Anda di halaman 1dari 15

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KUALITAS PELAYANAN

KESEHATAN –STUDI DI PUSKESMAS KECAMATAN TALAWAAN


KABUPATEN MINAHASA UTARA

RIVANO EDUARD KANDOU


JANTJE MANDEY
JERICHO POMBENGI

abstract: the clinic is an organization which organizes functional health effort that is comprehensive,
integrated, equitable, acceptable and affordable by the community, with the active participation of the
community and using the results of the development of science and appropriate technology, with a cost that
can be borne by the Government and the community.
This research is intended to provide a quantitative picture clearly about the problems examined
interpret and explain the data systematically. The population in this research is a society which is at work-
area clinics Talawaan ever sought to seek as much as 200 patients per month, for a year in terms of about
800 patients and samples in this study amounted to 89 people respondents.
Based on the results of the research showed that the factors that affect the quality of health services clinics in
North Minahasa Regency Talawaan consists of six factors in accordance with the results of the sixth data
processing those factors that affect the Health Ministry Talawaan well

Keywords: quality of service, health

PENDAHULUAN publik, dan badan hukum lain yang dibentuk


semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik.
Negara berkewajiban melayani setiap
Undang- undang Nomor 25 tahun 2009
warga Negara dan penduduk untuk memenuhi
tentang pelayanan publik adalah undang-
hak dan kebutuhan dasarnya dalam kerangka
undang yang mengatur tentang prinsip-prinsip
pelayanan publik yang merupakan amanat
pemerintahan yang baik yang merupakan
Undang-Undang Dasar Negara republik
efektivitas fungsi-fungsi pemerintahan itu
Indonesia Tahun 1945, membangun
sendiri. Pelayanan publik yang dilakukan oleh
kepercayaan masyarakat atas pelayanan publik
pemerintahan atau korporasi yang efektif dapat
yang dilakukan penyelenggara pelayanan
memperkuat demokrasi dan hak asasi manusia,
publik merupakan kegiatan yang harus
mempromosikan kemakmuran ekonomi,
dilakukan seiring dengan harapan dan tuntutan
kohesi sosial, mengurangi kemiskinan,
seluruh warga negara dan penduduk tentang
meningkatkan perlindungan lingkungan, bijak
peningkatan pelayanan publik. Pelayanan
dalam pemanfaatan sumberdaya alam,
kesehatan merupakan salah satu bentuk
memperdalam kepercayaan kepada pemerintah
pelayanan publik yang merupakan kegiatan
dan administrasi publik.
atau rangkaian kegiatan dalam rangka
Tujuan pembangunan kesehatan
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
sebagai komitmen nasional dapat dilihat pada
dengan peraturan perundang-undangan bagi
pasal 3 Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009
setiap warga negara dan penduduk atas barang,
Tentang Kesehatan, seperti berikut:
jasa, dan/atau pelayanan administratif yang
“Pembangunan kesehatan bertujuan untuk
disediakan oleh penyelenggara pelayanan
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
publik, penyelenggaraan pelayanan publik atau
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
penyelenggara merupakan setiap institusi
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
penyelenggara negara, korporasi, lembaga
setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi
independen yang dibentuk berdasarkan
pembangunan sumber daya manusia yang
undang-undang untuk kegiatan pelayanan
produktif secara sosial dan ekonomis.” Dalam
1
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 pengembangan ilmu pengetahuan dan
menjelaskan bahwa kesehatan adalah keadaan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat
sehat, baik secara fisik, mental, spiritual dipikul oleh pemerintah dan masyarakat.
maupun sosial yang memungkinkan setiap Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan
orang untuk hidup produktif secara sosial dan dengan menitik beratkan kepada pelayanan
ekonomis. Dan juga telah ditetapkan bahwa untuk masyarakat luas guna mencapai derajat
setiap orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan
kesehatan. Oleh karena itu, setiap elemen mutu pelayanan kepada perorangan.
masyarakat baik individu, keluarga, berhak Puskesmas merupakan unit pelaksana
memperoleh pelayanan atas kesehatannya dan teknis kesehatan di bawah supervisi Dinas
pemerintah bertanggung jawab Kesehatan Kabupaten/Kota. Secara umum,
mencanangkan, mengatur menyelenggarakan mereka harus memberikan pelayanan
dan mengawasi penyelenggaraan kesehatan preventif, promotif, kuratif sampai dengan
secara merata dan terjangkau oleh masyarakat. rehabilitatif baik melalui upaya kesehatan
Salah satu bentuk upaya pemerintah dalam perorangan (UKP) atau upaya kesehatan
menyelenggarakan kesehatan kepada masyarakat (UKM).Puskesmas dapat
masyarakat maka di tiap kecamatan dibangun memberikan pelayanan rawat inap selain
instansi pemerintah sebagai unit pelayanan rawat jalan. Untuk memberikan
penyelenggara pelayanan kesehatan pelayanan yang baik tentunya selalu
masyarakat, yakni Pusat Kesehatan diusahakan adanya peningkatan kualitas
Masyarakat atau yang biasa disebut pelayanan guna mencapai derajat kesehatan
Puskesmas. yang optimal bagi seluruh masyarakat.
Peraturan menteri kesehatan republik Keberadaan Puskesmas sangat bermanfaat
Indonesia nomor 75 tahun 2014 Pusat bagi keluarga tidak mampu. Dengan adanya
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah puskesmas, setidaknya dapat menjawab
fasilitas pelayanan kesehatan yang kebutuhan pelayanan masyarakat yang
menyelenggarakan upaya kesehatan memadai yakni pelayanan kesehatan yang
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan mudah dijangkau. Puskesmas berfungsi
tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan sebagai pusat penggerak pembangunan
upaya promotif dan preventif, untuk mencapai berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi- keluarga dan masyarakat, pusat pelayanan
tingginya di wilayah kerjanya. Pembangunan kesehatan strata pertama.
kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas Secara umum, pelayanan kesehatan
bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang yang diselenggarakan oleh Puskesmas
memiliki perilaku sehat yang meliputi meliputi pelayanan kuratif (pengobatan),
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup preventif (upaya pencegahan), promotif
sehat, mampu menjangkau pelayanan (peningkatan kesehatan) dan rehabilitasi
kesehatan bermutu, hidup dalam lingkungan (pemulihan kesehatan). Untuk mencapai
sehat; dan memiliki derajat kesehatan yang derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
optimal, baik individu, keluarga, kelompok tingginya melalui upaya kesehatan seperti
dan masyarakat. yang dicanangkan dalam Peraturan Menteri
Puskesmas merupakan organisasi Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
fungsional yang menyelenggarakan upaya tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, Masyarakat (Puskesmas) perlu adanya
merata, dapat diterima dan terjangkau oleh pelayanan kesehatan yang baik dan berkualitas
masyarakat, dengan peran serta aktif oleh penyelenggara kesehatan, oleh sebab itu
masyarakat dan menggunakan hasil dituntut kinerja yang tinggi dari penyelenggara
2
kesehatan itu sendiri. Puskesmas di Kecamatan Talawaan kekurangan tenaga
Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa medis, baik dokter maupun perawat dalam
Utara selalu berusaha untuk melayani dengan menangani pasien, sehingga hal ini berdampak
baik dalam segala kebutuhan perawatan yang pada daya tanggap yang kurang maksimal dari
meliputi pelayanan kuratif (pengobatan), pemberi layanan kepada pasien yang datang.
preventif (upaya pencegahan), promotif Hal tersebut kemungkinan menjadi
(peningkatan kesehatan) dan rehabilitasi pengalaman yang mengecewakan bagi para
(pemulihan kesehatan) dengan harapan pasien pasien yang berobat di Puskesmas Talawaan.
yang memperoleh pelayanan kesehatan merasa Puskesmas dapat mengukur kualitas
terpuaskan. pelayanan dari para pasien melalui umpan
Melalui penelitian sebelumnya, yaitu balik terhadap apa yang diterima atau
Faktor-Faktor penentu kualitas pelayanan bagaimana pelayanan yang didapatkan pasien
publik di Puskesmas Bahu Kecamatan pada Puskesmas tersebut sehingga dapat
Malalayang Kota Manado, oleh Jultje menjadi masukan untuk peningkatan kualitas
Soputan, mengungkapkan dalam hasil pelayanan.
penelitiannya bahwa kualitas pelayanan
METODE PENELITIAN
kesehatan puskesmas belum maksimal apabila
dinilai dari indikator kecepatan dan ketepatan A. Tipe dan Dasar Penelitian
waktu, kurangnya tenaga medis baik dokter
dan perawat, pengalaman dalam bekerja yang Tipe penelitian ini adalah kuantitatif
masih kurang, secara umum indikator yang dimaksudkan untuk memberikan
penelitian tersebut yang akan digunakan dalam gambaran secara jelas mengenai masalah-
penelitian ini, yaitu kualitas pelayanan fisik, masalah yang diteliti menginterpretasikan
sikap petugas, ketanggapan petugas, kualitas serta menjelaskan data secara sistematis. Dasar
pelayanan, sikap dalam memberikan penelitian ini adalah survey, yaitu pembagian
pelayanan yang adil, sehingga penelitian kuesioner kepada responden yang berisi
tersebut dapat dijadikan referensi dalam pertanyaan-pertanyaan mengenai hal yang
penelitian ini. berhubungan dengan penelitian (Sugiono,
Berdasarkan survey, aktivitas 2009).
pelayanan kesehatan pada Puskesmas di B. Metode Pengumpulan Data
Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa
Teknik penelitian yang digunakan
Utara masih ditemui adanya keluhan-keluhan
dalam pengumpulan data adalah (Sugiono,
dari masyarakat pengguna jasa layanan
2009):
kesehatan tersebut, yang berupa ketidakpuasan
pasien atas pelayanan yang belum sesuai 1. Penelitian kepustakaan (library research)
dengan keinginan masyarakat. Ketidakpuasan
pelayanan dapat berasal dari kebersihan Penelitian ini dilakukan mengumpulkan
ruangan tunggu, kebersihan ruang perawatan, data serta mempelajari literatur-literatur
dan kelalaian petugas dalam menangani yang ada berupa karya ilmiah, buku-buku,
pasien, peralatan alat-alat kesehatan yang tidak atau kepustakaan lain yang berhubungan
tersedia, lambatnya petugas dalam menangani erat dengan masalah yang berkaitan dengan
keluhan pasien, hal ini dikarenakan daya penelitian ini
tampung dari puskesmas ini sangat minim dan 2. Penelitian lapangan (field research)
belum memadai.
Permasalahan yang kemudian terjadi Penelitian dilakukan dengan meneliti
adalah banyaknya pasien yang akan datang secara langsung ke instansi untuk
berobat sedangkan puskesmas yang berada di
3
memperoleh data-data yang diperlukan observasi terhadap seluruh sampel, untuk
dalam penelitian. efisiensi waktu dan biaya untuk menghasilkan
generalisasi terhadap populasi dan mengurangi
3. Kuesioner
kesalahan penelitian dalam pengambilan
Kuesioner adalah instrument pengumpulan sampel. Agar sampel yang diambil dalam
data dengan menggunakan daftar penelitian ini dapat mewakili populasi maka
pertanyaan yang diedarkan kepada dapat ditentukan jumlah sampel yang dihitung
responden guna memperoleh data yang dengan menggunakan rumus Slovin (Bambang
akurat dan objektif terhadap permasalahan Prasetyo, 2005:136) sebagai berikut:
yang diteliti.

