WRAP UP SKENARIO 2
JUDUL
Kelompok:
KETUA
SEKRETARIS:
ANGGOTA
SKENARIO 2
Mual dan Buang Air Kecil Seperti Air Teh
Anak perempuan 8 tahun, dibawa ibunya ke Puskesmas Cempaka Putih karena mual
15 hari yang lalu. Buang air kecil berwarna seperti air the, buang air besar normal. Ibunya
menyampaikan beberapa anak dikelas juga menderita penyakit yang sama.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan; tampak sakit berat, komposmentis, suhu 37,9 C
dan vital sign lain dalam batas normal, sklera mata sub-ikterik, konjungtiva anemis.
Pemeriksaan abdomen didapatkan nyeri tekan di hipokondrium kanan, hepar teraba 2 cm di
bawah arkur kostae, tapi tajam, permukaan rata, konsistensi kenyal dan daerah redup hepar
meningkat.
Dokter mencurigai anak ini menderita hepatitis yang perlu rawat inap, maka dokter
merujuk pasien untuk perawatan. Orang tua dijelaskan prinsip penatalaksanaan dan cara
pencegahan agar keluarganya tidak tertular.
Setelah pasien dirawat, dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan hasil : anemia,
leukopenia, SGOT dan SGPT meningkat 10 kali normal, bilirubin meningkat dan bilirubin
urin positif. Seromarker Hepatitis belum ada hasil.
HIPOTESIS
SASARAN BELAJAR
1. Memahami dan menjelaskan anatomi hepar
1.1.
Menjelaskan makroskopis hepar
1.2.
Menjelaskan mikroskopis hepar
2. Memahami dan menjelaskan fisiologi hepar
3. Memahami dan menjelaskan hepatitis
3.1.
Memahami dan menjelaskan definisi hepatitis
3.2.
Memahami dan menjelaskan etiologi hepatitis
3.3.
Memahami dan menjelaskan epidemiologi hepatitis
3.4.
Memahami dan menjelaskan klasifikasi hepatitis
3.5.
Memahami dan menjelaskan patofisiologi dan patogenesis hepatitis
3.6.
Memahami dan menjelaskan manifestasi klinis hepatitis
3.7.
Memahami dan menjelaskan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
hepatitis
3.8.
Memahami dan menjelaskan penatalaksanaan hepatitis
3.9.
Memahami dan menjelaskan komplikasi hepatitis
3.10.
Memahami dan menjelaskan pencegahan hepatitis
3.11.
Memahami dan menjelaskan prognosis hepatitis
http://2.bp.blogspot.com/_aIh3fNm9Vbc/TTuYYrVGCbI/AAAAAAAAACU/O4z0
YVFZpMM/s1600/hepar_speredi.jpg diunduh pada 21 mei 2013 pukul 16.46
Hepar merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh dan mempunyai banyak fungsi.
Tiga fungsi dasar hepar:
a. membentuk dan mensekresikan empedu ke dalam traktus intestinalis;
b. berperan pada banyak metabolisme yang berhubungan dengan karbohidrat,
lemak, dan protein;
c. menyaring darah untuk membuang bakteri dan benda asing yang masuk ke dalam
darah dari lumen intestinum.
Hepar bertekstur lunak, lentur, dan terletak di bagian atas cavitas abdominalis tepat
di bawah diafragma. Seluruh hepar dikelilingi oleh kapsula fibrosa, tetapi hanya
sebagian ditutupi oleh peritoneum.
Sebagian besar hepar terletak di profunda arcus costalis dekstra, dan
hemidiafragma dekstra memisahkan hepar dari pleura, pulmo, perikardium, dan cor.
Hepar terbentang ke sebelah kiri untuk mencapai hemidiafragma sinistra. Permukaan
atas hepar yang cembung melengkung di bawah kubah diafragma. Facies visceralis,
atau posteroinferior, membentuk cetakan visera yang letaknya berdekatan sehingga
bentuknya menjadi tidak beraturan. Permukaan ini berhubungan dengan pars
abdominalis esofagus, gaster, duodenum, fleksura coli dekstra, ren dekstra dan
glandula suprarenalis dekstra, serta vesica biliaris.
Lobulus Portal
Bagian jaringan hati dengan aliran empedu yang menuju ductus biliris didalam
segitiga Kiernan.
Dalam fungsi vaskularnya hati adalah sebuah tempat mengalir darah yang besar. Hati
juga dapat dijadikan tempat penimpanan sejumlah besar darah. Hal ini diakibatkan hati
merupakan suatu organ yang dapat diperluas. Aliran limfe dari hati juga sangat tinggi
karena pori dalam sinusoid hati sangat permeable. Selain itu di hati juga terdapat sel
Kupffer (derivat sistem retikuloendotelial atau monosit-makrofag) yang berfungsi untuk
menyaring darah.
Fungsi metabolisme hati dibagi menjadi metabolisme karbohidrat, lemak, protein,
dan lain-lain. Dalam metabolisme karbohidrat fungsi hati: menyimpan glikogen,
mengubah galaktosa dan fruktosa menjadi glukosa, glukoneogenesis, membentuk
senyawa kimia penting dari hasil perantara metabolisme karbohidrat. Dalam
metabolisme lemak fungsi hati : kecepatan oksidasi beta asam lemak yang sangat cepat
untuk mensuplai energi bagi fungsi tubuh yang lain, pembentukan sebagian besar
lipoprotein, pembentukan sejumlah besar kolesterol dan fosfolipid, dan penguraian
sejumlah besar karbohidrat dan protein menjadi lemak. Dalam metabolisme protein hati
berfungsi: deaminasi asam amino, pembentukan ureum untuk mengeluarkan amonia dari
dalam tubuh, pembentukan protein plasma, interkonversi di antara asam amino yang
berbeda.
Fungsi sekresi hati membentuk empedu juga sangat penting. Salah satu zat yang
dieksresi ke empedu adalah pigmen bilirubin yang berwarna kuning-kehijauan. Bilirubin
adalah hasil akhir dari pemecahan hemoglobin. Bilirubin merupakan suatu alat
mendiagnosis yang sangat bernilai bagi para dokter untuk mendiagnosis penyakit darah
hemolitik dan berbagai tipe penyakit hati.
3. Memahami dan menjelaskan hepatitis
3.1.
Memahami dan menjelaskan definisi hepatitis
Hepatitis A adalah penyakit jinak yang dapat sembuh sendiri dengan masa inkubasi
2-6 minggu.
Virus hepatitis A merupakan pikornavirus RNA rantai tunggal (single stranded,
ssRNA) yang kecil dan tidak berselubung. Sewaktu timbul ikterik, antibodi terhadap
HAV (anti-HAV) telah dapat diukur di dalam serum. Awalnya antibodi IgM antiHAV meningkat tajam, sehingga memudahkan mendiagnosis secara cepat suati
infeksi HAV. Setelah masa akut antibodi IgG anti-HAV menjadi dominan dan
bertahan seterusnya sehingga keadaan ini menunjukkan bahwa pasien pernah
mengalami infeksi HAV di masa lampau dan memiliki imunitas. Keadaan karier
tidak pernah ditemukan.
HAV menyebar melalui ingesti makanan dan minuman yang tercemar dan
dikeluarkan melalui tinja selama 2-3 minggu sebelum dan 1 minggu setelah onset
ikterus. HAV tidak dikeluarkan dalam jumlah signifikan dalam air liur, urine, atau
semen.
3.2.
Pada manusia terdiri atas satu serotype, tiga atau lebih genotype. Masa inkubasi
HAV 15 50 hari (rata rata 30 hari) , distribusinya di seluru dunia, endemisitas
tinggi di Negara berkembang. HAV dieksresikan di tinja oleh orang yang terinfeksi
selama 1 2 minggu sebelum dan 1 minggu setelah awitan penyakit.
(sudoyo, 2009)
Orang yang beresiko tinggi terinfeksi Hepatitis A
1. Orang yang tinggal serumah dengan penderita
2. Orang yang satu tempat kerja dengan penderita
3. Partner seks dari seorang penderita
4. International travelers, ke negera berkembang
5. Pengguna narkoba
6. Pekerja kesehatan
http://indramuhtadi.weebly.com/1/post/2010/12/topik-ke-37-hepatitis-a.html
diunduh 21 mei 2013 pukul 18.01
3.3.
