OLEH KELOMPOK 5:
ISMAIL
SATIYAH
KADRI
2015
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum Wr.Wb
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah KEPERAWATAN ANAK.
Adapun makalah ini membahas mengenai TINDAKAN PENCEGAHAN INFEKSI
SILANG .
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada pihak pihak yang telah mendukung
dan memberikan bimbingan dalam penyusunan askep ini. Penyusun menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan karena faktor
batasan pengetahuan penyusun, maka penyusun dengan senang hati menerima kritikan serta
saran saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga hasil dari penyusunan askep ini dapat dimanfaatkan bagi generasi mendatang,
khususnya
mahasiswa
D-III
Akademi
Keperawatan
POLTEKKES
KEMENKES
PONTIANAK.
Akhir kata, melalui kesempatan ini penyusun makalah mengucapkan banyak terima
kasih
.
Wassalammualaikum Wr.Wb
Pontianak,
16 Januari 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER
..1
KATA PENGANTAR ..2
DAFTAR ISI ..................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang .........................................4
B. Tujuan ........................................................4
A.
B.
C.
D.
E.
BAB II : PEMBAHASAN
Pengertian ...........................................5
Prinsip-prinsip pencegahan infeksi silang...........................................................6
Penyebab infeksi silang......................................................................................6
Cara penularan infeksi silang..............................................................................7
Pencegahan infeksi silang...................................................................................8
BAB II : PENUTUP
A. Kesimpulan ...........................................9
B. Saran......................................................10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Penyakit infeksi masih merupakan penyebab utama tingginya
angka kesakitan dan kematian di dunia. Salah satu jenis infeksi adalah
infeksi nosokomial. Infeksi ini menyebabkan 1,4 juta kematian setiap
hari di seluruh dunia. Infeksi nosokomial itu sendiri dapat diartikan
sebagai infeksi yang diperoleh seseorang selama di rumah sakit.
Selama 10-20 tahun belakangan ini telah banyak penelitian
yang dilakukan untuk mencari masalah utama meningkatnya angka
kejadian infeksi nosokomial dan di beberapa Negara, kondisinya justru
sangat memprihatinkan. Keadaan ini justru memperlama waktu
perawatan dan perubahan pengobatan dengan obat-obatan mahal
akibat resistensi kuman, serta penggunaan jasa di luar rumah sakit.
Karena itu di negara-negara miskin dan berkembang, pencegahan
infeksi nosokomial lebih diutamakan untuk dapat meningkatkan
kualitas pelayanan pasien dirumah sakit.
Rumah sakit sebagai tempat pengobatan, juga merupakan
sarana pelayanan kesehatan yang dapat menjadi sumber infeksi
dimana orang sakit dirawat dan ditempatkan dalam jarak yang sangat.
Infeksi nosokomial dapat terjadi pada penderita, tenaga kesehatan dan
juga setiap orang yang datang ke rumah sakit. Infeksi yang ada di
pusat pelayanan kesehatan ini dapat ditularkan atau diperoleh melalui
petugas kesehatan, orang sakit, pengunjung yang berstatus karier
atau karena kodisi rumah sakit.
Kerugian yang ditimbulkan akibat infeksi ini adalah lamanya
rawat inap yang tentunya akan membutuhkan biaya yang lebih
banyak dari perawatan normal bila tidak terkena infeksi nosokomial.
Infeksi ini dapat menyebabkan kematian bagi pasien.
Kesehatan yang baik tergantung pada lingkungan yang aman.
Praktisi atau teknisi yang memantau untuk mencegah penularan
infeksi membantu melindungi klien dan pekerja keperawatan
kesehatan dari penyakit. Klien dalam lingkungan keperawatan beresiko
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian
Infeksi adalah proses dimana seseorang rentan (susceptible)
terkena invasi agen patogen atau infeksius yang tumbuh, berkembang
biak dan menyebabkan sakit. Yang dimaksud agen bisa berupa bakteri,
virus, ricketsia, jamur, dan parasit. Penyakit menular atau infeksi
adalah penyakit tertentu yang dapat berpindah dari satu orang ke
orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung.
Infeksi silang adalah penularan penyakit infeksi yang terjadi dari
pasien ke operator atau sebaliknya, perpindahan mikroorganisme juga
dapat berpindah dari alat ke pasien, dari alat ke operator ataupun
sebaliknya. demikianlah infeksi itu berpindah dari host yang terjangkit
ke host yang rentan. Infeksi silang yang terjadi di rumah sakit disebut
infeksi nosokomial. Infeksi ini dapat dicegah dengan cara yang sangat
mudah dan sederhana yaitu dengan cara mencuci tangan, mengganti
pakaian setiap kali anda telah mengunjungi rumah sakit.
