2
** MEMAHAMI KEHIDUPAN SOSIAL MANUSIA
Manusia sebagai mahluk individu , manusia juga disebut sebagai mahluk social yang berarti
manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan serta kebiasaan untuk berkomunikasi dan
berinteraksi dengan manusia lain , atau dengan kata lain manusia tak kan bisa hidup tanpa
bantuan orang lain dengan demikian kita senantiasa saling bekerja sama demi kelangsungan
hidup ini. Kemudian interaksi ini berbentuk kelompok di sebut juga dengan ZOON
POLITICON.
Istilah terserbut pertama kali di kemukakan oleh Aristoteles yang artinya manusia sebagai
binatang politik. Sifat berkelompok pada manusia di dasari pada kepemilikan kemampuan
untuk berkomunikasi , mengungkapkan rasa dan kemampuan untuk saling bekerja sama.
Selain itu juga adanya kepemilikan nilai pada manusia untuk hidup bersama dalam kelompok
, antara lain : nilai kesatuan , nilai solidaritas, nilai kebersamaan , dan nilai
berorganisasi.Nilai adalah prinsip-prinsip dasar yang di anggap paling baik , paling bermakna
, paling berguna , paling menguntungkan dan paling dapat mendatangkan kebiasaan bagi
manusia.
Pengelompokan manusia menjadi berbagai macam bentuk perilaku berkelompok tersebut di
sebabkan oleh banyak factor. Menurut Smelser , factor determinan dari perilaku kolektif
manusia adalah :
a. Kesesuaian structural yaitu stuktur social masyarakat dapat menjadi factor penunjang
atau penghambat munculnya perilaku berkelompok manusia , dalam kenyataannya
masyarakat tradisional yang sederhana lebih sulit melahirkan perilaku berkelompok di
bandingkan dengan masyarakat modern.
b. Ketegangan structural yaitu pencabutan hak dan kekhawatiran akan hilangnya sesuatu
sebagai penyebab timbulnya perilaku berkelompok manusia , perasaan adanya ketidakadilan
mendorong banyak orang untuk melakukan tindakan ekstrim , kelas social bawah , kelompok
minoritas tertekan , kelompok yang hasil jerih payahnya terancam , serta kelompok social
atas yang khawatir akan kehilangan hak-hak istimewanya merupakan manusia yang secara
sruktural berkemungkinan melahirkan perilaku kolektif.
c. Kemunculan dan penyebaran suatu pandangan atau ajaran bisa menjadi pemicu
munculnya perilaku kolektif manusia.
d. Adanya factor pemercepat , yaitu perilaku ucapan dan gerakan yang menjadi pemicu
munculnya perilaku kolektif , contoh desas desus dan issu bisa menjadi alasan pemercepat
munculnya perilaku kolektif.
e. Mobilitas tindakan , perilaku kolektif manusia sering di koordinir oleh pemimpin
kelompok yang memulai , menyarankan dan mengarahkan suatu kegiatan kolektif manusia.
f. Control social masyarakat , semua perilaku kolektif manusia baik yang meruasak maupun
yang membangun pada dasarnya banyak di pengaruhi oleh kinerja dari lembaga control social
masyarakat seperti pemimpin , polisi , propaganda dan berbagai lembaga control social lain
yang ada dalam masyarakat.
Dari pola-pola interaksi tersebut dapat di simpulkan bahwa interaksi social mempunyai ciri-
ciri sebagai berikut :
1. Jumlah pelakunya lebih dari satu orang
2. Adanya komunikasi antar pelaku dengan menggunakan symbol-simbol
3. Adanya dimensi waktu yang meliputi masa lalu , masa kini dan masa yang akan datang
4. Adanya tujuan yang akan di capai dari hasil hasil interaksi social tersebut.
c. Identifikasi
Identifikasi merupakan suatu kecendrungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan
pihak lain. Identifikasi mempunyai sifat lebih mendalam daripada imitasi , karena
kepribadian seseorang seseorang dapat terbentuk melalui proses ini.
d. Simpati
Simpati adalah proses dimana seseorang merasa tertarik pada pihak lain. Dalam proses ini
perasaan seseorang memegang peranan sangat penting karena ia merasakan bahwa dirinya
seolah-olah berada di keadaan yang di alami orang lain dan merasakan apa yang di lakukan ,
bahkan yang di derita oleh orang lain.
Dalam kehidupan sehari-hari , kontak social dapat di lakukan dengan berbagai cara ,
diantaranya ialah :
1. Kontak social yang di lakukan berdasarkan cara-cara komunikasinya . terdiri atas :
a. Kontak langsung , yaitu pihak komunikator menyampaikan pesannya secara langsung
kepada orang lain , baik melalui tatap muka maupun melalui alat bantu komunikasi . contoh ,
presiden RI berjabat tangan dengan tamu Negara lain dalam suatu pertemuan.
b. Kontak tidak langsung , yaitu pihak komunikator menyampaikan pesannya kepada pihak
lain melalui pihak ketiga. Contohnya , seseorang mengirimkan uang dan berita kepada
saudaranya melalui bantuan kantor pos.
2. Kontak social berdasarkan terjadinya proses komunikasi , di bedakan menjadi dua yakni :
a. Kontak primer
Kontak ini terjadi apabila seseorang mengadakan hubungan secara langsung dan bertatap
muka , seperti berjabat tangan , saling senyum dan saling menyapa .
b. Kontak sekunder
Merupakan kontak social yang memerlukan suatu perantara . kontak social semacam ini
dapat di bedakan menjadi :
1. Kontak sekunder langsung , yaitu hubungan yang di lakukan dengan menggunakan
bantuan alat-alat komunikasi langsung seperti telepon , telegraf , radio , dan televisi.
2. Kontak sekunder tidak langsung , yaitu kontak social yang memerlukan bantuan pihak
ketiga , seperti bantuan teman untuk diperkenalkan dengan seseorang
B. Komunikasi
Komunikasi adalah suatu tafsiran seseorang terhadap perilaku orang yang berwujud
pembicaraan , gerak-gerik badaniah , sikap maupun perasaan-perasaan tertentu yang ingin di
sampaikan oleh orang yang bersangkutan dan kemudian orang tersebut memberikan reaksi
terhadap perasaan yang ingin di sampaikannya.
F. SOSIALISASI
Pengertian sosialisasi menurut beberapa ahli antara lain sebagai berikut :
1. Bruce I. Cohen
Sosialisasi adalah proses dimana manusia mempelajari tata cara kehidupan dalam
masyarakatnya , untuk memperoleh kepribadian dan membangun kapasitas untuk berfungsi ,
baik sebagai individu maupun sebagai anggota kelompok .
2. Charlotte Buchler
Sosialisasi merupakan proses yang membantu yang dilakukan melalui belajar dan
menyesuaikan diri , bagaimana cara hidup dan cara berfikir kelompoknya.
3. Karel I. Veeger
Sosialisasi merupakan proses pada seseorang yang sedang belajar menjadi anggota
masyarakat.
4. Soerjono Soekanto
Sosialisasi merupakan proses dimana anggota masyarakat yang baru mempelajari norma-
norma dan nilai-nilai masyarakat . dimana dia menjadi anggotanya.
Dapat di simpulkan dari beberapa pengertian sosialisasi para ahli , sosialisasi adala suatu
proses ketika anggota masyarakat yang baru mempelajari nilai-nilai dan norma-norma
masyarakat , dimana ia menjadi anggota kelompoknya sehingga seorang individu
mendapatkan pembentukan sikap untuk berprilaku sesuai dengan perilaku yang di harapkan
oleh kelompoknya.
Dalam kehidupan sehari-hari terdaoat lima macam norma pokok sebagai berikut :
1. Norma agama , yaitu norma yang berhubungan dengan agama , di dalamnya
terdapatpetunjuk hidup yang berasal dari Tuhan bagi umat-Nya , untuk mematuhi segala
perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
2. Norma kelaziman , yaitu aturan yang berhubungan dengan kebiasaan masyarakat yang
umumnya di lakukan , karena kebiasaan itu di anggap baik dan sopan.
3. Norma kesusilaan , yaitu berupa perintah yang datang dari hati nurani , merupakan aturan
yang berhubungan dengan perbuatan baik dan buruk yang datang dari dalam hati nurani.
