Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KARAKTER SIKAP PERILAKU CARING

MATA KULIAH :

PENDIDIKAN KARAKKTER

DOSEN PENGAMPU :

Ns.Rahayu Niningasih,S.Kep.,M.Kes

Disusun Oleh :

RISKA PUSVITA SARI (P17240203027)

PROGAM STUDI D-III KEPERAWATAN TRENGGALEK

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

TAHUN PELAJARAN 2021/2021


BAB I

PEMBAHASAN

A. FAKTOR DALAM PEMBENTUKAN SIKAP


Sikap pada manusia merupakan komponen penting dalam perilaku seseorang
yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan keyakinan. Disamping itu faktor lain
yang dapat mempengaruhi sikap seseorang individu adalah norma sosial. Menurut
Teory of Reasoned Action (Zuchdi 1995) seseorang yang memiliki sikap didasari oleh
tindakan manusia dan berhubungan dengan keyakinan.
Seseorang yang memiliki keyakinan atas tindakan yang dilakukan akan
menimbulkan dampak positif maka akan melakukan tindakan tersebut. Sebaliknya
jika tindakan yang dilakukan berdampak negatif maka dia akan bersikap menolak,
Faktor lain yang mempengaruhi sikap yaitu keyakinan kelompok (group belief)
apabila seseorang individu yakin terhadap tindakan akan disetujui oleh kelompoknya
maka dia akan melakukan nya.
Berikut beberapa faktor yang ada didalam pembentukan sikap yaitu sebagai
berikut :
a. Pengalaman Pribadi untuk menjadi dasar dalam pembentukan sikap,
meninggalkan kesan yang kuat. Oleh karena itu, sikap lebih mudah
untuk dibentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi
yang melibatkan factor emosional.
b. Pengaruh faktor emosional sangat berperan dalam penyaluran frustasi
atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego sehingga dapat
terjadi pembentukan sikap.
c. Lembaga Pendidikan dan Lembaga agama
Sebagai suatu sistem yang mempunyai pengaruh dalam dalam
pembentukan sikap karena keduanya meletakkan dasar pengertian dan
konsep moral dalam diri indivdu.
d. Pengaruh kebudayaan
Kebudayaan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap
seseorang yang memiliki pola sikap dan perilaku tertentu dikarenakan
orang tersebut mendapat reinforcement (penguatan) dari masyarakat
dalam pembentukan sikap dan perilaku tersebut.
Adapun Faktor- faktor yang mempengaruhi dalam pembentukan sikap
yaitu adanya faktor internal dan eksternal (Kelly 2018) sebagai berikut :
a. Faktor internal
1. Tipe Kepribadian merupakan sebuah tipe yang dibedakan
menjadi dua kepribaian yaitu ekstrovert yang memiliki ciri-ciri
bersifat terbuka, aktif dan optimis dan tipe introvert dengan ciri-
ciri tertutup, pasif dan pesimis. Tipe introvert lebih bersikap
intoleransi daripada tipe ekstrovert.
2. Kontrol diri merupakan salah satu bentuk sifat kepribadian
berbeda antara individu yang satu dengan yang lain. Dengan
adanya kontrol diri yang tinggi dapat merubah keadaan dan
menjadi alat untuk mengarahkan serta mengatur perilaku dalam
diri seseorang.
3. Etnosentrisme merupakan suatu kecenderungan seseorang untuk
memandang nilai dan norma-norma pada kelompok budaya nya
sebagai standar yang digunakan untuk menilai dan bertindak.
b. Faktor Eksternal
1. Lingkungan Pendidikan yang digunakan dalam pembentukan
sikap yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan
lingkungan keluarga,
2. Identitas Sosial merupakan suatu keadaan dimana individu
menggunakan kemampuan proses kognitif dan motivasi dalam
menempatkan dirinya pada suatu kelompok.
3. Fundamentalisme adalah suatu bentuk yang paradoksal karena
agama dapat menumbuhkan sikap toleransi atau tidak toleransi.

B. SIKAP DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU CARING


Perilaku caring merupakan suatu bentuk manifestasi perhatian kepada orang
lain dengan menghormati harga diri seseorang dan kemanusiaan serta memberikan
perhatian. Caring juga merupakan suatu bentuk empati yang dapat memotivasi
perawat untuk dapat lebih peduli pada klien dan mampu melakukan tindakan sesuai
kebutuhan klien (Firmansyah, Noprianty, and Karana 2019)

Bentuk sikap dalam pembentukan perilaku caring yaitu sebagai berikut :


