Anda di halaman 1dari 51

STUDI KELAYAKAN

APOTEK LONIA FARMA


JALAN BERUA RAYA KEL. PACCERAKANG, KEC.
BIRINGKANAYA, KOTA MAKASSAR, SULAWESI SELATAN

Dibuat oleh :
FITRIAH SALMA
15120210198

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2022

i
DAFTAR ISI

Halaman Judul .......................................................................................................... i


Daftar Isi ................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang ……………………………………………………………...1
I.2 Tujuan …………………………………………………………………........2
I.3 Visi dan Misi ………………………………………………………………..2
I.4 Strategi ………………………………………………………………….......3
BAB II ISI
II.1 Spesifikasi Apotek
II.1.1 Nama dan Lokasi apotek …………………………………………......4
II.1.2 Data dan Pendukung …………………………………………………5
II.1.3 Sarana dan Prasarana …………………………………………….......7
II.1.4 Pengelolaan Sumber Daya Manusia ………………………………..15
II.2 Peluang atau Prospek Pemasaran ………………………………………....19
II.3 Aspek Pemasaran dan Rencana Strategi Pengembangan …………………22
II.4 Aspek Modal dan Biaya …………………………………………………..23
BAB III PENUTUP ……………………………………………………………....30
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….....31
LAMPIRAN …………………………………………………………………..….32

ii
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan hal yang sangat penting. Dalam UU No.3 Tahun


2009 tentang kesehatan menyebutkan bahwa, kesehatan adalah keadaan sehat
baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap
orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi serta kesehatan
merupakan bagian penting dalam pembangunan nasional. Semua orang berhak
mendapatkan kesehatan yang optimal. Aktivitas yang dilakukan dalam keadaan
sehat akan mempengaruhi hasil pekerjaan yang dikerjakan. Kesehatan yang
optimal dapat dicapai dengan menyediakan fasilitas kesehatan. Salah satu
fasilitas kesehatan yang dapat mendukung masyarakat agar memperoleh keadaan
yang sehat adalah apotek.
Apotek merupakan suatu sarana pelayanan kefarmasian tempat
dilakukannya praktek kefarmasian oleh Apoteker (Permenkes No 9, tahun 2017).
Dalam pelaksanaannya, segala jenis kegiatan pelayanan kefarmasian baik dalam
hal pelayanan farmasi klinik maupun manajemen farmasi dapat terjamin dengan
adanya Apoteker yang bertanggung jawab pada Apotek tersebut (Permenkes
No.73, tahun 2016).
Standar pelayanan kefarmasian di Apotek berupa pengelolaan sediaan
farmasi, alat Kesehatan dan bahan medis habis pakai, dan juga melakukan
pelayanan farmasi klinik. Kegiatan-kegiatan ini merupakan tugas dan kewajiban
dari seorang profesi apoteker. Namun selain itu, ilmu lain yang diperoleh dan
perlu dikembangkan oleh seorang apoteker yaitu manajemen kefarmasian
dengan mengembangkan usaha memiliki apotek sendiri. Keduanya saling
berkaitan sehingga apoteker yang akan mengembangkan bisnis apotek sendiri
dapat merancang kegiatan ataupun pelayanan kefarmasian yang baik sesuai
dengan ilmu dan peraturan yang berlaku.
Pendirian sebuah Apotek harus memenuhi syarat sesuai dengan peraturan
yang berlaku seperti lokasi, bangunan, sarana, prasarana, peralatan, dan
ketenagaannya. Sehingga, dalam proses pendiriannya harus dilakukan
perencanaan yang baik hingga dapat dikatakan layak agar Apotek dapat terjamin
1
mutu dan keberlangsungan usahanya. Layak tidaknya sebuah Apotek dapat
ditentukan melalui sebuah studi kelayakan, yang mana studi ini dilakukan untuk
menghindari resiko kerugian, memudahkan perencanaan pendirian Apotek,
memudahkan pelaksanaan pekerjaan, hingga memudahkan pengawasan dan
pengendalian dari Apotek itu sendiri.
Berdasarkan uraian diatas, saya merencanakan untuk melakukan pembangunan
Apotek Lonia Farma Jalan Berua Raya Kel. Paccerakang, Kec. Biringkanaya,
Kota Makassar , Sulawesi Selatan. Wilayah ini dipilih sebagai rencana untuk
membuat atau mendirikan apotek karena dilihat tempat yang strategis, mudah
dijangkau, banyaknya kendaraan yang lewat serta jumlah penduduk yang cukup
padat.

I.2 Tujuan
Adapun tujuan pendirian Apotek Lonia Farma yaitu sebagai berikut :
1. Melayani kebutuhan obat, alat Kesehatan, kosmetik serta perbekalan
farmasi lainnya sesuai kebutuhan masyarakat
2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan memberikan pelayanan
informasi, edukasi dan konsultasi Kesehatan
3. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penggunaan obat secara
rasional dalam praktek pengobatan sendiri (swamedikasi)
4. Sebagai tempat pengabdian profesi Apoteker
5. Membuka lapangan pekerjaan bagi Tenaga Kefarmasian

I.3 Visi dan Misi


a. Visi
Visi dari Apotek Lonia Farma adalah memperkenalkan profesi apoteker dan
farmasis dalam pelayanan kesehatan yang baik dan menjadikan apotek
sebagai pilihan untuk masyarakat menangani dan memberikan solusi terkait
masalah Kesehatan.