4. Norma kesopanan , yaitu norma yang di anggap sebagai tuntunan pergaulan sehari-hari
dan merupakan aturan hidup dari pergaulan sehari-hati dan merupakan aturan hidup dari
pergaulan sekelompok masyarakat.
5. Norma hukum , yaitu hukum resmi yang berlaku dalam masyarakat pada suatu Negara
yang di buat oleh pemerintah.
Ada tiga proses penting dari sosialosasi dalam membentuk suatu perilaku yaitu sebagai
berikut :
a. Dalam proses sosialosasi itu sseorang mendapatkan bayangan dirinya . bayangan diiri ini
timbul setelah memperhatikan pandangan, penilaian dan perilaku orang lain terhadap dirinya.
b. Proses sosialosasi juga membentuk kedirian yang ideal. Orang yang bersangkutan
mengetahui dengan pasti apa yang harus di lakukan agar dapat memperoleh pujian dan rasa
cinta dari orang lain.
c. Proses sosialosasi pada akhirnya membnetuk kedirian manusia itu dengan jalan
membangun suatu ego. Ego secara umum dapat di katakan sebagai fungsi pengontrol yang
integrative dalam kedirian seseorang. Ego dapat dikatakan dengan hati nurani.
N. KEPRIBADIAN
Pengertian kepribadian menurut para ahli sangat beragam , tergantung dari sisi para ahli
memandang. Istilah kepribadian , ada yang memaknai sebagai keterampilan atau kecakapan
social yang baik. Kepribadian individu di nilai berdasarkan kemampuan memperoleh reaksi-
reaksi positif dari berbagai orang dalam berbagai keadaan .
Kepribadian juga di artikan sebagai sifat hakiki seseorang yang tercermin pada sikap dan
perilakunya yang membedakan dirinya dengan orang lain.
Sumadi Suryabrata mendefinisikan kepribadian sebagai suatu kebulatan yang terdiir aspek-
aspek jasmaniah dan rohaniah , bersifat dinamik dalam hubungannya dengan lingkungan ,
khas , berbeda dengan orang-orang lain , dan berkembang di pengaruhi oleh factor-faktor
yang berasal dari dalam dan luar diri.
Allport member pengertian kepribadian dengan menyebutkan sebagai definisi bio-sosial dan
definisi bio-fisik , secara utuh.
Dengan demikian dapat disimpulkan, kepribadian merupakan sesuatu yang member tata-
tertib dan keharmonisan terhadap segala macam tingkah laku berbeda-beda yang di lakukan
oleh individu.
Dasar pokok perilaku manusia adalah fakto-faktor biologis dan fsikologis. Factor biologis
dapat mempengaruhi kepribadian secara langsung , misalnya seorang yang mempunyai badan
yang lemah cenderung mempunyai sifat rendah diri yang tinggi. Begitu juga sebaliknya.
Beberapa factor biologis yang mempengaruhi kepribadian manusia adalah system saraf,
watak , seksual , proses pendewasaan , dan juga kelainan biologis .
Sedangkan factor psikologis yang dapat mempengaruhi kepribadian manusia adalh unsure
temperamen , kemampuan belajar , perasaan , keterampilan , keinginan dan lain sebagainya.
Dengan proses sosialisasi , individu berkembambang menjadi suatu pribadi . pribadi tersebut
merupakan kesatuan integral dari sifat-sifat individu yang berkembang melalui proses
sosialisasi.
Menurut F.G robins ada lima factor yang menjadi dasar terbentuk kepribadian ,
a. Sifat dasar
Merupakan keseluruhan poensi-potensi yang di warisi oleh seseorang ayah maupun ibu , sifat
dasar tersebut di peroleh pada saat konsepsi .
b. Lingkungan prenatal
Merupakan lingkungan dalam kandungan ibu. Pada periode ini , individu mendapatkan
pengaruh-pengaruh tidak langsung dari ibu. Pengaruh-pengaruh itu antara lain :,
a. Struktur tubuh ibu merupakan kondisi yang mempengaruhi pertumbuhan bayi dalam
kandungan
b. Beberpa jenis penyakit seperti diabetes , kanker , secara tidak lngsung berpengaruh
tehadap perkembangan mental , penglihatan , dan pendengaran si bayi.