1. Menanamkan konsep self care
2. Menumbuhkan hubungan saling membantu satu sama lain
3. Menerapkan metode penyelesaian permasalahan dengan baik.
4. Bertindak dengan menggunakan sistem nilai yang manusiawi.
5. Menanamkan kepekaan pedulian terhadap diri sendiri atau orang lain dalam
memberikan suatu kenyamanan untuk dapat memenuhi kebutuhan dasar klien.
Perilaku caring memiliki tiga hal yang saling berkaitan tidak dapat dipisahkan yaitu
perhatian, tanggung jawab, dan rasa ikhlas. Kunci dari keberhasilan pemberian
pelayanan asuhan keperawatan adalah melalui perhatian, empati dan kepedulian
perawat.
Terdapat beberapa pembentukan sikap dalam perilaku caring yang berperan penting
pada proses pemberian asuhan keperawatan yaitu sebagai berikut :
a. Humanistic dan altruistic merupakan suatu bentuk sikap kepedulian terhadap
orang lain yang dilakukan pada saat awal pengkajian dengan selalu menyapa
pasien dan merespon keluhan klien dengan cepat.
b. Keyakinan dan harapan (faith- hope) merupakan suatu bentuk analisa yang
menunjukkan bahwa seseorang dapat memahami peran perawat dalam pemberian
asuhan keperawatan dengan memfasilitasi klien agar dapat menigkatkan perasaan
optimis, harapan, serta rasa percaya sehingga dapat meningkatkan kesehatan klien.
(Setyowati Novita 2018)
c. Sensitivitas untuk diri sendiri dan orang lain merupakan bentuk penerapan
perilaku sentivitas terhadap orang lain yang dapat ditunjukkan melalui sikap
tenang dan sabar dalam mendampingi pasien.
d. Membantu dalam kebutuhan manusia
Dalam pemberian bantuan asuhan keperawatan pada klien dapat dilakukan dengan
nilai- nilai kemanusiaan dan kesejahteraan orang lain. Dengan bertanggung jawab
terhadap tugas dan perannya dalam perilaku caring. Sorang perawat akan
memperlakukan pasien dengan baik dan sopan serta memberikan kesempatan
kepada pasien untuk bertanya, dan menjawab pertanyaan pasien dengan jelas.

C. CARING PADA PASIEN STROKE


Perawat sangat berperan penting dalam pemberian asuhan keperawatan pada
pasien stroke. Peran bentuk tindakan caring perawat tersebut dapat terlihat melalui
intervensi pada asuhan keperawatan yaitu sebagai berikut :
1. Pemberian asuhan keperawatan self-care regulation merupakan suatu bentuk
model untuk memperbaiki dan meningkatkan strategi koping dari pasien stroke
yaitu memiliki strategi koping keaktifan diri, perencanaan yang baik, berpikir
positif, dan mengubah cara pandang seseorang terhadap penyakitnya, serta belajar
untuk toleransi dan menerima kenyataan terhadap penyakitnya. Dan memiliki
keyakinan bahwa pasien akan mampu mengatasi masalah penyakitnya sehingga
dengan sakit stroke bukan lagi stressor yang menimbulkan tekanan secara psikis
2. Dengan pemberian self efficacy pada pasien diyakini dapat menumbuhkan
motivasi pasien agar pasien stroke tetap memiliki tujuan hidup, memiliki harapan
akan masa depannya, dan diyakinkan bahwa dia memiliki kemampuan (self effi
cacy) untuk mencapai tujuan hidupnya yang baru (karena sakit stroke).
(Suhardingsih et al. 2012)
3. Kemampuan perawatan diri (self-care agency), pasien harus memiliki interpretasi
yang benar tentang penyakitnya, sehingga pasien akan mengembangkan strategi
koping dengan mengoptimalkan potensi diri, mengoptimalkan peran lingkungan
dan usaha yang bersifat religius dalam mengatasi masalahnya dan melakukan
penilaian atau mengevaluasi keberhasilan strategi koping yang telah dilakukan.

Keluarga sebagai pengasuh pasien stroke sangat membutuhkan intervensi


dalam meningkatkan kemampuan untuk beradaptasi, sehingga akan diperoleh koping
yang positif. Jenis intervensi yang dapat diberikan pada keluarga pasien stroke seperti
skill building, informasi psiko-edukasi dan support. Peran perawat sebagai edukator
memiliki kewajiban memberi keterampilan kepada pasien untuk meningkatkan
kemampuan mobilisasinya sehingga pasien dapat meningkatkan aktifitas sehari- hari
secara mandiri.