2
b. Misi
1. Memberikan pelayanan yang ramah, sopan dan profesional
2. Menyediakan produk yang lengkap, berkualitas dengan harga yang
sesuai
3. Memberikan pelayanan informasi obat kepada masyarakat baik secara
langsung, melalui sosial media dan telekomunikasi.
4. Menyediakan layanan konseling dan home pharmacy care

I.4 Strategi
1. Masyarakat dapat melakukan konsultasi gratis kepada apoteker secara
langsung ataupun melalui telekomunikasi di hari dan jam kerja apoteker
2. Pelayanan pasien yang datang ke apotek akan disambut dengan pelayanan
yang sopan, ramah, dan memuaskan
3. Apoteker menyediakan leaflet mengenai informasi beberapa penyakit
kronis, penggunaan antibiotik yang rasional dan pencegahan penularan
Covid-19.
4. Pembuatan akun media sosial Apotek Lonia Farma sebagai salah satu sarana
pemberian informasi obat
5. Masyarakat dapat melakukan pemeriksaan tekanan darah, cek gula darah,
asam urat, cek kolesterol
6. Fasilitas free parking bagi para konsumen.

3
BAB II

ISI

II.1 Spesifikasi Apotek

II.1.1 Nama dan Lokasi apotek


Nama Apotek : Lonia Farma
Lokasi Apotek : Jalan Berua Raya Kel. Paccerakang, Kec.
Biringkanaya, Kota Makassar , Sulawesi Selatan
Pemilik Sarana Apotek (PSA) : apt. Fitriah Salma, S.Farm.
Apoteker Pengelola Apotek : apt. Fitriah Salma, S.Farm.
Apotek Lonia Farma merupakan bangunan ruko yang bertempat di
pinggiran jalan Kota Makassar yang merupakan lokasi strategis yang
dekat dengan pemukiman masyarakat. Selain itu lokasi ini dekat dengan
sekolah, kantor kelurahan, swalayan dan berbagai toko atau jenis usaha
yang dapat menjadi peluang dan meningkatkan pendapatan dari
pelayanan kefarmasian dan Kesehatan.

4
Gambar 1. Foto Lokasi Calon Apotek
II.1.2 Data dan Pendukung

A. Demografi Penduduk (Badan Statistika Kota makassar )

Gambar 2. Jumlah Kepadatan Penduduk


(Badan Pusat Statistik Kota Makassar Tahun 2020 )

5
Berdasarkan data terakhir diatas yaitu Tahun 2021, Kecamatan
Biringkanaya dengan jumlah penduduk terbanyak yaitu sebesar 210.076
penduduk. Hal ini yang menjadi salah satu alasan pendukung didirikannya
apotek di wilayah tersebut. Lokasi apotek berada di depan jalan poros Kota
Makassar dan sering dilewati berbagai macam kalangan baik masyarakat
maupun pegawai kantoran negeri ataupun swasta, anak sekolah mulai dari
PAUD, TK, SD, SMP maupun SMA. Dikarenakan lokasi Apotek berdekatan dengan
Sekolah Yayasan Budi Utomo Makassar. Selain itu, daerah ini juga berada dekat
dengan Rumah Sakit Tadjuddin Chalid dan Kampus Poltekkes Makassar, taman
kota, cafe , swalayan dan supermarket, toko alat tulis dan pasar sehingga sangat
sering untuk dilewati.

Gambar 3. Jumlah Fasilitas Kesehatan (Pusdatin Kemkes RI)


Berdasarkan data fasilitas kesehatan yang ada di Kelurahan
pacccerakang Kec. Biringkanaya, Kota Makassar , Sulawesi Selatan
jumlah fasilitas kesehatan yang tersedia masih sedikit, sehingga calon
apotek yang akan didirikan masih bisa memenuhi kebutuhan pasien

6
dalam hal pelayanan kefarmasian dan kesehatan di daerah tersebut.
B. Tingkat Sosial dan Ekonomi
Secara umum, pemukiman atau wilayah Kecamatan Biringkanaya
ini merupakan daerah pemukiman perkotaan, selain itu penduduknya
mayoritas memiliki usaha-usaha kecil seperti warung atau usaha
pertokoan dan beberapa merupakan pegawai kantoran PNS ataupun Non
PNS. Sehingga secara sosial kebanyakan merupakan masyarakat dengan
kondisi kelas menengah.
C. Data Apotek Lain
Di sekitar lokasi calon apotek terdapat beberapa Apotek seperti:
1. Apotek Melati berjarak ± 1 km dari lokasi calon apotek, memiliki
teras yang sempit dan kurang ramai pengunjung.

