PENDAHULUAN
perekonomian menjadi tidak stabil.1 Selain itu, saat diterpa krisis moneter
pengangguran. Selain itu UMKM merupakan usaha yang dapat bertahan dari
nasional.
1
Darwin Damanik, dkk., Sistem Ekonomi Indonesia, (Medan: Yayasan Kita Menulis,
2021), hal. 57-59
2
Nur Wanita, “Perkembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Pasar
Manonda Palu, ISTIQRA”, Jurnal Penelitian Ilmiah, Vol. 3 No. 2 Desember 2015, hal. 251
1
2
Gambar 1.1
Indikator Ketenagakerjaan di Kabupaten Tulungagung 2018-2021
kerja/usaha yang layak bagi angkatan kerja yang besar dan cenderung terus
Pertumbuhan penduduk yang semakin hari kian bertambah maka hal ini
memacu seseorang untuk bekerja maupun mendirikan usaha sendiri. Kini, telah
Berdasarkan buku yang ditulis oleh Tulus Tambunan, dengan judul “Usaha
3
Ibid., hlm.92
3
Jika dilihat dari fenomena yang kini terjadi di UMKM tersebut sehingga
desa, modal sendiri, modal dari bank, dsb. Modal merupakan faktor penting
dalam sebuah bisnis atau usaha, tanpa adanya modal tentu usaha tersebut tidak
4
Tulus Tambunan. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Indonesia: Isu-isu penting.
(Jakarta: LP3ES, 2012), hal. 51
4
Tabel 1.1
Data UMKM Kabupaten Tulungagung Tahun 2020-2022
tahun terbaru yaitu 2022 Kecamatan Kedungwaru menduduki urutan ke-2 dari
menengah maupun besar. Di mana letaknya yang strategis karena berada dan
Berdasarkan data yang diperoleh penulis dari Dinas Koperasi dan Usaha Mikro
memiliki sumber daya manusia yang tangguh. Berdasarkan buku yang berjudul
5
Badan Pusat Statistik Kabupaten Tulungagung dalam Angka 2022
6
Rachmawan Budiarto, dkk, Pengembangan UMKM Antara Konseptual dan Pengalaman
Praktis, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2015), hal. 26
6
usaha dapat berkembang baik dan sebaliknya. Kualitas sumber daya manusia
Karena sumber daya manusia yang berpotensi baik dapat menjawab tantangan
Modal Usaha” oleh Sari Juliasti, dijelaskan bahwa modal usaha merupakan
salah satu aspek penting yang harus ada dalam berwirausaha. Intinya modal
usaha dapat diartikan sebagai dana yang berguna untuk menjalankan usaha
pembagiannya modal usaha itu terbagi menjadi tiga yaitu, modal investasi,
modal kerja, dan modal operasional. Ada berbagai definisi terkait dengan
modal usaha yang mana modal pertama kali untuk membuka usaha, modal
modal merupakan hal yang selama ini mejadi kendala utama dalam membentuk
7
Sari Juliasti, Cerdas Mendapatkan Dan Mengelola Modal Usaha, (Jakarta: PT Persero,
2009), hal. 4
7
terhadap produk yang dijual oleh perusahaan tersebut. Dalam buku yang ditulis
memberikan sesuatu atau cara yang baru dan dapat memberikan kesan unik
8
Ricky Hermayanto, Strategi Pemasaran UMKM, (Surabaya: Cipta Media Nusantara, 2023)
hal. 1
8
home industri seperti umkm, tidak semuanya mampu bertahan lama. Sebagian
besar bisnis tersebut jatuh atau bangkrut karena beberapa faktor, antara lain
selalu menggunakan produk dari penjual, atau sering disebut dengan loyalitas
pelanggan.
oleh para ahli dapat diketahui bahwa variabel kualitas sdm (X1), modal (X2),
kualitas sumber daya manusia, modal usaha dan strategi pemasaran yang
lebih bisa berkembang dengan baik. Maka dari itu, penulis tertarik untuk
9
Karyoto, Proses Pengembangan Usaha, (Pekalongan: Karyoto, 2021) hal. 25-28
9
KABUPATEN TULUNGAGUNG”.
B. Identifikasi Masalah
lingkup lebih jelas. Berikut adalah beberapa masalah dalam penelitian, yaitu:
sebuah usaha.
modal usaha. Biasanya pelaku usaha memperoleh modal dari pinjam bank,
akan tetapi adanya bunga yang cukup besar malah menambah hambatan
yang cocok dan sesuai target pasar mereka. Mulai dari analisa pasarnya,
4. Faktor kualitas sumber daya manusia, modal usaha, dan strategi pemasaran
C. Rumusan Masalah
Tulungagung?
Tulungagung?
Tulungagung?
D. Tujuan Penelitian
Tulungagung.
E. Manfaat Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
Tulungagung.
Tulungagung.
2. Kegunaan Praktis
a. Bagi Penulis
b. Bagi Akademik
kualitas SDM (X1), Modal Usaha (X2) dan strategi pemasaran (X3) serta
Kabupaten Tulungagung.
G. Penegasan Istilah
Penegasan istilah yang disusun oleh peneliti dalam penelitian ini adalah
1. Definisi Konseptual
a. Pengertian Pengaruh
Pengaruh merupakan daya yang ada atau timbul dari sesuatu (yaitu
bisa orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau
perbuatan seseorang.10
b. Kualitas
d. Modal Usaha
10
Ebta Setiawan, Kamus Besar Bahasa Indonesia versi 2.8, (Pusat Bahasa: 2012-2021)
11
Ebta Setiawan, Kamus Besar Bahasa Indonesia versi 2.8, (Pusat Bahasa: 2012-2021)
12
Ali Chaerudin., Sumber Daya Manusia: Pilar Utama Kegiatan Operasional Organisasi,
(Sukabumi: CV Jejak, 2020) hal. 11
14
kegiatan usaha, oleh karena itu diperlukan sejumlah dana sebagai dasar
e. Strategi
f. Pemasaran
g. Pengembangan UMKM
2. Definisi Operasional
yaitu tiga variabel independen (X) dan satu variabel dependen (Y).
