perlu juga
ditampilkan untuk mengetahui seberapa lama usaha/proyek yang dikerjakan baru
dapat mengembalikan investasi.
Semakin kecil waktu pengambilan modal maka semakin prospektif
pendirian apotek yang menandakan semakin besar tingkat pengembalian modal
dan keuntungan bersih rata-rata juga akan semakin besar. Payback periode
bergantung pada jumlah investasi dan modal tetap yang dikeluarkan. Investasi

juga berasal dari modal operasional dan modal cadangan.


Keterangan:
PBP= Payback Periode

Tp-1 = Tahun sebelum terdapat PBP


Indikator analisis PP

15
b. Break Event Point (BEP)
Break Event Point adalah suatu keadaan dimana dalam suatu operasi
apotek/perusahaan tidak mendapat untung maupun rugi/impas (penghasilan = total
biaya). Untuk mempertahankan kontinuitas usaha, apotek harus menjaga tingkat
keseimbangan antara hasil penjualan (total revenue) atau laba yang diperoleh
dengan biaya total. Analisa pendekatan yang digunakan ialah metode break event
point :
BEP = [1/(1-Biaya Variabel/Volume Penjualan)] x biaya tetap
Analisa BEP menunjukkan suatu keadaan kinerja suatu usaha pada
posisi tidak memperoleh keuntungan dan tidak mengalami kerugian karena pada
posisi tersebut pada omset tertentu laba yang diperoleh sama dengan biaya tetap
yang dikeluarkan. Sehingga dengan harga yang ada, omzet yang didapatkan, serta
biaya yang dikeluarkan itu tidak akan menderita kerugian. Dengan adanya BEP
ini menjadi alat untuk menetapkan perkiraan omzet yang harus didapatkan agar
suatu usaha tidak merugi (Anief, 2001). Analisa BEP digunakan untuk :
1. Perencanaan laba (Profit Planning)
2. Alat Pengendalian (Controling)
3. Alat pertimbangan dalam menentukan harga jual
4. Alat pertimbangan dalam mengambil keputusan perlu diketahui
berapakah BEP-nya.

c. ROI (Retrun on Investment)


Return on Investment (ROI) atau rentabilitas atau earning power
merupakan perbandingan antara pendapatan bersih dengan aktiva bersih rata-rata
yang digunakan. Return on investment menunjuk pada tingkat pengembalian
investasi. ROI banyak digunakan oleh perusahaan untuk mengukur tingkat
keuntungan minimal yang diharapkan. Pada umumnya ROI digunakan untuk
pertimbangan pada saat perusahaan hendak memulai usaha atau mau
mengembangkan usaha. Return On Investment ini dinyatakan dalam persentase.
Hal ini penting untuk mengetahui kemampuan perusahaan menghasilkan
pendapatan. ROI dapat dihitung dengan rumus :

16
ROI = (Laba Bersih/Total Investasi) x 100%
ROI dapat dinaikkan dengan cara:
1. Menaikkan margin
a. Hasil penjualan (total sales) dinaikkan lebih besar dibanding biaya.
b. Biaya diturunkan lebih besar dibanding penjualannya.
2. Menaikkan perputaran
a. Menaikkan hasil penjualan (laba) dibanding aktivanya (modal
lancarnya).
b. Menurunkan aktivanya lebih besar dibanding hasil penjualan (laba).
ROI merupakan analisa hasil usaha. Hal ini tergantung dari tujuan
perusahaan, tapi seecara umum dapat dikatakan ROI yang baik adalah lebih besar
daripada jasa pinjaman rata-rata. Besarnya ROI yang diperoleh merupakan tingkat
pengembangan usaha suatu perusahaan.

6.2 Perincian Dana


1. Aspek Modal Biaya
Rincian modal biaya yang dibutuhkan untuk pendirian Apotek “IBNU
SINA” adalah sebagai berikut :
a. Modal Tetap
PERLENGKAPAN APOTEK
Nama Jumlah Harga
Obat dan Alat Kesehatan Rp. 11.000.000
AC 1 Rp. 2.900.000
Lemari Narkotik/psikotropik 1 Rp. 2.600.000
Timbangan 1 set Rp. 1.500.000
Lemari Pendingin 1 Rp. 2.250.000
TV 21’ 1 Rp. 2.200.000
Kursi Tunggu 1 Rp. 1.125.000
Meja Racik 1 Rp. 500.000
Lemari Obat 5 Rp. 12.500.000
Kursi Racik 2 Rp. 195.000
Guci Galon+Air 1 Rp. 175.000
Tensimeter 1 paket Rp. 125.000
Kursi Kasir 1 Rp. 100.000
gelas ukur (100 ml dan 50 ml) 1 set Rp. 105.000

17
Timbangan Badan 1 Rp. 180.000
Termometer 1 Rp. 70.000
Alat Pengisian Puyer 1 Rp. 50.000
Batang Pengaduk Dan Gelas Piala 1 Rp. 40.000
Mortir Dan Stamper 1 Rp. 100.000
Pot/Botol Berbagai Ukuran 1 set Rp. 30.000
Gelas Plastik 1 set Rp. 30.000
Kertas Perkamen 1 pak Rp. 15.000
Kapsul Kosong 1 bungkus Rp. 30.000
Plastik Klip Dan Kantong Plastik 1 pack Rp. 20.000
Etiket Putih Dan Biru 1 pack Rp. 10.000
TOTAL Rp. 38.100.000

PERLENGKAPAN APOTEK (ADMINISTRASI)


Komputer+Program 1 set Rp. 4.600.000
Telepon 1 Rp. 280.000
Kalkulator 1 Rp. 150.000
FI edisi terbaru Rp. 430.000
MIMS/ISO Rp. 120.000
TOTAL Rp. 5.580.000

BIAYA PERIJINAN
Biaya Rekomendasi SIPA Rp. 200.000
Biaya perijinan lain-lain Rp. 2.500.000
Biaya iuran anggota IAI 1 tahun Rp. 240.000
Akta notaris APA Rp. 2.000.000
TOTAL Rp. 4.940.000

Cadangan Modal Rp. 161.380.000


TOTAL MODAL Rp. 210.000.000

2. Rencana Pengeluaran dan Pendapatan Tahun ke-1


a. Estimasi Asumsi Pendapatan Tahun ke-1
Jenis Jml Harga 1 Hari 1 Bulan 1 Tahun
Pendapatan Rata-Rata
Resep 20 Rp. 50.000 Rp. 1.000.000 Rp. 30.000.000 Rp. 360.000.000
OWA 30 Rp. 25.000 Rp. 750.000 Rp. 22.500.000 Rp. 270.000.000
OTC, DLL 60 Rp. 15.000 Rp. 900.000 Rp. 27.500.00 Rp. 324.000.000
Jumlah Omset Rata-Rata Rp. 2.650.000 Rp 79.500.000 Rp 954.000.000