2. Apotek Fajriah berjarak ± 5 km dari lokasi calon apotek.

3. Apotek Persada berjarak ± 4,6 km dari lokasi calon apotek.


D. Keamanan dan Keterjangkauan
Lokasi apotek mudah dijangkau karena terletak di tepi jalan
utama atau dipinggir jalan poros dan di sekitar lokasi Apotek cukup
aman.

II.1.3 Sarana dan Prasarana


A. Bangunan Apotek
Apotek Lonia Farma terdiri dari beberapa ruangan seperti ruang
pendaftaran/penerimaan resep, ruang pelayanan resep dan
dispensing/peracikan, ruang konseling pasien, ruang penyerahan
sediaan farmasi, ruang penyimpanan sediaan farmasi, ruang arsip,
ruang tunggu pasien dan tempat parkir.

7
Gambar 4. Denah Bangunan Apotek Lonia Farma
B. Kelengkapan atau Sarana Pendukung Bangunan Apotek

Nama Barang Jumlah

Instalasi listrik 1 unit

Sumber air bersih 1 unit

Sanitasi 1 unit

8
Wifi 1 unit

Sistem Proteksi Kebakaran (Alat pemadam


1 buah
Kebakaran)

Lemari pendingin 1 unit

Mesin Kasir 1 unit

Etalase kaca 1,00 x 1,0 x 10 m 1 unit

Etalase kaca 2,00 x 1,0 x 10 m 1 unit

AC 2 unit

Papan nama Apotek yang memuat informasi nama


1 unit
Apotek, Nomor SIA dan Alamat

Papan nama Apoteker Penanggung Jawab yang


memuat informasi Nama Apoteker dan Nomor 1 Unit
SIPA

Dispenser 1 unit

Jam dinding 1 unit

Kursi Tunggu Panjang 2 Set

Kursi 8 buah

Meja Racikan 1 buah

Meja Konseling 1 buah

Meja pendaftaran atau pelayanan resep 1 buah

Lemari Berkas 1 buah

Komputer 1 buah

9
Print 1 buah

Timbangan Berat Badan 1 buah

Termometer Ruangan 1 buah

Lampu (Bohlam) 6 buah

Perlengkapan Kebersihan 1 Set

C. Perlengkapan Kerja Apotek


1. Alat Perbekalan Farmasi

Nama Barang Jumlah

Rak Pengeringan Alat 1 Unit

Lemari Pendingin Penyimpanan Obat 1 Unit

Rak Penyimpanan Obat 3 Unit

Lemari Khusus Narkotika dan Psikotropika 2 Unit

Timbangan analitik (mg, g) 1 Unit

Stempel Apotek 2 Buah

Kalkulator 1 Buah

2. Alat Pembuatan, pengolahan dan peracikan

Nama Barang Jumlah

Lumpang dan alu 2 buah

Alas Lumpang 2 buah

Sudip 2 buah

Sendok tanduk plastic/tanduk 1 buah

10
Sendok spatula besi 1 buah

Gelas ukur 10 ml 1 buah

Gelas ukur 50ml 1 buah

Gelas ukur 100 mL 1 buah

Beaker glass 100 mL 1 buah

Batang Pengaduk 2 buah

Corong 1 buah

Cawan Porselen 3 buah

Botol Semprot 1 buah

3. Wadah Pengemasan Primer dan Sekunder

Nama Barang Jumlah

Kertas Perkamen 1 pack

Cangkang kapsul (0,00,000) 1 pack

Pot Salep 20 buah

Etiket (Putih, Biru) 100 lembar

Klip atau Zak Plastik berbagai ukuran 2 pack

Paper bag untuk obat 2 pack

Botol Alkohol 10 buah

11
4. Buku Referensi Kefarmasian

Nama Barang Jumlah

Farmakope Indonesia Edisi IV 1995 1 Unit

Buku ISO atau MIMS 1 buah

D. Perbekalan Farmasi yang diperlukan (PIONAS)


1. Obat bebas dan obat bebas terbatas
Obat bebas adalah obat yang dijual bebas di pasaran dan
dapat dibeli tanpa resep dokter. Tanda khusus untuk obat bebas
adalah berupa lingkaran berwarna hijau dengan garis tepi
berwarna hitam.
Obat bebas terbatas adalah obat yang masih bisa dibeli
dengan jumlah tertentu tanpa resep dokter .Ciri obat ini berupa
lingkaran biru bergaris tepi hitam, biasanya dalam kemasan obat
tertera peringatan yang bertanda kotak kecil berdasarkan warna
gelap/ kotak berwarna putih bergaris tepi hitam. Tanda
peringatan ini untuk aturan pakai obat, karena hanya dengan
takaran dan kemasan tertentu, obat ini aman dipergunakan untuk
pengobatan sendiri.
2. Obat tradisional/herbal
Jamu termasuk Obat Tradisional yang dibuat dari bahan
atau ramuan dari tumbuhan, hewan atau mineral dan sediaan
sarian atau campurannya yang secara turun-temurun telah
digunakan untuk pengobatan berdasarkan norma yang berlaku
di masyarakat.
3. Obat Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman
atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang
dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,

