Anda di halaman 1dari 46

FISIOLOGI KEHAMILAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Asuhan Kebidanan
Dosen Pengampu : Yuli Farida,SST,M.Keb

Disusun Oleh :
Kelompok 1
Jalum I B

Nadia Dwi Rohmani P17324418055


Siti Aditia P17324418057
Zulvakanita P17324418037

POLTEKKES KEMENKES RI BANDUNG

PRODI KEBIDANAN KARAWANG

TAHUN AJARAN 2018/2019


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “FISIOLOGI
KEHAMILAN” dengan tepat waktu tanpa kendala apapun.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. karena itu, kritik dan
saran yang bersifat membangun dari semua pihak. Penulis berharap untuk kesempurnaan
lebih lanjutnya dari penyusunan makalah selanjutnya.

Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan
penulis khususnya.

Karawang, Februari 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Anatomi Fisiologi Organ Reproduksi Wanita......................................................3


2.2 .1 Alat Reproduksi Bagian Luar…………………………………………………3
2.3 2 Alat Reproduksi Bagian Dalam…………………………………………….….3
2.2 Siklus Hormonal………………………………………………………………...13
2.3 Proses Konsepsi...................................................................................................15
2.3.1 Pengertian...................................................................................................15
2.3.2.1 Sel Telur..................................................................................................16
2.3.2.1 Sel Mani...................................................................................................17
2.3.2.3 Konsepsi..................................................................................................18
2.3.2.4 Fertilisasi dan Implantasi.........................................................................19
2.4 Pertumbuhan dan Perkembangan Hasil Konsepsi..............................................23
2.4.1 Perkembangan Embrio Awal....................................................................23
2.4.2 Pertumbuhan Embrio Lanjut.....................................................................24
2.4.3 Struktur Amnion dan Fungsinya................................................................26
2.4.4 Struktur dan Fungsi Tali Pusat..................................................................27
2.4.5 Fungsi dan Struktur Plasenta.....................................................................28
2.5 Menentukan Usia Kehamilan.............................................................................31
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan..................................................................................................................33

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................34

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada perempuan hamil sebagian besar sudah
terjadi segera setelah fertilisasi dan terus berlanjut selam kehamilan. Kebanyakan
perubahan ini merupakan respon terhadap janin. Hampir semua perubahan ini akan
kembali seperti keadaan sebelum hamil setelah proses persalinan dan menyusui selesai.

Perubahan tentang anatomi dan adaptasi fisiologi selama kehamilan merupakan salah satu
tujuan utama dari ilmu kebidanan hampir tidak mengerti proses penyakit yang terjadi
selama kehamilan tanpa disertai pemahaman mengenai perubahan anatomi dan fisiologi
ini.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana anatomi dan fisiologi alat reproduksi wanita?
2. Bagaimana siklus hormonal dalam kehamilan?
3. Bagaimana proses konsepsi?
4. Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi?
5. Bagaimana menentukan usia kehamilan?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi alat reproduksi wanita
2. Untuk mengetahui siklus hormonal yang terjadi pada kehamilan.
3. Untuk menjelaskan proses konsepsi.
4. Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi.
5. Untuk mengetahui bagaimana cara menentukan usia kehamilan.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Anatomi Fisiologi Organ Reproduksi Wanita

Alat  reproduksi wanita dibagi menjadi dua bagian :

2.1.1 Alat Reproduksi Bagian Luar ( Genetalia Eksterna)

Alat reproduksi bagian luar adalah organ reproduksi wanita yang dapat dilihat dari
luar  bila wanita dalam posisi litotomi,fungsinya adalah untuk kopulasi.

a. Mons Veneris
Daerah yang menggunung diatas simfisis,yang akan ditumbuhi rambut kemaluan
(pubis) apabila wanita beranjak dewasa. Rambut ini membentuk sudut lenkung
(pada wanita) , sedangkan pada pria membentuk sudut runcing keatas.
b. Labia Mayora (Bibir Besar)
Berada pada kanan dan kiri,berbentuk lonjong,dimana pada wanita menjelang
dewasa akan ditumbuhi rambut lanjutan dari mons veneris. Bertemunya labia
mayora membentuk komisura posterior.
c. Labia Minora (Bibir Kecil)
Bagian dalam dari bibir besar yang berwarna merah jambu. Bagian ini merupakan
suatu lipatan kanan dan kiri bertemu diatas preputium klitoridis,serta dibawah
klitoris. Bagian belakang kedua lipatan setelah mengelilingi orifisium vagina
bersatu disebut faurchet (hanya nampak pada wanita yang belum pernah
melahirkan.
d. Klitoris (Kelentit)
Identik dengan penis pria , kira-kira sebesar kacang hijau sampai cabai rawit dan
ditutupi frenulum klitoridis. Glans klitoris berisi jaringan yang dapat berereksi ,
sifatnya amat sensitif  karena banyak memiliki seribu saraf.
e. Vestibulum
Merupakan rongga yang dibatasi oleh kedua labia minora pada bagian lateral,
bagian anterior oleh kritoris,dan bagian dorsal oleh faurchet. Pada vestibulum juga
bermuara uretra , 2 buah kelenjar scene ,dan 2 buah kelenjar Bartholin, dimana
kelenjar ini akan mengeluarkan secret pada waktu koitus. Selain itu introitus vagina
juga terdapat  pada bagian ini.

2
f. Hymen (Selaput Dara)
Merupakan selaput yang menutupi introitus vagina,biasanya berlubang membentuk
seminularis, anularis, tapisan, septata, atau fimbria. Bila tidak berlubang disebut 
atresia himenalis atau hymen imperforata.  Lubang-lubang pada hymen berfungsi
sebagai tempat keluarnya sekret  dan darah menstruasi.
g. Perinium
Terletak diantara vulva dan anus. Panjang sekitar 4 cm.
h. Vulva
Bagian dari organ reproduksi wanita yang berbentuk lonjong,berukuran panjang
mulai dari klitoris, kanan dan kiri diatas bibir kecil, sampai ke belakang dibatasi
perinium.

2.1.2  Alat Reproduksi Bagian Dalam (Genetalia Interna)

Merupakan organ reproduksi wanita yang tidak dapat dilihat dari luar, terletak
disebelah dalam dan hanya dapat dilihat  dengan alat khusus atau dengan pembedahan.

a. Vagina

Merupakan liang atau saluran yang menghubungan vulva dan rahim, terletak
diantara kandung kemih dan rektum. Dinding dan vagina memiliki panjang  7-9 cm dan
dinding belakang  9-11 cm. Dinding vagina berlipat-lipat berjalan sirkuler
disebut rugae, dimana pada bagian tengahnya terdapat bagian yang lebih keras
disebutkolumna rugarum.

Dinding vagina terdiri atas 3 lapisan yaitu :

- Lapisan mukosa yang merupakani kulit

- Lapisan otot,dan

- Lapisan jaringan ikat

Berbatasan dengan serviks  membentuk ruang lengkung, antara lain forniks anterior
dan posterior. Bagian dari serviks yang menonjol  kedalam vagina disebut portio. Suplai
darah vagina diperoleh dari arteria uterina, arteria vesikalis inferior,arteria hemoroidalis
mediana, dan arteria pudendus interna.

3
Fungsi penting vagina adalah sebagai berikut :

 Saluran keluar untuk mengalirkan darah haid dan secret lain dari rahim.
 Alat untuk bersenggama.
 Jalan lahir pada waktu bersalin.

b.  Uterus (Rahim)

Merupakan suatu struktur otot yang cukup kuat dimana bagian luarnya ditutupi
oleh peritonium, sedangkan rongga dalamnya dilapisi oleh mukosa rahim. Dalam keadaan
tidak hamil,rahim terletak dalam rongga panggul kecil diantara kandung kemih dan
rektum. Bentuknya seperti bola lampu yang gepeng atau buah alpukat yang terdiri atas 3
bagian yaitu:

1.  Badan rahim (korpus uteri) berbentuk segitiga.

2.  Leher rahim (serviks uteri) berbentuk silinder.

3.  Rongga rahim (kavum uteri).

Bagian rahim antara kedua pangkal tuba disebut fundus uteri, merupakan bagian
proksimal rahim. Besarnya rahim berbeda-beda,tergantung pada usia dan pernah
melahirkan anak atau belum. Ukurannya kira-kira sebesar telur ayam kampung. Pada
nulipara ukurannya 5,5-8 cm x 3,4-4 cm x 2-2,5 cm, multipara 9-9,5 cm x 5-5,6 cm x 3-3,5
cm. Beratnya 40-50 gram pada nulipara. Serviks uteri terbagi atas 2 bagian yaitu pars
supravaginal dan pars vaginal (portio). Saluran yang menghubungkan orifisium uteri
interna (OUI) dan orifisium uteri eksterna (OUE) disebut kanalis servikalis. Bagian rahim
antara serviks dan korpus disebut istmusatau segmen bawah rahim  (SBR). Bagian ini
penting dalam kehamilan dan persalinan karena akan mengalami peregangan.

Dinding rahim atas tiga lapisan yaitu sebagai berikut :

1.  Lapisan serosa (lapisan peritoneum) pada bagian luar.

2.  Lapisan otot (lapisan miometrium) pada bagian tengah.

3.  Lapisan mukosa (endometrium) pada bagian dalam.

4
Sikap dan letak uterus dalam rongga panggul terfiksasi dengan baik karena
disokong dan dipertahankan oleh hal-hal berikut ini :

1.  Tonus rahim sendiri

2.  Tekanan intraabdominal

3.  Otot-otot panggul

4.  Ligamentum-ligamentum

Ligamentum-ligamentum uterus adalah sebagai berikut :

1. Ligamentum Latum
Terletak dikanan dan kiri uterus meluas sampai dinding rongga panggul dan
dasar panggul , seolah-olah menggantung pada tuba.ruangan antarkedua lembar 
dari lipatan ini terisi olehnjaringan yang longgar disebut parametrium dimana
berjalan arteria, vena uterina, pembuluh limfe,dan ureter.
2. Ligamentum Rotundum (Ligamentum Teres Uteri)
Terdapat pada bagian atas lateral dari uterus, kaudal dari insersi tuba.
3. Ligamentum Infundibulo Pelvikum (Ligamen Suspensirium)
Terdiri atas dua buah , yaitu kiri dan kanan dari infundibulum dan ovarium.
4. Ligamentum Kardinale ( Lateral Pelvic ligament/Mackenrodt’s ligament)
Terdapat di kiri dan kanan dari serviks setinggi ostium internum ke dinding
panggul.
5. Ligamentum Sakro Uterium
Terdapat di kiri dan kanan  dari serviks sebelah belakang ke sakrum mengelilingi
rektum.
6. Ligamentum Vesiko Uterium
Dari uterus ke kandung kemih.

Beberapa letak uterus adalah sebagai berikut :

1. Ante dan retrofleksio uteri.


Sumbu serviks dan sumbu korpus uteri membentuk sudut, jika membuka kedepan
disebut antefleksio, jika membuka ke belakang disebut retrofleksio.

2. Ante dan retroversio uteri.

5
Sumbu vagina dan uterus membentuk sudut, jika membuka ke depan disebut
anteversio, jika membuka ke belakang disebut retroversio.
3. Postio.
Uterus tidak terletak pada sumbu panggul, bisa lebih ke kiri (sinistra), ke kanan
(dekstra), ke depan (antero). Dan bisa lebih ke belakang (posisi dorsal).
4. Torsio.
Letak uterus biasanya agak berputar.

Berikut ini adalah pembuluh darah yang memperdarahi uterus.

a. Arteri uterine
Berasal dari arteria hypogastrica yang melalui ligamentum latum menuju ke sisi
uterus kira-kira setinggi OUI dan memberi darah pada uterus dan bagian atas vagina
dan mengadakan anastomose dengan arteria ovarica.
b. Arteri ovarika
Berasal dari aorta masuk ke ligament latum melalui ligament infundibulo pelvicum
dan memberi drah pada ovarium, tuba, dan fundus uteri.

Seraf-Seraf Uterus

Kontraksi dinding uterus adalah otonom,uterus dipengaruhi serat-serat saraf


simpatis maupun parasimpatis yang menuju ke gang lion servikale
dari Frankenhauser yang terletak di pangkal ligamen sakro uterium.

Fungsi utama uterus adalah sebagai berikut:

1. Setiap bulan berfungsi dalam pengeluaran darah haid dengan adanya perubahan
dan pelepasan  dari endometrium.
2. Tempat janin tumbuh dan berkembang.
3. Tempat melekatnya plasenta.
4. Pada kehamilan,persalinan dan nifas mengadakan kontraksi untuk lancarnya
persalinan dan kembalinya uterus pada saat involusi.

c.      Tuba Fallopi (Saluran Telur)

Tuba ini terdapat pada tepi atas ligamentum latum, nerjalan ke arah lateral, mulai
dari kornu uteri kanan kiri. Panjangnya 12 cm dengan diameter 3-8 cm.

Tuba ini di bagi menjadi 4 bagian yaitu :

6
1. Pars Interstisialis (intramuralis)
Bagian tuba yang berjalan dalam dinding uterus mulai dari ostium tuba.
2. Pars Ismika
Bagian tuba setelah keluar dari dinding  uterus dan merupakan bagian tuba yang
lurus dan sempit.
3. Pars Ampullaris
Bagian tuba antara pars ismika dan infundibulum merupakan bagian tuba dan
paling lebar yang berbentuk S. Pada bagian inilah biasanya terjadi konsepsi.
4. Infundibulum
Merupakan ujung dari tuba dengan umbai-umbai yang disebut  fimbriae, lubangnya
disebut ostium abdominale tuba.

Fungsi tuba yaitu untuk  menangkap, membawa ovum yang di lepas ovarium ke
arah kavum uteri,serta tempat terjadinya konsepsi.

d.  Ovarium (Indung telur)

Ovarium terdiri atas dua , yaitu bagian kanan dan kiri uang di hubungksn dengan
uterus oleh ligamen ovarii propium dan di hubungkan dengan dinding panggul dengan
perantara ligamen infundibulo pelvikum. Pada bagian ini terdapat pembuluh darah untuk
ovarium.

1. Ukiran ovarium 2,5-5 cm x1,5-3 cm x 0,9-1,5 cm dan beratnya 4-5 gram.


2. Terletak pada dinding lateral panggul dalam sebuah lekuk yang disebut  fossa
ovarica waldeyeri.
3. Ovarium terdiri atas bagian luar (korteks) dan bagian dalam (medula). Pada
korteks terdapat folikel-folikel primordial kira-kira 100.000 setiap bulan. Satu
folikel akan matang dan keluar , terkadang keluar dua sekaligus secara
bersamaan, folikel primer ini akan menjadi folikel de Graaf. Pada medula
terdapat pembuluh limfe. Fungsi ovarium adalah sebagai berikut.
a. Mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron.
b. Mengeluarkan telur setiap bulan.

e.      Parametrium

7
Jaringan ikat yang terdapat diantara kedua lembar lifamentum latum disebut
parametrium. Parametrium ini dibatasi oleh bagian-bagian berikut .

1.  Bagian atas terdapat tuba fallopi dengan mesosalphinx.

2.  Bagian depan mengandung ligamentum teres uteri.

3.  Bagian kaudal berhubungam dengan mesometrium.

4.  Bagian belakang terdapat ligamentum ovarii propium.

5.  Ke arah samping berjalan logamentum suspensorium ovarii.

Pada parametrium ini terdapat utetra kanan dan kiri, serta pembuluh darag arteria
uterina. Pertumbuhan alat genetalia wanita berasal dari duktus Muller (tuba
fallopi,uterus,vagina bagian atas) dan kloaka (vagina bagian bawah,hymen,kandung
kemih,dan anus).

3.Panggul 

Pangul yang dikenal penting dalam ilmu kebidanan adalah panggul kecil (pelvis
minor) yang merupakan wadah alat kandungan dan menentukan bentuk jalan lahir.
Sedangkan panggul besar (pelvis mayor) berfungsi mendukung isi perut dan bisa
menggmbarkan keadan panggul kecil.

A.  Bagian Keras

1.   Tulang pangkal paha

Terdiri dari 3 tulang yang berhubungan satu sama lain pada acetabulum ialah
cawan untuk kepala tulang paha (caput femoris).

a. Tulang Usus (os ilium)


Merupakan tulang besar dari panggul dan membentuk bagian atas dan belakang
dari panggul. Pada os ilium terdapat lajur yaitu linea innominata (linea terminalis)
yang menjadi batas antara panggul besar dan panggul kecil.
b. Tulang duduk (os ischium)
Terdapat disebelah bawah dari tulang usus. Pinggir belakang berduri yaitu spina
ischiadica. Dibawah spina ischiadica terdapat incisura ischiadica minor. Pinggir
bawah tulang duduk sangat tebal, bagian inilah yang mendukung berat badan kalau
kita duduk dan disebut tuber ischidiacum.

8
c. Tulang kemaluan (os pubis)
Terletak dibawah dan didepan dari tulang usus. Dengan tulang ini membatasi
sebuah lubang dalam tulang panggul yang disebut foramen obturatorium, tangkai
tulang kemaluan yang berhubungan dengan tulang usus disebut ramus superior
ossis pubis, sedang yang berhubungan dengan tulang duduk disebut ramus inferior
ossis pubis. Ramus kiri kanan membentuk arcus pubis. Sedang hubungan antara
kanan dan kiri disebut symphisis.

2.  Tulang Kelangkangan

Tulang ini berbentuk segitiga dengan lebar di bagian atas dan mengecil di bagian
bawah. Tulang ini terletak diantara kedua tulang pangkal paha yang mempunyai ciri :

 Terdiri dari 5 ruas tulang yang berhubungan erat.


 Permukaan depan licin dengan lengkungan dari atas kebawah dan dari kanan
maupun kiri.
 Di kanan dan kiri, garis tengah terdapat lubang yang akan dilalui saraf foramina
sacralia anterior.
 Tulang kelangkang berhubungan dengan tulang pinggang ruas ke 5
 Tulang kelangkang yang paling atas mempunyai tonjolan besar ke depan disebut
promontorium.
 Kesamping tulang kelangkang berhubungan dengan tulang pangkal paha melalui
artikulasio sacro iliaca.
 Ke bawah tulang kelangkang berhubungan dengan tulang tungging.

3.  Tulang Tungging

Bentuknya segitiga dan terdiri dari 5 ruas yang bersatu, pada waktu persalinan
ujung tulang ini dapat ditolak sedikit ke belakang sehingga ukuran panggul bertambah
besar.

B.  Bagian Lunak

Yang membentuk dasar panggul disebut diafragma pelvis diafragma pelvis ini
dibentuk oleh:

1. Pars muskularis levator ani yang terdiri dari :

 Muskulus pubo coccygeus dari ossis pubis ke septum anococcygeum

9
 Muskulus ilio coccygeus, dari arcus tendineus muskulus levator ani ke oss
coccygeus dan septum anococcygeum
 Muskulus ischiococcygeus dari spina ischiadica ke pinggir oss sacrum dan oss
coccygis.

2. Pars membranasea

a. Hiatus urogenitalis
 Terletak antara kedua muskulus pubococcygeus
 Berbentuk segitiga
b. Diafragma urogenitalis
 Menutupi hiatus urogenitalis
 Dibagian depannya ditembus oleh uretra dan vagina

3. Regio perineum

Merupakan bagian permukaan pintu bawah panggul terbagi menjadi :

a. Bagian anal (sebelah belakang)


Terdapat muskulus sfingter ani eksternum yang mengelilingi anus dan liang
senggama bagian bawah.
b. Regio urogenitalis
Terdapat muskulus ischiocavernosus dan muskulus transversus perinei
supervisialis.

Ligamen-ligamen yang penting adalah :

 Ligamen sacro-iliaca
 Ligamen sacro-spinosum
 Ligamen sacro-tuberosum 

Fungsi umum panggul wanita

1. Bagian keras panggul wanita


 Panggul besar untuk menyangga isi abdomen.
 Panggul kecil untuk membentuk jalan lahir dan tempat alat genetalia
2. Bagian lunak panggul wanita
 Membentuk lapisan dalam jalan lahir

10
 Penyangga alat genitalia agar tetap dalam posisi yang normal saat hamil
maupun saat kala nifas
 Saat persalinan, berperan dalam proses kelahiran dan kala uri. 

1. Panggul Kecil (Pelvis Minor)

       Panggul kecil dalam ilmu kebidanan mempunyai arti penting karena merupakan
tempat alat reproduksi wanita dan membentuk jalan lahir. Jalan lahir berbentuk corong
dengan luas bidang yang berbeda-beda sehingga dapat menentukan posisi dan letak
terendah janin yang melalui jalan lahir itu.

Ciri-ciri khas jalan lahir adalah sebagai berikut :

•   Terdiri dari 4 bidang :

– Pintu atas panggul


– Bidang terluas panggul
– Bidang tersempit panggul
– Pintu bawah panggul

•    Jalan lahir merupakan corong yang melengkung kedepan dengan sifat:

– Jalan lahir depan panjangnya 4,5cm


– Jalan lahir belakang panjangnya 12,5cm
– Pintu atas panggul menjadi pintu bawah panggul seolah  berputar 90 derajat
– Bidang putar pintu atas panggul menjadi pintu bawah panggul terjadi pada
bidang tersempi
– Pintu bawah panggul bukan merupakan satu bidang, tetapi 2 segitiga dengan
dasar pada:
 Segitiga belakang pangkal (dasar) pada tuber ossis ischii dan
 ujung belakangnya os. sacrum.
 Segitiga depannya dengan ujung (puncak) pada simpisis pubis.

a. Pintu Atas Panggul

Pintu atas panggul merupakan bulatan oval dengan panjang kesamping dan di
batasi oleh :

1. Promontorium
2. Sayap os. sacrum

11
3. Linea terminalis kanan kiri
4. Pintu atas symphisis pubis

            Pada pintu atas panggul (PAP) ditentukan 5 ukuran penting, yaitu :

1. Conjugata vera : dari tepi atas simpisis pubis sampai denganpromontorium


ukurannya 11 cm. Tidak dapat diukur secara  langsung, tetapi ukurannya dapat
diperhitungkan melalui  pengukuran konjugata diagonalis. Panjang
konjugata diagonalis antara promontorium dan tepi bawah symphisis  pubis.
Konjugata vera (CV) = CD-1,5cm. konjugata obstetrika  yaitu ukuran antara
promontorium dengan tonjolan symphisis      pubis.
2. Conjugata obstetric : antara facies anterior simpisis pubis  sampai dengan
promontorium ukurannya 12 – 12,5 cm.
3. Conjugata diagonalis :  antara tepi bawah simpisis pubis  sampai dengan
promontorium ukurannya 13 cm.
4. Diameter transversa : antara linea terminalis kanan dan kiri   ukurannya 13 cm.
5. Diameter oblique : antara articulation sacro iliaca sampai dengan eminensia ilio
pubica ukurannya 12 – 12,75 cm. 

b. Bidang Terluas Panggul

            Merupakan bidang dengan ukuran-ukuran terbesar. Bidang ini terbentang antara
pertengahan symphisis, pertengahan asetabulum, dan pertemuan antara ruas kedua dan
ketiga tulang belakang. Ukuran muka belakang 11,75 cm, ukuran melintang 12,5 cm.

c. Bidang Sempit Panggul

            Bidang ini mempunyai ukuran-ukuran terkecil jalan lahir. Membentang setinggi
tepi bawah symphisis menuju kedua spina ischiadika dan memotong tulang kelangkang
setinggi 1-2 cm di atas ujungnya. Ukuran muka belakang 11,5 cm dan ukuran
melintangnya 10cm. Bidang ini merupakan titik putar dari PAP menjadi PBP. Kesempitan
PBP biasanya di sertai kesempitan bidang sempit panggul.

d. Pintu Bawah Panggul

            PBP terdiri dari 2 segitiga dengan dasar yang sama :

 Segitiga depan : dasarnya tuber ossis ischiadica dengan di batasi arcus pubis.

12
Segitiga belakang : dasarnya tuber ossis ischiadica dengan dibatasi oleh ligamentum
sacrotuberosum kanan dan kiri.

BIDANG  HODGE

            Adalah bidang khayal untuk menentukan seberapa jauh bagian depan anak turun
kedalam rongga panggul :

HODGE I = bidang horizontal yang melalui PAP dan tepi atas symphisis.

HODGE II = sejajar dengan PAP dan Hodge I melalui tepi bawah  symphisis.

HODGE III = sejajar dengan PAP, Hodge I dan Hodge II dan melalui spina ischiadica

HODGE IV = sejajar dengan PAP, Hodge I, Hodge II, Hodge III dan melalui ujung os.
Coccygeus.

 BENTUK  PANGGUL

            CALDWELL-MOLOY mengemukakan 4 bentuk dasar panggul yang didasarkan


pada bentuk segmen posterior dan anterior dari PAP yaitu :

  Panggul gynecoid : Berbentuk bulat / oval dan dan terdapat pada wanita.

  Panggul android : Bentuk panggul yang terdapat pada laki-laki.

  Panggul anthropoid : Berbentuk panjang, sempit dan biasanya terdapat pada kera.

  Panggul platypelloid : Berbentuk pipih transversal.

2.2 Siklus Hormonal

Seorang wanita untuk tumbuh dan berkembangnya alat reproduksi sangat


dipengaruhi oleh hormon-hormon yang dihasilkan oleh glandula hypophyse dan ovarium.

1. Glandula Hypophise

Hypophyse anterior menghasilkan 3 hormon yaitu:

a. FSH (Folikel Stimulating Hormon)

FSH mulai ditemukan pada gadis usia 11 tahun dan jumlahnya terus
bertambah sampai dewasa. FSH dalam jumlah besar ditemukan pada
urine wanita menopause. FSH dibentuk oleh sel B (basophil) dari lobus anterior
hypophyse. Pembentukan FSH akan berkurang pada pembentukan atau pemberian

13
hormon estrogen dalam jumlah cukup maupun saat kehamilan. FSH dapat
mempengaruhi folikel promodial yang berkembang
dalam ovarium menjadi folikel de graaf yang dapat menimbulkan proliferasi pada
endometrium.

b. LH (Luteinizing Hormon)

LH banyak ditemukan pada wanita menopause. LH bekerjasama dengan


FSH menyebabkan terjadinya sekresi estrogen dari folikel de graaf, penimbunan
subtansi dari progesteron dalam sel granulosa. Apabila estrogen dibentuk dalam
jumlah besar, maka akan menyebabkan pengurangan FSH. Sedangkan produksi LH
bertambah, sehingga akan tercapai suatu rasio produksi FSH dan LH yang dapat
merangsang terjadinya ovulasi. LH juga mempengaruhi korpus luteum serta
memproduksi estrogen dan progesteron yang menyebabkan kelenjar-kelenjar
berleku-leku dan bersekresi.

c. Prolactin (LTH=Luteo Tropic Hormon)

Prolaktin hormon ditemukan pada wanita yang


mengalami menstruasi. Prolaktin hormon terbanyak pada
urin wanita hamil, laktasi dan post menopause. Prolaktin dibentuk oleh sel
alpha (achidophil)dari lobus anterior hyphopyse. Fungsi hormon prolaktin adalah
memulai dan mempertahankan produksi progesteron dari korpus luteum,
mempengaruhi proses metabolisme, dan merangsang pengeluaran air
susu. Prolaktin diatur dan dirangsang oleh pusat hipotalamus yang menghasilkan
gonadotropin releasing faktor dan Prolactin Inhibitory Hormon (PIH) yang
menghambat produksi prolaktin.

2. Hormon-Hormon Ovarium

a. Esterogen
Esterogen menimbulkan proliferasi dari endometrium, juga menyebabkan
timbulnya tanda kelaminsekunder dan menambah kontraktilitas uterus.
Hormon esterogen berfungsi mengatur haid, pengobatan menopause,
memulai persalinan (kasus KJDK, serotinus), mempengaruhi produksi dari sekresi
epitel vagina dan mendorong pertumbuhan dari basil doderlein (keasaman vagina).
b. Progesteron

14
Progesteron dibentuk oleh korpus luteum, setelah terjadi ovulasi dan plasenta.
Kadar pregnandiol (metabolit dari progesteron dalam urin) paling tinggi dijumpai
pada hari ke 20 dan ke 21 setelah menstruasi dan berkurang 2 hari
sebelum menstruasi. Hormon progesteron berpengaruh pada uterus dan mammae.
Pengaruh progesteron pada uterus adalah sebagai berikut:
1. Endometrium akan bereaksi, kelenjar semakin panjang dan berkelok-kelok,
sehingga endometrium menjadi tebal dan lembut sehingga
memudahkan nidasi.
2. Pengaruh terhadap dinding uterus: mengurangi kontraksi dinding uterus dan
mengurangi pengaruh oksitosin.
3. Pengaruh terhadap mammae adalah menyebabkan pertumbuhan dari acini
dan lobulis glandula mammae, seperti yang dijumpai pada fase post
ovulatoir dan selama kehamilan.
c. Relaxin
Hormon relaksin maksimum jumlahnya pada usia kehamilan 38-42 minggu.
Hormon relaksinmempengaruhi pengenduran panggul, kelembutan serviks dan
mendorong uterus untuk berkontraksi.

2.3 Proses Konsepsi

2.3.1 Pengertian
Konsepsi adalah suatu peristiwa persatuan antara sel mani dengan sel telur. Fertilisasi
terjadi di ampula tuba, hanya satu sperma yang telah menglami proses kapasitasi dapat
melintasi zona pelusida masuk ke dalam vitellus ovum. Setelah itu zona pelusida
mengalami perubahan sehingga tidak dapat dilalui sperma lain. Nidasi adalah peristiwa
tertanamnya atau bersarangnya sel telur yang telah dibuahi (fertilized egg) ke dalam
endometrium. Sel telur yang telah dibuahi (zygote) akan segera membelah menjadi
blastomer. Pada hari ketiga 16 blastomer disebut morula. Pada hari ke4 di dalam morula
akan terbentuk rongga, bangunan ini disebut blastula.
2.3.2 Proses
Setiap kehamilan harus ada spermatozooa, ovum, pembuahan ovum (konsepsi), dan
nidasi hasil konsepsi.

15
2.3.2.1 Sel Telur (Ovum)
Saat ovulasi, ovum keluar dari folikel ovarium yang pecah. Kadar esterogen yang tinggi
meningkatkan gerakan tuba uterina, sehingga silia tuba tersebut dapat, menangkap ovum
dan menggerakkannya sepanjang tuba menunggu rongga rahim. Ovum tidak dapat berjalan
sendiri. Ada dua lapisan jaringan pelindung yang mengelilingi ovum. Lapisan pertama
berupa membran tebal tidak berbentuk, yang disebut zona pelusida. Lingkaran luar yang
disebut korona radiata, terdiri dari sel-sel oval yang dipersatukan oleh asam hialuronat.
Ovum dianggap subur selama 24 jam setelah ovulasi. Apabila tidak difertilisasi oleh
sperma, ovum bergenerasi dan direabrsorbsi.
Urutan pertumbuhan ovum (oogenesis):
1. Oogonia
2. Oosit pertama (primary oocyte)
3. Primary ovarian follicle
4. Liquor folliculi
5. Pematangan kedua ovum pada waktu sperma membuahi ovum.

Menurut umur wanita, jumlah oogonium adalah:


 Bayi baru lahir : 750.000
 Umur 6-15 : 439.000
 Umur 16-25 : 159.000
 Umur 26-35 : 59.000
 Umur 36-45 : 34.000
 Masa menopause : semua hilang
Sebelum janin dilahirkan, sebagian besar oogonium mengalami
perubahanperubahan pada nukleusnya. Terjadi pula perpindahan dari oogonium-oogonium
ke arah korteks ovarii, hingga pada waktu dilahirkan korteks ovarii terisi dengan
primordial ovarian follicles. Padanya dapat dilihat bahwa kromosomnya telah
berpasangan, DNAnya berduplikasi, yang berarti bahwa sel menjadi tetraploid.
Pertumbuhan selanjutnya terhenti - oleh sebab yang belum diketahui- sampal folikel itu
terangsang dan berkembang lagi ke arah kematangan. Sel yang terhenti dalam profase
meiosis dinamakan oosit pertama. Oleh rangsangan FSH meiosis (pembelahan ke arah
pematangan) terjadi terus, benda kutub (polar body) pertama disisihkan dengan hanya
sedikit sitoplasma, sedangkan oosit kedua ini berada di dalam sitoplasma yang cukup

16
banyak. Proses pembelahan ini terjadi sebelum ovulasi. Proses ini disebut pematangan 32
pertama ovum, pematangan kedua ovum terjadi pada waktu spermatozoa membuahi ovum.
2.3.2.2 Sel Mani (Spermatozoon)
Setelah janin dilahirkm, jumlah spermatogonium yang ada tidak mengalami perubahan.
Tiap spermatozoa terdiri atas tiga bagian yaitu kaput, atau kepala yang berbentuk lonjong
agak gepeng dan mengandung bahan nukleus, ekor, dan bagian yang silindrik
menghubungkan kepala dengan ekor. Dengan getaran ekornya spermatozoon dapat
bergerak cepat. Dalam pertumbuhan embrional spermatogonium berasal dari sel-sel
primitif tubulus-tubulus testishingga masa pubertas tiba. Pada masa pubertas sel
spermatogonium tersebut di bawah pengaruh sel-sel interstisial Leydig mulai aktif
mengadakan mitosis, dan terjadilah spermatogenesis yang amat kompleks itu.Tiap
spermatogonium membelah dua dan menghasilkan spermatosit pertama. Spermatosit
pertama ini membelah dua dan menjadi dua spermatosit kedua, spermatosit kedua
membelah dua lagi tetapi dengan hasil bahwa dua spermatid masing-masing memiliki
jumlah kromosom setengah dari jumlah yang khas untuk jenis itu. Dari spermatid ini
kemudian tumbuh spermatozoa. Ejakulasi pada hubungan seksual dalam kondisi normal
mengakibatkan pengeluaran semen yang mengandung 200 sampai 500 juta sperma ke
dalam vagina.

Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk mencapai ovum adalah 4 sampai 6 jam.
Sperma akan tetap hidup dalam sistem reproduksi wanita selama 2 sampai 3 hari.
Kebanyakan sperma akan hilang di vagina, di dalam lendir serviks, di endometrium,
sperma memasuki saluran yang tidak memiliki ovum. Sewaktu sperma berjalan melalui
tuba uterina, enzim-enzim yang dihasilkan di sana akan membantu kapasitasi sperma.
Kapasitasi ialah perubahan fisiologi yang membuat lapisan pelindung lepas dari kepala
sperma. sehingga terbentuk lubang kecil di akrosom, yang memungkinkan enzim (seperti
hialuronidase) keluar. Enzim-enzim ini dibutuhkan agar sperma dapat menembus lapisan
pelindung ovum fertilisasi.
Urutan pertumbuhan sperma (spermatogonesis):
1. Spermatogonium, membelah dua
2. Spermatosit pertama, membelah dua
3. Spermatosit kedua, membelah dua
4. Spermatid
5. Spermatozoon

17
Gambar 1.2 Spermatogenesis, Sumber : Biomagz

2.3.2.3 Konsepsi
Ovum dilingkari oleh zona pellusida. Di luar zona pellusida im ditemukan sel-sel
korona radiata, dan di dalamnya terdapat ruang perivitellina, tempat benda-benda kutub.
Bahan-bahan darl sel-sel korona radiata dapat disalurkan ke ovum melalul saluran-saluran
halus di zona pellusida. Jumlah sel-sel korona radiata di dalam Ovum yang dilepas oleh
ovarium disapu o1eh mikrofilamen-mikrofilamen fimbria infundibulum ke arah ostium
tuba abdominale, dan disalurkan terus ke arah medial. Ovum sesudah dilepas oleh ovarium
mempunyai diameter 100″ (0,1 mm). Ditengah-tengahnya dijumpai nukleus yang berada
dalam metafase pada pembelahan pernatangan kedua, terapung-apung dalam sitoplasma
yang kekuningkuningan yakni vitellus. Vitellus ini mengandung banyak zat hidrat arang
dan asam amino.
Perjalanan ovum di ampulla tuba makin berkurang, hingga ovum hanya dilingkari
oleh zona pellusida pada waktu berada dekat pada perbatasan ampulla dan ismus tuba,
tempat pembuahan umumnya terjadi. Hanya satu spermatozoa yang telah mengalami
proses kapasitasi, dapat melintasi zona pellusida masuk ke vitellus. Sesudah itu zona
pellusida segera mengalami perubahan dan mempunyai sifat tidak dapat dilintasi lagi oleh
spermatozoa lain. Spermatozoa yang telah masuk ke vitellus kehilangan membran
nukleusnya yang tinggal hanya pronukleusnya. Masuknya spermatozoa ke dalam vitellus
membangkitkan nukleus ovum yang masih dalam. metafase untuk pembelahan-
pembelahannya.

18
Sesudah anafase kemudian, timbul telofase, dan benda kutub (polar body) kedua
menuju ke ruang perivitellina. Ovum sekarang hanya mempunyai pronukleus yang
haploid. Pronukleus spermatozoon telah mengandung juga jumlah kromosom yang
haploid. 33 Kedua pronukleus dekat mendekati dan bersatu membentuk zigot yang terdiri
atas bahan genetik dari wanita dan pria. Pada manusia terdapat 46 kromosom, ialah 44
kromosom otosom dan 2 kromosom kelamin; pada seorang pria satu X dan satu Y.
Sesudah pembelahan kematangan maka ovum matang mempunyai 22 koromosom
otosom serta I kromosom X, dan suatu spermatozoon 22 kromosom otosom serta I
kromosom X atau 22 kromosom otosom serta I kromosom Y. Zigot sebagai hasil
pembuahan yang memiliki 44 kromosom otosom serta 2 kromosom X akan tumbuh
sebagai seorang janin wanita, sedang 44 kromosom otosom serta I kromosom X dan I
kromosom Y akan tumbuh sebagai seorang janin pria. Dalam beberapa jam setelah
pembuahan terjadi, mulailah pembelahan zigot.
Hal ini dapat berlangsung oleh karena sitoplasma ovum mengandung banyak zat
asam amino dan enzim. Segera setelah pembelahan im terjadi, maka
pembelahanpembelahan selanjutnya berjalan dengan lancar, dan dalam 3 hari terbentuk
suatu kelompok sel-sel yang sama besarnya. Hasil konsepsi berada dalam stadium morula.
Energi untuk pembelahan ini diperoleh dari vitellus, hingga volume vitellus makin
berkurang dan terisi seluruhnya oleh morula. Dengan demikian, zona pellusida tetap utuh,
atau dengan perkataan lain, besarnya hasil konsepsi tetap sama. Dalarn ukuran yang sama
ini hasil konsepsi disalurkan terus ke pars ismika dan pars interstisialis tuba (bagian-bagian
tuba yang sempit) dan terus ke arah kavum uteri oleh arus serta getaran silia pada
permukaan sel-sel tuba dan kontraksi tuba.
2.3.2.4 Fertilisasi Dan Implantasi
A. Fertilisasi
Fertilisasi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sel mani/sperma dengan
sel telur di tuba falopii.

1) Proses Fertilisasi

a. Spermatozoa bergerak cepat dari vagina ke dalam rahim, masuk ke dalam


tuba. Gerakan ini mungkin dipengaruhi juga oleh peranan kontaksi
miometrium dan dinding tuba yang juga terjadi saat sanggama.
b. Ovum yang dikeluarkan oleh ovarium, ditangkap oleh fimbrae dengan
umbai pada ujung proksimalnya dan dibawa ke dalam tuba falopii. Ovum

19
yang dikelilingi oleh perivitelina, diselubungi oleh bahan opak setebal 5–10
µm, yang disebut zona pelusida. Sekali ovum sudah dikeluarkan, folikel
akan mengempis dan berubah menjadi kuning, membentuk korpus luteum.
Sekarang ovum siap dibuahi apabila sperma mencapainya.
c. Hanya satu sperma yang memiliki kemampuan untuk membuahi, karena
sperma tersebut memiliki konsentrasi DNA yang tinggi di nukleusnya, dan
kaputnya lebih mudah menembus karena diduga dapat melepaskan
hialuronidase. Sekali sebuah spermatozoa menyentuh zona pelusida, terjadi
perlekatan yang kuat dan penembusan yang sangat cepat. Setelah itu terjadi
reaksi khusus di zona pelusida (zone reaction) yang bertujuan mencegah
terjadinya penembusan lagi oleh sperma lainnya. Dengan demikian, sangat
jarang sekali terjadi penembusan zona oleh lebih dari satu sperma.

Pada saat sperma mencapai oosit, terjadi :


1. Reaksi zona / reaksi kortikal pada selaput zona pelusida
2. Oosit menyelesaikan pembelahan miosis keduanya, menghasilkan oosit definitif
yang kemudian menjadi pronukleus wanita
3. Inti sperma membesar membentuk pronukleus pria.
4. Ekor sel sperma terlepas dan berdegenerasi.
5. Pronukleus pria dan wanita. Masing – masing haploid, bersatu dan membentuk
zygot yang memiliki jumlah DNA genap / diploid.

Gambar 1.3 Pembuahan Ovum

20
Sumber : Dasar – Dasar Obstetri dan Ginekologi (2002)

Keterangan :

A, B, C dan D : Ovum dengan korona radiata

E : Ovum dimasuki spermatozoa

F dan G : Pembentukan benda kutub kedua dan akan bersatunya kedua


pronukleus yang haploid untuk menjadi zigot

Hasil utama pembuahan :


1. Penggenapan kembali jumlah kromosom dari penggabungan dua paruh haploid dari
ayah dan dari ibu menjadi suatu bakal baru dengan jumlah kromosom diploid.
2. Penentuan jenis kelamin bakal individu baru, tergantung dari kromosom X atau Y
yang dikandung sperma yang membuahi ovum tersebut.
3. Permulaan pembelahan dan stadium – stadium pembentukan dan perkembangan
embrio (embriogenesis)
B. Implantasi

Implantasi atau nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium. Pada akhir minggu pertama ( hari ke 5 sampai ke 7 ) zygot mencapai cavum
uteri. Pada saat itu uterus sedang berada dalam fase sekresi lendir dibawah pengaruh
progesteron dari korpus luteum yang masih aktif. Sehingga lapisan endometrium dinding
rahim menjadi kaya pembuluh darah dan banyak muara kelenjar selaput lendir rahim yang
terbuka dan aktif. Kontak antara zigot stadium blastokista dengan dinding rahim pada
keadaan tersebut akan mencetuskan berbagai reaksi seluler, sehingga sel – sel trofoblast
zigot tersebut akan menempel dan mengadakan infiltrasi pada lapisan epitel endometrium
uterus ( terjadi implantasi).
1). Blastula
Setelah sel-sel morula mengalami pembelahan terus-menerus maka akan terbentuk
rongga di tengah. Rongga ini makin lama makin besar dan berisi cairan. Embrio yang
memiliki rongga disebut blastula, rongganya disebut blastocoel, proses pembentukan
blastula disebut blastulasi. Pembelahan hingga terbentuk blastula ini terjadi di oviduk dan
berlangsung selama 5 hari. Selanjutnya blastula akan mengalir ke dalam uterus. Setelah
memasuki uterus, mula-mula blastosis terapung-apung di dalam lumen uteus. Kemudian,
6-7 hari setelah fertilisasi embryo akan mengadakan pertautan dengan dinding uterus untuk

21
dapat berkembang ke tahap selanjutnya. Peristiwa terpautnya antara embryo pada
endometrium uterus. Setelah memasuki uterus, mula mula blastosis terapumg –apung di
dalam lumen uterus. Kemudian 6-7 hari setelah fertilisasi embrio akan mengadakan
pertautan dengan dinding uterus untuk dapat berkembang ke tahap selanjtnya. Peristiwa
terpautnya antara embrio pada endometrium uterus disebut implantasi atau nidasi.
Implantasi ini telah lengkap pada 12 hari setelah fertilisasi (Yatim, 1990: 136)
 TRIMESTER PERTAMA
MINGGU 1 Minggu ini sebenarnya masih periode menstruasi, bahkan pembuahan
pun belum terjadi. Sebab tanggal perkiraan kelahiran si kecil dihitung berdasarkan hari
pertama haid terakhir.Proses pembentukan antara sperma dan telur yang memberikan
informasi kepada tubuh bahwa telah ada calon bayi dalam rahim. Saat ini janin sudah
memiliki segala bekal genetik, sebuah kombinasi unik berupa 46 jenis kromosom manusia.
Selama masa ini, yang dibutuhkan hanyalah nutrisi (melalui ibu) dan oksigen. Sel-sel telur
yang berada didalam rahim, berbentuk seperti lingkaran sinar yg mengelilingi matahari Sel
ini akan bertemu dengan sel-sel sperma dan memulai proses pembuahan 5 juta sel sperma
sekaligus berenang menuju tujuan akhir mereka yaitu menuju sel telur yang bersembunyi
pada saluran sel telur. Walaupun pasukan sel sperma ini sangat banyak, tetapi pada
akhirnya hanya 1 sel saja yang bisa menembus indung telur.Pada saat ini kepala sel sperma
telah hampir masuk. Kita dapat melihat bagian tengah dan belakang sel sperma yang tidak
henti-hentinya berusaha secara tekun menerobos dinding indung telur
MINGGU 2 Pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua. Sel telur yang telah
dibuahi membelah dua 30 jam setelah dibuahi. Sambil terus membelah, sel telur bergerak
di dalam lubang falopi menuju rahim. Setelah membelah menjadi 32, sel telur disebut
morula.Sel-sel mulai berkembang dan terbagi kira-kira dua kali sehari sehingga pada hari
yang ke-12 jumlahnya telah bertambah dan membantu blastocyst terpaut pada
endometrium
MINGGU 3 Sampai usia kehamilan 3 minggu, Ibu mungkin belum sadar jika sedang
mengandung. Sel telur yang telah membelah menjadi ratusan akan menempel pada dinding
rahim disebut blastosit. Ukurannya sangat kecil, berdiameter 0,1-0,2 mm.
MINGGU 4 Kini, bayi berbentuk embrio. Embrio memproduksi hormon kehamilan
(Chorionic Gonadotropin - HCG), sehingga apabila Anda melakukan test kehamilan,
hasilnya positif.Janin mulai membentuk struktur manusia. Saat ini telah terjadi

22
pembentukan otak dan tulang belakang serta jantung dan aorta (urat besar yang membawa
darah ke jantung).

MINGGU 5 Terbentuk 3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm.


Ectoderm adalah lapisan yang paling atas yang akan membentuk system saraf pada janin
tersebut yang seterusnya membentuk otak, tulang belakang, kulit serta rambut. Lapisan
Mesoderm berada pada lapisan tengah yang akan membentuk organ jantung, buah
pinggang, tulang dan organ reproduktif. Lapisan Endoderm yaitu lapisan paling dalam
yang akan membentuk usus, hati, pankreas dan pundi kencing.
MINGGU 6 Ukuran embrio rata-rata 2-4 mm yang diukur dari puncak kepala
hingga bokong. Tuba saraf sepanjang punggung bayi telah menutup. pada minggu ini
sistem pencernaan dan pernafasan mulai dibentuk,Pucuk-pucuk kecil yang akan
berkembang menjadi lengan kaki pun mulai tampak
MINGGU 7 Akhir minggu ketujuh, panjangnya sekitar 5-13 mm dan beratnya 0,8
gram, kira-kira sebesar biji kacang hijau. Pucuk lengan mulai membelah menjadi bagian
bahu dan tangan yang mungil. Jantung telah dibagi menjadi bilik kanan dan bilik kiri,
begitu pula dengan saluran udara yang terdapat di dalam paru-paru.
MINGGU 8 Panjang kira-kira 14-20 mm. Banyak perubahan yang terjadi pada
bayi,ujung hidung dan kelopak mata mulai berkembang, begitu pula tel inga.Bronchi,
saluran yang menghubungkan paruparu dengan tenggorokan, mulai bercabang. Lengan
semakin membesar dan ia memiliki siku.bayi sudah mulai terbentuk diantaranya
pembentukan lubang hidung, bibir, mulut serta lidah. Matanya juga sudah kelihatan berada
dibawah membran kulit yang tipis. Anggota tangan serta kaki juga terbentuk walaupun
belum sempurna.
MINGGU 9 Telinga bagian luar mulai terbentuk kaki dan tangan terus berkembang
berikut jari kaki dan tangan mulai tampak.Ia mulai bergerak,dengan Doppler bisa
mendengar detak jantungnya. Minggu ini, panjangnya sekitar 22-30 mm dan beratnya
sekitar 4 gram.
MINGGU Ke-10 Semua organ penting yang telah terbentuk mulai
bekerjasama.Pertumbuhan otak meningkat dengan cepat, hampir 250.000 sel saraf baru

23
diproduksi setiap menit. Ia mulai tampak seperti manusia kecil dengan panjang 32-43 mm
dan berat 7 gram.
MINGGU Ke-11 Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. Baik rambut, kuku
jari tangan dan kakinya mulai tumbuh. Sesekali di usia ini janin sudah menguap. Gerakan
demi gerakan kaki dan tangan, termasuk gerakan menggeliat, meluruskan tubuh dan
menundukkan kepala, sudah bisa dirasakan ibu. Janin kini sudah bisa mengubah posisinya
dengan berputar, memanjang, bergelung, atau malah jumpalitan yang kerap terasa
menyakitkan sekaligus memberi sensasi kebahagiaan tersendiri
MINGGU Ke-12 Bentuk wajah bayi lengkap, ada dagu dan hidung kecil.Jari-jari
tangan dan kaki yang mungil terpisah penuh. Usus bayi telah berada di dalam rongga
perut. Akibat meningkatnya volume darah ibu, detak jantung janin bisa jadi
meningkat.Panjangnya sekitar 63 mm dan beratnya 14 gram. Mulai proses penyempurnaan
seluruh organ tubuh. Bayi membesar beberapa millimeter setiap hari. Jari kaki dan tangan
mulai terbentuk termasuk telinga dan kelopak mata.
PERKEMBANGAN TRIMESTER DUA
Ditandai dengan percepatan pertumbuhan dan pematangan fungsi seluruh jaringan
dan organ tubuh. Namun waspadai pertambahan berat badan yang berlebih. Agar proses
tumbuh kembang janin tak terganggu hindari penyakit kronis sebelum kehamilan maupun
penyakit infeksi yang mungkin terjadi saat kehamilan. Seperti asma, jantung, TBC, ginjal
dan diabetes serta infeksi TORCH-KM (Toksoplasma, Rubella, Citomegalovirus, Herpes,
Klamidia, Mikoplasma). Gangguan penyakit-penyakit tersebut berpeluang menimbulkan
ketidaksempurnaan pada tumbuh kembang tulang belulang janin, klep paru-paru, lever,
ataupun gangguan perkembangan otak dan ginjal. Bahkan, demam yang merupakan gejala
infeksi/penyakit, seringan apa pun, bisa menyebabkan gangguan pada air ketuban maupun
fungsi lain akibat ada gangguan metabolisme tubuh janin.
MINGGU KE-13 Panjang janin (dari puncak kepala sampai sakrum/bokong)
ditaksir sekitar 65-78 mm. Berat kira-kira 20 gram. Rahim dapat teraba kira-kira 10 cm di
bawah pusar. Pertumbuhan kepala bayi yang saat ini kira-kira separuh panjang janin
mengalami perlambatan dibanding bagian tubuh lainnya. Perlambatan ini berlangsung
terus, hingga di akhir kehamilan akan tampak proporsional, yakni kira-kira
tinggalsepertiga panjang tubuhnya. Kedua cikal bakal matanya makin hari kian bergeser
ke bagian depan wajah meski masih terpisah jauh satu sama lain. Sementara telinga bagian
luar terus berkembang dan menyerupai telinga normal. Kulit janin yang masih sangat tipis
membuat pembuluh darah terlihat jelas di bawah kulitnya. Seluruh tubuh janin ditutupi

24
rambut-rambut halus yang disebut lanugo. Kerangka/tulang belulangnya sudah terbentuk
di minggu-minggu sebelumnya dan di minggu-minggu selanjutnya akan
berosifikasi/menahan kalsium dengan sangat cepat, hingga tulangnya jadi lebih keras.

MINGGU KE-14 Panjang mencapai kisaran 80-an mm atau 8 cm,berat sekitar 25


gram. Telinga janin menempati posisi normal di sisi kiri dan kanan kepala,mata mengarah
ke posisi sebenarnya. Leher terus memanjang sementara dagu tak lagi menyatu ke dada.
Alat-alat kelamin bagian luar juga berkembang lebih nyata, hingga lebih mudah
membedakan jenis kelaminnya.
MINGGU KE-15 Panjang janin sekitar 10-11 cm,berat kira-kira 80 gram.
Kehamilan makin terlihat,dianjurkan untuk tidak menggunakan jeans.Diperkenankan
menggunakan lotion untuk strie namun dianjurkan tak memakai krim jenis steroid semisal
hidrokortison yang dikhawatirkan bakal terserap ke dalam sistem peredaran darah ibu dan
bisa mengacaukan kerja hormonal.
MINGGU KE-16 Kini panjangnya mencapai taksiran 12 cm,berat kira-kira 100
gram. Refleks gerak bisa dirasakan ibu, meski masih amat sederhana yang biasanya terasa
sebagai kedutan. Rambut halus di atas bibir atas dan alis mata juga tampak melengkapi
lanugo yang memenuhi seluruh tubuhnya. Bahkan, jari-jemari kaki dan tangannya
dilengkapi dengan sebentuk kuku.
Tungkai kaki yang di awal pembentukannya muncul belakangan, kini lebih panjang
daripada lengan. Pada usia ini janin memproduksi alfafetoprotein, yaitu protein yang hanya
dijumpai pada darah ibu hamil. Bila kadar protein ini berlebih bisa merupakan pertanda
ada masalah serius pada janin, seperti spina bifida. Sebaliknya, kadar alfafetoprotein yang
rendah bersignifikasi dengan Sindrom Down. Jumlah alfafetoprotein ini sendiri dapat
diukur dengan pemeriksaan air ketuban/amniosentesis dengan menyuntikkan jarum khusus
lewat dinding perut ibu.
MINGGU KE-17 Panjang tubuh janin meningkat lebih pesat ketimbang lebarnya,
menjadi 13 cm,berat sekitar 120 gram, hingga bentuk rahim terlihat oval dan bukan
membulat. Akibatnya, rahim terdorong dari rongga panggul mengarah ke rongga perut.
Otomatis usus ibu terdorong nyaris mencapai daerah hati, hingga kerap terasa menusuk ulu
hati. Pertumbuhan rahim yang pesat ini pun membuat ligamen-ligamen meregang,
terutama bila ada gerakan mendadak. Rasa nyeri atau tak nyaman ini disebut nyeri ligamen
rotundum. Oleh karena itu amat disarankan menjaga sikap tubuh dan tak melakukan

25
gerakangerakan mendadak atau yang menimbulkan peregangan. Lemak yang juga sering
disebut jaringan adiposa mulai terbentuk di bawah kulit bayi yang semula sedemikian tipis
pada minggu ini dan minggu-minggu berikutnya. Lemak ini berperan penting untuk
menjaga kestabilan suhu dan metabolisme tubuh. Pada beberapa ibu yang pernah hamil,
gerakan bayi mulai bisa dirasakan di minggu ini. Kendati masih samar dan tak selalu bisa
dirasakan setiap saat sepanjang hari. Sedangkan bila kehamilan tersebut merupakan
kehamilan pertama, gerakan yang sama umumnya baru mulai bisa dirasakan pada minggu
ke-20. MINGGU KE-18 Taksiran panjang janin adalah 14 cm, berat sekitar 150 gram.
Rahim dapat diraba tepat di bawah pusar, ukurannya kira-kira sebesar buah semangka.
Pertumbuhan rahim ke depan akan mengubah keseimbangan tubuh ibu. Peningkatan
mobilitas persendian ikut mempengaruhi perubahaan postur tubuh sekaligus menyebabkan
keluhan punggung. Keluhan ini makin bertambah bila kenaikan berat badan tak terkendali.
Untuk mengatasinya, biasakan berbaring miring ke kiri, hindari berdiri terlalu lama dan
mengangkat beban berat. Selain itu, sempatkan sesering mungkin mengistirahatkan kaki
dengan mengangkat/mengganjalnya pakai bantal. Mulai usia ini hubungan interaktif
antara ibu dan janinnya kian terjalin erat. Tak mengherankan setiap kali si ibu gembira,
sedih, lapar atau merasakan hal lain, janin pun merasakan hal sama.
MINGGU KE-19 Panjang janin diperkirakan 13-15 cm,taksiran berat 200 gram.
Sistem saraf janin yang terbentuk di minggu ke-4, di minggu ini makin sempurna
perkembangannya, yakni dengan diproduksi cairan serebrospinalis yang mestinya
bersirkulasi di otak dan saraf tulang belakang tanpa hambatan.
Jika lubang yang ada tersumbat atau aliran cairan tersebut terhalang oleh penyebab
apa pun, kemungkinan besar terjadi hidrosefalus/penumpukan cairan di otak. Jumlah
cairan yang terakumulasi biasanya sekitar 500-1500 ml, namun bisa mencapai 5 liter,
Penumpukan ini jelas berdampak fatal mengingat betapa banyak jumlah jaringan otak
janin yang tertekan oleh cairan tadi.
MINGGU KE-20 Panjang janin mencapai kisaran 14-16 cm berat sekitar 260 gram.
Kulit yang menutupi tubuh janin mulai bisa dibedakan menjadi dua lapisan, yakni lapisan
epidermis yang terletak di permukaan dan lapisan dermis yang merupakan lapisan dalam.
Epidermis selanjutnya akan membentuk pola-pola tertentu pada ujung jari, telapak tangan
maupun telapak kaki. Sedangkan lapisan dermis mengandung pembuluh-pembuluh darah
kecil, saraf dan sejumlah besar lemak. Seiring perkembangannya yang pesat, kebutuhan
darah janin pun meningkat tajam. Agar anemia tak mengancam kehamilan, ibu harus

26
mencukupi kebutuhannya akan asupan zat besi, baik lewat konsumsi makanan bergizi
seimbang maupun suplemen yang dianjurkan dokter.
MINGGU KE-21 Beratnya sekitar 350 gram,panjang kira-kira 18 cm. Pada minggu
ini, berbagai sistem organ tubuh mengalami pematangan fungsi dan perkembangan.
Dengan perut yang kian membuncit dan keseimbangan tubuh yang terganggu, bukan
saatnya lagi melakukan olahraga kontak seperti basket yang kemungkinan terjatuhnya
besar. Hindari pula olahraga peregangan ataupun yang bersikap kompetitif, semisal golf
atau bahkan lomba lari.
MINGGU KE-22 Berat mencapai taksiran 400-500 gram,panjang sekitar 19 cm.Ibu
kian mampu beradaptasi dengan kehamilannya. Kekhawatiran bakal terjadi keguguran
juga sudah pupus. Keluhan mual-muntah sudah berlalu dan kini nafsu makannya justru
sedang menggebu Mesti berhati-hati agar tak terjadi pertambahan berat badan yang
berlebih. Ciri khas usia kehamilan ini adalah substansi putih mirip pasta penutup kulit
tubuh janin yang disebut vernix caseosa. Fungsinya melindungi kulit janin terhadap cairan
ketuban maupun kelak saat berada di jalan lahir. Di usia ini pula kelopak mata mulai
menjalankan fungsinya untuk melindungi mata dengan gerakan menutup dan membuka.
Jantung janin yang terbentuk di minggu ke-5 pun mengalami “modifikasi” sedemikian
rupa dan mulai menjalankan fungsinya memompa darah sebagai persiapannya kelak saat
lahir ke dunia.
MINGGU KE-23 Tubuh janin tak lagi terlihat kelewat ringkih karena bertambah
montok dengan berat hampir mencapai 550 gram, panjang sekitar 20 cm. Kulitnya masih
tampak keriput karena kandungan lemak di bawah kulitnya tak sebanyak saat ia dilahirkan
kelak. Wajah dan tubuhnya secara keseluruhan amat mirip dengan penampilannya
sewaktu dilahirkan nanti. Rambut lanugo yang menutup sekujur tubuhnya,kadang
berwarna lebih gelap di usia kehamilan ini.
MINGGU KE-24 Janin makin terlihat berisi dengan berat yang diperkirakan
mencapai 600 gram,panjang sekitar 21 cm. Rahim terletak sekitar 5 cm di atas pusar atau
sekitar 24 cm di atas simfisis pubis/tulang kemaluan. Kelopak-kelopak matanya kian
sempurna dilengkapi bulu mata. Pendengarannya berfungsi penuh. Terbukti, janin mulai
bereaksi dengan menggerakkan tubuhnya secara lembut jika mendengar irama musik yang
disukainya. Begitu juga ia akan menunjukkan respon khas saat mendengar suara-suara
bising atau teriakan yang tak disukainya.
MINGGU KE-25 Berat bayi kini mencapai sekitar 700 gram, panjang dari puncak
kepala sampai bokong kira-kira 22 cm.Jarak dari puncak rahim ke simfisis pubis sekitar 25

27
cm. Bila ada indikasi medis, umumnya akan dilakukan USG berseri seminggu 2 kali untuk
melihat apakah perkembangan bayi terganggu atau tidak. Di antaranya hipertensi ataupun
preeklampsia yang membuat pembuluh darah menguncup, hingga suplai nutrisi jadi
terhambat. Akibatnya, terjadi IUGR (Intra Uterin Growth Retardation atau perkembangan
janin terhambat). Begitu juga bila semula tidak ada, tiba-tiba muncul gangguan asma
selama kehamilan. Jika dari hasil pantauan ternyata tak terjadi perkembangan semestinya,
akan dipertimbangkan untuk membesarkan janin di luar rahim dengan mengakhiri
kehamilan. Dengan sejumlah syarat ketat yang mengikuti.
MINGGU KE-26 Di usia ini berat bayi diperkirakan hampir mencapai 850
gram,panjang dari bokong dan puncak kepala sekitar 23 cm. Denyut jantung sudah jelas-
jelas terdengar, normalnya 120-160 denyut per menit. Ketidaknormalan seputar denyut
jantung harus dicermati karena bukan tak mungkin merupakan gejala ada keluhan serius.
Sementara rasa tak nyaman berupa keluhan nyeri pinggang, kram kaki dan sakit kepala
akan lebih sering dirasakan si ibu.Keluhan nyeri di bawah tulang rusuk dan perut bagian
bawah, terutama saat bayi bergerak. Sebab, rahim jadi makin besar yang akan memberi
tekanan pada semua organ tubuh. Termasuk usus kecil, kantung kemih dan rektum yang
menyebabkan ibu hamil jadi terkena sembelit, namun terpaksa bolak-balik ke kamar mandi
karena beser.
MINGGU KE-27 Bayi kini beratnya melebihi 1000 gram, panjang totalnya
mencapai 34 cm dengan panjang bokong ke puncak kepala sekitar 24 cm. Di minggu ini
kelopak mata mulai membuka. Sementara retina yang berada di bagian belakang mata,
membentuk lapisan-lapisan yang berfungsi menerima cahaya dan informasi mengenai
pencahayaan itu sekaligus meneruskannya ke otak. Jika terjadi “kesalahan” pembentukan
lapisan-lapisan inilah yang kelak memunculkan katarak kongenital/bawaan saat bayi
dilahirkan. Lensa jadi berkabut atau keputihan. Walaupun dipicu oleh faktor genetik,
katarak bawaan ini ditemukan pada anak-anak yang dilahirkan oleh ibu yang terserang
rubella pada usia kehamilan di minggu-minggu akhir trimester dua.
MINGGU KE-28 Puncak rahim berada kira-kira 8 cm di atas pusar.Gerakan janin
makin kuat dengan intensitas yang makin sering, sementara denyut jantungnya pun kian
mudah didengar. Tubuhnya masih terlihat kurus meski mencapai berat sekitar 1100 gram
dengan kisaran panjang 35-38 cm. Kendati dibanding minggu-minggu sebelumnya lebih
berisi dengan bertambah jumlah lemak di bawah kulitnya yang terlihat kemerahan. Jumlah
jaringan otak di usia kehamilan ini meningkat. Begitu juga rambut kepalanya terus

28
bertumbuh makin panjang. Alis dan kelopak matanya pun terbentuk, sementara selaput
yang semula menutupi bola matanya sudah hilang.
TRIMESTER TIGA
MINGGU KE-29 Beratnya sekitar 1250 gram, panjang rata-rata 37 cm. Kelahiran
prematur mesti diwaspadai karena umumnya meningkatkan keterlambatan perkembangan
fisik maupun mentalnya. Bila dilahirkan di minggu ini, ia mampu bernapas meski dengan
susah payah. Ia pun bisa menangis, kendati masih terdengar lirih. Kemampuannya
bertahan untuk hidup pun masih tipis karena perkembangan paru-parunya belum
sempurna. Meski dengan perawatan yang baik dan terkoordinasi dengan ahli lain yang
terkait, kemungkinan hidup bayi prematur pun cukup besar.
MINGGU KE-30 Beratnya mencapai 1400 gram,kisaran panjang 38 cm. Puncak
rahim yang berada sekitar 10 cm di atas pusar memperbesar rasa tak nyaman, terutama
pada panggul dan perut seiring bertambah besar kehamilan.Mulai denyutan halus,
sikutan/tendangan sampai gerak cepat meliuk-liuk yang menimbulkan rasa nyeri. Aktifnya
gerakan ini tak mustahil akan membentuk simpul-simpul pada tali pusat. Bila sampai
membentuk simpul mati tentu sangat membahayakan karena suplai gizi dan oksigen dari
ibu jadi terhenti atau paling tidak terhambat.
MINGGU KE-31 Berat bayi sekitar 1600 gram, taksiran panjang 40 cm.Waspadai
bila pada ibu muncul gejala nyeri di bawah tulang iga sebelah kanan, sakit kepala maupun
penglihatan berkunangkunang. Terutama bila disertai tekanan darah tinggi yang mencapai
peningkatan lebih dari 30 ml/Hg.Itu sebab, pemeriksaan tekanan darah rutin dilakukan
pada setiap kunjungan ke bidan/dokter. Cermati pula gangguan aliran darah ke anggota
tubuh bawah yang membuat kaki jadi bengkak. Pada gangguan ringan, anjuran untuk lebih
banyak beristirahat dengan berbaring miring sekaligus mengurangi aktivitas, bisa
membantu.
MINGGU KE-32 Pada usia ini berat bayi harus berkisar 1800-2000 gram,panjang
tubuh 42 cm. Kunjungan rutin diperketat/lebih intensif dari sebulan sekali menjadi 2
minggu sekali.
MINGGU KE-33 Beratnya lebih dari 2000 gram, panjangnya sekitar 43 cm. Di
minggu ini mesti diwaspadai terjadi abrupsio plasenta atau plasenta lepas dari dinding
rahim.
MINGGU KE-34 Berat bayi hampir 2275 gram,taksiran panjang sekitar 44 cm.
Idealnya, di minggu ini dilakukan tes untuk menilai kondisi kesehatan si bayi secara
umum. Penggunaan USG bisa dimanfaatkan untuk pemeriksaan ini, terutama evaluasi

29
terhadap otak, jantung dan organ lain. Sedangkan pemeriksaan lain yang biasa dilakukan
adalah tes non-stres dan profil biofisik.
MINGGU KE-35 Secara fisik bayi berukuran sekitar 45 cm,berat 2450 gram. Mulai
minggu ini bayi umumnya sudah matang fungsi paru-parunya. Ini sangat penting karena
kematangan paru-paru sangat menentukan life viabilitas atau kemampuan si bayi untuk
bertahan hidup. Kematangan fungsi paru-paru ini sendiri akan dilakukan lewat
pengambilan cairan amnion untuk menilai lesitin spingomyelin atau selaput tipis yang
menyelubungi paru-paru.

MINGGU KE-36 Berat bayi harusnya mencapai 2500 gram, panjang 46 cm.
Pemeriksaan rutin diperketat jadi seminggu sekali.
MINGGU KE-37 Dengan panjang 47 cm, berat 2950 gram. Di usia ini bayi
dikatakan aterm atau siap lahir karena seluruh fungsi organ-organ tubuhnya bisa matang
untuk bekerja sendiri. Kepala bayi biasanya masuk ke jalan lahir dengan posisi siap lahir.
Kendati sebagian kecil di antaranya dengan posisi sungsang. Di minggu ini biasanya
dilakukan pula pemeriksaan dalam untuk mengevaluasi kondisi kepala bayi, perlunakan
jalan lahir guna mengetahui sudah mencapai pembukaan berapa.
MINGGU KE-38 Berat bayi sekitar 3100 gram,panjang 48 cm. Rasa cemas
menanti-nantikan saat melahirkan yang mendebarkan bisa membuat ibu mengalami
puncak gangguan emosional. Ibu dapat melakukan relaksasi dengan melatih pernapasan
sebagai bekal menjelang persalinan. Meski biasanya akan ditunggu sampai usia kehamilan
40 minggu, bayi rata-rata akan lahir di usia kehamilan 38 minggu.
MINGGU KE-39 Di usia kehamilan ini bayi mencapai berat sekitar 3250 gram,
panjang sekitar 49 cm. Di minggu ini perlu siaga menjaga agar kehamilan jangan sampai
postmatur atau lewat waktu. Karena bila terjadi hal demikian, plasenta tak mampu lagi
menjalani fungsinya untuk menyerap suplai makanan dari ibu ke bayi, hingga kekurangan
gizi. Penurunan fungsi plasenta bisa diketahui berdasarkan evaluasi terhadap fungsi
dinamik janin, arus darah, napas dan gerak bayi serta denyut jantungnya lewat
pemeriksaan CTG (kardiotokografi), USG maupun doppler.
Dari hasil evaluasi tersebut akan dinilai apakah memungkinkan dan memang saatnya
untuk memberi induksi persalinan. Kalau fungsi arus darahnya tak baik, tentu tak
dianjurkan lahir per vaginam yang justru berisiko bayi mengalami hipoksia.
MINGGU KE-40 Panjangnya mencapai kisaran 45-55 cm, berat sekitar 3300 gram.
Betul-betul cukup bulan dan siap dilahirkan.Jika laki-laki, testisnya sudah turun ke

30
skrotum.Pada wanita, labia mayora (bibir kemaluan bagian luar) sudah berkembang baik
dan menutupi labia minora (bibir kemaluan bagian dalam).

2). Gastrulasi
Menurut Tenzer (2000:212) Setelah tahap blastula selesai dilanjutkan dengan tahap
gastrulasi. Gastrula berlangsung pada hari ke 15. Tahap gastrula ini merupakan tahap atau
stadium paling kritis bagi embryo. Pada gastrulasi terjadi perkembangan embryo yang
dinamis karena terjadi perpindahan sel, perubahan bentuk sel dan pengorganisasian
embryo dalam suatu sistem sumbu. Kumpulan sel yang semula terletak berjauhan,
sekarang terletak cukup dekat untuk melakukan interkasi yang 34 bersifat merangsang
dalam pembentukansistem organ-organ tubuh. Gastrulasi ini menghasilkan 3 lapisan
lembaga yaitu laisan endoderm di sebelah dalam, mesoderm disebelah tengah dan
ectoderm di sebelah luar. Dalam proses gastrulasi disamping terus menerus terjadi
pembelahan dan perbanyakan sel, terjadi pula berbagai macam gerakan sel di dalam usaha
mengatur dan menyusun sesuai dengan bentuk dan susunan tubuh individu dari spesies
yang bersangkutan.
3). Tubulasi
Tubulasi adalah pertumbuhan yang mengiringi pembentukan gastrula atau disebut
juga dengan pembumbungan. Daerah-daerah bakal pembentuk alat atau ketiga lapis benih
ectoderm, mesoderm dan endoderm, menyusun diri sehingga berupa bumbung, berongga.
Yang tidak mengalami pembumbungan yaitu notochord, tetapi masif. Mengiringi proses
tubulasi terjadi proses differensiasi setempat pada tiap bumbung ketiga lapis benih, yang
pada pertumbuhan berikutnya akan menumbuhkan alat (organ) bentuk definitif. Ketika
tubulasi ectoderm saraf berlangsung, terjadi pula differensiasi awal pada daerah-daerah
bumbung itu, bagian depan tubuh menjadi encephalon (otak) dan bagian belakang menjadi
medulla spinalis bagi bumbung neural (saraf). Pada bumbung endoderm terjadi
differensiasi awal saluran atas bagian depan, tengah dan belakang. Pada bumbung
mesoderm terjadi differensiasi awal untuk menumbuhkan otot rangka, bagian dermis kulit
dan jaringan pengikat lain, otot visera, rangka dan alat urogenitalia.
4). Organogenesis
Organogenesis atau morfogenesis adalah embryo bentuk primitive yang berubah
menjadi bentuk yang lebih definitive dan memmiliki bentuk dan rupa yang spesifik dalam
suatu spesies. Organogensisi dimulai akhir minggu ke 3 dan berakhir pada akhir minggu

31
ke 8. Dengan berakhirnya organogenesis maka cirri-ciri eksternal dan system organ utama
sudah terbentuk yang selanjutnya embryo disebut fetus (Amy Tenzer,dkk, 2000).
5). Plasentasi
Pada ± minggu ke 16 seluruh kantong rahim telah ditutupi oleh vili korialis. Setelah
kantung membesar, vili diseberang janin (daerah desidua capsularis) terjepit, mengalami
degenerasi, sehingga menjadi halus (korion halus). Vili di desidua basalis berkembang
dengan cepat membentuk plasenta (Plasenta Pars Fetalis).
Fungsi plasenta:
1. nutritive, alat yang menyalurkan makanan dari ibu ke janin
2. ekskresi, alat yang menyalurkan hasil metabolisme dari janin ke ibu.
3. respirasi, menyalurkan O2 dari ibu ke janin
4. alat pembentuk hormone (Endokrin)
5. alat penyalur antibody dari ibu ke janin (Imunologi)
6. Farmakologi, menyalurkan obat yang dibutuhkan janin, dari sang ibu.
35 Plasenta dihubungkan dengan umbilikulus janin melalui tali pusar (Umbilical
Cord) yang mengandung dua arteri umbilikalis dan satu vena umbilikalis. Mesoblast antara
ruang amnion danm embrio menjadi padat disebut body stalk, menghubungkan embrio
dengan dinding trofoblast yang kelak menjadi tali pusat.

