Anda di halaman 1dari 11

Nama : Siti Umayah

NIM. : 0102181000

Prodi : D3 kebidanan semester 5

Tugas : free test & post test

free test

1.Jelaskan tahapan merintis usaha baru dan model pengembangannya ?

2. Jelaskan arti dari Analisis pasar ?

3. Jelaskan Analisis bisnis dan studi kelayakan dan berikan contohnya ?

4. Jelaskan Struktur dan kondisi persaingan jenis pasar ?

5. Jelaskan Model pengembangan usaha ?

6. Jelaskan cara Memulai usaha baru?

7. Jelaskan cara Membeli usaha yang ada yang meiliki peluang ?

8. Jelaskan pengertian Waralaba dan berikan contohnya ?

Jawab :

Tahapan merintis usaha baru

1.Merintis Usaha Baru ( mulai )

Merintis Usaha Baru ( mulai ), Yaitu membentuk Dan mendirikan usaha baru dengan using modal, ide,
organisasi serta, Dan manajemen Yang dirancang Sendiri.

Ada tiga bentuk usaha baru yang dapat dirintis:

1. Perusahaan milik sendiri ( kepemilikan perseorangan ), yaitu bentuk usaha yang dimiliki dan dikelola
sendiri oleh seseorang,

2. Persekutuan ( kemitraan ), yaitu suatu kerja sama (asosiasi) dua orang atau lebih yang secara
bersama-sama menjalankan usaha bersama, dan

3. Kerja sama manajemen ( franchise ), yaitu suatu kerja sama antara pengusaha ( franchisee ) dengan
perusahaan besar ( pemberi waralaba / induk perusahaan ) dalam mengadakan persetujuan jual-beli hak
monopoli untuk menyelenggarakan usaha. Kerja sama ini biasanya dengan dukungan awal seperti
pemilihan tempat, rencana bangunan, pembelian peralatan, pola arus kerja, pemilihan karyawan,
advertensi, pembukuan, pencatatan dan akuntansi, konsultasi, standar, promosi, pengendalian kualitas,
riset, nasihat hukum, dan sumber-sumber permodalan.
Cara memasuki dunia usaha

Sebagai pengelola dan pemilik usaha atau pelaksana usaha kecil wirausaha dapat memilih dan
melakukan tiga cara yang dapat dilakukan oleh seseorang apabila ingin memulai suatu usaha atau
memasuki dunia usaha yaitu :

1. Merintis usaha baru (starting)

2. Dengan membeli perusahaan orang lain (buying)

3. Kerjasama manajemen (franchising)

Merintis usaha baru (Starting)

Untuk masuk ke dalam dunia usaha, seseorang harus memiliki jiwa wirausaha. Cara memasuki dunia
usaha yang pertama adalah dengan merintis usaha baru (starting). Metode ini terwujud dalam
pembentukan dan pendirian usaha baru dengan menggunakan modal, ide, organisasi, manajemen.
Karena bermula dari diri sendiri, maka pembahasan mengenai metode ini adalah yang paling luas.
Secara umum, ada 3 (tiga) bentuk usaha baru yang dapat dirintis yaitu:

a. Perusahaan milik sendiri (sole proprietorship), bentuk usaha yang dimiliki dan dikelola sendiri oleh
seseorang.

b. Persekutuan (partnership), suatu kerjasama (asosiasi) dua orang atau lebih yang secara bersama-
sama menjalankan usaha bersama.

c. Perusahaan berbadan hukum (corporation), perusahaan yang didirikan atas dasar badan hukum
dengan modal saham-saham.

2. Arti analis pasar

analisis pasar adalah suatu penganalisisan atau penyelenggaraan untuk mempelajari berbagai masalah
pasar. Analisis pasar akan menyangkut lokasi pasar, luasnya pasar, sifatnya pasar dan karakteristik pasar

3.Analisis bisnis adalah proses melihat dan menilai kekayaan data yang sudah dimiliki oleh perusahaan
Anda dan menggunakannya untuk membuat keputusan berdasarkan data.

Studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menentukan apakah suatu bisnis
layak dijalankan atau tidak. Kegiatan ini meliputi identifikasi masalah, peluang, menentukan tujuan,
menggambarkan bagaimana situasi bisnis dan menilai berbagai manfaat yang dihasilkan

Contoh : sebagai pelaku usaha mandiri dapat berhasil baik dituntut untuk mampu sebagai manajerial
dan pelaksana usaha, di dukung pula kemam puan menyusun perencanaan berdasarkan visi yang
diimplementasikan secara strategis dan mempunyai ke mampuan personal selling yang baik guna
meraih sukses.
4. Empat jenis struktur pasar adalah:

 Persaingan sempurna

 Persaingan monopolistik

 Oligopoli

 Monopoli

5. Model Pengembangan usaha adalah ” Tugas dan proses persiapan analitis tentang peluang
pertumbuhan potensial, dukungan dan pemantauan pelaksanaan peluang pertumbuhan usaha, tetapi
tidak termasuk keputusan tentang strategi dan implementasi dari peluang pertumbuhan usaha “ .

6.cara Memulai usaha baru

1. Hal pertama yang harus dipersiapkan adalah mental. Mental pengusaha berbeda dengan karyawan.
Karya wan cenderung menghabiskan gaji bulanannya. Sedangkan, pengusaha harus menginvestigasi
tahapannya untuk tahapan yang lebih besar. Maka, ketika kita sudah memilih untuk membuka usaha,
terapkanlah mental sebagai pengusaha.

2. Siapkan Modal

Apapun jenis usahanya, pasti memerlukan modal. Banyak pengusaha yang mengeluhkan modal.
Sebenarnya, tak perlu dirisaukan. Dengan modal kecil pun Anda sudah bisa membuka usaha. Besarnya
modal tergantung dari besar atau kecilnya usaha yang Anda jalankan.

3. Bidang Usaha

Tentukan bidang usaha yang akan Anda buka. Anda bisa memilih bidang usaha yang belum pernah ada
atau yang sudah banyak. Pada awalnya, orang merasa ragu untuk mulai membuka usaha, baik bidang
yang belum pernah ada maupun yang sudah banyak dilakukan.

4. Lokasi

Lokasi merupakan peran penting dalam membuka usaha. Lokasi yang ramai dikunjungi akan membuat
usahamu cepat dikenal dan menarik banyak peminat. Pilih lokasi yang strategis, yaitu dekat dengan
tempat aktivitas masyarakat, kantor, sekolah, atau kampus.

5. Fokus

Fokuslah pada satu bidang usaha terlebih dahulu. Banyak pengusaha yang gagal saat mulai berkembang,
karena tidak fokus pada peningkatan bisnis awal, melainkan terlalu banyak ingin mencoba bidang usaha
lain.
6. Cari Pelanggan

Kenalkan bidang usaha Anda ke luar. Sebarkan informasi barang dagangan atau usaha jasa Anda ke
semua orang, agar bisa mendapatkan klien. Ada banyak cara untuk promosi, baik dari

7. Cara Berbisnis

Sebenarnya, berbisnis itu mudah, kok. Contohnya, misalnya Rp1000, tugas Anda adalah menjualnya
dengan harga lebih dari itu, misalnya Rp. 1.500. Intinya, dari sebuah barang, Anda bisa menjualnya
dengan mendapatkan keuntungan. Setelah itu, juallah barang tersebut sebanyak-banyaknya.

8. Pegawai

Pada awal membuka usaha, Anda hanya membutuhkan sedikit pegawai. Selain Anda sendiri yang
membayar usaha tersebut, Anda bisa melibatkan pasangan atau anggota keluarga yang lain untuk ikut.
Tujuannya agar mereka dapat ikut merasa memiliki usaha tersebut. Setelah usaha Anda berkembang,
Anda bisa mempekerjakan pegawai tambahan.

9. Perencana Keuangan

Keuangan untuk membuka bidang usaha, tak hanya terpaku pada modal awal. Ketika usaha sudah
berjalan, Anda harus pandai berbicara keluar masuknya uang. Pisahkan bisnis dengan keuangan pribadi.
Banyak pengusaha yang gagal karena keuangan pribadi dan bisnis, tercampur aduk.

10. Mulai!

Sudah soal segala sesuatunya? Kalau begitu, mulailah!

