PENDAHULUAN
Di wilayah Kabupaten Tangerang, berdasarkan data, diketahui kasus BBLR pada tahun
2016 sebesar 11,6%, lebih tinggi dibandingkan dengan kasus BBLR di tahun 2015 yaitu
sebesar 10,2%. Adapun salah satu Puskesmas yang ada di Kabupaten Tangerang dan
memiliki jumlah kasus BBLR cukup tinggi adalah Puskesmas Mekar Baru, dimana pada
tahun 2016 jumlah kasus BBLR sebanyak 13 kasus, dan sampai perode Oktober tahun 2017
meningkat cukup signifikan menjadi 20 kasus. Kondisi ini menggambarkan bahwa kasus
BBLR di Puskesmas Mekar Baru perlu untuk segera ditangani dan dilakukan upaya - upaya
pencegahannya, yang semuanya dapat dilakukan apabila didukung oleh tingkat pengetahuan
dan sikap yang positif dari ibu hamil terkait pencegahan BBLR (Profil Dinkes Propinsi
Banten, 2016).
1.3 Tujuan
a. Mengetahui prevalensi kasus BBLR di Kabupaten Tangerang.
b. Menganalisis situasi atau kondisi dari Kabupaten Tangerang yang berkaitan dengan
kasus BBLR.
c. Membuat rancangan program baru sebagai salah satu usaha dalam upaya
penanggulangan kasus BBLR.
Dafpus :
Perwiraningtyas, P., Ariani, N. L., & Anggraini, C. Y. (2020). Analisis Faktor Resiko Tingkat Berat Bayi
Lahir Rendah. Journal of Nursing Care, 3(3).
Trisnawati, N., Mustofa, F. L., & Illahi, M. R. (2018). HUBUNGAN UPAYA PENCEGAHAN YANG
DILAKUKAN IBU HAMIL TERHADAP BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS MEKAR BARU KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2018. Jurnal Ilmu Kedokteran
dan Kesehatan, 5(4).
Putri, A. W., Pratitis, A., Luthfiya, L., Wahyuni, S., & Tarmali, A. (2019). Faktor Ibu terhadap Kejadian
Bayi Berat Lahir Rendah. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 3(1), 55-62.
Sembiring, J. B., Pratiwi, D., & Sarumaha, A. (2019). Hubungan Usia, Paritas dan Usia Kehamilan
dengan Bayi Berat Lahir Rendah di Rumah Sakit Umum Mitra Medika Medan. Jurnal Bidan
Komunitas, 2(1), 38-46.
Hartiningrum, I., & Fitriyah, N. (2018). Bayi berat lahir rendah (BBLR) di Provinsi Jawa Timur tahun
2012-2016. Jurnal Biometrika dan Kependudukan, 7(2), 97-104.