18
b. Pengeluaran
GAJI PEGAWAI
1 Bulan 1 Tahun
Apoteker Pengelola Apotek Rp. 3.000.000 Rp. 36.000.000
Asisten Apoteker 4 orang Rp. 3.000.000 Rp. 36.000.000
@750.000
TOTAL Rp. 6.000.000 Rp 72.000.000
Biaya Keperluan Apotek Lain-Lain
Air Rp. 60.000 Rp. 720.000
Listrik Rp. 150.000 Rp. 1.800.000
Paket Data Hp Rp. 85.000 Rp. 1.020.000
Administrasi Rp. 100.000 Rp. 1.200.000
Sewa Bangunan Rp. 4.167.000 Rp. 50.004.000
TOTAL Rp. 4.562.000 Rp 54.744.000
Total Biaya Pengeluaran Rp. 10.562.000 Rp 126.744.000

3. Proyeksi Pendapatan Tahun ke-1


Pada tahun ke-1 diproyeksikan resep yang masuk 20 lembar per hari
dengan perkiraan harga rata-rata Rp. 50.000/lembar.
i. Penjualan obat resep tahun ke-1 (untung 25%)
20 lbr x 30 hr x 12 bln x Rp 50.000 Rp. 360.000.000
ii. Penjualan OWA (untung 20%)
30 x 30 hr x 12 bln x Rp 25.000 Rp. 270.000.000
iii. Penjualan obat bebas, dan komoditi lain (untung 10%)
60 x 30 hr x 12 bln x Rp 15.000 Rp. 324.000.000
TOTAL Rp. 954.000.000

4. Pengeluaran Rutin Tahun ke-1 (Biaya Variabel HPP)


i. Pembelian obat resep
75% x Rp. 360.000.000 Rp. 270.000.000
ii. Pembelian obat bebas (OTC), dan komoditi lain
90% x Rp. 324.000.000 Rp. 291.600.000
iii. Pembelian OWA
80% x 270.000.000 Rp. 216.000.000
TOTAL Rp. 777.000.000

19
5. Perkiraan Laba Rugi Tahun ke-1
Pemasukan tahun ke-1 Rp 954.000.000
Pengeluaran tahun ke-1 Rp 777.000.000 (-)
Laba Kotor Rp 177.000.000
Laba Kotor Rp. 177.000.000
BOP Rp. 126.744.000 (-)
Laba Bersih Sebelum Pajak Rp. 50.256.000
Laba Bersih Sebelum Pajak Rp. 50.256.000
Pajak PPh Final 0,5% Rp. 251.280(-)
Laba Bersih Rp. 50.004.720

6. Perhitungan BEP tahun ke-1


i. PBP (Pay Back Period)
Total Investasi
Pay Back Periode =
Laba Bersih
Rp 210.000.000
=
Rp 50.004.720
= 4,1 = 4 tahun, 1 bulan
ii. ROI (Return On Investment)
Laba bersih
ROI = x 100%
Total Investasi
Rp 50.004.720
= x 100%
Rp 210.000.000
= 23,81%
iii. BEP ( Break Even Point)
1
BEP = x Biaya Tetap
B𝑖𝑖𝑖𝑖 𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖
1−
𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖
1
= Rp 777.000.000 x Rp. 126.744.000
1−
Rp 954.000.000

= Rp 683.128.677 /Tahun
= Rp 56.927.389 /Bulan
= Rp 1.897.579 /Hari

20
iv. Presentase BEP
Biaya tetap
Presentase BEP = x 100%
Pendapatan−biaya variabel
Rp 126.744.000
= x 100%
Rp 954.000.000−Rp 777.000.000
= 71,60%
v. Kapasitas BEP
Kapasitas BEP = % BEP x jumlah resep per tahun
= 71,60 % x (20 R/ x 30 hr x 12 bln)
= 71,60 % x 7200
= 5155 R/ tahun
= 430 R/ bulan

21
BAB 7. PENUTUP

7.1 Kesimpulan

1. Adanya apotek ini maka apoteker dapat melaksanakan kerja profesinya.


Dari hasil study kelayakan menunjukkan Apotek “IBNU SINA” layak
didirikan di Jl. S. Parman No.
2. Apotek “IBNU SINA” didirikan dengan perencanaan total modal sebesar
Rp. 210.000.000, dengan nilai BEP sebesar Rp. 683.128.677 /tahun, PBP
4 tahun, 1 bulan dan ROI sebesar 23,81%
3. Apotek “IBNU SINA” memerlukan sejumlah karyawan dengan beberapa
spesifikasi yaitu 1 orang Apoteker Pengelola Apotek (APA), 4 orang
Asisten Apoteker untuk bagian pelayanan dan bagian administrasi.

22
DAFTAR PUSTAKA

Anief, Moh. 2001. Prinsip dan dasar manajemen: pemasaran umum dan farmasi.
Edisi Pertama. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Hal44: 51.

Depkes RI. 2009. Peraturan Pemerintahan No. 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan
Kefarmasian, Departemen Kesehatan RI. Jakarta.

Menkes RI. 2016. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 73


Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Jakarta.

Menkes RI. 2017. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 9


Tahun 2017 Tentang Apotek. Jakarta.

23
LAMPIRAN

Lampiran 1. Denah Lokasi

24
25
Lampiran 2. Standar Operaional Apotek

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PERENCANAAN SEDIAAN FARMASI DAN

ALAT KESEHATAN
APOTEK IBNU SINA
Nama Halaman 1 dari 1 No A-01
Sarana Pelayanan Tanggal berlaku
.......................... .........................
Tujuan Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan
kegiatan perencanaan sediaanfarmasi dan alat kesehatan
sehingga mendapatkan jumlah dan jenis yang sesuai
kebutuhan dan menjamin ketersediaan sediaan farmasi dan
alat kesehatan di sarana pelayanan

Penanggung Jawab Apoteker Pengelola Apotek

Prosedur  Melakukan review terhadap : pola penyakit, kemampuan


daya beli masyarakat serta kebiasaan masyarakat
setempat.
 Melakukan kompilasi penggunaan obat setiap bulan
 Melakukan analisa untuk menetapkan prioritas dan
jumlah sediaan yang akan diadakan
 Melakukan monitoring distributor sediaan farmasi dan
alat kesehatan untuk menjamin keabsahan distributor dan
menjamin bahwa sediaan farmasi dan alat kesehatan yang
diadakan memenuhi persyaratan mutu.
 Menyusun prakiraan perencanaan kebutuhan sediaan
farmasi dan alat kesehatan dan prakiraan pembelian ke
masing-masing distributor serta frekuensi pengadaan
sediaanfarmasi dan alat kesehatan.

Disusun Oleh Dilaksanakan Oleh Diperiksa Oleh

Apoteker Penanggung Jawab Apoteker/TTK Apoteker Penanggung Jawab

26
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PENERIMAAN SEDIAAN FARMASI DAN

ALAT KESEHATAN
APOTEK IBNU SINA
Nama Halaman 1 dari 1 No A-0 2
Sarana Pelayanan Tanggal berlaku
.......................... .........................
Tujuan Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan
pengawasan penerimaan sediaan farmasi dan alat
kesehatan

Penanggung Jawab Kepala Gudang/Personil yang ditunjuk


bertanggung jawab atas pelaksanaan dan
pengawasan penerimaan sediaan farmasi dan alat
kese

Prosedur  Memeriksa legalitas faktur dan surat jalan.