11. Risiko

Membangun bisnis, tentu saja ada risikonya. Namun, kalau Anda menyadari bahwa risikonya, tidak ada
yang perlu dikhawatirkan. Semakin maju usaha Anda, reputasi Anda semakin dipertaruhkan. Karena itu,
terus kelangsungan kelangsungan bisnis, Anda juga harus terus menjaga reputasi.

12. Antisipasi Kegagalan

Risiko kegagalan dalam berbisnis, selalu ada. Karena itu Anda dituntut untuk menolak dan cepat
bertindak, terutama bila melihat sesuatu yang tidak beres.

7. 1.Tentukan apakah ketika membeli bisnis itu sendiri atau hanya asetnya saja. Perbedaannya terletak
pada asumsi utang yang dimiliki bisnis. Jika Anda hanya membeli asetnya saja, Anda tidak terutang oleh
pinjaman-pinjaman ini. Namun, jika Anda membeli bisnis secara keseluruhan, utang yang sebelumnya
dimiliki bisnis akan Anda tanggung. Perbedaan ini tentunya akan mempengaruhi keputusan Anda,
misalnya perihal nilai pembelian perusahaan dan jadwal pembayaran kepada pemilik bisnis.
2.Datanglah pada waktu yang tepat. Anda perlu melakukan penawaran di waktu yang tepat untuk
memperoleh harga yang bagus. Namun, waktu yang tepat sangat bergantung kepada pemilik bisnis.
Misalnya, seperti yang disebutkan sebelumnya, pemilik bisnis sudah ingin pensiun. Selain itu, pemilik
bisnis cenderung ingin menjual bisnis ketika resesi atau memburuknya kondisi ekonomi untuk menjaga
kesehatan keuangannya. Pada kondisi ini, Anda sebagai pembeli menghadapi risiko yang cukup tinggi,
namun Anda dapat berjudi dan mencoba menumbuhkan bisnis dengan cepat setelah menghindari krisis.

3.Buatlah penawaran yang kreatif. Jika pemilik bisnis ragu memberikan pembiayaan 100%, buatlah
penawaran yang menarik bersama pembelian bisnis Anda. Misalnya, tawarkanlah pembayaran atau
suku bunga yang lebih baik. Sebagai contoh, pembeli dapat menawarkan diri untuk bekerja tanpa
dibayar selama beberapa bulan selagi memberikan semua keuntungan kepada penjual.

4.Cari sumber pendanaan kedua jika diperlukan. Pemilik yang mau membiayai 100% pembelian unit
bisnis sangatlah jarang. Oleh karenanya, Anda membutuhkan sumber pendanaan kedua

5.Susunlah perjanjian Anda supaya masih memiliki sisa dana. Walaupun pembelian telah dibiayai pemilik
dan partner kedua, Anda tentunya tidak mau membiarkan rekening bank Anda kosong. Sebaiknya
cadangkan dana untuk biaya pengacara, penganggaran modal, dan modal kerja.

6.Lakukan penilaian apakah dibutuhkan pendanaan tambahan untuk modal kerja. Jika Anda membeli
bisnis sebesar Rp100.000.000 yang seluruhnya didanai pinjaman, Anda telah sukses membeli bisnis
tanpa menggunakan uang pribadi. Namun, Anda masih membutuhkan modal kerja untuk menjalankan
bisnis

7.Hasilkan pendapatan dari properti. Carilah pemilik bisnis yang juga memiliki properti yang berasosiasi
dengan bisnisnya. Kemudian, susunlah perjanjian yang melibatkan sewa guna usaha (leasing) properti
dengan opsi pembelian saat jatuh tempo. Atau, Anda bisa mendanai ulang properti asli dengan uang kas
dari peminjam lain.

8.bisnis waralaba merupakan salah satu model bisnis yang berjalan antara pemilik brand atau merek
dengan pemodal. Di mana, pemilik brand tersebut memberikan hak untuk menjalankan usahanya
termasuk penggunaan merek sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati bersama.

contohnya seperti merek yang diberikan kepada orang lain untuk dapat mempergunakan merek
tersebut di dalam usahanya sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.
Contoh bisnis waralaba : Usaha waralaba minuman saat ini tengah digemari oleh masyarakat Indonesia.
Minuman yang dijual pun beraneka macam jenisnya dari yang mulai tradisional, modern, ataupun
kombinasi antar keduanya.

