Anda di halaman 1dari 10

RANGKUMAN PAK PARTANA

1. TENAGA KEFARMASIAN
a. Apoteker sebagai pejabat public yang melakukan pelayanan kepada masyarakat
melalui kewajiban, hak dan tanggung jawab
b. Apoteker harus mempunyai dalam menjalankan profesinya. Permenkes no 31 tahun
2016 tentang perubahan atas permenkes no. 889/menkes/per/V/2011 tentang
registrasi izin praktek dan izin kerja tenaga kefarmasian merubah perilaku apoteker
c. Apoteker dapat menjalankan profesinya harus menjadi anggota ikatan apoteker
Indonesia untuk mendapatkan rekomendasi

2. Sebutkan ijin apa saja yang harus diiliki apoteker dalam melakukan profesinya.
Tuliskan syarat-syarat untuk dapat mendpatkan SIPA, STRA, SERKOM:
 Syarat SIPA
 Fc STRA yang dilegalisir oleh KFN
 Surat pernyataan mempunyai tempat praktik professi/ surat keterangan
dari pimpinan fasilitas pelayanan kefarmasian
 Surat rekomendasi dari organisasi profesi
 Pas foto warn auk. 4x6 sebanyak 2 lembar dan 3x4 sebanyak 2 lembar
STRA yang masih berlaku
 Fc SIPA pertama atau kedua yang dimiliki
 Syarat STRA
 Fc ijazah apoteker
 Fc surat sumpah/ janji apoteker
 Fc sertifikat kompetensi profesi yang masih berlaku
 Fc SIPA pertama atau kedua yang dimilki
 Syarat SERKOM
 Fc KTP yang berlaku
 Fc KTA yang berlaku
 Fc STRA yang berlaku
 Fc surat rekomendasi terakhir dari PC/PD IAI yang diperoleh
 Fc SIPA/SIKA terakhir yang diperoleh
 Fc SK pengangkatan pegawai (bagi pemohon di RS/PBF/Industri)
 Fc sertifikat kompetensi apoteker yang akan habis masa berlakunya
 Fc sertifikat SKP
 Isian lengkap boring dalam bku log (log book)
 Isian lengkap berkas dalam portofolio pembelajaran

3. Jelaskan syarat mendapatkan penghantar mutasi (lolos butuh) dari lulus perguruan
tinggi farmasi USB kembali ke daerah malang jawa timur, ke daerah tegal jawa
tengah, dan apoteker tersebut sudah melakukan pekerjaan kefarmasian di
sukoharjo akan kembali ke daerah Bekasi jawa barat.
 Apabila mutase daerah masih satu provinsi dari PC IAI Surakarta ingin pindah
ke tegal >> meminta surat rekomendasi mutasi >> lolos butuh (minimal 5
hari) >> PC IAI tujuan (tegal) >> anggota
 Apabila mutase daerah ke luar jawa/ beda provinsi dari PC IAI Surakarta
ingin pindah ke Malang, Jawa Timur >> meminta surat rekomendasi mutasi
>> lolos butuh >> PD IAI asal (ibu ota jawa tengah/ Semarang) >> PD IAI
tujuan (ibu kota Jawa Timur/ Surabaya) >> PC IAI Tujuan (missal Malang)
>> anggota
 Apabila mutase tetapi sudah pernah bekerja dari Sukoharjo kembali ke Bekasi
Jawa Barat >> meminta surat rekomendasi >> lolos butuh >> dinkes provinsi
tujuan dan PD IAI tujuan (semarang) >> dinkes provinsi asal dan PD IAI asal
(bandung) >> dinkes kabupaten/kota asal dan PC IAI (Bekasi) >> anggota

4. Harus menjadi anggota ikatan apoteker Indonesia apakah diatur oleh peraturan?
Kalau ada, aturan mana yang mewajibkan?
