Anda di halaman 1dari 79

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Usaha kecil dan informal merupakan sektor usaha yang telah terbukti

berperan strategis atau penting dalam mengatasi akibat dan dampak dari

krisis ekonomi yang pernah melanda Indonesia di tahun 1997. Di sisi lain, sektor

usaha kecil dan informal juga telah mampu memberikan kontribusi dalam

mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia selama ini. Kedudukan yang

strategis dari sektor usaha kecil dan informal tersebut juga karena sektor ini

mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan usaha besar/menengah.

Keunggulan-keunggulan sektor ini antara lain kemampuan menyerap tenaga

kerja dan menggunakan sumberdaya lokal, serta usahanya relatif bersifat fleksibel

(Supriyono,2006:1).

Besarnya peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah dalam pengembangan

ekonomi Nasional telah mendorong Pemerintah untuk melakukan reorientasi

kebijakan ekonomi nasional dengan mendorong terwujudnya iklim usaha

yang akomodatif bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Menurut Kuncoro,

krisis ekonomi memberikan pelajaran yang berharga bagi pemerintah dan

dunia usaha tentang bagaimana mengembangkan ekonomi makro Indonesia.

Kebijakan yang menempatkan pertumbuhan sektor-sektor unggulan sebagai

lokomotif perekonomian nasional terbukti tidak berjalan sebagaimana

mestinya. Pendekatan ini didasarkan atas pertimbangan bahwa untuk memacu

pertumbuhan ekonomi diperlukan pengungkit ekonomi yang mempunyai

1
2

kekuatan sangat besar. Selanjutnya melalui proses “trickle down effect” atau

tetesan ke bawah, kekuatan ekonomi besar memberikan sebagian aksesnya untuk

membangun dan mengangkat usaha kecil. Namun yang terjadi justru pada

usaha besar lebih mendahulukan peningkatan aset mereka dibandingkan

memberikan sebagian kecil usahanya digarap oleh pengusaha kecil dan

menengah (Kuncoro,1997:22-23).

Usaha Mikro Kecil dan Menengah merupakan penopang perekonomian

bangsa. Melalui kewirausahaan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah berperan

sangat penting dalam menekan angka pengangguran, menyediakan lapangan

kerja, mengurangi angka kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan dan

membangun karakter Bangsa (Ariani, 2013:102).

Usaha Mikro Kecil dan Menengah telah mempunyai strategi tersendiri,

dengan cara membuat produk khusus dan unik agar tidak bersaing dengan

perusahaan besar bahkan berperan sebagai partner perusahaan besar. Selain itu,

Usaha Mikro Kecil dan Menengah dikelola perseorangan dengan mengabaikan

prinsip organisasi, gaya hidupya tidak ilmiah, dan enggan mengeluarkan baiaya

untuk promosi dan penelitian, serta melakukan aktivitas yang tidak berhubungan

dengan usahanya. Ringkasnya, Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang gagal

disebabkan oleh bebrapa faktor, yaitu: (a) Mengatur struktur oraganisasi dan

personalia, (b) Pengendalian jumlah produksi, (c) Sistem Administrasi dan

pembukuan, (d) Mengelola keuangan serta menghitung laba perusahaan, (e)

Pemasaran dan promosi serta, (f) Perluasan dan alih generasi pada pengelolaan

Usaha Mikro Kecil dan Menengah ( Jati dan Priyambodo, 2015: 316 )
3

Dinas Koperasi dan UMKM memiliki peran yang sangat strategis

dalam menumbuh-kembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah di daerah.

Dengan karakteristiknya yang relatif aman dari faktor-faktor eksternal, seperti

kondisi ekonomi global, karena lebih banyak mengandalkan sumber daya (bahan

baku) di dalam Negeri, Usaha Mikro Kecil dan Menengah relatif lebih mudah

dikembangkan. Semua juga sepakat jika Usaha Mikro Kecil dan Menengah

memiliki peran yang sangat vital dalam pembangunan ekonomi di daerah

maupun dalam mengurangi pengangguran. Tentu, Pemerintah Daerah harus

memberikan perhatian bagi tumbuh dan berkembangnya lapangan usaha yang

kerap disebut sebagai “katup penyelamat” itu.

Dinas Koperasi dan UMKM harus memberikan kontribusi yang nyata

bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah di saat mereka harus berjuang untuk

bertahan menyusul terjadinya serbuan produk impor di pasar dalam negeri. Jika

selama ini kecenderungan pemerintah tak terkecuali Pemerintah Daerah, lebih

fokus ke korporasi besar. Tentu, saat ini kecenderungan itu harus diubah. Usaha

Mikro Kecil dan Menengah harus lebih didorong dan diperkuat peran sertanya

untuk bersama-sama membangun ekonomi daerah. Usaha Mikro Kecil dan

Menengah yang banyak tumbuh di berbagai daerah harus di kembangkan oleh

Pemerintah Daerah, karena bisa menjadi salah satu kunci bagi peningkatan

ekonomi daerah.

Perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kota Kendari

sebenarnya mampu mendorong perekonomian daerah terutama dalam

membuka lapangan pekerjaan.


4

Berikut perkembangan jumlah unit usaha berskala Mikro,Kecil, dan

Menengah dan jumlah tenaga kerja di Kota Kendari selama 5 Tahun terakhir

sebagaimana di tunjukkan oleh tabel berikut.

Tabel 1. Perkembangan jumlah UMKM dan Tenaga kerja Kota


Kendari Tahun 2015 – 2019

Jenis Usaha Tahun Modal Tenaga Jumlah PDRB


Kerja Unit
Mikro 2015 15840 389 316 4325789

Mikro 2016 17600 433 325 4853175

Mikro 2017 19555 482 391 5504827

Mikro 2018 20668 489 395 6213302

Mikro 2019 27418 534 418 7019743

Kecil 2015 297594 10200 268 4325789

Kecil 2016 320640 11300 298 4853175

Kecil 2017 356712 12500 331 5504827

Kecil 2018 371742 12800 331 6213302

Kecil 2019 435668 13200 335 7019743

Menengah 2015 370640 530 110 2380667

Menengah 2016 423484 550 113 2849295

Menengah 2017 484126 652 119 3630662

Menengah 2018 460720 567 130 4325789

Menengah 2019 400800 630 132 4853175

( Sumber: BPS Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara 2019)


5

Berdasarkan tabel diatas tentang jumlah perkembangan UMKM dan

jumlah tenaga kerja di Kota Kendari pada tahun 2015-2019 menyatakan bahwa

jumlah Usaha Menengah dan tenaga kerja mengalami keadan tidak stabil. Akan

tetapi pada tahun 2015-2019 jumlah Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta jumlah

tenaga kerja mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Melihat perkembangan yang terjadi saat ini sudah merupakan suatu

pencapaian yang baik. Namun masih terdapat beberapa kendala atau masalah yang

di hadapi oleh UMKM khususnya di Kota Kendari diantaranya yaitu terkait

permasalahan dalam penyediaan modal bagi para pelaku UMKM untuk

meningkatkan usahanya, Kendala dalam sistem pemasaran atau promosi produk

yang ingin berkembang, keterbatasan informasi atau minimnya pengetahuan

dalam membangun dan mengembangkan usahanya atau dengan kata lain

peningkatan sumber daya manusia bagi pelaku UMKM yang masih belum

optimal. Selain itu berkembangnya pertokoan/pasar modern yang memberikan

pengaruh terhadap penjualan produk UMKM di Kota Kendari.

Guna mengatasi permasalahan tersebut, peran Dinas Koperasi dan

UMKM sangat di butuhkan untuk memajukan perkembangan UMKM melalui

program-program yang efektif untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi

sehingga mampu tumbuh dan berkembang menjadi Usaha yang tangguh dan

mandiri karena timbulnya berbagai macam permasalahan sangat berkaitan erat

dengan keberadaan pendamping atau fasilitator dalam mendampingi UMKM.

Minimnya bimbingan menjadikan UMKM sulit untuk berkembang karena faktor-

faktor tersebut diatas dengan kata lain, kemajuan UMKM sangat di tentukan oleh
6

besar kecilnya peran pendamping di lapangan. Untuk itu Peran Dinas Koerasi dan

UMKM diharapkan mampu mendorong berkembangnya pelaku Usaha Mikro

Kecil dan Menengah ( UMKM ) di Kota Kendari sehingga perlu dilakukan

penelitian mengenai ‘’Peran Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah

dalam mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota

Kendari’’.
7

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian Latar Belakang di atas dan agar lebih terarahnya

penelitian ini maka dirumuskan masalah yang akan menjadi fokus kajian yaitu:

Bagaimana Peran Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah

dalam mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Di Kota

Kendari ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : Untuk mengetahui Peran Dinas

Koperasi dalam mengembangkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Kota

Kendari

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini yaitu :

1. Sebagai tambahan masukan bagi Dinas Koperasi Kota Kendari dalam

mengambil keputusan untuk peningkatan pengembangan Usaha Mikro Kecil

dan Menengah (UMKM) khusunya di Kota Kendari.

2. Bagi penulis, untuk membangun kemampuan ilmiah penulis yang

memfokuskan kajiannya pada masalah peran Dinas Koperasi dalam

mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota

Kendari.

3. Sebagai bahan acuan ataupun bahan referensi bagi penelitian lain yang

relevan.
8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Peran

Peranan merupakan aspek dinamis kedudukan (status). Apabila seseorang

melakukan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, dia menjalankan

suatu peranan. Perbedaan antara kedudukan dan peranan adalah untuk

kepentingan ilmu pengetahuan. Keduanya tidak dapat dipisah-pisahkan karena

yang satu tergantung pada yang lain dan sebaliknya. Tak ada peranan tanpa

kedudukan atau kedudukan tanpa peranan. Sebagaimana dengan kedudukan,

peranan juga mempunyai dua arti. Setiap orang mempunyai macam-macam

peranan yang berasal dari pola-pola pergaulan hidupnya. Hal itu sekaligus berarti

bahwa peranan menentukan apa yang diperbuatnya bagi masyarakat serta

kesempatan-kesempatan apa yang diberikan oleh masyarakat kepadanya.

(Soejono Soekanto, 2012 :212).

Peran menurut Bruce J.Cohen dalam bukunya sosiologi suatu pengantar

adalah “Suatu perilaku yang diharapkan oleh orang lain dari seseorang yang

menduduki status tertentu (Cohen,2009:76).

Menurut Miftah Thoha, peranan merupakan serangkaian perilaku yang

diharapkan dilakukan oleh seseorang. Penghargaan semacam itu merupakan

suatu norma yang dapat mengakibatkan terjadinya suatu peranan. Dalam

bahasa organisasi, peranan diperoleh dari uraian jabatan. Adapun uraian jabatan

itu merupakan dokumen tertulis yang memuat persyaratan-persyaratan dan

tanggung jawab atas suatu pekerjaan. Karena hakikatnya peranan itu


9

merupakan perwujudan interaksi antara orang-ornag dalam organisasi. Dengan

demikian banyak yang bisa dilakukan olehnya untuk merencanakan intervensi

ke arah perubahan, perbaikan dan penyempurnaan organisasi (Thoha,2003:80).

Menurut Riawan Pemerintah (government) ditinjau dari pengertiannya

adalah the authoritative direction and administration of the affairs of

men/women in a nation state, city, ect. Dalam bahasa Indonesia sebagai

pengarahan dan administrasi yang berwenang atas kegiatan masyarakat dalam

sebuah negara, kota dan sebagainya. Pemerintahan dapat juga diartikan sebagai

the governing body of a nation, state, city, etc yaitu lembaga atau badan yang

menyelenggarakan pemerintahan Negara, Negara bagian, atau kota dan

sebagainya. Pengertian pemerintah dilihat dari sifatnya yaitu pemerintah dalam

arti luas meliputi seluruh kekuasaan yaitu kekuasaan legislatif, kekuasaan

eksekutif, dan kekuasaan yudikatif. Sedangkan pemerintah dalam arti sempit

hanya meliputi cabang kekuasaan eksekutif saja (W. Riawan

Tjandra,2005:197)

Menurut Gede Diva (2009:15-18) dalam pengembangan UMKM

peranan pemerintah yang efektif dan optimal diwujudkan sebagai fasilitator,

regulator dan katalisator :

1. Peran pemerintah sebagai fasilitator

Sebagai fasilitator, pemerintah memiliki peran dalam

memfasilitasi UMKM untuk mencapai tujuan pengembangan usaha

yang dimiliki oleh UMKM. Jika UMKM mempunyai kelemahan di

bidang produksi, tugas fasilitator adalah memberikan kemampuan


10

UMKM dengan berbagai cara, misalnya dengan memberikan pelatihan.

Demikian pula jika UMKM lemah dalam hal pendanaan, tugas

fasilitator adalah membantu mencari jalan keluar agar UMKM mampu

mendapat pendanaan yang dibutuhkan, tetapi harus dilakukan secara

hati-hati agar posisi UMKM menjadi tidak tergantung. Dalam konteks

fasilitasi tersebut pemerintah dapat berupa, Pertama, pemberian sesuatu

baik yang berupa uang atau subsidi barang atau jasa. Kedua,

keistimewaan baik yang berupa keringanan atau kekuatan dalam waktu

lintas hukum. Ketiga, kebijaksanaan yang tersendiri. Fasilitas yang

diberikan oleh pemerintah tersebut dapat terjadi tergantung pada

bagaimana pemerintah memandang keberadaan UMKM yang akan

diberi fasilitas, pertama, pemerintah antipati atau tidak senang

terhadap keberadaan UMKM. Kedua, pemerintah apatis atau tidak mau

tahu terhadap perkembangan UMKM. Ketiga, pemerintah netral yang

berarti pemerintah memberlakukan UMKM sama dengan badan usaha

lainnya, tidak ada aturan khusus bagi UMKM. UMKM harus bersaing

dengan badan usaha lain. Keempat, pemerintah simpati dengan

melakukan pembinaan terhadap UMKM atau dorongan motivasi

perlindungan terhadap UMKM pada pembuatan aturan.