C. Jenis dan Sumber Data


Keterangan:
Jenis data yang digunakan dalam
n = Jumlah sampel
penelitian ini adalah data Kuantitatif (Agus,
2007). Sedangkan sumber data yaitu: N = Jumlah populasi = 800
a. Data primer a = Persentase kelonggaran
ketidaktelitian karena kesalahan
Data yang diperoleh dari pasien/masyarakat
pengambilan sampel yang masih
yang berkaitan dengan indikator kualitas
dapat ditolerir = 10%
pelayanan publik sesuai dengan yang
diperoleh melalui daftar pertanyaan. Jadi : n= 800
b. Data Sekunder 1+ 800 (0.1).(0.1)
Data yang diperoleh dari dokumen dari = 800
dokumen-dokumen kantor yang erat
kaitannya dengan masalah penulisan 9
berupa data gambaran umum kantor, = 88,89 (dibulatkan ke atas)
laporan absensi kerja, sruktur organisasi
beserta tugas masing-masing yang relevan = 89 responden
dengan objek penulisan.

D. Populasi dan Sampel E. Definisi Operasional


1. Populasi
Operasionalisasi konsep dalam
Populasi dalam penelitian ini adalah penelitian ini adalah:
masyarakat yang berada pada wilayah kerja
Dalam pelayanan umum terdapat
Puskesmas Talawaan yang pernah berobat ke
beberapa faktor yang penting guna tercipta dan
Puskesmas sebanyak 200 Pasien per bulan,
terwujudnya pelaksanaan pelayanan secara
dalam artian selama setahun sekitar 800
efektif, adalah sebagai berikut:
pasien.
a. Faktor Kesadaran
2. Sampel
Kesadaran menunjukkan suatu keadaan
Sampel adalah bagian dari populasi pada jiwa seseorang, yaitu merupakan
yang dipilih mengikuti prosedur tertentu titik temu atau equilibrium dari berbagai
sehingga dapat mewakili populasinya. pertimbangan sehingga diperoleh suatu
Pengambilan sampel berdasarkan keyakinan, ketenangan, ketetapan hati dan
pertimbangan keterbatasan melakukan keseimbangan dalam jiwa yang

