INTRODUKSI
• Jika :
• E merupakan faktor yang diteliti (exposure)
• D merupakan penyakit yang diteliti (disease)
apakah ada hubungan sebab akibat antara E dan D
E D
exposure disease
determinan
faktor risiko
SEBAB AKIBAT
Studi Kohort
Introduksi :
D+
E+ D-
Population Follow-up
At risk E+-
E D+
D-
THE PRESENT THE FUTURE
population
E+
Free of out D-
come
“time to follow up”
(disease)
D+
sample E-
D-
population
E+
Free of out D-
come
“time to follow up”
(disease)
D+
sample E-
D-
population
E+
Free of out D-
come
“time to follow up”
(disease)
D+
sample E-
D-
Free of out D-
sample “time to follow up”
come
(disease) D+
Population E-
With E - D-
Closed Cohort
PRESENT FUTURE
D+
E+ • Anggota kelompok E+ and E-
difolow-up dalam periode waktu
D- yang sama
• Insidens outcome (D) diukur
D+ dgn ukuran Cummulative
Incidence
E-
D-
Fixed cohort
Open Cohort
Awal studi Akhir studi
P o
?
E
X
R ?
E+ S X
?
O X
N ? !
?
O = meninggal
TIME krn kausa lain
X = outcome +
? = drop-out
P o
?
E
?
E- R X
S ?
O o
N !
?
• analisis univariate :
• mendskripsikan distribusi frekwensi variabel “exposure”
ataupun variabel “outcome”
• jika pengukuran varibel-variabel tadi dalam skala kontinyu
analisis dari nilai mean, and 95% confidence intervalnya
dapat dilakukan
• jika pengukuran variabel-variabel tadi dalam skala
kategorikal analisis dari nilai proporsi, 95% confidence
intervalnya dapat dilakukan
• Analisis bivariate :
• melihat hubungan (asosiasi) antara variabel “exposure” and
variabel “outcome” E D
• tergantung dari skala pengukuran varaibel exposure
and variabel outcome
• jika variabel E and D diukur dalam skala kategorikal
• hubungan antara E and D
• diukur dengan RR, OR ataupun AR
• uji statistik dengan chi-square atau membandingkan
dua proporsi dari 2 populasi berbeda
• jika variabel E diukur dengan skala kategorikal and
variabel D dengan skala kontinyu
• hubungan antara E and D
• diukur dengan membandingan nilai mean dari
variabel D pada kelompok E+ and E-
• uji statistik dengan membandingkan dua mean
• jika variabel E and D keduanya diukur dengan skala
kontinyu
• hubungan antara E and D :
• diukur dengan koefisien korelasi “r”
• uji statistik dengan uji korelasi
• diukur dengan koeffisien regressi
• uji statistik dengan F tes atau t tes
• Analisis multivariate
• untuk melihat hubungan antara E and D setelah dikontrol
dengan variabel-variabel lain yang merancu hubungan
antara E and D
• ntar untuk kuliah S2 euy….