 Aturan yang mewajibkan yaitu: UU RI No. 36 tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan pasal 50
1. Tenaga kesehatan harus membentuk Organisasi Profesi sebagai wadah
untuk meningkatkan dana tau mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan, martabat, dan etika profesi Tenaga Kesehatan
2. Setiap jenis Tenaga Kesehatan hanya dengan membentuk 1 (satu)
Organisasi Profesi
3. Pembentukan Organisasi Profesi dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
Peraturan Perundang-Undangan
5. Dalam hal surat ijin praktek apoteker PP 51 menyatakan apoteker praktek hanya 1
tempat, tetapi Permenkes No. 31 tahun 2016 untuk pelayanan kefarmasian dapat 3
tempat. Terangkan aturan yang mana yang dipakai dan alasan kenapa digunakan
aturan tersebut?
 Sesuai aturan “lex superior derogate inferior” yang artinya aturan yang diatas
mengatakan aturan yang dibawahnya. Secara hierarki hokum Permenkes
dibawah PP tetapi sesuai amandemen amanah Pasal 46 ayat 7 dari UU 36
tahun 2014 yang menyatakan “Ketentuan lebih lanjut mengenai perizinan
sebagaimana dimaksud ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri, sehingga
digunakan 3 SIPA sesuai Permenkes 31 tahun 2016 pasa 18
Alasan:
Sesuai hierarki norma hokum Lex posterior derogat legi priori norma hokum yang
terbaru keberadaanya harus diutamakan daripada norma hokum yang terdahulu.

6. Kasus : seorang apoteker bekerja di apotek dan mempunyai seorang PSA apotek
dan juga TTK. PSA apotek sering mengeluarkan obat-obatan golongan
psikotropika dan narkotika melalui TTK nya dan tidak bertanggung jawab.
Sebagai seorang apoteker ia merasa bertanggung jawab tentang masalah tsb dan
mengkonsultasikan ke DINKES. Setelah berkonsultasi obat-obatan yg ada diapotek
spt narkotika dan psikotropika dikemas dan simpan di DINKES. Ketika PSA
datang ke apotek dan mengetahui bahwa obat-obat tsb tidak ada. PSA tsb menuduh
bahwa apoteker yg mencuri obat-obat tsb. Apoteker mendapat hukuman 3 bulan
penjara.
a. Amatilah kasus diatas kemudian jelaskan!
Apa undang-undang yg mengatur masalah pada kasus tsb?
Jawab :
Berdasarkan kasus tsb dianalisis bahwa PSA salah karena termasuk dlm tindakan
penyalahgunaan dan seharusnya apoteker sblm melakukan pemindahan memberitahu
PSA dan mengedukasi sehingga tdk terjadinya kesalahpahaman. Karena apoteker sbg
pejabat public mempunyai kewajiban, hak dan tanggung jawab. Menurut UU no.36
thn 2014 pasal 60 mngenai tanggung jawab apoteker melakukan kendali mutu
pelayanan dan kendali biaya dlm upaya penyelenggaraan kesehatn. Hak tenaga
kesehatan pasal 57 :
- Memperoleh perlindungan hokum spnjng melaksanakan tugassesuai dgn standar
profesi, standar pelayanan profesi dan standar prosedur operasional
- Menolak keinginan penerima pelayanan kesehatan/ pihak lain yg bertentangan
dgn standar profesi kode etik, standar pelayanan, standar prosedur operasional
atau ketentuan peraturan.
b. Bagaimana solusi dr masalah diatas?
Solusi :
- Adanya proses mediasi antara apoteker dan PSA bahwa apa yg dilakukan PSA
selama ini trmsk dlm penyalahgunaan dan apoteker memiliki tanggung jawab
melindungi obat-obat yg trmsk psikotropika
- Apabila proses mediasi gagal, maka dpt diselesaikan dgn ganti rugi (dapat berupa
biaya yg sdh dikeluarkan oleh pihak yg menggugat atau salah satu pihak menurut
pasal 1248 KUHP/ 1251 KUHP
- Peradilan yg mana hasil keputusan ada di tangan ketua siding/hakim (pasal 1266
KUHP)
c. Seandainya paoteker tsb adlh anda apa yg anda lakukan sblm masalah tsb
terjadi?