13
Endang Purwanti, “Pengaruh Karakteristik Wirausaha, Modal Usaha, Strategi Pemasaran
terhadap Perkembangan UMKM di Desa Dayaan dan Kalilondo Salatiga”, Jurnal Ekonomi dan
Bisnis, Volume 5 No. (02), Juli 2012, hal. 18-19
14
Ebta Setiawan, Kamus Besar Bahasa Indonesia versi 2.8, (Pusat Bahasa: 2012-2021)
15
Muhammad Yusuf Saleh dan Miah Said, Konsep dan Strategi Pemasaran, (Makassar: CV
Sah Media, 2019) hal. 1
16
Siti Fatimah, dkk., Pengaruh Modal Usaha, Kualitas Sumber Daya Manusia, dan Strategi
Pemasaran Terhadap Pengembangan UMKM di Kecamatan Kota Kualasimpang Kabupaten Aceh
Tamiang, Jurnal Ilmiah Mahasiswa, Volume 3 No (02), Oktober 2021
15
Kabupaten Tulungagung.
H. Sistematika Skripsi
Penulisan skripsi ini disusun menjadi tiga bagian yaitu : bagian awal,
1. Bagian Awal
2. Bagian Utama
sistematika penulisan.
16
analisis data.
BAB VI Penutup.
3. Bagian Akhir
LANDASAN TEORI
“kualitas merupakan tingkat baik buruknya terhadap suatu hal, derajat atau
taraf mutu”. Sesuatu yang mempunyai kualitas dan mutu yang baik disebut
berkualitas.17
Ferdy Leuhery, kualitas sumber daya manusia merupakan suatu nilai atau
sebagaimana dikutip dari jurnal yang ditulis oleh Agus Dwi mengatakan
terkait sumber daya manusia yang berkualitas, bahwa sumber daya manusia
yang mampu menciptakan bukan saja nilai komparatif, tetapi juga nilai
menggunakan energi mentah seperti bahan mentah, tanah, air, energi otot,
dll.18
17
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
18
Ferdy Leuhery, “Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia, Disiplin Kerja, dan
Pengembangan Karir Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Dinas Perhubungan Provisi Maluku”, Jurnal
SOSOQ, Volume 6 (1), Februari 2018, hal. 122
17
18
daya manusia menyangkut aspek fisik maupun aspek non fisik. Kualitas
fisik meliputi kesehatan fisik manusia baik dari gizi dan kesehatan jasmani.
Motivasi untuk meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi juga masih minim
19
Rachmawan Budiarto, dkk, Pengembangan UMKM Antara Konseptual dan Pengalaman
Praktis, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2015), hal. 26
19
yang dilakukan oleh Siti Fatimah, dkk, dikatakan bahwa suatu pekerjaan
dapat dikatakan berjalan baik dan sukses apabila tujuan yang diinginkan
SDM maka akan semakin menjamin usaha yang dikelola akan berjalan
dengan baik.21 Produktivitas tenaga kerja ini dipengaruhi oleh faktor sosial-
dengan kualitas yang baik adalah SDM yang mampu dan pandai
jobdesknya.
20
Budiharjo, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: Samudra Biru, 2019), hal. 5
21
Siti Fatimah, dkk., Pengaruh Modal Usaha, Kualitas Sumber Daya Manusia, dan Strategi
Pemasaran Terhadap Pengembangan UMKM di Kecamatan Kota Kualasimpang Kabupaten Aceh
Tamiang, Jurnal Ilmiah Mahasiswa, Volume 3 No (02), Oktober 2021
20
secara maksimal.
kinerja karyawan agar dapat bekerja secara efektif dan efisien. Pelatihan
22
Agus Dwi Cahya, dkk., “Analisis Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia”,
Journal Of Management, Volume 4 (2), tahun 2021, hal. 232
21
sebagaimana yang dikutip dari jurnal oleh Yofi Darmadi, adapun indikator
a. Kualitas Intelektual
industrialisasi.
b. Pendidikan
23
Agus Tulus, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka, 1996),
hal. 88
24
Rahardjo, Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Pustakaraya, 2012),
sebagaimana dikutip dalam jurnal oleh Yofi Darmadi dengan judul, “Pengaruh Modal, Kualitas
Sumber Daya Manusia dan Promosi terhadap Pemberdayaan UMKM”, Vol.03 (02), Juni 2021, hal.
267
22
pengembangan sebuah usaha. Jika kita contohkan dari yang pada saat
memulai usaha modal yang dikeluarkan masih kecil maka usaha yang
berjalannya waktu apabila pelaku usaha memiliki modal yang besar maka
usahanya pun juga terus berjalan dan berkembang. Jadi keberadaan modal
oleh Nizar, bahwa “modal atau biaya merupakan faktor yang sangat
penting untuk setiap usaha, baik skala kecil, menengah maupun besar”.25
Oleh karena itu diperlukan sejumlah dana sebagai dasar ukuran finasial atas
usaha yang digalakan. Sumber modal usaha dapat diperoleh dari modal
modal yang dibutuhkan tergantung dari besar kecilnya usaha yang akan
25
Tulus Tambunan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia, Isu-Isu Penting,
(Jakarta: LP3ES, 2012), hlm. 121, sebagaimana dikutip dalam jurnal oleh Muhammad Nizar,
“Pengaruh Sumber Daya Manusia, Permodalan dan Pemasaran terhadap Kinerja Usaha Kecil dan
Menengah Sari Apel di Kecamatan Tutur”, Vol 7 (01), April 2018, hal. 52
23
didirikan. Dalam memulai suatu usaha salah satu hal terpenting yang
dibutuhkan adalah modal. Modal adalah segala bentuk kekayaan yang dapat
Juliasti dalam bukunya, mengenai modal yaitu salah satu aspek yang harus
ada dalam berwirausaha selain aspek lain yang tidak kalah pentingnya yaitu
legalitas.26 Di mana modal sebagai pendanaan sebuah usaha agar dapat terus
a. Menurut sumbernya, modal dibagi menjadi dua yaitu modal sendiri dan
bank.
b. Menurut bentuknya, modal dibagi menjadi dua yaitu modal konkret dan
26
Sari Juliasti, Cerdas Mendapatkan Dan Mengelola Modal Usaha, (Jakarta: PT Persero,
2009), hal. 4
24
dan modal masyarakat. Contoh dari modal individu adalah rumah atau
d. Berdasarkan sifatnya, yaitu modal tetap dan modal lancar. Modal tetap
bahan-bahan baku.27
a. Modal investasi
dikeluarkan dan biasanya dipakai dalam kurun waktu yang lama atau
namun modal investasi akan menyusut dari tahun ke tahun bahkan bisa
dari bulan ke bulan. Modal investasi dikenal dengan harta tetap, yang
pada usaha itu. Seperti: peralatan dan mesin-mesin produksi, untuk sewa
b. Modal kerja
27
Mustafa Edwin Nasution, Dkk, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, (Jakarta:Prenada
Media Grup, 2007), hal. 71
28
Sari Juliasti, Cerdas Mendapatkan Dan Mengelola Modal Usaha, (Jakarta: PT Persero,
2009), hal. 4
25
ini dapat dikeluarkan tiap bulan atau pada waktu-waktu tertentu sesuai
kebutuhan.
c. Modal operasional
sebagainya.
3. Sumber-Sumber Modal
a. Modal sendiri
Bagi perusahaan yang sudah atau sedang berjalan, modal selain berupa
saham dapat juga diambil dari cadangan laba atau laba yang belum
dibagi. Namun, modal ini tidak dapat digunakan untuk jangka panjang
26
b. Modal Asing
dengan skala yang lebih besar karena modal yang digunakan jumlahnya
tertentu.29
29
Kasmir, Kewirausahaan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2016), hal. 86-90
27
asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya
C. Strategi Pemasaran
Besar Bahasa Indonesia strategi merupakan “rencana atau cara yang cermat
strategi, akan tetapi juga harus mampu berinovasi dan menemukan cara
bidang usaha.
30
Riyanto, Pembelanjaan Perusahaan, (Yogyakarta: BPFE, 2001), sebagaimana dikutip
dalam jurnal oleh Kartika Putri, dkk, Pengaruh Karakteristik Kewirausahaan, Modal Usaha dan
Peran Business Development Service Terhadap Pengembangan Usaha (Studi Pada Sentra Industri
Kerupuk Desa Kedungrejo Sidoarjo Jawa Timur), Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, hal. 4
31
Ebta Setiawan, Kamus Besar Bahasa Indonesia versi 2.8, (Pusat Bahasa: 2012-2021)
29
kegiatan dan proses sosial manajerial yang mana baik individu maupun
hasil produksi yakni barang/jasa dan pertukaran timbal balik produk guna
bagaimana cara bersaing di pasar tertentu atau segmen pasar yang tepat.
UMKM.
32
Muhammad Yusuf Saleh dan Miah Said, “Konsep dan Strategi Pemasaran”, (Makassar:
CV SAH MEDIA, 2019) hal. 15
33
Ricky Hermayanto, Strategi Pemasaran UMKM, (Surabaya: Cipta Media Nusantara, 2023)
hal. 13
30
adalah:
pelanggan
a. Kajian Pasar
sedang Anda cari? Seperti apa mereka? Di mana konsumen yang akan
di cari.
jasa.34
b. Perencanaan Pemasaran
Ada beberapa langkah mengenai strategi atau cara baik untuk usaha
yang tepat.
pasar khusus dan segmentasi pasar. Dari tiga pilihan target pasar,
lebih masuk akal bagi usaha kecil dan baru untuk memilih pasar
34
Ibid., hal.13-14
32
a) Berorientasi ke pelanggan
c) Kenyamanan
a) Kualitas
b) Harga
35
Ibid., hal. 14-16
33
sebagai berikut:
1) Orientasi pasar
Dalam sebuah usaha pasti ada yang namanya persaingan. Maka dari
belum tersedia.36
a. Pemilihan Pasar
36
Ibid., hal. 17-19
35
pemasaran tersendiri.
b. Perencanaan Produk
c. Penetapan Harga
barangnya. Harga yaitu jumlah dari semua nilai yang diberikan oleh
barang/jasa.
d. Sistem Distribusi
36
yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat dan saat dibutuhkan) yang
D. Pengembangan Usaha
kegiatan yang menghasilkan sebuah cara atau strategi yang baru (inovasi)
37
Ibid., hal. 130-134
37
bertahap hingga usaha itu lebih maju lagi.38 Berdasarkan teori yang dijelaskan
daya saing dan kapasitas produksinya sehingga menembus pasar ekspor yang
berkelanjutan.39
usaha yang ada, melakukan inovasi, luasnya pasar yang dikuasai, mampu
baik bank dan non bank sehingga dapat meningkatkan usahanya. Adapun aspek
internal yang berasal dari internal UMKM maupun persoalan eksternal yang
38
Siti Fatimah, dkk, “Pengaruh Modal Usaha, Kualitas Sumber Daya Manusia, dan Strategi
Pemasaran Terhadap Pengembangan UMKM di Kecamatan Kota Kualasimpang Kabupaten Aceh
Tamiang”, Jurnal Ilmiah Mahasiswa, Vol 3 No (2), Oktober 2021, hal. 156
39
Tulus T. H. Tambunan, dkk, Pengembangan UMKM dan Kewirausahaan Masyarakat,
(Banyumas: Wawasan Ilmu, Cetakan pertama 2022), hal. 15
38
suatu usaha mengenai produknya (barang dan jasa) ke arah yang lebih baik,
sehinggan memiliki nilai jual dan nilai guna suatu produk tinggi. Berdasarkan
informasi mengenai pasar, dan kurangnya keahlian atau kualitas SDM yang
yang dimiliki”. Usaha-usaha yang telah ada merupakan usaha awal atau
utamanya. Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan oleh pelaku usaha
40
Karyoto, Proses Pengembangan Usaha, (Pekalongan: Karyoto, 2021), hal. 25-28
39
toko grosir besar dapat dianggap sebagai bagian dari pasar horizontal
diadaptasi oleh usaha kecil atau baru yang mungkin kekurangan modal,
staf, atau sumber daya umum yang diperlukan. Oleh karena itu,
analisis data yang digunakan adalah persamaan regresi dan uji hipotesis
berupa uji t. Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa ada pengaruh
ini adalah 1 variabel X yaitu strategi pemasaran. Selain itu, objek penelitian
41
Hanny Mariani, “Pengaruh Strategi Pemasaran Terhadap Keberhasilan Usaha Mikro,
Kecil, Menengah Bidang Kuliner di Wilayah Bogor Timur”, (Jakarta: Skripsi tidak diterbitkan,
2018) hal. 82
42
Sarsa Rizky Prasetyo, “Pengaruh Sumber Daya Manusia, Permodalan dan Pemasaran
terhadap Kinerja Usaha Kecil dan Menengah Jamu Gendong di Kelurahan Wonolopo Kecamatan
Mijen, Semarang”, (Semarang: Skripsi tidak diterbitkan, 2019), hal. 102
41
penelitian dan tahun pada data penelitiannya yaitu kurun waktu 8 tahun
2012-2019.
43
Elys Sastika Tambunan, “Pengaruh modal, kemampuan wirausaha dan strategi pemasaran
terhadap keberhasilan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Pasar Tiban Sunday Morning
UGM Yogyakarta”, Jurnal Pendidikan dan Ekonomi, Vol. 09 No. 03, 2020
42
angket serta teknik analisis data yang sama. Perbedaan terletak pada salah
satu variabel x nya yaitu kemampuan wirausaha dan variabel y nya yaitu
keberhasilan usaha.
Kecamatan Wonosobo.
44
M. Trihudiyatmanto, “Strategi Pengembangan UMKM”, Jurnal Manajemen dan Strategi
Bisnis, Vol. 02 No. 01, Juni 2021
43
pengetahuan akuntansi yang tidak ada dalam penelitian ini, serta lokasi
adalah tujuan dan metode penelitian yang digunakan sama. Selain itu
variabel yang digunakan juga sama, yaitu modal usaha, kualitas sdm, dan
45
Siti Fatimah, dkk., “Pengaruh Modal Usaha, Kualitas Sumber Daya Manusia, dan Strategi
Pemasaran Terhadap Pengembangan UMKM di Kecamatan Kota Kualasimpang Kabupaten Aceh
Tamiang”, Jurnal Ilmiah Mahasiswa, Vol. 03 No. 02, Oktober 2021
44
1 variabel x yang sama yaitu kualitas sumber daya manusia dan variabel y
linier berganda. Hasil penelitian ini adalah secara parsial modal usaha
46
Rif Ngatul Ngarofah, "Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia dan Inovasi Produk
terhadap Perkembangan UMKM Desa Tugu Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung”,
(Tulungagung: Skripsi tidak diterbitkan, 2021)
47
Arniati Iasoma, dkk., “Pengaruh Modal Usaha dan Strategi Pemasaran terhadap
Pengembangan Usaha Mikro di Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango”, Jurnal Manajemen
Keuangan Syariah, Vol. 02 No. 02, 2021
45
x yang sama yaitu modal usaha dan strategi pemasaran serta variabel y
dengan alat bantu kuesioner tertutup. Hasil uji dalam penelitian ini
48
Naufal Nabawi dan Basuki, “Kualitas Sumber Daya Manusia dan Modal Usaha
Pengaruhnya terhadap Pengembangan Usaha UMKM”, Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, Vol.08
No. 01, April 2022
46
kuantitatif.
47
F. Kerangka Konseptual
- Kualitas Intelektual
- Kualitas Pendidikan
52
Strategi Pemasaran (X3)
- Pemilihan pasar
(segmenting, targeting,
positioning)
- Perencanaan produk
- Penetapan harga
- Sistem distribusi
- Komunikasi pemasaran
(promosi)
49
Rahardjo, Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Pustakaraya, 2012),
sebagaimana dikutip dalam jurnal oleh Yofi Darmadi dengan judul, “Pengaruh Modal, Kualitas
Sumber Daya Manusia dan Promosi terhadap Pemberdayaan UMKM”, Vol.03 (02), Juni 2021, hal.
267
50
Riyanto, Pembelanjaan Perusahaan, (Yogyakarta: BPFE, 2001), sebagaimana dikutip
dalam jurnal oleh Kartika Putri, dkk, Pengaruh Karakteristik Kewirausahaan, Modal Usaha dan
Peran Business Development Service Terhadap Pengembangan Usaha (Studi Pada Sentra Industri
Kerupuk Desa Kedungrejo Sidoarjo Jawa Timur), Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, hal. 4
51
Karyoto, Proses Pengembangan Usaha, (Pekalongan: Karyoto, 2021), hal. 25-28
52
Ricky Hermayanto, Strategi Pemasaran UMKM, (Surabaya: Cipta Media Nusantara, 2023)
hal.
48
G. Hipotesis Penelitian
masih harus diuji, atau rangkuman kesimpulan teoritis yang diperoleh dari
pengembangan usaha
pengembangan usaha
pengembangan usaha
53
Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010),
hal. 64
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Pendekatan Penelitian
variabel apa saja yang digunakan dalam penelitian ini, untuk mengetahui
(independen) atau variabel (x) yaitu kualitas sumber daya manusia, modal
54
Aries Veronica, dkk., Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Padang: PT Global Eksekutif
Teknologi, 2022), hal. 6
49
50
Data kuantitatif merupakan data yang berbentuk angka yang dapat dihitung
melalui kuisioner yang sudah diisi oleh responden dalam bentuk angka
2. Jenis Penelitian
penelitian ini akan mampu membangun sebuah teori yang dapat berfungsi
yaitu kualitas sumber daya manusia, modal usaha, dan strategi pemasaran,
55
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed Methods),
(Bandung: Alfabeta, 2015), hal. 9
56
Burhan, Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed
Methods), (Bandung: Alfabeta, 2015), hal. 126
57
Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Dengan
Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2014), hal. 15
51
Kedungwaru.
1. Populasi
adalah mereka para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di
2. Sampling
58
Ibid., hal. 30
59
Firdaus, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Riau: DOTPLUS Publisher, 2021), hal. 14-15
52
3. Sampel Penelitian
populasi tersebut. Bagian dari sampel dalam penelitian ini adalah pelaku
𝑵
𝒏=
𝟏 + 𝑵(𝒆)𝟐
𝑛 = ukuran sampel
𝑁 = ukuran populasi
sebagai berikut:
800
𝑛 =
1+800(10%)2
800
=
9
60
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2013),
hal. 83
61
Firdaus, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Riau: DOTPLUS Publisher, 2021), hal. 19
53
1. Sumber Data
menggunakan dua sumber data, yaitu data primer dan data sekunder. Data
Tulungagung pada tahun 2020, 2021, 2022. Serta data sekunder juga
62
Asep Hermawan, Penelitian Bisnis Paradigma Kuantitatif, (Jakarta: Grasindo, 2005) hal.
16
54
dengan pelaku UMKM terkait hal-hal yang ada pada lingkup usaha mikro,
2. Variabel
b. X2 : Modal Usaha
c. X3 : Strategi Pemasaran
d. Y : Pengembangan UMKM
3. Skala Pengukuran
suatu variabel berdasarkan jenis dari data yang melekat dalam variabel
interval yang ada dalam alat ukur, maka alat ukur tersebut digunakan dalam
mana skala likert berisi lima tingkat preferensi jawaban sebagai berikut:
63
Agus Irianto, Statistik Konsep dan Aplikasinya, (Jakarta: Kencana, 2004), hal. 18
64
Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Dengan
Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2014), hal. 50
55
Setuju (S) =4
Ragu-ragu/Netral (N) =3
a. Observasi
65
Rifkhan, Pedoman Metodologi Penelitian Data Panel dan Kuisioner Cetakan Pertama,
(Indramayu: Penerbit Abid, 2023), hlm, 33-35
56
b. Wawancara
memperoleh data dengan pihak terkait yaitu Dinas Koperasi dan Usaha
data yang diharapkan dalam penelitian ini dapat dipastikan diisi oleh
responden.
d. Dokumentasi
terkumpul dan untuk menunjang data yang telah ada. Pada penelitian
2. Instrumen Penelitian
namanya pengukuran harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur tersebut
alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang
sebagai berikut:
66
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2013),
hal. 102
67
Rahardjo, Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Pustakaraya, 2012),
sebagaimana dikutip dalam jurnal oleh Yofi Darmadi dengan judul, “Pengaruh Modal, Kualitas
Sumber Daya Manusia dan Promosi terhadap Pemberdayaan UMKM”, Jurnal Ilmiah Manajemen
dan Bisnis, Vol. 03 No. (02), Juni 2021, hal. 267
68
Riyanto, Pembelanjaan Perusahaan, (Yogyakarta: BPFE, 2001), sebagaimana dikutip
dalam jurnal oleh Kartika Putri, dkk, “Pengaruh Karakteristik Kewirausahaan, Modal Usaha dan
Peran Business Development Service Terhadap Pengembangan Usaha (Studi Pada Sentra Industri
Kerupuk Desa Kedungrejo Sidoarjo Jawa Timur)”, Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis,Vol. 03 No.
(04), 2014, hal. 4
58
69
Ricky Hermayanto, Strategi Pemasaran UMKM, (Surabaya: Cipta Media Nusantara, 2023)
hal. 130-134
70
Karyoto, Proses Pengembangan Usaha, (Pekalongan: Karyoto, 2021), hal. 25-28
59
a. Uji Validitas
b. Uji Reliabilitas
71
Anak Agung Putu Agung, Metodologi Penelitian Bisnis, (Malang : Universitas Brawijaya
Press, 2012), hal. 50-51
60
perilaku.72
a. Uji Normalitas
memiliki nilai signifikansi kurang dari 5% atau 0,05 maka data dapat
b. Uji Mulitikolienaritas
Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari atau misalkan kurang dari 10
72
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif,, (Jakarta: KENCANA, 2017), hal. 55-56
73
Getut Pramesti, Statistika Lengkap secara Teori dan Aplikasi dengan SPSS 23, (Jakarta
: PT Elex Media Komputindo, 2016), hal. 68
61
c. Uji Heteroskedastisitas
heteroskedastisitas.
3. Uji Regresi
menjelaskan hubungan satu variabel terikat (Y) dengan dua atau lebih
variabel bebas (X1, X2, X3, Xn). Tujuan uji regresi linear berganda adalah
untuk memprediksi nilai variabel terikat (Y) apabila variabel bebasnya (X1,
a. Uji Hipotesis
data yang terkumpul. Dari arti katanya, hipotesis memang berasal dari
2 penggalan kata, “hypo” yang artinya “di bawah” dan “thesa” yang
74
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta), hal. 233
62
hipotesisnya.75
𝑌 = 𝑎 + β1 𝑋1 + β2 𝑋2 + β3 𝑋3 + e
Di mana:
Y = Pengembangan Usaha
a = Konstanta
X1 = Kualitas SDM
X2 = Modal Usaha
X3 = Strategi Pemasaran
75
Ibid., hal. 224-232
63
apakah pengaruh variabel bebas terhadap laba (Y) signifikan atau tidak.
sebesar 5% = 0,05 ).
variabel terikat (Y). Untuk melihat nilai probabilitas juga dapat dilihat
sebaliknya. 76Dimana:
76
I Made Yuliara, Modul: Regresi Linear Berganda, (Universitas Udayana: Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 2016), hal. 9-10
64
H1 = Terdapat pengaruh
d. Koefisien Determinasi
kesesuaian atau ketepatan antara nilai dugaan atau garis regresi dengan
data sampel. Jika semua data observasi terletak pada garis regresi akan
diperoleh garis regresi yang sesuai atau sempurna, namun apabila data
observasi tersebar jauh dari nilai dugaan atau garis regresinya, maka
HASIL PENELITIAN
marmer, keberadaan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) juga sangat
Berdasarkan data yang diperoleh baik dari Dinas Koperasi dan Usaha
UMKM, bahwa banyak sekali jenis usaha yang ada di Kecamatan Kedungwaru
mulai dari skala mikro, kecil maupun menengah, kurang lebih sekitar 800
77
Badan Pusat Statistik, Kecamatan Kedungwaru dalam Angka 2022
65
66
usaha yang tercatat. Ada berbagai macam usaha yang telah digeluti oleh para
pelaku usaha disana, antara lain: bengkel las, pengolahan makanan dan
sebagainya. Jika dilihat dari fenomena yang terjadi, seiring berjalannya waktu
berwirausaha.