Post test

1.Jelaskan tahapan merintis usaha baru dan model pengembangannya ?


2. Jelaskan arti dari Analisis pasar ?

3. Jelaskan Analisis bisnis dan studi kelayakan dan berikan contohnya ?

4. Jelaskan Struktur dan kondisi persaingan jenis pasar ?

5. Jelaskan Model pengembangan usaha ?

6. Jelaskan cara Memulai usaha baru?

7. Jelaskan cara Membeli usaha yang ada yang meiliki peluang ?

8. Jelaskan pengertian Waralaba dan berikan contohnya ?

Jawab :

Tahapan merintis usaha baru

1.Merintis Usaha Baru ( mulai )

Merintis Usaha Baru ( mulai ), Yaitu membentuk Dan mendirikan usaha baru dengan using modal, ide,
organisasi serta, Dan manajemen Yang dirancang Sendiri.

Ada tiga bentuk usaha baru yang dapat dirintis:

1. Perusahaan milik sendiri ( kepemilikan perseorangan ), yaitu bentuk usaha yang dimiliki dan dikelola
sendiri oleh seseorang,

2. Persekutuan ( kemitraan ), yaitu suatu kerja sama (asosiasi) dua orang atau lebih yang secara
bersama-sama menjalankan usaha bersama, dan

3. Kerja sama manajemen ( franchise ), yaitu suatu kerja sama antara pengusaha ( franchisee ) dengan
perusahaan besar ( pemberi waralaba / induk perusahaan ) dalam mengadakan persetujuan jual-beli hak
monopoli untuk menyelenggarakan usaha. Kerja sama ini biasanya dengan dukungan awal seperti
pemilihan tempat, rencana bangunan, pembelian peralatan, pola arus kerja, pemilihan karyawan,
advertensi, pembukuan, pencatatan dan akuntansi, konsultasi, standar, promosi, pengendalian kualitas,
riset, nasihat hukum, dan sumber-sumber permodalan.

Cara memasuki dunia usaha

Sebagai pengelola dan pemilik usaha atau pelaksana usaha kecil wirausaha dapat memilih dan
melakukan tiga cara yang dapat dilakukan oleh seseorang apabila ingin memulai suatu usaha atau
memasuki dunia usaha yaitu :

1. Merintis usaha baru (starting)

2. Dengan membeli perusahaan orang lain (buying)


3. Kerjasama manajemen (franchising)

Merintis usaha baru (Starting)

Untuk masuk ke dalam dunia usaha, seseorang harus memiliki jiwa wirausaha. Cara memasuki dunia
usaha yang pertama adalah dengan merintis usaha baru (starting). Metode ini terwujud dalam
pembentukan dan pendirian usaha baru dengan menggunakan modal, ide, organisasi, manajemen.
Karena bermula dari diri sendiri, maka pembahasan mengenai metode ini adalah yang paling luas.
Secara umum, ada 3 (tiga) bentuk usaha baru yang dapat dirintis yaitu:

a. Perusahaan milik sendiri (sole proprietorship), bentuk usaha yang dimiliki dan dikelola sendiri oleh
seseorang.

b. Persekutuan (partnership), suatu kerjasama (asosiasi) dua orang atau lebih yang secara bersama-
sama menjalankan usaha bersama.

c. Perusahaan berbadan hukum (corporation), perusahaan yang didirikan atas dasar badan hukum
dengan modal saham-saham.

2. Arti analis pasar

analisis pasar adalah suatu penganalisisan atau penyelenggaraan untuk mempelajari berbagai masalah
pasar. Analisis pasar akan menyangkut lokasi pasar, luasnya pasar, sifatnya pasar dan karakteristik pasar

3.Analisis bisnis adalah proses melihat dan menilai kekayaan data yang sudah dimiliki oleh perusahaan
Anda dan menggunakannya untuk membuat keputusan berdasarkan data.

Studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menentukan apakah suatu bisnis
layak dijalankan atau tidak. Kegiatan ini meliputi identifikasi masalah, peluang, menentukan tujuan,
menggambarkan bagaimana situasi bisnis dan menilai berbagai manfaat yang dihasilkan

Contoh : sebagai pelaku usaha mandiri dapat berhasil baik dituntut untuk mampu sebagai manajerial
dan pelaksana usaha, di dukung pula kemam puan menyusun perencanaan berdasarkan visi yang
diimplementasikan secara strategis dan mempunyai ke mampuan personal selling yang baik guna
meraih sukses.

4. Empat jenis struktur pasar adalah:

Persaingan sempurna

Persaingan monopolistik

Oligopoli

Monopoli
5. Model Pengembangan usaha adalah ” Tugas dan proses persiapan analitis tentang peluang
pertumbuhan potensial, dukungan dan pemantauan pelaksanaan peluang pertumbuhan usaha, tetapi
tidak termasuk keputusan tentang strategi dan implementasi dari peluang pertumbuhan usaha “ .

6.cara Memulai usaha baru

1. Hal pertama yang harus dipersiapkan adalah mental. Mental pengusaha berbeda dengan karyawan.
Karya wan cenderung menghabiskan gaji bulanannya. Sedangkan, pengusaha harus menginvestigasi
tahapannya untuk tahapan yang lebih besar. Maka, ketika kita sudah memilih untuk membuka usaha,
terapkanlah mental sebagai pengusaha.

2. Siapkan Modal

Apapun jenis usahanya, pasti memerlukan modal. Banyak pengusaha yang mengeluhkan modal.
Sebenarnya, tak perlu dirisaukan. Dengan modal kecil pun Anda sudah bisa membuka usaha. Besarnya
modal tergantung dari besar atau kecilnya usaha yang Anda jalankan.

3. Bidang Usaha

Tentukan bidang usaha yang akan Anda buka. Anda bisa memilih bidang usaha yang belum pernah ada
atau yang sudah banyak. Pada awalnya, orang merasa ragu untuk mulai membuka usaha, baik bidang
yang belum pernah ada maupun yang sudah banyak dilakukan.

4. Lokasi

Lokasi merupakan peran penting dalam membuka usaha. Lokasi yang ramai dikunjungi akan membuat
usahamu cepat dikenal dan menarik banyak peminat. Pilih lokasi yang strategis, yaitu dekat dengan
tempat aktivitas masyarakat, kantor, sekolah, atau kampus.

5. Fokus

Fokuslah pada satu bidang usaha terlebih dahulu. Banyak pengusaha yang gagal saat mulai berkembang,
karena tidak fokus pada peningkatan bisnis awal, melainkan terlalu banyak ingin mencoba bidang usaha
lain.

6. Cari Pelanggan

Kenalkan bidang usaha Anda ke luar. Sebarkan informasi barang dagangan atau usaha jasa Anda ke
semua orang, agar bisa mendapatkan klien. Ada banyak cara untuk promosi, baik dari

7. Cara Berbisnis

Sebenarnya, berbisnis itu mudah, kok. Contohnya, misalnya Rp1000, tugas Anda adalah menjualnya
dengan harga lebih dari itu, misalnya Rp. 1.500. Intinya, dari sebuah barang, Anda bisa menjualnya
dengan mendapatkan keuntungan. Setelah itu, juallah barang tersebut sebanyak-banyaknya.
8. Pegawai

Pada awal membuka usaha, Anda hanya membutuhkan sedikit pegawai. Selain Anda sendiri yang
membayar usaha tersebut, Anda bisa melibatkan pasangan atau anggota keluarga yang lain untuk ikut.
Tujuannya agar mereka dapat ikut merasa memiliki usaha tersebut. Setelah usaha Anda berkembang,
Anda bisa mempekerjakan pegawai tambahan.

9. Perencana Keuangan

Keuangan untuk membuka bidang usaha, tak hanya terpaku pada modal awal. Ketika usaha sudah
berjalan, Anda harus pandai berbicara keluar masuknya uang. Pisahkan bisnis dengan keuangan pribadi.
Banyak pengusaha yang gagal karena keuangan pribadi dan bisnis, tercampur aduk.

10. Mulai!

Sudah soal segala sesuatunya? Kalau begitu, mulailah!