4
bersangkutan. Dengan adanya kesadaran diharapkan. Kata kemampuan dengan
pada pegawai atau petugas, diharapkan sendirinya juga merupakan kata
mereka dapat melaksanakan tugas dengan sifat/keadaan yang ditujukan pada sifat
penuh keikhlasan, kesungguhan, dan atau keadaan seseorang yang dapat
disiplin. melaksanakan tugas/pekerjaan atas dasar
ketentuan-ketentuan yang ada.
b. Faktor Aturan
f. Faktor Sarana Pelayanan.
Aturan adalah perangkat penting dalam
segala tindakan dan perbuatan seseorang. Sarana pelayanan yang dimaksud adalah
Dalam organisasi kerja aturan dibuat oleh segala jenis peralatan, perlengkapan kerja
manajemen sebagai pihak yang dan fasilitas lain yang berfungsi sebagai
berwenang mengatur segala sesuatu yang alat utama/pembantu dalam pelaksanaan
ada di organisasi kerja tersebut. Peraturan pekerjaan, dan juga berfungsi sosial
tersebut harus diarahkan kepada manusia dalam rangka kepentingan orang-orang
sebagai subjek aturan, artinya mereka yang sedang membangun dalam
yang membuat, menjalankan dan organisasi kerja tersebut. Peranan sarana
mengawasi pelaksanaan aturan itu, pelayanan sangat penting disamping
maupun manusia sebagai objek aturan. unsur manusianya sendiri, antara lain (1)
sarana kerja yang meliputi peralatan
c. Faktor Organisasi
kerja, perlengkapan kerja dan
Organisasi pelayanan pada dasarnya tidak perlengkapan bantu atau fasilitas, (2)
berbeda dengan organisasi pada fasilitas pelayanan yang meliputi fasilitas
umumnya, namun terdapat beberapa ruangan, telepon umum dan alat panggil.
perbedaan dalam penerapannya. Sasaran
F. Teknik Analisis Data
pelayanan ditujukan secara khusus kepada
manusia yang memiliki watak dan Data-data yang diperoleh dari lokasi
kehendak yang multikompleks. penelitian selanjutnya diolah dengan
Organisasi yang dimaksud yakni menggunakan teknik analisis data secara
mengorganisir fungsi pelayanan baik kuantitatif dengan menggunakan skala likert.
dalam struktur maupun mekanismenya Berdasarkan fakta atau kejadian di lapangan,
yang akan berperan dalam mutu dan skala likert digunakan untuk menjabarkan
kelancaran pekerjaan. indikator variabel dari variabel yang akan
diukur, kemudian indikator tersebut dijadikan
d. Faktor Empati titik tolak untuk menyusun bagian-bagian
Empati ialah kesan yang diberikan oleh instrument yang dapat berupa pertanyaan dan
pelaksana dalam melaksanakan pernyataan. Jawaban dari setiap bagian
pekerjaanya, sehingga dapat memberikan instrument yang menggunakan skala likert
kesan kepada selurug petugas dan mempunyai pertanyaan yang diajukan kepada
organisasi. responden diberi gradasi dari sangat
setuju/selalu/sangat positif,
e. Faktor Kemampuan dan Keterampilan. setuju/sering/positif, ragu-ragu/kadang-
Kemampuan berasal dari kata dasar kadang/netral, tidak setuju/hampir tidak
mampu yang dalam hubungan dengan pernah/negatif, sangat tidak setuju/tidak
tugas/pekerjaan berarti dapat melakukan pernah atau gradasi lain yang disesuaikan
tugas/pekerjaan sehingga menghasilkan dengan pertanyaan kuesioner yang diajukan.
barang atau jasa sesuai dengan yang Pemberian skor dimulai dari skor tertinggi
dengan skor 5 hingga terendah dengan skor 1.
5
Klasifikasi sebutan dengan kategori tersebut adalah masyarakat Kecamatan Talawaan yang
sebagai berikut: berkunjung (berobat) atau pasien yang terdiri
1. Sangat setuju/selalu/sangat positif diberi dari masyarakat biasa sebanyak 89 (delapan
skor 5 puluh sembilan) orang pasien. Pada proses
2. Setuju/sering/positif diberi pengambilan data, observasi serta penelitian
skor 4 yang dilakukan banyak hambatan-hambatan
3. Ragu-ragu/kadang-kadang/netral diberi yang dialami penyusun. Hambatan itu antara
skor 3 lain data-data sekunder di Puskesmas
4. Tidak setuju/hampir tidak pernah/negative Kecamatan Talawaan sangat terbatas sehingga
diberi skor 2 menyulitkan peneliti, selain itu pegawai pun
5. Sangat tidak setuju/tidak pernah diberi sulit untuk ditemui, ada yang cepat pulang,
skor 1 dan lain-lain. Masyarakat pun yang menjadi
responden dalam penelitian ini banyak yang
Selanjutnya untuk mengetahui kualitas
menolak untuk dimintai mengisi pertanyaan
pelayanan kesehatan puskesmas dapat
penelitian (kuesioner) dengan alasan lagi
diklasifikasikan kedalam empat kelompok:
sibuk, dan sebagainya.
1. Sangat baik skor 81%-100%
2. Baik skor 61%-80% Untuk menganalisis kualitas
3. Cukup baik skor 41%-60% pelayanan kesehatan Puskesmas di Kecamatan
4. Tidak baik skor 21%-40% Talawaan, penulis memilih enam faktor
5. Sangat Tidak Baik skor 0%-20% penentu kualitas layanan, berdasarkan definisi
operasionalisasi konsep yang telah kemukakan
Selain itu dalam menganalisis data-
pada bab sebelumnya. Besarnya Kualitas
data, digunakan analisis rata-rata untuk
Pelayanan terhadap masing-masing faktor
mengetahui rata-rata jawaban responden pada
ditetapkan dalam bentuk persentase dari
setiap kategori pertanyaan dengan bantuan
jawaban yang diberikan dari tiap-tiap
tabel frekuensi dan analisis persentase
indikator, dapat dilihat pada bagian
(Singarimbun dan Effendy, 1995). Dengan
selanjutnya.
rumus:
X = Σ (F.X) 1. Faktor Kesadaran
N
Dimana: X = Rata-rata, Kesadaran petugas/pegawai
puskesmas dalam memberikan layanan serta
Σ (F.X) = Jumlah skor kemampuan mereka untuk meyakinkan
kategori jawaban masyarakat terhadap kompetensi dan
kredibilitas yang dimiliki menjadi jaminan
Pembahasan
dalam upaya untuk mengetahui kualitas
Pada pembahasan ini, penulis akan pelayanan Kesehatan Puskesmas di
menjelaskan kualitas pelayanan kesehatan Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa
Puskesmas di Kecamatan Talawaan Utara dapat diukur berdasarkan:
Kabupaten Minahasa Utara. Pengumpulan data
mulai dilaksanakan pada bulan Februari 2016 1. Petugas jujur dalam hal pelayanan.
sampai Maret 2016 dengan menyebarkan 2. Petugas selalu melaksanakan pelayanan
kuesioner dan mengambil data sekunder yang secara tuntas dan menyeluruh.
diperlukan seperti struktur organisasi, jumlah 3. Petugas bertindak ramah dan sopan
pegawai, tugas pokok dan fungsi, dan lain-lain dalam melayani.
yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Adapun 4. Arti keberadaan Puskesmas bagi
yang menjadi responden dalam penelitian ini pasien.