2. Peran pemerintah sebagai regulator

Peran pemerintah sebagai regulator adalah membuat kebijakan

kebijakan sehingga mempermudah usaha UMKM dalam

mengembangkan usahanya. Sebagai regulator, pemerintah berfungsi


11

untuk menjaga kondisi lingkungan usaha tetap kondusif untuk

melakukan investasi yang dilakukan dengan mengatur Suku Bunga Bank

Indonesia (SBBI) dan membuat kebijakan tentang aturan-aturan

persaingan usaha. Pemerintah adalah pihak yang mampu menerapkan

aturan agar kehidupan dapat berjalan baik dan dinamis. Dalam

melaksanakan fungsi regulator, pemerintah membagi wewenang

pembuatan kebijakan menjadi dua yakni wewenang pemerintah pusat

dan wewenang pemerintah daerah. Seperti halnya fungsi pemerintah

pusat, pemerintah daerah juga mempunyai fungsi pengaturan terhadap

masyarakat yang ada di daerahnya.

3. Peran pemerintah sebagai katalisator

Peran pemerintah daerah sebagai katalisator pengembangan

UMKM adalah mempercepat proses berkembangnya UMKM menjadi

fast moving enterprise. Fast moving enterprise merupakan UMKM yang

telah memiliki jiwa kewirausahaan dan akan melakukan transformasi

menjadi usaha besar. Untuk mencapai perkembangan fast moving

enterprise, seperti halnya sebuah katalis, pemerintah daerah terkadang

ikut terlibat dalam proses tersebut namun tidak terlibat dalam mengatur

keseluruhan proses perubahannya. Keterlibatan pemerintah daerah

dalam keseluruhan proses perubahannya tidak boleh dilakukan karena

keterlibatan peran pemerintah terlalu banyak dalam kegiatan

perekonomian akan menyebabkan perekonomian menjadi tidak efisien

lagi sebab pasar tidak dapat bergerak lagi secara alami. Untuk dapat
12

menjalankan perannya sebagai katalisator, pemerintah melakukan

berbagai langkah seperti pemberdayaan komunitas kreatif untuk

produktif bukan konsumtif, penghargaan terhadap UMKM, prasarana

intelektual bagi UMKM ( perlindungan hak kekayaan intelektual) dan

permodalan termasuk modal ventura atau modal bergulir.

Menurut Siagian (2012: 42-149 ) menyatakan bahwa peranan penting

pemerintah terlibat dalam lima wujud utama yaitu:

1. Sebagai Stabilitator, peran pemerintah sebagai stabilitator sangat penting

dan harus dimainkan secara efektif.

2. Sebagai inovator, pemerintah sebagai keseluruhan harus menjadi sumber

dari hal-hal baru.

3. Sebagai modernisator, pemerintah bertugas untuk menggiring

masayarakat ke arah kehidupan yang modern.

4. Sebagai pelopor, pemerintah harus menjadi panutan (Role Model) bagi

seluruh masyarakat.

5. Sebagai pelaksana sendiri, pemerintah masih dituntut untuk berperan

sebagai pelaksana sendiri di berbagai kegiatan.

Menurut Harahap ( 2014 : 14 ) peran pemerintah merupakan segala usaha

yang wajib dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi masalah klasik dalam

dunia usaha terutama yang sering terjadi pada UMKM di antaranya :

1. Masalah pada teknologi

Sebagian besar masalah UMKM ada pada faktor produksi yang

berkaitan dengan teknologi karena faktor produksi yang berupa teknologi


13

saat ini membutuhkan alokasi sumber daya yang cukup tinggi menurut

UMKM. Disaat teknologi semakin canggih dan kebutuhan spesifikasi

produk dari masyarakat semakin kompleks, maka semakin terdesaknya

UMKM karena keberlangsungan UMKM yang merupakan keharusan

dalam penggunaan teknologi

2. Masalah pada modal

Pada UMKM masalah modal sudah di anggap masalah klasik yang

sering menjadi perbincangan pada suatu konferensi. Tak jarang suatu

modal UMKM yang awalnya berasal dari kepemilikan pribadi masih

kurang dari segi permodalannya.

3. Masalah pada akses pasar

Permasalahn yang sudah umum terjadi yang di hadapi UMKM

yakni akses pada pasar. UMKM yang baru berdiri biasanya kesulitan

untuk mendapatkan pasar karena persaingan yang begitu ketat dan dalam

segi pengelolaan usahanya, UMKM yang baru berdiri merupakan usaha

awal yang belum begitu kuat dari segi pengelolaan usahanya.

Dengan demikian, kesimpulan dari peran pemerintah adalah tindakan yang

dilakukan pemerintah dalam rangka menjalankan kewajibannya sebagi pelayan

publik yang bertujuan untuk mensejahterakan masyarakatnya. Hubungan peran

pemerintah dengan penelitian ini yaitu kegiatan yang dilksanakan pemerintah

sebagai upaya untuk mengembangkan UMKM. Untuk dapat memecahkan

permasalahan pada UMKM maka peran pemerintah sangat dibutuhkan agar dapat

mengatasi masalah pada teknologi, modal, dan akses pasar.


14

B. Konsep Koperasi

Menurut Hendrojogi (2000 : 21), memberikan definisi koperasi yaitu:

“Koperasi adalah suatu perserikatan dengan tujuan berusaha bersama yang terdiri

atas mereka yang lemah dan di usahakan selalu dengan semangat tidak selalu

memikirkan diri sendri sedemikian rupa sehingga masing-masing sanggup

menjalankan kewajibannyasebagai anggota dan mendapat imbalan sebanding

dengan pemanfaatan mereka terhadap organisasi”.

Menurut Halomon Tamba ( 2001:16 ) Koperasi berasal dari bahasa

latin “Coopere”, yang dalam bahasa inggris disebut cooperation. Co berarti

bersama dan operation berarti bekerja, jadicooperation berarti bekerja sama.

Dalam hal ini, kerja sama tersebut dilakukan oleh orang-orang yang

mempunyai kepentingan dan tujuan yang sama.

Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian

menyatakan bahwa “Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang

perseorangan atau badan hukum koperasi, dengan pemisahan kekayaan para

anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan

kebutuhan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai nilai dan

prinsip koperasi.

Dari pengertian-pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa koperasi

adalah badan usaha ekonomi rakyat yang beranggotakan orang-perorang atau

badan hukum koperasi yang bekerja sama dalam bidang ekonomi dan sosial

berdasarkan atas prinsip persamaan, asas kekeluargaan dan kegotongroyongan


15

untuk memajukan perekonomian serta mencapai kesejahteraan anggota dan

masyarakat pada umumnya.

1. Fungsi dan Prinsip Koperasi

a. Fungsi Koperasi

Adapun mengenai fungsi koperasi dalam Undang-Undang

Nomor 17 Tahun 2012 tentang perkoperasian tidak ditemukan adanya

pengaturan secara khusus mengenai fungsi dari koperasi di Indonesia.

b. Prinsip Koperasi

Prinsip Koperasi dijelaskan dalam Pasal 6 Undang-Undang

Nomor 17 Tahu2012 tentang Perkoperasian sebagai berikut:

1) Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka

2) Pengawasan oleh anggota diselenggarakan secara demokratis

3) Anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan dalamm ekonomi

koperasi

4) Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom dan

independen.

5) Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi

anggota, pengawas, pengurus, dan karyawannya, serta

memberikan informasi kepda masyarakat tentang jati diri,

kegiatan, dankemanfaatan koperasi.

6) Koperasi melayani anggotanya secara prima dan memperkuat

gerakan koperasi, denga bekerja sama melalui jaringan


16

kekuatan pada tingkat lokal, nasional, regional, dan

internasional.

7) Koperasi bekerja untuk pembagunan berkelanjutan bagi

lingkungan dan masyarakatnya melalui kebijakan yang

disepakati oleh anggota

2. Tujuan Koperasi

Menurut Sumarsono (2003: 6). Tujuan utama dari pendirian

koperasi adalah untuk mensejahterakan para anggotanya Namun

dengan adanya usaha yang dilakukan oleh koperasi dalam

mensejahterakan para anggotanya sehingga koperasi juga memiliki

andil dalam mensejahterakan masyarakat secara keseluruhan, dengan

begitu koperasi juga memiliki andil dalam pembangunan suatu tataran

ekonomi mikro.

Tujuan utama koperasi di Indonesia adalah, mengembangkan

kesejahteraan anggota pada khususnya, dan masyarakat pada umumnya.

Koperasi Indonesia adalah perkumpulan orang-orang, bukan perkumpulan

modal sehingga laba bukan merupakan ukuran utama kesejahteraan

anggota. Dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor. 17 Tahun 2012 Tentan

Perkopersian dinyatakan bahwa Koperasi bertujuan untuk meningkatkan

kesejahteran anggota pada khususnya, dan masyarakat pada umumnya.

Sekaligus sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan

perekonomian nasional yang demokratis dan berkeadilan.


17

C. Konsep Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Kata pengembangan yang dikemukakan oleh J.S. Badudu sebagaimana

tercantum dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia mengandung arti sebagai hal,

cara atau hasil mengembangkan; sedangkan mengembangkan sendiri berarti

membuka, memajukan, menjadi maju dan bertambah baik. Sedangkan dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pengembangan merupakan proses, cara,

perbuatan mengembangkan, sedangkan mengembangkan merupakan perintah

selalu berusaha di pembangunan secara bertahap dan teratur yang menjurus

pada sasaran yang dikehendaki (KBBI, 2005:414).

Dani Danuar Tri (2013:12). memberikan pengertian bahwa

pengembangan merupakan suatu usaha yang dilakukan organisasi untuk

memperbaiki pelaksanaan pekerjaan yang mengacu pada kemampuan

meningkatkan daya tanggap organisasi terhadap lingkungan untuk mencapai

efisiensi dan efektifitas. Sedangkan menurut Moekijat, pengembangan adalah

usaha untuk memperbaiki pelaksanaan pekerjaan yang sekarang maupun yang

akan datang, dengan memberi keterangan, mempengaruhi sikap atau

menambah kecakapan.

Sementara dalam kaitannya dengan pengembangan sektor UMKM ini,

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan

Menengah menjelaskan bahwa hakikat dari pengembangan adalah upaya yang

dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, Dunia Usaha, dan masyarakat

untuk memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah melalui

pemberian fasilitas bimbingan pendampingan dan bantuan perkuatan untuk


18

menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan dan daya saing Usaha Mikro,

Kecil, dan Menengah.

Hafsah (2004, 43) menyatakan maka hal-hal yang perlu diupayakan

dalam pengembangan UMKM, yaitu,

1. Bantuan permodalan, pemerintah perlu memperluas skim kredit khusus

dengan syarat-syarat yang tidak memberatkan bagi UKM.

2. Pelatihan, pemerintah perlu meningkatkan pelatihan bagi UKM baik

dalam aspek kewiraswastaan, manajemen, administrasi dan

pengetahuan serta keterampilannya dalam pengembangan usahanya.

3. Membentuk lembaga Khusus, perlu dibangun suatu lembaga yang

khusus bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan semua kegiatan.

4. Mengembangkan promosi, guna lebih mempercepat proses kemitraan

antara UKM dengan usaha besar diperlukan media khusus dalam

upaya mempromosikan produk-produk yang dihasilkan.

Dari berbagai definisi pengembangan yang telah di jelaskan diatas,

kesimpulan dari pengembangan adalah suatu proses memperbaiki kinerja yang

dilakukan oleh suatu organisasi atau pihak yang bersangkutan sebagai upaya

untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas. Dalam penegmbangan UMKM yang

di artika sebagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah, baik pusat maupun

daerah agar dapat meningkatkan daya saing dari UMKM.


19

D. Pengertian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) merupakan industri yang

berbasis ekonomi kerakyatan yang hampir semua lapisan masyarakat dapat

terlibat didalamnya. UMKM merupakan salah satu penyumbang pendapatan

daerah yang tidak dapat dipandang sebelah mata. Meskipun begitu, kadang

banyak dijumpai kendala yang dihadapi UMKM seperti rendahnya tingkat

kesejahteraan pelaku UMKM, lokasi usaha atau berjualan UMKM yang

kadang mengganggu ketertiban umum dan lain sebagainya. Untuk itu,

pemerintah memiliki peranan sebagai institusitertinggi berwenang melakukan

pemberdayaan yang dapat meningkatkan kesejahteraan baik kesejahteraan

publik maupun kesejahteraan pelaku UMKM ( Kurniawati, 2010 : 9 ).

Usaha mikro kecil dan menengah sering disebut sebagai salah satu

pilar perekonomian masyarakat suatu daerah. Hal ini disebabkan karena

usaha mikro kecil dan menengah mempunyai fleksibilitas dan kemampuan

menyesuaikan diri terhadap kondisi pasar yang berubah dengan cepat

dibanding dengan perusahaan skala besar (Partomo dan Titik Sartika,

2004:13).

Keberadaan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah tidak dapat

dihapuskan ataupun dihindarkan dari masyarakat bangsa saat ini. Karena

keberadaannya sangat bermanfaat dalam hal pendistribusian pendapatan

masyarakat. Selain itu juga mampu menciptakan kreatifitas yang sejalan

dengan usaha untuk mempertahankan dan mengembangkan unsur-unsur tradisi

dan kebudayaan masyarakat setempat (Anggraeni, 2010:1286).


20

Definisi dan konsep UMKM berbeda menurut setiap negara. Oleh

karena itu, memang sulit membandingkan pentingnya atau peran UMKM antar

negara. Tidak ada kesepakatan umum dalam membedakan sebuah usaha

Mikro dan usaha kecil atau sebuah usaha Kecil dari sebuah usaha Menengah, dan

yang terakhir ini dari sebuah usaha Besar, Bahkan dibanyak Negara definisi

UMKM berbeda antar sektor, misalnya di Thailand, India dan Cina, atau

bahkan berbeda antar lembaga atau departemen pemerintah, misalnya; Indonesia

dan Pakistan. ( Tambunan, 2009:16).

Selanjutnya, di Indonesia definisi UMKM di atur dalam UU

Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan

Menengah. Sesuai dengan Undang-Undang nomor 20 tahun 2008 tentang

UMKM, Usaha Mikro Kecil dan Menenghah didefinisikan sebagai berikut:

1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau

badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro

sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,

yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan

merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang

dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak

langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi

kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.

3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri

sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang
21

bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,

dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung

dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan

bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-

Undang ini.

Berdasarkan kekayaan dan hasil penjualan, menurut Undang-Undang

Nomor 20 tahun 2008 pasal 6 kriteria Usaha Mikro Kecil dan Menengah adalah

sebagai sebagai berikut :

1. Kriteria usaha Mikro adalah sebagai berikut:

a) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima

puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha

b) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp

300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).

2. Kriteria usaha Kecil adalah sebagai berikut:

a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta

rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus

juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00

(tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp

2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).

3. kriteria usaha menengah adalah sebagai berikut:

a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus

juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00


22

(sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan

tempat usaha; atau

b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00

(dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak

Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah)

1. Ciri-Ciri Usaha Mikro Kecil Dan Menengah

UMKM merupakan usaha yang dapat dilihat melalui ciri-ciri dari

UMKM tersebut. menurut (Winarni, 2006:92) ciri-ciri dari UMKM adalah

sebagai berikut :

a. Terdapat ikatan emosional yang kuat antara perusahan dengan pemilik,

sehingga terjadi suatu keperdulian yang amat tinggi dari pemilik

kepada perusahaannya. Mengakibatkan seluruh kewajiban perusahaan

menjadi kewajiban dari pemilik juga.

b. Modal usaha berasal dari kepemilikan pribadi.

c. Sumber Daya Mnusia yang terbatas

d. Pemilik sering mencampur adukkan antara kepemilikkan keuangan

dari perusahaan dengan milik pribadi.

e. Susunan orgaisasi yang masih sederhana, tidak terdapat system

pembagian kerja yang baku.

f. Biasanya usaha tersebut belum berbadan hukum, masih merupakan

usaha perorangan
23

g. Kualitas manajemen dari organisasi cukup rendah, lebih

mengedepankan sisi kekeluargaan, sehingga sering tidak terdapat

rencana usaha yang mumpuni.

Usaha Mikro Kecil dan Menengah pada Negara berkembang memiliki

beberapa ciri-ciri yang membedakan usaha tesebut dengan usaha besar,

menurut Tambunan ( 2009 : 2 ) ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut :

a. Fleksibilitas yang tinggi

Salah satu point penting dalam keunggulan UMKM adalah dari

segi fleksibilitas usahanya yang sangat tinggi, bahkan bisa dikatakan

lebih tinggi daripada usaha besar. Sektor UMKM merupakan

kelompok usaha yang dinilai penting, terutama pada kondisi

perekonomian yang tidak stabil dan juga kondisi pasar yang

mengalami perubahan dengan cepat.

b. Hasil produksi merupakan barang konsumsi sederhana

Produk dari UMKM sering di kaitkan dengan produk-produk

kerajinan handmade serta barang bernilai seni lainnyayang hanya

memiliki pasar tertentu dan mungkin hanya bisa dinikmati oleh

sebagian besar masyarakat kelas menengha keatas. Memang benar hal

tersebut, karena UMKM sendiri pada dasarnya juga merupakan

realisasi ide dari pemiliknya, sehingga ide tersebut dinyatakan dalam

bentuk UMKM dengan harapan hasl dari ide tersebut dapat dijual.

Namun terbukti secara umum bahwa dari UMKM, sub bagian yang

paling menonjol adalah barang-barang hasil produksi dengan level


24

konsumsi sederhana. Barang konsumsi sederhana dengan harga relativ

murah, sehingga pasar tertarik untuk membelinya. Dan juga barang

konsumsi sederhana dimana barang yang dimaksud adalah barang

yang pasti di konsumsi oleh masyarakat, seperti barang yang tidak jauh

dari kebutuhan pokok manusia.

c. Merupakan bentuk invetasi

Bisa dikatakan bahwa pendiri dari UMKM ini sebagaian

adalah masyarakat dengan tingkata ekonomi bawah, dimana pendiri

UMKM ini sendiri dengan tujuan mencari pendapatan. Dengan

didirikannya UMKM, bisa dikatakan masyarakat dengan ekonomi

awah ini menginvestasikan harta yang dimilikinya untuk mendirikan

sebuah usaha dengan segalah resiko yang nantinya akan dihadapi.

Pada titik ini,UMKM sudah bertindak sebagai pihak penggerak

investasi dari masyarakat sehingga perputaran uang berjalan yang

mengakibatkan bergeraknya ekonomi. Di lain sisi, UMKM ini juga

melati jiwa kewirausahaan dari masyarakat yang menginvestasikan

hartanya untuk pendirian UMKM, dimulai dari pengambilan

keputusan, penyusunan strategi, dan lain sebagainya.

d. Sebagai landasan kepada usaha yang lebih besar

Dengan krisis ekonomi yang melanda indonesia pada tahun

1997-1998, terbukti bahwa bnyak sektor UMKM yang bertahan

melewatinya, bahkan disebut sebut sebagai penolong pada saat

tejadinya krisis tersebut. oleh sebab itu, banyak yang menganggap


25

bahwa UMKM adalah bidang usaha yang memiliki landasan kuat

untuk menghadapi situasi yang kurang memihak seperti halnya krsis

ekonomi. Dengan adanya landasan kuat tersebut, maka dimaksudkan

apabila suatu UMKM berdiri cukup kuat, maka selanjutnya untuk

mengembangkan kepada usaha yang lebih besar. Seperti ketika usaha

mikro yang nantinya digunakan sebagai landasan untuk menjadi usaha

kecil, kemdian usaha kecil menjadi dasar untuk di kembangkan

menjadi sektor usaha besar.

e. Padat karya

UMKM lebih mengandalkan tenaga manusia pada saat

melakukan produksi daripada menggunakan mesin. Alasan utama

adalah keterbatasan faktor produksi yang hanya mampu untuk

menggunakan tenaga manusia karena biaya yang di keluarkan bisa

lebih rendah daripada menggunakan mesin. Penggunaan tenaga

manusia ini berarti juga permintaan akan tenaga kerja diluar sana.

Lapangan pekerjaan yang tersedia akibat dari permintaan serta

kebutuhan dari UMKM ini merupakan suatu berkah bagi masyarakat

secara luas, namun yang sangat terbantu dengan adanya lapangan

pekerjaan baru ini adalah masyarakat dengan ekonomi bawah. Dengan

adanya lapangan pekerjan yang tersedia, maka masyarakat dengan

ekonomi bawah mendapat lebih banyak kesempatan untuk

meningkatkan kualitas serta kuantitas dari taraf ekonimonya saat ini

melalui pendapatan.
26

f. Jumlah unit usaha yang sangat banyak

Jumlah unit UMKM sangat banyak dan menyebar merata

pada seluruh bagian pelosok negeri, jauh melebihi usaha besar. Hal ini

dikarenakan mudahnya UMKM didirikan oleh suatu individu karena

persyaratan mendirikan usaha seperti kepemilikan faktor produksi

yang dibutuhkan bisa didapat oleh suatu individu tersebut dengan

cukup mudah, sehingga menarik banyak orang untuk melalui suatu

usaha UMKM dengan harapan meningkatkan taraf hidup melalui

pendapatan yang diterima dari UMKM yang didirikan tersebut.

Keberadaan UMKM bisa sampai mencakup seluruh pelosok hingga

kepada daerah yang terisolasi sekalipun oleh sebab itu, sektor UMKM

berberan penting dalam pertumbuhan perekonomian masyarakat pada

suatu daerah.

2. Keunggulan Dan Kelemahan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah

Beberapa keunggulan yang dimiliki oleh Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah dibandingkan dengan usaha besar menurut (Partomo dan

Rachman, 2002) antara lain:

a. Inovasi dalam teknologi yang dengan mudah terjadi dalam

pengembangan produk.

b. Hubungan kemanusiaan yang akrab di dalam perusahaan kecil

Fleksibilitas dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap kondisi

pasar yang berubah dengan cepat dibandingkan dengan perusahaan

berskala besar yang pada umumnya birokratis.


27

c. Terdapat dinamisme manajerial dan peranan kewirausahaan.

Kelemahan yang dimiliki Usaha Mikro Kecil dan Menengah

(UMKM) Menurut (Tambunan, 2002) adalah:

a. Kesulitan pemasaran

Salah satu aspek yang terkait dengan masalah pemasaran yang

umum dihadapi oleh pengusaha UKM adalah tekanan-tekanan

persaingan, baik di pasar domestik dari produk-produk yang

serupa buatan pengusaha-pengusaha besar dan impor, maupun di

pasar ekspor.

b. Keterbatasan finansial

UKM di Indonesia menghadapi dua masalah utama dalam

aspek finansial antara lain: modal (baik modal awal maupun

modal kerja) dan finansial jangka panjang untuk investasi yang

sangat diperlukan untuk pertumbuhan output jangka panjang.

c. Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM)

Keterbatasan SDM dalam aspek-aspek kewirausahaan,

manajemen, teknik produksi, pengembangan produk, control kualitas,

akuntansi, mesin-mesin, organisasi, pemprosesan data, teknik

pemasaran, dan penelitian pasar.

d. Masalah Bahan Baku

Selama masa krisis, banyak sentra-sentra Usaha Kecil dan

Menengah seperti sepatu dan produk-produk textile mengalami

kesulitan mendapatkan bahan baku atau input lain karena harganya


28

dalam rupiah menjadi sangat mahal akibat depresiasi nilai tukar

terhadap dolar AS.

e. Keterbatasan teknologi

Berbeda dengan Negara-negara maju, UKM di Indonesia

umumnya masih menggunakan teknologi tradisonal dalam bentuk

mesin-mesin tua atau alat-alat produksi yang sifatnya manual.

Dari beberapa pendapat para Ahli di atas, maka kesimpulan dari

Usaha, Mikro, Kecil dan menengah adalah suatu usaha produktif bernilai

ekonomi yang merupakan sektor usaha informal dan didirikan oleh

perorangan atau kelompok kecil dengan jumlah penjualan tahunan paling

banyak 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah). Dari ciri-ciri UMKM

yang telah dijelaskan, dapat disimpulkan bahwa sektor UMKM merupakan

sektor yang awal berdirinya berada pada sektor informal serta untuk memulai

suatu UMKM ini modal awalnya cukup terjangkau. Oleh karena itu, sektor

UMKM ini akan banyak diminati pengusaha-pengusaha baru yang memiliki

keinginan untuk terjun dalam dunia usaha karena sangat mudah suatu individu

memulai usaha baru berbasis UMKM. Melalui berdirinya usaha baru,

membutuhkan tenaga kerja, bahan baku, dan faktor produksi yang lainnya.

Dengan demikian maka pasar akan berjalan dan juga dapat menggerakkan

roda perekonomian.
29

E. Kerangka Fikir

Usaha Mikro Kecil dan menengah (UMKM) merupakan sektor usaha yang

berperan besar dalam pengembangan ekonomi nasional. Disisi lain, sektor ini juga

telah mampu memberikan kontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi

maupun dalam mengurangi pengangguran di indonesia selama ini. Sejalan dengan

hal tersebut Usaha Mikro Kecil Menengah tidak terlepas dari masala-masalah

yang di hadapi seperti keterbatasan modal, sumber daya manusia, pemasaran dan

lain sebagainya.

Peran Dinas Koperasi dan UMKM sangat penting untuk mengatasi

masalah-masalah Usaha Mikro Kecil Menegah tersebut, Dinas Koperasi dan

UMKM harus memberikan perhatian dan kontirbusi yang nyata terhadap

perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah. Pada penelitian ini peneliti akan

meneliti mengenai peran Dinas Koperasi dan UMKM Kota Kendari dalam

mengembangkan Usaha Mikro kecil dan Menengah di Kota Kendari. Adapun

kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


30

Gambar 1 kerangka fikir

Peran Dinas Koperasi Usaha

Mikro Kecil dan Menengah

1. Sebagai Fasilitator

2. Sebagai Katalisator

3. Sebagai Regulator

( Gede Diva, 2009:15-18)

Pengembangan usaha Mikro,

Kecil, dan Menengah ( UMKM )


31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada Kantor Dinas Koperasi dan UMKM

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara yang bertempat di Jl. Mayjend. S.

Parman No. 41, Kemaraya, Kendari Barat., Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

Pemilihan Kantor Dinas Koperasi dan UMKM sendiri sebagai lokasi penelitian

karena lokasi tersebut merupakan Dinas yang menaungi dan membina baik

Koperasi maupun UMKM (Usaha, Mikro,Kecil, dan Menengah) di Kota Kendari .

B. Informan Penelitian

Keberadaan informan sangat penting dalam penelitian kualitatif untuk

mendapatkan informasi dan data mengenai obyek yang di teliti. Informan adalah

orang-orang yang di pandang mengetahui dan mampu untuk memberikan sumber

data atau informasi yang memiliki relevansi dengan permasalahan penelitian

Adapun yang menjadi informan pada penelitian ini adalah sebanyak 8

orang yaitu :

Kepala Bidang Pemberdayaan UMKM, Kepala Seksi Fasilitasi UMKM, 2

Pelaku Usaha Mikro, 2 pelaku Usaha Kecil, Dan 2 pelaku Usaha Menengah di

Kota Kendari.
32

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data

sekunder.

1. Data Primer

Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh

secara langsung di lapangan, baik melalui pengamatan secara

langsung maupun mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada beberapa

narasumber. Dalam konteks ini, data yang diperoleh merupakan hasil

wawancara dengan menggunakan panduan wawancara.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperlukan dalam rangka untuk

melengkapi informasi dari data primer. Data sekunder juga digunakan

sebagai data pendukung guna memperkuat data primer. Sumber dari

data sekunder dalam penelitian ini ialah bersumber dari dokumentasi

berupa foto pengamatan penelitian, dan sumber dari media berita

online.

D. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini ialah sebagi

berikut:

1. Wawancara

Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara hampir

sama dengan kuesioner. Wawancara itu sendiri dibagi menjadi 3


33

kelompok yaitu wawancara terstruktur, wawancara semi-terstruktur,

dan wawancara mendalam (in-depth interview). Namun disini penulis

memilih melakukan wawancara mendalam, ini bertujuan untuk

mengumpulkan informasi yang kompleks, yang sebagian besar berisi

pendapat, sikap, dan pengalaman pribadi. Untuk menghindari

kehilangan informasi, maka penulis meminta izin kepada informan

untuk menggunakan alat perekam. Sebelum dilangsungkan wawancara

mendalam, penulis menjelaskan atau memberikan sekilas gambaran dan

latar belakang secara ringkas dan jelas mengenai topik penelitian. Hal

tersebut dilakukuan guna memudahkan penulis dalam memeperoleh

informasi dari informan.

2. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi ialah,

pengumpulan data yang data atau informasinya berupa catatan peristiwa

yang lampau atau sudah terjadi. Dokumentasi dapat berupa catatan,

tulisan, gambar, foto, video, rekaman suara, dll. Dalam penelitian

mengenai peranan Dinas Koperasi dan UMKM dalam mengembangkan

UMKM membutuhkan dokumentasi tentang beragam kegiatan yang

dilakukan Dinas Koperasi dan UMKM dalam mengembangkan UMKM

Untuk melengkapi data dalam analisis yang sedang diteliti, maka

memerlukan informasi dari dokumen yang mendukung seperti media

massa (Koran, media massa, berita online).


34

E. Teknik Analisis Data

Setelah memperoleh data dan informasi melalui proses wawancara dan

dokumentsi maka tahap selanjutnya yang harus dilakukan yaitu menganalisis data

dan informasi tersebut sehingga dapat ditarik kesimpulan yang akurat. Proses

analisis data dimulai dengan menalaa seluruh data yang sudah didapat dari terjun

langsung dilapangan melalui berbagai sumber wawancara.

Menurut Miles dan Huberman (2010 : 339) Analisis data kualitatf

merupakan upaya yang dilakukan oleh peneliti dengan pola bekerja dengan data,

mengorganisasikan data, mengklasifikasikan menjadi satuan yang dapat dikelola,

mensintetiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting

dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada

orang lain. Analisis data terdiri dari alur kegiatan yang saling menjalin pada saat,

sebelum, selama, dan setelah pengumpulan data. Kegiatan yang terjadi secara

bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

1. Reduksi Data

Reduksi data dilakukan oleh peneliti dengan cara memilih data,

kemudian memusatkan diri pada proses penyederhanaan, pengabstrakan,

dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di

lapangan. Dari sini kemudian peneliti melanjutkan proses reduksi data

dengan menajamkan, meggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak

perlu serta mengorganisasikan data dengan cara sedemikian rupa sehingga


35

kesimpulan final di dapatakan. Data kulaitatif dapat disederhanakan dan

ditransformasikan dengan berbagai macam cara yakni melalui seleksi yang

ketat, melalui ringkasan atau uraian singkat dan menggolongkanya dalam

suatu yang lebih luas.

2. Penyajian data

Penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun yang

memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan. Penyajian yang kerap digunakan dalam data kualitatif adalah

bentuk teks naratif. Namun, penyajian data dalam penelitian kualitatif

dewasa ini juga terdapat berbagai jenis matriks, grafik, jaringan dan bagan.

Semuanya dirancang guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam

suatu bentuk yang padu dan mudah di raih. Dengan demikian, seorang

penganalisis dapat melihat apa yang sedang terjadi dan menentukan

apakah menarik kesimpulan benar ataukah terus melangkah melakukuan

analisis yang menurut saran yang dikiaskan oleh penyajian sebagai suatu

yang mungkin berguna.

3. Menarik kesimpulan

Menarik kesimpulan adalah ketika kegiatan pengumpulan data di

lakukan, seorang penganalisis kualitatif mulai mencari arti benda-benda,

mencari keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang

mungkin, alur sebab akibat, dan proposi. Singkatnya, makna-makna yang

muncul dari data harus diuji kebenaranya, kekukuhanya, dan kecocokanya,

yakni yang merpukan validitasnya. Kemudian peneliti harus mampu


36

menyimpulkan berbagai temuan data yang diperolehnya selama proses

penelitian berlangsung.

F. Defnisi Konsep

1. Peran Dinas Kperasi dan UMKM adalah tindakan yang dilakukan Dinas

dalam rangka menjalankan kewajibannya sebagi pelayan publik yang

bertujuan untuk mensejahterakan masyarakatnya. Penelitian ini melihat peran

pemerintah dari teori yang di kemukakan oleh (Gede Diva, 2009 : 15), yaitu :

a. Peran Dinas Koperasi dan UMKM sebagai fasilitator

Di dalam pengembangan UMKM, peran pemerintah harus memberikan

fasilitas bagi UMKM seperti menyediakan pelatihan dan pendanaan

b. Peran Dinas Koperasi dan UMKM sebagai regulator

Peran pemerintah sebagai regulator yaitu membuat kebijakan-kebijakan

yang akan berdampak pada pengembangan UMKM.

c. Peran Dinas Koperasi dan UMKM sebagai katalisator

Disini pemerintah berperan sebagai stimulant untuk mempercepat

perkembangan UMKM dengan langkah-langkah seperti penghargaan

terhadap UMKM, komunitas kreatif untuk produktif, prasaran intelektual

bagi UMKM dan permodalan termasuk modal bergulir.

Pada penelitian ini, peran pemerintah yang di maksud adalah Dinas

Koperasi dan UMKM provinsi Sulawesi Tenggara.

2. Pengembangan adalah suatu proses memperbaiki kinerja yang dilakukan oleh

suatu organisasi atau pihak yang bersangkutan sebagai upaya untuk

meningkatkan kualitas dan kuantitas. Dalam penegmbangan UMKM yang di


37

artikan sebagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah, baik pusat maupun

daerah agar dapat meningkatkan daya saing dari UMKM.

3. Usaha, Mikro, Kecil dan menengah adalah suatu usaha produktif bernilai

ekonomi yang merupakan sektor usaha informal dan didirikan oleh

perorangan atau kelompok kecil dengan jumlah penjualan tahunan paling

banyak 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).


38

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Dinas Koperasi & UMKM

1. Profil Dinas Koperasi & UMKM Kota Kendari

Dinas Koperasi dan UMKM Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

teletak di jalan. Mayjend. S. Parman No. 41, Kemaraya, Kendari Barat., Kota

Kendari, Sulawesi Tenggara. Dinas Koperasi ini menangani pengembangan

terhadap koperasi serta UMKM yang mewakili pemerintah daerah. Hal ini

disampaikan pada tugas, fungsi dan struktur organisasi Dinas Koperasi Dan

Usaha Mikro Kecil Menengah Kota Kendari sebagai berikut:

a. Tugas dan Fungsi

Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah merupakan

unsur Pelaksanaan Tugas Pemerintah di Bidang Koperasi Usaha Mikro

Kecil dan Menengah. Dinas Koperasi, Usaha mikro, Kecil dan Menengah

di pimpin oleh seorang Kepala Dinas, yang di angkat dan di berhentikan

oleh Gubernur atas usul Sekertaris Daerah. Kepala Dinas bertanggung

jawab Kepada Gubernur melalui Sekertariat Daerah. Dinas Koperasi,

Usaha Mikro Kecil dan Menengah mempunyai tugas membantu Gubernur

dalam merumuskan, melaksanakan kewenangan desaintralisasi,

dekonsentrasi di bidang perkoprasian dan Usaha Mikro, Kecil Dan


39

Menengah (UMKM). Untuk melaksanakan tugas tersebut, dinas koprasi

Usaha Mikro, Kecil Dan Menegah mempunyai fungsi sebagai berikut:

1) Menyusun kebijakan teknis di bidang koperasi, usaha Mikro, Kecil

Dan Menengah.

2) Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum Lintas

Kabupanen/Kota di bidang koperasi,usaha mikro, kecil dan

menengah.

3) Pembinaan teknis di bidang koperasi, usaha kecil dan menengah

Lintas Kabupaten/Kota.

4) Pembinaan pengelolaan unit pelaksana teknis dinas.

5) Pelaksanaan urusan kemitraan

6) Pelaksanaan urusan kesekretarisan.

b. Struktur Organisasi

Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil menengah adalah satuan

kerja perangkat daerah yang di pimpin kepala Dinas di bantu oleh

sekretaris, Bidang Perizinan Dan Kelembagaan, Bidang Pengawasan Dan

Pemeriksaan, Bidang Pemberdayaan Koeprasi, dan Bidang Pemberdayaan

Usaha Mikro, Kecil, dan menengah.

1) Kepala Dinas
Kepala dinas mempunyai tugas memimpin, membina,

mengkoordinasikan, menerencanakan, merencanakan dan

menetapkan perumusan kebijakan serta program strategis, tata

kerja dan mengembangkan semua kegiatan di bidang Koperasi,


40

Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah serta bertanggung jawab atas

terlaksananya tugas dan fungsi dinas.

2) Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan,

mengkoodinasikan kegiatan administrasi umum, perencanaan

program dan anggaran serta ketatausahaan dinas.

3) Bidang Perizinan dan Kelembagaan

Bidang perizinan dan Kelembagaan mempunyai tugas

melaksanakan verifikasi izin usaha simpan pinjam, evaluasi,

pelaporan, evaluasi kelembagaan dan melakukan monitoring dan

evaluasi data serta pemberdayaan koperasi.

4) Bidang Pengawasan dan Pemeriksaan

Bidang Pengawasan dan Pemeriksaan mempunyai tugas

melaksanakan pengawasan terhadap perkembangan kesehatan

koperasi, pemeriksaan kelembagaan dan manganalisa penerapan

peraturan perundang- undangan usaha simpan pinjam.

5) Bidang Pemberdayaan Koperasi

Bidang Pemberdayan Koperasi mempunyai tugas

melaksanakan pemberdayaan fasilitas usaha koperasi, perluasan,

penguatan dan perlindungan modal, usaha simpan pinjam serta

peningkatan kualitas sumber daya manusia anggota koperasi.

6) Bidang pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah


41

Bidang pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah

mempunyai tugas melaksanakan pemberian fasilitas,

pengembangan, penguatan serta perlindungan terhadap usaha kecil

dalam upaya menjaga dan meningkatkan kualitas kewirausahaan.

2. Visi, Misi, dan Tujuan

a. Visi :

Mewujudkan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagai

pilar pembangunan ekonomi daerah yang sehat dan mandiri menuju

Sulawesi Tenggara yang sejahtera Tahun (2019-2024).

b. Misi :

1) Memberdayakan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

menjadi pelaku ekonomi yang tangguh dan professional.

2) Mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpuh pada

mikanisme pasar yang berkeadilan berbasih pada sumber daya alam

dan sumber daya manusia yang produktif.

3) Menciptakan lapangan kerja melalui pengembangan Koperasi dan

UMKM.

4) Meningkatkan erenergi dan oeran aktif masyarakat serta dunia usaha

dalam rangka meningkatkan produktifitas dan daya saing UMKM.

5) Meningkatkan kualitas layanan public yang transparan akuntabel dan

kredibel.

c. Tujuan:
42

1) Mewujudkan penyediaan sarana dan prasarana penunjang kinerja guna

pelaksanaan administrasi perkantoran

2) Meningkatkan peran dan kontribusi koperasi dan UMKM untuk

perekonomian daerah

3) Meningkatkan kesadaran berwirausaha sebagai budaya dalam

meningkatkan kewirausahaan di kalangan masyarakat

4) Meningkatkan kualitas pengelolaan dan keterampilan SDM Koperasi

dan UMKM

5) Meningkatkan presentase koperasi yang aktif, berprestasi dan

berkualitas setiap tahun.

3. Sumber Daya Manusia

Dalam melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Koperasi dan

UMKM Kota Kendari didukung oleh pegawai sebanyak 48 orang, dengan

uraian sebagai berikut:

Tabel 2. Pegawai Negeri Dinas Koperasi dan UMKM Kota Kendari


Berdasarkan Golongan

Jumlah Golongan (orang)


No Unit kerja
SDM IV III II I

1. Kepala Dinas 1 1 - - -

2. Sekertaris 1 1 - - -

3. Subag Tata Usaha 6 - 6 - -

4. Subag Penyusunan Program 3 1 2 - -

5. Subag Keuanagan 6 - 5 1 -

6. Bidang Perizinan Dan 6 - 2 4 -


43

Kelembagaan

Bidang Pengawasan Dan


7 8 2 5 1 -
Pemeriksaan

Bidang pemberdayaan
8 11 3 7 1 -
koperasi

Bidang Pemberdayan Usaha


9 6 1 5 - -
Kecil

Jumlah 48 9 32 7

Sumber: Dinas Koperasi dan UMKM Kota Kendari 2019

Tabel 3. Pegawai Negeri Yang Bertugas di Dinas Koperasi dan UKM Kota
Kendari Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Tingkat pendidikan pegawai Jumlah ( orang )

1. SD -

2. SMP -

3. SMA 10

4. SARJANA MUDA/D3 4

5. STRATA-1 26

6. STRATA-2 8

7. STRATA-3 -

Jumlah 48
44

Sumber: Dinas Koperasi dan UMKM Kota Kendari 2019


B. Deskripsi Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM)

Usaha mikro kecil dan menengah sering disebut sebagai salah satu

pilar perekonomian masyarakat suatu daerah. Hal ini disebabkan karena

usaha mikro kecil dan menengah mempunyai fleksibilitas dan kemampuan

menyesuaikan diri terhadap kondisi pasar yang berubah dengan cepat

dibanding dengan perusahaan skala besar .

Keberadaan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah tidak dapat

dihapuskan ataupun dihindarkan dari masyarakat bangsa saat ini. Karena

keberadaannya sangat bermanfaat dalam hal pendistribusian pendapatan

masyarakat. Selain itu juga mampu menciptakan kreatifitas yang sejalan

dengan usaha untuk mempertahankan dan mengembangkan unsur-unsur tradisi

dan kebudayaan masyarakat setempat. Berikut nama dan jenis UMKM di Kota

Kendari .

