Anda di halaman 1dari 6

Pak Samuel

1. Pada masa pandemi Covid-19 peningkatan kasus terjadi karena adanya transmisi lokal
seperti infeksi nosokomial yang terjadi di lingkungan RS. Bagaimanakah seorang
Apoteker RS ikut serta dalam penanganan kasus tersebut?
Jawab :
Bisa dengan melakukan pengobatan obat obat dan alkes yang dengan stok memadai di
instalasi farmasi rumah sakit saat dibutuhkan, membentuk usulan penambahan obat baru
yang dibutuhkan untuk pasien covid dalam tambahan. Membuat standard operasi/ SOP
pada pasien covid.
2. Mengapa Infeksi Nosokomial harus selalu di cek secara berkala! Bagian manakah dari
RS yang menjadi prioritas utama pengendalian INOS? Sebut dan Jelaskan alasannya!
Jawab :
Karena infeksi nosokimia sendiri merupakan komplikasi dari seorang pasien yang
dirawat dirumah sakit.
- Meningkatkan lama perawatan pasien
- IGD = penularan/infeksi nosokimia bisa terjadi karena factor dari ruangan.
- ICU = mayoritas pasien di ICU memiliki system imun yang lemah
- Pasien kelas 3 = penularan bisa terjadi terjadi melalui penderita terkait
usia(bayi/geriatric) dan juga melalui tenaga kesehatan/ pengunjung pasien pada
kelas 3.
3. Mengapa formularium terdapat dalam parameter penilaian akreditasi RS? Jelaskan
peranan Instalasi Farmasi RS dalam formularium tersebut!
Jawab :
Karena formularium sangat bermanfaat bagi rumah sakit dikarenakan rumah sakit hanya
akan menyediakan kebutuhan dan sesuai dengan formularium. Formularium yang
dikelola dengan baik mempunyai manfaat untuk rumah sakit berupa peningkatan mutu
dan ketepatan penggunaanobat di rumah sakit serta bahan edukasi bagi professional
kesehatan tentang terapi obat yang rasional. Akresitasi rumah sakit ditentukan untuk
tujuan pengembangan rs supaya lebih terarah dan terkedali. Segala perbekalan rs yang
sudah sesuai dengan kebutuhan pasien dan masyarakat dalam formularium sangat penting
dalam akreditasi karena system mutu formularium yang terupggarde berarti mutu
pelayanan obat sudah baik sehingga akan berdampak pada akreditas rs yang baik pula.
4. Jelaskan hubungan antara Formularium : Formularium Rumah Sakit (FRS) dengan proses
pengelolaan perbekalan farmasi di RS ?
Jawab :
suatu daftar obat baku beserta peraturannya yang digunakan sebagai pedoman dalam
pemakaian obat di suatu rumah sakit yang dipilih secara rasional, berdasarkan informasi
obat yang sah dan kebutuhan pasien di rumah sakit.
Pengelolaan perbekalan farmasi : Pengelolaan perbekalan farmasi atau sistem perbekalan
farmsi merupakan suatui siklus kegiatan yang dimulai dari perencanaan sampai evaluasi
yang saling terkait antara satu dengan yang lainnya.Kegiatan mencakup perencanaan,
pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, pencatatan dan
pelaporan, penghapusan, monitoring dan evaluasi.
Jadi hubungannya : dalam mengadakan perbekalan farmasi di RS maka menggunakan
pedoman formularium RS yang digunakan staf medik di suatu rumah sakit yang bekerja
melalui PFT untuk mengevaluasi, menilai dan memilih produk obat yang dianggap paling
berguna dalam perawatan penderita. Obat yang ditetapkan dalam formularium harus
tersedia di IFRS
5. Penularan kuman penyebab infeksi nosokomial dapat terjadi melalui:
 Infeksi sendiri (self infection)

Infeksi nosokomial berasal dari penderita sendiri (flora endogen) yang berpindah ke
tempat atau bagian tubuh lain, seperti kuman. Coli dan S. Aureus kuman terseburt
dapat berpindah melalui benda yang dipakai, seperti linen atau gesekan tangan
sendiri.

 Infeksi silang (cross infection)

Infeksi nosokomial terjadi akibat penularan dari penderita/orang lain yang dirawat di
rumah sakit.

 Infeksi lingkungan (enviromental infection)


Infeksi nosokomial yang disebabkan kuman yang didapat dari bahan/benda yang
berada di lingkungan rumah sakit.

Adapun beberapa penyebab terjadinya infeksi nosokomial yang sering terjadi di rumah sakit
adalah.

Agen Infeksi
Pasien akan terpapar berbagai macam mikroorganisme selama ia rawat di rumah sakit. Kontak
antara pasien dan berbagai macam mikroorganisme ini tidak selalu menimbulkan gejala klinis
karena banyaknya faktor lain yang dapat menyebabkan terjadinya infeksi nosokomial.
6. Cara infeksi INOS ?
Sumber INOS
a. Endogen
- Transmisi diluar habitat normalnya.
- Kerusakan jaringan.
- Terapi antibiotika   flora normal berkurang.
b. Eksogen/infeksi silang
- Kontak langsung antar pasien
- Melalui udara / air
- Petugas kesehatan (carrier)
- Objek yang terkontaminasi.
c. Lingkungan:
- Air, larutan desinfektan Pseudomonas, Acinetobacter
- Alat – alat
- Makanan
- Udara