12
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri
dan dapat menimbulkan ketergantungan.
4. Obat psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun
sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui
pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
5. Obat keras dan DOWA
Obat keras adalah obat yang dapat ditebus oleh pasien
hanya dengan resep dokter. Tanda khusus untuk obat keras
berupa lingkaran merah dengan garis tepi warna hitam dengan
huruf K di dalam lingkaran tersebut.
Obat wajib apotek (OWA) merupakan obat keras yang
dapat diberikan apoteker di apotek tanpa menggunakan resep
dokter.
6. Suplemen, makanan dan minuman Kesehatan
Suplemen diartikan sebagai zat aditif yang mengandung
nutrisi baik bagi tubuh. Jika vitamin bersifat organik dan berasal
dari makanan atau buah-buahan, suplemen umumnya
diproduksi secara mekanik. Suplemen yang diolah secara
mekanik ini (olahan pabrik) biasanya berbentuk pil, tablet,
kapsul, ataupun berbentuk cairan.
7. Kosmetik
Kosmetika adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan
untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia (epidermis,
rambut, kuku, bibir dan organ genital bagian luar) atau gigi dan
mukosa mulut terutama untuk membersihkan, mewangikan,
mengubah penampilan dan atau memperbaiki bau badan atau
memelihara tubuh tetap pada kondisi baik.
8. Alat Kesehatan
Alat kesehatan (Permenkes RI nomor 9 Tahun 2017
Tentang Apotek) adalah instrumen, aparatus, mesin dan/atau

13
implan yang tidak mengandung obat yang digunakan untuk
mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan dan meringankan
penyakit, merawat orang sakit, memulihkan kesehatan pada
manusia, dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi
tubuh.
E. Kelengkapan Administrasi

Nama Jumlah
Barang
Blanko faktur dan nota penjualan 1 buah

Buku penerimaan obat masuk 1 buah

Buku pembelian dan penerimaan obat 1 buah

Buku penjualan harian 1 buah

Buku administrasi pasien 1 buah

Buku Catatan Expire Date 1 buah

Buku Pembukuan Keuangan 1 buah

Buku Catatan DOWA 1 buah

Buku Pencatatan Narkotika, Psikotropika dan Masing-


Prekursor
masing 1
buah

Buku Kas 1 buah

Buku Catatan Tenaga Kerja 1 buah

Blanko kartu stok obat 2 pack

14
Blanko Copy resep 1 pack

Surat Pesanan yang terdiri dari: SP Obat Reguler _


(biasa), SP Prekursor, SP Psikotropika, dan SP
narkotik

Form konseling 50
lembar
Form Home Pharmacy Care 10
lembar
Kwitansi, alat-alat tulis dan kertas 1 Buah

II.1.4 Pengelolaan Sumber Daya Manusia

A. Struktur Organisasi

Pemilik Apotek

apt. Fitriah Salma, S.Farm

Apoteker Pengelola Apotek Apoteker Pendamping

apt. Fitriah Salma, S.Farm apt. Nurhasan, S.Farm

Tenaga Tekhnis Kefarmasian


Rahul mulya S.Farm dan Dicky S.Farm

B. Pembagian Beban Kerja


Waktu Pelayanan dan Jam Operasional
Apotek Lonia Farma buka setiap hari, untuk hari minggu dan hari
libur Nasional apotik tetap buka (Catatan : Buka jam 13.00 – 20.00
WITA)

15
Hari Jam
Buka
Senin – Sabtu 08.00 – 22.00 WITA

Minggu 09.00 – 17.00 WITA

Pembagian jadwal tugas diberlakukan 2 sift yaitu :


● Sift Pagi mulai pukul 08.00 WITA – 15.00 WITA
● Sift Sore mulai pukul 15.00 WITA – 22.00 WITA
Pembagian Jam Kerja Apotek Lonia Farma

Hari Jabatan Waktu

Senin – Rabu Apoteker Pendamping + Asisten Sift Pagi


Apoteker 1

Apoteker Penanggung Jawab + Sift Sore


Asisten Apoteker 2

Kamis – Sabtu Apoteker Pendamping + Asisten Sift Sore


Apoteker 1

Apoteker Penanggung Jawab + Sift Pagi


Asisten Apoteker 2

Minggu Asisten Apoteker 1 atau 2


Apoteker Penanggung Jawab atau -
Apoteker Pendamping

C. Tugas dan Tanggung Jawab masing-masing personil


1. Pemilik Sarana Apotek (PSA)
a.) Bertanggung jawab terhadap modal pendirian Apotek
b.) Mengurus semua persyaratan yang harus dipenuhi untuk
mendirikan Apotek
c.) Berhak memilih Apoteker Pengelolah Apotek (APA)