Tabel 4. Nama, jenis usaha dan kegiatan usaha UMKM di Kota


Kendari

No Nama UMKM Alamat Jenis Usaha Kegiatan Usaha

1 Jl. Jati Raya No. 30 Penjualan dan


Kerajinan
Kelurahan Kelurahan Industri Pembuatan, serta
Tradisional Nentu
Wawowanggu Pengolahan pengrajin anyaman dari
(Hati Mulia)
Kecamatan Kadia. bambu, rotan, Dll

2 Perumahan Zam-Zam
Residen Blok B No.6 Perdagangan,
kuliner dan aneka kue
Dapur El Ummu Homobase Kelurahan Hotel dan
kering dan basah
Watubangga Kecamatan Restoran
Baruga. Kendari
45

No Nama UMKM Alamat Jenis Usaha Kegiatan Usaha

3 handicraft, membuat
Perdagangan, souvenir untuk resepsi
Kreasi Souvenir JL. Balai Kota III Hotel dan pernikahan, seserahan
Restoran dan aneka bros berbahan
kain perca

4 Perdagangan,
UMK. Anugrah BTN. Tunggal Hotel dan menjual sembako
Restoran

5 Memproduksi jenis
photo frame, bingkai,
Perdagangan,
bunga kertas dan sabun
Izdihaar Shop Jl. Pasaeno Lr. Aliyah Hotel dan
serta asesoris untuk
Restoran
pernikahan, acara
syukuran

6 Perdagangan,
Al-Qarimah Shop Menjual jenis kue-kue,
Jl. Cempaka Hotel dan
and Bakery bahan pangan
Restoran

7 Kegiatan prioritas usaha


Azalia Mart yakni
Perdos, kampus baru
Azalia Mart Jasa Lainnya kegiatan usaha dagang
UHO, blok H no 11
sembako dan jasa
fotocopy

8 Jln Laode Hadi Mandala


Ara Konveksi Jasa Lainnya Arka Konveksi
Square Blok B/No.10

9 Pertanian,
Jual Ikan
Jalan Durian Ujung Peternakan, Ikan Bandeng Cabut
Bandeng Cabut
Belakang Kantor PLN Kehutanan, Duri
Duri
Perikanan

10 Kedai kopi bernuansa


Jalan Mahkota kelurahan Perdagangan, wisata buatan dengan
Rumah Pucuk mokoau kecamtan Hotel dan spot berfoto dan rumah
kambu Restoran pohon di atas ketinggian
500 mdpl
46

No Nama UMKM Alamat Jenis Usaha Kegiatan Usaha

11 Jalan Malaka Kambu Perdagangan, Snack cafe and table top


TALK CAFE Kendari Sulawesi Hotel dan game . Talk , play and
Tenggara Restoran enjoy the meals

12 Aneka Parfum jln. Supu yusuf Jasa Lainnya Berbagai Jenis Parfum

13 Dapur Paman Aneka Makanan


Tipulu Jasa Lainnya
Fish Ringan/Berat

14 Berbagai Jenis Olahan


Asmahyar jln. Baruga Jasa Lainnya
Donat Kentang

15 Depot Arii ito jln. Mekar Jasa Lainnya Depot Air Bersih

16 Aneka Kue
Jln. sao-sao Jasa Lainnya Aneka macam kue
yulinda

17 Burger Kakak Jln Laode Hadi Jasa Lainnya Burger Kakak

18 The Nasi Campur Jln. Lasolo Kel. Sodoha,


Jasa Lainnya Kuliner/Makanan
Ummu Agsa Kec. Kendari Barat

19 Jalan Chairil Anwar Industri Jasa Interior , Souvenir


Bikania
lorong Monapa no 3 A Pengolahan dan Merchandise

20 Coffe Shop , menjual


Jalan MT Haryono no 10 Perdagangan, aneka jenis minuman
Pesisir Tenggara
kelurahan Bende Hotel dan Mix juice, special tea ,
Coffe
Kecamatan Kadia Restoran milk shake dan aneka
cemilan.

21 Ikan Asap Industri


Komp.pasar anduonohu Produksi ikan asap
Khaerunnisa Pengolahan

22 Perdagangan,
Pisang Nugget Membuat dan menjual
Jln. J.A.H Nasution Hotel dan
Smile (PNS) pisang nugget
Restoran

23 Aufa Cake Lrg.nipa raya Perdagangan, Jasa kuliner


47

No Nama UMKM Alamat Jenis Usaha Kegiatan Usaha

Bakery & Hotel dan


Tradisional food Restoran

24 berbagai jenis minuman


Makanko jln. lepo-lepo indah Jasa Lainnya
dan makanan ringan

25 Seblak Jln. Saranani Jasa Lainnya Aneka Jenis Seblak

26 Gado-gado Ulek Bundaran MTQ Jasa Lainnya Aneka Gado-gado

27 Rumah Ayam Produksi ayam kampung


KM 40 Puuwatu Jasa Lainnya
Kendari pilihan

28 Artz Cafe Jln. Haeril Anwar, No. 2 Jasa Lainnya Kuliner/Cofee Shop

29 Jalan H. Banawula
Usaha PPOB Fastpay
Sinapoy RT. 001 RW.
Bahri Utama Jaya Jasa Lainnya (Sistem Pembayaran
003 Kelurahan Lapulu
Onlain)
Kecamatan Abeli

30 Jalan Marta Thiahau


Cotton ID Store Jasa Lainnya Jual Pakaian
Kelurahan Lepo-Lepo

31 Tour guide dan trip


Senang jalan trip Jalan HEA Mokodompit Jasa Lainnya
planner

32 Mall mandonga, lantai Perdagangan,


Madame Cefin
basement. blok G 11-16 Hotel dan Jual kosmetik
Cosmetik
Mandonga. Restoran

33 Nineandnine
jalan balai kota 3, no.64c Jasa Lainnya Pembuatan kuliner
company

34 Pembuatan kripik serta


Monster bawang Balaikota 3, No.64c Jasa Lainnya
penjualan online

35 sultra foodies jl. syech yusuf 5 Jasa Lainnya jualan kuliner online
48

No Nama UMKM Alamat Jenis Usaha Kegiatan Usaha

36 pajangan kayu jl. teporombua BTN


Jasa Lainnya kerajinan kayu
kdi Grand andika

37 Jln. Kodya No. 6A, Kel.


Minyak Urut Pembuatan Minyak Urut
Watu-Watu, Jasa Lainnya
Alam Puncak Alam Puncak
Kec.Kendari Barat

38 pempek
jl. Gersamata Jasa Lainnya kuliner pempek
gersamata

39 warung kopi manual


Kahawa jl. edy sabara Jasa Lainnya
brewing

40 jl. teporombua, lrg. inimi


Arfaarajuta Jasa Lainnya Rajutan
no.2

41 Perdagangan,
Jln. Chairin Anwan No.
FR Garage Hotel dan Variasi Mobil
10
Restoran

42 Pertanian,
Rumah Sehat Hombis lepo-lepo Dekat Peternakan, Menanam Sayuran non
UCY Hidroponik BTN Zam-Zam Kehutanan, pestisida
Perikanan

43 Pempek 3 Ilir Jln. Ronga II No. 23


Jasa Lainnya Kuliner Pempek
Pertusa Pertusa

44 Rumah Bali
Jln. Haeba Dalam Jasa Lainnya Perdagangan Sayuran
Hidroponik

45 Perdagangan,
Jln. Lawata Mandonga
Pelangi Sultra Hotel dan Jual Beli Kacang Mete
Kendari
Restoran

46 Roemahsneakersk jalan A.H Nasution


Jasa Lainnya Jual beli sepatu
di (lrg.rajawali) Kambu

47 Minnieswear Jln. Poros TPS Kendari Jasa Lainnya Berbagai jenis aksesoris
49

No Nama UMKM Alamat Jenis Usaha Kegiatan Usaha

HP

48 Menjual Berbagai Jenis


Minniesnack.kdi Jln. Poros TPS Kendari Jasa Lainnya
Jajanan Ringan

49 Oreochess_cakelu
Jln. Pangeran Antasari Jasa Lainnya Aneka Puding
mer

50 Jln. Jalan Poros


Dessertpinks Jasa Lainnya Menjual Aneka Puding
Anggoea

51 mengantar wisatawan
Ard travel jln.poros anduonohu Jasa Swasta
dan menyiapkan fasilitas

52 Perdagangan,
Warung Makan jalan kijang no.7,
Hotel dan Warung makan
Cinta Hidayat anduonohu
Restoran

53 Perdagangan,
Konter Pulsa Jual Pulsa dan Aksesoris
Jalan H. Lamjuse Hotel dan
Roslia HP
Restoran

54 Perdagangan,
Kios Dina Jalan H. Lamuse Hotel dan Jula Sembako
Restoran

55 Jalan H. Banawula Perdagangan Aksesoris


Echa Cell Sinapoy No. 71 A Jasa Lainnya HP, Pulsa, Token Listrik
Kecamatan Abeli dll

56 Jalan Jendral Ahmad


Zam Printing Jasa Lainnya Percetakan, Advertising
Yani No. 182

57 Jl. Kedondong
Ikan Asap
Kompleks Perumahan Jasa Lainnya Penjualan Ikan Asap
Fadillah
Pasar Anduonohu

58 Dyard Store Jalan Bunga Seroja, Lrg Jasa Lainnya Bisnis Onlain Berbagai
Kurais Kec. Kendari Macam Produk Seperti
50

No Nama UMKM Alamat Jenis Usaha Kegiatan Usaha

Barat Kota Kendari Jam, Baju dll

59 Perdagangan,
Jalan H. Lamuse,
Kios AI Hotel dan Jual Beli Sembako
Lorongg Wanggu
Restoran

56 Jalan H. Banawula Perdagangan Aksesoris


Arnel Cell Sinapoy Kelurahan Jasa Lainnya HP, Pulsa, Kartu
Lapulu Kecamatan Abeli Perdana dll

57 Perdagangan,
Ternak Ayam
Jalan H. Lamuse Hotel dan Jual Beli Ayam
Eva
Restoran

58 Perdagangan,
Kios Aminah Jalan H. Lamuse Hotel dan Jual Beli Sembako
Restoran

59 Perdagangan, Jual Beli Makanan


Jalan H. Lamuse RT 03,
Warung Salima Hotel dan Ringan, Kue dan
RW 02
Restoran Gorengan

60 Bengkel Rara Jalan H. Lamuse Nomor


Jasa Lainnya Usaha Bengkel
Motor 18

61 Perdagangan,
Kios Dinal Jalan H. Lamuse Hotel dan Jual Beli Sembako
Restoran

62 Perdagangan,
Jalan Marta Thiahau Produk Aneka Makanan
Tek-Tek Hotel dan
Kelurahan Lepo-Lepo Ringan Zaman Now
Restoran

63 Perdagangan,
Jalan Sao-Sao Nomor 3
Mie Pabink Hotel dan Usaha Kuliner
Kelurahan Bende
Restoran
51

No Nama UMKM Alamat Jenis Usaha Kegiatan Usaha

64 Warung makan Dagang bubur ayam,


Perdos kampua baru
bubur ayam Jasa Lainnya nasi kuning ayam/ikan,
UHO, blok H no 12
bandung gado-gado

65 Jln. Sparman, depan


Warung Makan Melayani kegiatan
Kampus Lama UHO Jasa Lainnya
Ibu Tin makan pelanggan
Kemaraya

66 perdos kampus baru


Kios Fiqram Jasa Lainnya kegiatan usaha sembako
UHO blok T

67 Kel. Kambbu,
Pensil Group perumahan silvas mas 2 Jasa Lainnya usaha ATK
blok c.7

68 Perdagangan, produksi kacang tanah


Jalan Madesabara no 14
Rapo-Rapo Hotel dan original dengan
Raha
Restoran kemsasan yang menarik

69 Jalan H.E.A Menjual jenis ikan bakar


Perdagangan,
Warung Makan Mokodompit lrg bintang dan ayam bakar , beserta
Hotel dan
1453 depan kampus baru aneka minuman seperti
Restoran
Universitas Halu Oleo es jeruk , kopi , teh etc

70 Jalan H.E.A
Mokodompit lorong Service dan Jual-Beli
R.com Jasa Lainnya
Kencana 2 kecamatan Laptop
Kambu

71 Perdagangan,
Warkop Simpang Jln gatot subroto no 14 Warung kopi dan rumah
Hotel dan
3 kecamatan katobu makan prasmanan
Restoran

72 Jabal rahma
jl. lamuse Jasa Lainnya ATK dan percetakan
komputer

73 percetakan
jl. Lamuse Jasa Lainnya Percetakan
fadillah

74 Foto copy Nisa Jln A.H. Nasution, kel. Jasa Lainnya Kegiatan foto copy dan
52

No Nama UMKM Alamat Jenis Usaha Kegiatan Usaha

Mandiri Kambu, kec. Kambu Jasa pengetikan

75 Jln. Balai kelurahan,


Kegiatan foto copy dan
NN centre Tobimeita, kompleks Jasa Lainnya
travel
SMP 7 kendari

Sumber: Dinas Koperasi dan UMKM Kota Kendari 2019

C. Peranan Dinas Koperasi dan UMKM dalam mengembangkan Usaha Mikro

Kecil dan Menengah

Menurut Soekanto, peranan adalah aspek yang dinamis dari kedudukan

seseorang dan karena kedudukan itu ia melakukan suatu tindakan atau gerak

perubahan dinamis dimana dari usaha itu diharapkan akan tercipta suatu

keadaan atau hasil yang diinginkan. Tindakan tersebut dijalankan dengan

memanfaatkan kewenangan, kekuasaan, serta fasilitas yang dimiliki karena

kedudukannya.

Peran Dinas Koperasi dan UMKM sangatlah penting untuk pengembangan

dan pembangunan suatu daerahnya. Seperti pada sektor ekonomi, dimana dengan

adanya peran serta dan dukungan dari pemerintah, pemerintah dapat membuat

kebijakan sebagai langkah-langkah yang akan di ambil untuk melaksanakan

pembangunan di daerahnya. Sektor ekonomi dapat berjalan karena adanya campur

tangan dari pemrintah yang mengawasi, mengatur, menindak lanjuti persoalan-

persoalan yang terjadi serta dapat mempercepat pergerakan sektor ekonomi

melalui kebijakan yang di buat oleh pemerintah. Namun tidak hanya campur
53

tangan dari peran pemerintah tetapi juga dengan adanya proses masyarakat untuk

menjalankan perekonomiannya.

Pada sektor ekonomi, yang menjadi perhatian Dinas Koperasi dan UMKM

adalah sektor usaha mikro kecil dan menengah, alasannya karena sektor usaha

mikro kecil dan menengah dapat memberikan kontribusi terhadap daerahnya serta

proses penciftaan UMKM bisa di bilang cukup mudah dan tidak membutuhkan

modal yang banyak. Melalui UMKM, dapat meminimalisir jumlah pengangguran

karena dari waktu ke waktu jumlah unit UMKM semakin bertambah dan banyak

menyerap tenaga kerja.

Perkembangan UMKM tidak terlepas dari adanya peran Dinas Koperasi

dan UMKM yang telah di sepakati hingga terjun langsung kelapangan dengan

bentuk kebijakan-kebijakan yang di buat dan program-program yang di jalankan.

Selain dari peran Dinas Koerasi dan UMKM , UMKM dapat berkembang juga

karena adanya usaha dari pelaku usaha itu sendiri.

Berikut peran Dinas Koperasi dan UMKM Kota Kendari yang di peroleh

dari hasil lapangan peneliti:

 Peran Dinas Koperasi dan UMKM sebagai fasilitator

 Peran Dinas Koperasi dan UMKM sebagai regulator

 Peran Dinas Koperasi dan UMKM sebagai katalisator

a. Peran Dinas Koperasi dan UMKM Sebagai Fasilitator

Fasilitator berasal dari kata fasilitas yang merupakan penyediaan sarana

dan prasarana untuk dapat mencapai target yang dituju. Fasilitator di artikan
54

sebagai pihak yang menyediakan sarana dan prasarana, seperti pelatihan dan

pemberian bantuan berupa barang atau jasa.

Penelitian ini menjelaskan bahwa peran Dinas Koperasi dan UMKM

dalam pengembangan UMKM sebagai fasilitator dalam rangka penyediaan sarana

untuk mencapai target yang dituju dapat di lihat melalui hasil di lapangan yang di

lakukan oleh peneliti. Dinas Koerasi dan UMKM Kota Kendari telah

melaksanakan perannya sebagai fasilitator dalam menegembangkan UMKM

berupa:

1) Fasilitas Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan alat pendukung yang digunakan

selama kegiatan pengembangan. Adanya sarana dan prasarana yang

memadai juga dapat menunjang keefektifan kegiatan yang dijalankan.

Sarana dan prasarana yang dimaksud adalah segala kelengkapan dan

fasilitas seperti tempat kegiatan yang nyaman, SDM pelaksana yang

berkualitas, peralatan yang lengkap dan memadai sehingga dapat

membuat peserta merasa nyaman dan penyelenggaraan kegiatan

tersebut dapat berjalan lancar.

Hal ini sesuai dengan yang di ungkapkan oleh Ibu HN pelaku

UMKM dalam wawancara berikut ini:

‘’ kalau untuk masalah sarana dan prasarananya itu jelas sangat


mendukung. Kami selalu mengedepankan fasilitas, Soalnya orang jika
dapat fasilitas yang baik apapun yang di kerjakan akan terasa
nyaman’’. (wawancara 18 desember 2019 )
55

Hal senada juga diungkapkan oleh Bu MW selaku seksi fasilitasi

UMKM dalam wawancara sebagai berikut :

‘’ Contohnya kegiatan pelatihan kewirausahaan, untuk mengadakan


acaranya itu butuh suguhan. Tidak mungkin kita memberi kursus
dan tidak di berikan konsumsi apa-apa. Selain itu, tempat yang
digunakan juga harus nyaman, biasanya kita menggunakan aula,
agar tidak sumpek. Tentor yang kita datangkan pun harus yang
berkompeten dibidangnya. Nah kalau fasilitasnya sudah begitu
bagus, pesertanya juga pasti akan senang dan tidak jenuh ikut
kegiatan kita. Itulah salah satu contoh pentingnya fasilitas dalam
penyelenggaraan tiap program kegiatan ‘’. (wawancara 18 desember
2019)
Pernyataan yang sama juga diungkapkan oleh Ibu OK pelaku UMKM

dalam wawancara berikut ini:

‘’ Dalam kegiatan pelatihan yang pernah saya ikuti, sarana dan


prasarana yang diberikan sudah cukup memadai. Tempat
pelatihannya juga sangat nyaman dan mudah dijangkau.
Kalau tempatnya nyaman kita juga betah mengikuti acaranya.
Selain itu para pengajarnya pun juga enak dan menyenangkan.
Materinya jadi mudah dimengerti ‘’. (wawancara 19 desember 2019)
Dari beberapa pernyataan di atas dapat diketahui bahwa sarana

dan prasarana merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi

jalannya setiap kegiatan yang dilaksanakan dalam upaya pengembangan

sektor UMKM. Salah satu permasalahan yang menimpa pelaku UMKM

adalah adanya keterbatasan sarana misalnya kurangnya informasi dalam

kaitannya dengan kemajuan teknologi yang berdampak pada sarana yang

ada menjadi kurang mendukung terhadap usaha serta lambat dalam

perkembangannya. Oleh karena itu, peran Dinas Koperasi dan UMKM

Kota Kendari amat penting dalam menyediakan fasilitas yang berbentuk


56

sarana dan prasarana agar bisa mendukung perkembangan UMKM di

Kota Kendari ini.

2) Fasilitas Pelatihan dan Keterampilan

Pelatihan dalam hal ini menjadi strategi dari Dinas Koperasi dan

UMKM Kota Kendari dalam melakukan pengembangan UMKM.

Pelatihan merupakan investasi organisasi yang penting dalam sumber daya

manusia. Pelatihan melibatkan segenap sumber daya manusia untuk

mendapatkan pengetahuan dan keterampilan pembelajaran sehingga mereka

akan segera dapat menggunakannya dalam pengembangan usaha mereka.

Pada dasarnya, pelatihan diperlukan karena adanya kesenjangan antara

keterampilan yang dibutuhkan dengan keterampilan yang dimiliki

sekarang.

Dinas Koperasi dan UMKM Kota Kendari telah menyusun

beberapa program pelatihan yang rutin dilakukan. Pelatihan tersebut

mempunyai tujuan untuk memberikan pelatihan skill dari pelaku UMKM

agar memperdalam keterampilan yang sudah dimiliki.

Mengingat pentingnya tujuan dari kegiatan ini, maka

penyelenggaraan pelatihan kewirausahaan merupakan agenda rutin

tahunan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kota Kendari.

Untuk keperluan Narasumber, Dinas Koperasi dan UMKM biasanya

bekerjasama dengan beberapa lembaga pendidikan dengan mendatangkan

ahli-ahli yang berkompeten di bidang kewirausahaan maupun manajemen


57

usaha, serta meghadirkan tamu pengusaha yang telah berhasil di

bidangnya.

Kegiatan yang dilakukan dalam pelatihan ini adalah pemberian

materi oleh narasumber yang telah ditunjuk dan didampingi dari Staf Dinas

Koperasi dan UMKM Kota Kendari yang berkaitan dengan

kewirausahaan dan kemampuan manajerial.

Hal ini sesuai yang dikatakan oleh Bapak AR kepala bidang

pemberdayaan UMKM sebagai berikut:

“Selama tahun 2019, kami telah menyelenggarakan pelatihan


kewirausahaan ini selama 5 kali yang bertempat di Aula Dinas
Koperasi dan UMKM Kota Kendari, dan kami lihat antusiasme
masyarakat sangat kurang, sebab terlihat pesertanya, hanya
maksimal 50 orang. Yang menjadi materi dalam pelatihan ini ya
tentang kewirausahaan itu sendiri, dan juga pelatihan tentang
kemampuan manajerial, seperti manajemen usaha dan akuntasi
dasar. Biasanya kami mendatangkan ahli-ahli manajemen dari
lembaga pendidikan, dan tidak lupa dengan mengundang dari
pengusaha sukses juga. Untuk berbagi pengalaman nantinya.”
(wawancara 17 desember 2019).

Hal ini juga didukung oleh pernyataan dariIbu DW pelaku UMKM

memberikan jawaban yang sama dalam wawancara berikut:

“Pada waktu pelatihan Kewirausahaan yang dulu sempat saya ikuti,


kami diberi penjelasan seputar kewirausahaan dan administrasi
keuangan. Selain itu kami juga langsung disuruh mempraktekkan
bagaimana membuat pembukuan akuntansi. Hasil yang saya
peroleh dari pelatihan itu, saya menjadi lebih tahu bagaimana
mengelola keuangan tersebut. (wawancara 20 desember 2019).
58

Berkaitan hal tersebut Ibu MW selaku kepala seksi fasilitasi UMKM

menambahkan dalam meningkatkan kualitas SDM, Dinas Koerasi dan UMKM

berupaya untuk memberikan keterampilan melalui berbagai pelatihan.

‘’ jadi untuk SDM nya, kita memberikan keterampilan kepada teman-


teman seperti pelatihan kewirausahaan, pengaturan keuangan,
bagaimana memasrkan produk dan lain-lain, namun dalam
pelaksanaannya masih banyak pelaku UMKM yang kurang antusias hal
ini karena mereka baru mau ikut pelatihan kalau di iming-imingkan
honor begitu, padahal pelatihan ini juga sangat bermanfaat untuk
mereka ’’. (wawancara 17 desember 2019)
Dari Pernyataan yang telah dipaparkan di atas bisa disimpulkan jika

peran Dinas Koperasi dan UMKM Kota Kendari juga menyediakan

fasilitas berupa pelatihan keterampilan yang telah dilaksanakan seperti

pelatihan mengenai kewirausahaan, pelatihan mengenai pengaturan keuangan,

membaca peluang pasar dan lain sebagainya.

Berikut data Pelatihan Keterampilan yang telah di laksanakan Dinas

Koperasi Dan UMKM Kota Kendari tahun 2019

Tabel 5. Data Pelatihan keterampilan oleh pelaku UMKM Yang Telah


di laksanakan Tahun 2019 Di Kota Kendari

Jenis
No Waktu Tempat Jumlah Materi pelatihan
pelatihan

1 31 Maret Dinas 40 orang. Pemberian 1. Pengenalan Potensi


2019 Koperas pelatihan 2. Motivasi berwirausaha
i dan mengenai 3. Teknik Pemasaran dan
UMKM Kewirausaha Pengembangan Pasar
Kota an bagi 4. Teknik Promosi yang
Kendari UMKM efektif
5. Praktek tentang
kewirausahaan
2 14 Mei Swiss 50 orang. pelatihan 1. Pemasaran
59

2019 Bell mengenai 2. Permodalan


Hotel Manajemen 3. Administrasi Usaha
Kendari Usaha Kecil 4. Manajemen Usaha
bagi UMKM

3 24 Juli Dinas 40 orang pelatihan 1. Pengertian Akuntansi


2019 Koperas mengenai Koperasi
i dan Akuntansi 2. Bukti Pembukuan
UMKM Dasar. 3. Buku Besar dan
Kota Latihan
Kendari 4. Kas, Kasi, Kartu
Barang, dan Latihan
5. Laporan Keuangan
Neraca dan Buku
Besar
6. Daftar Saldo dan
Latihan
7. Laporan Keuangan
Neraca dan Buku
Besar
8. Laporan Hasil Usaha
4 25 Swiss 50 pelatihan 1. Bagaimana Memulai
Agustus Bell mengenai Eksport
2019 Hotel orang. Ekspor I 2. Strategi Pemasaran
Kendari mpor bagi 3. Bagaimana
UMKM Meningkatkan
Pendapatan melalui
Eksport
4. Tatacara Ekspor
5. Pengalaman Ekspor
5 15 Dinas 30 orang. Bintek 1. Kesetaraan Gender
Oktober Koperas peningkatan 2. Penataan produk bagi
2019 i dan SDM UMKM wanita
UMKM berperspektif 3. Bagaimana
Kota gender. berwirausaha
Kendari

Sumber: Dinas Koperasi dan UMKM Kota Kendari


60

Tujuan dari pelatihan tersebut agar pelaku UMKM lebih memiliki

jiwa kewirausahaan yang tinggi dan lebih berani untuk melakukan inovasi-

inovasi, serta mampu menjalankan usahanya dengan baik. lalu kemudian

mampu mengoperasikan segala kegiatan manajerial yang terkait dengan

jalan usahanya. Selain itu setiap pelaku usaha UMKM mampu melakukan

pembukuan yang benar dalam usahanya. Kemudian memacu para pelaku

usaha untuk lebih memajukan usahanya melalui ekspor impor.

Namun dalam pelaksanaan pengembangan SDM tersebut, masih banyak

para pelaku UMKM yang enggan untuk ikut padahal pelatihan-pelatihan

tersebut bermanfaat untuk pribadi dalam hal mengembangkan skill dan

keterampilannya dalam mengembangkan usahanya. Hal ini dengan melihat

jumlah peserta yang ikut serta berpartisipasi pada tabel di atas

Mengenai hambatan yang dihadapi oleh Dinas Koperasi dan UMKM

dalam pengembangan UMKM lebih kepada peran pelaku usaha yang tidak

stimultan dalam pelatihan tersebut. Dengan kata lain bahwa masyarakat

tertarik mengikuti pelatihan yang dilaksanakan hanya sekedar untuk

memperoleh honor, tetapi tidak menerapkan hasil inovasi pelatihan

tersebut. Sehingga pelatihan yang diadakan tersebut terkesan formalitas

belaka. kemudian masih banyak pengusaha yang belum berani melakukan

inovasi terhadap usahanya dan takut terhadap Resiko-resiko usaha yang akan

dihadapinya.
61

3) Fasilitas dalam Promosi

Penyelenggaraan promosi produk UMKM merupakan kegiatan yang

sangat bermanfaat bagi pelaku usaha UMKM. Sebab, biasanya mereka

memanfaatkan kegiatan ini untuk memperkenalkan hasil produksinya

kepada masyarakat luas. Maka dari itu, Dinas Koperasi dan UMKM

sangat selektif untuk memilih UMKM mana yang berhak menjadi peserta

dalam pameran ini, UMKM yang biasanya menjadi peserta adalah

UMKM yang menjadi binaan Dinas Koperasi dan UMKM. Tujuan dari

dilaksanakannya kegiatan promosi produk usaha UMKM ini antara lain:

 Sebagai ajang promosi dan pemasaran produk-produk UMKM

kepada masyarakat baik itu nasional maupun internasional yang

diharapkan dapat menembus pangsa pasar nasional maupun

internasional.

 Mempromosikan produk UMKM dalam meraih pasar global untuk

mengantisipasi masuknya produk-produk yang diproduksi oleh

produsen luar negeri.