KESIMPULAN

Sikap merupakan komponen penting dalam perilaku seseorang yang


dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan keyakinan. Perilaku caring adalah suatu
bentuk manifestasi perhatian kepada orang lain dengan menghargai harga diri
seseorang. Dengan peran perawat sebagai edukator dapat meningkatkan aktifitas
secara mandiri. Sehingga meningkatkan kemampuan untuk beradaptasi dan
memperoleh koping yang positif.
PEMBAHASAN SOAL

1. Didalam konsep pembentukan sikap terdapat faktor- faktor yang dapat mempengaruhi
yaitu adalah……………………..
a. Pengaruh faktor emosional yang sangat berperan dalam penyaluran frustasi atau
pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego.
b. Humanistic dan altruistic yang merupakan suatu bentuk sikap kepedulian terhadap
orang lain yang dilakukan pada saat awal pengkajian
c. Keyakinan dan harapan (faith- hope) yang merupakan bentuk analisa yang
menunjukkan bahwa seseorang dapat memahami peran perawat dalam pemberian
asuhan keperawatan
d. Sensitivitas untuk diri sendiri dan orang lain yang merupakan bentuk penerapan
perilaku sentivitas terhadap orang lain dengan melalui sikap tenang dan sabar
e. Self-care regulation merupakan suatu bentuk model untuk memperbaiki dan
meningkatkan strategi koping.
2. Pada faktor pembentukan sikap terdapat faktor internal yang memiliki peran pening
dalam pembentukan sikap seseorang yaitu adalah………………….
a. Lingkungan Pendidikan yang digunakan dalam pembentukan sikap seperti
lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah
b. Identitas Sosial yang merupakan suatu keadaan dimana individu menggunakan
kemampuan proses kognitif dan motivasi dalam menempatkan dirinya pada suatu
kelompok.
c. Kontrol diri yang merupakan salah satu bentuk sifat kepribadian berbeda antara
individu yang satu dengan yang lain.
d. Fundamentalisme yang merupakan suatu bentuk yang paradoksal karena agama.
e. Pengaruh kebudayaan yang mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan
sikap dan perilaku.
3. Definisi pengertian caring berdasarkan konsep dalam pembetukan perilaku
adalah………………….
a. Suatu bentuk empati yang dapat memotivasi perawat untuk dapat lebih peduli
pada klien dan mampu melakukan tindakan sesuai kebutuhan klien.
b. Suatu bentuk model untuk memperbaiki dan meningkatkan strategi koping.
c. Suatu bentuk analisa yang menunjukkan bahwa seseorang dapat memahami peran
perawat dalam pemberian asuhan keperawatan.
d. Bentuk penerapan perilaku sentivitas terhadap orang lain yang dapat ditunjukkan
melalui sikap tenang dan sabar dalam mendampingi pasien.
e. Suatu kecenderungan seseorang untuk memandang nilai dan norma-norma pada
kelompok budayanya sebagai standar yang digunakan untuk menilai dan
bertindak.
4. Tindakan caring yang dapat dilakukan pada pasien stroke adalah………………….
a. Pembentukan sikap yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan
lingkungan keluarga,
b. Kemampuan perawatan diri (self-care agency), pasien harus memiliki interpretasi
yang benar tentang penyakit nya, sehingga pasien akan mengembangkan strategi
koping.
c. Dengan kontrol diri yang tinggi dapat merubah keadaan dan menjadi alat untuk
mengarahkan serta mengatur perilaku dalam diri seseorang
d. Pembentukan sikap karena keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep
moral dalam diri indivdu.
e. Menerapkan metode penyelesaian permasalahan dengan baik.
5. Pemberian bantuan pada pasien stroke dapat dilakukan melalui intervensi peran
perawat yaitu………………………
a. Humanistic dan altruistic yang merupakan suatu bentuk sikap kepedulian terhadap
orang lain yang dilakukan pada saat awal pengkajian.
b. Menerapkan metode penyelesaian permasalahan dengan baik.
c. Bentuk manifestasi perhatian kepada orang lain dengan menghargai harga diri
seseorang.
d. Memberikan suatu kenyamanan untuk dapat memenuhi kebutuhan dasar klien.
e. Dengan pemberian self efficacy pada pasien yang diyakini dapat menumbuhkan
motivasi pasien agar pasien stroke tetap memiliki tujuan hidup,
6. Yang dimaksud dengan kemampuan perawatan diri dalam pemberian caring pada
pasien stroke adalah………………………
a. Padangan pasien yang diyakini dapat menumbuhkan motivasi pasien agar pasien
stroke tetap memiliki tujuan hidup.
b. Kemampuan perawatan diri (self-care agency), pasien yang memiliki interpretasi
benar tentang penyakitnya, sehingga pasien akan mengembangkan strategi koping
c. Pemberian bantuan asuhan keperawatan pada klien dapat dilakukan dengan nilai-
nilai kemanusiaan dan kesejahteraan orang lain.
d. Keyakinan bahwa pasien akan mampu mengatasi masalah penyakitnya sehingga
dengan sakit stroke bukan lagi stressor yang menimbulkan tekanan secara psikis
e. Bentuk penerapan perilaku sentivitas terhadap orang lain yang dapat ditunjukkan
melalui sikap tenang dan sabar dalam mendampingi pasien.
7. Faktor eksternal didalam pembentukan sikap yang dapat mempengaruhi yaitu
adalah…………………..
a. Tipe kepribadian yang memiliki ciri-ciri bersifat terbuka, aktif dan optimis.
b. Kontrol diri yang merupakan salah satu bentuk sifat kepribadian berbeda antara
individu yang satu dengan yang lain.
c. Etnosentrisme merupakan suatu kecenderungan seseorang untuk memandang nilai
dan norma-norma3 pada kelompok budayanya
d. Adanya identitas sosial yang merupakan suatu keadaan dimana individu
menggunakan kemampuan proses kognitif dan motivasi dalam menempatkan
dirinya pada suatu kelompok.
e. Pengaruh faktor emosional sangat berperan dalam penyaluran frustasi atau
pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego sehingga dapat terjadi
pembentukan sikap.
8. Bentuk dan sikap yang dilakukan dalam pembentukan perilaku caring yaitu
adalah…………………….
a. Bertindak dengan menggunakan sistem nilai yang tidak manusiawi.
b. Tidak menerapkan metode penyelesaian masalah yang baik.
c. Menanamkan kepekaan, dan kepedulian terhadap diri sendiri dan orang lain.
d. Tidak memiliki sikap Humanistic dan Altruistic kepedulan terhadap orang lain.
e. Tidak adanya control diri antara individu yang satu dengan lainnya.
9. Dalam konsep caring pada pasien stroke terdapat pengertian dari self care regulation
yaitu…………………………
a. Komponen penting dalam perilaku sesorang yang dipengaruhi oleh faktor
lingkungan dan keyakinan.
b. Suatu bentuk manifestasi perhatian kepada orang lain dengan menghargai harga
diri seseorang.
c. Suatu bentuk untuk memperbaiki dan meningkatkan strategi koping dari pasien
d. Bentuk analisa yang menunjukkan bahwa seseorang dapat memahami peran
perawat.
e. Suatu bentuk sifat kepribadian yang berbeda antara manusia yang satu dengan
lainnya.
10. Pengertian dari identitas sosial pada faktor eksternal dalam pembentukan sikap
adalah………………………
a. suatu kecenderungan seseorang untuk memandang nilai dan norma-norma pada
kelompok budaya nya sebagai standar yang digunakan untuk menilai dan
bertindak.
b. Suatu bentuk sikap kepedulian terhadap orang lain.
c. Suatu keadaan dimana individu menggunakan kemampuan proses kognitif dan
motivasi dalam menempatkan dirinya pada suatu kelompok.
d. Suatu bentuk empati yang dapat memotivasi perawat untuk dapat lebih peduli
pada klien dan mampu melakukan tindakan sesuai kebutuhan klien.
e. Komponen penting dalam perilaku seseorang yang dipengaruhi oleh faktor
lingkungan dan keyakinan.

