Anda di halaman 1dari 31

KELOMPOK II :

- Destiana aulia
- Putri Mujiyanti
STABILITAS :
Kemampuan suatu produk obat untuk bertahan dalam batas
spesifikasi yang ditetapkan sepanjang periode penyimpanan
dan penggunaan untuk menjamin identitas, kekuatan, kualitas
dan kemurnian produk tersebut.

STABILITAS OBAT :
Kemampuan suatu produk untuk mempertahankan sifat dan
karakteristiknya agar sama dengan yang dimilikinya pada saat
dibuat ( identitas, kekuatan, kualitas dan kemurnian ) dalam
batasan yang ditetapkansepanjang periode penyimpanan dan
penggunaan / (shelf-life).
1.) Faktor lingkungan
- Temperatur
- Cahaya
- Oksigen
- Kelembaban
- Karbon dioksida

2.) Obat atau eksipien di dalam
sediaan
-Ukuran partikel obat
-pH sediaan/lingkungan
3.) Kontaminasi Mikroba
4.) Kontaminasi logam tertinggal
5.) Pembersihan dari wadah


Fisika
Kimia
Mikrobiologi
Terapi
Toksikologi



Stabilitas fisika :
Mempertahankan sifat fisika awal dari suatu
sediaan ( penampilan, kesesuaian, keseragaman,
disolusi, desintegrasi, kekerasan, kemampuan
disuspensikan ).

Stabilitas kimia :
Mempertahankan keutuhan kimiawi dan potensi zat
aktif yang tertera pada etiket pada batasan
spesifikasi.
Stabilitas mikrobiologi :
Sterilitas atau resistensi terhadap pertumbuhan mikroba
dipertahankan sesuai dengan persyaratan.

Stabilitas terapi :
Efek terapi tidak berubah selama waktu simpan ( shelf life
) sediaan.

Stabilitas toxikologi :
Ukuran yang menujukkan ketahanan suatu
senyawa/bahan akan adanya pengaruh kimia, fisika,
mikrobiologi dan farmakologi yang tidak menyebabkan
peningkatan toksisitas secara signifikan.
contoh dari perubahan fisika antara lain :
Migrasi (perubahan) warna,
Perubahan rasa,
Perubahan bau,
Perubahan tekstur atau penampilan.
Formulasi Kemungkinan
Masalah instabilitas
fisika
Efek
Larutan Oral Kehilangan rasa
Adanya rasa yang
berbeda karena
interaksi dengan botol
plastik
Kehilangan warna
Pengendapan
Perubahan warna
Perubahan bau atau rasa
Formulasi Kemungkinan
masalah instabilitas
fisika
Efek
Suspensi Pengendapan
Caking
Pertumbuhan kristal
Kehilangan
keseragaman
kandungan obat
Loss of elegance
Emulsi Creaming
Coalesence
Kehilngan
keseragaman
kandungan obat
Loss of elegance
Lanjutan
Formulasi Kemungkinan
masalah instabilitas
fisika
Efek
Tablet Perubahan dalam :
Waktu di sintegrasi
Profil disolusi
Kekerasan
Penampilan ( lunak
dan jelek atau menjadi
sangat keras )
Perubahan dalam laju
pelepasan obat
semisolida Perubahan dalam :
Ukuran partikel
Konsistensi
Caking or coalesence
mencair
Kehilngan
keseragaman
kandungan obat
Loss of elegance
Lanjutan
Hilangnya bahan aktif .
Hilangnya pharmaceutical elegance, seperti timbul bau tidak
enak, perubahan warna, problema rasa.
Terbentuknya produk yang toksis.
Stabilitas kimia meliputi :
Laju reaksi : dinyatakan dalam term pengurangan konsentrasi
reaktan (-dc/dt) atau penambahan konsentrasi produk
(+dx/dt) per satuan waktu.
Dimensinya : mol liter- detik-
Orde reaksi : jumlah atom atau molekul yang terlibat dalam
reaksi yang konsentrasinya menentukan laju reaksi.
Terjadi pertumbuhan bakteri.
Jamur atau bakteri dapat di uji toksisitas dengan
melakukan evaluasi mikrobiologi.
Zat antimikroba yang ada harus dapat
mempertahankan efektifitas sediaan dalam batas
yang ditetapkan.
Sterilisasi atau resistensi terhadap pertumbuhan
mikroba dipertahankan sesuai dengan persyaratan
yang dinyatakan ( jumlah koloni dsb.).