6
5. Kemampuan petugas melakukan yaitu 22 orang (24.72%) dan mengatakan
komunikasi yang efektif. biasa-biasa saja yaitu 12 orang (13.48%).
6. Kemampuan petugas dalam Keberadaan Puskesmas di tengah
memberikan pengobatan yang tepat. masyarakat sangatlah penting karena
bahwa kejujuran petugas dalam Puskesmas merupakan ujung tombak
memberikan pelayanan kepada pasien sudah pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
baik, hal ini dapat ditunjukkan oleh sebagian Pemerintah
besar jawaban responden mengatakan sangat Daerah. Visi Puskesmas secara
jujur yaitu 9 orang (10.11%), mengatakan jujur umum adalah mewujudkan Kecamatan sehat
yaitu 68 orang (76.4%) dan mengatakan biasa- melalui pelayanan kesehatan sesuai dengan
biasa saja yaitu 12 orang (13.48%). masalah kesehatan lokal yang ada, termasuk
Petugas dalam memberikan masalah kesehatan nasional yang sedang
pelayanan selalu menyelesaikannya secara dihadapi
tuntas dan menyeluruh dianggap sudah baik, petugas dalam berkomunikasi
hal ini dapat ditunjukkan oleh sebagian besar dengan pasien secara efektif sudah baik, hal
jawaban responden mengatakan sangat tuntas ini dapat ditunjukkan oleh sebagian besar
yaitu 23 orang (25.84%), mengatakan tuntas jawaban responden mengatakan sangat Baik
yaitu 41 orang (46.07%) dan mengatakan yaitu 17 orang (19.1%), mengatakan baik
biasa-biasa saja yaitu 25 orang (28.09%). yaitu 62 orang (69.99%) dan mengatakan
Pelayanan yang diberikan petugas haruslah biasa-biasa saja yaitu 10 orang (11.24%).
tuntas, hal ini sangat berpengaruh terhadap Komunikasi yang efektif antara petugas dan
kepuasan pasien terhadap pelayanan yang pasien merupakan hal yang sangat penting,
didapatkan. terutama dalam hal pelayanan kesehatan,
Berdasarkan data pada tabel diatas, kesalahan informasi akan mengakibatkan hal
bahwa petugas dalam memberikan pelayanan yang fatal terlebih lagi dalam hal pengobatan
bertindak ramah dan sopan dianggap sudah Petugas dalam memberikan
baik, hal ini dapat ditunjukkan oleh pelayanan pengobatan dengan tepat dianggap
sebagian besar jawaban responden sudah baik, hal ini dapat ditunjukkan oleh
mengatakan sangat ramah yaitu 18 orang sebagian besar jawaban responden
(20.22%), mengatakan ramah yaitu 66 orang mengatakan sangat baik yaitu 17 orang
(74.16%) dan mengatakan biasa-biasa saja yaitu (19.1%), dan mengatakan baik yaitu 65 orang
5 orang (5.62%). Petugas haruslah memiliki (73.03%). dan mengatakan biasa-biasa saja yaitu
kemampuan untuk memahami dan mengerti 7 orang (7.87%).
keinginan pasien yang sangat mengharapkan Merupakan rekapitulasi dari keenam
perhatian yang lebih dan perlakuan yang poin dari faktor kesadaran, maka dapat
ramah dari petugas. Kesopanan dalam dikatakan sangat baik, hal ini dapat dilihat
memberikan pelayanan menjadi hal yang dari rata-rata persentase rekapitulasi sebesar
penting karena dengan demikian pasien 82.25%. Keberadaan pusat kesehatan
dapat memberikan nilai yang baik kepada masyarakat (Puskesmas) dianggap sangat
petugas. Dengan demikian maka pasien akan berarti bagi masyarakat dengan mendapat nilai
merasa nyaman atas pelayanan yang diterima. 4.48. Kejujuran pelayanan oleh mendapatkan
Keberadaan pusat kesehatan nilai terendah yaitu sebanyak 3.97
masyarakat (Puskesmas) kepada masyarakat
2. Faktor Aturan
menyatakan sangat berarti, hal ini dapat
ditunjukkan oleh sebagian besar jawaban Proses pemberian pelayanan publik
responden mengatakan sangat berarti pada dasarnya harus dilakukan sesuai
yaitu 55 orang (61.8%),mengatakan berarti dengan prinsip-prinsip atau ketentuan-
7
ketentuan administrasi organisasi yang tugas dengan mengobrol dengan sesama
benar dan telah ditetapkan. Faktor aturan petugas, hal itu yang membuat sebagian pasien
merupakan kemampuan untuk merasa kesal akan pelayan pada tahap
menyelenggarakan pelayanan yang dijanjikan pendaftaran, akan tetapi secara keseluruhan
secara konsisten dan akurat. Hal ini petugas tetap melaksanakan tugasnya dengan
penting mengingat masyarakat baik.
membutuhkan pembuktian dari janji-janji Proses waktu pengobatan bisa
pelayanan, dalam upaya untuk mengetahui dikatakan cukup baik, dimana sebagian
kualitas pelayanan Kesehatan Puskesmas di besar responden memberikan jawaban cepat
Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa dan sangat cepat yaitu 72 orang (80.9%). dan
Utara dapat diukur berdasarkan : yang memberikan jawaban biasa-biasa saja
sebanyak 17 orang (19.1%). Berdasarkan
1. Petugas tanggap terhadap keluhan
pengamatan penulis, pelayanan yang
pasien.
diberikan selama pemeriksaan cukup cepat
2. Proses waktu layanan pendaftaran yang tergantung dari seberapa tingkat keluhan
cepat. pasien, menurut beberapa responden
3. Proses waktu layanan pengobatan yang memberikan tanggapan kalau dalam
cepat. mendapatkan pelayanan dari petugas cepat dan
4. Kemudahan layanan informasi sesuai dengan yang diharapkan meskipun
Puskesmas. terkadang pasien harus berobat berulang
5. Petugas selalu siap sedia saat kali demi pengobatan yang maksimal
diperlukan. walaupun sebenarnya sudah tidak perlu, tetapi
6. Pengetahuan dan keterampilan secara keseluruhan pelayanan yang diberikan
pegawai dalam memberikan layanan. sudah cepat.
ketanggapan petugas terhadap keluhan kemudahan dalam mendapatkan
pasien sudah tergolong baik, hal ini dapat layanan informasi cukup baik, hal ini dilihat
dilihat dari jawaban yang diberikan responden dari sebagian besar jawaban yang diberikan
sangat tanggap yaitu 30 orang (33.71%) dan oleh responden mudah yakni 59 orang
mengatakan tanggap yaitu 56 orang (66.29%) dan biasa-biasa saja sebanyak 23
(62.92%). Menurut data yang diperoleh orang (25.84%) dan ada yang memberikan
penulis dari jawaban beberapa responden jawaban tidak mudah sebanya 7 orang
bahwa petugas dalam memberikan pelayanan (7.87%). Berdasarkan pengamatan penulis
kepada pasien memang baik, mereka benar- bahwa kemudahan layanan informasi cukup
benar dilayani dan didengarkan keluhan- mudah didapatkan meskipun ada sebagian
keluhan sampai selesai. kecil pasien yang mengeluh dikarenakan
proses waktu pendaftaran sudah tidak mendapatkan sosialisasi dari pihak
cukup baik dimana sebagian besar Puskesmas mengenai program-program yang
responden memberikan jawaban cepat dan dicanangkan pemerintah baik pusat maupun
sangat cepat yaitu 59 orang (66.3%) dan daerah. Misalnya sosialisasi mengenai BPJS,
memberikan jawaban biasa-biasa saja sebanyak masih banyak pasien/masyarakat yang belun
23 orang (25.84%). selain itu, ada sebagian mengerti mengenai program tersebut.
kecil responden yang memberikan jawaban kesiapan petugas setiap saat
tidak cepat yaitu 7 orang (7.87%). Menurut diperlukan cukup baik, hal ini ditunjukkan oleh
pengamatan penulis bahwa petugas loket sebagian besar responden memberikan
pendaftaran sudah cukup tanggap jawaban siap dan sangat siap yaitu 63 orang
meskipun terkadang sedikit mengabaikan (70.78%), ada sebagian yang memberikan
jawaban biasa-biasa saja yaitu 18 orang
8
(20.22%) dan ada beberapa yang Kelengkapan struktur organisasi
memberikan jawaban tidak siap saat sudah baik, hal ini dapat ditunjukkan oleh
dibutuhkan yaitu sebanyak 8 orang (8.99%). sebagian besar jawaban responden mengatakan
Pengetahuan dan keterampilan sangat lengkap yaitu 16 orang (17.98%) dan
pegawai dalam memberikan layanan sudah memberikan jawaban lengkap yaitu 68
baik, hal ini dapat ditunjukkan oleh sebagian orang (77.53%),berdasarkan data tersebut
besar jawaban responden mengatakan baik kelengkapan struktur yang ada di Puskesmas
yaitu 72 orang (80.9%) dan mengatakan biasa- Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa
biasa saja sebanyak 17 orang (19.1%). Utara sudah cukup lengkap dalam memenuhi
Merupakan rekapitulasi dari keenam kebutuhan organisasi. Kelengkapan struktur
poin dari faktor aturan maka dapat dikatakan organisasi Puskesmas Talawaan menjadi
baik, hal ini dapat dilihat dari rata-rata suatu keharusan, mengingat dalam
persentase rekapitulasi sebesar 77.75%. Faktor pencapaian tujuan organisasi dan
Aturan untuk menyelenggarakan pelayanan peningkatan mutu pelayanan tentunya
yang dijanjikan secara konsisten dan akurat oleh puskesmas Talawaan harus ada seorang
Puskesmas, Ketanggapan petugas terhadap kepala puskesmas, dibantu dengan bidang
keluhan pasien sudah cukup baik, kesiapan dan staf lainnya.
petugas setiap kali dibutuhkan hampir selalu
ketersediaan standar operasional
ada, pelayanan yang diberikan selama
prosedur Puskesmas Talawaan dalam
pemeriksaan cukup cepat tergantung dari
melakukan tugas dan fungsinya sudah tersedia,
seberapa tingkat keluhan pasien,
hal ini ditunjukkan oleh sebagian besar
menurut beberapa responden
responden memberikan jawaban tersedia
memberikan tanggapan kalau dalam
yaitu sebanyak 48 orang (53.93%), ada
mendapatkan pelayanan dari petugas cepat
sebagian yang memberikan jawaban biasa-
dan sesuai dengan yang diharapkan.
biasa saja yaitu 18 orang (20.22%) dan ada
3. Faktor Organisasi beberapa yang memberikan jawaban tidak
tersedia yaitu sebanyak 8 orang (8.99%).
Organisasi yang dimaksud adalah
pengetahuan dan keterampilan
organisasi Puskesmas dalam memberikan
pegawai dalam memberikan layanan sudah
pelayanan kepada masyarakat, yaitu
baik, hal ini dapat ditunjukan oleh sebagian
mengorganisir fungsi pelayanan dengan baik
besar jawaban responden mengatakan baik
dalam struktur maupun mekanismenya yang
yaitu 72 orang (80.9%) dan mengatakan biasa-
akan berperan dengan baik dalam mutu dan
biasa saja sebanyak 17 orang (19.1%).
kelancaran pekerjaan, dalam upaya untuk
Bahwa prestasi yang diperoleh
mengetahui kualitas pelayanan Kesehatan
Puskesmas Talawaan dalam melayani pasien
Puskesmas di Kecamatan Talawaan
sudah baik, hal ini dapat ditunjukkan oleh
Kabupaten Minahasa Utara dapat diukur
sebagian besar jawaban responden
berdasarkan :
mengatakan sangat baik yaitu 24 orang
1. Kelengkapan Struktur Organisasi. (26.97%) dan mengatakan baik yaitu 61
2. Ketersediaan standar operasional orang (68.54%). Prestasi Puskesmas
prosedur dalam melakukan pelayanan Talawaan dalam memberikan pelayanan
3. Kesesuaian visi dan misi organisasi apakah baik atau tidak akan berdampak
sesuai dengan jati diri organisasi. terhadap kualitas pelayanan yang dirasakan
4. Prestasi yang diperoleh pasien. Ini merupakan salah satu kunci untuk
5. Mampu berkontribusi bagi masyarakat memperoleh penilaian yang baik bagi pasien
terhadap pelayanan Puskesmas itu