Antara lain mencakup: identitas apotek pemesan
dan identitas distributor.
 Mencocokkan faktur dengan sediaan farmasi dan
alat kesehatan yang diterima.
 Mencakup: kesesuaian nama sediaan farmasi
dan alat kesehatan, jumlah, kebenaran harga,
keutuhan kemasan, kebenaran label, tanggal
kadaluwarsa. Apabila sudah sesuai, baru
disimpan.
 Memberi paraf dan stempel pada faktur
penerimaan sediaan farmasi dan alat kesehatan.
 Menginformasikan kepada distributor apabila
terjadi ketidaksesuaian agar dilakukan
perbaikan.
 Mencatat jumlah, nomor batch dan tanggal
kadaluwarsa sediaan farmasi dan alat kesehatan
di dalam kartu stok.
Disusun Oleh Dilaksanakan Oleh Diperiksa Oleh

Apoteker Penanggung Jawab Apoteker/TTK Apoteker Penanggung Jawab

27
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENYIMPANAN SEDIAAN FARMASI DAN
APOTEK IBNU SINA ALAT KESEHATAN
Nama Halaman 1 dari 1 No A-03
Sarana Pelayanan Tanggal berlaku
.......................... .........................
Tujuan Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan
penyimpanan sediaan farmasi dan alat kesehatan
Penanggung Jawab Kepala Gudang/Personil yang ditunjuk bertanggung
jawab atas pelaksanaan dan pengawasan penyimpanan
sediaan farmasi dan alat kese
Prosedur  Mencatat jumlah, nomor batch dan tanggal
kadaluwarsa sediaan farmasi dan alatkesehatan di
dalam kartu stok.
 Menyimpan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang
diterima pada rak yang sesuaiberdasarkan aspek
farmakologi, bentuk sediaan, secara alphabetis atau,
penyimpananhusus dll.
 Setiap penyimpanan sediaan farmasi dan alat
kesehatan harus mengikuti prinsip FIFO(First In First
Out = pertama masuk-pertama keluar) dan FEFO (First
Expired First Out= pertama kadaluwarsa-pertama
keluar); dan harus dicatat di dalam kartu
persediaansediaan farmasi dan alat kesehatan.
 Memasukkan bahan baku obat ke dalam wadah yang
sesuai, memberi etiket yangmemuat nama obat, nomor
batch dan tanggal kadaluwarsa.
 Menyimpan bahan obat pada kondisi yang sesuai,
layak dan mampu menjamin mutudan stabilitasnya
pada rak secara alfabetis.
 Mengisi kartu stok setiap penambahan dan
pengambilan.
 Menjumlahkan setiap penerimaan dan pengeluaran
sediaan farmasi dan alat kesehatanpada kartu stok dan
memberi garis dengan warna merah di bawah jumlah
penerimaandan pengeluaran dan dibubuhi paraf
petugas di setiap akhir bulan.
 Menghindari menyimpan sediaan farmasi dengan
kekuatan yang berbeda dalam satuwadah.
 Menyediakan tempat khusus di luar ruang peracikan
untuk menyimpan komoditi yangrusak, kadaluwarsa.
Disusun Oleh Dilaksanakan Oleh Diperiksa Oleh

Apoteker Penanggung Jawab Apoteker/TTK Apoteker Penanggung Jawab

28
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PELAYANAN OVER THE COUNTER (OTC)
APOTEK IBNU SINA
Nama Halaman 1 dari 1 No A-03
Sarana Pelayanan Tanggal berlaku
.......................... .........................
Tujuan Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan
pelayanan kefarmasian untuk obat Over the Counter (OTC)
Penanggung Jawab Apoteker Pengelola Apotek
Prosedur
Pasien datang.
Menyapa pasien dengan ramah dan menanyakan kepada
pasien obat apa yang dibutuhkan.
Tanyakan lebih dahulu keluhan atau penyakit yang
diderita pasien, kemudian bantu pasien untuk
mendapatkan obat yang tepat.
Menghitung harga dan minta persetujuan terhadap
nominal harga.
Bila sudah terjadi persetujuan, ambilkan obat yang
diminta pasien sesuai dengan permintaan meliputi : nama
obat dan jumlah obat
Serahkan obat kepada pasien disertai dengan
informasi tentang obat meliputi dosis, frekuensi
pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara
penggunaan dan efek samping obat yang mungkin
timbul setelah penggunaan obat, dan jika diperlukan
pengatasan pertama terhadap efek samping yang
ditimbulkan.

Disusun Oleh Dilaksanakan Oleh Diperiksa Oleh

Apoteker Penanggung Jawab Apoteker/TTK Apoteker Penanggung Jawab

29
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PELAYANAN OBAT WAJIB APOTEK (OWA)
APOTEK IBNU SINA
Nama Halaman 1 dari 1 No A-03
Sarana Pelayanan Tanggal berlaku
.......................... .........................
Tujuan Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan
pelayanan kefarmasian untuk Obat Wajib Apotek (OWA)
Penanggung Jawab Apoteker Pengelola Apotek
Prosedur
 Pasien datang.
 Menyapa pasien dengan ramah dan menanyakan
kepada pasien obat apa yang dibutuhkan.
 Tanyakan lebih dahulu keluhan atau penyakit yang
diderita pasien, kemudian bantu pasien untuk
mendapatkan obat yang tepat.
 Tanyakan pada pasien apakah sebelumnya pernah
menggunakan obat tertentu dan bagaimana hasilnya
(kondisi membaik atau bertambah parah).
 Bila pasien telah menggunakan obat sebelumnya dan
hasilnya tidak memuaskan maka pilihkan obat lain
yang sesuai dengan kondisi pasien, begitu juga untuk
pasien yang sama sekali belum pernah minum obat.
 Menghitung harga dan minta persetujuan terhada
nominal harga.
 Setelah pasien setuju dengan harga obat, ambilkan
obat diatas.
 Serahkan obat kepada pasien disertai dengan
informasi tentang obat meliputi dosis, frekuensi
pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara
penggunaan dan efek samping obat yang mungkin
timbul setelah penggunaan obat, dan jika diperlukan
pengatasan pertama terhadap efek samping yang
ditimbulkan.
 Catat nama pasien, alamat, dan no. telp pasien.
 Buat catatan khusus tentang pasien yang
nantinya sebagai patien data record.
Disusun Oleh Dilaksanakan Oleh Diperiksa Oleh

