Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA USAHA MIKRO KECIL

DAN MENENGAH (UMKM) “CILOK INDO”


DI KABUPATEN JEMBER

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sistem Pengendalian Manajemen


Dosen Pengampu: Kartika, S.E., M.Sc, Ak.

Disusun Oleh:
Della Putri Rahmawati 210810301011
Siti Mahmudah 210810301050

S-1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JEMBER
2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah sang pencipta alam semesta yang
telah melimpahkan Rahmat, Taufik serta Inayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan projek ini. Shalawat dan salam yang senantiasa tercurah
limpahkan kepada Rasul yang Agung Baginda Nabi Muhammad Saw. yang kita
harapkan Syafaatnya.
Kami ucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Kartika, S.E., M.Sc.,
Ak. selaku dosen mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen yang telah
memberikan pengarahan pada kami, dan segenap pihak yang terlibat sehingga
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Semoga apa yang telah disajikan ini dapat berguna untuk menambah
wawasan pengetahuan khususnya bagi penulis dan bagi pembaca umumnya,
walaupun menurut kami jauh dari kesempurnaan dan kami mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca demi perbaikan makalah kami berikutnya.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Jember, 7 Desember 2023

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Penelitian 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 3
2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah
3
2.2 Strategi Bisnis
3
2.3 3
BAB 3 PEMBAHASAN 7
4.1 Gambaran Umum 7
4.2 Strategi Bisnis yang Diterapkan BABA FRUTAS
8
BAB 4 PENUTUP 9
5.1 Kesimpulan 9
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA 10
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam pembangunan ekonomi di Indonesia UMKM selalu digambarkan
sebagai sektor yang mempunyai peranan penting, karena sebagian besar jumlah
penduduknya berpendidikan rendah dan hidup dalam kegiatan usaha kecil baik di
sektor tradisional maupun modern. Pengembangan UMKM ini menjadikan salah satu
kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan perekonomian
masyarakat. Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pada
hakekatnya merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat.
Oleh karena itu peranan pemerintah serta masyarakat sangat penting dalam
peningkatan pengembangan UMKM ini.
Pengembangan sendiri merupakan suatu bentuk usaha kepada usaha itu sendiri
agar dapat berkembang menjadi lebih baik lagi dan agar mencapai pada satu titik
puncak menuju kesuksesan. Sedangkan pengertian Pengembangan UMKM
merupakan upaya yang dilakukan Pemerintah, Pemerintah Daerah, Dunia Usaha dan
masyarakat untuk memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah melalui
pemberian fasilitas, bimbingan, pendampingan, dan bantuan perkuatan untuk
menumbuhkan kemampuan dan daya saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Oleh
sebab itu maka pengembangan UMKM perlu optimal karena keberadaan UMKM
memberikan kontribusi besar terhadap penbangunan ekonomi negara indonesia.
UMKM merupakan salah satu rencana pemerintah untuk mengatasi
pengangguran yang terjadi di tiap tahunnya. Hal tersebut mendorong adanya sebuah
teknologi yang mengacu ekonomi digital guna memudahkan untuk menggapai
persaingan bisnis yang semakin ketat sehingga diperlukannya sebuah tindakan atau
prosedur yang dilakukan oleh pihak manajemen untuk memastikan bahwa kegiatan
operasional perusahaan berjalan dengan efektif dan efisien sehingga tujuan dapat
tercapai. Tindakan atau prosedur ini nantinya akan mengarah pada sistem yang
disebut sebagai sistem pengendalian manajemen.
Sistem pengendalian manajemen adalah suatu sistem yang berisi tuntutan
kepada seluruh orang yang ada didalam perusahaan untuk menjalankan dan
mengendalikan perusahaan yang baik berdasarkan asumsi-asumsi tertentu. Setiap
perusahaan tentunya mempunyai tingkat kompleksitas yang berbeda-beda dalam
pengendalian manajemennya, semakin besar skala perusahaan tersebut tentunya akan
semakin kompleks. Sistem ini lebih bersifat menyeluruh dan terpadu, artinya lebih
fokus dalam berbagai upaya yang dilakukan oleh pihak manajemen agar tujuan
perusahaan bisa tercapai.pihak manajemen bisa menerapkan kebijakan-kebijakan
yang mampu menuntun perusahaan dalam mencapai tujuan. Setelah kebijakan
tersebut dibuat, maka sistem ini akan mulai melakukan tugasnya untuk memastikan
bahwa apa yang diinginkan oleh pihak manajemen bisa dilakukan oleh seluruh
anggota perusahaan.
Sistem pengendalian manajemen memiliki fungsi pengendalian terhadap
aktivitas-aktivitas dalam suatu organisasi yang diupayakan agar sesuai dengan
strategi badan usaha untuk mencapai tujuan. Sistem pengendalian manajemen harus
didukung dengan struktur organisasi yang baik. Struktur organisasi sendiri
merupakan wujud dari pusat pertanggungjawaban dari setiap bagian- bagian
perusahaan. Struktur organisasi adalah sebuah sistem yang menyatukan berbagai
aktivitas pekerjaan berbeda untuk mencapai cita-cita organisasi. Dalam hal UMKM
adalah tujuan bisnis. Dalam mencapai tujuan bisnis, maka diperlukan peran yang
berbeda-beda. Mulai dari marketing, keuangan, dan stok barang. Pusat
pertanggungjawaban merupakan suatu unit organisasi yang Dipimpin oleh seorang
manajer yang beruntung. Penilaian kinerja manajer sangat penting karena dengan
adanya penilaian kinerja dapat Diketahui apakah manajer pusat pertanggungjawaban
tersebut melaksanakan wewenang dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Berdasarkan uraian tersebut, mendorong penulis untuk mencoba menyusun
sebuah studi kasus yang berkaitan dengan sistem pengendalian manajemen yang
membahas pusat pertanggungjawaban khususnya pada pusat beban dan pusat laba
pada usaha mikro kecil menengah lokal di daerah Jember yaitu UMKM Cilok Indo.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana gambaran umum usaha mikro kecil dan menengah CILOK
INDO?
2. Bagaimana strategi bisnis yang diterapkan pada UMKM CILOK INDO di
Kabupaten Jember?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui gambaran umum usaha mikro kecil dan menengah
CILOK INDO.
2. Untuk mengetahui strategi bisnis yang diterapkan pada UMKM CILOK
INDO di Kabupaten Jember.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan usaha yang
memiliki peran yang cukup tinggi terutama di Indonesia yang masih tergolong
negara berkembang. Dengan banyaknya jumlah UMKM maka akan semakin
banyak penciptaan kesempatan kerja bagi para pengangguran. Selain itu UMKM
dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan khususnya didaerah pedesaan dan
rumah tangga berpendapatan rendah dengan modal awal yang kecil atau nilai
kekayaan (aset) yang kecil dan jumlah pekerja yang kecil (terbatas), nilai modal
(aset) atau jumlah pekerjaannya sesuai definisi yang diberikan oleh pemerintah
atau institusi lain dengan tujuan tertentu. Usaha mikro kecil dan menengah
menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 didefinisikan sebagai usaha
ekonomi produktif yang dimiliki oleh perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak atau cabang perusahaan besar (DPR RI 2008).

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan kegiatan usaha


yang mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi
secara luas kepada masyarakat, dan dapat berperan dalam proses pemerataan dan
peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan
berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional. UMKM memiliki peranan
penting dalam pembangunan nasional, yaitu penyerapan tenaga kerja, pemerataan
pendapatan, pembangunan ekonomi pedesaan, peningkatan ekspor nonmigas,
serta peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB). UMKM juga merupakan usaha
yang mampu bertahan di tengah krisis ekonomi yang telah melanda sejak tahun
1997, selain itu UMKM juga menjadi katup penyelamat bagi pemulihan ekonomi
bangsa karena kemampuannya yang mampu memberikan sumbangan yang cukup
signifikan pada PDB maupun penyerapan tenaga kerja. Berbagai upaya untuk
menjadikan UMKM sebagai penggerak roda perekonomian masih menghadapi
berbagai tantangan terkait dengan keberadaannya yang bersifat income gathering.
Usaha yang dijalankan bertujuan untuk menaikkan pendapatan dengan ciri-ciri
umum merupakan usaha milik keluarga, menggunakan teknologi yang masih
relatif sederhana, dan tidak ada pemisahan modal usaha dengan kebutuhan
pribadi.

2.2 Strategi Bisnis

Menurut Sofjan Assauri, istilah “strategi” dirumuskan sebagai suatu tujuan


yang ingin dicapai, upaya untuk mengkomunikasikan apa saja yang akan
dikerjakan, oleh siapa yang mengerjakannya, bagaimana cara mengerjakannya,
serta kepada siapa saja hal-hal tersebut pula dikomunikasikan. Strategi
mengarahkan bagaimana bisnis tersebut dapat mencapai tujuan dan sasaran yang
diinginkan. Tujuan penetapan strategi diarahkan pada upaya memenangkan
persaingan.
Menurut M. Manullang, dalam bukunya dijelaskan bahwa bisnis dapat
didefenisikan sebagai segala aktivitas dari berbagai institusi yang menghasilkan
barang dan jasa yang perlu untuk kehidupan masyarakat sehari-hari. Dengan
pengertian tersebut ada sejumlah unsur penting, dalam definisi tersebut, yaitu:

● Segala aktivitas
● Institusi
● Menghasilkan barang dan jasa
● Perlu untuk kehidupan masyarakat

Jadi, dapat diartikan bahwa strategi bisnis yaitu strategi yang dirumuskan
dan dijalankan untuk mencapai tujuan bisnis yang diharapkan oleh suatu pebisnis
dalam menghasilkan barang atau jasa. Dalam menjalankan aktivitas usahanya,
sebuah organisasi bisnis sepatutnya menetapkan strategi yang digunakan sebagai
arahan bagaimana organisasi itu bertindak agar tujuan organisasi dapat dicapai.
Tujuan bisnis, umumnya adalah untuk dapat berperan secara dominan dalam
posisi persaingan perusahaan di pasar. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka
pebisnis harus mampu meningkatkan keunggulan bersaingnya. Oleh karena itu,
strategi bisnis merupakan keputusan untuk mengarahkan agar pebisnis dapat
mempertahankan dan meningkatkan posisi bersaingnya dengan terus berupaya
melakukan perbaikan

2.3 Sistem Pengendalian Manajemen

Sistem Pengendalian Manajemen dapat dikategorikan dan masuk ke dalam


bagian dari pengetahuan perilaku terapan atau yang seringkali disebut dengan
applied behavioral science. Hal ini memiliki arti sistem pengendalian manajemen
sebagai sistem yang berisikan berbagai tuntutan bagaimana menjalankan serta
mengendalikan sebuah perusahaan maupun organisasi yang baik berdasarkan
berbagai asumsi yang ada.

Menurut Anthony dan Reece (1984:824) mendefinisikan sistem


pengendalian manajemen sebagai sebuah sistem yang memiliki fungsi dalam
pengendalian setiap aktivitas yang terjadi di dalam sebuah perusahaan dalam
upaya menentukan strategi yang sesuai untuk diterapkan dan mencapai tujuan
perusahaan tersebut.

Sedangkan menurut Suadi (1999:8-9), mengartikan sistem pengendalian


manajemen sebagai sebuah sistem yang terdiri dari berbagai sub sistem yang
memiliki kaitan antara satu sama lain. Sub sistem tersebut terdiri dari
penganggaran, pemrograman, pelaporan, akuntansi, hingga pertanggungjawaban.

Sistem pengendalian manajemen sendiri mempunyai sifat yang


menyeluruh serta terpadu, yang memiliki makna bahwa pengendalian manajemen
tersebut lebih mengarah kepada berbagai upaya yang dilakukan sebuah
perusahaan agar tujuan yang ingin dicapai dapat terpenuhi. Berikut beberapa
komponen yang menjadi bagian dari sistem pengendalian manajemen.

● W atau Work yang memiliki arti pekerjaan.


● E atau Employee yang memiliki arti tenaga kerja.
● R atau Relationship yang memiliki arti hubungan.
● E atau Environment yang memiliki arti lingkungan.
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Gambaran Umum Cilok Indo
kota jember, terutama pada kecamatan Sumbersari merupakan area
kampus dimana banyak golongan anak muda yang berlalu lalang di daerah situ
membuat banyak orang yang tertarik mendirikan (Usaha Mikro Kecil dan
Menengah) UMKM karena dianggap sebuah tempat strategis untuk pemasaran
produk baik dari UMKM maupun usaha kecil, maraknya UMKM tersebut
mendorong semakin ketatnya persaingan dagang yang memerlukan sebuah
strategi manajemen bisnis dalam menjalankan bisnisnya serta menjamin akan nilai
keuntungan bisnis yang sesuai dengan visi,misi. salah satu UMKM yang akan
dikaji oleh penulis yaitu UMKM Cilok Indo, merupakan UMKM yang bergerak di
bidang makanan atau kuliner yang berlokasi di Jember tepatnya di Jl. Kaliurang
dan Jl. Mastrip. Cilok Indo sendiri merupakan olahan makanan yang terbuat dari
campuran daging dan tepung yang direbus dengan bentuk bulat, asal usul cilok
sebenarnya sudah gak jelas karena tidak ada catatan lengkap siapa pencetusnya
dan dari daerah mana cilok dilahirkan. Akan tetapi, cilok sudah identik dengan
kuliner khas jawa barat cilok berbahan dasar aci atau tepung tapioka bentuknya
bulat seperti bakso umumnya gak ada unsur daging biasanya cilok disajikan
sebagai hidangan untuk sekedar nyemil. Di setiap daerah penyajian cilok berbeda-
beda berbagai macam kreasi cilok-pun dikembangkan seiring dengan berjalannya
waktu bahkan ada pula yang memodifikasinya dengan tambahan bahan seperti
daging ayam, sapi, jamur, sosis, keju, dan lain-lain. Karena cilok memiliki
kandungan karbohidrat yang cukup tinggi maka mengkonsumsi cilok cukup
memberikan energi bagi kalian yang belum sempat makan nasi alias makanan
pengganjal perut sementara jadi begitu saja.
Cilok indo sudah berdiri sejak tahun 2019 hingga saat ini tidak pernah sepi
pembeli. Banyak dari kalangan siswa, mahasiswa, hingga orang tua yang sangat
menyukai cilok karena bisa dibuat menjadi makanan berat atau sebagai camilan,
selain itu adanya inovasi tersendiri dari cilok indo yaitu inovasi aneka macam
percilokan yang tidak hanya menyediakan cilok saja namun ada berbagai macam
jenis cilok seperti cilok daging kasar dan halus dengan pilihan ukuran besar dan
kecil kemudian terdapat jenis cilok goreng, cilok tahu, cilok kabut, cilok telur,
syiomai gubis. Harga yang di bandrol pada Cilok Indo beragam mulai dari 100
rupiah hingga 3000 rupiah perbijinya. Cilok Indo juga dilengkapi dengan kuah
yang memiliki cita rasa kusus, di sini pelanggan bisa memilih akan menambah
kuah atau tidak, serta dapat menambah saos, kecap, bumbu kacang, dan
sambalnya sebagai penambah rasa sesuai selera konsumen.
3.2 Strategi Bisnis yang Diterapkan Cilok Indo
Cilok Indo memiliki strategi bisnis sendiri untuk mencapai tujuan
bisnisnya agar mendapatkan omset penjualan yang besar yaitu dengan cara :
1. Melakukan promosi produk dengan varian tambahan yang cukup banyak.
Seperti menambah cilok dengan isian seperti sosis, daging ayam, abon sapi
hingga keju.
2. Aktif posting di berbagai media sosial karena umumnya konsumen
menyukai dan memilikinya. Facebook atau Instagram menjadi media yang
dipilih untuk berpromosi.
3. Memberikan pelayanan pelanggan yang berkualitas tinggi untuk
membangun kepercayaan dan loyalitas pelanggan.
4. Mendengarkan umpan balik pelanggan dan menyesuaikan produk atau
layanan berdasarkan tanggapan tersebut.

Setiap UMKM perlu menyesuaikan strategi sesuai dengan karakteristik


unik UMKM tersebut dan kondisi pasar yang dihadapi. Kesinambungan dalam
inovasi, pemahaman pasar, dan manajemen yang bijak dapat membantu UMKM
mencapai kesuksesan jangka panjang.
3.3 Sistem Pengendalian Manajemen Cilok Indo
Pengendalian manajemen adalah suatu proses untuk menjamin bahwa
sumber manusia, fisik, dan teknologi dialokasikan agar mencapai tujuan
organisasi secara menyeluruh. Pengendalian manajemen berhubungan dengan
arah kegiatan manajemen sesuai dengan garis besar pendoman yang sudah
ditentukan dalam proses perencanaan strategi. Sebelum melakukan kegiatan
produksi diperlukan untuk melakukan sistem pengendalian terlebih dahulu.
Sistem pengendalian Cilok Indo dimulai dari proses perencanaan. Dalam proses
ini pemilik (owner) berwenang secara langsung dalam menyusun dan
mengembangkan rencana-rencana yang akan diterapkan dalam kegiatan produksi.
Rencana tersebut mencangkup tentang tingkat penjualan yang harus dicapai dalam
periode waktu tertentu.
Dalam hal ini manajer bertanggung jawab untuk melakukan pengendalian
dengan memastikan bahwa produksi dilakukan secara efisien karena
menggunakan cara tepat dan efektif karena melakukan hal-hal yang tepat.
Selanjutnya manajemen menggunakan pengukuran-pengukuran operasional,
seperti pangsa pasar, kepuasan konsumen, dan kualitas hasil output dari
lingkungan ekstenal perusahaan sebagai bagian utama dari skema manajemen
mereka. Pengukuran kinerja tersebut dikaitkan dengan kualitas output agar
mempermudah kerangka pengendalian untuk melakukan prediksi hal-hal yang
akan dicapai.
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gramedia.com/literasi/sistem-pengendalian-manajemen/
#google_vignette
http://etheses.iainkediri.ac.id/1891/3/931355915%20-%20BAB%20II.pdf
https://jabar.inews.id/berita/sejarah-cilok-bandung-jajanan-lintas-generasi-paling-
digemari/3

Anda mungkin juga menyukai