9
Kontribusi Puskesmas Talawaan Puskesmas di Kecamatan Talawaan
dalam memberikan kontribusi khususnya Kabupaten Minahasa Utara dapat diukur
dibidang pelayanan kesehatan sudah baik, berdasarkan:
hal ini dapat ditunjukkan oleh sebagian besar 1. Petugas memberikan pelayanan dengan
jawaban responden mengatakan sangat Cepat tulus.
yaitu 24 orang (26.97%), mengatakan 2. Petugas mampu memberikan citra dan
cepat yaitu 48 orang (53.59%), dan kesan yang baik.
mengatakan biasa-biasa saja yaitu 17 orang 3. Petugas bersikap adil dan tidak
(19.1%). Pelayanan kesehatan di Puskesmas membeda-bedakan.
Talawaan memberikan kesan tersendiri 4. Perhatian petugas secara khusus
terhadap pelayanan yang diterima pasien. Hal kepada pasien.
ini merupakan salah satu kunci untuk 5. Mendengarkan dengan seksama
memperoleh nilai yang baik mengenai keluhan-keluhan pasien.
kualitas yang diberikan kepada pasien 6. Kesediaan meminta maaf.
rekapitulasi dari kelima poin dari
Petugas dalam memberikan dengan
faktor organisasi, maka dapat dikatakan
tulus dianggap sudah baik, hal ini dapat
sangat baik, hal ini dapat dilihat dari rata-
ditunjukkan oleh sebagian besar jawaban
rata persentase rekapitulasi sebesar 80.13%.
responden mengatakan sangat Tulus yaitu 5
Organisasi dikatakan efektif bila para
orang (5.62%), memberikan jawaban tulus yaitu
anggotanya merasa puas. Akhir-akhir ini
79 orang (88.76%), dan memberikan jawaban
berkembang suatu teori atau pandangan yang
biasa-biasa saja yaitu 5 orang
lebih komprehensif dan paling umum
(5.62%).Ketulusan dalam memberikan
dipergunakan dalam membahas persoalan pelayanan menjadi hal yang penting bagi
efektivitas organisasi adalah kriteria flexibility, petugas yang bekerja di sektor publik,
productivity dan satisfaction. Dengan melihat
karena dengan memberikan pelayanan
organisasi sebagai sistem, efektivitas organisasi
dengan tulus maka masyarakat/pasien akan
secara lebih komprehensif menjadi lebih
merasa nyaman dengan pelayanan yang
mungkin. Memang dalam kenyataan sangatlah diterima, dengan demikian pasien dapat
sulit melihat atau mempersamakan efektivitas
memberikan nilai yang baik kepada petugas.
organisasi dengan tingkat keberhasilan dalam
Dalam sektor publik, Pegawai harus
pencapaian tujuan. Hal ini disebabkan selain
memberikan pelayanan tanpa mengharapkan
karena selalu ada penyesuaian dalam target imbalan dari masyarakat dan pegawai harus
yang akan dicapai, juga dalam proses sadar bahwa tugas untuk melayani
pencapaiannya sering sekali ada tekanan dari
masyarakat merupakan tanggung jawab yang
situasi dan kondisinya.
harus laksanakan.
4. Faktor Empati Petugas dalam pelayanannya
memberikan citra dan kesan dianggap sudah
Kemudahan dan kejelasan dalam
baik, hal ini dapat ditunjukkan oleh sebagian
memberikan pelayanan sesuai dengan
besar jawaban responden mengatakan sangat
kebutuhan masing-masing masyarakat
baik yaitu 5 orang (5.62%), mengatakan
merupakan hal yang penting. Empati
baik yaitu 58 orang (65.17%) dan
menyangkut pemberian pelayanan yang baik
mengatakan biasa-biasa saja yaitu 26 orang
kepada pelanggan dalam hal ini keramahan,
(29.21%). Citra dan kesan yang baik sangat
sopan santun, dan kesabaran dalam memberikan
berpengaruh terhadap kepuasan pelayanan
pelayanan.
yang dirasakan oleh pasien. Jika petugas mampu
Faktor Empati dalam upaya untuk
memberikan kesan dan citra yang baik kepada
mengetahui kualitas pelayanan Kesehatan
10
pasien maka pasienpun akan menilai petugas responden mengatakan sangat baik yaitu 1
dengan baik pula. orang (1.12%), mengatakan baik yaitu 46
Petugas dalam memberikan pelayanan orang (51.69%) dan mengatakan biasa-biasa
adil dan tidak membeda-bedakan dianggap saja yaitu 42 orang (47.19%). Kesediaan
sudah baik, hal ini dapat ditunjukkan oleh petugas meminta maaf kepada pasien dikala
sebagian besar jawaban responden membuat suatu kesalahan memberikan
mengatakan sangat adil yaitu 8 orang (8.99%), kepuasan tersendiri bagi pelanggan yang
mengatakan adil yaitu 37 orang (41.57%) dilayani sekalipun petugas telah melakukan
dan mengatakan biasa-biasa saja yaitu 44 kesalahan.
orang (49.44%). Sikap adil merupakan suatu Merupakan rekapitulasi dari keenam
hal yang penting, adil dan tidak membeda- poin dari faktor empati maka dapat dikatakan
bedakan merupakan salah satu kunci untuk baik, hal ini dapat dilihat dari rata-rata persentase
mendapatkan kualitas pelayanan yang baik, rekapitulasi sebesar 76.70%. Mendengarkan
karena dengan sikap seperti itu akan Keluhan-keluhan pasien dengan seksama
membuat citra Puskesmas juga akan baik. mendapat nilai 4.22. Kesediaan meminta
Petugas dalam memberikan pelayanan dapat maaf dikala membuat kesalahan dalam
dilihat apakah bersikap adil atau tidak dapat memberikan pelayanan mendapatkan nilai
dilihat pada proses pelayanan yang diberikan terendah yaitu sebanyak 3.54.
dimana yang datang lebih dahulu akan dilayani
5. Faktor Kemampuan dan Keterampilan
terlebih dahulu pula. Sesuai dengan
pengamatan penulis bahwa pasien yang Dalam pemberian pelayanan
datang berobat harus mengantri untuk kepada masyarakat petugas pelayanan
mendapatkan pelayanan. seharusnya memiliki kesediaan untuk
Petugas dalam memberikan membantu masyarakat/pelanggan/pasien
pelayanan secara khusus kepada pasien dengan menyediakan pelayanan yang cocok
dianggap sudah baik, hal ini dapat seperti yang mereka harapkan.
ditunjukkan oleh sebagian besar jawaban Ketidakjelasan prosedur serta membiarkan
responden mengatakan sangat baik yaitu 24 pelanggan menunggu lama tanpa alasan
orang (26.97%), mengatakan baik yaitu 31 yang jelas dapat menyebabkan persepsi
orang (34.83%) dan mengatakan biasa- yang negatif terhadap kualitas
biasa saja yaitu 34 orang (38.2%). pelayanan publik, termasuk
Petugas dalam memberikan pelayanan ketidakmampuan untuk segera mengatasi hal
dengan mendengarkan secara saksama keluhan- tersebut, dalam upaya untuk mengetahui
keluhan pasien dianggap sudah baik, hal ini kualitas pelayanan Kesehatan Puskesmas di
dapat ditunjukkan oleh sebagian besar Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa
jawaban responden mengatakan sangat baik Utara dapat diukur berdasarkan :
yaitu 20 orang (22.47%), dan memberikan
1. Kemampuan petugas medis untuk cepat
jawaban baik yaitu 69 orang (77.53%).
tanggap melayani pasien.
Mendengarkan dengan seksama keluhan-
keluhan pasien akan membuat pasien merasa 2. Pelayanan Puskesmas mudah dan tidak
nyaman dengan pelayanan yang diberikan berbelit-belit.
dan akan memberikan kesan yang baik kepada 3. Petugas mampu memberikan pelayanan
pasien. dengan baik.
Petugas bersedia meminta maaf dikala 4. Tindakan segera petugas dalam
membuat kesalahan dalam pelayanannya menyelesaikan masalah.
dianggap sudah baik, hal ini dapat 5. Petugas memberikan informasi
ditunjukkan oleh sebagian besar jawaban yang jelas dan mudah dimengerti.