- Mengedukasi PSA bahwa tindakan yg dilakukan termasuk dlm penyalahgunaan
- Membuat perjanjian antara apoteker dan PSA , menurut PASAL 1313 KUHP
perjanjian kerjasama antara apoteker dan PSA adlh suatu prjanjian timbal balik,
artinya para pihak hanya mengadakan hubungan hokum akan tetapi hal ini tidak
bisa melepaskan tanggung jawab apoteker sbg pengelola apotik. Dengan adanya
perjanjian tertulis maka pihak apotker dan PSA masing-masing dilindungi haknya
dan mengikatkan diri dalam pasal 1320 KUHP perdata. Jika trjdi kesalhan yg
berakibat fatal atau trjdinya diluar perjanjian maka salah satu pihak berhak
melakukan pemutusan perjanjian kerjasama.
- Kunci lemari psikotropika dan narkotika disimpan atau dipegang oleh apoteker
saja sehingga apoteker hrs selalu ada di apotik
7. a. Apa arti apotek panel?
Jawab : adalah apotik yg bekerjasama dgn PBF dlm mendistribusikan obat keras kepada
pihak-pihak yg diinginkan oleh PBF. Terhitung mulai tanggal 19 juni 2011, IAI
mengatakan praktik apotik panel dilarang dan baik apoteker yg msh melakukan praktik
tsb teranca sanksi pencabutan rekomendasi izin praktek apotekernya. Hal ini disebutkan
dlm daran larangan praktik panel yg dilakukan oleh IAI
b. Bagaimana distribusi obat menurut PERMENKES NO.09 tahun 2017?
Apotek hny dpt meyerahkan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai
kepada :
- Apotek lainnya
- Puskesmas
- Instalasi farmasi rumah sakit
- Instalasi farmasi klinik
- Dokter
- Bidan praktik mandiri
- Pasien dan
- masyarakat
d. Dasar hak apa apotik dapat mendistribusikan obat?
Jawab : penyerahan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai hanya
dpt dilakukan untuk memenuhi kekurangan jumlah sediaan farmasi, alat kesehatan,
dan bahan medis habis pakai dalam hal :
- terjadi kelangkaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai di
fasilitas distribusi
- terjadi kekosongan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai di
fasilitas pelayanan kesehatan.
Penyerahan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai kepada dokter,
bidan praktik mandiri, pasien dan masyrakat dpt dilakukan sesuai ddgn ketentuan
peraturan perundang-undangan.
e. Apa saja syarat pembuatan apotik electronic (online) dan bagaimana tata cara
pembuatan apotik elektronik?
Jawab : apoteker online >> PERMENKES No. 26 tahun 2018 tentang pelayanan
perizinan berusaha berusaha terintegrasi secata elektronik perizinan berusaha
terintegrasi secara elektronik atau online single sumisssion yang selanjutnya
disingkat OSS adlh perizinan berusaha yg diterbitkan oleh lembaga OSS untuk dan
atas naa menteri, pimpinan lembaga, gubernur, atau bupati/wali kota kepada pelaku
usaha melalui system elektronik yang terintegrasi.
Berdasarkan pasal 30,
1. Apotek diselenggarakan oleh pelaku usaha perseorangan
2. Pelaku usaha perseorangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yaitu apoteker
3. Persyaratan untuk memperoleh izin apotek sebagaimana dimaksud dala pasal 3
ayat (1) huruf X terdiri atas
- STRA
- Surat izin praktik apoteker
- Denah bangunan
- Daftar sarana dan prasarana
- Berita acara pemeriksaan
Secara tertulis pada pasal 30, pemerintah menegaskan agar apotek se Indonesia
mengedepankan peranan apoteker dan apoteker diminta menyelengarakan praktik
kefarmasian dgn sebaik-baiknya karena apoteker sebagai pelaku usaha.
