Anda di halaman 1dari 3

 Dosis

Semua obat adalah racun yang membedakannya hanyalah ketepatan dosis(paracelcus)


Ada 3 kriteria obat
1. Aman
2. Berkhasiat
3. Bermutu/karakteristik
Jika takaran obat pas/sesuai takaran maka akan memberikan manfaat/efek terapeutik
yang diharapkan dan inilah yang disebut dengan pengobatan rasional. Pengobatan
rasional terdiri dari :
1. Tepat indikasi.
2. Tepat pasien .
3. Tepat regimen dosis(Dosis, waktu minum, interval/jarak antar dosis, lama pemakaian
dan rute administrative).
4. Tepat jenis obat .
5. Waspada efek samping.
Posologi adalah ilmu yang membahas bentuk sediaan obat(padat, cair, gas dan semi padat), cara
pemberiaan obat (parentral dan enteral), perhitungan dosis dan frekuenssi pemberiaan obat
(berapa lama, berapa kali )
Dosis(takaran obat ) adalah aturan pemakaian yang menunjukan kadar/banyaknya suatu obat
(jumlah obat dalam satuan berat; gram(g), milligram(mg) dldan unit serta frekuensi pemberian
obat) dapat mempengaruhi organisme, yang dapat digunakan/diberikan kepada pasien, baik
untuk obat dalam (etiket berwarna putih)maupun obat luar(etiket warna biru), untuk memperoleh
efek teurapetik yang diharapkan.
Sejumlah obat yang diberikan tersebut memiliki frekuensi pemberian obat baik satu kali atau
selama jangka waktu tertentu. Dosis mesti menimbulkan efek farmakologi . Besarnya dosis yang
diberikan berhubungan dan menentukan kadar obat ditempat kerja obat sehingga berhubungan
dalam menentukan efek obat.
Faktor yang mempengaruhi dalam memilih dan menetapkan dosis memperhatikan dan
menyesuaikan
1. Faktor Karakteristik pasien: umur,bb, jenis kelamin dll
2. Faktor penyakit: kondisi penyakit (sifat dan jenis penyakit serta kasus penyakit )
3. Faktor Obat/ potensi obat; rute, ADME, toksisitas dan jenis obat
Fase yang mempengaruhi efek obat :
1. Farmasetik: fase dimana bentuk obat dirubah menjadi zat yang siap diabsorbsi
2. Farmakokinetika;bagaimana nasib obat didalam tubuh  ADME disini penentuan kadar
obat yang dapat berikatan dengan reseptornya
3. Farmakodinamika: obat berinteraksi dengan reseptor kemudian menimbulkan efek
 Tujuan Penetapan Dosis
Tujuan pengaturan rancangan dosis pada pemberian obat
1. Aman
2. Berefek
3. Tidak melampaui KTM
4. Tidak jatuh di bawah kadar kritik dari konsentrasi minimum di mana obat tidak
efektif
Tiga jenis pengobatan yaitu :
1. Terapi kasual
Obat dapat menghilangkan penyebab penyakit / meniadakan khususnya pemusnahan
mikroorganisme yang merugikan contoh : obat kemoterapeutika (antibiotik, fungisida,
obat malaria dsb)
2. Terapi simtomatis
Hanya gejala penyakit yang di obati dan di ringankan misalnya kerusakan pada suatu
organ atau syaraf contohnya: analgetik pada rematik, obat hipertensi dan obat jantung
3. Terapi substitusi
Obat pengganti zat yang lazim dibuat oleh organ yang sakit misalnya insulin pada
penderita diabetes
Sifat Farmakokinetik obat
1. Jendela Terapi, parameternya Indeks terapi
2. Eliminasi :t1/2 eliminasi, semakin lama obat tinggal didalam tubuh maka semakin
lama berefeknya didalam tubuh
3. Absorbsi ; semakin lam maka obat akan butuh onset yang lebih Panjang
Contoh obat-obat yang relative aman dan mempunyai rentang keamanan dosis yang luas
seperti
1. Penicillin
2. Cephalosporin
3. Tetrasiklin
Contoh obat-obat dengan IT sempit ;
1. Digoksin
2. Antikonvulsan
3. Theophyline
4. Lidocaine
5. Phenytoine
6. Gentamisin

 Kenapa frekuensi obat berbeda-beda ?


Karena obat memiliki karakteristik T1/2 tertentu, dimana T1/2 adalah waktu yang diperlukan
suatu obat sehingga kadar obat dalam darah atau jumlah obat dalam tubuh tinggal separuhnya.
Obat yang T1/2 nya Panjang umumnya frekuensi pemakaiannya relative jarang, karena durasinya
kerja obat relative obat panjang.misalnya waktu paruh 8 jam, awalnya 100%. Setelah 8 jam
50%, setelah 16 jam 25% dan seterusnya. Obat harus berada dijendela terapi agar mendapatkan
efek yang diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai