Anda di halaman 1dari 18

“Pencatatan dan Pelaporan Kesehatan Masyarakat”

Untuk memenuhi tugas Mata kuliah Kesehatan Masyarakat


Dosen pengampu : Mamat, MKM.

DISUSUN OLEH :

ADINDA NIKEN AYU N (P17324418053) CANTIKA UTAMI (P17324418061)


LUTHFIANNY FADHILA (P17324418059) NADIA SEPTIANI (P17324418056)
NABELA AULIA (P17324418058) NADIA DWI R (P17324418055)
MELY FITRIANI (P17324418054) SITI ADITIA (P17324418057)
MUTIARA NANDINI (P17324418060) SHERIN SHERVINA (P17324418052)

Jalum 2B
Kelompok 3

POLITEKTIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG

PRODI KEBIDANAN KARAWANG

2019/2020

0
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini selesai tepat pada waktunya. Pada kesempatan kali ini, kami ingin
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan penulisan makalah ini, kepada Bapak Mamat, MKM sebagai dosen atas
penjelasan dan motivasinya.

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Kewirausahaan yang berjudul “Pencatatan dan Pelaporan Kesehatan Masyarakat”.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna bagi semua khalayak dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai peran dan tugas bidan. Selain itu,
kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan
sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
seluruh pihak yang membutuhkan.

Karawang, Februari 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii

BAB I PEMDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................................................................1

B. Rumusan masalah.............................................................................................................1

C. Tujuan...............................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pencatatan dan Pelaporan Kesehatan Masyarakat .........................................2

B. Tujuan Pncatatan dan Pelaporan Kesehatan Masyarakat..................................................2

C. Ruang Lingkup Pencatatan dan Pelaporan Kesehatan Masyarakat..................................3

D. Pelaksanaan Pencatatan dan Pelaporan Kesehatan Masyarakat .......................................9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.....................................................................................................................17

B. Saran................................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................18

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan di masyarakat dilakukan melalui kegiatan pengawasan, engendalian
dan penilaian yang meliputi pencatatan, pelaporan, monitoring, dan evaluasi. Pencatatan
dan pelaporan adalah indicator keberhasilan suatu kegiatan. Tanpa adanya pencatatan dan
pelaporan, kegiatan atau prgam apapun yang dilaksanakan tidak akan terlihat wujudnya.
Output dari pencatatan dan pelaporan ini adalah sebuah data informasi yang berharga
serta bernilai bila menggunakan metode yang tepat dan benar, jadi data dan informasi ini
merupakan sebuah unsur terpenting dalam sebuah organisasi, karena data dan
informasilah yang berbicara tentang keberhasilan atau perkembangan organisasi tersebut.
Pencatatan dan pelaporan dilakukan oleh bidan komunitas mengacu kepada System
Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) yang disahkan dengan keputusan
menteri kesehatan
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pencatatan dan pelaporan kesehatan masyarakat?
2. Apa tujuan pencatatan dan pelaporan kesehatan masyarakat?
3. Bagaimana ruang lingkup pencatatan dan pelaporan kesehatan masyarakat?
4. Bagaimana pelaksanaan pencatatan dan pelaporan kesehatan masyarakat?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan pencatatan dan pelaporan kesehatan
masyarakat
2. Mengetahui tujuan pencatatan dan pelaporan kesehatan masyarakat
3. Mengetahui ruang lingkup pencatatan dan pelaporan kesehatan masyarakat
4. Mengetahui pelaksanaan pencatatan dan pelaporan kesehatan masyarakat

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pencatatan dan Pelaporan Kesehatan Masyarakat


Pencatatan merupakan kegiatan atau proses pendokumentasian suatu aktivitas dalam
bentuk tulisan. Bentuk pencatatannya dapat berupa tulisan di atas kertas, disket, dan lain-
lain dengan ilustrasi tulisan, grafik, gambara tau suara. Semua kegiatan pokok baik dalam
gedung maupun diluar gedung puskesmas, puskesmas pembantu, dan bidan didesa harus
dicatat. Untuk memudahkan pencatatan dapat formulir standar yang telah ditetapkan
dalam Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP). SP2TP adalah
kegiatan pencatatan dan pelaporan data umum, sarana tenaga, dan upaya pelayanan
kesehatan di puskesmas termasuk puskesmas pembantu yang ditetapkan melalui surat
Keputusan Mentri Kesehatan RI No 63/Menkes/SK/II/1981.
Pelaporan merupakan catatan yang memberikan informasi tentang kegiatan tertentu dan
hasilnya yang disampingkan ke pihak yang berwenang atau berkaitan terhadap kegiatan
tersebut. Sesuai dengan keputusan direktur Jendral Pembinaan Kesehatan Masyarakat
No. 590/BM/DJ/Info/V/96, pelaporan puskesmas menggunakan tahun kalender yaitu
bulan Januari-Desember dalam tahun yang sama. Formulir pelaporan dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan atau beban kerja di Puskesmas. Setiap diakhir
kegiatan harus ada pembuatan laporan. Laporan harus disampaikan ke orang/ pihak lain.
Proses laporan dilakukan secara tertulis.

B. Tujuan dan Manfaat Pencatatan dan pelaporan


- Tujuan Umum
Semua hasil kegiatan baik di dalam maupun di luar ruangan dapat dicatat dan
dilaporkan ke jenjang selanjutnya sesuai dengan kebutuhan secara benar, berkala, dan
teratur, guna menunjang pengelolaan upaya kesehatan masyarakat.
- Tujuan khusus
a. Tecatatnya semua data hasil kegiatn puskesmas sesuai kebutuhan secara benar,
berkelanjutan, dan teratur

2
b. Terlaporkannya data ke jenjang administrasi berikutnya sesuai kebutuhan dngan
menggunakan format yang telah ditetapkan secara benar, berkelanjutan dan
teratur.
- Manfaat
a. Memberikan informasi tentang suatu keadaan, masalah, atau kegiatan
b. Sebagai bahan proses belajar mengajar
c. Sebagai bahan pertanggungjawaban
d. Sebagai bahan pembuatan laporan
e. untuk perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
f. sebagai bukti hokum
g. sebagai alat komunikasi (penyampaian pesan)
h. sebagai alat komunikasi serta untuk mengingatkan suatu kegiatan atau peristiwa
khusus
i. sebagai bahan penelitian.
j. Merupakan pertanggungjawaban autentik tentang pelaksanaan kegiatan
k. Memberikan informasi secara terdokumentasi kepada pihak lain atau terkait
l. Dapat digunakan sebagai bahan bukti hokum. Dapat digunakan sebagai bahan
pelayanan
m. Dapat digunakan sebagai penyusunan rencana dan evaluasi
n. Dapat digunakan sebagai bahan untuk penelitian

C. Ruang Lingkup Pencatatan dan Pelaporan


Ruang lingkup pencatatan dan pelaporan, meliputi jenis data yang dikumpulkan,
dicatat, dan dilaporkan puskesmas. Jenis data tersebut mencakup :
1. Umum dan demografi
Data umum meliputi peta wilayah dan wilayahnya, jumlah desa, dusun/RW,
jumlah posyandu dan sasaran program
2. Sarana fisik
3. Ketenangan
4. Kegiatan pokok yang dilakukan di luar gedung

3
Bentuk pencatatan dan pelaporan
1) Bentuk pencatatan
a. Berdasarkan isi
1) Catatan tradisional yaitu apa yang didengar dan dilakukan oleh si pencatat
(catatan harian)
2) Catatan sistematik yaitu menggunakan format
3) Identitas pasien, keluhan utama, pemeriksaan fisik, rencana dan tindakan,
catatan perkembangan atau status pasien.
b. Berdasarkan sasaran
1) Catatan individu seperti catatan ibu, bayi, anak balita
2) Catatan keluarga seperti identitas keluarga, masalah keluarga, kunjungan
rumah
3) Catatan masyarakat seperti dalam kegiatan survei komunitas, bagian keadaan
dan masalah komunitas, rencana dan langkah yang dilakukan serta hasilnya
merupakan dalam kebidanan komunitas lebih diarahkan kepada ibu dan anak.
c. Berdasarkan kegiatan
1) Catatan pelayanan kesehatan anak
2) Catatan pelayanan kesehatan Ibu
3) Catatan pelayanan kesehatan KB
4) Catatan imunisasi
5) Catatan kunjungan rumah
6) Catatan persalinan
7) Catatab kelainan
8) Catatan kematian Ibu dan bayi
9) Catatan tujukan
d. Berdasarkan proses pelayanan
1) Catatan awal/masuk
2) Catatan pengembangan berisi kemajuan/perkembangan pelayanan
3) Catatan pindah
4) Catatan keluar

4
2) Bentuk dari pelaporan
a. Latar belakang, tujuan, ruang lingkup (pendahuluan)
b. Isi laporan : perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, hasil kegiatan secara
nyata, masalah dan hambatan, saran untuk tindak lanjut
c. Bila perlu rekomendasi: masalah dan saran menyangkut kebijakan

Jenis laporan dibagi menjadi dua, yaitu laporan insidensial dan laporan berkala.
Laporan insidensial adalah laporan kejadian luar biasa atau darurat yang memerlukan
pelayanan dan bantuan cepat. Sedangkan laporan berkala, misalnya harian, mingguan,
bulanan, triwulan, kwartalan, dan tahunan.
Formulir laporan dari puskesmas ke daerah tingkat II adalah :
1) Laporan bulanan
a) Data kesakitan (LB 1)
b) Data obat-obatab (LB 2)
c) Data kegiatan gizi, KIA/KB, imunisasi, termasuk oengamatan penyakit
menular
d) Data kegiatan puskesmas
2) Laporan Sentinel
a) Laporan bulanan sentinel (LB 1). Laporan yang memuat data pendertia
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), peyakit infeksi saluran
pernapasan akut (ISPA), serta diare menurut umur dan status imunisasi.
Puskesmas yang memuat LB 1S adalah puskesmas yang ditunjuk, yaitu atu
puskesmas dari setiap Dati II dengan periode laporan bulanan serta dilaporkan
ke Dinas Kesehatan Dati II, Dati I, dan Pusat (Ditjen PPM dan PLP)
b) Laporan bulanan sentinel (LB 2). Dalam laporan ini memuat data KIA, Gizi,
tetanus neonatorum, dan penyakit akibat kerja. Laporan ini diberikan ke Dinas
Kesehatan Dati I, Dati II, dan Pusat (Ditjen Binkesmas)
3) Laporan tahunan
a) Data dasar PKM (LT 1)
b) Data kepegawaian PKM (LT 2)
c) Data peralatan (LT 3)

5
3) Jenis formulir standar yang digunakan dalam pencatatan
a) Rekam Kesehatan Keluarga (RKK)
Rekam kesehatan keluarga atau yang disebut family folder adalah himpunan kartu-
kartu individu suatu keluarga yang memperoleh pelayanan kesehatan di Puskesmas.
Kegunaan RKK adalah untuk mengikuti keadaan kesehatan dan gambaran penyakit di
suatu keluarga. Penggunaan RKK diutamakan pada anggota keluarga yang mengidap
salah satu penyakit, misalnya penderita TBC, paru, kusta, atau keluarga dengan risiko
tinggi (BBLR). Dalam pelaksanaannya keluarga yang menggunakan RKK diberi alat
bantu kartu tanda pengenal keluarga (KTPK) untuk memudahkan pencarian berkas
pada saat melakukan kunjungan ulang.
b) Kartu rawat jalan
Kartu rawat jalan atau yang lebih dikenal sebaga rekam medis klien merupakan alat
untuk mencatat identitas dan status klien rawat jalan yang berkunjung ke puskesmas.
c) Kartu indeks penyakit
Kartu indeks penyakit merupakan alat bantu untuk mencatat identitas klien, riwayat
dan perkembangan penyakit. Kartu indeks penyakit diperuntukkan khusus penderita
penyakit TBC, paru dan kusta.
d) Kartu Ibu
Kartu ibu merupakan alat bantu untuk mengetahui identitas, status kesehatan, dan
riwayat kehamilan sampai kelahiran.
e) Kartu Anak
Kartu anak merupakan alat bantu untuk mencatat identitas, status kesehatan,
pelayanan prevent, promotif, kuratif, rehabilitative yang diberikan kepada balitadan
prasekolah
f) KMS balita, Anak usia sekolah
Merupakan alat bantu untuk mencatat identitas, pelayanan, dan pertumbuhan yang
telah diperoleh balita dan anak sekolah
g) KMS Ibu hamil
Merupakan alat bantu untuk mengetahui identitas dan mencatat perkembangan
kesehatan ibu hamil dan pelayanan kesehatan yang diterima ibu hamil.

6
4) Alur pelaporan
Laporan dari Dati II dikirim ke Dinas Kesehatan Dati I dan Kanwil Depkes Propinsi
serta Pusat (Ditjen Pembinaan Kesehatan Masyrakat) dalam bentuk rekapitulasi dari
laporan SP2TP.
Laporan tersebut meliputi :
a. Laporan Triwulan
1) Hasil entri data/rekapitulasi laporan LB 1
2) Hasil entri data/rekapitulasi laporan LB 2
3) Hasil entri data/rekapitulasi laporan LB 3
4) Hasil entri data/rekapitulasi laporan LB 4
b. Laporan tahunan
1) Hasil entri data/ rekapitulasi laporan LT 1
2) Hasil entri data/ rekapitulasi laporan LT 2
3) Hasil entri data/ rekapitulasi laporan LT 3

5) Frekuensi pelaporan
a. Laporan Triwulan
Laporan triwulan dikirim paling lambat 20 bulan berikutnya dari laporan triwulan
yang dimaksud (contoh : laporan triwulan pertama tanggal 20 april, maka laporan
triwulan berikutnya tanggal 20 mei 2012)
Laporan ini diberkan kepada dinas-dinas terkait, yaitu :
1) Kepala dinas kesehatan Dati 1
2) Kepala kantor wilayah Depkes Propinsi
3) Depkes RI, tembusan ke Ditjen Binkesmas
b. Laporan tahunan
Dikirim paling lambat akhir bulan februari ditahun berikutnya dan diberikan
kepada dinas-dinas terkait berikut:
1) Kepala dinas kesehatan Dati I

7
2) Kepala kantor wilayah Depkes Propinsi
3) Depkes RI, tembusan Ditjen Binkesmas

6) Mekanisme pelaporan
a. Tingkat puskesmas
1) Laporan dari puskesmas pembantu dan bidan di desa disampaikan ke
pelaksana kegiatan di puskesmas
2) Pelaksana kegiatan merekapitulasi data yang dicatat, baik didalam maupun
diluar gedung serta laporan yang diterima dari puskesmas pembantu dan bidan
desa
3) Hasil rekapitulasi pelaksana kegiatan dimasukkan ke formulir laporan
sebanyak dua rangkap untuk disampaikan kepada coordinator SP2Tp.
4) Hasil rekapitulasi pelaksana kegiatan diolah dan dimanfaatkan untuk tindak
lanjut yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja kegiatan
b. Tingkat Dati II
1) Pengelola data SP2TP di Dati II menggunakan perangkat lunak yang
ditetapkan oleh depkes
2) Laporan SP2TP dari puskesmas yang diterima Dinas Kesehatan Dati II
disampaikan kepada pelaksana SP2TP untuk direkapitulasi/ entry data
3) Hasil rekapitulasi dikoreksi, diolah, serta dimanfaatkan sebagai bahan untuk
umpan balik, bimbingan teknis ke puskesmas, dan tindak lanjut untuk
meningkatkan kinerja program
4) Hasil rekapitulasi data setiap tiga bulan dibuat dalam rangkap tiga (dalam
bentuk soft file) untuk dikirimkan ke Dinas Kesehatan Dati I, kanwil Depkes
Propinsi dan Departemen Kesehatan
c. Tingkat Dati I
1) Pengelolaan dan pemanfaatan data SP2TP di Dati I mempergunakan
perangkat lunak sama dengan Dati II
2) Laporan dari Dinkes Dati II, diterima oleh Dinkes Dati I dan Kanwil Depkes
dalam bentuk soft file diteruskan ke pelaksana untuk dikompilasi/
direkapitulasi

8
3) Hasil rekapitulasi disampaikan ke pengelola program Dai I untuk diolah dan
dimanfaatkan serta dilakukan tindak lanjut, bimbingan, dan pengendalian
d. Tingkat pusat
Hasil olahan yang dilaksanakan Ditjen Binkesmas paling lambat dua bulan setelah
berakhirnya triwulan tersebut, kemudian disampaikan kepada engelola program
terkait dan pusat data kesehatan untuk dianalisis dan dimanfaatkan sebagai umpan
balik, kemudian dikirimkan ke Kanwil Depkes Propinsi.

D. Pelaksanaan Pencatatan Pelaporan Kesehatan Masyarakt


Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP)
Berdasarkan pendapat Ahmad (2005), yang dikutip oleh Pontoh (2013)
menyatakan SP2TP adalah kegiatan Pencatatan dan Pelaporan data umum, sarana,
tenaga, dan upaya pelayanan kesehatan di puskesmas yang bertujuan agar didapatnya
semua data hasil kegiatan puskesmas (termasuk puskesmas dengan tempat tidur,
puskesmas pembantu, puskesmas keliling, Bidan Desa dan posyandu) dan data yang
berkaitan, serta dilaporkannya data tersebut kepada jenjang administrasi diatasnya
sesuai kebutuhan secara benar, berkala dan teratur, guna menunjang pengelolaan
upaya kesehatan masyarakat.
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas merupakan sumber
pengumpulan data dan informasi ditingkat puskesmas. Segala data dan informasi baik
faktor utama dan tenaga pendukung lain yang menyangkut puskesmas untuk dikirim
ke pusat seta sebagai bahan laporan untuk kebutuhan. Berdasarkan pendapat Lapau
(1989), yang dikutip oleh Pontoh (2013) menyatakan yaitu data yang dikumpul oleh
puskesmas dan dirangkum kelengkapan dan kebenarannya.
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) ialah laporan yang
dibuat semua puskesmas pembantu, posyandu, puskesmas keliling bidan-bidan desa
dan lain-lain yang termasuk dalam wilayah kerja puskesmas. Jenis data yang
dikumpulkan dan dicatat dalam SP2TP adalah seluruh kegiatan di puskesmas yang
meliputi data:
1.Data umum dan demografi wilayah kerja puskesmas;
2.Data ketenagaan puskesmas, dan;

9
3.Data sarana yang dimiliki puskesmas (Pontoh, 2013).
Berdasarkan pendapat Santoso (2008) yang dikutip oleh Pontoh (2013) Sistem
Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas (SP3) merupakan instrumen vital dalam sistem
kesehatan. Informasi tentang kesakitan, penggunaan pelayanan kesehatan di
puskesmas, kematian, dan berbagai informasi kesehatan lainnya berguna untuk
pengambilan keputusan dan pembuatan kebijakan di tingkat Kabupaten/Kota maupun
Kecamatan. Berdasarkan pendapat Tiara (2011) yang dikutip oleh Pontoh (2013)
Pencatatan dan pelaporan indikator keberhasilan suatu kegiatan. Tanpa ada
pencatatan dan pelaporan, kegiatan atau program apapun yang dilaksanakan tidak
akan terlihat wujudnya. Output dari pencatatan dan pelaporan ini adalah sebuah data
dan informasi yang berharga dan bernilai bila menggunakan metode yang tepat dan
benar. Jadi, data dan informasi merupakan sebuah unsur terpenting dalam sebuah
organisasi, karena data dan informasilah yang berbicara tentang keberhasilan atau
perkembangan organisasi tersebut.
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas mencakup 3 hal yakni:
1.Pencatatan, pelaporan, dan pengolahan;
2.Analisis;
3.Pemanfaatan.
Pencatatan hasil kegiatan oleh pelaksana dicatat dalam buku-buku register yang
berlaku untuk masing-masing program. Data tersebut kemudian direkapitulasikan
kadalam format laporan SP3 yang sudah dibukukan. Koordinator SP3 di puskesmas
menerima laporan-laporan dalam format buku tadi dalam 2 rangkap, yaitu satu untuk
arsip dan yang lainnya untuk dikirim ke Koordinator SP3 di Dinas Kesehatan
Kabupaten. Koordinator SP3 di Dinas Kesehatan Kabupaten meneruskan ke masing-
masing pengelola program di Dinas Kesehatan Kabupaten.
Dari Dinas Kesehatan Kabupaten, setelah diolah dan dianalisis di kirim ke
Koordinator SP3 di Dinas Kesehatan Provinsi dan seterusnya dilanjutkan proses
untuk pemanfaatannya. Laporan SP2TP mempergunakan sistem tahun kalender.
Periode laporan dari puskesmas ke Dati II adalah bulanan dan tahunan. Periode
laporan dari Dati II ke Dati I dan pusat adalah triwulan.
Tujuan SP2TP

10
Tujuan Sistem Informasi Manajemen di puskesmas adalah untuk meningkatkan
kualitas manajemen puskesmas secara lebih berhasil guna dan berdaya guna, melalui
pemanfaatan secara optimal data SP2TP dan informasi lain yang menunjang.
Berdasarkan pendapat Ahmad (2005), yang dikutip oleh Pontoh (2013), Tujuan
dimaksud dapat terwujud apabila .
1.Data S2TP dan data lainnya diolah disajikan dan diinterprestasikan sesuai dengan
petunjuk Pengolahan dan Pemanfaatan data SP2TP.
2.Pengolahan, analisis, interprestasi dan penyajian dilakukan oleh para penanggung
jawab masing-masing kegiatan di puskesmas dan mengelola program disemua
jenjang administrasi.
3.Informasi yang diperoleh dari pengolahan dan interprestasi data SP2TP dan sumber
lainnya dapat bersifat kualitatif (seperti meningkat, menurun, dan tidak ada
perubahan) dan bersifat kuantitatif dalam bentuk angka seperti jumlah, persentase
dan sebagainya.
Tujuan umum dari Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP)
ini ialah data dan informasi yang akurat tepat waktu dan mutakhir secara periodik dan
teratur pengolahan program kesehatan masyarakat melalui puskesmas di berbagai
tingkat administrasi (Syafrudin dkk, 2009).
Adapun tujuan khususnya ialah:
1.Tersedianya data yang meliputi keadaan fisik, tenaga, sarana dan kegiatan
pokok puskesmas akurat, tepat waktu dan mutakhir secara teratur;
2.Terlaksananya pelaporan data secara teratur diberbagai jenjang administrasi
sesuai dengan peraturan yang berlaku;
3.Digunakan data tersebut untuk pengambilan keputusan dalam rangka
pengelolaan program kesehatan masyarakat melalui puskesmas diberbagai
tingkat administrasi (Syafrudin dkk, 2009).
Ruang Lingkup SP2TP
1.SP2TP dilakukan oleh semua puskesmas termasuk puskesmas pembantu dan
puskesmas keliling;
2.Pencatatan dan pelaporan mencakup:
a.Data umum dan demografi wilayah kerja puskesmas;

11
b.Data ketenagaan di puskesmas;
c.Data saran yang dimiliki puskesmas;
d.Data kegiatan pokok puskesmas (18 upaya pokok) baik didalam gedung
maupun diluar gedung.
3.Pelaporan dilakukan secara periodik (bulanan, triwulan, semester dan tahunan).
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan SP2TP
1.Mengkompilasi data dari puskesmas;
2.Mentabulasi data upaya kesehatan yang dilakukan;
3.Menyusun kartu indeks penyakit;
4.Menyusun sensus harian mengolah data kesakitan;
5.Menyajikan dalam bentuk narasi, tabel, grafik sesuai kebutuhan;
6.Melakukan analisa untuk kebutuhan pemantauan, intervensi, serta perencanaan
dimasa mendatang;
7.Membuat peta wilayah puskesmas termasuk sarana kesehatan.
Proses SP2TP 1.Pencatatan SP2TP Kegiatan pokok puskesmas baik didalam
gedung maupun diluar gedung puskesmas, puskesmas pembantu dan bidan di desa
harus dicatat. Bentuk pencatatan berdasarkan pada sasaran, yaitu: catatan individu
(catatan ibu, bayi dan balita); catatan keluarga (kesehatan keluarga tertentu); dan
catatan masyarakat (biasanya pada kegiatan survei komunitas apabila ditemukan
masalah komunitas yang lebih diarahkan pada ibu dan anak balita). Bentuk catatan
berdasarkan kegiatan, yaitu: catatan pelayanan kesehatan anak; catatan pelayanan
kesehatan; catatan pelayanan kesehatan ibu; catatan imunisasi; catatan kunjungan
rumah; catatan persalinan; catatan kelainan; catatan kematian ibu dan bayi; dan
catatan rujukan. Sementara bentuk catatan berdasarkan proses pelayanan, yaitu;
catatan awal/masuk; catatan pengembangan berisi kemajuan/perkembangan
pelayanan; catatan pindah dan catatan keluar (Mubarak, 2012). Dengan demikian
perlu adanya mekanisme pencatatan yang baik, formulir yang cukup serta cara
pengisian yang benar dan teliti. Untuk memudahkan pencatatan dapat formulir
standar yang telah ditetapkan dalam sistem pencatatan dan pelaporan terpadu
puskesmas (SP2TP).

12
Formulir pencatatan Formulir pencatatan SP2TP terdiri dari: (Depkes RI, 1997)
1)Rekam Kesehatan Keluarga (RKK) atau yang disebut “family folder”;
2)Kartu Tanda Pengenal (KTP);
3)Kartu Rawat Jalan;
4)Kartu Rawat Tinggal;
5)Kartu Penderita Kusta;
6)Kartu Indeks Penyakit Khusus Kusta;
7)Kartu penderita TB Paru;
8)Kartu Indeks Penyakit Khusus TB Paru;
9)Kartu Ibu;
10)Kartu Anak;
11)KMS Balita;
12)KMS Anak Sekolah;
13)KMS Ibu Hamil;
14)KMS Usila;
15)Kartu Tumbuh Kembang Balita;
16)Kartu Rumah;
17)Register adalah formulir untuk mencatat/merekap data kegiatan didalam dan
diluar gedung puskesmas yang telah dicatat di kartu-kartu dan catatan lainnya.

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Program pncatatan dan pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) didalam pelaksanaannya
masih terbatas pada data yang merupakan hasil dari interaksi antara masyarakat dengan
fasiltas kesehatan. SP2TP dapat juga membantu dalam perencanaan program-program
kesehatan di puskesmas. Namun dalam kenyataannya belum berjalan seperti yang
diharapkan, bahkan kehadiran system pencatatan dan pelaporan di puskesmas dilihat
sebagai suatu hal yang cukup membebani petugas puskesmas.
B. Saran
Diharapkan kepada seluruh tenaga keseatan (terutama bidan yang ditempatkan di
puskesmas) agar lebih memperhatikan pembuatan laporan puskesmas. Sehingga dapat
diperoleh data yang akurat untuk memantau kesehatan masyarakat.

14
DAFTAR PUSTAKA
Purwoastuti, Endang dan Elisabeth Siwi Walyani. 2015. Ilmu Kesehatan Masyarakat dalam
Kebidanan. Yogyakarta. PUSTAKABARUPRESS.
http://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/1609/131000314.pdf?
sequence=1&isAllowed=y. 2017. Minggu 16 feb 2020

15

Anda mungkin juga menyukai