Orang sakit yang sudah tidak ada HADIST KEWAJIBAN MENUNTUT ILMU
Berikut adalah beberapa hadis yang menjelaskan
harapan untuk sembuh
tentang kewajiban dalam menuntut ilmu
Wanita hamil dan yang sedang 1 . Hadits “Keutamaan Mencari Ilmu”
َهللا حَ َّتى يَرْ ِجع
ِ سَبي ِْل ِ مَنْ َخرَ جَ فِى َطلَبُ ا ْل ِع ْل ِم َفه َُو فِى
menyusui Artinya : ”Barang siapa yang keluar untuk mencari ilmu
maka ia berada di jalan Allah hingga ia pulang”. (HR.
Haid adalah sesuatu yang normal terjadi
Turmudzi)
pada seorang wanita, dan pada setiap 2. Hadits “Kewajiban dan Keutamaan Menuntut
wanita kebiasaannya pun berbeda-beda. Ilmu”
Ada yang ketika keluar haid ini disertai ْ مَنْ سَ لَكَ َط ِر ْي ًقا ي َْل َتمِسُ فِ ْي ِه
عِلمًا سَ َّه َل هللاُ ِب ِه َط ِر ْي ًقا إِلَى
dengan rasa sakit pada bagian pinggul, ْالجَ َّن ِة
namun ada yang tidak merasakan sakit. Artinya : ”Barang siapa yang menempuh jalan untuk
Ada yang lama haidnya 3 hari, ada pula mencari suatu ilmu. Niscaya Allah memudahkannya ke
yang lebih dari 10 hari. Ada yang ketika jalan menuju surga”. (HR. Turmudzi)
3. Hadits “Menuntut Ilmu”
keluar didahului dengan lendir kuning
ِ ُأُ ْطل
ب ْالع ِْل َم مِنَ ْال َم ْه ِد إِلَى الَّلحْ ِد
kecoklatan, ada pula yang langsung Artinya : ”Carilah ilmu sejak dari buaian hingga ke liang
berupa darah merah yang kental. Dan lahat”. (Al Hadits)
pada setiap kondisi inilah yang harus Kewajiban menuntut ilmu waktunya tidak ditentukan
dikenali oleh setiap wanita, karena dengan sebagimana dalam shalat, tetapi setiap ada
mengenali masa dan karakteristik darah kesempatan untuk menuntutnya, maka kita harus
haid inilah akar dimana seorang wanita menuntut ilmu. Menuntut ilmu tidak saja dapat
dapat membedakannya dengan darah- dilaksanakan di lembaga-lembaga formal, tetapi juga
dapat dilakukan lembaga non formal. Bahkan,
darah lain yang keluar kemudian.
pengalaman kehidupanpun merupakan guru bagi kita
Wanita yang haid tidak dibolehkan untuk semua, di mana kita bisa mengambil pelajaran dari
shalat, puasa, thawaf, menyentuh mushaf, setiap kejadian yang terjadi di sekeliling kita. Begitu
juga masalah tempat, kita dianjurkan untuk menuntut
dan berhubungan intim dengan suami
ilmu dimana saja, baik di tempat yang dekat maupun di
pada kemaluannya. Namun ia tempat yang jauh, asalkan ilmu tersebut bermanfaat
diperbolehkan membaca Al-Qur’an bagi kita.
dengan tanpa menyentuh mushaf