Anda di halaman 1dari 5

E.ISSN.

2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.9 No.4 Edisi Nopember 2021

PEMAHAMAN DAN PENDAMPINGAN PERMOHONAN


IZIN USAHA MIKRO DAN KECIL BAGI PELAKU USAHA MIKRO
KECAMATAN SECANG KABUPATEN MAGELANG
Oleh:
Meydora Cahya Nugrahenti1), RYogie PrawiraW2), Hindina Maulida3)
1,2,3
Universitas Tidar
1
meydoracahya@untidar.ac.id
2
yogieprawira@untidar.ac.id
3
hindina@untidar.ac.id

Abstrak
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) termasuk dalam sektor ekonomi nasional yang memiliki peran
strategis bagi pembangunan ekonomi kerakyatan. Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk mendorong
pertumbuhan dan perkembangan UMKM salah satunya dengan mempermudah perizinan. Legalitas usaha bagi
UMKM menjadi sebuah kebutuhan bagi para pelakunya. Namun, masih banyak pelaku UMKM yang
mengesampingkan hal karena dianggap rumit dan memakan banyak waktu. Tujuan kegiatan pengabdian ini
adalah pertama, untuk memberikan pemahaman mengenai urgensi dan manfaat izin usaha mikro dan kecil
(IUMK). Kedua adalah untuk melakukan pendampingan permohonan IUMK bagi pelaku usaha Puspa Sari
Catering dan Daarul Ayam di Kecamatan Secang. Metode yang dilakukan adalah dengan melakukan penjajagan
awal untuk survei lokasi dan problem mapping. Dalam implementasi dilakukan sharing session, sosialisasi,
tanya jawab mengenai urgensi dan manfaat IUMK bagi pelaku usaha serta pendampingan permohonan
pengajuan IUMK. Terakhir adalah dengan melakukan evaluasi baik dalam aspek kognisi mengenai IUMK
maupun evaluasi luaran berupa kemajuan pengajuan IUMK. Hasil dari kegiatan tersebut dianggap efektif dan
memberikan dampak yang positif baik dari segi kognisi mengenai IUMK, maupun keterampilan lain yang
terkait dengan IUMK di masa depan. Selain itu Nomir Induk Berusaha dan izin usaha dari mitra juga telah
terbit.

Kata kunci: legalitas, UMKM, izin usaha, IUMK, Covid-19

1. PENDAHULUAN kepastian, perlindungan, pemihakan, kesempatan


Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) serta dukungan melakukan usaha seluas-luasnya
termasuk dalam sektor ekonomi nasional yang (Sekretariat Kabinet RI, 2008; Dadi, 2014; Kunyanti
memiliki peran strategis bagi pembangunan ekonomi & Mujiono, 2021).
kerakyatan. Hal ini selalu menjadi isu sentral yang Dalam konteks berusaha, izin usaha sangatlah
diperebutkan oleh politisi dalam menarik simpati penting. Legalitas usaha bagi UMKM menjadi
massa. Namun dalam perkembangannya, sektor ini sebuah kebutuhan bagi para pelakunya. Izin usaha
masih mengalami kendala dan belum mendapat membuat para pelaku usaha terlindungi, memperoleh
perhatian serius untuk mengatasinya. Dalam kepastian, jaminan kemanan serta kenyamanan dalam
menghadapi pasar bebas, usaha mikro perlu berusaha sehingga mampu mendorong para pelaku
mendapat perlindungan khusus dalam bentuk, antara usaha berkontribusi secara optimal dalam penyerapan
lain, penguatan kapasitas sumber daya manusia, tenaga kerja, penyediaan barang dan jasa kebutuhan
modal, pelatihan, promosi, dan iklim usaha yang masyarakat, peningkatan nilai tambah produksi serta
kondusif (Kusmanto & Warjio, 2019). diseminasi penumbuhan kewirausahaan. Namun
Menurut UU Nomor 20 Tahun 2008 Tentang kenyataannya ini masih ada pelaku UMKM yang
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, usaha mikro enggan mengurus izin usaha karena tidak ingin
merupakan usaha produktif milik orang perorangan direpotkan dengan kewajiban membayar pajak dan
dan/atau badan usaha perorangan yang memiliki kerumitan pengurusan pembayaran pajak. Padahal
kekayaan bersih yang tidak termasuk tanah dan jika dibandingkan dengan banyaknya manfaat yang
bangunan tempat usaha paling banyak Rp50.000.000 diperoleh dan prospek berkembangnya UMKM di
atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak masa depan, tentu kesulitan-kesulitan yang mereka
Rp300.000.000. Pemerintah dan Pemerintah Daerah takutkan tidak sebanding (Kusmanto & Warjio,
memiliki kewajiban menciptakan iklim usaha yang 2019).
kondusif untuk para pelaku UMKM. Salah satu Di Kabupaten Magelang sendiri aturan
implementasinya adalah dengan secara sinergis mengenai izin UMKM telah diatur dalam Peraturan
mengusahakan kondisi yang mampu memberdayakan Bupati Magelang Nomor 19 Tahun 2015 Tentang
UMKM melalui penetapan berbagai kebijakan dalam Pedoman Pemberian Izin Usaha Mikro dan Kecil.
aspek ekonomi sehingga UMKM memperoleh Dalam pedoman ini dijelaskan bahwa izin usaha

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 375
E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.9 No.4 Edisi Nopember 2021

adalah bukti tertulis yang diberikan oleh Pejabat yang Kegiatan ini dilaksanakan dalam tiga tahap.
berwenang berdasarkan ketentuan peraturan Tahap pertama adalah melakukan penjajagan awal
perundang-undangan sebagai bukti legalitas yang untuk survei lokasi dan problem mapping. Tahap
menyatakan sah bahwa Usaha Mikro, Usaha Kecil, kedua adalah implementasi dengan mengadakan
dan Usaha Menengah telah memenuhi persyaratan sharing session, sosialisasi, tanya jawab mengenai
dan diperbolehkan untuk menjalankan suatu kegiatan urgensi dan manfaat IUMK bagi pelaku usaha serta
usaha tertentu. Kemudian dijelaskan lebih lanjut pendampingan permohonan pengajuan IUMK. Tahap
bahwa izin usaha mikro dan kecil yang merupakan ketiga adalah dengan melakukan evaluasi baik dalam
tanda legalitas kepada seseorang atau pelaku aspek kognisi mengenai IUMK maupun evaluasi
usaha/kegiatan tertentu dalam bentuk izin usaha luaran berupa kemajuan pengajuan IUMK.
mikro dan kecil dalam bentuk satu lembar (Pemkab
Magelang, 2015). 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Mitra pertama yaitu Puspa Sari Catering Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
beralamat di Desa Madusari, Kecamatan Secang, merupakan salah satu pilar ekonomi nasional. Posisi
Kabupaten Magelang merupakan usaha mikro yang UMKM yang strategis dalam perekonomian dinilai
bergerak di bidang usaha jasa catering makanan. dapat menyumbangkan peluang kerja hingga 59%
Usaha ini dimulai sejak tahun 2012 dengan omzet dan berkontribusi pada Gross Domestic Product
penjualan per bulan sekitar Rp500.000-Rp2.500.000 (GDP) hingga rentang 30% sampai 50% (Sugiri,
tergantung pada pesanan pelanggan. Hingga saat ini 2020). Namun demikian, situasi pandemi telah
Puspa Sari Catering masih belum memiliki IUMK. mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan
Kemudian mitra kedua yaitu Daarul Ayam beralamat manusia termasuk di sektor UMKM. Beberapa ahli
di Desa Pucang, Kecamatan Secang, Kabupaten menyebutkan bahwa pandemi virus corona dapat
Magelang merupakan usaha mikro yang bergerak di mengancam keberlangsungan UMKM (Maciel et al.,
bidang usaha pembesaran ayam potong. Usaha ini 2020; Sidiq & Achmad, 2020) karena melemahnya
dimulai sejak November 2020 dengan omzet daya beli masyarakat sebagai dampak dari kegiatan
penjualan dalam satu kali panen (40 hari) sekitar perekonomian (Sumner et al., 2020; Achmad, 2021;
Rp20.000.000-Rp50.000.000. Hingga saat ini Daarul Sidiq et al., 2021)
Ayam juga belum memiliki IUMK. Sebagaimana yang dikemukakan oleh
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini Frankenhuis & Nettle (2019) bahwa dalam selama
sangat penting dilakukan karena sosialisasi dan pandemi, masyarakat lebih banyak mengalokasikan
pendampingan permohonan IUMK bagi jasa catering pendapatanyya untuk memenuhi kebutuhan pokok
makanan Puspa Sari Catering dan pembesaran ayam seperti bahan kebutuhan pangan. Kondisi ini di satu
potong Daarul Ayam merupakan cara terbaik dalam sisi dapat mengancam produk usaha lain seperti
meningkatkan pemahaman mereka sebagai pelaku furnitur dan kerajinan, namun di sisi lain dapat
usaha yang tertib hukum, mengembangkan mereka membuka peluang usaha di bidang makanan.
menjadi masyarakat yang mandiri secara ekonomi, Berdasarkan hasil penjajagan awal Tim Pengabdian,
dan menciptakan ketenteraman serta kenyamanan hal serupa terjadi pada salah satu pengusaha furnitur
mereka dalam menjalankan usaha. Dengan memiliki di Secang, Kabupaten Magelang yang mengubah
IUMK para pelaku UMKM akan banyak arah bisnisnya di bidang usaha pembesaran ayam
mendapakan manfaat seperti, mendapatkan kepastian potong. Keputusan tersebut diambil karena tidak
dan perlindungan dalam berusaha, mendapatkan adanya permintaan yang menyebabkan proses
kemudahan dalam pembiayaan, dan mendapatkan produksi tidak berjalan sehingga berimbas pada
pendampingan serta pemberdayaan dari pihak lain. pemutusan hubungan kerja karyawan.
Sebagai usaha yang baru dirintis selama masa
2. METODE pandemi Covid-19, usaha pembesaran ayam potong
Metode pendekatan yang digunakan dalam yang bernama Daarul Ayam belum memiliki Izin
mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh mitra Usaha Mikro Kecil. Dalam proses problem mapping,
dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah tim pengabdian juga menemukan bahwa Puspa Sari
melalui seminar dan pendampingan langsung kepada Catering yang juga bergerak di bidang makanan
para pelaku UMKM Puspa Sari Catering dan Daarul berada dalam kondisi yang serupa meskipun
Ayam agar mereka dapat berpartisipasi secara usahanya sudah dimulai pada Tahun 2012. Merujuk
langsung dalam kegiatan ini. Adapun metodenya pada situasi tersebut, maka dalam pelaksanaan
dapat dirangkum dalam bagan berikut: pengabdian terdapat beberapa langkah yang
dilakukan oleh Tim Pengabdian. Langkah pertama
adalah dengan melakukan sharing session dengan
pelaku usaha. Sharing session dilakukan untuk
mengetahui sejauhmana pengetahuan pelaku usaha
mengenai pentingnya IUMK, dan kendala yang
dihadapi sehingga belum memiliki IUMK untuk
usahanya.
Gambar 1. Tahapan Kegiatan

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 376
E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.9 No.4 Edisi Nopember 2021

Berdasarkan informasi yang diperoleh selama tutorial pengajuan izin IUMK secara online turut
sharing session diketahui bahwa pelaku usaha belum serta diberikan untuk memberi gambaran bahwa
memiliki legalitas karena 1) kurangnya pengetahuan prosesnya cukup cepat dan tidak membutuhkan
mengenai pentingnya legalitas usaha dalam bentuk waktu yang lama. Mengenai syarat dan prosedur
IUMK 2) ketidaktahuan mengenai manfaat dan pengajuan, Tim Pengabdian kemudian memberikan
keuntungan memiliki IUMK, 3) kurangnya daftar syarat yang perlu dipersiapkan untuk
pengetahuan mengenai syarat dan tata cara pengajuan pengajuan IUMK. Adapun syarat yang diperlukan
IUMK, dan 4) persepsi mengenai rumitnya untuk mengurus perizinan berupa KTP, NPWP, No.
pengurusan IUMK. Selanjutnya, sesi ini menjadi Hp dan alamat email.
wadah untuk memperoleh informasi dari pelaku
usaha terkait hal apa yang dibutuhkan dan apa yang
harus diberikan oleh Tim Pengabdian untuk
membuka wawasan pelaku usaha.