Infeksi Nosokomial dapat terjadi dengan cara :

- Infeksi silang ( Cross infection ): Dokter /Perawat / Penderita lain


- Infeksi endogen ( Autoinfection / Self infection) : Penderita sendiri
- Infeksi lingkungan ( Environment infection ) : Alat tercemar / Ruangan
7. Mengapa salah satu cara pengendalian inos adalah pengendalian antibiotik yang
diberikan kepada pasien? Jelaskan secara singkat!
Jawab :
Infeksi nosokomial paling sering disebabkan oleh bakteri. Infeksi bakteri ini lebih
berbahaya karena umumnya disebabkan oleh bakteri yang sudah kebal (resisten) terhadap
antibiotik. Infeksi nosokomial akibat bakteri ini bisa terjadi pada pasien yang sedang
mendapatkan perawatan di rumah sakit atau pasien dengan sistem imun atau daya tahan
tubuh yang lemah.
Salah satu penyebab infeksi yang paling sering dijumpai adalah infeksi oleh bakteri
sehingga pemberian antibiotik masih merupakan pilihan utama untuk mengatasi infeksi
saat ini
Selain bakteri, infeksi nosokomial juga dapat disebabkan oleh virus, jamur, dan parasit.
Penularan infeksi nosokomial dapat terjadi lewat udara, air, atau kontak langsung dengan
pasien yang ada di rumah sakit.
8. Macam-macam metode Sterilisasi :
a. Panas Kering (Oven)
b. Panas Basah (> banyak digunakan) autoclave
c. Ethylen oksid, formladehid
d. Irradiation
e. Hasil sterilisasi harus steril
9. Mengapa kita juga perlu mengetahui mengolahan sampah medis di RS?
a. Untuk memudahkan mengenal limbah yang akan dimusnahkan
b. Limbah medis sangat penting untuk dikelola scr benar karna termasuk dalam kategori
bahan berbahaya dan beracun
c. Limbah medis dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan dan
keselamatan dari petugas, pemulung dan masyarakat sehingga dapat dikelompokkan
sesuai kategorinya karna tingkat bahaya yg berbeda-beda
d. Limbah medis dapat menyebabkan INOS karna merupakan tempat berbiaknya
mikroorganisme dan sarang vektor penyakit dan tikus
10. Mengapa RS perlu melakukan produksi obat dan alkes? Apakah yang perlu
dipertimbangkan pada saat proses produksi?
- RS perlu melakukan produksi obat dan alkes karena:
 salah satu fungsi kefarmasian dalam IFRS yang ikut menunjang keberadaan obat
di RS.
 penyediaan atau pembuatan obat tertentu baik steril maupun non steril.
 dipimpin seorang apoteker yang bertanggung jawab kepada kepala Instalasi
Farmasi, dibantu AA dan Teknisi Mesin
- Pertimbangan saat melakukan proses produksi :
 Persediaan dan tingkat pemakaian produk jadi.
Mengenai tingkat pemakaian setiap jenis barang yang akan diproduksi. Hal ini
dilakukan dengan meninjau kembali catatan dari satu atau dua tahun sebelumnya
dan membandingkan catatan ini dengan pola resep yang ditulis oleh dokter.
 Persyaratan bahan :
Seorang farmasis di rumah sakit harus menentukan produk yang akan dibuat
dengan memperhitungkan jumlah dan banyaknya produksi yang akan dibuat serta
menyusun cara terbaik dan termudah dalam mendapatkan persediaan. Persediaan
ini meliputi : Bahan baku, Wadah, Etiket dan bahan lainnya seperti kertas saring,
kotak dan etiket khusus
 Kepastian produksi.
Farmasis harus mempertimbangkan dua hal yaitu apakah farmasis mempunyai
perlengkapan untuk pembuatan produk dan apakah mesin atau perlengkapan
tersebut sanggup untuk memproduksi dalam jumlah yang diinginkan.
 Peralatan produksi dan sumber-sumbernya.
Macam dan ukuran dari perlengkapan produksi yang disyaratkan dalam farmasi
rumah sakit berbeda tiap rumah sakit. Penentuan peralatan berdasarkan jangkauan
program produksi, jumlah yang akan diproduksi, lainnya waktu yang hendak
disyaratkan ke pemakai produk, tersedianya personil dan tersedianya fasilitas
fisik.
 Tenaga produksi
Tenaga produksi yang terlalu banyak akan mengakibatkan pemborosan anggaran,
akibatnya harga produksi akan menjadi mahal. Bagian produksi harus diawasi
oleh farmasis yang didukung oleh tambahan personil yang terlatih untuk
mengadakan pekerjaan non teknis seperti memasukkan cairan ke dalam botol,
menyaring, memberi etiket, dan lain-lain.Biaya operasi
 Biaya operasi yang dikontrol dengan baik tentu akan menghasilkan suatu hasil
yang menguntungkan. Biaya langsung ditujukan pada tenaga kerja sedangkan
biaya tidak langsung ditujukan pada biaya personil sebagai pengawas, tempat
sewa, asuransi dan penurunan nilai peralatan, pemeliharaan anggaran rumah
tangga dan lain-lain. Biaya tidak langsung seharusnya dibandingkan dengan biaya
langsung untuk memastikan biaya sebenarnya dari produk

Anda mungkin juga menyukai