B. Deskripsi Responden
Penelitian ini dilakukan pada pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan
faktor kualitas sumber daya manusia, modal usaha dan strategi pemasaran
Tabel 4.1
Karakteristik Responden
Berdasarkan Bidang Usaha
Persentase
No Bidang Usaha Responden (%)
1. Makanan/Kuliner 30 33,3%
2. Bengkel Las/Reparasi Mobil dan Motor 4 4,4%
3. Hasil Pertanian/Perkebunan 9 10%
4. Minuman siap saji 15 16,7%
5. Hasil Perikanan 14 15,6%
6. Kerajinan 10 11,1%
7. Konveksi 8 8,9%
Total 90 100%
Sumber: data primer diolah, 2023
maupun reparasi mobil dan motor ada 4 responden atau 4,4%, adapun
usaha menjual hasil pertanian atau perkebunan ada 9 responden atau 10%,
siap saji dengan jumlah responden yaitu 15 atau 16.7%, selanjutnya bidang
usaha hasil perikanan ada 14 responden atau 15,6%, selain itu di bidang
atau 8,9%.
68
Tabel 4.2
Karakteristik Berdasarkan
Usia Responden
Persentase
No Usia Responden (%)
1. 20 Tahun – 30 Tahun 19 21,1%
2. 30 Tahun – 40 Tahun 39 43,3%
3. 40 Tahun – 50 Tahun 21 23,3%
4. > 50 Tahun 11 12,2%
Total 90 100%
Sumber: data primer diolah, 2023
12,2%.
Tabel 4.3
Karakteristik Responden
Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Persentase
No Pendidikan Terakhir Responden (%)
1. SD/MI 8 8,9%
2. SLTP/SMP/MTS 11 12,2%
3. SMA/SMK/MA 53 58,9%
4. S1 18 20%
Total 90 100%
Sumber: data primer diolah, 2023
69
Pada penelitian ini terdapat tiga variabel bebas (X) yaitu kualitas sumber
daya manusia (X1), modal usaha(X2) dan strategi pemasaran (X3). Satu
pernyataan.
Tabel 4.4
Tabel Tanggapan Responden terhadap Kualitas SDM (X1)
responden:
maka pelaku usaha harus menguasai bahasa asing, bahasa nasional, dan
Tabel 4.5
Tabel Tanggapan Responden terhadap Modal Usaha (X2)
responden:
oleh pihak bank atau lembaga keuangan lainnya, yaitu 2,2% memilih
tidak setuju, 11,1% menyatakan netral, 50% memilih setuju dan 36,7%
pernyataan.
Tabel 4.6
Tabel Tanggapan Responden terhadap Strategi Pemasaran (X3)
responden:
dan riset pasar untuk membidik target pasar yang tepat sasaran, yaitu
sangat setuju.
harus teliti dan sesuai agar terhindar dari kerugian dan tidak
sangat setuju.
Tabel 4.7
Tabel Tanggapan Responden terhadap Pengembangan UMKM (Y)
responden:
sangat setuju.
bagi usaha yang dijalankan, yaitu 1,1% menyatakan sangat tidak setuju,
77
sangat setuju.
D. Analisis Data
a. Uji Validitas
dengan rtabel. Agar dapat memperoleh nilai yang signifikan, maka rhitung
2 = 88), maka dapat diketahui dari r tabel bahwa nilai r tabel = 0,207
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas
Corrected
Nomor
Variabel Item-Total Keterangan
Item
Correlation
X1.1 0,778 VALID
X1.2 0,698 VALID
Kualitas SDM
X1.3 0,603 VALID
(X1)
X1.4 0,752 VALID
X1.5 0,680 VALID
X2.1 0,683 VALID
X2.2 0,757 VALID
Modal Usaha
X2.3 0,671 VALID
(X2)
X2.4 0,783 VALID
X2.5 0,747 VALID
X3.1 0,672 VALID
Strategi X3.2 0,820 VALID
Pemasaran X3.3 0,735 VALID
(X3) X3.4 0,781 VALID
X3.5 0,736 VALID
Y1.1 0,829 VALID
Y1.2 0,810 VALID
Pengembangan
Y1.3 0,852 VALID
UMKM (Y)
Y1.4 0,723 VALID
Y1.5 0,816 VALID
Sumber: Pengolahan Data dengan SPSS 16 (diolah, 2023)
79
item pertanyaan kuesioner yang terbagi dari 4 bagian dan terdiri dari 20
b. Uji Reliabilitas
Tabel 4.9
Hasil Uji Reliabilitas
sumber daya manusia (X1), modal usaha (X2), strategi pemasaran (X3)
dinyatakan reliabel.
80
a. Uji Normalitas
Sig.< 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. Sebaliknya jika nilai
Sig.> 0,05 maka data berdistribusi normal. Berikut adalah hasil uji
Tabel 4.10
Hasil Uji Normalitas
sebesar 0,643 sehingga lebih besar dari nilai signifikansi sebesar 0,05.
b. Uji Multikolinearitas
lebih dari 0,10 ( > 0,10) dan nilai Varian Inflation Factor (VIF) kurang
dari 10 ( < 10). Berikut ini hasil uji multikolinearitas pada data yang
Tabel 4.11
Hasil Uji Multikolinearitas
manusia (X1) sebesar 0,506, variabel modal usaha (X2) sebesar 0,649,
tersebut lebih dari 0,10 (> 0,10). Sehingga dapat disimpulkan bahwa
multikolinearitas.
Gejala multikolinearitas juga dapat dilihat dari nilai VIF. Nilai VIF
sumber daya manusia (X1) sebesar 1,975, variabel modal usaha (X2)
c. Uji Heteroskedastisitas
Tabel 4.12
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Model Sig.
(Constan) 0,001
Kualitas SDM 0,879
Modal Usaha 0,736
Strategi Pemasaran 0,055
Sumber: Pengolahan Data dengan SPSS 16 (diolah, 2023)
variabel kualitas sdm sebesar 0,879 > 0,05, nilai sig. variabel modal
usaha sebesar 0,736 > 0,05, nilai sig. variabel strategi pemasaran sebesar
Tabel 4.13
Hasil Uji Regresi Linear Berganda
𝒀 = 𝛂 + 𝛃𝟏 𝑿𝟏 + 𝛃𝟐 𝑿𝟐 + 𝛃𝟑 𝑿𝟑 + e
berikut:
yaitu oleh variabel kualitas sdm (X1), modal usaha (X2), dan strategi
sebesar 0,221, dengan asumsi bahwa variabel lain tidak diteliti dalam
penelitian ini.
sebesar 0,111, dengan asumsi bahwa variabel lain tidak diteliti dalam
penelitian ini.
sebesar 0,498, dengan asumsi bahwa variabel lain tidak diteliti dalam
penelitian ini.
e. Tanda (-) dan (+) dari koefisien regeresi bukanlah menyatakan tanda
dibandingkan dengan variabel kualitas sdm (X1) dan modal usaha (X2).