8. Tentang HAKI
a. Sebutkan macam-macam HAKI
HAKI DIBAGI 2 ;
1. HAK CIPTA (Copyrights)
- Merupakan hak dari pembuat sebuah karya terhadap ciptaannya dan salinannya
- Pembuat memiliki hak penuh terhadap ciptaan serta salinan, misalnya hak untuk
menyerahkan hak-hak tsb ke pihak lain
- Hak cipta berlaku seketika setelah ciptaan tsb dibuat
- Hak cipta tdk perlu didaftrakan terlebih dahulu
- Hak cipta merupakan hak kekayaan intelektual, naun hak cipta brbeda nak
kekayaan intelektual lainnya (seprti paten, yg memberikan hak monopoli atas
penggunaan invensi), karena hak cipta buka merupakan hak monopoli utk
melakukan sesuatu, melainkan hak untuk mencegah orang lain melakukannya,
contoh hak cipta berkaitan dggn tokokh kartun miki tikus melarang pihak yg tidak
berhak menyebarkan salinan kartun tsb atau menciptakan karya yg meniru tokoh
tikus tertentu ciptaan Walt Disney tsb, namun tidak melarang penciptaan atau
karya seni lain mengenai tokoh tikus secara umum
- Di Indonesia, diatur dalam UU No 19 tahun 2002 tentang hak cipta
2. HAK KEKAYAAN INDUSTRI
1) Paten (Patent)
- Paten melindungi sebuah ide, bukan eksprsi dari ide tersebut
- Pada hak cipta, sesorang lain berhak membuat karya lain yg fungsinya sama
asalkan tdk dibuat berdasarkan karya orang lain yang memiliki hak cipta.
Sedangkan pada pasien, sesorang tdk berhak untuk sebuah karya yg cara bekerja
sama dengan sebuah ide yg dipatenkan
- Contoh : sampul dokumen paten Amerika Serikat
2) Desain industry (Industrial design)
3) Merek dagang (Trademark)
- Digunakan pebisnis dlm mengidentifikasikan sebuah produk/layanan. Merk
dagang meliputi naa produk atau layanan besrta logo, symbol, gambar yg
menyertai produk/layanan tsb
- Jenis-jenis merek antara lain :
 Merek dagang : merek digunakan pd barang yg diperdagangkan oleh
seseorang/bebrapa orang/badan hukum untuk membedakan dgn barang
sejenis
 Merek jasa : merek digunakan pd jasa yg diperdagangkan oleh
seseorang/beberapa orang/badan hukum untuk membedakan dg rasa
sejenis
 Merek kolektif : merek digunakan pd barang/jasa dgn karakteristik yg
saa yg diperdagangkan oleh beberapa orang/badan hukum scr bersama-
sama untuk membedakan dgn barang/jasa sejenis.
4) Penanggulangan praktik persaingan curang (repression of unfair competition)
5) Desain tata letak sirkuit terpadu (layout design of integrated circuit)
6) Rahasia dagang (trade secret)
- Rahasia dagang tidak dipublikasi kan ke publik, bersifat rahasia, selama informasi
tersebut tidak dibocorkan oleh pemilik rahasia dagang
- Dasar hukum undang-undang no 30 tahun 2000 tentang rahasia dagang (UURD)
dan mulai brlaku sejak tgl 20 desember 2000
- Pemilik rahasia dagang dpt memberikan lisensi bagi pihak lain, artinya adalah izin
yang diberikan kepada pihak lain melalui suatu perjanjian berdasarkan pada
pemberian hak (bukan pengalihan hak) pada jangka waktu tertentu dan syarat
tertentu
7) Perlindungan varietas tanaman (Plant Variety protection)
b. Kenapa obat merk tidak dpt didaftarkan apabila mengandung salah satu unsur antara
lain:
1) Bertentangan dgn peraturang perundang-undangan yg berlaku, moralitas agama, kesusilaan,
atau ketertiban umum.
Penjelasan :
Termasuk dalam pengertian bertentangan dgn moralitas agama, kesusilaan, atau ketertiban
umum adalah apabila penggunaan tanda tsb dpt menimbun perasaan, kesopanan, ketentraaman
atau keagamaan dari khlayak umum atau dari golongan masyarakat tertentu.
2) tidak memiliki daya pembeda
Penjelasan :
Tanda dianggap tidak memiliki daya pembeda apabila tanda tersebut terlalu sederhana seperti
satu tanda garis atau satu tanda titik, ataupun terlalu rumit sehingga tdk jelas.
3) telah menjadi milik umum
Penjelasan:
Salah satu contoh merk seperti ini adalah tanda tengkorak diatas 2 tulang yang bersilang, yang
secara umum telah diketahui sebagai tanda bahaya. Tanda seperti itu adalah yang bersifat umum
dan telah menjadi umum. Oleh karena itu tanda itu tidak dapat digunakan sebagai merk
4) merupakan keterangan atau berkaitan dengan barang atau jasa yang dimohonkan
pendaftarannya.
