Anda di halaman 1dari 27

STUDI KOHORT DAN

EKSPERIMEN

07 oktober 2011 Metode epidemiologi 1


Studi Kohort
Studi kohort adalah desain studi observasional yang mempelajari
hubungan antara paparan dan penyakit,dengan memilih dua (atau
lebih) kelompok-kelompok studi berdasarkan perbedaan status
paparan, kemudian mengikuti sepanjang suatu periode waktu untuk
meliht seberapa banyak subjek dalam masing – masing kelompok
mengalami penyakit atau kesudahan tertentu lainnya. (Murti, 2003)
Skema studi kohort
populasi

kasus

non-kasus

Studi dimulai
terpapar tidak terapar “Masa Sekarang”
(E+) (E-)

follow - up follow - up

terpapar, terpapar, tidak tidak terpapar, tidak terpapar,


berpenyakit berpenyakit berpenyakit tidak berpenyakit Outcome
“Masa Depan”
(E+, D+) (E+, D-) (E-, D+) (E-, D-)

Sumber : Bhisma Murti, prinsip dan metode riset epidemiologi, 2003.


Dua jenis kohort dalam studi epidemiologi (Rothman, 2002) :

Closed cohort (fixed cohort)


Kohort tertutup merupakan kohort
dengan anggota tertutup.
Open cohort (dynamic cohort / dynamic
population)
Kohort terbuka dapat menambahkan
anggota baru selama perjalanan waktu.
studi kohort dibagi menjadi dua jenis
( Rothman, 2002; ERIC, 2002; Gordis, 2000; Mausner dan Kramer, 1985;
Kleinbaum et al., 1982):

Studi Kohort Prospektif (studi kohort concurrent)

Pada studi kohort prospektif, status paparan diukur


pada awal penelitian dan kohort diikuti untuk melihat kejadian
penyakit dimasa yang akan datang

Studi kohort historis (studi kohort retrospektif / studi


prospektif non-concurrent)

Pada studi kohort historis, paparan dan penyakit sudah


terjadi di masa lampau sebelum dimulainya penelitian, sehigga
variabel-variabel tersebut diukur melalui catatan historis.
Ilustrasi Studi Kohort Prospektif dan
Retrospektif

Masa Lalu Masa Sekarang Masa


Mendatang
if
Historis
Prospekt
Kohort
Kohort
Studi
Studi
(D)
(D)
penyakit
penyakit
a
a
fenomen
fenomen
kejadian
kejadian

Mulai Penelitian

Sumber : Bhisma Murti, prinsip dan metode riset epidemiologi, 2003


7 oktober 2011 Studi kohort 6
Berdasarkan Tujuannya Studi Kohort
dibagi Dua Jenis
(Greenlagh, 1997) :

Riset etiologi

Sebagai riset etiologi studi kohort meneliti


faktor-faktor resiko dan etiologi penyakit atau
kesudahan tertentu lainnya.

Riset prognosis

Sebagai riset prognosis, sekolompok pasien


yang didiagnosis mengalami penyakit (atau ditemukan
positif dalam uji skrining) dimonitor secara sistematis
selama periode waktu untuk melihat waktu perjalanan
yang diperlukan hingga terjadinya manifestasi klinis

7 oktober 2011 Studi kohort 7


KARAKTERISTIK PENELITIAN KOHOR

1. Bersifat observasional
2. Pengamatan dilakukan dari sebab ke akibat

3. Disebut sebagai studi insidens


4. Terdapat kelompok kontrol
5. Terdapat hipotesis spesifik
6. Dapat bersifat prospektif ataupun
retrospektif
7. Untuk kohor retrospektif, sumber datanya
menggunakan data sekunder
KEUNTUNGAN KOHORT

1. Kesesuaian dengan logika normal dalam


membuat inferensi kausal
2. Dapat menghitung laju insidensi
3. Untuk meneliti paparan langka
4. Dapat mempelajari beberapa akibat dari
suatu paparan
KELEMAHAN KOHORT
1. Lebih mahal dan butuh waktu lama
2. Pada kohort retrospektif, butuh data sekunder
yang lengkap dan handal
3. Tidak efisien dan tidak praktis untuk kasus penyakit
langka
4. Risiko untuk hilangnya subyek selama penelitian,
karena migrasi, partisipasi rendah atau meninggal
SUMBER KELOMPOK TERPAPAR