c. Gangguan pada kelenjar endokrin , kelenjar ini merupakan kelenjar yang tidak
mempunyai saluran untuk mengalirkan hasil sekresinya. Gangguan ini dapat mengakibatkan
ketrbelakangan perkembanagn anak.
d. Shock pada saat melahirkan dapat mempengaruhi keadaan pada anak. Hal ini
mengakibatkan kelainan pada si anak .
c. Perbedaan perorangan atau perbedaan individu
Perbedaan ini meliputi perbedaan-perbedaan cirri fisik , seperti warna mata , warna kulit ,
warna rambut , bentuk badan , ciri-ciri peroranagn dan social.
d. Lingkungan
Merupakan segala kondisi di sekeliling individu yang mempengaruhi proses sosialisasi.
Lingkungan dapat di bedakan menjadi tiga , yaitu sebagai berikut :
1. Lingkungan alam
Lingkungan alam merupakan keadaan flora dan fauna serta iklim di sekitar individu.
2. Lingkungan kebudayaan
Merupakan cara hidup masyarakat tempat individu itu hidup. Kebudayaan itu mempunyai
aspek material , dan aspek nonmaterial.
3. Manusia lain dan masyarakat
Pengaruh manusia lain dan masyarakat dapat mendorong atau justru membatasi proses
sosialisasi.
e. Motivasi
Merupakan kekuatan dari dalam individu yang mendorong indvidu tersebut untuk berbuat
sesuatu. Dorongan adalah ketidakseimbangan dalam diri individu.
Berikut ini adalah pola hubungan interaksi social yang bersifat assosiatif.
Berdasarkan pelaksanaa, bentuk kerja sama dapat dibedakan menjadi lima yaitu sebagai
berikut :
1. Bargaining , merupakan bentuk pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang dan
jasa antara dua organisasi atau lebih. Contoh , bargaining antara Indonesia , Jepang , dan
korea selatan dalam pertukaran komoditas bahan baku industry dengan hasil-hasil produksi
dua Negara tersebut.
2. Kooptasi , merupakan suatu proses penerimaan unsure-unsur baru dalam kepemimpinan
atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi sebagai salah satu cara untuk menghindari
terjadinya kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan.
3. Koalisi , merupakan kombinasi antara dua organisasi yang mempunyai tujuan yang sama.
Keadaan yang tidak stabil dapat di hasilkan koalisi untuk sementara waktu. Hal ini di
sebabkan karena dua buah organisasi atau lebih kemungkinan mempunyai struktur yang tidak
sama antara satu dan yang lainnya.
4. Joint venture , meruapakan kerja sama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu
dengan system bagi hasil.
5. Kerukunan , mencakup gotong royong dan tolong menolong. Gootng royong merupakan
bentuk kerja sama tradisional pada masyarakat Indonesia pada umumnya.
b. Akomodasi
Menurut Kinball Young dan Raymond W.Mack , istilah akomodasi di gunakan dalam dua
pengertian , yaitu sebagai berikut :
1. Menunjuk pada suatu keadaan , yaitu suatu usaha menciptakan keseimbanagn dalam
interaksi antara individu maupun antara kelompok manusia yang berkaitan dengan
pelaksanaan norma social dan nilai social yang berlaku di dalam masyarakat.
2. Menunjuk pada suatu proses , yaitu suatu usaha manusia untuk meredakan suatu
pertentanagn agar tercapai kestabilan kembali. Akomodasi mempunyai tujuan yang berbeda-
beda sesuai dengan situasi yang di hadapinya yaitu :
1. Untuk mengurangi pertentangan antara orang-perorangan atau sekelompok manusia
sebagai akibat perbedaan paham
2. Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu
3. Untuk menciptakan kerja sama di antara kelompok social yang hidupnay terpisah akibat
perbedaan factor kebudayaan dan social psikologis
4. Mengusahakan pelebaran di antara kelompok-kelompok yang terpisah.
Sebagai suatu proses , akomodasi mempunyai beberapa bentuk , yaitu sebagai berikut :
1. Coercion , merupakan bentuk akomodasi yang prosesnya di laksanakan karena adanya
paksaan. Dalam coercion , salah satu pihak berada dalam keadaan yang lemah bila di
bandingkan dengan pihak yang lain.