5) merk tersebut berkaitan atau hanya menyebutkan barang atau jasa yang dimohonkan
pendaftarannya, contohnya merk kopi atau gambar kopi untuk jenis barang kopi atau untuk jenis
produk kopi. Karena hal ini termasuk generic terms (merk yang merupakan keterangan barang
atau jasa yang dimohonkan pendaftarannya sedangkan merk yang berkaitan dengan barang atau
jasa yang dimohonkan disebut deskriptif terms, contohnya menggunakan merk sweet untuk
produk coklat. Merk ini ditolak pendaftarannya karena sweet menggambarkan produk coklat
yang secara umum rasanya manis.
c. Sebutkan HAKI yg diterapkan pada kefarmasian!
Adapun jenis-jenis hak kekayaan intelektual yg berhubungan dgn produk farmasi meliputi :
1. Patent (patent)
- Suatu produk farmasi selain melindungi produk juga bisa melindungi ide
danproses dan pembuatan suatu produk farmasi. Sebuah paten farmasi berlaku di
sebuah Negara. Jika sebuah perusahaan ingin patennya berlaku di Negara lain,
maka perusahaan harus mendaftarkan paten di Negara tsb
- Ketika perusahaan farmasi memiliki hak paten di sebuah Negara, artinya
perusahaan tsb berhak menikmati hak monopoli selaa jangka waktu tertentu di
Negara itu. Hal ini demi mencegah perusahaan farmasi lainnya
memproduksi,menjual ataupun mengimpor obat-obatan yg telah ditetapkan tsb
selama jangka waktu minimal 20 thn menurut peraturan WTO
2. Merk dagang (trandemark)
- Merk dagang berlaku setelah penggunaanmerk dagang tsb diregistrasi. Merk
dagang berlaku di Negara tempat pertama kalai merk dagang dgn tsb,
digunakan/didaftarkan namun ada , beberapa perjanjian yg memfasilitasi
penggunaan di Negara lain. Contoh : DNC : merek dan=gang perusahaan farmasi”
9. PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK
Apotek adalah tempat praktek apoteker yang tata cara pendirian diatur dalam Permenkes nomor
9 tahun 2017
a. Banyaknya kasus apoteker panel di masyarakat seolah-olah dianggap bener dan
boleh. Jelaskan distribusi yang boleh dilakukan oleh apotek, dan kemana saja, apa
saja yang boleh membeli obat di apotek serta adakah aturan khusus yang
memperbolehkan
Jawab :
Aturan khusus : PERMENKES Nomor 9 tahun 2017 tentang apotek
pasal 17
(1) Apotek hanya dapat menyerahkan sediaan farmasi, alkes, dan bahan medis pakai
kepada :
a. Apotek lainnya
b. Puskesmas
c. Instalasi Farmasi RS
d. Instalasi Farmasi klinik
e. Dokter
f. Bidan praktik Mandiri
g. Pasien
h. Masyarakat
(2 ) Penyerahan sediaan farmasi, alat alat kesehatan, Bahan medis habis pakai
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a sampai dengan huruf d hanya dapat
dilakukan untuk memenuhi kekurangan jumlah sediaan farmasi, alkes dan bahan medis
habis pakai dalam hal :
a. Terjadi kelangkaan sediaan farmasi, si alat kesehatan, dan bahan habis pakai di fasilitas
distribusi
b. Terjadi kekosongan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai di
fasilitas pelayanan kesehatan
(3 ) Penyerahan sediaan farmasi, alat kesehatan, bahan habis pakai sebagaimana
dimaksud pada ayat 1 huruf e sampai dengan huruf H hanya dapat dilakukan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. Apoteker wajib melayani resep sesuai tanggung jawab dan keahlian profesinya yang
dilandasi pada kepentingan masyarakat dapatkan apoteker yang mengganti obat dalam
resep. Syarat apa saja yang memenuhi aturan tersebut
Jawab :
Menurut Permenkes nomor 9 tahun 2017 tentang Apotek pasal 21
Ayat 2 yaitu dalam hal obat yang diresepkan terdapat obat merek dagang apoteker dapat
mengganti obat dengan obat generik yang sama komponen aktifnya atau obat merek dagang lain
atas persetujuan dokter dan atau pasien
Ayat 3 yaitu dalam hal obat yang diresepkan tidak tersedia di apotek atau pasien tidak mampu
menebus obat yang tertulis di dalam resep, apoteker dapat mengganti obat setelah berkonsultasi
dengan dokter penulisan resep untuk pemilihan obat lain
c. Dalam penerbitan SIA, maka penerbitannya sama penerbitan SIPA untuk apoteker
pemegang SIA masa berlaku mengikuti masa SIPA Bagaimana bila ternyata apoteker
tersebut tidak terdaftar sebagai anggota IAI PC setempat, Apakah syarat SIPA harus
rekomendasi
Jawab :
Syarat memperoleh SIPA yaitu adanya surat rekomendasi dari organisasi profesi. Apabila
seorang apoteker tidak terdaftar dalam keanggotaan IAI PC maka organisasi profesi tersebut
tidak dapat mengeluarkan surat rekomendasi dan apoteker tidak dapat memperoleh SIPA dan
SIA.