C3
Contoh :
• Contoh :
Population at
risk
D+ 40
100 E+
D- 60
D+ 20
100 E-
D- 80
D+ D- Total
E+ 40 60 100
E- 20 80 100
• analisis univariate :
• kalkulasi penghitungan insidens D+(keguguran)
• pada kelompok E+ = 40/100 = 40%
• pada kelompok E - = 20/100 = 20%
• dari total sampel = 60/200 = 30 %
• kalkulasi penghitungan insidens D-(tidak terjadi
keguguran)
• pada kelompok E+ = 60/100 = 60%
• pada kelompok E - = 80/100 = 80%
• dari total sampel = 140/200 = 70 %
• analisis bivariate :
•E D
? (asssosiasi) adakah hubungan antara E and D
• membandingkam insidens D+ pada kelompok E+
dengan insidens D + pada kelompok E -
• Insidens D+ pada kelompok E+ P(D+|E+) = 40/100
• Insidens D+ pada kelompok E- P(D+|E-) = 20/100
Insidens D+ pada kelompok E+ 40/100
RR =------------------------------------------------ = -------------- = 2
Insidens D+ pada kelompok E- 20/100
• Uji statistik :
• Hipotesis nol : tidak ada perbedaan insiden (proporsi
D+) pada kelompok E+ and E-
• HipotesisA : ada perbedaan isidens (proporsi D+) pada
kelompok E+ and E -
• Uji dengan beda 2 proporsi pada populasi yg berbeda
atau dgn Chi square
• Interpretasi :
• jika sesara statistik ada perbedaan yang bermakna
antara insidens D+ pada kelompok E+ and E-
maka ada hubungan antara E and D
• ibu hamil yang minum jamu X mempunyai risiko
keguguran 2 kali lebih besar daripada ibu hamil
yang tidak minum jamu
• Contoh :
xi 308.2
Hb|E- = --------- = ----------- = 12.74
N 30
• nilai rata-rata (mean) kadar Hb pada seluruh anggota
sampel = 9.72
• Analisis bivariate :
•E D
? (assosiasi) adakah hubungan antara E and D
• Ada hubungan jika : ada perbedaan yang secara statistik
bemakna antara nilai mean kadar Hb pada kelompok
E+ and E-
• Uji statistik :
• Hipotesis nol : tidak ada perbedaan nilai mean kadar Hb
pada kelompok E+ and E-
• HipotesisA : ada perbedaan nilai mean kadar Hb
• Uji statistik dengan beda 2 mean dari 2 pada populasi yg
• Interpretasi :
D1
E D2
D3
• jumlah dari variabel “outcome” dapat bertambah selama
proses follow-up
E D1
D2 D3
• dapat untuk menghitung insidens, RR and AR
Introduksi :
E+
D+
E-
Retrospektif
E+
D-
E-
• analisis univariate :
• mendskripsikan distribusi frekwensi variabel “disease”
ataupun variabel “exposure”
• jika pengukuran varibel-variabel tadi dalam skala kontinyu
analisis dari nilai mean, and 95% confidence intervalnya
dapat dilakukan
• jika pengukuran variabel-variabel tadi dalam skala
kategorikal analisis dari nilai proporsi, 95% confidence
intervalnya dapat dilakukan
• Analisis bivariate :
• Analisis multivariate
Ntar, kalau anda masuk S2 dijelaskan
Contoh :
E+ 40 20 60
E- 60 80 140
•analisis univariate :
• kalkulasi penghitungan proporsi E+ and E - pada
kelompok kasus atau D+ (keguguran)
• proporsi E+ = 40/100 = 40%
• Proporsi E - = 60/100 = 60%
• kalkulasi perhitungan proporsi E+ and E – pada
kelompok kontrol atau D – (tidak keguguran)
• proporsi E+ = 20/100 = 20%
• proporsi E - = 80/100 = 80%
• kalkulasi perhitungan proporsi E+ and E- pada
seluruh sampel
• proporsi E+ = 60/200
• proporsi E - = 140/200
•analisis bivariate :
•E D
? (asssosiasi) adakah hubungan antara E and D
• OR (Odds Ratio)
• Interpretasi :
• jika sesara statistik ada perbedaan yang bermakna
antara proporsi E+ pada kelompok D+ and D -
maka ada hunungan antara E and D
• Odds minum jamu X pada ibu yang keguguran 2.67 kali
lebih besar daripada ibu yang tidak keguguran
• Contoh :
• Pengukuran variabel :
• E = skala kontinyu (kadar Hb)
• D = skala kategorikal D+ : perdarahan post-partum
D - : tidak terjadi perdarahan post-partum
xi 308.2