Zygot mengalami proses pembelahan mitosis beberapa kali, sampai terbentuk 16 sel
yang akan menjadi morula pada hari ke 3 – 4 setelah fertilisasi dan berlanjut terus sampai
terbentuk trofoblast. Kira – kira pada hari ke 5 sampai ke 6, terjadi implantasi zigot dalam
cavum uteri.

2.4 Pertumbuhan dan Perkembangan Hasil Konsepsi

2.4.1 Perkembangan Embrio Awal


Pada 6-7 hari setelah fertilisasi blastocyt mulai tertanam didalam uterus dan
sempurna pada hari ke 10. Pertumbuhan embrio bermula dari lempeng embrional
(embryonal plate) yaitu dimulai dari hari ke-15 sampai sekitar 8 minggu setelah konsepsi
atau sampai ukuran embrio sekitar 3 cm, dari puncak kepala sampai bokong. Tahap ini
merupakan masa yang paling kritis dalam perkembangan sistem organ dan penampilan
luar utama janin, daerah yang sedang berkembang dan mengalami pembelahan sel yang
cepat sangat rentan terhadap malformasi akibat teratogen.

32
Dari embryonal plate selanjutnya berdeferensiasi menjadi tiga unsur :
a. Sel-sel ektodermal
Pertumbuhan rambut, kulit, kuku, gigi, jaringan saraf, yang meliputi pula alat
indera (organ sensoris), glandula salivaria, cavitas nasi, bagian bawah kanalis analis,
tractus genitalis dan glandula mammae.
b. Sel-sel endodermal
Melapisi saccus vittelinus dan berkembang menjadi tractus digestivus, hepar,
pankreas, trachea, pulmo, vesica urinaria dan uretra.
c. Sel-sel mesodermal
Mesodermal merupakan lapisan jaringan disamping ektodermal dan endodermal
yang berasal dari massa sel dalam. Sebagian mesodermal terletakdi sekeliling
cakram embrio. Perkembangan lebih lanjut dari mesodermal ini akan menghasilkan
sistem sirkulasi dan limpatika, tulang, otot, ren, ureter, organ genitalia dan jaringan
subkutan pada kulit. Dengan kerja yang serupa, dengan amoeba sel tunggal yang
sedang mengambil makanan, maka cavitas amniotica dapat merubah bentuknya agar
dapat mengelilingi sacus vittelinus dan mesoderma dan menarik kedua jaringan
tersebut memasuki cavitas amniotica.
2.4.2 Pertumbuhan Embrio Lanjut
14 hari pertama :
Blastocyt diberi makan oleh sitoplasma sendiri, pembuluh-pembuluh darah primitif
untuk embrio mulai berkembang pada mesoderma.
Hari 14-28 :
Pembuluh-pembuluh darah embrio berhubungan dengan pembuluh-pembuluh
darah pada vili korion plasenta primitif. Sirkulasi embrio/maternal dengan demikian telah
terbentuk dan darah dapat beredar. Kepala embrio dapat dibedakan dari badannya tunas-
tunas tungkai sudah tampak. Terjadi sikap fleksi yang terjadisecara pelan-pelan. Sistem-
sistem utama di dalam tubuh telah ada dalam bentuk rudimenter. Jantung (cor) menonjol
dari tubuh dan mulai berdenyut.
Hari 28-42 :
Panjang embrio kira-kira 12 mm pada akhir minggu ke-6. Lengan mulai
memanjang dan tangan mendapatkan bentuknya. Timul mata dan telinga rudimenter,
telinga tampak tetapi terletak lebih rendah, gerakan pertama dapat dideteksi dengan
ultrasound mulai dari minggu ke-6.

33
Perkembangan Fetus
Umur Panjang Berat Badan Pembentukan Organ
Kehamilan Badan
8 minggu 2,5 cm 5 gr Merupakan perkembangan cepat, jantung mulai memompa
darah, anggota badan hidung, kuping, jari jemari mulai
dibentuk, kepala fleksi.
12 minggu 9 cm 15 gr Embrio menjadi janin. Denyut jantung dapat terlihat
dengan ultrasound. Diperkirakan lebih berbentuk manusia
karena tubuh berkembang. Jenis kelamin dapat diketahui
dan ginjal sudah mulai memproduksi urin.
Daun kuping lebih jelas, kelopak mata melekat, leher
mulai terbentuk, alat kandungan luar terbentuk namun
belum berdiferensiasi.

16 minggu 16 cm 120 gr Sistem muskuloskeletal sudah matang, sistem saraf mulai


melakukan kontrol pembuluh darah berkembang dengan
cepat,tangan janin dapat menggenggam, kaki menendang
dengan aktif, jantung janin dapat didengarkan dengan
funandoskop, kelopak mata alis, mata dan kuku telah
tumbuh dengan sempurna. Kelenjar minyak telah aktif dan
vernik kaseosa telah melapisi tubuh fetus

20 minggu 25 cm 280 gr Verniks melindungi tubuh, kulit sangat keriput karena


lemak subkutan terlalu sedikit. Alis, bulu mata dan rambut
terbentuk. Janin mulai menjawab rangsangan dari luar,
janin akan tenang apabila ibu mendengarkan musik yang
tenang.

24 minggu 30 cm 600 gr Kerangka berkembang dengan cepat, rambut menutupi


kepala, deposit lemak subkutan lebih banyak yang
menyebabkan kerutan kulit mulai berkurang.
Perkembangan pernapasan dimulai. Bila lahir dapat
bernapas tapi hanya bertahan hidup beberapa jam saja.

28 minggu 35 cm 1000 gr Janin dapat bernapas, menelan dan mengatur suhu.


Surfaktan terbentuk didalam paru-paru. Lanugo
berkurang. Bila lahir dapat bernapas, menangis pelan dan
lemah.

34
32 minggu 40 cm 1800 gr Simpanan lemak berkembang dibawah kulit, lanugo mulai
berkurang tetapi masih tertutup verniks kaseosa, bila lahir
kelihatan seperti orang tua kecil atau little old man.

36 minggu 45 cm 2900 gr Penulangan (oksipikasi) tulang tengkorak masih belum


sempurna, muka berseri tidak keriput, jaringan lemak terus
bertambah.
40 minggu 50 cm 3000 gr Bayi cukup bulan, kulit licin, fetus gemuk dan merah
sedikit lanugo dan sedikit verniks kaseosa.

2.4.3 Struktur Amnion Dan Fungsi Amnion


Struktur Amnion

1. Amnion berkembang dari delaminasi sitotrofoblas sekitar hari ke-7 atau ke-8
perkembangan ovum normal atau pada dasarnya berkembang sebagai ekstensi dari
ekstoderm janin.

2. Dimulai sebagai vesikel kecil, amnion berkembang menjadi sebuah kantong kecil yang
menutupi permukaan dorsal embrio.

3. Ketika amnion membesar, perlahan-lahan kantong ini meliputi embrio yang sedang
berkembang yang akan prolaps kerongganya.

4. Distensi kantong amnion akhirnya mengakibatkan kantong tersebut menempel dengan


bagian interior korion.

5. Amnion dan korion, walaupun sedikit menempel tidak pernah berhubungan erat dan
biasanya dapat dipisahkan dengan mudah bahkan pada waktu aterm.

6. Amnion normal mempunyai tebal 0,02-0,5 mm.

7. Volume rata-rata yaitu 1 liter, banyaknya dapat berbeda-beda, pada minggu ke-36
banyaknya 1030 cc, minggu ke-40 banyaknya 790 cc dan pada minggu ke-43 sudah
berkurang menjadi 240 cc. Jika banyaknya lebih dari 2 liter dinamakan Polyhidramnion
atau Hidramnion kalau terlalu sedikit kurang dari 500 cc disebut Oligohidramnion.

35
8. Merupakan bantalan bagi fetus akibat trauma dengan memperhalus dan menghilangkan
kekuatan benturan dan memungkinkan pergerakan yang bebas bagi perkembangan
sistem muskuloskeletal.

9. Cairan amnion yang normalnya berwarna putih,agak keruh berkumpul di dalam rongga
amnion bertambah banyak selama kehamilan lanjut sampai mendekati aterm dan
normalnya akan berkurang pada saat aterm.

10. Cairan amnion reaksinya alkalis dengan BJ 1.008, komposisinya terdiri dari 99 % air,
sisanya albumin,urea, asam urik, kreatinin, sel-sel epitel, rambut lanugo, verniks
kaseosa dan garam organik.

11.Secara makroskopis berbau amis, adanya lanugo, rambut, dan verniks kaseosa,
bercampur mekonium. Secara mikroskopis terdapat lanugo dan rambut, melalui
pemeriksaan laboratorium dapat dilihat kadar urea (ureum) lebih rendah dibanding
dengan air kencing.

Fungsi cairan amnion/ketuban adalah :

a.Memungkinkan anak bergerak dengan bebas dan tumbuh dengan optimal kesegala
jurusan karena tekanan pada anak sama pada semua bagiannya. Hal ini sangat penting
karena seandainya anak tertekan oleh organ sekitarnya maka pertumbuhan akan
terganggu.

b. Untuk melindungi anak terhadap pukulan-pukulan dari luar dan ibu terhadap gerakan-
gerakan anak. Jika cairan berkurang pergerakan anak dirasakan nyeri oleh ibu.

c. Mempertahankan suhu yang tetap bagi anak.

d. Mencegah terjadinya perlengketan

e. Waktu persalinan membuka servik dengan mendorong selaput janin kedalam ostium
uteri. Bagian selaput anak yang diatas ostium uteri yang menonjol waktu his disebut
ketuban dan membuka servik pada saat persalinan.
2.4.4 Struktur Dan Fungsi Tali Pusat
1. Tali pusat atau funis terbentang dari umbilicus janin sampai permukaan fetalis dari
plasenta. Bagian luarnya putih, pucat, basah dan terbungkus amnion, dimana
didalamnya dapat terlihat tiga pembuluh darah umbilikal yaitu dua arteri satu vena.

36
2. Pembuluh darah vena berfungsi untuk membawa oksigen dan memberi nutrien ke sistem
peredaran darah fetus dari darah ibu (maternal), dua pembuluh darah arteri berfungsi
untuk mengembalikan produk sisa (limbah) dari fetus ke plasenta dimana produk sisa
tadi diasimilasi ke dalam peredaran darah maternal untuk dibuang keluar (eksresi).

3. Diameter tali pusat 1-2,5 cm dengan panjang rata-rata 55 cm dan biasanya berkisar dari
30-100 cm.

4. Pembuluh darah yang berlipat-lipat dan berkelok-kelok yang lebih panjang daripada tali
pusat itu sendiri, sering membentuk nodulasi pada permukaan atau false knots, yang
pada dasarnya merupakan varises.