2. Kompromi , dalam kompromi masing-masing pihak yang terlibat saling mengurangi
tuntutannya , agar tercapai suatu penyelesaian bersama , terhadap perselisihan yang ada.
3. Arbitrase , merupakn cara untuk mencapai kompromi dengan jalan meminta bantuan
pihak ketiga yang di pilih oleh kedua belah pihak atau oleh badan yang kedudukannya lebih
tinggi daripada pihak-pihak yang bertikai.
4. Mediasi , merupakan suatu cara menyelesaikan konflik menyerupai aebritase dengan
jalan , meminta bantuan pihak ketiga yang netral dan bertindak sebagai penasihat tanpa
mempunyai wewenang untuk memberikan keputusan,
5. Konsiliasi , merupakan suatu usaha mempertemukan keinginan – keinginan pihak yang
bertikai untuk mencapai persetujuan bersama. Bentuk konsiliasi ini lebih lunak dibandingkan
coercion karena membuka kesempatan bagi pihak-pihak yang bersangkutan untuk
mengadakan asimilasi atau penyesuaian.
6. Toleransi , merupakan suatu bentuk akomodasi tanpa adanya persetujuan formal dalam
wujud saling menghargai , saling menghormati , dan tidak saling curiga. Toleransi kadang-
kadang timbul secara tidak sengaja , ini di sebabkan karena adanya watak orang-peroranagn
atau kelompok manusia untuk menghindarkan diri dari perselisihan.
7. Stalemate , bentuk akomodasi dimana masing-masing pihak yang terlibat konflik karena
kekuatannya seimbang , kemudian terhenti pada suatu titik tertentu untuk tidak melakukan
pertentangan.
8. Ajudikasi , merupakan suatu bentuk penyelesaian konflik melalui pengadilan. Contoh ,
penyelesaian konflik kepemilikan pulai Ligitan dan Sipadan antara Malasya dan Indonesia
yang di menangkan oleh malasya melalui mahkamah internasional.
c. Asimilasi , merupakan suatu proses social yang di tandai dengan adanya usaha untuk
mengurangi perbedaan yang terdapat di anatara individu atau kelompok dan usaha untuk
mempertinggi kesatuan tidak , sikap , serta proses-proses mental dengan memperhatikan
kepentingan dan tujuan bersama.
Menurut Koentjaraningrat ,asimilasi akan terjadi apabila terdapat :
1. Kelompok manusia yang berbeda kebudayaan
2. Pergaulan yang berlagsung secara intensif dan dalam jangka waktu yang panjang di
antara kelompok-kelompok masyarakat.
3. Kebudayaan dari masing-masing kelompok masyarakat yang bertemu kemudian
mengalami perubahan dan saling menyesuaikan diri.
b. Kontravensi , merupakan suatu bentuk proses social yang berada di antara persaingan
dan persaingan dan pertikaian serta di tandai dengan adnya gejala-gejala ketidakpastian
mengenai diri seseorang .
Kontravensi adalah suatu sikap mental yang tersembunyi terhadap orang lain atau terhadap
unsure-unsur kebudayaan golongan tertentu.
Kontravensi dibagi dalam tiga tipe , yaitu sebagai berikut :
1. Kontravensi antarmasyarakat
2. Antagonis keagamaan
3. Kontravensi inetelektual antara yang berlatar belakang pendidikan tinggi dan pendidikan
rendah .
c. Pertentangan , merupakan suatu proses social yang di lakukan oleh seorang individu
,maupun kelompok yang beruasaha mencapai tujuan tertentu dengan cara menantang pihak
lawan melalui ancaman maupun kekerasan.
Factor-faktor yang menyebabkan terjadinya pertentangan adalah sebagai berikut :
1. Adanya perbedaan pendirian dan perasaan di antara individu
2. Adanya perbedaan latar belakang kebudayaan yang berpengaruh pada perkembangan
kepribadian seseorang
3. Perbedaan kepentingan antarindividu maupun kelompok di bidang ekonomi , social , dan
politik.
4. Akibat perubahan social yang berlangsung dengan cepat yang akan mengubah nilai
masyarakat yang ada dalam masyarakat