Observasional
Nengah Tanu Komalyna
Disampaikan Oleh:
Carissa Cerdasari
Latar Belakang
• Epidemiologi Deskriptif
mempelajari kejadian dan distribusi penyakit
yang ada hubungannya dengan masalah
kesehatan/kebidanan
• Epidemiologi Analitik
mempelajari faktor-faktor yang berhubungan
atau mempengaruhi kejadian dan distribusi
masalah kesehatan/kebidanan
Desain manapun yang dipilih..... Tujuan epid
Tujuan Epidemiologi
• Mendiagnosis masalah yang berkaitan dengan
masalah kesehatan
• Mengidentifikasi riwayat alamiah dan etiologi
penyakit/masalah kesehatan
• Menilai dan merencanakan pelayanan
kesehatan Strategi
• Surveilans Epidemiologi
• Penelitian Epidemiologi
Perbedaan Surveilans dan
Penelitian Epidemiologi
Perbedaaan
Surveilans Epidemiologi Penelitian epidemiologi
1. Pengumpulan data Sistematis Sistematis
(dan pengolahan Rutin Tidak Rutin
data) Terus Menerus Tidak Terus Menerus
2. Analisis data Idem Idem
3. Interpretasi data idem idem
4. Jenis disain Pada umumnya diskriptif Diskriptif dan analitik
5. Pencapaian tujuan Memantau, menilai dan Mencapai semua tujuan
epidemiologi merencanakan pelayanan / epidemilogi
program kesehatan
ya tidak
S Umur > 35 10 5
E tahun
B
A Umur < 35 c d
B tahun 60 65
1
a / (a + b) = prevalensi kelompok terpapar
Prevalence Ratio (PR) = ------------
3
c / (c + d) = prevalensi kelompok tdk terpapar
2
Statistik YANG COCOK NTUK ANALISIS CROSS SECTIONAL
Cross-Sectional Studies
AKIBAT
Plasenta Tidak Plasenta
Previa Previa
a b
S Umur > 35 10 5
E tahun
B
A Umur < 35 c d
B tahun 60 65
S Umur > 35 10 5
E tahun
B
A Umur < 35 c d
B tahun 60 65
Cross-Sectional Studies
Disease No Disease
a b
Umur > 35 10 5
tahun
Umur < 35 c d
tahun 60 65
ad (10 x 65)
4 Prevalence Odds Ratio (POR) = --------- = --------------
bc ( 60 x 5 )
The POR estimates the incidence rate ratio (IRR)
Interpretasi Hasil
1. RP > 1
“Variabel independen/bebas” merupakan faktor risiko
2. RP < 1
“Variabel independen/bebas” mengurangi risiko
terjadinya efek
3. RP = 1
‘ Variabel independen/bebas” yang diduga merupakan
faktor risiko terjadinya efek, justru tidak berpengaruh
Interpretation: prevalensi kejadian plasenta previa pada
wanita umur > 35 tahun 1,39 kali lebih tinggi dari pada
wanita umur < 35 tahun
15
POR Vs PR
For chronic disease studies or studies of long-lasting risk factors, POR is the
preferred measure of association in cross sectional studies. For acute
disease studies, PR is the preferred measure of association. If the prevalence
of disease is low, i.e. 10% or less in exposed and nonexposed populations,
POR = PR.
Since cross-sectional studies are particularly useful for investigating chronic
diseases (e.g. prevalence of AIDS) where the onset of disease is difficult to
determine, or for studying long lasting risk factors (such as smoking,
hypertension, and high fat diets), the prevalence odds ratio will generally be
the preferred measure of association.
• Medication
Disease
• Family Hx PAST
• Genetics
Time
(Sebab) (Akibat)
Jenis Studi Kasus Kontrol
1. Studi CC dengan matching
Contoh :
Kasus Plasenta Previa (PP) usia 25 -30
Kontrol Tidak menderta PP usia 25 – 30
2. Studi CC tanpa matching
Contoh :
Kasus Plasenta Previa (PP) usia 25 -30
Kontrol Tidak menderta PP usia 20 – 35
21
Tabel 2 x 2
Hasil pengamatan pd Studi CC
D+ D- Jumlah
(Plasenta Previa) (Tidak Plasenta Previa)
E+ a b a+b
( Umur > 35 tahun)
E- c d c+d
( Umur > 35 tahun)
Risiko relatif dinyatakan dengan rasio odds (OR) pada kasus dan kontrol
Odds Ratio (OR) = ad : bc
22
Statistik YANG COCOK NTUK ANALISIS CROSS SECTIONAL
Umur > 35 10 5
tahun
Umur < 35 c d
tahun 60 65
(a x d) = ( 10 x 65)
1 ODDS Ratio (PR) = ------------ ------------ = 2,17
(b + c) = ( 5 x 60)
Rasio odds adalah perbandingan antara peluang terjadinya penyakit
“plasenta previa” dengan peluang tidak terjadinya suatu penyakit tersebut.
Langkah
1. Merumuskan pertanyaan penelitian & hipotesis
2. Mengidentifikasi variabel penelitian
3. Menentukan kriteria kasus & kontrol
4. Menentukan subyek penelitian
5. Melakukan pengukuran variabel
6. Menganalisis data
24
Kelebihan Case-Control
1. Cocok untuk mempelajari penyakit yang jarang
ditemukan
2. Hasil cepat, ekonomis
3. Subjek penelitian bisa lebih sedikit
4. Memungkinkan mengetahui sejumlah faktor risiko
yang mungkin berhubungan dengan penyakit
5. Kesimpulan korelasi > baik, karena ada pembatasan
dan pengendalian faktor risko
6. Tidak mengalami kendala etik
Contoh Paparan Thypoid (terpapar = tidak cuci
tangan, jajan di sekolah, dll; tidak terpapar = cuci
tangan, dan tidak jajan di sekolah)
Kelemahan Case-Control
• Bias
• Tidak diketahui pengaruh variabel luar yang
tidak terkendali dengan teknik matching
• Pemilihan kontrol dgn mathcing akan sulit bila
faktor risiko yang di “matching”kan banyak
• Kelompok kasus dan kontrol tidak random à
apakah faktor luar seimbang?
Cohort
• Studi cohor adalah studi yang mempelajari
hubungan antara paparan dan penyaki
• Diawali dengan penentuan kelompok terpapar
dan kelompok tidak terpapar. Kemudian
diikuti selama waktu tertentu ke depan
(forward looking) dan pada akhir pengamatan
dilakukan penentuan status penyakit.
• Pada awal penelitian harus dipastikan setiap
subyek penelitian bebas dari penyakit yang
diteliti.
KOHORT
disebut juga :
1. Prospective
2. Insidence
3. Follow-up
4. Longitudinal study
Statistik YANG COCOK NTUK ANALISIS CROSS SECTIONAL
Cohort Studies
Plasenta Tidak Plasenta
Previa Previa
a b
Multipara 45 39
c d
Primipara
25 31