DISUSUN OLEH : NAMA : EGGA DEVI FADILLAH KELAS : 12 TKJ 3
SMK NEGERI 9 MALANG
JALAN SAMPURNA NO 1 RT 3 RW 1, CEMOROKANDANG MALANG TELP/FAX 0341-727998, KODE POS 65138 Email: surat@smkn9malang.sch.id websiste: http://smkn9malang.sch.id
ARSONO, “BESI COR”
Karya berjudul “lingkaran” (1995) ini,
merupakan ungkapan jiwa terdalam seniman yang dimunculkan sebagai penghayalan pada nilai nilai murni dari suatu karakter bentuk. Pematung Arsono menghadirkan sosok masif bentuk lingkaran yang menyerupai bola padat tak berongga. Ekspresi kepadatan bentuk bola itu terbangun dari medium besi dengan karakter yang kuat. Arsono adalah salah satu pematung lulusan Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI), yang tumbuh sesudah masa paradigma estetik kerakyatan mulai melemah. Bersama dengan beberapa seniman lain, ia menjadi pembuka jalan formalisme dalam dunia patung modern Indonesia.namun demikian, sebagaimana yang terjadi di belahan dunia non Barat yang lain, maka Modernisme dan Formalisme di Indonesia masih diupayakan untuk diikatkan dengan nilai- nilai tradisi. Oleh karena itu, dalam karya ini dapat dilihat upaya seniman untuk memanfaatkan unsur-unsur bentuk tradisi seperti pamor keris sebagai unsur dalam bentuk patungnya. Upaya demikian merupakan pemanfaatan nilai-nilai lambang keadiluhungan tradisional, yang sebenarnya merupakan anomali dalam seni modern. Fakta demikian merupakan bentuk Modernisme yang lain seperti yang diungkap ahli seni Homi Baba.
Dengan latar belakang paradigma estetik ini,
Arsono mengolah media logam dan karakternya sebagai manifestasi nilai spiritualitas yang bersumber dari nilai-nilai tradisi. Dalam karya ini dapat dilihat makna simbolis dari bentuk dasar lingkaran besi yang mempunyai esensi sebuah proses pencarian jati diri yang kuat tiada henti. Sebuah energi yang terus berputar, tidak beruas,dan tidak terbatas. Sebuah manifestasi dari keinginan yang bulat dan mantap dalam meneliti proses dari mencari jiwa murni.