 Merupakan forum bertukar wawasan baik antar sesama

pengrajin/pengusaha atau pun dengan mas yarakat untuk

meningkatkan teknologi, kualitas, dan mutu hasil kerajinan.

 Sebagai ajang kompetisi untuk menumbuhkan kreasi dan

meningkatkan prestasi dunia kerajinan.


62

Seperti yang di ungkapkan oleh Bu MW selaku seksi fasilitasi

UMKM dalam wawancara sebagai berikut:

‘’UMKM yang ikut dalam pameran ini ya yang jadi UMKM


binaan Dinas Dan biasanya yang produknya sudah diekspor.
Kami tetap melakukan seleksi, tapi tidak dengan survei langsung.
Kami hanya menilai lewat proposal saja. Karena kebanyakan kami
sudah tau UMKM mana saja yang layak ikut.”

Kemudian di lanjutkan oleh Pak AR selaku kepala bidang

pemberdayaan UMKM dalam sebagai berikut:

‘’kita bisa memfasilitasi melalui pameran atau ivent-event yang kita


ikuti kami undang para pelaku usaha ini untuk dapat mengenalkan
prodaknya kepada masyarakat disamping itu kita juga dinas koperasi
ini mempunyai fasilitas sarana promosi yang ada di gedung smesco di
jakarta. itu pameran yang dilakukan sepanjang tahun dan gratis dan
syaratnya muda hanya perlu mempunyai prodak kemudian punya
NPWP, punya KTP, dan punya nomor rekening bank.” (wawancara 17
desember 2019).
Peryataan tersebut juga di benarkan oleh bapak WN pelaku UMKM

saat wawancara berikut:

‘’ untuk promosi kita di fasilitasi melalui pameran atau event-event


yang kita ikuti kami para pelaku usaha ini di undang untuk hadir agar
dapat mengenalkan produk kami kepada masyarakat secara luas dan itu
harus yang sudah lolos seleksi terlebih dahulu‘’. (wawancara 17
dsember 2019).
Dari uarian di atas dapat disimpulkan bahwa Dinas Koerasi dan

UMKM dalam hal ini memfasilitasi para pelaku UMKM dalam promosi yaitu

pemerintah mengikut sertakan para pelaku UMKM dalam pelaksanaan

pameran dan berbagai event untuk memamerkan produknya. Kemudian

pemerintah juga memiliki paviliun yang berada di Gedung Smesco Di

Jakarta ,bangunan tersebut di siapkan untuk para pelaku UMKM memasarkan

produknya.
63

b. Peran Dinas Koperasi dan UMKM sebagai Regulator

Regulator berasal dari kata Regulasi yang artinya peraturan. Dinas

Koerasi dan UMKM sebagai regulator berarti mempunyai peran untuk

membuat peraturan atau kebijakan yang bertujuan untuk memberikan landasan

hukum serta mengatur mekanisme pembangunan dan pengembangan UMKM.

Melalui fungsi dan tugas pokok Dinas Koperasi dan UMKM Kota

Kendari dalam menjalankan koordinasi, pembinaan, serta pengawasan

pelaksanaan dalam membantu pemerintah kepala daerah dalam hal ini Wali

Kota Kendari. Penyusunan Kebijakan Tentang UMKM Sejalan dengan era

otonomi, setiap daerah diberi kewenangan untuk mengatur rumah tangganya

sendiri. Maka dari itu, setiap daerah juga mempunyai wewenang untuk

membuat aturan-aturan sendiri sesuai dengan kondisi dan keadaan

wilayahnya. Demikian juga dengan Dinas Koperasi dan UMKM Kota

Kendari, dalam programnya untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif,

maka dilakukan suatu penyusunan suatu draft Rancangan Peraturan Daerah

yang mengatur tentang UMKM. Rancangan Peraturan Daerah yang disusun

tetap mengadopsi dari Peraturan Pusat dalam hal ini Kementrian Koperasi

dan UMKM, yang kemudian disesuaikan dengan kondisi UMKM di Kota

Kendari.
64

Maksud dari adanya penyusunan kebijakan yang mengatur tentang

Koperasi dan UMKM ini antara lain:

1. Untuk menumbuh kembangkan dan meningkatkan peran serta

masyarakat dalam pemberdayaan usaha Koperasi dan UMKM yang ada

sehingga dapat meningkatkan kesejahteraannya.

2. Menciptakan kesempatan berusaha dan lapangan pekerjaan.

Pada penelitian ini, hasil dari lapangan yang peneliti dapatkan bahwa

Dinas Koperasi dan UMKM Kota Kendari telah melakukan perannya sebagai

regulator dalam upaya pengembangan UMKM di Kota Kendari seperti yang

teretra di bawa ini:

1) Merumuskan kebijakan dalam rangka penyusunan rencana kegiatan di

bidang koperasi, usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

2) Melaksanakan kegiatan fasilitasi dalam rangka pengembangan dan upaya

pemberdayaan koperasi, usaha mikro,kecil, dan menengah

3) Melaksanakan koordinasi dalam rangka pembinaan, pengawasan, dan

pengembangan Koperasi, usaha Mikro, Kecil, Menengah.

4) Melaksanakan pemberian izin kegiatan di bidang Koperasi, Usaha Mikro,

Kecil dan Menengah.

5) Melaksanakan pengawasan pengendalian di bidang Koperasi, Usaha

Mikro Kecil dan Menengah.

6) Melaksanakan Monitoring Evaluasi dan Pelaporan kegiatan di bidang

perkoprasian, Usaha Mikro, Kecil Menengah.


65

7) Melaksanakan pengesahan Akte pendirian, Perubahan Anggaran Dasar,

dan Perubahan atau Penggabungan Koperasi serta Pemburuan Koperasi.

8) Melaksanakan fasilitasi dalam rangka pemberdayaan Koperasi, Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah.

9) Melaksanakan tugas-tugas dinas lain yang diberikan oleh Bupati..

Selain itu, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Kendari

yang sesuai dengan bidang tugasnya melakukan peningkatan kualitas SDM,

penerapan manajemen modern, penguatan modal, dan perluasan jaringan

usaha. Tahapan-tahapan pengembangan UMKM di Kota Kendari sebagai

berikut :

1) Bimbingan, pembinaan, konsultasi, serta pelatihan kewirausahaan.

2) Perkuatan pemodalan dilakukan melalui memfasilitasi berbagai sumber

pemodalan yang dapat diakses oleh UMKM

3) Penguasan teknologi melalui berbagai macam pelatihan ketrampilan.

4) Peningkatan pangsa pasar produk UMKM melalui kegiatan permanen di

tingkat lokal, regional maupun nasional.

5) Peningkatan kemitraan atas UMKM, UMKM dengan Koprasi, maupun

UMKM dengan badan usaha lainnya.

Dalam penyusunan draft Raperda tersebut, Dinas Koperasi dan

UMKM bekerja sama dengan pihak ketiga, yakni Konsultan Kebijakan

untuk penyusunan naskah akademik dan draft Raperda tentang Koperasi

dan UMKM. Konsultan kebijakan ini bertugas untuk mencari


66

referensi-referensi yang berkaitan dengan kebijakan- kebijakan tentang

Koperasi dan UMKM yang ada di tingkatan Pemerintahan Pusat.

Bertolak dari aturan-aturan pusat tersebut, kemudian disusun peraturan-

peraturan baru yang telah disesuaikan dengan kondisi yang di daerah di

daerah.

Dalam proses penyusunan kebijakan, juga dilakukan Focus Group

Discussion (FGD) yang melibatkan Konsultan, pihak Koperasi dan

UMKM, serta dari Dinas Koperasi dan UKM sendiri. Fungsi dari FGD

ini adalah untuk mendiskusikan draft yang telah disusun, serta

dengar pendapat dengan pihak Koperasi dan UMKM. Selain itu,

Konsultan tersebut juga meminta pendapat dari para stakeholders.

Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Bapak AR kepala bidang

pemberdayaan UMKM berikut ini:

“Dalam proses penyusunan draft Raperda, kami juga menggelar


FGD yang dihadiri dari pihak UMKM, Konsultan, dan dari Dinas
Koperasi dan UMKM sendiri. Dalam FGD ini didiskusikan, ada
koreksi nggak dari pihak UMKM, kemudian apa yang kurang
jelas, langsung di diskusikan di situ. Supaya nanti kalo benar
benar jadi Perda kan tidak kaget gitu, karena sudah tau isinya.”
Hal senada juga di jelaskan oleh Bapak AL pelaku UMKM sebagai

berikut ini:

“Dalam penyusunan draft Raperda ini Dinas Koperasi dan UMKM


Kota Kendari bekerja sama dengan pihak ketiga. Tugasnya adalah
mencari referensi-referensi tentang Kebijakan Koperasi dan UMKM
di tingkat pusat. Untuk kemudian disesuaikan dengan keadaan
yang ada di daerah itu sendiri. Setelah disesuaikan kan ada yang
sesuai dan ada yang tidak. Nah dari itu, kita dapat menambah ataupun
mengurangi.”
67

Kemudian di lanjutkan oleh Ibu SN pelaku UMKM dalam wawancara berikut:

“iya, dulu saya sempat diundang Dinas Koperasi dan UMKM


untuk rapat dengar pendapat dalam rangka penyusunan kebijakan
UMKM. Di situ acaranya ya penjelasan mengenai rancangan yang
sedang disusun. Kami dari pihak UMKM juga diberi kesempatan
untuk memberikan tanggapan ataupun masukan mengenai
rancangan tersebut. Harapan saya ya semoga kalau sudah jadi
kebijakan itu mampu menjadi payung hukum yang jelas bagi jalan
usaha kami seterusnya.
Draft Raperda yang disusun tersebut mengatur tentang hal-hal yang

berkaitan dengan kelangsungan usaha Koperasi dan UMKM, serta aturan-

aturan tentang pemberdayaan Koperasi dan UMKM. Di dalam

Pemberdayaan Koperasi dan UMKM tersebut juga mencakup

aturan-aturan mengenai pengawasan terhadap Koperasi dan UMKM

yang nantinya dapat digunakan untuk mengevaluasi kelemahan-kelemahan

serta peluang yang dimiliki oleh Koperasi dan UMKM, dan dijadikan

input untuk menetapkan strategi apa yang tepat untuk pengembangan

Koperasi dan UMKM tersebut.

Hingga saat ini penyusunan Raperda masih terus berjalan. Sebab,

dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyusun suatu kebijakan

yang benar-benar sesuai dengan keadaan UMKM yang ada di daerah.

Selain itu, diperlukan pula proses penyusunan yang matang agar

kebijakan yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai aturan yang kuat

dalam mengembangkan sektor UMKM di daerah.


68

c. Peran Dinas Koperasi dan UMKM sebagai Katalisator

Katalisator dapat diartikan sebagai peran yang di laksanakan oleh Dinas

Koerasi dan UMKM untuk proses mempercepat suatu pekerjaan. Penelitian ini

menjelaskan bahwa untuk menjalankan peran Dinas Koperasi dan UMKM

sebagai katalisator, Dinas Koerasi dan UMKM berperan sebagai pihak yang

dapat mempercepat proses perkembangan dari UMKM. Hasil lapangan yang

dilakukan oleh peneliti Dinas Koperasi dan UMKM Kota Kendari telah

menjalankan tugasnya yang berperan sebagai katalisator dalam pengembangan

UMKM sebagai berikut:

1) Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting yang

tidak dapat dilepaskan dari suatu organisasi karena kunci keberhasilan dari

tujuan yang telah direncanakan yaitu adanya Sumber Daya Manusia Yang

Memadai. Dewasa ini, Sumber Daya Manusia di anggap sebagai modal atau

asset bagi organisasi untuk memikirkan, menggerakkan dan merencanakan

strategi agar tercapainya keberhasilan dalam oraganisasi tersebut.

Pada pengembangan UMKM, langka-langkah yang dilakukan Dinas

Koperasi dan UMKM yang pertama yaitu meningkatkan Sumber Daya

Manusia melalui program-program yang di rancang oleh Dinas Koperasi dan

UMKM.

Hal ini diutarakan oleh Bapak AR kepala bidang pemberdayaan

UMKM dalam wawancara sebagai berikut:

‘’ Jadi dimulai dari sumber daya manusianya dulu yang kita


kembangkan, karena ini merupakan faktor yang sangat penting yang
69

harus dimiliki oleh setiap pelaku UMKM agar mereka bisa mandiri
dalam mengembangkan usahanya, itu dulu yang di butuhkan
bagaimana sumber daya manusia bisa meningkat dan berkembang
karena sekarang mereka belum tau yang mana modal,yang mana
untuk kebutuhan pribadinya, di campur jadi mereka harus memhami
dulu konsep itu. Jadi pelatihan pengaturan keuangan, kita juga
melakukan pelatihan mengenai kewirausaahaan, kemudian pelatihan
mengenai membaca peluang pasar. Dan lain sebagainya.”
(wawancara 17 desember 2019)

Bu MW juga mengatakan hal yang sama, beliau selaku sesksi

fasilitasi UMKM menyampaikan sebagai berikut:

‘’ iya benar, beberapa program-program pengembangan SDM


diadakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM,. Hal itu dulu yang kita
kembangkan baru nanti melangkah ke teknologi dan lain-lain, kita
harus meningkatkan SDM nya dulu , tapi sekarang yang menjadi
kendala adalah masih sedikit pelaku UMKM yang mau mengikuti
pelatihan karena hanya mau ikut jika di iming-iming sesuatu padahal
pelatihan itu bermanfaat untuk dirinya sendiri .’’ (wawancara 17
desember 2019)

Dari pemaparan diatas, langkah-langkah Dinas Koperasi dan UMKM

dalam mengembangkan UMKM yaitu salah satunya melalui peningkatan

Sumber Daya Manusia melalui program-program pelatihan karena SDM

dinilai menjadi faktor penting atau faktor penunjang keberhasilan suatu

usaha. Jadi Dinas Koerasi dan UMKM memfokuskan kepada

pengembangan Sumber Daya Manusia nya terlebi dahulu.

Berikut program-program kegiatan pelatihan yang telah di lakukan

Dinas Koperasi dan UMKM Kota Kendari dalam upaya meningkatkan

Sumber Daya Manusia para pelaku UMKM di Kota Kendari.