Apoteker Penanggung Jawab Apoteker/TTK Apoteker Penanggung Jawab

30
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PELAYANAN RESEP
APOTEK IBNU SINA
Nama Halaman 1 dari 1 No A-03
Sarana Pelayanan Tanggal berlaku
.......................... .........................
Tujuan Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan
pelayanan kefarmasian tentang resep
Penanggung Jawab Apoteker Pengelola Apotek
Prosedur
Pasien datang.
Menyapa pasien dengan ramah dan menanyakan kepada
pasien obat apa yang dibutuhkan.
Menerima resep pasien.
Lakukan skrining resep meliputi administrasi,
pharmaceutical dan klinik.
Menghitung harga dan minta persetujuan terhada nominal
harga.
Pasien diberi no antrian.
Tulis no struk (print out) pada resep dan satukan resep
dengan print out.
Cocokkan nama, jumlah dan kekuatan obat dalam resep
denga print out.
Siapkan obat sesuai dengan resep
Jika obat racikan maka patuhi SPO meracik.
Buat etiket dan cocokkan dengan resep.
Teliti kembali resep sebelum diserahkan pada pasien
termasuk salinan resep dan kuitansi (jika diminta oleh
pasien).
Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi
tentang obat meliputi dosis, frekuensi pemakaian sehari,
waktu penggunaan obat, cara penggunaan dan efek
samping obat yang mungkin timbul setelah penggunaan
obat, dan jika diperlukan pengatasan pertama terhadap
efek samping yang ditimbulkan.
Catat nama pasien, alamat, dan no. telp pasien.
Buat catatan khusus tentang pasien yang nantinya
sebagai patien data record.
Disusun Oleh Dilaksanakan Oleh Diperiksa Oleh

Apoteker Penanggung Jawab Apoteker/TTK Apoteker Penanggung Jawab

31
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
MERACIK OBAT
APOTEK IBNU SINA
Nama Halaman 1 dari 1 No A-03
Sarana Pelayanan Tanggal berlaku
.......................... .........................
Tujuan Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan
pelayanan kefarmasian tentang meracik obat
Penanggung Jawab Apoteker Pengelola Apotek
Prosedur  Siapkan alat yang akan digunakan dan bersihkan meja
untuk meracik.
 Buatlah instruksi meracik meliputi : no resep, nama
pasian, jumlah dan cara mencampur.
 Siapkan etiket dan wadah obat sertakan bersam obat dan
instruksinya untuk diracik.
 Cucilah tangan bila perlu gunakan sarung tangan, masker.
 Siapkan bat sesuai resep dan ccocokkan dengan yang
tertera pada struknya.
 Jika ada bahan yang harus ditimbang makapersiapkan
lebih dahulu.
 Bacalah instruksi meracik dengan seksama dan
lakukanlah hati‐ hati.
 Pastikan hasil racikan sesuai dengan instruksinya.
 Masukkan dalam wadah yang telah disediakan dan beri
etiket, kemudian serahkan pada petugas lain untuk
diperiksa dan diserahkan.
 Bersihkan peralatan dan meja meracik setelah selesai
 Cucilah tangan sampai bersih,

Disusun Oleh Dilaksanakan Oleh Diperiksa Oleh

Apoteker Penanggung Jawab Apoteker/TTK Apoteker Penanggung Jawab

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


KONSELING OVER THE COUNTER (OTC)
APOTEK IBNU SINA
Nama Halaman 1 dari 1 No A-03
Sarana Pelayanan Tanggal berlaku
.......................... .........................
Tujuan Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan
pelayanan kefarmasian tentang konseling over the counter

32
(OTC)

Penanggung Jawab Apoteker Pengelola Apotek


Prosedur  Menanyakan keluhan pasien dan mengapa menggunakan
obat tersebut dan sudah berapa lama pasien mengalami
keluhan tersebut.
 Menanyakan bagaiman kondisi pasien setelah
menggunakan obat tersebut.
 Apabila obat yang diminta sesuai dengan kondisi pasien
dan memberikan efek seperti yang diharapkan maka obat
boleh diberikan
 Apabila obat yang diminta tidak sesuai dengan kondisi
pasien maka pasien dipilihkan obat yang tepat untuk
kondisinya
 Menanyakan tentang bagaiman pasien menggunakan obat
tersebut, bila ada yang kurang atau salah maka farmasi
wajib membenarkan dan melengkapinya.
Disusun Oleh Dilaksanakan Oleh Diperiksa Oleh

Apoteker Penanggung Jawab Apoteker/TTK Apoteker Penanggung Jawab

33
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
KONSELING OBAT WAJIB APOTEK (OWA)
APOTEK IBNU SINA
Nama Halaman 1 dari 1 No A-03
Sarana Pelayanan Tanggal berlaku
.......................... .........................
Tujuan Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan
pelayanan kefarmasian tentang konseling obat wajib apotek
(OWA)
Penanggung Jawab Apoteker Pengelola Apotek

Prosedur  Menanyakan keluhan pasien sehingga pasien


menggunakan obat tersebut dan sudah berapa lama pasien
mengalami gejala tersebut.
 Cocokkan kondisi pasien dengan obat yang diminta, bila
obat kurang sesuai untuk pasein maka rekomendasikan
obat yang tepat untuk pasien.
 Menanyakan tentang bagaimana pasien menggunakan
obta tersebut meliputi dosis, frekuensi, durasi,dan cara
penggunaan; bila ada yang kurang atau salah mak
farmasis wajib membenarkan dan melengkapinya
 Menanyakan bagaimana kondisi pasien setelah
menggunakan obat tersebut.
 Apabila obat yang diminta sesuai dengan kondisi pasien
dan memberikan efek seperti yang diharapkan maka obat
boleh diberikan.
 Apabila kondisi pasien tidak membaik atau semakin
memburuk makan sebaiknya dirujuk ke dokter.
 Informasikan kepada pasien bahwa pasien diperbolehkan
konsultasi dengan apoteker untuk berdiskusi tentang
terapi yang dijalani pasien.

Disusun Oleh Dilaksanakan Oleh Diperiksa Oleh

Apoteker Penanggung Jawab Apoteker/TTK Apoteker Penanggung Jawab

34
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
KONSELING RESEP
APOTEK IBNU SINA
Nama Halaman 1 dari 1 No A-03
Sarana Pelayanan Tanggal berlaku
.......................... .........................
Tujuan Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan
pelayanan kefarmasian tentang konseling resep
Penanggung Jawab Apoteker Pengelola Apotek
Prosedur  Obat diserahkan pada pasien sekaligus dicocokkan
dengan data pasien.
 Mencocokkan obat dengan kondisi pasien dengan cara
menanyakan pad pasien tentang keluhan yang
dialaminya.
 Memberitahukan pada pasien tentang obat yang diberikan
dan tujuan penggunaan obat tersebut.
 Memberikan innformasi pada pasien tentang aturan
penggunaan obat (dosis, frekuensi, durasi, cara
penggunaan).
 Menanyakan kembali tentang semua informasi yang telah
disampaikan untuk memastikan bahwa pasien telah
paham dan mengerti tentang aturan penggunaan obat.
 Memberitahukan pada pasien tentang ESO obat yang
mungkin terjadi dan cara penanganan yang mungkin bisa
dilakukan oleh pasien terhadap efek samping yang terjadi.
 Menyarankan pasien untuk pergi ke dokter bila dirasa
ESO cukup berat dan mengganggu.
 Informasikan pada pasien tentang hal apa saja yang perlu
dihindari atau yang perlu dilakukan untuk menunjang
keberhasilan riset.
 Catat nama pasien dan no telp pasein.
 Buat catatan khusus tentang pasien sebagai patien data
record.