Hak dan kewajiban pasien berdasarkan UU 36 2009 tentang Kesehatan
Hak pasien
1. Setiap orang berhak menerima atau menolak sabagian atau seluruh tidnakan pertolongan
yang akan diberikan kepadanya setelah menerima dan memahami informasi mengenai tindakan
tersebut secara lengkap
Hak menerima atau menolak tidak belaku pada:
a. Penderita penyakit yang penyakitnya secara cepat menular ke dalam masyarakat yang
lebih luas,
b. Keadaan seseorang yang tidak sadarkan diri; atau gangguan mental berat.
2. Setiap orang berhak atas rahasia kondisi Kesehatan pribadinya yang telah dikemukakan
kepada penyelenggara pelayanan Kesehatan.
Ketentuan mengenai hak atas rahasia kondisi kesehatan pribadi tidak berlaku dalam hal:
a. Perintah undang-undang;
b. Perintah pengadilan;
c. Izin yang bersangkutan
d. Kepentingan masyarakat; atau
e. Kepentingan orang tersebut
3. Setiap orang berhak menuntut ganti rugi terhadap seseorang, tenaga Kesehatan, dan/atau
penyelenggara Kesehatan yang menimbulkan kerugian akibat kesalahan atau kelalaian dalam
pelayanan Kesehatan yang diterimanya. Tuntutan ganti rugi tidak berlaku bagi tenaga Kesehatan
yang melakukan Tindakan penyelamatan nyawa atau pencegah kecacatan seseorang dalam
keadaan darurat.
Kewajiban pasien
Di dalam UU No 36 gak ada (kalua ada yg ketemu tolong share)
Jadi iin berdasarkan UU no 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran
1. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya
2. Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter dan dokter gigi
3. Mematuhi ketentuan yang berlaku di saryankes
4. Memberi imbalan jasa atas pelayanan yang diterima
Hak dan kewajiban pelaku usaha berdasarkan UU No. 8 Tahun 1999
Hak pelaku usaha
1. Menerima pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan mengenai kondisi dan nilai tukar
sediaan farmasi dan/atau pelayanan yang diperdagangkan;
2. Mendapat perlindungan hukum dari Tindakan konsumen yang beretikad tidak baik
3. Melakukan pembelaan diri sepatutnya di dalam penyelesaian hukum sengketa konsumen;
4. Rehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum bahwa kerugian konsumen
diakibatkan oleh sediaan farmasi dan/atau pelayanan yang diperdagangkan
Kewajiban pelaku usaha
1. Beretikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya
2. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang
dan/atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan;
3. Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif,
4. Menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau diperdagangkan
berdasarkan ketentuan standar mutu sediaan farmasi dan/atau pelayanan yang berlaku;
5. Memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji dan/atau mencoba sediaan
farmasi dan/atau pelayanan tertentu serta memberi jaminan dan/atau garansi atas sediaan farmasi
dan/atau pelayanan yang dilakukan;
6. Memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian atas kerugian akibat penggunaan,
pemakaian dan pemanfaatan sediaan farmasi dan/atau pelayanan yang dilakukan
7. Memberi kompensasi ganti rugi dan/atau penggantian apabila sediaan farmasi dan/atau
pelayanan yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian

Anda mungkin juga menyukai