85
Hal ini dapat dilihat dari tabel regresi di atas melalui nilai koefisien beta
strategi pemasaran (X3) sebesar 0,498 yang lebih besar dari nilai
koefisien beta kualitas sdm (X1) sebesar 0,221 dan modal usaha (X2)
sebesar 0,111.
dependen) dengan nilai sig. 0,05 dan diperoleh ttabel 1,987. Untuk
Jika nilai thitung > ttabel maka hipotesa 1 dapat diterima, sebaliknya jika
Tabel 4.14
Hasil Uji T Variabel Kualitas SDM (X1) terhadap
Pengembangan UMKM (Y)
thitung 7,187 > ttabel 1,987 dan nilai Sig. 0,000 < 0,05. Artinya kualitas
pengembangan UMKM .
87
Tabel 4.15
Hasil Uji T Variabel Modal Usaha (X2) terhadap
Pengembangan UMKM (Y)
thitung 5,347 > ttabel 1,987 dan nilai Sig. 0,000 < 0,05. Artinya modal
pengembangan UMKM .
88
(Y)
Tabel 4.16
Hasil Uji T Variabel Strategi Pemasaran (X3) terhadap
Pengembangan UMKM (Y)
thitung 9,050 > ttabel 1,987 dan nilai Sig. 0,000 < 0,05. Artinya strategi
0,05 (< 0,05). Berikut ini hasil uji-F terhadap variabel bebas dan variabel
terikat:
angka 3 dan 86, maka Ftabel adalah sebesar 2,71. Pengambilan keputusan
pada uji F ini adalah jika Fhitung> Ftabel maka H0 ditolak dan Ha diterima,
serta jika signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima, begitu
juga sebaliknya.
Berikut ini hasil uji-F terhadap variabel bebas dan variabel terikat:
Tabel 4.17
Hasil Uji F
32,064 dan Ftabel = 2,71, maka Fhitung > Ftabel = 32,064 > 2,71 dengan taraf
signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini dapat diartikan bahwa variabel
adalah:
Kabupaten Tulungagung.
(X1), modal usaha (X2), dan strategi pemasaran (X3) secara bersama
Tabel 4.18
Hasil Uji Koefisien Determinasi
atau 52,8 persen (%). Nilai R Square 0,528 ini berasal dari
manusia (X1), modal usaha (X2), dan strategi pemasaran (X3) secara
lain di luar persamaan regresi ini atau variabel yang tidak diteliti.
BAB V
HASIL PENELITIAN
peneliti diolah datanya menggunakan teknik analisis regresi linear berganda pada
aplikasi SPSS 16 dengan tiga variabel independen, yaitu (variabel kualitas sumber
daya manusia (X1), modal usaha (X2), dan strategi pemasaran (X3)) dan satu
Berdasarkan hasil uji t-test maka dapat diketahui bahwa kualitas sumber
perbandingan tersebut diperoleh hasil bahwa thitung > ttabel maka dapat
92
93
sumber daya manusia yang dimiliki oleh pelaku UMKM tersebut akan
UMKM tersebut. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dituliskan oleh
media teknologi baru dan sebagainya.78 Sejalan dengan teori yang terdapat
pada penelitian jurnal oleh Siti Fatimah, dkk, bahwa suatu pekerjaan dapat
dikatakan berjalan baik dan sukses apabila tujuan yang diinginkan tercapai. Di
dalam pengelolaan suatu usaha dibutuhkan SDM yang memiliki kualitas dan
kemampuan yang mumpuni, karena semakin tinggi kualitas SDM maka akan
juga tingkat pendidikan yang didapat. Kualitas sumber daya manusia dapat
dilihat dari skill atau kemampuan yang dimiliki oleh pribadi tersebut. Sumber
daya manusia yang berkualitas adalah yang mahir dibidangnya. Sejalan dengan
78
Rachmawan Budiarto, dkk, Pengembangan UMKM Antara Konseptual dan Pengalaman
Praktis, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2015), hal. 26
79
Siti Fatimah, dkk., Pengaruh Modal Usaha, Kualitas Sumber Daya Manusia, dan Strategi
Pemasaran Terhadap Pengembangan UMKM di Kecamatan Kota Kualasimpang Kabupaten Aceh
Tamiang, Jurnal Ilmiah Mahasiswa, Volume 3 No (02), Oktober 2021
94
teori yang dikemukakan oleh Agus Tulus, bahwa kinerja suatu organisasi
sangat ditentukan oleh sumber daya manusia yang berada di dalamnya. Apabila
pengembangan UMKM ini dapat dimaknai dengan semakin baik dan maksimal
kualitas sumber daya manusia yang ada dan terlibat dalam usaha tersebut akan
di lapangan.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Sarsa
Rizky pada tahun 2019 dengan judul Pengaruh Sumber Daya Manusia,
80
Agus Tulus, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka, 1996),
hal. 88
95
bahwa sumber daya manusia memiliki peran yang sangat penting dalam
Sig. lebih kecil dari taraf signifikansi (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa
UMKM. Cara lain untuk membuktikan bahwa modal usaha berpengaruh positif
thitung dan ttabel. Dari perbandingan tersebut diperoleh hasil bahwa thitung > ttabel
81
Sarsa Rizky Prasetyo, “Pengaruh Sumber Daya Manusia, Permodalan dan Pemasaran
terhadap Kinerja Usaha Kecil dan Menengah Jamu Gendong di Kelurahan Wonolopo Kecamatan
Mijen, Semarang”, (Semarang: Skripsi tidak diterbitkan, 2019), hal. 102
96
positif artinya semakin besar modal yang digunakan dan semakin mudah dalam
usaha itu sendiri (UMKM). Modal usaha berpengaruh signifikan artinya setiap
pengembangan usaha. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh
Tulus Tambunan, bahwa modal atau biaya merupakan faktor yang sangat
penting untuk setiap usaha, baik skala kecil, menengah, maupun besar.82
Dengan cara yang mudah di dalam memperoleh modal dan semakin besar
perusahaan tersebut juga akan tercapai. Selain itu, sejalan dengan teori yang
dituliskan oleh Sari Juliasti mengenai modal merupakan aspek penting dan
UMKM, hal ini dikarenakan semakin baik pengusaha mengelola modal usaha
yang dmiliki, maka semakin berkembang pula usaha yang dijalankan. Banyak
82
Tulus Tambunan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia, Isu-Isu Penting,
(Jakarta: LP3ES, 2012), hlm. 121
83
Sari Juliasti, Cerdas Mendapatkan Dan Mengelola Modal Usaha, (Jakarta: PT Persero,
2009), hal. 4
97
tentunya segala keperluan usaha bisa terpenuhi dan bisa mendapat keuntungan
yang lebih banyak lagi, asalkan dengan perencanaan yang matang, tentu juga
Iasoma, dkk pada tahun 2021 dengan judul Pengaruh Modal Usaha dan
Kabila Kabupaten Bone Bolango 84 dan juga penelitian yang dilakukan oleh
Elys Sastika pada tahun 2020 dengan judul Pengaruh modal, kemampuan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah modal usaha berpengaruh positif dan
84
Arniati Iasoma, dkk., “Pengaruh Modal Usaha dan Strategi Pemasaran terhadap
Pengembangan Usaha Mikro di Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango”, Jurnal Manajemen
Keuangan Syariah, Vol. 02 No. 02, 2021
85
Elys Sastika Tambunan, “Pengaruh modal, kemampuan wirausaha dan strategi pemasaran
terhadap keberhasilan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Pasar Tiban Sunday Morning
UGM Yogyakarta”, Jurnal Pendidikan dan Ekonomi, Vol. 09 No. 03, 2020
98
UMKM.