16
d.) Mengontrol Keuangan Apotek.
2. Apoteker Pengelola Apotek (APA)
a.) Memimpin seluruh kegiatan apotek
b.) Menerapkan Standar Prosedur Operasional (SOP)
c.) Berkewajiban serta bertanggung jawab penuh untuk
mengelola apotek yang meliputi beberapa bidang antara
lain :
- Pelayanan Kefarmasian: pengelolaan perbekalan
sediaan farmasi dan mengontrol persediaan barang
- Menerima resep dari pasien dan menyerahkan obat
secara langsung beserta pemberian informasi obat
- Administrasi dan Keuangan
- Ketenagaan : mengawasi dan mengontrol kinerja
karyawan apotek
- Pelayanan farmasi klinik: PIO, Konseling, Home
pharmacy care
d.) Melakukan langkah‐langkah untuk meningkatkan
kualitas apotek
e.) Mengutamakan agar pelayanan di Apotek dapat
berkembang dengan cepat, nyaman dan ekonomis.
Tanggung jawab yaitu:
APA bertanggung jawab atas pengelolaan apotek,
sehingga pelayanan obat kepada masyarakat akan lebih
terjamin keamanannya, baik kualitas maupun kuantitasnya
dan meningkatkan kualitas dari apotek dari segi pelayanan
dan management.

Adapun kriteria perekrutan Apoteker Pendamping


adalah :
- Minimal pendidikan lulus Profesi Apoteker
- Memiliki STRA yang masih berlaku
- Melaksanakan shalat 5 waktu
- Jujur, loyal, dinamis dan berjiwa muda

17
- Bersedia bekerja dalam sistem shift dan masuk di hari
libur umum (hari minggu), apabila apoteker
penanggung jawab apotek berhalangan masuk.
3. Apoteker Pendamping
Tugas dan kewajiban: Melaksanakan pekerjaan yang seusai
dengan profesinya sebagai asisten apoteker, yaitu meliputi:
a) Pelayanan kefarmasian (pelayanan obat bebas dan obat
dengan resep) sesuai petunjuk pimpinan apotek.
b) Mengerjakan pengubahan bentuk pembuatan sedían racikan
atau peracikan resep dan penyediaan obat ke pasien
c) Menyusun dan menyimpan resep dengan baik.
d) Mencatat laporan penggunaan obat dan perbekalan farmasi
(narkotik, psikotropik, statistik resep dan OGB, OWA) dan
waktu kadaluarsa.
e) Mendata kebutuhan obat dan membantu kelancaran
kegiatan pembelian.
f) Memelihara kebersihan, kerapihan serta keteraturan ruang
pelayanan dan peracikan obat.
Adapun kriteria perekrutan Apoteker Pendamping adalah :
- Minimal pendidikan lulus Profesi Apoteker
- Memiliki STRA yang masih berlaku
- Melaksanakan shalat 5 waktu
- Jujur, loyal, dinamis dan berjiwa muda
- Bersedia bekerja dalam sistem shift dan masuk di hari
libur umum (hari minggu), apabila apoteker
penanggungjawab apotek berhalangan masuk.
4. Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK)
Melaksanakan pekerjaan yang sesuai dengan profesinya
sebagai asisten apoteker, yaitu meliputi :
a.) Pelayanan kefarmasian (pelayanan obat bebas dan obat
dengan resep) sesuai petunjuk pimpinan apotek.

18
b.) Mengerjakan pengubahan bentuk pembuatan sedían
racikan dan meracik
c.) Menyusun dan menyimpan resep dengan baik.
d.) Mencatat laporan penggunaan obat dan perbekalan
farmasi (narkotik, psikotropik,statistik resep dan OGB,
OWA) dan waktu kadaluarsa.
e.) Mendata kebutuhan obat dan membantu kelancaran
kegiatan pembelian.
f.) Memelihara kebersihan, kerapian serta keteraturan ruang
pelayanan dan peracikan obat.
g.) Melakukan pencatatan masuk dan keluarnya obat pada
kartu stok.
Dalam keadaan tertentu dapat menggantikan tugas kasir
atau penyimpanan dokumen.
Tanggung jawab dan wewenang :
Bertanggung jawab kepada pimpinan apotek atas
segala kebenaran tugas yang diselesaikannya. Berwenang
melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai petunjuk dan
atau instruksi pimpinan apotek.
Adapun kriteria perekrutan asisten apoteker adalah:
- Lulus SMK / D3 / S1 Farmasi
- Diutamakan memiliki STRTTK (Surat Tanda
Registrasi
Tenaga Teknis Kefarmasian) yang masih berlaku
- Jujur, loyal, dinamis dan berjiwa muda
- Bersedia bekerja dalam sistem shift
II.2 Peluang atau Prospek Pemasaran

Analisis SWOT Apotek Lonia Farma

SWOT merupakan akronim dari strength (kekuatan) dan weakness


(kelemahan) internal dari suatu perusahaan dan opportunities (peluang) dan
threat (ancaman) lingkungan yang dihadapi (Kusumatmo, 2018).