Infeksi silang (infeksi eksogen) Infeksi silang terjadi jika
mikroorganisme yang menyebabkan infeksi didapatkan dari orang lain
(pasien, tenaga kesehatan, orang yang merawat pasien) atau dari
lingkungan (yaitu dari sumber eksogen).Contohnya, infeksi luka yang
disebabkan
oleh
anggota
staf
perawatan
yang
membawa
staphylococcus, atau yang memiliki lepuh atau lesi sepsis atau, yang
lebih sering, staf perawatan yang tidak melakukan teknik mencuci
tangan yang tepat.
Penderita yang sedang dalam proses asuhan perawatan di
rumah sakit, baik dengan penyakit dasar tunggal maupun penderita
dengan penyakit dasar lebih dari satu, secara umum keadaan
umumnya tidak/kurang baik, sehingga daya tahan tubuh menurun. Hal
ini akan mempermudah terjadinya infeksi silang karena kuman-kuman,
virus dan sebagainya akan masuk ke dalam tubuh penderita yang
sedang dalam proses asuhan keperawatan dengan mudah. Infeksi
yang terjadi pada setiap penderita yang sedang dalam proses asuhan
keperawatan ini disebut infeksi nosokomial. Nosokomial berasal dari
bahasa Yunani, dari kata nosos yang artinya penyakit dan komeo yang
artinya merawat. Nosokomion berarti tempat untuk merawat/rumah
sakit. Jadi, infeksi nososkomial dapat diartikan sebagai infeksi yang
terjadi di rumah sakit. Infeksi Nosokomial adalah infeksi silang yang
terjadi pada perawat atau pasien saat dilakukan perawatan di rumah
sakit.
Setiap orang harus dianggapdapat menularkan penyakit karna infeksi yang terjadi
bersifatasimtomatik
langsung
dengan
penjamu,
misalnya person
to
tersebut
telah
terkontaminasi
oleh
infeksi,
misalnya
jauh
dan
melalui
saluran
pernafasan.
Misalnya
nosokomial,
efektif
mengurangi
perpindahan
mikroorganisme
karena bersentuhan
2.
dengan darah atau cairan tubuh lain. Alat pelindung diri meliputi;
pakaian khusus (apron), masker, sarung tangan, topi, pelindung
mata dan hidung yang digunakan di rumah sakit dan bertujuan
untuk mencegah penularan berbagai jenis mikroorganisme dari
pasien ke tenaga kesehatan atau sebaliknya, misalnya melaui sel
darah, cairan tubuh, terhirup, tertelan dan lain-lain.
3.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Infeksi silang adalah penularan penyakit infeksi yang terjadi dari pasien ke
operator atau sebaliknya, perpindahan mikroorganisme juga dapat berpindah dari alat ke
pasien, dari alat ke operator ataupun sebaliknya. demikianlah infeksi itu berpindah dari
host yang terjangkit ke host yang rentan. Infeksi silang yang terjadi di rumah sakit
disebut infeksi nosokomial. Infeksi ini dapat dicegah dengan cara yang sangat mudah
dan sederhana yaitu dengan cara mencuci tangan, mengganti pakaian setiap kali anda
telah mengunjungi rumah sakit.
Kesehatan yang baik tergantung pada lingkungan yang aman. Praktisi atau teknisi
yang memantau untuk mencegah penularan infeksi membantu melindungi klien dan
pekerja keperawatan kesehatan dari penyakit. Klien dalam lingkungan keperawatan
beresiko terkena infeksi karena daya tahan yang menurun terhadap mikroorganisme
infeksius, meningkatnya pajanan terhadap jumlah dan jenis penyakit yang disebabkan
oleh mikroorganisme dan prosedur invasif dalam fasilitas perawatan akut atau
ambulatory, klien dapat terpajan pada mikroorganisme baru atau berbeda,yang beberapa
dari mikroorganisme tersebut daaapat saja resisten terhadap banyak antibiotik. Dengan
cara mempraktikan teknik pencegahan dan penembalian infeksi perawat dapat
menghindarkan penyebaran mikroorganisme terhadap klien.
B. Saran
Beberapa hal yang ingi penulis sampaikan / sarankan setelah menuliskan makalah ini:
1. Diharapkan untuk masyarakat lebih memperhatikan kesehatan untuk mencegah
timbulnya masalah kesehatan anak
2. Selain itu agar meningkatkan mutu kesehatan dalam masyarakat melalui pelaksanaan
penyakit kesehatan pada anak
DAFTAR PUSTAKA
1. Notoadmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Ja- karta:
Rineka Cipta.
2. http://doktersehat.com/infeksi-nosokomial-penyebab-dan
pencegahannya/#ixzz3XSZ7KEG7
3. http://www.ibudanbalita.net/info/makalah-pencegahan-infeksi-silang-padaanak.html
4. DR.Nursalam,M.Nurs,Rekawati Susilaningsih,SST,Sri Utami,S.Kep.2005.Asuhan
Keperawatan bayi danAnak.Salemba Medika.