Gambar 3. Tahap Kedua Kegiatan


Langkah terakhir adalah pendampingan.
Pendampingan dilakukan sebagai target akhir dari
Tim Pengabdian sehingga pelaku usaha memiliki
Gambar 2. Tahapan Pertama Kegiatan IUMK. Selain itu pendampingan dilakukan secara
Langkah kedua adalah sosialisasi mengenai langsung karena proses pengajuan IUMK dilakukan
IUMK. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan untuk secara online. Dalam hal ini teknologi menjadi salah
mengembangkan kualitas beserta pengetahuan satu kendala teknis yang berkontribusi terhadap
kognitif pelaku UMKM. Adapun materinya enggannya pelaku usaha untuk mengurus izin.
mencakup pentingnya legalitas UMKM, manfaat dan Banyak dari pelaku usaha yang masih gagap
keuntungan memiliki IUMK, kerugian apabila tidak teknologi (Nulhaqim & Sulastri, 2019; PrawiraW et
memiliki IUMK, serta mengenai syarat dan tata cara al., 2021) sehingga pendampingan secara langsung
pengajuan IUMK. Materi ini dirancang berdasarkan harus dilakukan. Dalam pendampingan ini, Tim
informasi yang diperoleh selama sharing session Pengabdian tidak hanya mendampingi dalam
sehingga informasi yang diberikan tepat sasaran dan mengurus izin usaha tetapi turut membantu
sesuai kebutuhan. menyiapkan email dan proses pendaftaran hak akses
Namun demikian, materi yang diberikan lebih UMKM sebagai prasyarat pendaftaran IUMK.
banyak difokuskan kepada urgensi legalitas usaha Adapun langkah-langkahya adalah sebagai berikut:
dan manfaat memiliki IUMK. Hal ini untuk menarik
mitra usaha agar mau mengajukan izin untuk
usahanya. Dengan demikian gaya pesan dan urutan
pesannya harus bisa menarik perhatian sehingga
dapat meyakinkan pelaku usaha untuk merubah
pemikirannya dan berperilaku seperti yang
dimaksudkan (Maulida et al., 2020; Maulida et al.,
2020b). Selain penyusunan pesan dan gaya bahasa,
pengetahuan dan kredibilitas (Prawira W & Maulida,
2020; Sidiq et al., 2021) dari Tim Pengabdian juga
menjadi salah satu ujung tombak dari pelaku usaha
untuk bersedia mengajukan IUMK.
Setelah penyampaian materi berupa ceramah,
sesi selanjutnya adalah tanya jawab. Di sesi ini
pelaku usaha banyak menanyakan mengenai syarat
dan prosedur pengajuan IUMK serta manfaat yang Gambar 4. Pendaftaran Hak Akses Usaha Mikro
akan diperoleh setelah memiliki IUMK untuk dan Kecil
pengembangan usaha dan akses mendapatkan modal
bantuan dari pemerintah. Selain itu, simulasi dan

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 377
E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.9 No.4 Edisi Nopember 2021

Setelah melakukan langkah-langkah diatas maka hak bahwa kegiatan pendampingan perlu diberikan selain
akses telah dimiliki oleh pelaku usaha dan proses memberikan sosialisasi mengenai legalitas usaha.
pengajuan perizinan usaha dapat dilanjutkan. untuk
melakukan proses registrasi masih dengan mengakses
laman oss.go.id. Adapun langkah-langkahnya adalah