19
1. Kekuatan (Strength)
Kekuatan, ialah keunggulan sumber daya relatif terhadap pesaing
dan kebutuhan dari pasar yang dilayani atau yang akan dilayani suatu
perusahaan.
● Lokasi apotek yang strategis berada di pinggir jalan sehingga mudah
terlihat oleh pengendara jalan
● Memiliki apoteker yang selalu ada di apotek sehingga
memaksimalkan pelayanan kefarmasian
● Lokasi apotek yang dekat dengan sekolah (Yayasan Budi Utomo
Makassar), Kantor Kelurahan Paccerakang , Rumah Sakit Tadjuddin
Chalid, Cafe, beberapa usaha toko dan rumah ada yang berada di
sekitar wilayah tersebut.
● Apotek Lonia Farma tidak hanya menyediakan obat, tetapi juga
beberapa alat Kesehatan, kosmetik dan melayani resep racikan.
● Memiliki fasilitas toilet dan ruang tunggu yang nyaman.
● Menerapkan Pelayanan Home Pharmacy Care
● Memiliki lahan parkiran yang cukup luas
● Menyediakan tempat ruang menunggu yang nyaman
● Harga obat yang dijual memiliki harga yang terjangkau
2. Kelemahan (Weakness)
Kelemahan, adalah keterbatasan atau kekurangan dalam satu atau
lebih sumber daya atau kapabilitas relatif suatu perusahaan dibandingkan
pesaingnya, yang menghambat kinerja efektif perusahaan.
● Apotek Lonia Farma merupakan Apotek yang baru didirikan
sehingga belum dikenal oleh masyarakat setempat
● Apotek Lonia Farma merupakan Apotek swasta yang berdiri sendiri
atau belum memiliki jaringan maupun Kerjasama dengan fasilitas
Kesehatan lainnya
● Belum memiliki klinik praktek dokter
● Jalanan sepi ketika jam menunjukkan pukul 23.00
● PBF atau tempat pemesanan obat jauh dari lokasi apotik
● Belum memiliki pelanggan tetap

20
3. Peluang (Opportunity)
Peluang, merupakan situasi utama yang menguntungkan dalam
lingkungan suatu perusahaan atau apotek yang akan didirikan.
● Letak apotek yang strategis berada di area pinggir jalan raya
sehingga ramai dan banyak dilalui kendaraan
● Jarak antara apotek lain cukup jauh
● Letak/lokasi apotek strategis karena berada di tempat yang ramai,
dekat dengan pemukiman warga, dan swalayan yang lain.
● Apotek menjual berbagai produk obat, alat Kesehatan dan kosmetik
sehingga cakupan pelanggan mengenai usia dan jenis kelamin lebih
luas.
● Masyarakat dengan latar belakang sosial yang beragam dan
pemukiman perkotaan sangat memungkinkan untuk menjadi
pelanggan.
● Memiliki jumlah penduduk yang mengalami peningkatan dari tahun
ke tahun, sehingga dapat menjadi sumber pelanggan apotek yang
potensial.
4. Ancaman (Threads)
Ancaman, merupakan situasi utama yang tidak menguntungkan
dalam lingkungan suatu perusahaan.
● Terdapat beberapa Apotek kompetitor di sekitar lokasi Apotek
● Terdapat minimarket tidak jauh dari lokasi yang memungkinkan
menjual obat-obat bebas
● Belum adanya kepercayaan dari masyarakat terhadap apotek baru
● Masyarakat kurang memahami peran apoteker dalam pelayanan
kefarmasian.
● Penyalahgunaan obat-obatan yang dibeli dari apotek.

21
II.3 Aspek Pemasaran dan Rencana Strategi Pengembangan

II.3.1. Aspek Pemasaran


A. Potensi Pasar
Lokasi Apotek yang strategis mudah dijangkau oleh masyarakat
setempat dan berada di pinggir jalan sehingga memudahkan
pengendara menemukan Apotek Lonia Farma
B. Target Market
Apotek Lonia Farma yang akan didirikan adalah pasar
perorangan di area Kecamatan Biringkanaya yang berdasarkan data
Badan Statistik Pusat (BSP) Kota Makassar , merupakan jumlah
penduduk pertama yang paling banyak dan mayoritas masyarakat
bekerja sebagai karyawan swasta seperti pedagang sehingga akan
ditaawarkan produk dengan obat-obatan dengan harga yang cukup
bersaing tetapi tetap mengutamakan kualitas dan efektivitas. Selain
itu jika dilihat dari lokasi apotek yang dekat dengan sekolah,
pemukiman warga dan berbagai usaha makanan dan cafe maka kami
menyediakan obat, suplemen/vitamin, dan kosmetik.
II.3.2 Rencana Strategi Pengembangan
a. Penetapan harga yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat
dan tetap mempertahankan ketersediaan dan kualitas produk yang
dipasarkan
b. Melakukan promosi apotek dengan membuat akun media sosial
seperti Instagram untuk mempromosikan produk yang dijual
diapotik kami.
c. Memberikan fasilitas pelayanan yang terbaik seperti tempat duduk
yang nyaman, ruangan dilengkapi AC, toilet serta lahan parkir.
d. Memberikan pelayanan terbaik seperti memberi salam, senyum dan
sopan
e. Menyediakan jasa pengantaran bagi pasien yang tidak bisa
mengunjungi langsung ke apotek atau Home Pharmacy Care untuk
pasien lansia dan kronis.