11
Ketanggapan petugas dalam melayani Tindakan segera petugas dalam
petugas sudah baik, hal ini dapat ditunjukkan menyelesaikan masalah sudah baik, hal
oleh sebagian besar jawaban responden ini dapat ditunjukkan oleh sebagian besar
mengatakan sangat tanggap yaitu 16 orang jawaban responden mengatakan sangat Cepat
(17.98%) dan memberikan jawaban yaitu 24 orang (26.97%), mengatakan
tanggap yaitu 68 orang (77.53%). cepat yaitu 48 orang (53.59%), dan
Berdasarkan data tersebut diatas, ketanggapan mengatakan biasa-biasa saja yaitu 17 orang
petugas yang ada di Puskesmas Kecamatan (19.1%). Tindakan segera petugas dalam
Talawaan Kabupaten Minahasa Utara sudah melayani pasien memberikan kesan tersendiri
cukup tanggap dalam memenuhi kebutuhan terhadap pelayanan yang diterima pasien. Hal
pasien. ini merupakan salah satu kunci untuk
Ketanggapan petugas dalam memperoleh nilai yang baik mengenai
memberikan pelayanan kepada pasien harus kualitas yang diberikan kepada pasien.
dimiliki oleh semua petugas agar pasien Petugas dalam pelayanannya
tidak merasa kesulitan dalam mendapatkan memberikan informasi yang jelas dan mudah
pelayanan. Ketanggapan petugas dalam dimengerti sudah baik, hal ini dapat
memberikan pelayanan kepada pasien akan ditunjukkan oleh sebagian besar jawaban
memberikan kepuasan tersendiri bagi pasien. responden mengatakan sangat Jelas
Pelayanan Puskesmas mudah dan yaitu 24 orang (26.57%), mengatakan jelas
tidak berbelit-belit sudah baik, hal ini dapat yaitu 52 orang (58.43%) dan mengatakan
ditunjukkan oleh sebagian besar jawaban biasa-biasa saja yaitu 13 orang (14.61%).
responden mengatakan sangat mudah yaitu 9 Rekapitulasi dari kelima poin dari
orang (10.11%) dan mengatakan mudah yaitu faktor kemampuan, maka dapat dikatakan
79 orang (88.76%). sangat baik, hal ini dapat dilihat dari rata-
Pelayanan yang mudah dan tidak rata persentase rekapitulasi sebesar 82.61%.
berbelit-belit akan memberikan kesan yang Daya Tanggap (Responsiveness), kerelaan
baik kepada pasien. Kalaupun pelayanan untuk menolong pengguna layanan dan
yang diberikan menurut pasien dirasa berbelit- menyelenggarakan pelayanan secara iklas dan
belit ini bisa saja disebabkan karena ketika tanggap (Zeithaml, Berry dan Parasuraman).
pelanggan memiliki keperluan dan bertanya Pelayanan Puskesmas mudah dan tidak berbelit-
kepada petugas yang capek sehingga belit, petugas mampu memberikan pelayanan
mendapat jawaban yang kurang dengan baik dan memberikan informasi
memuaskan sehingga memberikan kesan yang mudah dimengerti oleh pasien.
yang tidak baik.
6. Faktor Sarana dan Prasarana Pelayanan
Kemampuan petugas dalam melayani
pasien dengan baik sudah baik, hal ini dapat Usaha pemberian pelayanan yang baik
ditunjukkan oleh sebagian besar jawaban oleh penyedia layanan harus didukung oleh
responden mengatakan sangat baik yaitu 24 fasilitas baik fisik maupun non-fisik.
orang (26.97%) dan mengatakan baik yaitu Pemenuhan kebutuhan dalam pelayanan
61 orang (68.54%). Kemampuan petugas publik seharusnya ditangani oleh tenaga ahli
dalam memberikan pelayanan apakah baik sehingga pelayanan yang diberikan benar-
atau tidak akan berdampak terhadap benar memberikan pemenuhan terhadap apa
kualitas pelayanan yang dirasakan pasien. yang dibutuhkan oleh pengguna layanan.
Ini merupakan salah satu kunci untuk Selain itu, untuk menunjang pelayanan,
memperoleh penilaian yang baik bagi pasien dibutuhkan juga fasilitas fisik. Fasilitas fisik
terhadap pelayanan Puskesmas itu sendiri. yang lengkap dan berkualitas akan membantu
memberi kepuasan bagi pengguna layanan.
12
Dimensi ketampakan fisik (tangibles) dalam Ketersediaan ruang tunggu yang
upaya untuk mengetahui kualitas pelayanan bersih dan nyaman pada Puskesmas di
Kesehatan Puskesmas di Kecamatan Talawaan Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa
dapat diukur berdasarkan : Utara tergolong sudah bersih dan memberikan
rasa nyaman dimana jawaban oleh sebagian
1. Lokasi Puskesmas mudah dijangkau.
responden memberikan jawaban nyaman dan
2. Kerapihan dan kebersihan penampilan sangat nyaman yaitu 81 orang (91.01%) dan
petugas. sebagian mengatakan biasa-biasa saja
sebanyak 8 orang (8.99%). Dalam pengamatan
3. Ketersediaan ruang tunggu yang bersih penulis memang ruangan tunggu yang tersedia
dan nyaman. terasa nyaman dikarenakan fasilitas yang ada
4. Ketersediaan ruangan pemeriksaan seperti kursi tunggu, kipas angin, poster
yang memadai. tentang kesehatan tertata dengan rapi sehingga
pasien merasa nyaman saat menunggu antrian
5. Ketersediaan fasilitas pemeriksaan dan dan juga luas ruang tunggu sudah sangat
perawatan. memadai dengan jumlah pasien yang datang,
Lokasi Puskesmas di Kecamatan dengan kata lain tidak ada pasien yang tidak
Talawaan Kabupaten Minahasa Utara sudah mendapatkan kursi selama menunggu antrian.
tergolong strategis dimana sebagian besar Ketersediaan ruang pemeriksaan
responden memberikan jawaban strategis dan sudah memadai dimana jawaban sebagian
sangat strategis yaitu 72 orang atau 80.9 besar responden memberikan jawaban
%.Lokasi Puskesmas berada pada jalan utama memadai dan sangat memadai yaitu 68 orang
yang dilalui oleh angkutan umum, disekitar (76.41%) dan mengatakan biasa saja yaitu 21
Puskesmas terdapat banyak warung makan dan orang (23.6%). Dalam pengamatan penulis
penjual eceran makanan ringan jikalau mereka memang ruangan pemeriksaan cukup memadai
tiba-tiba membutuhkannya. Selain itu, dengan ukuran yang tidak terlalu sempit
meskipun ada sebagian responden yang dengan fasilitas pemeriksaan yang ada
memberikan jawaban netral atau biasa-biasa didalamnya.
saja sebanyak 13 orang (14.61%) dan Fasilitas pemeriksaan dan perawatan
menyatakan tidak strategis sebanyak 4 orang sudah memadai dimana sebagian besar
(4.49%) hal ini menurut pengamatan penulis responden memberikan jawaban memadai
dikarenakan tempat tinggal responden yang dan sangat memadai yaitu 74 orang (83.14%)
memang agak jauh dari lokasi puskesmas dan dan memberikan jawaban biasa-biasa saja 15
kurangnya akses kendaraan sehingga orang (16.85%). Menurut pengamatan penulis
responden merasa kesulitan menuju lokasi memang dalam tataran puskesmas sudah
Puskesmas. me madai di mana secar a umu m,
Kerapian dan kebersihan penampilan pel ayanan kesehat an yang
petugas sudah tergolong rapi dimana sebagian diselenggarakan oleh Puskesmas
besar responden memberikan jawaban rapi dan meliputi pelayanan kuratif
sangat rapi yaitu 82 orang (92.14%) dan (pengobatan), preventif (upaya
menyatakan biasa-biasa saja sebanyak 7 orang pencegahan), promotif (peningkatan
(7.87%). Kerapian dan kebersihan penampilan kesehatan) dan rehabilitasi (pemulihan
petugas memberikan kepuasan tersendiri bagi kesehatan), terlebih dari itu jika pasien
pasien yang dilayani. Pasien akan merasa membutuhkan penanganan yang lebih akan
segan dan nyaman melihat petugas yang dirujuk ke rumah sakit umum yang memiliki
melayaninya. alat yang lebih lengkap.

13
Rekapitulasi dari kelima poin dari kesopanan dalam melayani, serta
faktor sarana dan prasarana maka dapat komunikasi yang efektif dan memberikan
dikatakan baik, hal ini dapat dilihat dari rata- pengobatan yang tepat juga mendapat
rata persentase rekapitulasi sebesar 80,36%. respons yang baik dari masyarakat, sesuai
Ketampakan fisik (Tangibles) dari gedung, dengan aturan yang telah ditetapkan.
peralatan, pegawai dan fasilitas-fasilitas lain 3. Faktor organisasi pada kategori
yang dimiliki oleh Puskesmas seperti Lokasi persentase yang baik, dimana sudah
Puskesmas, petugas berpenampilan rapi dan tersedianya struktur organisasi Puskesmas
bersih, ruang tunggu yang cukup nyaman, Talawaan dengan lengkap, adanya
ruangan pemeriksaan serta fasilitas kesesuaian visi dan misi, standar
pemeriksaan dan perawatan sudah memadai. operasional prosedur, dan yang terpenting
Untuk melihat rata-rata persentase dari adalah Puskesmas Talawaan dapat
keenam faktor-faktor penentu kualitas memberikan kontribusi bagi masyarakat
pelayanan di Puskesmas Talawaan dapat khususnya di bidang kesehatan.
dilihat pada tabel 4.40 berikut ini: 4. Faktor Empati berada pada kategori
Menunjukkan bahwa faktor-faktor persentase baik, kemampuan petugas
penentu kualitas pelayanan kesehatan memberikan pelayanan dengan tulus
Puskesmas di Kecamatan Talawaan memberikan citra dan kesan yang baik
Kabupaten Minahasa Utara terdiri dari enam kepada pasien, sikap adil dan tidak
faktor sesuai dengan hasil pengolahan data membeda-bedakan, perhatian petugas
keenam faktor-faktor tersebut penentu secara khusus kepada pasien
pelayanan Puskesmas Talawaan dengan baik, dengan mendengarkan dengan
hal ini dapat dilihat dengan rata-rata seksama keluhan-keluhan pasien serta
persentase penilaian responden pada kesediaan petugas meminta maaf
kelima dimensi kualitas pelayanan sudah dikala membuat kesalahan mendapat
berada diatas 60%. respons yang baik dari masyarakat.
Berdasarkan hasil penelitian yang 5. Faktor kemampuan dan keterampilan
telah dibahas pada bab sebelumnya dalam berada pada kategori persentase baik
mengetahui faktor-faktor penentu kualitas dilihat dari daya tanggap, kemampuan
pelayanan kesehatan Puskesmas di Kecamatan petugas untuk memahami kebutuhan
Talawaan Kabupaten Minahasa Utara dapat masyarakat, pelayanan yang tidak
disimpulkan sebagai berikut: berbelit-belit, memberikan pelayanan
dengan baik, Tindakan segera petugas
1. Faktor kesadaran juga berada pada
dalam menyelesaikan masalah dan
kategori persentase baik,
memberikan informasi yang mudah
Ketanggapan petugas terhadap keluhan
dimengerti juga mendapat respons yang
pasien dinilai sudah baik, waktu layanan
baik dari masyarakat
pendaftaran dan layanan pengobatan
yang cepat, kemudahan layanan informasi 6. Faktor sarana pelayanan berada pada
Puskesmas serta kesiapan petugas sedia kategori persentase baik, kerapian
saat diperlukan dan keterampilan pegawai dan kebersihan penampilan petugas
dalam memberikan layanan mendapat memberikan kepuasan tersendiri bagi
respons yang baik dari masyarakat. pasien yang dilayani, ruangan tunggu yang
tersedia terasa nyaman dikarenakan fasilitas
2. Faktor Aturan berada pada kategori
yang ada seperti kursi tunggu, kipas angin,
persentase baik kejujuran dalam hal
poster/informasi tentang kesehatan tertata
pelayanan, pelayanan dilaksanakan secara
dengan rapi sehingga pasien merasa
tuntas dan menyeluruh, keramahan dan