3.4.
Hepatitis A
Hepatitis B
Hepatitis C
Hepatitis D
Hepatitis E
3.5.
3.6.
a. Mual
b. Muntah
c. Mencret (terutama pada anak-anak)
d. Demam, tapi tidak begitu tinggi
e. Hilang nafsu makan
f. Kemerahan di kulit
g. Rasa letih dan lemah
h. Kuning pada kulit, kuku, dan mata
i. Warna urin yang menjadi seperti teh /warna cola
j. Sakit pada daerah perut kanan atas
Gejala ini bisa bertahan hingga 2 bulan, bahkan ada laporan hingga 9 bulan.
Mereka yang bergejala bisa hilang timbul antara 6 hingga 9 bulan.
3.7.
Alanin
Transaminase
(ALT)/SGPT
Aspartat
Transaminase
(AST)/SGOT
Bilirubin
Gamma glutamil
transpeptidase
(GGT)
Laktat
Dehidrogenase
(LDH)
Nukleotidase
Albumin
Fetoprotein
Antibodi
mitokondria
Protombin Time
Waktu yang diperlukan untuk
pembekuan darah.
Membutuhkan vit K yang
dibuat oleh hati.
PATOLOGI
Perubahan morfologi yang terjadi pada hati sering kali mirip pada berbagai virus
yang berlainan. Pada kasus yang klasik hati tampaknya berukuran dan berwarna
normal, namun kadang-kadang agak edema, membesar, dan pada saat palpasi
teraba nyeri di tepian. Secara histologi terjadi kekacauan susunan hepatoseluler,
cedera, dan nekrosis sel hati dalam berbagai derajat, dan peradangan periportal.
Perubahan ini bersifat reversibel sempurna, bila fase akut penyakit mereda. Pada
beberapa kasus nekrosis submasif atau masif dapat mengakibatkan gagal hati
fulminan dan kematian.
Memahami dan menjelaskan diagnosis banding hepatitis A
Diagnosis hepatitis dibuat dengan penilaian biokimia fungsi hati
(evaluasilaboratorium: bilirubin urin dan urobilinogen, bilirubin total serum dan
langsung,ALT dan / atau AST, fosfatase alkali, waktu protrombin, protein total,
albumin,IgG, IgA, IgM, hitung darah lengkap). Diagnosis spesifik hepatitis akut A
dibuatdengan menemukan anti-HAV IgM dalam serum pasien. Sebuah pilihan
keduaadalah deteksi virus dan / atau antigen dalam faeces. Virus dan antibodi
dapatdideteksi oleh RIA tersedia secara komersial, AMDAL atau ELISA kit. Tes
inisecara komersial tersedia untuk anti-HAV IgM dan anti-HAV total (IgM dan
IgG)untuk penilaian kekebalan terhadap HAV tidak dipengaruhi oleh
administrasi pasif IG, karena dosis profilaksis berada di bawah deteksi level. Pada
awal penyakit, keberadaan IgG anti-HAV selalu disertai dengan adanya IgM antiHAV.Sebagai anti-HAV IgG tetap seumur hidup setelah infeksi akut, deteksi IgG
anti-HAV saja menunjukkan infeksi masa lalu (WHO, 2010)
Diagnosis bandingnya adalah inveksi virus: mononukleus infeksiosa,
sitomegalovirus, herpes simpleks, coxackie virus, toxoplsmosis, drug-induced
hepatitis; hepatitis aktif kronis; hepatitis alkoholik; kolesistitis akut; kolestasis;
gagal jantung kanan dengan kongesti hepar; kanker metastasis; dan penyakit
genetik/metabolik (penyakit Wilson, defisiensi alfa-1-antitripsin).
3.8.
3.9.
IDVU
Anak dewasa muda yang pernah mengalami kejadian luar biasa luas
Anak pada daerah dimana angka kejadian HAV labih tinggi dari angka
nasional
Pasien yang rentan dengan penyakit hati kronik
Pekerja laboratorium yang menangani HAV
Pramusaji
Pekerja pada pembuangan limbah