22
II.4 Aspek Modal dan Biaya

II.4.1 Rincian Keuangan Dalam Studi Kelayakan

1. Daftar obat-obat dan Alat Kesehatan yang akan dipesan

JENIS HARGA

OTC Rp. 1.700.000

Obat Bebas Rp. 6.500.000

Obat Wajib Apotek Rp. 23.000.000

Obat Keras Rp. 7.000.000

Alat Kesehatan Rp. 30.000.000

2. Biaya Sarana dan Prasarana

JENIS HARGA

Alat pengolahan dan peracikan Rp. 3.000.000

Wadah Rp. 500.000

Tempat penyimpanan Rp. 14.500.000

Buku Rp. 500.000

Perlengkapan prasarana Rp. 26.000.000

3. Biaya lain-lain

JENIS HARGA

Biaya Perizinan Rp. 3.000.000

Biaya Promosi (pamflet, brosur) Rp. 1.000.000

Biaya tak terduga Rp. 50.000.000

23
4. Jumlah total

JENIS HARGA

Obat-obatan Rp. 68.200.000

Perlengkapan Rp. 44.500.000

Biaya lain-lain Rp. 54.000.000

TOTAL Rp. 166.700.000

II.4.2 Rencana Anggaran dan Pendapatan Tahun Ke-1

1. Gaji Karyawan

APA Rp. 3.000.000

APING Rp. 2.000.000

ASISTEN APOTEKER (2 orang) Rp. 1.600.000

TOTAL Rp. 6.600.000

X 12 Rp. 79.200.000

2. Biaya Lain-lain

Biaya Listrik Rp. 1.000.000

Biaya Tak terduga Rp. 1.000.000

TOTAL Rp. 2.000.000

X 12 Rp. 24.000.000

THR Rp. 6.600.000

3. Biaya Tetap
Gaji Karyawan + Biaya Lain-lain + THR
Rp. 79.200.00 + Rp. 24.000.000 + Rp. 6.600.000 = Rp. 109.800.000

24
4. Proyeksi Pendapatan

a. Pendapatan tahun ke-1


Penjualan obat dari resep tahun ke-1 diasumsikan
resep yang masuk adalah 10 resep per bulan
dengan harga rata-rata per resep adalah berkisar
Rp. 50.000,- maka dapat dihitung:
Rp 180.000.000,-
10 lembar x 30 hari x 12 bulan x Rp. 50.000,- =

b. Penjualan obat bebas


30 hari x 12 bulan x Rp 600.000,- = Rp. 216.000.000,-

Penjualan OWA
c. 30 hari x 12 bulan x Rp 550.000,- = Rp. 198.000.000,-
Penjualan obat keras
d. 30 hari x 12 bulan x Rp. 400.000,- = Rp. 144.000.000,-

Penjualan Produk Farmasi Lain (suplemen, produk


herbal, kosmetik, sabun, alkes, dll.) Rp. 252.000.000,-
e 30 hari x 12 bulan x Rp 700.000,- =
Total Pendapatan 1 Tahun Rp. 990.000.000,-

5. Biaya Pengeluaran Rutin Per Tahun

a. Pembelian obat resep


Rp. 144.000.000,-
(Rp. 180.000.000,- x 80 %)
b. Pembelian obat bebas
Rp. 172.800.000,-
(Rp. 216.000.000,- x 80 %)
c. Pembelian OWA
Rp. 158.400.000,-
(Rp. 198.000.000,- X 80 %)
d. Pembelian obat Keras
(Rp. 144.000.000,- X 80 %) Rp. 115.200.000,-
e. Produk Farmasi Lain
(Rp. 252.000.000 X 80%) Rp. 201.600.000,-

25
f Biaya tetap 1 tahun Rp. 109.800.000
Total pengeluaran 1 tahun Rp. 901.800.000,-

6. Analisis Laba

1. Rp. 990.000.000,-
Pemasukan tahun ke-1

2. Rp. 901.800.000,-
Pengeluaran tahun ke-1
3. Rp. 88.200.000,-
Laba kotor
4. Pajak Pendapatan Rp. 8.820.000,-
(10 % x Rp. 88.200.000)
5. Laba Bersih Rp. 79.380.000,-
(laba kotor-pajak pendapatan)

II.4.3 Cash Flow Analysis


1. Pay Back Periode

PBP yaitu jangka waktu kembalinya modal yang telah


dikeluarkan, adapun parameter PBP yaitu :
a. Jika > 5 tahun kembalinya modal artinya apotek tidak layak
didirikan
b. Jika < 5 tahun kembalinya modal artinya apotek layak
didirikan
c. Jika sama dengan 5 tahun kembalinya modal artinya pendirian
apotek dapat dilanjutkan ataupun tidak tergantung pihak
apotek
Berdasarkan perhitungan PBP diatas maka pendirian Apotek
Lonia Farma layak untuk didirikan karena PBP atau waktu
kembalinya modal <5 tahun yaitu 2,1 tahun.