Stabilitas Mikrobiologi :
Efek terapi tidak berubah selama waktu simpan
(shelf-life) sediaan.
1. Efek toksik akut, mempunyai korelasi langsung dengan
absorpsi zat toksik.
2. Efek toksik kronis, zat toksik dalam jumlah kecil diabsorpsi
sepanjang jangka waktu lama, terakumulasi, mencapai
konsentrasi toksik akhirnya timbul keracunan.
Toksisitas jangka waktu panjang, efek toksik baru muncul
setelah periode waktu laten yang lama sebagai contoh kerja
karsinogenik dan mutagenik. Penggolongan toksikologi
dengan cara lain berdasarkan jenis zat dan keadaan yang
mengakibatkan kerja toksik, yaitu : kerja / efek tidak
diinginkan, keracunan akut pada dosis berlebih.
Untuk mencegah kontaminasi terhadap
formulasi selama penyimpanan
Merancang wadah yang sesuai.
Biasanya menggunakan wadah dosis tunggal.
Menuliskan kondisi penyimpanan yang tepat pada label.
Menambah suatu senyawa antimikroba sebagai pengawet
Wadah langsung ( kemasan primer ) dan penutupan
sangat penting dalam pengaruhnya terhadap stabilitas
produk.
Kaca
Kaca tahan terhadap perubahan kimia dan fisika dan merupakan bahan
yang paling umum digunakan.
Keterbatasan Cara mengatasi
Permukaanya basa Menggunakan kaca borosilicate
Ion dapat mengendap kristal yang tidak
larut dari kaca
Menggunakan buffers
Memungkinkan transmisi cahaya yang
dapat mempercepat dekomposisi.
Menggunakan kaca berwarna
Plastik
Permasalahan plastik adalah :
Transfer uap lembab lingkungan, oksigen, dan
elemen lain ke produk farmasi.
Tercucinya kandungan wadah ke obat
Adsorpsi obat atau eksipien oleh plastik.
Logam
Beberapa tube campuran logam dan alumunium
dapat digunakan sebagai wadah untuk emulsi,krim
dan pasta.
Keterbatasan : logam dapat menyebabkan korosi
dan presipitasi di dalam produk
Cara mengatasi : menyalut tube dengan polimer
yang dapat mengurangi kecenderungan-
kecenderungan ini.
Karet
Karet juga mempunyai masalah tertariknya
kandungan obat dan tercucinya kandungan wadah
Perlakuan awal dari tutup vial karet dan penutup
dengan air atau uap mengurangi potensial tercuci.
Shelf-life
Shelf-life atau waktu simpan adalah periode penggunaan dan
penyimpanan yaitu waktu dimana suatu produk tetap memenuhi
spesifikasinya jika disimpan dalam wadahnya yang sesuai dengan
kondisi penjualan dipasar.


Expirtion date :
Waktu yang tertera pada kemasan yang menunjukan batas waktu
diperbolehkannya obat tersebut dikonsumsi karena diharapkan
masih memenuhi spesifikasi yang ditetapkan.
Spesifikasi :
Spesifikasi release adalah spesifikasi yang harus dipenuhi
pada waktu pembuatan .

Spesifikasi simpan/ umur produk adalah spesifikasi yang
harus dipenuhi sepanjang waktu simpannya.

Sediaan obat/kosmetika yang stabil :
Suatu sediaan yang masih berada dalam batas yang dapat
diterima selama periode penyimpanan dan penggunaan,
dimana sifat dan karakteriatiknya sama dengan yang
dimilikinya pada saat dibuat.
Lanjutan
Degradasi
Hidrolisis :
Hidrolisis adalah salah satu penyebab terjadinya degradasi, sebab di dalam
sediaan farmasi, air seringkali digunakan sebagai pelarut dan beberapa obat
yang mengandung gugus ester ataupun amida dalam air

Hidrolisis merupakan suatu proses solvolisis dimana molekul obat
berinteraksi dengan molekul-molekul air menghasilkan produk pecahan dan
konstitusi kimia yang berbeda
Oksidasi :
Dalam arti sempit, yang dimaksud dengan oksidasi adalah pengambilan
oksigen dari udara.

A + O2 produk


Oksidasi senyawa organik dan anorganik dijelaskan dengan hilangnya
elektron dan hilangnya sebuah moleul hidrogen.
Fotolisis :
Berarti : dekomposisi oleh cahaya

Jika larutan terlindung dari cahaya, maka akan stabil selama setidak-
tidaknya 1 tahun jika terekpos terhadap cahaya ruangan, maka masa
simpannya hanya 4 jam .

Fotolisis dicegah dengan :
Kemasan yang cocok dalam botol berwarna
Aluminium foil
Faktor-faktor yang mempengaruhi
laju degradasi
pH
Keasaman atau kebasaan suatu larutan mempunyai
pengaruh besar terhadap dekomposisi senyawa obat
pengaruh besar terhadap dekomposisi senyawa obat.
Larutan dapar aspirin stabil maksimum pada pH
2,4 , diatas pH 10 laju dekomposisi meningkat
tajam .
pH juga dapat mempengaruhi laju oksidasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi
laju degradasi
Kompleksasi
Pembentukan kompleks menurunkan laju hidrolisis
dan oksidasi
misal : kompleks kafein dengan anestesi lokal,
seperti benzokain, prokain, dan tetrakain dapat
menyebabkan suatu penurunan laju degradasi
hidrolisisnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
laju degradasi
Surfaktan

Surfaktan nonionik, kationik, dan anionik ketika
ditambahkan dalam larutan yang mengandung obat
membentuk misel dan partikel obat menjadi
terperangkap di dalam misel.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
laju degradasi
Keberadaan logam berat
Keadaan logam berat, seperti tembaga, besi, nikel
meninggalkan laju pembentukan radikal bebas dan
meningkatkan dekomposisi oksidatif.
Cahaya dan kelembaban
Cahaya, terutama sinar ultraviolet meningkatkan
fotolisis dan kelembaban meningkatkan
dekomposisi hidrolotik.
Studi real time : 0, 6, 12, 24 dan 36 bulan atau lebih
Studi dipercepat : 0, 1, 1, 3, 6 bulan atau lebih
Uji jangka panjang : 25 2 / 60 % RH 5% / 12
bulan
Uji dipercepat : 40 2 / 75% RH 5% / 6 bulan

Anda mungkin juga menyukai