5. Matriks tali pusat terdiri dari jelly Wharton yaitu zat yang berbentuk seperti agar-agar
yang mengelilingi pembuluh-pembuluh darah, jumlah selai/jelly ini menentukan tebal
atau tipisnya tali pusat dan mengandung banyak air sehingga pada setelah bayi lahir tali
pusat mudah menjadi kering dan cepat terlepas dari pusar bayi.

6. Letak tali pusat : biasanya di tengah: insersio sentralis, di pinggir: insersio lateralis, di
luar, hubungan ke plasenta melalui selaput janin: insersio velamentosa

14 hari setelah konsepsi, piringan embryo, amnion sac dan yolk sac terikat pada villi
chorion oleh tangkai penghubung. Selama minggu ketiga, pembuluh darah berkembang
untuk mensuplai embryo dengan nutrient dan oksigen maternal. Selama minggu ke 5,
setelah embrio memiliki cekungan kedalam dari kedua sisinya membawa tangkai
penghubung menjadi tertekan dari kedua sisi oleh pembentukan amnion dari umbilikal
corn yang sempit. Dua arteri membawa darah dari embrio kevilli chorion dan satu vena
mengembalikan darah ke embryo. Satu persen umbillikal cord memiliki hanya dua
pembuluh, satu arteri dan satu vena. Kejadian ini kadang – kadang dihubungkan dengan
malformasi kongenital.

Cord meningkat secara cepat dalam ukuran panjangnya. Pada kematangan, cord ini
berkisar dari 30 sampai 90 cm panjangnya dan memiliki diameter 2 cm. Cord
kemungkinan membelok secara spiral dan membentuk loop mengelilingi embrio – fetus.
Satu simpul asli jarang, tetapi simpul palsu terjadi sebagai lipatan atau kerutan dari cord.
Jaringan penghubung disebut Wharton’s jelly mencegah penekanan pembuluh darah untuk
menjamin berlanjutnya zat – zat makanan pada embryo – fetus. Penekanan dapat terjadi

37
apabila cord terletak diantara kepala fetal dan pelvis atau membelok melingkari tubuh
fetal. Bila cord melilit pada leher fetal, keadaan ini disebut dengan nuchal cord.

2.4.5 Fungsi Dan Struktur Plasenta

Plasenta berasal dari lapisan trofoblas pada ovum yang dibuahi, lalu terhubung dengan
sirkulasi ibu untuk melakukan fungsi-fungsi yang belum dapat dilakukan oleh janin itu
sendiri selama kehidupan intra uterin. Keberhasilan janin untuk hidup tergantung atas
keutuhan dan efisiensi plasenta. Plasenta terbentuk pada kira-kira minggu ke-8 kehamilan
berasal dari bagian konseptus yang menempel pada endometrium uteri dan tetap terikat
kuat pada endometrium sampai janin lahir.

Struktur Placenta
a. Plasenta merupakan salah satu sarana yang sangat penting bagi janin karena merupakan
alat pertukaran zat antara ibu dan anak dan sebaliknya.
b. Berbentuk bundar atau hampir bundar dengan diameter 15-20 cm dan tebal lebih kurang
2,5 cm. Beratnya rata-rata 500 gram.

c. Letak plasenta umumnya di depan atau di belakang dinding uterus, agak ke atas ke arah
fundus uteri.

d. Plasenta dibagi menjadi 16-20 kotiledon.

e.Pada penampang sebuah plasenta,yang masih melekat pada dinding rahim nampak
bahwa plasenta terdiri dari dua bagian yaitu bagian yang dibentuk oleh jaringan anak dan
bagian yang dibentuk oleh jaringan ibu. Bagian yang terdiri dari jaringan anak disebut
piring penutup (membrana chorii), yang dibentuk oleh amnion, pembuluh-pembuluh
darah janin, chorion dan villi. Bagian yang terbentuk dari jaringan ibu disebut piring
desidua atau piring basal yang terdiri dari desidua compacta dan sebagian dari desidua
spongiosa, yang kelak ikut lepas dengan plasenta.

f. Jumlah total kotiledon tidak bertambah sepanjang gestasi. masing-masing kotiledon


terus tumbuh walaupun tidak terlalu aktif pada minggu-minggu terakhir.
Ultrastruktur trofoblas
Dipermukaan sinsitium tampak jelas mikrofilus, setara dengan bushborder yang
terlihat pada mikroskop cahaya. Keberadaan vesikel dan fakuol pinositotik berkaitan
dengan fungsi absorbsi dan sekretorik placenta. Lapisan dalam vilus-sitrotofoblas, menetap

38
sampai kehamilan aterm, walaupun sering tertekan ke lamina basalis trofoblas dan
mempertahankan ultrastrukturnya.
Vilikorionik.
Vilus pertama kali dapat dikenali dengan mudah pada placenta manusia dapat
dikenali setelah hari ke 12 setelah fertilisasi. Saat korda mesenkim yang berasal dari
sitotrofoblas menginfasi kolom trofoblas padat terbentuk vilus sekunder. Setelah terjadi
angiogenesis dari inti mesenkim insitu, vilus yang terbentuk disebut vilus terseir. Sinus-
sinus vena ibu telah terbuka pada awal proses inplantasi tetapi sampai hari ke 14 – 15
setelah fertilisasi darah arteri ibu belum masuk ke ruang antar vilus. Pada sekitar hari ke 17
pembuluh darah janin sudah berfungsi dan telah terbentuk sirkulasi placenta. Sirkulasi
janin placenta terbentuk sempurna saat pembuluh darah janin sudah berfungsi, dan telah
terbentuk sirkulasi placenta. Sirkulasi janin placenta terbentuk sempurna saat pembuluh
darah mudigah bertemu dengan pembuluh darah korion. Pada awal kehamilan vilus
tersebar diseluruh perifer membran korion. Vilus yang berkontak dengan desidua basalis
berproliferasi untuk membentuk korion frondosum yang merupakan komponen janin
placenta. Vilus yang berkontak dengan desidua kapsularis akan berhenti tumbuh dan
mengalami degenerasi menjadi korion leave. Sampai menjelang akhir bulan ke 3 korion
leave akan dipisahkan oleh rongga eksosoelum. Setelah itu korion dan amnion akan
berkontak secara erat.
Fungsi Plasenta

a. Nutrisi : memberikan bahan makanan pada janin


b. Ekskresi : mengalirkan keluar sisa metabolisme janin
c. Respirasi : memberikan O2 dan mengeluarkan CO2 janin
d. Endokrin : menghasilkan hormon-hormon : hCG, HPL, estrogen,progesteron, dan
sebagainya.
e. Imunologi : menyalurkan berbagai komponen antibodi ke janin
f. Farmakologi : menyalurkan obat-obatan yang mungkin diperlukan janin, yang
g. diberikan melalui ibu.
h. Proteksi : barrier terhadap infeksi bakteri dan virus, zat-zat toksik (tetapi akhir2 ini
diragukan, karena pada kenyataannya janin sangat mudah terpapar infeksi /
intoksikasi yang dialami ibunya).

5. Sirkulasi Darah Fetus


Sistem peredaran darah fetus di tentukan oleh faktor-faktor berikut :

39
a. Foramen otak antara kedua atrium
b. Duktus arteriosus Borthalli antara arteri pulmonalis dan aorta
c. Duktus venosus Arantii di dalam hepar menuju vena cava inferior
d. Pada umbilikus terdapat satu vena umbilikalis dan dua arteri umbilikalis

Peredaran janin sebagai berikut :


a. Darah yang kaya dengan nutrisi dan O2 di alirkan melalui vena umbilikalis menuju hati,
dimana terdapat duktus venosus Arantii, langsung menuju dan masuk ke vena cava
inferior lalu masuk ke atrium kanan jantung janin
b. dari atrium kanan jantung janin sebagaian besar darah masuk ke atrium kiri melalui
foramen ovale

c. sebagaian kecil darah dari atrum kanan masuk ke ventrikel kanan

d. Darah yang masuk ke atrium kiri akan dipompa ke ventrikel kiri dan dari ventrikel kiri
dipompa masuk ke aorta dan selanjutnya di alirkan ke seluruh tubuh janin

e. Cabang aorta di bagian bawah menjadi dua arteri hipogastrika interna, yang mempunyai
cabang arteri umbiilikalis

f. Darah dari ventrikel kanan di pompa menuju paru-paru, tetapi karena paru-paru belum
berkembang maka darah yang terdapat pada arteri pulmonalis di alirkan menuju aorta
melalui duktus arteriosus Borthalli

g. Darah yang di alirkan menuju paru-paru akan di alirkan kembali menuju jantung melalui
vena pulmonalis

h. Darah yang menuju plasenta melalui arteri umbilikalis terpecah menjadi kapiler untuk
mendapatkan nutrisi dan O2 untuk pertumbuhan dan perkembangan janin

i.Sisa metabolisme janin dan CO2 dilepaskan ke dalam sirkulasi retroplasenter untuk
selanjutnya dibuang melalui alat pembuangan yang terdapat di tubuh ibu.

2.4.6 Menentukan Usia Kehamilan

Umur kehamilan
Menentukan umur hamil sangat penting untuk memperkirakan persalinan. Umur
hamil dapat ditetuukan dengan:
1. Mempergunakan rumus Naegle.

40
Rumus Naegle memperhitungkan umur kehamilan berlangsung selama 288 hari.
Perhitungan kasarnya dapat dipakai dengan menentukan hari pertama haid dan ditambah
288 hari, sehingga perkiraan kelahiran dapat ditetapkan. Rumus Naegle dapat dihitung hari
haid pertama ditambah tujuh dan bulan menstruasi terakhir dikurang 3,dan tahun
menstruasi terakhir ditambah 1.
Contohnya, haid hari pertama tanggal 20 Mei 2018, maka penghitungan perkiraan
kelahiran adalah 20 + 7 , 5 – 3 , 2018 + 1 = 27 – 2 – 2019 sehingga dugaan persalinan
adalah 27 Februari 2019.
2. Gerakan pertama fetus.
Dengan memperkirakan terjadinya gerakan pertama fetus pada umur hamil 16
minggu. maka perkiraan umur hamil dapat ditetapkan. Perkiraan ini tidak tepat.
3. Perkiraan tingginya fundus uteri.
Mempergunakan tinggi fundus uteri untuk memperkirakan umur hamil terutama
tepat pada hamil pertama. Sebelum bulan ke III tinggi fundus uteri belum teraba.
Tinggi fundus uteri Umur kehamilan
1-2 jari di atas simfisis Akhir bulan III (12 minggu)

Pertengahan simfisis-pusat Akhir bulan IV (16 minggu)

3 jari dibawah pusat Akhir bulan V (20 minggu)

Setinggi pusat Akhir bulan VI (24 minggu)

3 jari di atas pusat Akhir bulan VII (28 minggu)

Pertengahan pusat-prosesus xifoideus Akhir bulan VIII (32 minggu)

3 jari dibawah prosesus xifoideus Akhir bulan IX (36 minggu)

Pertengahan pusat - prosesus xifoideus Akhir bulan X (40 minggu)

Lamanya kehamilan dimulai dari ovulasi samapai terjadinya persalinan adalah kira-
kira 280 hari ( 40 minggu ) , dan tidak lebih dari 300 hari ( 43 minggu ). Ditinjau dari
tuanya kehamilan, kehamilan dibagi dalam 3 bagian yaitu :
1. Kehamilan trimester I ( 0 sampai 12 minggu )
2. Kehamilan trimester II ( 12 sampai 28 minggu )

41
3. Kehamilan trimester III ( 28 sampai 40 minggu )

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kehamilan dipengaruhi oleh berbagai hormone seperti hormone


estrogen,progesterone dan Human Chorionic Gonadotrpin (Hcg) yang berperan
aktif selama awal masa kehamilan. Perubahan anatomi dan fisiologi pada
system reproduksi dan system hormonal yang terjadi pada wanita hamil
merupakan suatu perubahan yang normal.

42
DAFTAR PUSTAKA

Wahyuni,S. (2018) Asuhan Kebidanan pada Kehamilan. Pustaka Baru Press. Yogyakarta.

Salmah, dkk. (2006) Asuhan Kebidanan Antenatal. EGC. Jakarta

Varney,Helen (2007) Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi 4,Volume 2. EGC. Jakarta

43

Anda mungkin juga menyukai