14
nyaman saat menunggu antrian, ruangan Undang-undang Nomor 25 tahun 2009 tentang
pemeriksaan dengan ukuran yang tidak Pelayanan Publik.
terlalu sempit dengan fasilitas
Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009
pemeriksaan yang ada didalamnya
tentang Kesehatan.
memberikan kepuasan tersendiri bagi
pasien. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
B. Saran Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
Saran yang dapat diajukan (Puskesmas)
berdasarkan kesimpulan di atas adalah sebagai
berikut :

1. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di


Kecamatan Talawaan Kabupaten
Minahasa Utara harus mampu menjaga
fasilitas pelayanan yang sudah ada saat
ini agar tetap dalam keadaan yang baik.
2. Tetap mempertahankan dan meningkatkan
kualitas pelayanan yang sudah ada.
3. Untuk meningkatkan disiplin kerja
bawahannya. Kepala Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas) di Kecamatan
Talawaan Kabupaten Minahasa Utara
hendaklah menjalankan fungsinya
sebagai motivator dalam meningkatkan
semangat pengabdian pegawai terhadap
tugasnya.
4. Menjaga agar kondisi ruang pelayanan
tetap dalam keadaan yang bersih sehingga
masyarakat selalu merasa nyaman.

DAFTAR PUSTAKA

Agus, Erwan P. dan Ratih Dyah S. 2007.


Metode Penelitian Kuantitatif.
Yogyakarta: Gava Media.

Prasetyo Bambang dan Lina Miftahul Jannah.


2005. Metode Penelitian Kuantitatif.
Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Sugiono, Dr., Prof., 2009. Metode Penelitian


Administrasi dilengkapi dengan Metode
R&D. Cetakan ke 17. Bandung: cv.
Alfabeta.

Peraturan Perundang-undangan

15

Anda mungkin juga menyukai