26
2. ROI (Return On Investment)

3. BEP (Break Even Point)

4. Persentase BEP

5. Kapasitas BEP
Kapasitas BEP = % BEP x Jumlah lembar resep dalam setahun
= 55,48 % x ( 10 Lembar x 30 hari x 12 bulan)
= 55,48 % x 3600
= 1998 lembar resep/tahun
= 167 lembar resep/bulan
= 6 lembar resep/hari
27
II.4.5 Rancangan Pendapatan untuk 5 tahun ke depan

Pendapatan tahun ke 1 Rp. 990.000.000,-

Perkiraan pendapatan tahun ke 2 naik 5%= Rp. 1.039.500.000,-

Perkiraan pendapatan tahun ke 3 naik 5%= Rp. 1.091.475.000,-

Perkiraan pendapatan tahun ke 4 naik 5%= Rp. 1.146.048.750,-

Perkiraan pendapatan tahun ke 5 naik 5%= Rp. 1.203.351.190,-

28
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil studi kelayakan yang dilakukan terhadap Apotek Lonia


Farma yang ditinjau dari beberapa aspek termasuk lokasi, anggaran, analisis swot,
teknik pemasaran dan hasil cash flow analysis menunjukkan bahwa Apotek Lonia
Farma layak untuk didirikan di Jalan Berua Raya Kel. Paccerakang , Kecamatan
Biringkanaya Kota Makassar , Sulawesi Selatan.

29
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Kota Makassar , 2020, Kecamatan Pangakejene, BPS Kota
Makassar .
Kusumatmo, E & Teguh P, 2018., Analisis Strategi PT. K24 Indonesia Dengan
Menggunakan Strategic Audit., Universitas Atmajaya : Jogjakarta.
Permenkes RI No. 73, Tahun 2016. Standar pelayanan Kefarmasian Di Apotek.
Jakarta.
Permenkes RI No. 9, Tahun 2017. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia. Jakarta.
Pusat Informasi Obat Nasional (PIO Nas) – Pedoman Umum
(https://pionas.pom.go.id)

30
LAMPIRAN

A. Logo Apotek

B. Stempel Apotek

C. Kwitansi

KWITANSI
Nomor :
Sudah diterima dari :
Banyaknya uang:
Untuk Pembayaran :

Penerima
aaaaa
Terbilang
( )

31
D. Etiket
APOTEK LONIA FARMA
JL.BERUA RAYA KOTA
MAKASSAR NO. TELP :
082143806778

Tanggal :
Nomor :
Nama :
Umur :
Alamat :
Nama Obat / Indikasi
Tablet
Kali Sehari Kapsul
Bungkus
Informasi Obat :
Pagi : Siang : Sore : Malam :
Sesudah / Saat / Setelah
APOTEK LONIA FARMA
JL.BERUA RAYA KOTA
MAKASSAR NO. TELP :
082143806778
Tanggal :
Nomor :
Nama :
Umur :
Alamat :
Nama Obat / Indikasi
Sendok Makan (15 mL)
Kali Sehari Sendok The
(5mL)
Tetes
Informasi Obat :
Pagi : Siang : Sore : Malam :
Sesudah / Saat / Setelah

32
APOTEK LONIA FARMA
JL.BERUA RAYA KOTA
MAKASSAR NO. TELP :
082143806778
Tanggal :
Nomor :
Nama :
Umur :
Alamat :
Nama Obat / Indikasi
Informasi Obat :

Pagi : Siang : Sore : Malam :


OBAT LUAR

E. Copy Resep

33
APOTEK LONIA FARMA
JL.BERUA RAYA KOTA MAKASSAR
NO. TELP : 082143806778

SALINAN RESEP

Apotek :
er
SIPA :
Tanggal

: Nama Pasien
: Alamat
Pasien : Dari

PCC

Ttd & Stempel

apt. Fitriah Salma, S.Farm


S.Farm

34
F. Denah Lokasi Apotek

Denah Lokasi Apotek Lonia Farma

35
Denah Jarak Lokasi RSUP Tadjuddin Chalid dengan Apotek Lonia Farma

36
Contoh Gambar Bangunan

37
G. Surat Izin Apotek

38
H. Surat Izin Praktek Apoteker (SIPA)

39
I. Fotocopy STRA dengan menunjukkan STRA Asli

40
J. Surat Pernyataan Apoteker Tidak Terlibat Pelanggaran

41
K. Sertifikat Kompetensi

42
L. Surat Pernyataan Apoteker Tidak Bekerja di Apotek, Instalasi atau Perusahaan
Lain disertai Materai 60000

43
M. Ijazah Apoteker

N. Nomor Pakai Wajib Apoteker (NPWP)

44
O. Ijazah Asisten Apoteker (Bila Perlu)

45
P. Surat Pernyataan Asisten Apoteker Bekerja Full Time di Apotek disertai Materai 6000

46
Q. Surat Pernyataan Asisten Apoteker Tidak Bekerja di Tempat lain

47
R. Surat Izin Tempat Usaha (SITU)

48
S. Akta Kepemilikan Tanah

49

Anda mungkin juga menyukai