Gambar 7. Tahap Ketiga Kegiatan


Pendampingan merupakan langkah terakhir
dalam tahapan pelaksanaan, yang kemudian
dilanjutkan dengan tahapan evaluasi. Evaluasi yang
dilakukan berupa pemahaman kognitif pelaku usaha
yang menjadi mitra pengabdian beserta pengajuan
secara detail, sebagai berikut: izin usaha yang sudah mendapatkan persetujuan dan
keluarnya nomor induk berusaha. Dalam praktiknya,
Gambar 5. Langkah Membuat Perizinan Usaha selama proses evaluasi, Tim Pengabdian selama
Mikro dan Kecil proses evaluasi juga memberikan informasi lanjutan
Setelah melakukan prosedur pembuatan setelah IUMK diperoleh terkait penambahan
perizinan Usaha Mikro dan Kecil, maka Nomor informasi apabila usahanya telah berkembang.
Induk Berusaha akan terbit yang kemudian dapat
dicetak oleh pemilik usaha. Proses pendaftaran ini 4. KESIMPULAN
tidak memerlukan waktu yang lama sehingga target Kesadaran mengenai pentingnya legalitas bagi
dari pengabdian berupa IUMK bagi mitra pengabdian pelaku usaha masih rendah selaras dengan adanya
dapat diperoleh sebagaimana yang terlihat dalam stigma bahwa mengurus perizinan merupakan hal
gambar berikut: yang rumit dan melelahkan. Di sisi lain legalitas
usaha berupa IUMK menjadi aspek yang penting
untuk melindungi pemilik usaha serta sebagai
fasilitas untuk dapat megembangkan usahanya.
Dengan kondisi ini maka sosialisasi mengenai
pentingnya IUMK perlu diberikan kepada pelaku
usaha. Selain itu kegiatan pendampingan perlu
dilaksanan mengingat kurangnya keterampilan dalam
pengajuan izin usaha secara online. Selama proses
pengabdian mulai dari tahapan penjajagan awal,
implementasi hingga evaluasi, respon mitra
pengabdian sangat baik. Hasil dari kegiatan tersebut
dianggap efektif dan memberikan dampak yang
positif baik dari segi kognisi mengenai IUMK,
maupun keterampilan lain yang terkait dengan IUMK
di masa depan. Selain itu NIB dan izin usaha dari
mitra juga telah terbit.
Gambar 6. Sertifikat Izin Usaha
Pendampingan menjadi krusial dalam proses 5. REFERENSI
registrasi hak akses maupun pendaftaran izin usaha Achmad, W. RW (2021). Conflict Resolution of
mengingat kemampuan dan ketrampilan teknologi Remote Indigenous Communities (Overview
yang dimiliki oleh mitra pengabdian terbatas. of The Sociology Communication). LEGAL
Sehingga dengan adanya pendampingan secara BRIEF, 10 (2), 280–286.
langsung maka kebutuhan dan kendala yang dihadapi Dadi, D. (2014). Peran Wanita dalam perspektif
oleh pelaku usaha dapat diatasi. Hal ini sebagaimana sosio-demografis pada masyarakat adat kuta
yang dikemukakan oleh Sarwoko & Nurfarida (2020) di KecamatanT ambaksari, Kabupaten Ciamis,
Jawa Barat. LITERASI: Indonesian Journal of

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 378
E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.9 No.4 Edisi Nopember 2021