Sig. lebih kecil dari taraf signifikansi (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa
bahwa thitung > ttabel maka dapat disimpulkan H1 diterima, yang artinya koefisien
signifikan artinya setiap kenaikan satu satuan variabel strategi pemasaran maka
teori yang ditulis oleh Ricky Hermayanto, bahwa strategi yang diterapkan
99
bisa terpenuhi.86 Apabila strategi pemasaran pada sebuah usaha seperti usaha
mikro, kecil, dan menengah (UMKM) diterapkan dengan baik dan tepat dapat
semakin tidak tepat strategi pemasaran yang dilakukan maka akan semakin
pengembangan UMKM, hal ini dikarenakan semakin baik dan tepat pengusaha
pemasaran yang tepat sesuai bidang usaha yang ditekuni, maka target yang
dituju juga tepat sasaran dan pastinya dapat meningkatkan omset penjualan.
responden di lapangan.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Elys
86
Ricky Hermayanto, Strategi Pemasaran UMKM, (Surabaya: Cipta Media Nusantara, 2023)
hal. 1
100
juga penelitian yang dilakukan oleh Siti Fatimah, dkk pada tahun 2021 dengan
judul Pengaruh Modal Usaha, Kualitas Sumber Daya Manusia, dan Strategi
pengembangan UMKM.
pengembangan UMKM.
Kabupaten Tulungagung
Berdasarkan hasil uji F-test yang terdapat pada tabel ANOVA dapat
diketahui bahwa secara simultan kualitas sumber daya manusia, modal usaha,
87
Elys Sastika Tambunan, “Pengaruh modal, kemampuan wirausaha dan strategi pemasaran
terhadap keberhasilan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Pasar Tiban Sunday Morning
UGM Yogyakarta”, Jurnal Pendidikan dan Ekonomi, Vol. 09 No. 03, 2020
88
Siti Fatimah, dkk., Pengaruh Modal Usaha, Kualitas Sumber Daya Manusia, dan Strategi
Pemasaran Terhadap Pengembangan UMKM di Kecamatan Kota Kualasimpang Kabupaten Aceh
Tamiang, Jurnal Ilmiah Mahasiswa, Volume 3 No (02), Oktober 2021
101
Artinya, ketiga variabel yakni kualitas sumber daya manusia, modal usaha, dan
UMKM. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa nilai Sig. lebih kecil
signifikansi sebesar 5%), maka H1 teruji, artinya terdapat pengaruh positif dan
signifikan antara kualitas sumber daya manusia, modal usaha, dan strategi
daya manusia, modal usaha, dan strategi pemasaran berpengaruh positif dan
Fhitung dengan Ftabel. Dari perbandingan tersebut diperoleh hasil bahwa Fhitung >
Ftabel, maka dapat disimpulkan bahwa H1 teruji, yang berarti antara kualitas
yang dituliskan oleh Tulus Tambunan, dkk, bahwa UMKM perlu dilakukan
distribusi produk.90
Kualitas sumber daya manusia, modal usaha, dan strategi pemasaran sama-
Oleh karena itu, bahwa kualitas sumber daya manusia, modal usaha, dan
dan menengah, karena besar kecilnya nilai signifikan kualitas sumber daya
manusia, modal usaha, dan strategi pemasaran akan berpengaruh terhadap naik
Kesimpulan yang di dapat dari penelitian ini adalah kualitas sumber daya
manusia, modal usaha, dan strategi pemasaran secara simultan atau bersama-
89
Tulus T. H. Tambunan, dkk, Pengembangan UMKM dan Kewirausahaan Masyarakat,
(Banyumas: Wawasan Ilmu, Cetakan pertama 2022), hal. 15
90
Karyoto, Proses Pengembangan Usaha, (Pekalongan: Karyoto, 2021), hal. 1
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
pengaruh kualitas sumber daya manusia, modal usaha, dan strategi pemasaran
Tulungagung. Hal ini berarti bahwa semakin baik dan maksimal kualitas
sumber daya manusia yang ada dan terlibat dalam usaha tersebut akan
berarti bahwa semakin besar modal yang digunakan dan semakin mudah
pengembangan UMKM.
103
104
variabel bebas, yaitu kualitas sumber daya manusia, modal usaha, dan
B. Saran
sebagai pelaku usaha harus dapat menambah relasi terkait dengan usaha
produk apa saja, pangsa pasarnya, target market yang sedang trend.
2. Bagi Mahasiswa
diharapkan tidak hanya berada pada zona nyamannya saja. Akan tetapi,
obyeknya.
106