KUNCI JAWABAN

1. A
2. C
3. A
4. B
5. E
6. B
7. D
8. C
9. C
10. C
DAFTAR PUSTAKA

Firmansyah, Cecep Solehudin, Richa Noprianty, and Indra Karana. 2019. “Perilaku Caring
Perawat Berdasarkan Teori Jean Watson Di Ruang Rawat Inap.” Jurnal Kesehatan
Vokasional 4(1): 48. https://jurnal.ugm.ac.id/jkesvo.

Kelly, Estalita. 2018. “Pembentukan Sikap Toleransi Melalui Pendidikan Multikultural Di


Universitas Yudharta Pasuruan.” Jurnal Psikologi 5(1): 21–28.

Setyowati Novita. 2018. “GAMBARAN SIKAP CARING MAHASISWA


KEPERAWATAN YANG TELAH MENJALANI PRAKTIK KLINIK DI RUMAH
SAKIT.” Jurnal Ilmu Kesehatan 6(2): 176–81.

Suhardingsih, AV. Sri, Moh. Hasan Mahfoed, Rahmat Hargono, and Nursalam. 2012.
“Peningkatan Self Care Agency Pasien Dengan Stroke Iskemik Setelah Penerapan Self
Care Regulation Model.” Jurnal Ners 7(1): 13–23.

Zuchdi, Darmiyati. 1995. “PEMBENTUKAN SIKAP.” Jurnal Cakrawala Pendidikan 3(3):


51–63. https://journal.uny.ac.id/index.php/cp/article/view/9191.

Anda mungkin juga menyukai