70

Tabel 6. Data Program Kegiatan Pelatihan Dinas Koperasi Dan UMKM


Kota Kendari Tahun 2019

No Program Kegiatan Output


Program Peningkatan Peningkatan KUMKM yang
Daya Saing UMKM dan Standardisasi Mutu difasilitasi standarisasi
1 Koperasi dan Sertifikasi Produk mutu dan sertifikasi
produk

Program Peningkatan Peningkatan Sarana Revitalisasi Pasar


Penghidupan dan Prasarana Rakyat yang dikelola
2
Berkelanjutan Berbasis Pemasaran Bagi Usaha Koperasi
Usaha Mikro Mikro

Program Peningkatan Peningkatan Akses Usaha Mikro Sektor


Penghidupan KUMKM pada Prioritas Yang
Berkelanjutan Berbasis Asuransi, Penjaminan Didampingi
3 Usaha Mikro dan Pasar Modal Mengakses dan
Mengelola
Pembiayaan/Kredit
KUR

Program Peningkatan Peningkatan Kualitas Pelatihan Vocational


4 Daya Saing UMKM dan SDM Koperasi dan
Koperasi UKM

Program Peningkatan Peningkatan KUMKM yang


Daya Saing UMKM dan Standardisasi Mutu difasilitasi standarisasi
5
Koperasi dan Sertifikasi Produk mutu dan sertifikasi
produk untuk eskpor

Program Peningkatan Peningkatan Sarana Pedagang Skala Mikro


Penghidupan dan Prasarana Informal / Pedagang
Berkelanjutan Berbasis Pemasaran Bagi Usaha Kaki Lima yang
6
Usaha Mikro Mikro Difasilitasi Penataan
Lokasi, Sarana Usaha
dan Promosi
7 Program Peningkatan Peningkatan Daya Sarana prasarana
Daya Saing UMKM dan Saing Koperasi dan layanan usaha terpadu
Koperasi UMKM Melalui
71

Layanan Usaha
Terpadu

Program Peningkatan Peningkatan KUMKM yang


Daya Saing UMKM dan Standardisasi Mutu difasilitasi standarisasi
8
Koperasi dan Sertifikasi Produk mutu dan sertifikasi
produk

Program Peningkatan Peningkatan KUMKM yang


Daya Saing UMKM dan Standardisasi Mutu difasilitasi standarisasi
9
Koperasi dan Sertifikasi Produk mutu dan sertifikasi
produk

Program Peningkatan Pengembangan Pemberdayaan


Daya Saing UMKM dan Kewirausahaan Kewirausahaan melaui
10
Koperasi Pelatihan
Kewirausahaan

Program Peningkatan Peningkatan KUMKM yang


Daya Saing UMKM dan Standardisasi Mutu difasilitasi standarisasi
11
Koperasi dan Sertifikasi Produk mutu dan sertifikasi
produk untuk eskpor

Program Peningkatan Fasilitasi Permodalan Wirausaha Pemula


Daya Saing UMKM dan Koperasi dan Usaha Yang Didukung Modal
12
Koperasi Mikro dan Kecil Awal Usaha (Start Up
Capital)
Sumber: Dinas Koperasi dan UMKM Kota Kendari

2) Meningkatkan permodalan UMKM

Perkembangan teknologi yang semakin pesat dimana perusahaan

menjadi besar faktor modal sangat memiliki makna. Masalah utama dalam

perusahan kecil maupun perusahaan besar adalah modal yang tidak akan

pernah berakhir. Modal adalah segala sesuatu yang memiliki wujud untuk

menunjang kegiatan operasional di perusahaan.


72

Tanpa adanya modal peruahaan tidak akan dapat berkembang

begitupun juga dalam penelitian ini, langkah-langkah Dinas Koperasi dan

UMKM dalam upaya pengembangan UMKM melalui permodalan.

Seperti saat wawancara dengan bapak AR kepala bidang

pemberdayaan UMKM sebagai berikut:

‘’ untuk hal permodalan pemerintah tidak memberikan modal tetapi


pemerintah membantu membayar keringanan bunga daripada debitur
dengan bekerja sama dengan beberap pihak seperti wirausaha pemula
yang bekerja sama dengan kementrian koperasi RI melalui deputi
bidang pembiayaan dan itu di peruntukan bagi pelaku usaha yang baru
berjalan 6 bulan sampai dengan 2 tahun jadi sifatny a hiba jadi itu di
peruntukan untuk perorangan bukan untuk kelompok untuk pelaku
UMKM. Kemudian ada juga KUR yang mana sumber pembiayaannya
itu dari perbankan ‘’. (wawancara 17 desember 2019)
Kemudian hal ini di benarkan oleh bapak AL pelaku Usaha Mikro

Kecil dan Menengah sebagai berikut:

‘’ yang menjadi keluhan para pelaku UMKM saat ini dalam


mengembangkan usahanya adalah faktor permodalan, karena itu kami
membantu mereka mendapatkan akses permodalan ke perbankan,
tentunya harus mampu memberikan kepercayaan bahwa usaha yang
digeluti mampu bertahan atau eksis’’. (wawancara 17 desember 2019)
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa peran Dinas Koperasi dan

UMKM dalam membantu pelaku UMKM mengembangkan Usahanya yaitu

melalui kerjasama yang dilakukan oleh berbagi pihak seperti perbankan untuk

memberikan pembiayaan. Berikut data UMKM yang mendapat bantuan

permodalan.
73

Tabel 7. Data UMKM Yang Mendapat Bantuan Permodalan Di Kota


Kendari Tahun 2019

Permodalan
Nama
No Alamat Jenis Usaha Kegiatan Usaha
UMKM Modal Modal
Sendiri Luar

1 Perumahan Zam-
Zam Residen
Blok B No.6
Perdagangan,
Dapur El Homobase kuliner dan aneka kue
Hotel dan 15,000,000 7,000,000
Ummu Kelurahan kering dan basah
Restoran
Watubangga
Kecamatan
Baruga. Kendari

2 Perdagangan,
UMK.
BTN. Tunggal Hotel dan 10,000,000 2,000,000 menjual sembako
Anugrah
Restoran

3 Kegiatan prioritas
Perdos, kampus usaha Azalia Mart
Azalia
baru UHO, blok Jasa Lainnya 12,000,000 9,500,000 yakni kegiatan usaha
Mart
H no 11 dagang sembako dan
jasa fotocopy

4 Jalan Malaka
Perdagangan, Snack cafe and table
TALK Kambu Kendari
Hotel dan 70,000,000 60,000,000 top game . Talk , play
CAFE Sulawesi
Restoran and enjoy the meals
Tenggara

5 Jalan H.
Banawula
Bahri Usaha PPOB Fastpay
Sinapoy RT. 001 100,000,00
Utama Jasa Lainnya 20,000,000 (Sistem Pembayaran
RW. 003 0
Jaya Onlain)
Kelurahan Lapulu
Kecamatan Abeli

6 Jalan Marta
Cotton ID Thiahau
Jasa Lainnya 8,000,000 10,000,000 Jual Pakaian
Store Kelurahan Lepo-
Lepo
74

Permodalan
Nama
No Alamat Jenis Usaha Kegiatan Usaha
UMKM Modal Modal
Sendiri Luar

7 Jalan H.
Perdagangan
Banawula
Echa Cell Jasa Lainnya 20,000,000 20,000,000 Aksesoris HP, Pulsa,
Sinapoy No. 71 A
Token Listrik dll
Kecamatan Abeli

8 Jalan Jendral
Zam Percetakan,
Ahmad Yani No. Jasa Lainnya 30,000,000 12,000,000
Printing Advertising
182

9 Jalan Bunga
Bisnis Onlain
Seroja, Lrg Kurais
Dyard Berbagai Macam
Kec. Kendari Jasa Lainnya 3,000,000 1,000,000
Store Produk Seperti Jam,
Barat Kota
Baju dll
Kendari

10 Jalan H.
Banawula Perdagangan
Arnel Cell Sinapoy Jasa Lainnya 15,000,000 10,000,000 Aksesoris HP, Pulsa,
Kelurahan Lapulu Kartu Perdana dll
Kecamatan Abeli

11 Perdagangan,
Ternak
Jalan H. Lamuse Hotel dan 10,000,000 6,000,000 Jual Beli Ayam
Ayam Eva
Restoran

12 Jln. Sparman,
Warung
depan Kampus Melayani kegiatan
Makan Ibu Jasa Lainnya 7,000,000 25,000,000
Lama UHO makan pelanggan
Tin
Kemaraya

13 Kios perdos kampus kegiatan usaha


Jasa Lainnya 50,000,000 10,000,000
Fiqram baru UHO blok T sembako

14 Kel. Kambbu,
Pensil
perumahan silvas Jasa Lainnya 20,000,000 1,000,000 usaha ATK
Group
mas 2 blok c.7

15 R.com Jalan H.E.A Jasa Lainnya 9,000,000 25,000,000 Service dan Jual-Beli
Mokodompit Laptop
lorong Kencana 2
kecamatan
75

Permodalan
Nama
No Alamat Jenis Usaha Kegiatan Usaha
UMKM Modal Modal
Sendiri Luar

Kambu

16 Jabal
rahma jl. lamuse Jasa Lainnya 32,000,000 25,000,000 ATK dan percetakan
komputer

17 percetakan
jl. lamuse Jasa Lainnya 30,000,000 25,000,000 Percetakan
fadillah

18 Jln.
Balaikelurahan,
Kegiatan foto copy
NN centre Tobimeita, Jasa Lainnya 30,000,000 10,000,000
dan travel
kompleks SMP 7
kendari

Sumber: Dinas Koperasi dan UMKM Kota Kendari 2019


Pelaksanaan setiap kegiatan pengembangan yang dilakukan oleh

Dinas Koperasi dan UMKM Kota Kendari tentu saja tidak dapat dilakukan

sendirian. Perlu dibutuhkan jalinan kerja sama dan bantuan dari pihak-pihak

terkait untuk memperlancar jalannya kegiatan tersebut. Para stakeholders

tersebut antara lain:

 Lembaga-lembaga pemberi bantuan modal, dalam hal pemberian

bantuan kredit untuk kegiatan perkuatan usaha UMKM.

 Lembaga-lembaga pendidikan dan tenaga-tenaga ahli dalam hal

membantu memberikan materi dalam rangka penyelenggaraan pelatihan

Kewirausahaan.
76

 Pihak Konsultan Kebijakan yang membantu dalam proses

penyusunan naskah akademik dan draft Raperda tentang Koperasi dan

UMKM.

 Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pariwisata, dan Dinas

terkait yang saling berkoordinasi dalam rangka memfasilitasi

kebutuhan.

 Aparat pemerintahan serta Kelompok-kelompok masyarakat dalam

memberikan pendataan UMKM yang berhak diberi pembinaan.

 Asosiasi Koperasi dan UMKM dalam hal keikutsertaannya untuk

mewakili memberi input dalam penyusunan kebijakan tentang

Perkoperasian dan UMKM


77

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dan penelitian tentang peran Dinas

Koperasi dan UMKM dalam mengembangkan Usaha Mikro Kecil Menengah di

Kota Kendari adalah sebagai berikut :

1. Peran Dinas Koperasi dan UMKM sebagai fasilitator

Pada pengembangan UMKM Dinas Koperasi dan UMKM

memberikan fasilitas di bidang sumber daya manusia dengan memberikan

fasilitas berupa pelatihan keterampilan, Pelatihan kewurausahaan bagi

wirausaha, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan

para pelaku UMKM agar lebih baik lagi dalam rangka mengembangkan

Usahanya.

2. Peran Dinas Koperasi dan UMKM Sebagai Regulator

Peran Dinas Koperasi dan UMKM sebagai regulator Dinas Koperasi

dan UMKM telah melaksanakan tugasnya sesuai tugas dan fungsinya yang di

atur dalam peraturan Pemerintah Daerah yaitu dengan menerapkan kebijakan-

kebijakan berupa aturan-aturan yang menjadi dasar pengambilan keputusan

dalam menunjang perkembangan UMKM di Kota Kendari.


78

3. Peran Dinas Koperasi dan UMKM Sebagai Katalisator

Dalam menjalankan perannya sebagai katalisator, upaya yang

dilakukan Dinas Koperasi dan UMKM Kota Kendari yang pertama pada

program pengembangan Sumber Daya Manusianya yang terlebih dahulu di

kembangkan dengan melakukan berbagai macam bentuk program pelatihan .

Hal ini karena Sumber Daya Manusia di anggap sebagai salah satu indikator

pengembangan UMKM yang paling penting dalam keberhasilan suatu usaha.

Selanjutnya Dinas Koperasi dan UMKM membantu para pelaku UMKM

dalam meningkatkan modal usahanya dengan menjalin kerja sama dengan

berbagai pihak baik bank maupun non bank untuk membantu permodalan

usaha pelaku UMKM agar usahanya lebih berkembang lagi.

B. Saran

1. Bagi Dinas Koperasi dan UMKM

Untuk masalah sumber daya manusia, sebaiknya Dinas Koperasi dan

UMKM lebih gencar lagi dalam memberikan pemahaman mengenai

pentingnya mengikuti pelatihan sumber daya manusia karena hal tersebut juga

sangat berarti untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan para pelaku

UMKM dalam rangka pengembangan usaha mereka.

Untuk para pelaku usaha agar lebih meningkatkan kualitas produk

UMKM nya dan mengembangkan usahanya dengan malukakan inovasi-

inovasi yang tentunya juga dengan mengikuti perkembangan zaman supaya

produknya lebih banyak di sukai dalam pasar lokal, agar dapat bersaing

dalam produk-produk impor lainnya agar selalu terus bertahan dan menjadi
79

salah satu daya tarik perekonomian yang dapat mengembangkan pasar

dalam negeri, ekspor dan juga meningkatkan pertumbuhan dan

pembangunan ekonomi di Kota Kendari.

2. Bagi Akademik

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan

dokumentasi bagi pihak kampus dan diharapkan agar pihak kampus

menambah lagi referensi, baik berupa jurnal atau buku- buku tentang

pengembangan UMKM.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan untuk

penelitian selanjutnya dan dapat diteliti secara lebih mendalam.

Anda mungkin juga menyukai