Hb|D- = --------- = ----------- = 12.74
N 30
• nilai rata-rata (mean) kadar Hb pada seluruh anggota
sampel = 9.72
• Analisis bivariate :
•E D
? (assosiasi) adakah hubungan antara E and D
• Ada hubungan jika : ada perbedaan yang secara statistik
bemakna antara nilai mean kadar Hb pada kelompok
D+ and D-
• Uji statistik :
• Hipotesis nol : tidak ada perbedaan nilai mean kadar Hb
pada kelompok D+ and D-
• HipotesisA : ada perbedaan nilai mean kadar Hb
• Uji statistik dengan beda 2 mean dari 2 pada populasi yg
• Interpretasi :
Kekuatan:
• cocok untuk penelitian dgn frekwensi “outcome” jarang
• durasi penelitian relatif singkat
• relatif murah
• jumlah sampel penelitian yang dibutuhkan relatif kecil
• menghasilkan nila Odds ratio ( sebagai aproksimasi dari
nilai RR
Kelemahan:
• berpotensi untuk terjadinya bias akibat pengambilan sampel
kasus and kontrol dari populasi yg berbeda (populasi kasus
and populasi kontrol)
• berpotensi terjadinya bias dalam pengukuran variabel “exposure”
• terbatas pada satu variabel “outcome”
• tidak dapat menghasilkan : prevalens, insidens, RR ataupun AR
Studi Intervensi
Introduksi
E+ E+
Randomisasi
E-
Sampel
• Random selection :
Peneliti menseleksi subjek-subjek yang akan diteliti sedemikian
rupa sehingga setiap subjek di populasi studi mempunyai
kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi anggota sampel
Populasi Sampel
Random selection and random allocation
Random selection
Populasi
Outcome +
Sampel
E+
Outcome -
Follow-up
Random Outcome +
allocation
E-
Outcome -
RA (random allocation)/randomisasi
Contoh
kelompok E+(100 orang)
Sampel ( 200 orang)
randomisasi
kelompok E- (100 orang)
1000
Random allocation
500 500
1000
Statifikasi berdasarkan
sex
Wanita Pria
400 600
Stratifikasi berdasarkan
umur
Tua Muda Tua Muda
150 250 400 200
Random allocation
Sampel x Sampel x
pretes postes
variabel “outcome” variabel “outcome
THE PRESENT THE FUTURE
Between Group Design
D+
E+
randomisasi D-
D+
E-
D-
sampel
populasi
•langkah-langkah :
• pilih sampel dari populasi
• ukur variabel-variabel dasar (yang diduga sebagai confounder)
• lakukan proses randomisasi
• aplikasikan intervensi secara “blind”
• follow-up kelompok-kelompok yang diteliti
• ukur variabel “outcome” pada kelompok yang diteliti secara “blind”
• Langkah-langkah dalam penelitian :
• pilih sampel dari populasi
• ukur variabel-variabel dasar (yang diduga sebagai confounder)
• lakukan proses randomisasi
• aplikasikan intervensi secara “blind”
• follow-up kelompok-kelompok yang diteliti
• ukur variabel “outcome” pada kelompok yang diteliti secara “blind
• randomisasi
• dapat mengeliminasi pengaruh variabel konfounder
pada waktu randomisasi dilakukan
• setelah proses randomisasi selesai yaitu pada periode
follow-up, proses randomisasi tidak dapat lagi mengeliminasi
variabel konfounder
D+
E+
D-
Non randomisasi
D+
E-
sampel D-
populasi
•langkah-langkah :
• pilih sampel dari populasi
• ukur variabel-variabel dasar
(yang diduga sebagai confounder)
• aplikasikan intervensi secara “blind”
• follow-up kelompok-kelompok yang diteliti
• ukur variabel “outcome” pada kelompok yang diteliti
secara “blind”
Kelebihan dan kelemahan dari studi experimen :
Kelebihan :
D+
intervensi
E+
D-
“time to follow up”
intervensi
D+
E-
D-
Steps
• pilih sampel dari populasi
• peneliti mengintervensi subjek-subjek
yang diteliti
• kelompokkan menjadi
• kelompok E + (mendapat exposure)
• kelompok E - (tidak mendapat exposure)
• “follow -up” kedua kelompok
• ukur “outcome” (D+ atau D-) pada kedua kelompok
• bandingkan “outcome” pada kedua kelompok
DISAIN STUDI EPIDEMIOLOGI ANALITIK