11. Risiko

Membangun bisnis, tentu saja ada risikonya. Namun, kalau Anda menyadari bahwa risikonya, tidak ada
yang perlu dikhawatirkan. Semakin maju usaha Anda, reputasi Anda semakin dipertaruhkan. Karena itu,
terus kelangsungan kelangsungan bisnis, Anda juga harus terus menjaga reputasi.

12. Antisipasi Kegagalan

Risiko kegagalan dalam berbisnis, selalu ada. Karena itu Anda dituntut untuk menolak dan cepat
bertindak, terutama bila melihat sesuatu yang tidak beres.

7. 1.Tentukan apakah ketika membeli bisnis itu sendiri atau hanya asetnya saja. Perbedaannya terletak
pada asumsi utang yang dimiliki bisnis. Jika Anda hanya membeli asetnya saja, Anda tidak terutang oleh
pinjaman-pinjaman ini. Namun, jika Anda membeli bisnis secara keseluruhan, utang yang sebelumnya
dimiliki bisnis akan Anda tanggung. Perbedaan ini tentunya akan mempengaruhi keputusan Anda,
misalnya perihal nilai pembelian perusahaan dan jadwal pembayaran kepada pemilik bisnis.

2.Datanglah pada waktu yang tepat. Anda perlu melakukan penawaran di waktu yang tepat untuk
memperoleh harga yang bagus. Namun, waktu yang tepat sangat bergantung kepada pemilik bisnis.
Misalnya, seperti yang disebutkan sebelumnya, pemilik bisnis sudah ingin pensiun. Selain itu, pemilik
bisnis cenderung ingin menjual bisnis ketika resesi atau memburuknya kondisi ekonomi untuk menjaga
kesehatan keuangannya. Pada kondisi ini, Anda sebagai pembeli menghadapi risiko yang cukup tinggi,
namun Anda dapat berjudi dan mencoba menumbuhkan bisnis dengan cepat setelah menghindari krisis.

3.Buatlah penawaran yang kreatif. Jika pemilik bisnis ragu memberikan pembiayaan 100%, buatlah
penawaran yang menarik bersama pembelian bisnis Anda. Misalnya, tawarkanlah pembayaran atau
suku bunga yang lebih baik. Sebagai contoh, pembeli dapat menawarkan diri untuk bekerja tanpa
dibayar selama beberapa bulan selagi memberikan semua keuntungan kepada penjual.

4.Cari sumber pendanaan kedua jika diperlukan. Pemilik yang mau membiayai 100% pembelian unit
bisnis sangatlah jarang. Oleh karenanya, Anda membutuhkan sumber pendanaan kedua

5.Susunlah perjanjian Anda supaya masih memiliki sisa dana. Walaupun pembelian telah dibiayai pemilik
dan partner kedua, Anda tentunya tidak mau membiarkan rekening bank Anda kosong. Sebaiknya
cadangkan dana untuk biaya pengacara, penganggaran modal, dan modal kerja.

6.Lakukan penilaian apakah dibutuhkan pendanaan tambahan untuk modal kerja. Jika Anda membeli
bisnis sebesar Rp100.000.000 yang seluruhnya didanai pinjaman, Anda telah sukses membeli bisnis
tanpa menggunakan uang pribadi. Namun, Anda masih membutuhkan modal kerja untuk menjalankan
bisnis

7.Hasilkan pendapatan dari properti. Carilah pemilik bisnis yang juga memiliki properti yang berasosiasi
dengan bisnisnya. Kemudian, susunlah perjanjian yang melibatkan sewa guna usaha (leasing) properti
dengan opsi pembelian saat jatuh tempo. Atau, Anda bisa mendanai ulang properti asli dengan uang kas
dari peminjam lain.

8.bisnis waralaba merupakan salah satu model bisnis yang berjalan antara pemilik brand atau merek
dengan pemodal. Di mana, pemilik brand tersebut memberikan hak untuk menjalankan usahanya
termasuk penggunaan merek sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati bersama.

contohnya seperti merek yang diberikan kepada orang lain untuk dapat mempergunakan merek
tersebut di dalam usahanya sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.

Contoh bisnis waralaba : Usaha waralaba minuman saat ini tengah digemari oleh masyarakat Indonesia.
Minuman yang dijual pun beraneka macam jenisnya dari yang mulai tradisional, modern, ataupun
kombinasi antar keduanya.

Anda mungkin juga menyukai