Disusun Oleh Dilaksanakan Oleh Diperiksa Oleh

Apoteker Penanggung Jawab Apoteker/TTK Apoteker Penanggung Jawab

35
Lampiran 3. Belanja Obat

Total
No Nama obat Kemasan Qty Harga

Obat Wajib Apotek (OWA) Paten

1. Ponstan FC (Asam mefenamat) 10 strip x 10 tablet 5 strip Rp 59.929


2. Felcam (Piroxicam 10 mg) 5 strip x 10 tablet 1 box Rp 17.100
3. Allofar (Allopurinol) 10 strip x 10 tablet 3 box Rp 87.480
4. Klotaren 25 mg (Na Diklofenak) 50 strip 25 strip Rp 16.731
5. Dextamine syr (Deksamethason) 60 ml x 1 botol 3 botol Rp 67.395
Dulcolax adult supp 10 mg
6. 1 x 5 suppo 3 suppo Rp 37.837
(Bisacodil)
Garamycin topical cream 0,1%
7. 5 g x 1’s 2 tube Rp 37.800
(Gentamicin)
8. Heptasan tablet (Mebhydrolin) 10 strip x 10 tablet 1 box Rp 22.500
9. Claneksi dry syr (Co amoxiclav) 60 ml x 1’s 1 kotak Rp 43.920
10. Microtina tab (kloramphenicol) 10 strip x 10 tablet 1 box Rp 43.492
11. Amoxsan 250 mg (Amoxicillin) 10 strip x 10 tablet 2box Rp 132.750
12. Colme ear drop (Kloramfenikol) 8 ml x 1’s 1 kotak Rp 18.810
Colme eye drop 0,5 ml
13. 8 ml x 1’s 1 kotak Rp 17.077
(Kloramfenikol)
14. Lerzin syrup (cetirizine) Botol 3 fls Rp 12.150
Ventolin inhaler (Salbutamol
15. 100 mcg/puff x 1’s 1 kotak Rp 97.879
sulfate)
JUMLAH Rp 782.850

ObatWajibApotek (OWA) Generik


1. Allopurinol 100 mg 1 box (10 strip x 10 tablet) 3 box Rp 49.452
2. Aminofilin 150 mg 1 box (10 strip x 10 tablet) 1 box Rp 13.248
3. Amoxicillin 1 box (10 strip x 10 tablet) 3 box Rp 100.809
4. Amoxicillin syr Botol 6botol Rp 20.160
5. Antalgin 500 mg 1 box (10 strip x 10 tablet) 2 box Rp42.380
6. Asammefenamat 1 box (10 strip x 10 tablet) 3 box Rp 69.120
7. Betamethasone 0,1% Tube 5 tube Rp 15.750
8. Bromhexin 8 mg 1 box (10 strip x 10 tablet) 1 box Rp 5.382
9. Cetirizin 10 mg 1 box (3 strip x 10 tablet) 2 box Rp 28.472
10. Dexamethasone 0,5 mg 1 box (10 strip x 10 tablet) 1 box Rp 14.250

36
11. Hydrokortisone 2,5% Tube 5 tube Rp 21.439
12. Na diklofenak 50 mg 1 box (5 strip x 10 tablet) 2 box Rp 26.688
13. Omeprazole 20 mg 1 box (3 strip x 10 tablet) 1 box Rp 11.126
14. Salbutamol 2 mg 1 box (10 strip x 10 tablet) 3 box Rp22.893
JUMLAH Rp441.169

Obat Keras Paten

1. Bufect oral susp (Ibuprofen100 60 ml x 1 botol 2 botol Rp 23.580


mg/5 ml)
Lodia tablet (loperamide) 10 tablet x 10 strip) 5 strip Rp 45.675
2. Aspirin Bayer (Asetosal) 8 strip x 15 tablet 1 box Rp 33.237
3. Alphadryl syr (Difenhidramin) 60 ml x 1 botol 2 botol Rp 13.500
4. Acifar tab 400 mg (Acyclovir) 10 stripx 10 tab 5 strip Rp 15.210
5. Glucovance 1,25 mg/ 250mg 10 strip x 10 tablet 5 strip Rp 85.400
(Glibenklamid)
6. Diaformin XR SR caplet 500 mg 10 strip x 10 tablet 5 strip Rp 72.000
(Metformin)
7. Degirol (Dequalinium Cl 0,25 20 strip 1 box Rp 8.385
mg)
8. Incidal OD (cetirizin) 5 strip x 10 tablet 3 strip Rp 72.900
9. Inpepsa oral liq 500 mg/ml 100 x 1’s 3 botol Rp 116.100
(Sukralfat)
10. Danovir cream (Acyclovir) 5g x 1’s 1 tube Rp 24.300
11. Zoralin tablet (Ketoconazole) 10 strip x 10 tablet 5 strip Rp 72.000
12. Lodia FC tab 2 mg (Loperamid 6 x 10 strip 5 strip Rp 24.975
HCl)
13. Cefat dry syr 125 mg/ 5 ml 60 ml x 1’s 1 kotak Rp 35.730
(Cefadroxil monohydrate)
JUMLAH Rp 642.992

ObatKerasGenerik
Acyclovir 400 mg 1 box (10 strip x 10 tablet) 1 box Rp 39.000
Acyclovir 5% tube 5 tube Rp 13.600
Ambroxol 30 mg 1 box (10 strip x 10 tablet) 2 box Rp 22.716
Ambroxolsyr botol 5botol Rp15.000
Amlodipin 10 mg 1 box (3 strip x 10 tablet) 3 box Rp 138.408