A. Populasi umum
untuk keadaan berikut:
1. Prevalensi paparan pada populasi cukup
tinggi
2. Mempunyai batas geografik yang jelas
3. Secara demografik stabil
4. Ketersediaan catatan demografik yang
lengkap dan up to date
Cont’….
SUMBER KELOMPOK TERPAPAR
B. Populasi khusus
untuk keadaan berikut:
1. Prevalensi paparan dan kejadian penyakit
pada populasi umum rendah
2. Kemudahan untuk memperoleh informasi
yang akurat dan pengamatan yang lebih
terkontrol
SUMBER KELOMPOK TAK TERPAPAR

A. POPULASI UMUM
B. POPULASI KHUSUS

“Bisa dipilih dari populasi yang sama atau bukan


dengan populasi terpapar”
ANALISA DATA KOHORT
Perhitungan Relative Risk (RR)

outcome+ outcome-

a b
Exposure + a+b

c d
Exposure – c+d

a+c b+d
RELATIVE RISK

a/(a+b)
RISIKO RELATIF (RR) =

c/(c+d)

Attributable risk sangat membantu dalam menunjukkan


sejauh mana paparan variabel yang berkaitan dengan
hasil penelitian / studi.

CONTOH PENELITIAN KOHORT


EKSPERIMEN

07 OKTOBER 2011 EKSPERIMEN 16


Eksperimen adalah studi dimana
peneliti dengan sengaja mengubah
sebuah atau lebih faktor pada situasi
yang terkontrol dengan tujuan
mempelajari pengaruh dari perubahan
faktor itu. (Murti, 2003)

7 OKTOBER 2011 EKSPERIMEN 17


Penelitian eksperimental

1. Tidak etis bila dilakukan untuk mengkaji


penyebab penyakit pada subjek manusia.

2. Pada subjek manusia bertujuan untuk :

a. Preventif / Profilaktik

b. Promotif

c. Terapeutik

7 OKTOBER 2011 EKSPERIMEN 18


Cont,...

KELOMPOK PERLAKUAN

kelompok yang dikenai intervensi yang

diselidiki efektivitasnya

intervensi bisa tunggal atau kombinasi

KELOMPOK PEMBANDING

tidak dikenai intervensi yang diselidiki

efektivitasnya

bukan berarti tanpa perlakuan

7 OKTOBER 2011 EKSPERIMEN 19


KEUNTUNGAN

Merupakan disain terbaik untuk


mengendalikan/ menyeimbangkan
(balancing) confounding variables.
Validitas internal tinggi.
Disain ini mempunyai pembanding yang
bersamaan waktu (concurrent). Jadi
intervensi luar tidak mempengaruhi hasil
akhir.
Analisis mudah.

7 OKTOBER 2011 EKSPERIMEN 20


KERUGIAN

1. Rancangannya kompleks.
2. Kadang-kadang tidak etis.
3. Populasi studi dapat berbeda dengan
populasi target / sasaran.
4. Validitas eksternal rendah.
5. Double blinding sulit dilakukan.

07 OKTOBER 2011 EKSPERIMEN 21


Jenis Desain Eksperimen yang Sering
Dipergunakan :

1. Rancangan Rambang Lugas (Completely Randomized


Design)
2. Rancangan Sama Subyek (Within Subject Design)
3. Rancangan Faktorial (Factorial Design)
4. Rancangan Pola Silang (Cross-Over Design)
5. Rancangan Blok Tak Lengkap Berimbang (Balanced
Incomplete Block Design)

07 OKTOBER 2011 EKSPERIMEN 22


RANCANGAN QUASI
EKSPERIMENTAL
(EKSPERIMENTAL SEMU)
1. One-Shot Case Study.
2. One-Group Pretest-Posttest Design.
3. Randomized Solomon Four-Group Design.
4. Non-Randomized Control-Group Pretest-
Posttest Design.

07 OKTOBER 2011 EKSPERIMEN 23


Perbedaan Random Sampling dan
Randomisasi

Populasi

Random KE
Randomisa
samplin Sampel
si KK
g
Bias dalam eksperimen

Bias kontaminasi
Bias Penarikan
Bias Kepatuhan

October 9, 2023 Sample footer 25


Wasalam....
7 oktober 2011 METODE EPIDEMIOLOGI 26
Pembahasan jurnal kohort dan eksperimen

October 9, 2023 Sample footer 27

Anda mungkin juga menyukai