Humanities, 2(1), 49-57. Narrating the Implementation of Social


Dadi, D. (2021). Oil Palm Plantation Expansion: An Welfare Community Program. Review of
Overview of Social and Ecological Impacts in International Geographical Education Online,
Indonesia. Budapest International Research 11(5), 228–235.
and Critics Institute (BIRCI-Journal): Sarwoko, E., & Nurfarida, I. N. (2020). Peningkatan
Humanities and Social Sciences, 4(3), 6550- Kesadaran Kepemilikan Izin Usaha Mikro
6562. Kecil (IUMK) di Kabupaten Malang.
Frankenhuis, W. E., & Nettle, D. (2019). The MATAPPA: Jurnal Pengabdian Kepada
Strengths of People in Poverty: Masyarakat, 3(2), 92–99.
Https://Doi.Org/10.1177/0963721419881154, https://doi.org/10.31100/MATAPPA.V3I2.62
29(1), 16–21. 1
https://doi.org/10.1177/0963721419881154 Sekretariat Kabinet RI. (2008). Undang-Undang
Kusmanto, H., & Warjio, W. (2019). Pentingnya Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008
Legalitas Usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan (Issue 1).
Menengah. JUPIIS: JURNAL PENDIDIKAN Sugiri, D. (2020). Menyelamatkan Usaha Mikro,
ILMU-ILMU SOSIAL, 11(2), 324–327. Kecil dan Menengah dari Dampak Pandemi
https://doi.org/10.24114/JUPIIS.V11I2.13583 Covid-19. Fokus Bisnis : Media Pengkajian
Kunyanti, S. A., & Mujiono, M. (2021). Community Manajemen Dan Akuntansi, 19(1), 76–86.
Empowerment-based Corporate Social https://doi.org/10.32639/FOKUSBISNIS.V19I
Responsibility Program in Panglima Raja 1.575
Village. International Journal on Social Sumner, A., Hoy, C., & Ortiz-Juarez, E. (2020).
Science, Economics and Art, 11(1), 12-19. WIDER Working Paper 2020/43-Estimates of
Maciel, J., Castro-Silva, I. L., & Farias, M. (2020). the impact of COVID-19 on global poverty.
Initial analysis of the spatial correlation https://doi.org/10.35188/UNU-
between the incidence of COVID-19 and WIDER/2020/800-9
human development in the municipalities of Sidiq, R. S. S., Jalil, A., & Achmad, R. W. W.
the state of Ceará in Brazil. Revista Brasileira (2021). Virtual World Solidarity: How Social
de Epidemiologia = Brazilian Journal of Solidarity is Built on the Crowdfunding
Epidemiology, 23, 1–17. Platform Kitabisa. com. Webology, 18(1),
https://doi.org/10.1590/1980-549720200057 192-202.
Maulida, H., Prawira W, R. Y., & Nugrahenti, M. C. Sidiq, R. S. S., & Maulida, H. (2021). Exploring
(2020a). Edukasi Hukum Dan Etika Bermedia Health Disparities in Indigenous Akit Tribal
Sosial Bagi Gen Z. Amal Ilmiah : Jurnal Community in Riau Province. MIMBAR:
Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(2), 115– Jurnal Sosial dan Pembangunan, 37(1).
122. Sidiq, R. S. S., & Achmad, R. W. W. (2020). Gender
https://doi.org/10.36709/amalilmiah.v1i2.1186 aspects in remote indigenous community
7 empowerment program in Indonesia. Journal
Maulida, H., Prawira W, R. Y., & Nugrahenti, M. C. of Advanced Research in Dynamical and
(2020b). Komunikasi Kesehatan Perilaku Control Systems, 12(6), 2104–2109.
Hidup Sehat #JSR Di Media Sosial. Jurnal https://doi.org/10.5373/JARDCS/V12I6/S202
Teras Kesehatan, 3(1), 18–32. 01172
https://doi.org/10.38215/jutek.v3i1.44
Nulhaqim, S. A., & Sulastri, S. (2019). Analisis
Faktor Eksternal Dan Faktor Internal
Organisasi Pelayanan Sosial Relawan Muda
Riau. JISPO Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik, 9(1), 155-170.
Pemkab Magelang. (2015). Peraturan Bupati
Magelang Nomor 19 Tahun 2015 Tentang
Pedoman Pemberian Izin Usaha Mikro dan
Kecil.
https://jdih.magelangkab.go.id/assets/files/huk
um/408547491-perbup-19-2015-pedoman-
pemberian-iumk.pdf
Prawira W, R. Y., & Maulida, H. (2020). Kredibilitas
Komunikator Jurus Sehat Rasulullah Di
Kalangan Followers Instagram @zaidulakbar.
Jurnal Dakwah Risalah, 31(1), 1.
https://doi.org/10.24014/jdr.v31i1.9527
PrawiraW, Ry., Maulida, H., & Achmad, W. (2021).

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 379

Anda mungkin juga menyukai