37
Betahistinmesilat 6 mg 1 box (5 strip x 10 tablet) 1 box Rp 14.400
Captopril 25 mg 1 box (10 strip x 10 tablet) 3 box Rp 37.530
Cefadroxil syr botol 3 botol Rp 22.341
Cefadroxyl 500 mg 1 box (5 strip x 10 tablet) 1 box Rp 45.800
Cefixime 100 mg 1 box (3 strip x 10 tablet) 1 box Rp 65.242
Cefixime syr botol 3 botol Rp 82.419
Cimetidine 200 mg 1 box (10 strip x 10 tablet) 1 box Rp 9.000
Clopidogrel 75 mg 1 box (3 strip x 10 tablet) 1 box Rp 210.000
Clyndamicin 300 mg 1 box (5 strip x 10 tablet) 1 box Rp 58.950
Cotrimoxazole 480 mg 1 box (10 strip x 10 tablet) 1 box Rp 24.300
Cotrimoxazole syr botol 3 botol Rp 12.900
Cyprofloxacin 500 mg 1 box (10 strip x 10 tablet) 1 box Rp 25.792
Digoxin 0,25 mg 1 box (10 strip x 10 tablet) 1 box Rp 16.883
Ethambutol 500 mg 1 box (10 strip x 10 tablet) 1 box Rp 52.092
Famotidine 40 mg 1 box (5 strip x 10 tablet) 1 box Rp 12.375
Flunarizinhcl 1 box (2 strip x 20 tablet) 1 box Rp 53.640
Furosemid 40 mg 1 box (10 strip x 10 tablet) 1 box Rp 19.575
Gentamicin 0,1% tube 5 tube Rp 8.775
Glibenclamide 5 mg 1 box (10 strip x 10 tablet) 3 box Rp 40.500
Glimepiride 2 mg 1 box (5 strip x 10 tablet) 1 box Rp 71.592
Glimepiride 4 mg 1 box (5 strip x 10 tablet) 1 box Rp 130.168
Ibuprofen 400 mg 1 box (10 strip x 10 tablet) 2 box Rp 55.864
ISDN 5 MG 1 box (10 strip x 10 tablet) 1 box Rp 11.184
Ketoprofen 100 mg 1 box (10 strip x 10 tablet) 1 box Rp 188.629
Meloxicam 15 mg 1 box (5 strip x 10 tablet) 1 box Rp 54.446
Metformin 500 mg 1 box (10 strip x 10 tablet) 1 box Rp 23.760
Ondansentron 4 mg 1 box (2 strip x 6 tablet) 1 box Rp 16.800
Piracetam 1200 mg 1 box (5 strip x 10 tablet) 1 box Rp 58.740
Rifampicin 450 mg 1 box (10 strip x 10 tablet) 1 box Rp 104.200
Simvastatin 10 mg 1 box (3 strip x 10 tablet) 3 box Rp 24.500
Tramadol 50 mg 1 box (5 strip x 10 tablet) 1 box Rp 14.985
Irbesartan 150 mg 1 box (5 strip x 10 tablet) 1 box Rp 89.250
Lansoprazole 30 mg 1 box (2 strip x 10 tablet) 1 box Rp 24.545
Jumlah Rp 2.012.582

38
Obat OTC
1. Anacetinsyr Botol 3 botol Rp 14.000
2. Anakonidin 60 ml Botol 3 botol Rp 28.700
3. Antimo 1 box (10 Strip x 10 2 box Rp68.400
tablet)
4. Antimoanak 1 box 10 sachet 1 box Rp 9.900
5. Asifit 1 box (3 strip x 10 1 box Rp 105.300
tablet)
6. Baby cough Botol 3 botol Rp 9.450
7. Becombion plus Botol 3 botol Rp 67.500
8. Biogesic 1 box (10 strip x 10 3 box Rp 43.200
tablet)
9. Biolysin 100 ml Botol 3 botol Rp 42.900
10. Biolysin kids Botol 3 botol Rp 25.400
11. Biolysin smart 60 ml Botol 3 botol Rp 30.500
12. Bodrex 1 box (2 strip x 10 3 box Rp 15.000
tablet)
13. Bodrex extra 1 box (25 strip x 4 1 box Rp 38.300
tablet)
14. Bodrexf&b/berdahak 1 box (25 strip x 4 1 box Rp 31.500
tablet)
15. Bodrexmigran 1 box (25 strip x 4 1 box Rp 36.000
tablet)
16. Bodrexsyr Botol 5botol Rp 32.500
17. Bodrexin 1 box (2 strip x 10 1 box Rp 2.900
tablet)
18. Bodrexinsyr Botol 3 botol Rp 15.900
19. Calcidolsyr 120 ml Botol 3 botol Rp 28.600
20. Calcusol 30 1 botol 30 kaps 3 botol Rp 75.300
21. Caviplexsyr Botol 3 botol Rp 16.500
22. Cerebrofit excel 1 box (1 strip x 10 3 box Rp 39.400
kaps)
23. Cerebrofort gold Botol 3 botol Rp 85.600
24. Colfinsyr 60 ml Botol 3 botol Rp 13.000
25. Combi kid 12's fruit veggie 1 box (12 chewable) 3 box Rp 70.200
26. Coparcetinsyr Botol 3 botol Rp 10.800
27. Ctm 1 kaleng (1000 tab) 1 Rp 167.400
kaleng
28. Curcuma emulsion 200 ml Botol 3 botol Rp 50.200
29. Decolgen 1 box (25 strip x 4 1 box Rp 36.000
tablet)
30. Diapet NR 1 box (1 strip x 6 5 box Rp 7.200

39
kaps)
31. DIATABS 1 box (25 strip x 4 1 box Rp 47.300
tablet)
32. Dulcolax 1 box (20 strip x 4 1 box Rp 84.600
tablet)
33. Enervon c evervecent 1 tube (10 tablet) 3 botol Rp 69.100
34. Equal granul 50's 1 box (50 sachet) 1 box Rp 20.300
35. F44 100 ml anak Botol 3 botol Rp 54.500
36. F44 100 ml dewasa Botol 3 botol Rp 54.500
37. F44 vaporub 10 gr pot 3 botol Rp 14.300
38 Fatigon 1 box (15 strip x 4 1 box Rp 35.100
tablet)
39. Fatigon spirit 1 box (6 strip x 5 1 box Rp 29.200
tablet)
40. Feminax 1 box (50 strip x 4 1 box Rp 90.000
tablet)
41. Fitkom gummy 1 box (15 tablet) 2 box Rp 28.600
42. Hemavitonjrenk sachet 1 box (6 sachet) 1 box Rp 9.200
43. Hufagripbp Botol 3 botol Rp 28.900
44 Hufagrip flu Botol 3 botol Rp 30.500
45. Igastrumsyr Botol 3 botol Rp 101.800
46. Inzana 1 strip 4 tablet 10 strip Rp 9.000
47. Ipi vitamin A 1 tube 50 tablet 3 tube Rp 8.900
48. Ipi vitamin C 1 tube 50 tablet 5 tube Rp 14.900
49. Komix 1 box (30 sachet) 1 box Rp 16.200
50. Komix kid 1 box (10 sachet) 1 box Rp 5.400
51. Konidin 1 strip 4 tablet 10 strip Rp 12.600
52 L-bio 1 box (30 sachet) 1 box Rp 132.300
53. Laserin 60 ml Botol 3 botol Rp 15.100
54. Laserinmadu 60 ml Botol 3 botol Rp 18.400
55. Mixagrip 1 strip 4 tablet 10 strip Rp 14.400
56. Mylanta botol 3 botol Rp 13.000
57. Neo rheumacyl neuro 1 strip 10 tablet 10 strip Rp 54.000
58. Neolanta 1 box (25 strip x 4 1 box Rp 27.000
tablet)
59. Neosanmag 1 box (25 strip x 4 1 box Rp 38.300
tablet)
60. Neozep forte 1 box (25 strip x 4 1 box Rp 45.000
tablet)
61. Norit botol 3 botol Rp 22.400
62. Obhcombi 100 ml botol 3 botol Rp 16.200

40
63. Obhcombi plus anak 60 ml botol 3 botol Rp 24.300
64. Obhtropicaberdahak 100 ml botol 3 botol Rp 21.600
65. Oralit 1 box 200 sachet 1 box Rp 90.000
66. Pamol 1 srip 4 tablet 10 strip Rp 15.300
67. Pk pot 3 Rp 11.600
68. Promag 1 box (3 strip x 12 3 box Rp37.200
tablet)
69. Protecal solid 1 tube (10 tablet) 3 tube Rp 64.500
70. Siladex 60 ml botol 3 botol Rp 28.600
71. Stimuno forte botol 3 botol Rp 69.700
72. Termorex plus 60 ml botol 3 botol Rp 30.200
73. Triaminic drop 60 ml botol 3 botol Rp 128.500
74. Vick inhaler roll 3 roll Rp 22.700
75. Vidoranemuls botol 3 botol Rp 44.600
76. Vidoran smart syr botol 3 botol Rp 40.500
77. Vitacimin 1 box (50 strip x 2 1 box Rp 58.500
tablet)
78. Betadinplester 1 box 100 strip 1 box Rp 22.500
79. Betadinkumur 100 ml Botol 3 botol Rp 25.700
80. Betadin sol 30 ml Botol 3 botol Rp 37.500
81. Betadin sol 60 ml Botol 3 botol Rp 70.200
82. Caladin lot 60 ml Botol 3 botol Rp 26.700
83. Caladin powder 100 Botol 3 botol Rp 26.500
84. Geligacair 30 ml Botol 3 botol Rp 20.800
85. Herocyn 75 g Botol 3 botol Rp 17.600
86. Ichtiyol pot 3 pot Rp 10.800
87. Kalpanakcair Botol 3 botol Rp 6.800
88. Kana 30 gr tube 3 tube Rp 37.500
90. Lactacyd blue 60 ml Botol 3 botol Rp61.300
91. Lactacyd pink 60 ml Botol 3 botol Rp 59.900
92. Listerin 250 ml Botol 3 botol Rp 47.300
93. Mikorexcair Botol 3 botol Rp 5.900
94. Oxoferin Botol 2 botol Rp 154.500
95. Rheumacyl cream hijau tube 3 tube Rp 34.800
96. Salonpasgell 30 gr tube 3 tube Rp 32.400
97. Salonpas hot koyo lembar 50 lbr Rp 11.600
98. Scott emulsion syr 220 ml botol 3 Rp 75.000
99. Geliga buah 5 Rp 35.000
100. Balpirik buah 3 Rp 22.500
101. Madurasa sachet box 5 Rp 45.000

41
102. Minyakkayuputih Cap lang 210 ml botol 1 Rp 50.000
103. Minyakkayuputih Cap lang 60 ml botol 3 Rp 54.000
104. Minyakkayuputih Cap lang 30 ml botol 3 Rp36.000
105. Minyaktelon My baby 150 ml botol 3 Rp 120.000
106. MinyaktelonNjonjameneer 100 ml botol 2 Rp 70.000
107. Minyaktelon Lang 60 ml botol 3 Rp 24.000
108. Minyaktawon FF 90 ml botol 1 Rp 48.000
109. Minyaktawon EE 60 ml botol 3 Rp 105.000
110. Minyaktawon DD 30 ml botol 3 Rp 60.000
111. Minyaktawon CC 20 ml botol 3 Rp 45.000
112. Laxing buah 10 Rp 23.000
113. Betadin sol 30 ml Botol 3 botol Rp 37.500
JUMLAH Rp 4.592.650

Obat Luar dan Alat Kesehatan


Betadinvag + alat Botol 1 botol Rp 40.400
Daryanttule 1 box (10 lembar) 1 box Rp 135.000
Facial cotton pc 3 pc Rp 11.340
Fiesta banana pc 10 pc Rp 48.600
Hypafix pc 3 pc Rp 33.750
Perban 10 cm onemed pc 10 pc Rp 9.900
Perban 5 cm onemed pc 10 pc Rp 5.400
Pispotbiru b pc 3 pc Rp 93.150
Pispotputih b pc 3 pc Rp 156.600
Plester b Pc 3 pc Rp 13.500
Plester t Pc 3 pc Rp 20.790
Handscon 1 box (100 pcs) 3 box Rp 105.030
Tensocrepe 3' Pc 3 pc Rp 154.710
Tensocrepe 4' Pc 3 pc Rp 186.030
Tensocrepe 6' Pc 3 pc Rp 244.350
Termometer Pc 3 pc Rp 24.300
Termometer digital Pc 3 pc Rp 89.100
Pregcy test Pc 3 pc Rp 58.320
Masker 1 box (50 pcs) 3 box Rp 53.460
Sensipad 1 box (10 pcs) 3 box Rp 29.115
Alkohol 70 % 100 ml Botol 1 botol Rp 4.600
Alkohol 70 % 1000 ml Botol 1 botol Rp 35.700
Hansaplaskompres Strip 5 strip Rp 50.400

42
Spuit 5 cc Box 1 Rp 38.000
Kapaspembalut Pc 5 Rp 15.000
Tissue Pc 5 Rp 20.000
Easy touch kit Box 10 Rp 355.000
Easy touch glucose test strip Botol 1 Rp 55.000
Easy touch cholesterol test
strip Botol 1 Rp 115.000
Easy touch uric acid test strip Botol 1 Rp 55.000
Tensimeterdanstetoskop Pc 1 Rp150.000
Jumlah Rp 2.406.545

TOTAL BIAYA

No. JenisObat Harga


1. Obat Wajib Apotek Paten Rp 782.850
2. Obat Wajib Apotek Generik Rp 441.169
3. Obat Keras Paten Rp 642.992
4. Obat Keras Generik Rp 2.012.582
5. Obat Luar dan Alat Kesehatan Rp 2.406.545
6. OTC Rp 4.592.650
7. Lain-lain Rp 121.212
Total Rp 11.000.000

43
Lampiran 4. Etiket

Apotek Ibnu Sina


Jl. S. Parman 26, Sumbersari, Jember
Telp (0331)14022
APA : M. Zulkhaq Vadliyanto., S.farm, Apt
SIPA : 235231/2018
Tgl :
Pasien :
Obat :
Sehari X Tab/caps/ Bungkus
Pagi / Siang / sore / Malam
Sebelum/Saat/Sesudah Makan

Apotek Ibnu Sina


Jl. S. Parman 26, Sumbersari, Jember
Telp (0331)14022
APA : M. Zulkhaq Vadliyanto., S.farm, Apt
SIPA : 235231/2018
Tanggal:
Pasien :
Obat :
Cara pemakaian :

OBAT LUAR

44
Lampiran 5. Blanko Surat Pesanan

Apotek “Ibnu Sina”

Jl. S. Parman 26, Sumbersari, Jember


Telp. 0331- 14022

Jember,……………
Kepada Yth.
…………………….
…………………….
SURAT PESANAN

No.
Dengan Hormat,
Bersama ini harap dikirim barang-barang tersebut di bawah ini :

No. Jumlah Nama Obat/Alkes Kekuatan

Hormat kami

Apoteker Pengelola Apotek

45
Lampiran 6. Blanko Surat Pesanan Narkotika

Rayon Model N9
No. SP Lembar ke

SURAT PESANAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama :
Jabatan :

Alamat Rumah :

Mengajukan pesanan narkotika kepada :

Nama Perusahaan :

Alamat :

Sebagai berikut: .......................................................................................


...................................................................................................
...................................................................................................
Narkotika tersebut akan digunakan untuk keperluan Apotek ”Ibnu Sina”
Jl. S. Parman 26, Sumbersari, Jember.

Jember,..................
Pemesan

M. Zulkhaq Vadliyanto., S. Farm, Apt


SP : KP.12345678

46
Lampiran 7. Blanko Surat Pesanan Psikotropika

Apotek “Ibnu Sina”


Jl. S. Parman 26, Sumbersari, Jember
Telp. 0331-14022
Nomor

SURAT PESANAN PSIKOTROPIKA

Yang bertandatangan dibawah in':

Nama : M. Zulkhaq Vadliyanto, S. Farm, Apt.

Jabatan : Apoteker Pengelola Apotek

Alamat Rumah : Jl. Kalimantan 46, Jember

Mengajukan permohonan kepada :

Nama Distributor :....................................................................

Alamat :..................................................................

No. Telp. :.....................................................................

Jenis Psikotropika sebagai berikut:

………………………………………………………………………

Jember,……............2019

Apoteker Pengelola Apotek

M. Zulkhaq Vadliyanto., S. Farm, Apt.

SP : 12345678

47
Lampiran 8. Blanko Tanda Terima Faktur

Apotek “Ibnu Sina”


Jl. S. Parman 26, Sumbersari, Jember
Telp. 0331-14022

TANDA TERIMA FAKTUR

Telah terima dari :

Faktur No. : ...................................Rp. ..............

...................................Rp. ..............

...................................Rp. ..............

...................................Rp. .............

...................................Rp. ..............

Jumlah : Rp. .............................Rp. ..............

Tanggal Faktur : ...................................

Tanggal Pembayaran : ...................................

Jember,...............

48
Lampiran 9. Kartu Stok

APOTEK “IBNU SINA”


KARTU STOK

APOTEK “IBNU SINA”


Nama Obat :

Satuan :

No. Tgl + - Sisa Paraf


Resep

49
Lampiran 10. Daftar Harga Produk

APOTEK “IBNU SINA”


Jl. S. Parman 26, Sumbersari, Jember
Telp. 0331-14022

Nama Obat:

Keluar

Tgl Masuk No. Jumlah Sisa Kenyataan Paraf

R/HV

50
Lampiran 11. Blanko Copy Resep

APOTEK “SYIFA FARMA”


Jl. S. Parman 26, Sumbersari, Jember
Telp. 0331- 14022
APA : M. Zulkhaq Vadliyanto., S. Farm, Apt.
SP/SK: 12345678

COPY RESEP

Dari dokter : (u/sp. /g/h)

Tertulis tanggal :

Dibuat tanggal :

NB
Untuk : umur: :

No. Resep :

PCC

51
Lampiran 12. Nota Penjualan

No: …….
APOTEK “IBNU SINA” Jember,………..
Jl. S. Parman, Sumbersari, Jember
Telp. 0331- 14022
Kepada yth:...................

NOTA

No. Jumlah Nama Barang Harga satuan Total

52
Lampiran 13. Buku Defecta

APOTEK “IBNU SINA”


Jl. S. Parman 26, Sumbersari ,Jember
Telp. 0274-23232

APA : M. Zulkhaq Vadliyanto, S. Farm, Apt.


BUKU DEFEKTA

Tgl Nama Sediaan Sisa Paraf

53
Lampiran 14. Buku Kadarluarsa

APOTEK “IBNU SINA” Tahun:


Jl. S. Parman 26, Sumbersari, Jember
Telp. 0331-14022

BUKU KADARLUARSA

NO. Nama No. Tgl. Nama Tempat Jumlah


Obat Faktur Beli BNF Simpan Unit

54
Lampiran 15. Pencatatan Pemakaian Narkotika dan Psikotropika

PENCATATAN OBAT NARKOTIK DAN PSIKOTROPIK

A B C D E Z

APOTEK “IBNU SINA’

Nama Obat :................................... Bulan :


No. Kode :.................................... Tahun :
No. Urut :....................................

Stok Awal Stok


Tgl No. Resep Terima Keluar Keterangan
Bulan Akhir

55
Lampiran 16. Pelaporan Narkotika Dan Psikotropika

APOTEK “IBNU SINA”


JL. S. Parman 26, Sumbersari, Jember
Telp. 0331-14022
APA: M. Zulkhaq Vadliyanto., S. Farm, Apt.
SP/SK: 12345678

Nomor :
Lampiran :
Hal : Laporan Penggunaan Narkotika dan Psikotropika

Kepada Yth.:
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
...................................................................
....................................................................

Dengan hormat,

Bersama ini kami sampaikan Laporan Penggunaan Narkotika dan


Psikotropika untuk bulan .........................................................

Demikian untuk menjadikan periksa.

Jember, ...............................
Apoteker Pengelola Apotek

M. Zulkhaq Vadliyanto., S. Farm, Apt.


SP/SK: 12345678

Tembusan kepada Yth.:


1. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
2. Kepala Bal;ai Besar POM Jawa Timur

Tertinggal

56
Lampiran 17. Blanko Laporan Penggunaan Narkotika

LAPORAN PENGGUNAAN NARKOTIKA


APOTEK ”IBNU SINA”
Form :N-105JI
Jl. S. Parman 26 , Sumbersari, Jember

Jember Bulan :
Telp. 0331-14022

SP/SK : 01.01.V.9.7657

Pemasukan Pengeluaran Untuk Persediaan


Persediaan Jumlah
No. Kode Nama Sediaan Satuan Akhir
Awal Bulan Keseluruhan
Tgl. Dari Jumlah Pembuatan Lain-lain Jumlah Bulan

Jember,

Apoteker Pengelola Apotek

M. Zulkhaq Vadliyanto, S. Farm, Apt

57
Lampiran 18. Blanko Laporan Penggunaan Narkotika

LAPORAN PENGGUNAAN PSIKOTROPIKA


APOTEK “IBNU SINA”
Form :N-105JI
Jl. S. Parman 26, Sumbersari, Jember

Jember Bulan :
Telp. 0331-14022

SP/SK : 01.01.V.9.7657
Penerimaan Pengeluaran
No. Kode Nama Bahan/Sediaan Satuan Stok Awal Stok akhir
Dari Jumlah Untuk Jumlah

Jember,

Apoteker Pengelola Apotek

M. Zulkhaq Vadliyanto, S. Farm, Apt

58

Anda mungkin juga menyukai